Anda di halaman 1dari 6

UJIAN MID SEMESTER DARING

Nama : Anita Ramadona


NIM : 8196162002
Mata Kuliah : Ekonomi Moneter
Program : S2 Ilmu Ekonomi
Dosen : Dr. Arwansyah, M. Si
Waktu : Sabtu, Jam 12.00 – 14.00
=====================================================================

1. Krisis ekonomi adalah istilah yang digunakan pada bidang ekonomi dan mengacu pada
perubahan drastic pada perekonomian. Perubahan ekonomi yang terjadi secara cepat
tersebut mengarah pada turunnya nilai tukar mata uang dan harga kebutuhan pokok yang
semakin tinggi. Krisis ekonomi dapat melanda suatu Negara apabila perubahan
perekonomian sudah tidak dapat dibendung lagi. Krisis ekonomi pertama melanda eropa
sebelum perang dunia pertama yang sering disebut era great depression, selanjutnya krisis
ekonomi terjadi pada era booming minyak periode tahun 1970, krisis ekonomi ketiga
terjadi pada tahun 1997 yang melanda sebagian besar wilayah asia serta yang terakhir
terjadi di amerika serikat pada tahun 2008.
a. Jelaskan secara singkat apakah virus corona yang sedang berlangsung sekarang ini
dapat memicu terjadinya krisis ekonomi maupun moneter di Indonesia maupun
dunia?
b. Langkah-langkah apa saja yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk
menanggulanginya, bila dilihat dari segi moneter untuk mencegah terjadinya krisis
ekonomi.

2. Inflasi merupakan momok bagi perekonomian suatu negara, apabila sudah pada tataran
inflasi yang diatas dua digit, secara umum kita ketahui bahwa penyebab inflasi tersebut
bisa disebabkan oleh dua sisi yaitu sisi permintaan dan sisi penawaran. Coba jelaskan
kedua penyebab inflasi tersebut disertai dengan gambar dan contoh,serta apa inflikasi
yang dapat ditimbulkan oleh inflasi yang tinggi
3. Kebijakan moneter adalah kebijakan yang diambil oleh bank sentral untuk mempengaruhi
(mengendalikan) jumlah uangberedar.
a. Sebutkan dan jelaskan tujuan dari kebijakan moneter tersebut.
b. Sebutkan dan jelaskan instrument kebijakan moneter yang dapat digunakan oleh bank
sentral dalam mencapai tujuan tersebut
4. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh AW Fhilip, yang melihat phenomena antar
inflasi di suatu pihak dan pengangguran di pihak lain di Eropah, sehingga dia menuju
kepada suatu kesimpulan tentang kedua variabel ekonomi tersebut, coba saudara uraikan
dan jelaskan kesimpulan dari Fhilip tersebut dengan menggunakan grafik.
5. Coba saudara uraikan mekanisme penciptaan uang melalui multiflier effect.

Jawab:

1. a. Virus corona yang sedang merebak saat ini telah meresahkan seluruh masyarakat dunia.
Tidak hanya karena tingkat penyebarannya yang cepat dan juga cukup mematikan, virus
ini juga telah menjadi ancaman untuk keberlangsungan perekonomian dunia. Tidak hanya
di sektor pariwisata karena virus ini telah membuat hampir semua negara didunia
menutup akses keluar masuk tidak hanya antar kota tapi juga antar negara, sehingga
mematikan pendapatan negara dari sektor ini. Virus ini juga membuat ekspor dan impor
hampir disemua negara tertunda karena kekhawatiran akan virus ini bisa meneyebar
melalui barang. Pendapatan berkurang atau malah tidak ada namun setiap negara juga
harus menggelontorkan sejumlah besar dana untuk menanggulangi dampak dari virus ini,
seperti menstimulus sektor pariwisata, menjaga harga barang pokok agar stabil, dan juga
menambah stok alat dan bahan medis. Kondisi ini tentu akan berdampak pada perputaran
roda perekonomian.
Menurut IMF prediksi pertumbuhan ekonomi global 2020 akan berada dibawah level
2.9%. tak ayal jika kondisi ini terus berlangsung dalam jangka waktu yang panjang bukan
tidak mungkin krisis ekonomi dan moneter akan kembali terjadi. Saat ini nilai tukar
rupiah terhadap dolar sudah menembus angka 16.000, dibeberapa negara lain bahkan
kondisinya tidak lebih baik. Bahkan jika itu negara sekelas negara eropa dan Amerika.

b.Beberapa kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah untuk menanggulangi dampak


Covid-19 secara moneter adalah:

 Melakukan restrukturisasi kredit, yaitu kebijakan yang dilakukan OJK dengan


mengizinkzn Bank menerapkan kebijakan yang mendukung stimulus pertumbuhan
ekonomi untuk debitur yang terkena dampak covid-19.
 Perubahan anggaran, kementerian keuangan telah mengubah anggaran pemerintah
tahun 2020. Sri Mulyani telah merelaksasi defisit APBN 2020 dari asumsi awal
1,76% terhadap PDB menjadi 2,5% dari PDB.
 BI telah memangkas suku bunga BI 7 day reverse repo rate sebesar 25 bps
menjadi 4,5% dan suku bunga deposit facility sebesar 25 bps menjadi 3.75% dan
suku bunga lending facility sebesar 25 bps menjadi 5.25%.
 BI juga akan memperkuat intensitas kebijakan triple intervention untuk menjaga
stabilitas rupiah baik di pasar spot, DNDF maupun pembelian SBN di pasar
sekunder.
 BI akan menambah frekuensi lelang forex swap tenor satu bulan, tiga bulan, enam
bulan, dan 12 bulan dari tiga kali seminggu menjadi setiap hari.

2. Inflasi dapat terjadi disebabkan oleh dua sisi yaitu sisi permintaan dan sisi penawaran.
Inflasi dari sisi permintaanadalah karena meningkatnya permintaan akan barang dan
jasa lebih tinggi dari yang bisa dipenuhi oleh produsen. Sedangkan inflasi dari sisi
penawaran adalah karena kenaikan biaya produksi sehingga harga penawaran barang
naik.
Dampak Inflasi
Kestabilan harga dapat terjadi jika suatu perekonomian dapat mengendalikan
inflasinya. Kestabilan harga sangat diperlukan agar perekonomian dapat tumbuh
secara berkesinambungan.
 Turunnya pendapatan riil masyaraka, karena harga barang yang naik dengan
jumlah pendapatan yang tetap akan membuat masyarakat mendapatkan barang
yang lebih sedikit.
 Keidakpastian pelaku ekonomi dalam pengambilan keputusan.
Gambar 9.2 Kurva Inflasi Akibat Kenaikan Biaya produksi.

3. Kebijakan moneter adalah upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi
secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan harga. Untuk mencapai
tujuan tersebut, Bank Sentral atau Otoritas Moneter berusaha mengatur keseimbangan antara
persediaan uang dengan persediaan barang agar inflasi dapat terkendali, tercapai kesempatan
kerja penuh dan kelancaran dalam pasokan/distribusi barang. Kebijakan moneter dilakukan
antara lain dengan salah satu namun tidak terbatas pada instrumen sebagai berikut yaitu suku
bunga, giro wajib minimum, intervensi dipasar valuta asing dan sebagai tempat terakhir bagi
bank-bank untuk meminjam uang apabila mengalami kesulitan likuiditas.

Kebijakan moneter yang dilakukan oleh pemerintah.


 Mengedarkan uang di masyarakat sebagai alat tukar, sekaligus mengendalikan jumlah
uang yang beredar.
 Mempertahankan keseimbangan kebutuhan likuiditas perekonomian dengan stabilitas
tingkat harga.
 Melakukan distribusi likuiditas optimal untuk mencapai tetumbuhan ekonomi yang
diinginkan pada berbagai sektor.
 Membantu pemerintah dalam melaksanakan kewajiban yang tidak terealisasi melalui
sumber penerimaan yang normal.
 Menjaga kestabilan ekonomi dengan cara mempertahankan keseimbangan antara
kebutuhan barang dan jasa dengan ketersediaannya di masyarakat.
 Menjaga kestabilan harga yang dihasilkan dari interaksi antara jumlah uang yang beredar
di masyarakat dengan jumlah barang yang tersedia.
 Mencegah terjadinya inflasi.
 Peningkatan kesempatan kerja yang dapat dicapai melalui kestabilan ekonomi. Dengan
adanya kestabilan ekonomi, diharapkan pengusaha akan semakin terdorong untuk
berinvestasi sehingga memperluas kesempatan kerja pada masyarakat.
 Meningkatkan ekspor dan mengurangi impor untuk memperbaiki neraca perdagangan
negara.
Instrumen kebijakan moneter dlam mengendalaikan jumlah uang beredar ialah
 Kebijakan pasar terbuka (Open Market Operation)

Kebijakan pasar terbuka merupakan kebijakan yang diambil oleh bank sentral dengan
cara menjual atau membeli surat berharga seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Bila
bank sentral menjual SBI, maka akan mengurangi jumlah uang beredar untuk mengatasi
inflasi. Ketika SBI dibeli oleh masyarakat, maka uang akan diterima bank sentral,
akibatnya dapat mengurangi jumlah uang beredar. Jika bank sentral membeli SBI, maka
akan menambah jumlah uang beredar untuk mengatasi defaluasi. Ketika bank sentral
akan membeli SBI, maka bank sentral akan menukarkannya dengan uang, sehingga uang
yang beredar di masyarakat akan bertambah.

 Tingkat bunga diskonto (disconto rate)

Tingkat bunga diskonto adalah kebijakan bank sentral menaikkan atau menurunkan tingkat suku
bunga bank.Bila bank sentral menaikkan suku bunga akan berakibat mengurangi jumlah uang
yang beredar untuk mengatasi inflasi. Ketika suku bunga dinaikkan maka masyarakat akan lebih
tertarik untuk menabung di bank, karena akan mendapatkan bunga yang lebih besar. Karena
masyarakat berbondong-bondong menabung, maka uang yang bererdar akan berkurang, karena
uangnya disimpan di bank. Bila menurunkan suku bunga maka akan menambah jumlah uang
yang beredar untuk mengatasi deflasi dan ketika suku bunga diturunkan maka masyarakat akan
lebih tertarik untuk menggunakan uang karena bila ditabung hanya mendapatkan keuntungan
yang sedikit.

 Cadangan kas minimal (cash ratio)

Cadangan kas minimal adalah kebijakan bank sentral untuk menaikkan atau menurunkan
cadangan kas bank umum.Bila bank sentral menaikkan cadangan kas maka akan mengurangi
jumlah uang beredar untuk mengatasi inflasi, kibatnya bank umum harus menahan uang lebih
banyak sebagai cadangan, jumlah uang yang beredar dapat dikurangi. Bila menurunkan
cadangan kas maka akan menambah jumlah uang beredar untuk mengatasi deflasi. Jadi, bank
umum harus mengelurakan uang lebih banyak ke masyarakat daripada menahan uang tersebut
sebagai cadangan,  karena jumlah uang yang beredar akan bertambah di masyarakat.

 Pengawasan kredit selektif

Kebijakan ini menentukan jenis-jenis pinjaman mana yang harus dikurangi dan jenis pinjaman
mana yang perlu didorong. Terdapat dua jenis kredit, yaitu:Kredit Ketat adalah kebijakan bank
sentral untuk mengurangi jumlah uang yang beredar untuk mengatasi inflasi, maksudnya adalah
syarat pemberian yang ketat akan mengurangi jumlah masyarakat atau pengusaha yang bisa
memperoleh kredit, karena kesulitan dalam memperoleh kredit dengan syarat-syarat yang
dipersulit.  Dan keredit longgar adalah kebijakan bank sentral untuk menambah jumlah uang
yang beredar untuk mengatasi deflasi, maksudnya adalah syarat pemberian yang longgar akan
menambah jumlah masyarakat atau pengusaha yang bisa memperoleh kredit karena kemudahan
dalam memperoleh kredit dengan syarat-syarat yang dipermudah. Dengan demikian, jumlah
uang yang beredar dapat ditingkatkan.

 Pembujukan moral (moral siasion)

Pembujukan moral ini merupakan kebijakan bank sentral dengan cara mengadakan pertemuan
langsung antara bank sentral dengan pimpinan-pimpinan bank umum untuk meminta bank-bank
umum melakukan langkah-langkah tertentu.

4. Kurva fhilip adalah kurva yang menghubungkan inflasi dan pengangguran, hubungan
tersebut dinaman Hubugan terbalik (tradeoff) antarapenganguran dan inflasi disebut kurva
phillips. Semakin tinggi tingkat pengangguran maka semakin rendah tingkat inflasi upah.
Dalam hal ini pengangguran sebagai output dan menerjemahkan inflasi sebagai perubahan
harga. Kondisi dimana secara simultan pengangguran tinggi dan diikuti inflasi yang tinggi
disebut sebagai stagflasi.

Anda mungkin juga menyukai