Anda di halaman 1dari 3

Pengertian & Perbedaan BEM, DPM, dan UKM Dalam Ruang Lingkup Non-Akademik Kampus.

Dunia perkuliahan merupakan sebuah jenjang, aktivitas, yang menuntut seorang mahasiswa menjadi tak
hanya aktif dan vokal didalam ruang kelas (saat pembelajaran seperti biasa), namun perkuliahan dan
kegiatan akademik semestinya mampu disejajarkan dengan kegiatan non-akademik, dimana keunggulan
seorang mahasiswa yang aktif dan vokal di dalam kelas akan diuji; mampu atau tidak menyelaraskan diri
dengan kegiatan ekstrakurikuler diluar jam belajar kuliah pada umumnya.

Berbicara mengenai ormawa (organisasi kemahasiswaan), ada cukup banyak jenis, level, serta tingkatan
yang memungkinkan seorang atau sekelompok mahasiswa menjadi bagian dan bergabung didalamnya,
yang sudah tentu mampu menampung potensi yang ada didalam diri mahasiswa itu sendiri baik dari segi
leadership, management, kemampuan komunikasi dan negosiasi untuk membangun relasi, dan lain
sebagainya.

Mengerucut kepada judul besar yang telah tertulis pada awal artikel kali ini yaitu Pengertian &
Perbedaan BEM, DPM, dan UKM Dalam Ruang Lingkup Non-Akademik Kampus, mari kita simak satu
persatu penjelasannya sebagaimana dibawah ini:

1. BEM atau Badan Eksekutif Mahasiswa

Merupakan salah satu dari sekian banyak ormawa yang ada di kampus-kampus seluruh Indonesia. Sesuai
dengan namanya, ormawa ini bersifat eksekutif. Struktur keanggotaannya jelas dimulai dari Ketua
Umum sampai dengan Ketua Divisi/Departemen dan anggota-anggotanya. Badan Eksekutif Mahasiswa
biasanya ada di masing-masing Fakultas yang mewadahi aspirasi dari setiap jurusan yang ada di Fakultas
tersebut. Contoh: pada sebuah Fakultas sebut saja Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) terdapat
BEM, nah, BEM ini mewadahi dan menampung aspirasi serta membuka peluang dan kesempatan untuk
setiap mahasiswa dari FKIP untuk menyampaikan keluhan, masukan, kritikan mengenai perkuliahan atau
kegiatan yang semestinya dibuat oleh BEM, lebih jauh daripada itu, BEM juga membuka kesempatan
untuk menjadi bagian daripada mereka melalui Open Recruitment (OR). Indonesia sendiri saat ini
memiliki sebuah BEM pusat yang bernama BEM SI atau yang lebih familiar dengan nama BEM Seluruh
Indonesia yang ada di Jakarta. BEM SI ini merupakan gabungan dari keseluruhan BEM yang ada di setiap
kampus baik negeri maupun swasta yang ada di Indonesia.

2. DPM atau Dewan Perwakilan Mahasiswa


Sedikit berbeda dengan BEM, DPM memiliki kedudukan dan posisi lebih luas daripada BEM yang hanya
terletak di Fakultas saja melainkan juga di beberapa kampus bahkan menetapkan DPM adalah ormawa
yang menaungi universitas, maksudnya, ada DPM yang kedudukannya hanya ada di satu lini saja
(menaungi suara-suara mahasiswa se- universitas). DPM sendiri juga memiliki struktur keanggotaan
yang jelas dan rinci. Sesuai dengan namanya, Dewan Perwakilan Mahasiswa juga memiliki fungsi sebagai
wadah penampung aspirasi mahasiswa terkait permasalahan kampus.

3. UKM atau Unit Kegiatan Mahasiswa

Berbanding terbalik dengan dua ormawa yang telah dipaparkan sebelumnya, Unit Kegiatan Mahasiswa
adalah sebuah ormawa dengan tingkat fleksibilitas tertinggi. Mengapa demikian? Karena UKM memiliki
sifat kekeluargaan. Tidak ada batasan periode seperti BEM dan DPM yang ketika masa bakti telah selesai
maka dengan otomatis berakhir pula status keanggotaannya. Di dalam UKM tidak ada istilah alumni
dikarenakan sampai kapanpun UKM tetap memiliki status keanggotaan. Yang membedakan hanya
senior dan junior saja (ditentukan berdasarkan angkatan tertua hingga angkatan paling muda). UKM
memiliki banyak jenis diantaranya ada yang bergerak di bagian seni dan budaya yang mencakup
keseluruhan aspek dalam berkesenian yaitu: tata panggung, teater, sastra dan puisi, tari, monolog, vokal
dan musik, sinematografi dan lain sebagainya. Ada pula UKM yang bergerak dalam bidang kerohanian
seperti LDK (Lembaga Dakwah Kampus), ada juga UKM yang mewadahi kombinasi daripada keilmuan
dan kerohanian, contohnya seperti FORISTEK (Forum Studi Islam Teknik) yang ada di Universitas Andalas
yang terletak di Sumatera Barat. Ada juga UKM yang bergerak di bidang lingkungan dan alam seperti
MAPALA (Mahasiswa Pecinta Alam). Unit Kegiatan Mahasiswa sendiri memiliki kedudukan dan posisi
yang tersebar baik di tingkat Fakultas maupun tingkat Universitas. UKM sendiri juga memiliki struktur
yang jelas serta departemen/divisi didalamnya.

Lalu, dimana letak perbedaan dari ketiga ormawa yang telah dipaparkan diatas?
Perbedaannya terletak dari jenis dan kedudukan ormawa itu sendiri, seperti berikut:

BEM dan DPM hanya bersifat menampung dan mewadahi suara-suara mahasiswa yang bersifat keluhan,
saran, dan kritik yang seharusnya dibenahi pada sebuah masalah. Meskipun sesekali, BEM juga
membuat acara sendiri sesuai divisi/departemen yang ada didalamnya. Sedangkan UKM bergerak lebih
luwes dengan menjalankan kegiatan sesuai dengan minat dan bakat anggotanya masing-masing dan
tidak terlalu terfokus kepada permasalahan kampus yang ada karena UKM tidak memiliki kedudukan
sebagai eksekutif, legislatif maupun yudikatif.

Kesudahannya, pilihlah ormawa sesuai dengan kemampuan dan potensi yang ada dalam diri sendiri.
Dunia perkuliahan tentu tak hanya melulu ada didalam kelas, ada pada setiap tutorial tenaga pengajar,
melainkan juga tersembunyi ilmu dan proses pembelajaran yang jika tidak menjadi anggota dari sebuah
organisasi maka tidak akan pernah tahu seberapa dalam seseorang mampu mengukur, mengasah, dan
mengasuh diri, kemudian mengembangkan semua kombinasi keilmuan seusai melepas status menjadi
mahasiswa (lulus kuliah).

Anda mungkin juga menyukai