ANGGOTA KELOMPOK :
AIS FARAH NISA
1108010100
1308010113
ETIK FADILAH
1308010153
1308010157
1308010159
RIZQI NOERMENTARI
1308010161
1308010163
1308010165
1308010167
SITI MULYANAH
1308010169
AMAMEE SALAEH
1308010170
NURHAFIZA TAMA
1308010171
SYIRIA SHOLIKHAH
1408010017
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2016
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................
KATA PENGANTAR..............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ..
B. RUMUSAN MASALAH .
C. TUJUAN .
BAB II ISI
A.
B.
C.
D.
E.
F.
PENDAHULUAN .
PERMODALAN ..
ANALISIS KEUANGAN ..
PERPAJAKAN ..
STRATEGI PENGEMBANGAN ..
KEWIRAUSAHAAN ..
KATA PENGANTAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bisnis menurut ilmu ekonomi adalah suatu organisasi yang menjual barang
atau jasa kepada konsumen agar mendapatkan laba atau keuntungan. Dalam berbisnis
dibutuhkan aspek dasar, seperti permodalan, analisis keuangan, perpajakan, strategi
pengembangan, dan kewirausahaan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana aspek dalam bisnis kewirausahaan dalam farmasi ?
2. Apakan manfaat dari penentuan aspek dalam berbisnis dalam dunia farmasi ?
C. TUJUAN
1. Aspek yang dibutuhkan dalam suatu bisnis meliputi 4 aspek utama, yaitu
permodalan, analisis keuangan, perpajakan, strategi pengembangan, dan
kewirausahaan.
2. Manfaat dari penentuan aspek bisnis yaitu untuk mengetahui strategi dalam
pembuatan usaha dalam bidang kefarmasian, seperti misalnya apotek.
BAB II
ISI
A. PENDAHULUAN
Bisnis adalah usaha menjual barang atau jasa yang dilakukan oleh perorangan,
sekelompok orang, atau organisasi kepada konsumen (masyarakat) dengan tujuan
utamanya adalah memperoleh keuntungan atau laba (profit). Pada dasarnya, dalam
melakukan bisnis adalah untuk mendapatkan keuntungan atau laba (profit).
Fungsi bisnis yaitu :
1. Mengubah bentuknya yang tidak laindari fungsi produksi (form utility)
2. Memindahkan tempat produk itu (place utility)
3. Mengubah kepemilikan sebagai fungsi penjualan (possessive utility)
4. Menunda waktu kegunaan sebagai fungsi pemasaran (time utility)
Bisnis dapat dilakukan perorangan, sekelompok orang, atau organisasi. Pelaku bisnis
atau yang biasa disebut dengan dasar kepemilikan bisnis yaitu :
1. Perusahaan perorangan adalah perusahaan yang dimiliki oleh seorang yang
langsung memimmpin perusahaan tersebut.
2. Persekutuan adalah proses pengambilan bagian dilakukan bersama-sama.
3. Perseroan adalah bisnis yang dimiliki oleh beberapa orang dan diawasi oleh
direktur.
4. Koperasi adalah bidang usaha yang beranggotakan orang atau badan hokum
koperasi dengan landasan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi.
Apotek adalah suatu tempat dilakukannya pekerjaan kefarmasian, penyaluran
sediaan farmasi, dan perbekalan kesehatan lainnyakepada masyakat. Apotek dapat
diusahakan oleh lembaga atau instansi pemerintah dengan tugas pelayanan kesehatan
di pusat daerah, perusahaan milik negara yang ditunjuk oleh pemerintah dan apoteker
yang telah mengucapkan sumpah serta memperoleh izin dari Suku dinas kesehatan
setempat.
Aspek yang dipelajari dalam bisnis secara umum yaitu, aspek permodalan,
analisis keuangan, perpajakan, strategi pengembangan, kewirausahaan.
B. PERMODALAN
Macam modal, yaitu :
a. Modal aktif
Modal aktif adalah aktiva suatu perusahaan yang terdiri dari aktiva lancar dan
aktiva tetap. Contoh dari modal aktif adalah tanah, gedung, mesin, kas, dsb.
b. Modal pasif adalah modal yang didapat dari hasil pinjaman untuk jangka
pendek ataupun untuk jangka panjang. Contoh modal pasif yaitu modal saham,
utang perusahaan, dsb. Modal pasif terbagi menjadi 2 kelompok yaitu :
Modal Sendiri
Diperoleh secara langsung (dana pribadi).
Modal Asing (extern)
Diperoleh dari dana luar (pinjaman atau investasi)
Contoh Permodalan
Pemodalan :
Modal Total 200 juta ( 100 juta dari kelompok, 100 juta dari PT. Kimia Farma )
1. Modal Tetap
a. Penunjang : 50 juta : etalase, kulkas, computer, meja, kursi, printer, peralatan
medis dokter
b. Perlengkapan apotek : 25 juta : obat, alkes
c. Biaya perizinan : 2,5 juta
d. Kendaraan : 5 juta
2.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Modal Operasional
Apoteker (3) : 1 jt x 3 = 3 juta
AA (9) : 700 rb x 9 = 6,3 juta
Pembantu umum (2) : 250 rb x 2 = 500 rb
Kasir (3) : 500 rb x 3 = 1,5 jt
LAT : 700 rb
Administrasi : 8 jt
Bangunan : 60 jt
Lain-lain : 2 jt
3. Modal Cadangan
Sisa Modal = 200 jt ( 82 jt + 82,5 jt ) = 35,5 jt
C. ANALISIS KEUANGAN
Aspek finansial ditujukan untuk memperkirakan berapa jumlah dana yang
dibutuhkan untuk membangun dan kemudian untuk mengoperasikan apotek. Sumber
pembiayaan apotek dapat menggunakan dua sumber, yaitu :
1. Modal Sendiri, dapat satu orang pribadi atau beberapa orang dengan pembagian
saham.
2. Pinjaman dengan melalui bank atau lembaga non bank. Aspek keuangan, meliputi :
a. Investasi dan modal kerja
b. Penilaian analisis keuangan (PBP, ROI, NPV, IRR, BEP)
Yaitu analisa yang berkenaan dengan biaya operasional dan biaya investasi.
Penilaian analisis keuangan tersebut dapat menggunakan analisis PBP, ROI, NPV,
IRR, BEP
PBP
: Pay Back Periode
ROI
: Return On Investment
NPV
: Net Present Value
IRR
: Internal Rate of Return
BEP
: Break Even Point
c. Cash Flow Analysis
Di bawah ini akan dijelaskan mengenai aspek keuangan dilihat dari analisis
Break Even Point, Return on Investment dan Payback Periode dalam studi
kelayakan.
a)
Payback Periode
Pay Back Period merupakan suatu analisa untuk mengetahui berapa lama
modal yang kita investasi akan kembali (balik modal). PBP merupakan rasio dari
total investasi dibandingkan dengan laba bersih. Pay Back Period dapat dihitung
dengan rumus:
PBP (thn) = Total Investasi/Laba Bersih
Semakin kecil waktu pengembalian modal maka semakin prospektif pendirian
apotek yang menandakan semakin besar tingkat pengembalian modal dan
keuntungan bersih rata-rata juga akan semakin besar. Pay back period tergantung
dari jumlah investasi dan modal tetap yang dikeluarkan. Investasi juga berasal dari
modal operasional dan modal cadangan (Anief, 2001).
Contoh Analisa Keuangan Apotek
a) Break Even Point (BEP)
FC
1. Penunjang :
2. Perlengkapanapotek :
3. Biayaperizinan :
4. Kendaraan :
5. Bangunan :
VC
1. Gaji :
Rp 9. 800.000
2. Administrasi :
Rp 8.000.000
3. Lain-lain :
Rp 2.000.000
BEP =
b) ROI (Return on Investment)
Hasil penjualan (total sales)
Laba
Rp 50.000.000
Rp 25.000.000
Rp 2.500.000
Rp 5.000.000
Rp 60.000.000
Rp
Rp
untuk PBF yang PKP (Pengusaha Kena Pajak) maka dikenai PPN
sebesar 10%.
b. Pajak Langsung
Pajak langsung adalah pajak yang harus dipikul sendiri oleh wajib pajak yang
bersangkutan. Pajak langsung meliputi :
1) Pajak Penghasilan (PPh)
Menurut Undang-undang Perpajakan Nomor 17 tahun 2000, ada
beberapa pajak yang dikenakan untuk usaha apotek.
2) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
Pajak Bumi dan Bangunan dikenakan setiap tahun dan besarnya
tergantung dari luas tanah, luas bangunan, serta lokasi apotek yang
ditempati apotek sebagai sarana usaha.
3) Pengusaha Kena Pajak (PKP)
Merupakan pajak yang dikenakan kepada badan usaha atau orang
pribadi yang melakukan usaha. Pengusaha kecil dengan kemampuan
sendiri dapat mengajukan permohonan untuk menjadi PKP.
E. STRATEGI PENGEMBANGAN
Strategi secara umum yaitu proses penentuan rencana para pemimpin yang
berfokus pada tujuan jangka panjang apotik, disertai penyusunan suatu cara atau
upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.
Startegi pengembangan yang dilakukan dalam apotek yaitu :
a. Lokasi : pemilihan lokasi dapat dilihat dari lingkungan dimana kita akan mendirikan
apotik tersebut. Pemilihan tempat yang strategis. Hal ini terkait dengan peluangpeluang yang ada. Salah satunya yaitu belum banyak berdirinya apotik, dan
menyediakan tempat untuk pemeriksaan laboratorium (Cek Kadar gula darah, Tensi
dan lainnya)
b. SDM : pelayanan apoteker 24 jam, mengadakan monitoring dan menerapkan senyum
sapa dan salam.
c. Kerjasama : dalam apotik ini bekerja sama dengan dokter umum, dokter anak.
d. Lainnya : pemberian THR kepada pembeli berdasarkan banyaknya jumlah total
belanja dan mencetak kalender untuk dijadikan sebagai souvenir.
e. Menyediakan wifi area gratis dan menyediakan produk berupa alat alat kesehatan
dan minuman
f. Melakukan promosi yaitu dengan cara dari mulut ke mulut, online, brosur, dan papan
nama apotek yang dibuat semenarik mungkin.
F. KEWIRAUSAHAAN
Kerja sama dengan dokter dapat berupa alur pembelian resep. Dokter
meresepkan obat dan rujukan penebusan resep yaitu pada apotek yang kita
dirikan. Sehingga hasil dari penebusan resep dapat meningkatkan omset
penjualan di apotek.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Bisnis adalah usaha menjual barang atau jasa yang dilakukan oleh perorangan,
sekelompok orang, atau organisasi kepada konsumen (masyarakat) dengan tujuan
utamanya adalah memperoleh keuntungan atau laba (profit). Salah satu bisnis usaha
yang dapat dilakukan dalam bidang kefarmasian adalah pendirian apotek. Apotek
adalah suatu tempat dilakukannya pekerjaan kefarmasian, penyaluran sediaan farmasi,
dan perbekalan kesehatan lainnyakepada masyakat. Dalam pendirian suatu bisnis
harus benar-benar mempertimbangkan aspek-aspek, seperti permodalan, analisa
keuangan, perpajakan, strategi pengembangan, kewirausahaan. Pertimbangan aspek
tersebut harus benar-benar dimatangkan supaya bisnis yang dijalankan dapat
berkembang dan tidak berhenti ditengah jalan.
DAFTAR PUSTAKA