Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH EKONOMI PUBLIK

“ KEGAGALAN PASAR DAN CAMPUR TANGAN


PEMERINTAH ”

Dosen Pembimbing : Khairani Alawiyah

Disusun oleh :

Empi Aura Kania (7203341020)


Joan Christin Simbolon (7203141029)

S-1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
SEPTEMBER 2021
Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah NYA sehingga dapat terselesaikan makalah ini yang berjudul “Kegagalan
Pasar dan Campur Tangan Pemerintah” dengan baik dan tepat waktu. Pada
kesempatan ini penulis juga berterima kasih kepada Ibu Khairani Alawiyah selaku
dosen mata kuliah Ekonomi Publik yang telah memberikan bimbingan dan arahannya
dalam menyesesaikan makalah ini.
Makalah ini berisi tentang kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah.
Adanya kegagalan pasar menjadikan peran pemerintah sangat dibutuhkan agar
kesejahteraan masyarakat bisa tercapai secara optimal. Makalah ini juga menjelaskan
faktor penyebab terjadinya kegagalan pasar dan upaya- upaya pemerintah dalam
mengatasi kegagalan pasar.
Penulis menyadari bahwa dalam analisis maupun penyajian, buku ini masih jauh
dari sempurna. Untuk itu segala komentar, kritik dan saran yang membangun maupun
tanggapan dari semua pihak sebagai bahan masukan untuk perbaikan makalah ini dan
menjadi makalah yang baik ke depannya. Akhirnya penulis mengucapakan semoga
dengan makalah ini dapat memberikan wawasan serta menambah khasanah ilmu
pengetahuan untuk semua pihak. Terimakasih.

Medan, September 2021

Kelompok 3

ii
Daftar Isi
Cover i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
Bab I Pendahuluan
Latar Belakang Masalah 1
Rumusan Masalah 2
Tujuan Penulisan & Manfaat penulisan 2

Bab II Isi

Pengertian kegagalan pasar 3


Faktor-faktor penyebab kegagalan pasar 3
Campur tangan dan peran pemerintah 11

Bab III Penutup

Kesimpulan 16
Saran 17
Daftar Pustaka iv

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Dalam kegiatan ekonomi pada umumnya pemerintah memiliki pengaruh
perekonomian pada tingkat yang berbeda beda. Ada pemerintah yang mengatur
perekonomian secara ketat atau intensif dan ada pula yang membatasi sebagai
pendukung saja dalam suatu perokonimian. Peran pemerintah dalam perekonomian
adalah membantu perkembangan binis secara umum, mendorong persaingan usaha
yang sehat, membantu ekonomi lemah sebagai penyeimbang. Dalam perekonomian
suatu negara, pemerintah mempunyai peranan untuk mengatur, memperbaiki atau
mengalahkan aktivitas ekonomi dari pemerintah maupun swasta. Oleh karena itu
perkembangan dan kemajuan pembangunan suatu negara tergantung pada peranan
pemerintah dalam menatur negaranya termauk didalamnya adalah perekonomian.

Kebutuhan barang publik seperti barang, jasa maupun sistem merupakan suatu
yang harus disiapkan pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada warga
negaranya. Terpenuhinya kebutuhan kebutuhan terebut dapat berpengaruh pada
tingkat tingkat perekonomian suatu negara.

Dalam menjalankan peranannya, pemerintah terbentur dalam beberapa


kegagalan untuk menjalankan fungsinnya. Kegagalan pasar terjadi apabila mekanisme
pasar tidak berfungsi efisien dalam mengalokasikan sumber sumber ekonomi yang ada
dalam masyarakat. Esensi timbulnya kegagalan pasar timbul karena masyarakat tidak
bertindak secara kooperatif, sebab perilaku kooperatiflah yang akan menyebabkan
pereto optimal.

Kegagalan pasar dapat terjadi karena adanya faktor faktor antara lain yaitu
adanya common goods, adanya unsur ketidakpastian pasar, adanya barang publik,
adanya eksternalitas, adanya pasar tidak penuh, adanya kegagalan informasi,
unemployment, adanya ketidakpastian.

Dalam makalah ini akan dipaparkan kegagalan pasar, kegagalan pemerintah dan
peran pemerintah dalam pembangunan berorientai pasar. Penulisan makalah ini
bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peran pemerintah dalam perekonomian
dan campur tangan pemerintah dalam menghadapi kegagalan pasar.

1
Rumusan Masalah
A. Apa yang dimaksud dengan kegagalan pasar?
B. Faktor- faktor penyebab terjadinnya kegagalan pasar?
C. Bagaimana campur tangan pemerintah dan peran pemerintah dalam
mengatasi kegagalan pasar?
2.1. Tujuan dan manfaat penulisan
Tujuan dari penulisan ini yaitu dapat mengetahui kegagalan pasar ,faktor- faktor
yang menyebabkan terjadinya kegagalan pasar dan bagaimana peran pemerintah
dalam mengatasinya. Dengan adanya hal itu penulisan ini juga dapat bermanfaat untuk
menambah pengetahuan tentang kegagalan pasar dan mengetahui peran penting
pemerintah dalam mengatasinya.
BAB II

ISI
A. Pengertian kegagalan pasar
Kegagalan pasar terjadi ketika pasar gagal mengalokasikan sumber daya
secara efisien. kegagalan pasar juga dapat diartikan sebagai keadaan dimana pasar
tidak memberikan respon atas suatu produk saat terjadi over supply maupun over
demand. Harga tidak mampu membatasi permintaan dan tidak bisa meningkatkan
penawaran sehingga tidak tercipta suatu pasar yang efisien.

Dalam banyak hal, terjadinya kegagalan pasar disebabkan karena biaya


transksi sebab transaksi pertukaran bukanlah tanpa biaya(costless), misalnya saja,
biaya untuk memperoleh informasi, biaya tawar-menawar, biaya untuk melakukan
kontrak, biaya dalam perencanaan, dan sebagainya. Bagi konsumen, untuk
memperoleh informasi mengenai kualitas suatu jenis barang yang akan dibeli
memerlukan biaya yang tidak sedikit, begitu juga menganai kualitas input yang akan
dibeli oleh produsen.

Dalam hal terjadinya kegagalan pasar, maka pemerintah diharapkan untuk ikut
campur tangan agar alokasi sumber ekonomi dapat tercapai secara efisien.

B. Faktor – faktor penyebab kegagalan pasar


 Adanya Common Goods
Dasar adanya sistem pasar persaingan adalah adanya hak
pemilikan (property rights) yang memberikan pemilikan pada setiap
individu atas suatu barang sehingga ia dapat mengecualikan orang lain
untuk memanfaatkan barang tersebut. Pertukaran pada dasarnya
merupakan suatu tindakan untuk memindahkan dari satu orang ke orang
lainnya.
Untuk beberapa jenis barang, hak kepemilikan kepada satu individu
melainkan diberikan kepada sekelompok masyarakat. Misalnya padang
rumput milik desa, dan sebaiknnya oleh kerena manfaat tidak dirasakan
individu saja, maka tak seorangpun yang dapat menjual hak
kepemilikannya. Dalam situasi seperti ini, David Hum menyatakan akan
timbul apa yang disebut dengan tragedi kebersamaan( Tragedy of the
commons). Hume memberikan contoh sebidang tanah gembalaan yang
yang dimiliki sekelompok orang yang dapat dimanfaatkan oleh anggota
kelompok tersebut untuk menggembalakan ternaknnya, akan tetapi tidak
seorang pun seorang
individual dapat menjual hak kepemilikannya sehingga tidak ada pasar untuk
tanah tersebut. Hal kekayaan yang dimiliki bersama maka perilaku optimal
bagi setiap individu merupakan perilaku yang tidak optimal bagi kelompok.
Masalah yang timbul karena kekayaan bersama karena dua faktor yaitu
indivisibility dan jumlah kelompok masyarakat. Adanya indivisibility
menyebabkan suatu kekayaan tidak dapat diberikan hak pemilikannya
kepada setiap anggota kelompok. Apabila jumlah anggota kelompok hanya
dua orang, maka kedua orang tersebut akan dapat dibuat suatu perjanjian
yang mengatur penggunaan kekayaan tersebut secara optimal akan tetapi
anggota semakin banyak maka biaya untuk memperoleh persetujuan
menjadi semakin besar dan mahal.
Dalam contoh yang dikemukakan Hume, maka terdapat pertentangan
antara maksimisasi kepuasan individu dalam jangka pendek dan
maksimisasi individu dalam jangka panjang., selain itu muncul pertentangan
diantara anggota kelompok. Dalam hal ini timbul peran pemerintah untuk
mengatur kekayaan yang masuk dalam kategori kekayaan bersama.
Dalam kekayaan bersama muncul istilah adanya free rider. Free rider
adalah suatu sikap yang tidak menyatakan sebenarnya manfaat suatu
barang atau jasa tanpa harus membayar atau menggung biaya pengadaan
barang tersebut.
Bagi setiap individu untuk menjadi free rider merupakan tindakan
rasional, jika semua individu bertidak sebagai free rider maka orang lain
akan merugi. Karena orang tersebut tidak mau membayar biaya atas
manfaat bara tersebut. Tragedy kebersamaan muncul karena kelompok
pemilik tidak mau bekerjasama dan hanya mengejar kepentingan pribadi.
Menurut David Hum, pemerintah harus melakukan pengaturan atas
penggunaan common goods. Jadi peranan pemerintah adalah
mengalokasikan penggunaan common goods untuk tercapainnya kepuasan
bersama yang optimal dalam jangka pendek atau jangka panjang.
Pengaturan yang dilakukan pemerintah juga memerlukan biaya, oleh karena
itu maka pemerintah harus juga menerapkan sistem pembayaran atau yang
disebut dengan pajak.
Hirsch menyatakan adanya barang lain yang juga memerlukan campur
tangan pemerintah yaitu yang disebut potional goods. Positional goods
adalah barang yang jumlahnya terbatas dan tidak dapat ditambah dalam
jangka
waktu pendek, misalnya tanah,jabatan. Apabila seseorang mempunyai
akses dengan positional goods maka, individu akan menggunakan secara
berlebihan hingga keadaan menjadi buruk.
 Adanya unsur ketidaksempurnaan pasar
Kegagalan pasar ada ketika tidak tercapainya kondisi Pareto optimal.
Artinya, konsumen tidak bisa lagi menyamakan tarif marginal substitusi dan
produsen menawarkan barang untuk dijual dengan harga lebih tinggi
daripada biaya marjinal produksi. Kegagalan pasar tersebar luas di negara
berkembang. Barang ekonomi dan faktor pasar yang berada dalam keadaan
disekuilibrium menyebabkan inefisiensi dalam alokasi sumber daya. pasar
barang ditandai dengan kekurangan dan surplus, sedangkan faktor pasar
menunjukkan tingkat pengangguran yang tinggi dan kelangkaan modal.
Dalam kebanyakan kasus, harga pasar tidak mencerminkan biaya produksi
marjinal. Penyebab kegagalan pasar sebagai berikut :
Persaingan tidak sempurna adalah penyebab kegagalan pasar.
Dibawah pasar ini perusahaan menghadapi penurunan kemiringan kurva
permintaan untuk produknya. Menyimpangnya pendapatan marjinal dari
pendapatan rata-rata dan harga tidak lagi sama dengan biaya marjinal.
Dalam skenario ini, perusahaan monopoli menetapkan harga yang melebihi
biaya marjinal, untuk memaksimalkan keuntungan. Hal ini menyebabkan
output yang jauh lebih rendah daripada yang dihasilkan oleh perusahaan
yang bersaing sempurna dan beroperasi di bawah kondisi biaya yang sama.
Konsumen tidak memiliki kedaulatan dalam hal alokasi sumber daya di
bawah monopoli. Pengoperasian perusahaan monopoli dikatakan tidak
efisien, karena dapat menyebabkan alokasi dari sumber daya yang kurang
optimal. Monopoli alami dan perusahaan lain yang mengalami penurunan
biaya rata-rata atas berbagai output adalah sumber kegagalan pasar.
Sebuah monopoli alamiah tidak diatur perbaikan outputnya dengan harga
yang lebih besar daripada biaya marjinal. Tingkat output tidak berada pada
kondisi Pareto optimal. Jika perusahaan mencoba untuk harga produknya di
biaya marjinal, kerugian harus dibiayai oleh pajak atau diskriminasi harga.
Contoh dari pasar persaingan tidak sempurna adalah sebagai berikut:
1) Monopoli

Monopoli adalah struktur pasar di mana hanya terdapat satu penjual,


tidak ada substitusi produk yang mirip (close substitute), dan terdapat
hambatan masuk (barriers to entry) ke pasar. Pada pasar monopoli,
produsen mempunyai prinsip keuntungan yang maksimum yaitu pada
tingkat produksi dimana MC=MR. gambaran dari pasar monopoli akan
digambarkan sebagai berikut :

(Sumber : http://nuhfil.lecture.ub.ac.id/files/2009/03/mikro-7- struktur-


pasar-nuhfil.pdf)

Dari dari gambar diatas terlihat bahwa ekuilibrium jangka pendek terjadi
pada titik E dimana MC = MR. Pada kondisi ini produk yang dijual adalah
0Q* dengan harga 0P*dan rata-rata biaya total OC* ( = C*B ). Keuntungan
per unit adalah 0P* – 0C* = P*C* Sehingga keuntungan monopoli jangka
pendek adalah P*C* x 0Q* = P*ABC* ( luas terarsir). kurva menggambarkan
kondisi pasar bersaing, maka titik ekuilibrium adalah pada titik F, dimana
kurva permintaan berpotongan dengan MC yang berarti MC = P ( syarat
ekuilibrium pasar bersaing). Dengan demikian pasar bersaing akan
menurunkan harga dan memperbesar jumlah produk.

2) Oligopoli
Pasar oligopoli sebuah keadaan dimana dalam pasar jumlah
perusahaan yang menguasai pasar lebih dari dua tetapi tidak banyak (2-10)
sehingga tindakan dari pengusaha yang satu akan mempengaruhi kebijakan
dari pengusaha lainnya. Ketika pasar terdiri dari dua perusahaan maka
disebut
dengan istilah duopoly. Apabila produk yang dihasilkan oleh pengusaha
oligopoli homogen, maka pasar dinamakan oligopoli murni (pure oligopoly)
dan apabila produk yang dihasilkan tidak homogen maka dinamakan
oligopoli yang dibedakan (differentiated oligopoly).
Akibat dari bebasnya masing-masing pengusaha di dalam menentukan
kebijakan-kebijakannya, terutama kebijakan harga dan produksi, maka akan
menimbulkan perang harga diantara sesama pengusaha oligopoli tersebut.
Akhir dari perang harga ini adalah membuat kehancuran bagi beberapa
pengusaha tertentu. Sampai di mana kemampuan pengusaha oligopoli di
dalam perang harga ini, sangat tergantung kepada produk yang dihasilkan
dan biaya produksinya. Apabila produk dalam pasar oligopoli adalah
homogen ( oligopoli murni ) maka tiap-tiap pengusaha hanya akan turut
dalam perang harga sampai batas keuntungan normal. Jika produk yang
dihasilkan tidak homogen ( oligopoli yang dibedakan) maka pengusaha
akan turut dalam perang harga sampai pada tingkat harga dimana biaya
rata-rata (AC) sama dengan nilai penjualan rata-rata (P). Untuk lebih
jelasnya perhatikan gambar berikut:

(Sumber gambar :
http://nuhfil.lecture.ub.ac.id/files/2009/03/mikro-7-struktur- pasar-nuhfil.pdf

Gambar a menunjukkan keadaan suatu perusahaan oligopoli murni


dalam perang harga. Pengusaha itu hanya akan turut dalam perang harga
sampai harga sebesar P1 dengan jumlah produk yang dihasilkan sebesar
Q1, dimana harga sama dengan biaya rata-rata ( P1 = AC). Jika harga
dibawah P1, maka pengusaha akan memberhentikan perusahaannya
karena dalam jangka panjang ia akan menderita kerugian.

Gambar b menunjukkan keadaan suatu perusahaan “oligopoli yang


dibedakan” dalam perang harga. Pengusaha ini hanya akan dapat
mengikuti perang harga sampai pada tingkat harga P2 dengan tingkat
produksi Q2,
dimana harga sama dengan biaya rata-rata (AC). Tetapi kapasitas produksi
Q2 belum optimum, karena produksi optimum dicapai pada saat MC = AC.
Jika harga lebih rendah dari pada P2 maka perusahaan terpaksa harus
ditutup karena biaya rata-rata lebih besar dari pada nilai penjualan rata-rata.

3) Monopoli Alamiah
Ketika pemerintah berusaha untuk menghapus monopoli pada produksi
suatu barang tetapi hal tersebut akan menyebabkan diantara produsen
terjadi persaingan yang menyebabkan hanya ada satu produsen saja yang
bertahan. Penyebab dari hal tersebut karena pasar akan barang tersebut
terlalu kecil atau investasi yang dibutuhkan sangat besar sehingga ekonomi
yang efisien akan terjadi ketika tingkat produksi besar. Keadaan diatas
disebut dengan monopoli alamiah. Biaya rata-rata pada monopoli alamiah
akan digambarkan sebagai berikut.

Sumber : DR. Guritno Mangkusoebroto, M.Ec – Ekonomi Publik

 Adanya Barang Publik


Beberapa jenis barang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, semula
barang dan jasa itu dihasilkan oleh swasta dan di jual di pasar. Namun
dengan berkembangnya kebutuhan masyarakat, ada barang dan jasa yang
tidak dapat di hasilkan oleh swasta dan disediakan dipasar barang dan
jasa itu
dikenal dengan barang atau jasa publik. Yaitu barang yang tidak dapat
disediakan melalui transaksi antara penjual dan pembeli dipasar. Barang dan
jasa tersebut disediakan oleh pemerintah.barang publik ataupun pelayanan
pemerintah berupa penyediaan barang dan jasa, misalnya
pertahanan,peradilan dan sebagainya. Jenis barang publik ini mempunyai
dua karakteristik utama, yaitu penggunaanya tidak bersaingan ( non rivalry)
ini berarti konsumsi atas barang tersebut oleh suatu individu tidak akan
mengurangi jumlah barang yang tersedia untuk dikonsumsi individu lainnya
dan tidak dapat diterapkan prinsip pengecualian(non excludability) berarti
semua orang berhak menikmati manfaat dari barang tersebut. Oleh karena
itu pihak swasta tidak mau menghasilkan barang publik murni, maka
pemerintahlah yang harus menghasilkan nya agar kesejahteraan seluruh
masyarakat dapat ditingkatkan.pihak swasta mrnghasilkan mobil, akan tetapi
kalau produksi mobil tersebut tidak diimbangi oleh pembangunan jalan oleh
pemerintah, maka kesejahteraan masyarakat tidak optimum.pada barang
publik murni ini, seseorang tidak bersedia untuk menghasilkannya karena
adanya masalah kepemilikan.

 Adanya Eksternalitas
Masalah lain yang menyebabkan kegagalan pasar dalam mengalokasi
faktor-faktor produksi secara efisien adalah adanya eksternalitas.
eksternalitas merupakan kerugian atau keuntungan yang di derita atau
dinikmati pelaku ekonomi karena tindakan pelaku ekonomi lain yang tidak
tercermin dalam harga pasar.ketika seseorang terlibat dalam suatu aktivitas
yang mempengaruhi kesejahteraan, meskipun tidak secara langsung dan
belum membayar maupun belum menerima kompensasi atas dampak
tersebut. Ketika pengaruhnya terhadap lingkungan kurang baik, eksternalitas
disebut sebagai eksternalitas negatif. Ketika pengaruhnya pada lingkungan
mendatangkan manfaat disebut eksternalitas positif. Dalam perekonomian
terdapat empat kemugkinan eksternalitas, yaitu :
a) Konsumen-konsumen, yaitu tindakan seorang konsumen yang
menimbulkan eksternalitas bagi konsumen lain,misalnya permainan
piano.
b) Konsumen-produsen, yaitu tindakan seorang konsumen yang
menimbulkan eksternalitas terhadap produsen, misalnya olah raga
yang dilakukan oleh buruh menyebabkan mereka menjadi sehat
sehingga produktivitas meningkat dan mengntungkan produsen.
c) Produsen-konsumen, tindakan seorang produsen yang
menimbulkan eksternalitas terhadap konsumen, misalnya pabrik
menyebabkan polusi sungai sehingga mengganggu penduduk yang
menggunakan air sungai tersebut.
d) Produsen-produsen,tindakan seorang produsen yang menimbulkan
eksternalitas terhadap produsen lain, contohnya sebuah pabrik
menimbulkan polusi air yang mengakibatkan pabrik atau
perusahaan lain yang menggunakan air sungai tersebut sebagai
faktor produksinya merasa dirugikan seperti pabrik es.
Adanya eksternalitas menimbulkan peranan alokasi pemerintah dalam
perekonomian. Dalam hal eksternalitas yang negatif, pemerintah
mengenakan pajak (pigovian tax) pada penyebab polusi sampai polusi
yang ditimbulkannya mencapai tingkat nol.asumsi kebijakan yang ekstrem
ini adalah suatu anggapan bahwa setiap orang mempunyai hak atas
lingkungan yang bersih. Pemerintah juga mengupayakan mengurangi
tingkat produksi yang menimbulkan eksternalitas negatif yang tinggi.
Namun, sebaliknya pada kasus eksternalitas positif, pemerintah
memberikan subsidi tehadap produsen untuk meningkatkan
produktivitasnya, seperti subsidi hak paten.

 Adanya pasar tidak penuh(incomplete market)


Suatu pasar dikatakan lengkap apabila mampu menghasilkan semua
barang dan jasa yang biaya produksinya lebih kecil daripada harga jual yang
mampu dibeli oleh masyarakat. Adanya pasar tidak lengkap dipengaruhi oleh
beberapa jenis jasa yang tidak diusahakan oleh pihak swasta dalam jumlah
yang cukup, meskipun biaya penyediaan jenis jasanya lebih kecil
dibandingkan dengan apa harga jual yang ingin dibayar oleh masyarakat.
Misalnya saja pennyediaan jasa asuransi dalam menghadapi suatu
resiko tertentu, tidak semua pihak swasta mau untuk menjalankan usaha ini.
Dengan demikian maka pemerintahlah yang harus mennyediakan jasa
tersebut.
 Adanya kegagalan informasi
Kegagalan informasi adalah suatu kejadian dimana informasi yang
diharapkan tidak sampai kepada seseorang yang seharusnya membutuhkan
informasi tersebut, pada beberapa kasus masyarakat sangat membutuhkan
informasi yang tidak dapat disediakan oleh pihak swasta. misalnya saja
tentang perkiraan cuaca. Para petani akan sangat membutuhkan informasi
ini untuk menentukan tanaman apa yang sekiranya cocok untuk di tanam
diladangnya, sedangkan pelaut sangat membutuhkan informasi ini untuk
mengambil keputusan untuk berlayar atau tidak. Akan tetapi tidak ada pihak
swasta yang mennyediaka informasi trsebut. Sehingga dalam hal ini, maka
pemerintahlah yang harus mennyediakan informasi yang sangat dibutuhkan
masyarakat.
Contoh lainnya kegagalan informasi adalah tentang ketimpangan
informasi antara pihak satu dengan pihak yang lainnya, disini kami
mengambil contoh ketimpangan informasi antara peternak dan produsen
sapi, karena kurangnya informasi yang dimiliki oleh peternak sapi tentang
harga sapi dipasaran, peternak sapi tersebut menjual sapinya dengan harga
yang jauh dibawah pasaran. sehingga mennyebabkan kerugian dialami oleh
peternak yang minim informasi tersebut.

C. Campur tangan pemerintah dan peran pemerintah dalam mengatasi


kegagalan pasar
Adanya kegagalan pasar membuat pemerintah harus campur tangan
dengan tujuan untuk:
1. Menjamin agar kesamaan hak untuk setiap individu tetap wujud dan
penindaasan dapat dihindarkan.
2. Menjaga agar perekonomian dapat tumbuh dan mengalami
perkembanagan yang teratur dan stabil.
3. Mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan, terutama perusahaan-
persahaan besar yang dapat mempengaruhi pasar agar mereka tidak
menjalankan praktek-praktek monopoli yang merugikan.
4. Menyediakan “barang bersama” yaitu barang seperti jalan raya, polisi
dan tentara, ang penggunaannya dilakukan secara kolektif oleh
masyarakat untuk mempertinggi kesejahteraan sosial masyarakat.
5. Mengawasi agar “eksternalitas” kegiatan ekonomi yang merugikan
masyarakat dihindari atau dikurangi masalahnya.

Bentuk-bentuk campur tangan pemerintah :

Keterlibatan pemerintah dalam kegiatan ekonomi dapa dibedakan dalam


tiga bentuk: membuat peraturan, menjalankan kebijakan fisakal dan
moneter, dan secara langsung melakukan kegiatan ekonomi.

Pola kegiatan ekonomi :


1. Membuata peraturan
Tujuan pokok adanya peraturan-peraturan pemerintah adalah kegiatan
kegiatan ekonomi dijaklankan secara wajar dan tidak merugikan khalayak
ramai. Sebagai contoh, peraturan mengenai syarat-syarat kerja kepada para
pekerja di sektor industri adalah dibuat untuk menjamin agar para pekerja
diberi gaji, upah dan tunjangan lain yang wajar serta tidak ditindas majikan.
Serta contoh lain adalah peraturan-peratran mengenailokasi pengembangan
perusahaan yan bertujuan agar industri-ndustri tidak dikembangkan secara
sembarangan. Langkah ini bertujuan agar kegiatan industry tidak
mengganggu masyarakat di sekitar dan menghindari pencemaran udara di
kawasan perumahan. Peraturan yang dibuat oleh pemerintah meliputi
pengaturan terhadap berbagai aspek dari kegiatan ekonomi. Ia bukan saja
terbatas kepada mengatur kegiatan dan pendirian industri tetapi juga
kegiaan ekspor dan impor, perbaikan lalu lintas pengembangan perusahaan
dan berbagai aspek kegiatan ekonomi lainnya.
2. Menjalan kebijakan fiskal dan moneter.
Kebijakan fiskal adalah setragi dan langah-langkah pemerintah dalam
pengeluarannya dan dalam system dan cara-cara mengumpulkan pajak.
Sedangkan kebijakan moneter adalah langkah-langkah untuk mempengaruhi
situasi keuangan dalam perekonomian, yatu mempengaruhi suku bunga,
operasi bank-bank, dan mengatur jumlah uang yang beredar dalam
masyarakat. Kedua kebijakan ini sangat penting artinya dalam mengatur
kegitan ekonomi. Berbagai perekonomian selalu mengalami masalah inflasi
dan penganguran. Kebiajakan fiskal dan moneter merupakan tindakan untuk
mengatasi kenaikan harga dan kekurangan pekerjaan.
3. Melakukan kegiaan ekonomi secara langsung
Dalam kegiatan ekonomi terdapat perbedaan keuntungan yang yang
nyata danataranya keuntungan dapat yang dinikmati oleh orng yang
melakukannya (keuntungan pribadi) dan keuntungan yang diperoleh
masyarakat secara keseluruhan (keuntungan sosial).Kegiatan kegiatan yang
dilakuakan pemerintah bertujuan untuk mengurangi keuntungan perorangan
dan memaksimumkan keuntungan social seprti halnya kegiatan
pengangkutan kereta api, listrik, telepon, jasa pos, dll. Apa bila kegiatan ini
tidak di jalankan oleh pemerintah maka tarif yang akan diterapkan pihak
swasta kepada pengguna jasa akan lebih tinggi dan ini akan merugikan
masayarakat. Kegiatan ekonomi yang dilakukan pemerintah tidak hannya
meliputi bidang itu saja melankan bannyak bidang lainnya seperti disektor
perkebunan, industry, pertambangan, perbankan, dsb. Campur tangan
seperti itu juga bertujuan untuk memaksimumkan keuntungan yang akan
diperoleh masyarakat dari berbagai kegiatan tersebut.

Pemerintah juga mempunyai fungsi pemerintah untuk menghadapi


kegagalan pasar, ada 3 fungsi pemerintah yaitu fungsi alokasi, distribusi, dan
stabilisasi. Fungsi alokasi yaitu peran pemerintah untuk mengatasi
kegagalan mekanisme pasar dengan menyediakan public goods atau
dengan mengalokasikan seluruh sumber daya yang ada agar dapat
dipergunakan dan menentukan komposisi dari public goods. Regulasi yang
dilakukan pemerintah juga termasuk dalam fungsi alokasi . fungsi distribusi
merupakan tugas pemerintah untuk melakukan penyesuaian terhadap
distribusi pendapatan dan kekayaan guna menjamin terpenuhinya kondisi
yang adil dan merata bagi seluruh komponen masyarakat. Dan fungsi
stabilisasi yaitu penggunaan kebijakan anggaran sebagai suatu alat untuk
mencapai tingkat kesempatan kerja yang tinggi, tingkat stabilisasi yang
semestinya, dan laju pertumbuhan ekonomi yang baik.

Peran pemerintah dalam mengkoreksi kegagalan pasar sangatlah penting


untuk memperbaiki efisiensi produksi dan alokasi sumber daya dan barang,
serta merealokasi oportunitas dan barang untuk mencapai nilai-nilai
distribusional. Barton ( 2000 ) menyebutkan peran utama pemerintah secara
garis besar dalam mengatasi kagagalan pasar adalah : 1) peran alokasi
sumber daya, 2) peran regulator, 3) peran kesejahteraan sosial, 4) peran
mengelola ekonomi makro. Penjelasan kempat peran pemerintah tersebut
adalah sebagai berikut :

1. Dalam peran alokasi sumber daya tercakup soal penentuan ukuran


absolut dan relatif pemerintah dalam perekonomian (keseimbangan
sektor publik dan sektor swasta) dan penyediaan barang-barang publik
serta pelayanan kesejahteraan sosial bagi masyarakat.
2. Peran regulator. Hal ini mencakup undang-undang dan tata tertib yang
dibutuhkan masyarakat termasuk undang-undang yang mengatur dunia
bisnis yang memadai untuk memfasilitasi aktivitas bisnis dan hak-hak
kepemilikan pribadi.
3. Peran kesejahteraan sosial. Mencakup kebijakan-kebijakan yang
mendorong pemerataan sosial di negara yang bersangkutan seperti
perpajakan, jaminan sosial (transfer payment) dan penyediaan sejumlah
barang publik campuran bagai masyarakat.
4. Peran mengelolan ekonomi makro yang memfasilitasi stabilitas secara
umum dan kemakmuran ekonomi negara melalui kebijakan-kebijakan
yang didesain untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang stabil, full
employment, inflasi yang rendah, dan stabilitas neraca pembayaran.

Kegagalan pemerintah
Adanya kegagalan pasar merupakan salah satu sebab mengapa
pemerintah harus turun tangan dalam perekonomian agar kesejahteraan
masyarakat dapat tercapai secara optimal. Walaupun demikian, tidak
selamanya campur tangan pemerintah mennyebaban peningkatan
kesejahteraan masyarakat, bahkan secara sistematis senantiasa terjadi
kegagalan pemerintah (government failures). Ini disebabkan karena
pemerintah melakukan fungsi alokasi tidak dengan cara yang efisien.
Ketidak efisienan pemerintah ini disebabkan oleh 4 hal, diantaranya:
informasi yang terbatas, pengawasan yang terbatas atau reaksi pihak
swasta, pengawasan yang terbatas atas perilaku birokrat, hambatan dalam
proses politik.
1. Informasi yang terabatas.
Bannyak kebijakan pemerintah yang tidak dapat dilihat dampaknya
karena sangat rumit dan sulit untuk diperhitungkan sebelumnya. Misalnya,
kebijakan pemerintah untunk menghapus subsidi pupuk petani ataupun
penghapusan subsidi BBM hai ini sangat sulit untuk diperhitugkan secara
akurat dampaknya bagi seluruh masyarakat.

2. Pengawasan yang terbatas atas reaksi swasta.


Suatu kebijakan pemerintah akan menimbulakan rekasi pihak swasta
dan sering sekali pemerintah tidak dapat menghambat reaksi tersebut.
Misalnya saja, apabila pemerintah menurunkan subsidi BBM khususnya
untuk bensin. Ini akan mennyebabkan pemilik mobil yang menggunakan
bahan bakar bensin beralih kendaraan yang menggunakan bahan bakar
solar sehingga permintaan akan solar meningkat dan harga naik. Dalam hal
ini, karena kepentingan untuk memiliki mobil sepenuhnya berada pada
swasta/masyarakat maka pemerintah tidak dapat melarang seseorang untuk
menjual mobil yang menggunakan bensin ke mobil yang menggunakan
solar.

3. Pengawasan yang terbatas atas perilaku birokrat.


pemerintah tidak dapat megawasi secara ketat perilaku para birokrat,
sedangkan pelaksanaan kebijakan pemerintah umumnya didelegasikan
pada berbagai tingkat birokrat yang mempunyai persepsi dan kepentingan
yang berbeda-beda, sehingga kebijakan pemerintah mungkin menimbulkan
hasil yang berbeda dengan apa yang diinginkan, dengan kata lain kebijakan
yang decanangkan pemerintah terkadang tidak dapat efektif untuk di
terapkan didaerah tertentu karena kebijakannya yang bersifat
universal/umum, sehingga pemerintah daerah harus menggunakan
kebijakan baru. Misalnya, kebijakan deregulasi pemerintah yang bermaksud
untuk mengurangi perizinan, pada pelaksanaan didaerah kadang berbeda
dengan apa yang digriskan oleh pemerintah pusat.
4. Hambatan dalam proses politik.
Dalam suatu Negara demokrasi terdapat pemisahan wewenang antara
kekuasaan eksekutif dan kekuasaan legislative. Sering terjadi kebijakan
yang akan dilaksanakan oleh eksektif terhambat oleh proses pengambilan
keputusan karena harus di setujui terlebih dahulu oleh pihak legisletif.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Kegagalan pasar merupakan ketidakmampuan dari suatu perekonomian pasar


untuk berfungsi secara efisien dan menimbulkan keteguhan dalam kegiatan dan
pertumbuhan ekonomi. kegagalan pasar juga dapat diartikan sebagai keadaan dimana
pasar tidak memberikan respon atas suatu produk saat terjadi over supply maupun
over demand. Harga tidak mampu membatasi permintaan dan tidak bisa meningkatkan
penawaran sehingga tidak tercipta suatu pasar yang efisien.

Penyebab terjadinya kegagalan pasar karena adanya faktor-faktor yang


mempengaruhinya antara lain adanya common goods, adanya unsur
ketidaksempurnaan pasar, adanya barang public, adanya eksternalitas, adanya pasar
tidak penuh (incomplete market) dan adanya kegagalan informasi.

Dalam hal terjadinya kegagalan pasar, maka pemerintah diharapkan untuk ikut
campur tangan agar alokasi sumber ekonomi dapat tercapai secara efisien. Campur
tangan pemerintah sangat diperlukan dengan tujuan menjamin agar kesamaan hak
untuk setiap individu tetap wujud dan penindaasan dapat dihindarkan, menjaga agar
perekonomian dapat tumbuh dan mengalami perkembanagan yang teratur dan stabil,
mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan, terutama perusahaan-persahaan besar
yang dapat mempengaruhi pasar agar mereka tidak menjalankan praktek-praktek
monopoli yang merugikan, menyediakan “barang bersama” yaitu barang seperti jalan
raya, polisi dan tentara, ang penggunaannya dilakukan secara kolektif oleh masyarakat
untuk mempertinggi kesejahteraan social masyarakat, dan mengawasi agar
“eksternalitas” kegiatan ekonomi yang merugikan masyarakat dihindari atau dikurangi
masalahnya. Namun pemerintah juga memiliki fungsi pemerintah dalam mengatasi
kegagalan pasar yaitu fungsi alokasi, distribusi, dan stabilisasi. Dan peran pemerintah
dalam mengatasi kegagalan pasar yang paling utama ada 4 peran antara lain peran
alokasi sumber daya, peran regulator, peran kesejahteraan sosial, dan peran
mengelola ekonomi makro.
Saran
Sebaiknnya pemerintah harus mengatasi faktor faktor terjadinnya kegagalan
pasar seperti adannya barang milik bersama untuk mencapai perilaku yang optimal
untuk kesejahteraan masyarakat. munculnya free rider dapat menyebabkan
masyarakat cenderung untuk ikut menikmati tanpa dikenakan biaya atas pengadaan
barang tersebut. Pemerintah dapat menerapkan pajak yang dapat mengatur
penggunaan barang milik bersaman. Pengaturan Sebuah monopoli alamiah tidak diatur
perbaikan outputnya dengan harga yang lebih besar daripada biaya marjinal. Tingkat
output tidak berada pada kondisi Pareto optimal. Penyediaan barang publik harus
dilakukan oleh pemerintah karena pihak swasta maupun individu tidak akan mau atas
pengadaan barang tersebut. Pencegahan eksternalitas yang negatif atau dampak
dilakukan sebagai upaya untuk mengatasi macam macam polusi. Penyediaan
informasi yang dibutuhkan masyarakat harus disediakan pemerintah dikarenakan pihak
swasta tidak akan menanggung pengadaan barang tersebut yang membutuhkan biaya
besar. Selain kegagalan diatas, pemerintah juga harus melakukan pembenahan dan
penyerdahanaan dibidang politik, melakukan pengawasan atas reaksi swasta, perilaku
birokrat.
Daftar Pustaka
Reksohadiprodjo, Sukanto. 2014. Ekonomika Publik Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.

Mangkosoebroto, Guritno.1993. Ekonomi Publik Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE.

Prasetyia, Ferry. S.E, M.App Ec. 2013. “Bagian I: Peran Pemerintah”. UB journal.
Volume 3. ferryfebub.lecture.ub.ac.id/files/2013/.../Bagian-I-Peran-Pemerintah1.pdf ,
10 maret 2016.

iv

Anda mungkin juga menyukai