COVID-19 MENYEBABKAN Rovil Al Asyari

3218203
EKSTERNALITAS NEGATIF EI-5F (2018)
TERHADAP PEREKONOMIAN!

P
ada maret 2020, pemerintah Indonesia pertamakali mengumumkan
dua kasus warga Indonesia positif Covid- 19. kemudian pada bulan RUBRIK TIPE A
bulan berikutnya kasus terus menerus bertambah, bahkan yang
TOPIK
awalnya hanya di daerah jawa tapi sudah merambah kesemua pulau di
EKSTERNALITA
Indonesia. Hal ini tentunya akan membuat pemerintah segera mengeluarkan
S
kebijakan kebijakan untuk mengatasi penyebaran virus ini. Pada awalnya
pemerintah hanya mengeluarkan kebijakan untuk memakai protokol
kesehatan saat berada di keramaian, tapi hal ini tentunya tidak akan
membuat pemberhentian penyebaran virus inia akan berjalan secara efektif.
Sehingga pada akhirnya pemerintah Indonesia mengeluarakan kebijakan
Locdown dibeberapa daerah.
Kebijakan Lockdown yang diterapkan pemerintah tentunya akan
memberikan eksternalitas pada bidang ekonomi secara khusus. Secara
singkat eksternalitas adalah biaya yang harus dikeluarkan atau bahkan
manfaat yang akan diterima oleh suatu pihak dari akibat aktivitas ekonomi.
Menurut dari berbagai pihak ketika kebijakan lockdown ini terjadi,
eksternalitas yang ditimbulkan hanya eksternalitas negatif, sehingga banyak
masyarkat yang merasa keberatan kebijakan Lockdwon ini lakukan. Dengan
hal tersebut muncul pertikaian antara pemerintah dengan masyarakat. Maka
dari itu kita akan bahas apakah benar ketika kebijakan lokdown
diberlakukan hanya eksternalitas negatif yang akan ditimbulkan?
Sebelum kita mencari eksternalitas positif dari kebijakan lockdown
untuk memutus mata rantai penyebaran Covid- 19 ini, mari kita ulas tentang
eksternalitas negatif yang ditimbulkan kebijakan lockdown terdahap
perekonomian. Pertama kita bisa lihat atau rasakan ketika covid- 19 ini
terjadi perekonomian indonesia melambat, pada kurtal I dan II pertumbuhan
ekonomi kurang dari 4% saja, bahkan pada kuartal III dan IV indonesia
mengalami resesi walaupun tidak begitu membuat perekonomian Indonesia
sangat terpuruk. Penurunan ini tentunya sebagai akibat dari kebijakan
lowdown yang diberlakukan oleh pemerintah, sehingga toko toko diminta
untuk ditutup dan akses keluar masuk kesuatu wilayah dibatasi secara ketat.
Kedua selain melambatnya perkonomian Indonesia, eksternalitas yang
ditimbulkan adalah naiknya tingkat pengangguran yang ada, jika kita
hubungkan dengan pembatasan sosial dari kebijakan lockdown tadi
1
tentunya hal tersebut akan membuat penurunan permintaan dari konsumen
Rovil Al Asyari
yang nantinya akan berimbas kepada penurunan pendapatan disuatu
perusahaan dan kemudian dikarenakan nantinya pengeluaran lebih besar 3218203
dari pada pendapatan maka suatu perusahaan akan melalukan PHK secara
besar besaran agar perushaan tersebut masih bisa bertahan ditengah EI-5F (2018)
pandemi Covid- 19 ini. Yang ketiga adalah eksternalitas yang terjadi saat
“Panic Buying” yang dimana orang orang akan membeli barang dalam RUBRIK TIPE A
jumlah yang sangat banyak disaat yang bersamaan yang dengan hak tersebut
akan membuat persediaan barang tersebut menipis. Saat pesediaan barang TOPIK
menipis tentunya hal tersebut akan berdampak buruk terhadap cadangan EKSTERNALITA
persediaan untuk dimasa yang akan datang yang menyebabkan barang itu S
langka sehingga jika suatu barang sudah menunjukkan kelangkaan ini akan
mengakibatkan harga barang itu akan naik.
Kemudian mari kita analisa apa benar pada kebijakan lockdown
hanya memberikan eksternalitas negatif?. Kita bisa lihat disekeliling kita
bahwa banyak eksternalitas positif yang terjadi ketika kebijakan lockdown
diberlakukan. Sebelum kita lihat dari segi ekonominya kita akan lihat
eksternalitas positif secara umum. Yang pertama ketika kebijakan lockdown
tentunya kendaraan yang berlalu lintas volumenya pasti akan berkurang,
sehingga polusi yang dihasilkan dari kendaraan bermotor akan berkurang
maka dari itu akan memberikan dampak positif terhadap kebersihan
lingkungan. Yang kedua dengan kebijakan lockdown dapat meningkatkan
pola pikir dalam memanfaatkan peluang, sehingga saat pandemi terjadi
barang barang yang unik mulai bermunculan seperti masker yang bermacam
ragam, konektor masker, ataupun face shield. Ini menandakan bahwa jiwa
wirausaha masyarakat mulai tumbuh. Yang ketiga kita tahu bahwa saat ini
ada influencer, youtuber, selebgram atau yang lain sedang menjamur. Nah
mereka ini juga mendapatkan eksternalitas positif dari pandemi ini,
dikarenakan sistem jual beli sekarang didominasi dengan sistem online maka
peran mereka dapat dimanfaatkan untuk media promosi barang dagangan
kita.
Setelah mengetahui apa saja elsternalitas yang terjadi saat pandemi
Covid - 19 melanda, tentunya kita dapat menarik kesimpulan bahwa
ekternalitas selain memberikan kerugian tapi juga keuntungan. Nah
mengenai kerugian seharusnya kita harus memikirkan solusi yang harus kita
persiapkan untuk mengatasinya. Dari pihak yang harus mengatasi kerugian
ini yaitu pemerintah, pemerintah bisa memberikan subsidi atau bantuan
kepada yang terkena eksternalitas dari covid ini. Dengan bantuan ini dapat
mengatasi masalah kerugian yang dialami oleh masyarakat. Jadi pada
dasarnya eksternalitas yang terjadi dapat diatasi sehingga kerugian dapat

2
ditangani, sehingga pada dasarnya eksternalitas yang terjadi pada covid- 19
ini dapat kita seimbangkan antara postif dan negatifnya.
Jadi mari kita simpulkan kembali bahwa menurut pribadi penulis
bahwa terjadinya covid 19 ini tidak selalu menghasilkan eksternalitas negatif
Rovil Al Asyari
terhadap perekonomian. sebagaimana yang kita ketahui segala sesuatu yang
ada didunia ini memiliki sisi negatif dan juga positif, sama dengan halnya 3218203
kasus ini tentunya memiliki sisi positif, seperti tumbuhnya semangat
wirausaha masyarakat, sehingga mencipatakan lapangan kerja baru EI-5F (2018)
disamping terjadinya PHK sehingga keduanya bisa saling melengkapi.
Sehingga mari kita bangun sebuah pemikiran bahwa covid 19 semata mata
bukan sebuah bencana tapi juga ada manfaat yang diambil didalamnya,
dengan demikian kita bisa tetap berfikir positif dalam mengahadapi suatu RUBRIK TIPE A
masalah.
TOPIK
EKSTERNALITA
S