Anda di halaman 1dari 8

SOSIOLOGI DAN POLITIK

“PENGUSAHA KLIEN”

Oleh :

Kelompok

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmatnya, kami
kelompok 4 sebagai penyusun paper ini dapat menyelesaikannya secara sederhana dan tepat
waktu. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
terlaksananya penulisan paper ini sehingga bisa tersusun dengan baik.

Penyusunan karya tulis ini dilatar belakangi oleh keinginan kami untuk memberikan
informasi seputaran Ilmu Sosiologi dan Politik kepada para pembaca. Penulisannya didasari
dari beberapa sumber yang dapat dipercaya yang sajiannya kami sajikan dalam lembar Daftar
Pustaka dengan harapan karya ini dapat menambah pengetahuan kita tentang Ilmu Sosiologi
dan Politik. Kami berharap karya ini dapat membimbing para pembaca agar memahami dan
berpartisipasi dalam berbagai bidang di Ilmu khususnya Ilmu Sosiologi dan Politik.

Kami menyadari bahwa penulisan karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan, baik
dari segi isi maupun tulisan. Oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran guna
lebih menyempurnakan penulisan pada masa yang akan datang. Akhir kata, semoga karya ini
dapat menambah ilmu pengetahuan dan kemampuan kita semua.

18 September 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................1

1.3 Tujuan....................................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................................2

2.1 Pengusaha Klien................................................................................................................2

2.2 Negara dan Pembangunan.................................................................................................2

2.3 Sifat Rezim Orde Baru......................................................................................................3

2.4 Terbentuknya Pengusaha Klien........................................................................................3

2.5 Karakteristik Pengusaha Orde Baru..................................................................................4

2.6 Momen-Momen Penting Terbentuknya Patron Bisnis......................................................6

2.7 Pembangunan dan Pemerintahan Patronase Bisnis...........................................................7

2.8 Tipe Pengusaha Klien.......................................................................................................9

BAB III PENUTUP.................................................................................................................................11

3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................11

3.2 Saran................................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kata klien atau client berasal dari kata cliens yang berarti pengikut. Dalam konteks
Pengusaha Klien berarti hubungan antara pengusaha dengan klien atau orang-orang yang
dekat dengan pengambil kebijakan atau pemerintah. Hubungan ini biasanya disertai dengan
imbalan tertentu. Hubungan ini terjadi bahwa disatu sisi pemerintah mengharapkan
pertumbuhan ekonomi yang tinggi, tentu hal ini dapat terjadi dengan bantuan para pengusaha
atau penanam modal. Disisi lain pengusaha tentu mengharapkan keuntungan dari kekayaan
yang ia investasikan dengan sebesar-besarnya.

Pada negara berkembang hubungan pengusaha klien ini sangat terlihat jelas. Sebagai
contoh di Indonesia hubungan ini terlihat pada masa pemerintahan Orde Baru. Hubungan ini
juga terjadi Pada masa pemerintahan yang lain. Maka makalah yang kami susun ini akan
dapat memberikan gambaran bagaimana hubungan antara pengusaha dan klien terjadi.
Bagaimana hubungan itu berkembang, karakteristiknya dan tipe pengusaha klien akan dapat
pembaca pahami disini.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengusaha Klien


Fenomena pengusaha klien dapat dijumpai di berbagai tempat dibelahan dunia ini,
terutama di negara-negara sedang berkembang. Akan tetapi, yang terjadi di Indonesia tampak
jelas keberadaannya jika dibandingkan dengan negara-negara lain. Seperti yang kita maklum
bahwa di negara yang menganut sistem ekonomi pasar (terbuka) prinsip kompetitif bagi para
pelaku ekonomi sangat diperlukan. Oleh karena itu, dalam melaksanakan pembangunan
ekonominya kehadiran kelompok pengusaha yang mempunyai jiwa kewiraswastaan dan
mandiri sangat diharapkan. Dari kelompok pengusaha yang demikian ini negara dapat
mengandalkannya untuk menjadi tulang punggung perekonomian nasional, baik untuk
berkompetisi dalam skala nasional maupun secara internasional.

Sejak bangsa Indonesia meraih kemerdekaannya hingga saat ini, meskipun telah
diupayakan dengan berbagai kebijakan ekonomi maupun kebijakan politik, kelompok
pengusaha dengan klasifikasi seperti itu belum tampak. Yang muncul adalah jenis pengusaha
yang keberadaannya tergantung pada fasilitas pemerintah atau yang lebih dikenal dengan
pengusaha klien. Analisis fenomena ini dapat dilakukan dengan berbagai sudut pandang.
Namun pada hakikatnya perhatian kita lebih difokuskan untuk melihat keterkaitan antara
negara termasuk di dalamnya para birokrat dan elit politik dengan para pengusaha dalam
melihat kasus yang terjadi di Indonesia, meskipun pengusaha klien juga ada pada masa
sebelum Orde Baru, tetapi penekanan pembahasan lebih banyak dilakukan pada era Orde
Baru.

2.2 Negara dan Pembangunan


Peran negara sangat menentukan pada fase-fase awal pembangunan, seperti yang telah
dilakukan oleh Jepang atau negara-negara industry maju lainnya. Perbedaannya yang
mendasar adalah bahwa peran negara yang dilakukan oleh negara-negara maju menghasilkan
perekonomian nasional yang kuat, yaitu antara lain didukung oleh kelompok pengusaha yang
mandiri melalui industrialisasi. Sementara itu yang terjadi di negara berkembang seperti
Indonesia, peran negara, baru sampai pada suatu titik di mana negara melahirkan suatu
hubungan patron-klien antara pengusaha birokrasi dengan para pengusaha.

Pengusaha birokrasi sebagai kekuatan yang dominan atau sering disebut sebagai rezim
otoriterisme birokratik, berkaitan erat (mempunyai korelasi positif) dengan proses
2
pembangunan yang dilaksanakan di negara berkembang. Ada 5 indikator dari suatu rezim
birokratik otoriter menurut Guilermo O'Donnell :

1. Tidak berlakunya hipotesis modernisasi dengan demokratisasi.


2. Negara sebagai variabel penting untuk melaksanakan perubahan tanpa dipengaruhi
oleh kekuatan sosial lainnya.
3. Militer sebagai lembaga pendukung ekonomi, yang sebenarnya untuk memperkuat
posisi militer sendiri dalam mewujudkan negara yang kuat.
4. Pentingnya koalisi antara kekuatan dominan yang mendukung rezim tersebut.
5. Memasukkan variabel internasional.

Dibanyak negara, rezim otoriter birokratik muncul sebagai akibat dari adanya krisis
ekonomi. Oleh karena itu, rezim Orde Baru tidak sebatas melakukan pengendalian pada
masalah-masalah politik tetapi juga mencampuri masalah bisnis dan ekonomi.

3
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Hubungan antara pengusaha dan klien terjadi di negara manapun di dunia. Namun
pada negara berkembang hubungan ini terlihat jelas. Pengusaha berusaha menjalin hubungan
dengan para pengambil kebijakan di pemerintahan. Hal ini dilakukan untuk dapat perlakuan
khusus/konsensi dari pemerintah. Pemerintah pun tergantung pada pengusaha atau investor
untuk dapat membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Jadi karena kebutuhan ini lah
terjadi hubungan antara pengusaha dan klien.
Ada banyak tipe pengusaha klien, diantaranya Government Contractor, Monopoly
Traders, Consessionaires, Licensed Manufacture dan State Privat Joint Venture. Hubungan
Govemment Contractor biasanya terjadi dengan pemberian kontrak-kontrak kepada warga
pribumi. Monopoly traders yaitu dengan mengumpulkan upeti dari pedagang dan
Consessionaires terjadi karena pemerintah berkeinginan untuk mengeksploitasi sumber daya
alam. Sedangkan hubungan Licensed Manufacture terjadi karena adanya intervensi
pemerintah terhadap kebijakan ekonomi serta hubungan State Privat Joint Venture yaitu
antara sektor swasta dan negara dibentuk oleh kebijakan pemerintah seperti mengembangkan
industri strategis.
1.2 Saran
Hubungan antara pengusaha dengan klien hendaknya dibangun atas dasar peraturan
perundang-undangan sehingga hubungan yang terjadi dapat dibangun dengan baik. Apabila
hubungan ini dibangun berdasarkan aturan- aturan maka sekalipun terjadi permasalahan akan
dapat diselesaikan secara hukum.

4
DAFTAR PUSTAKA

Aini, Nurul dan Philipus. 2004. Sosiologi dan Politik. PT RajaGrafindo Persada: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai