Anda di halaman 1dari 119

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Perhatian Terhadap Pembangunan Ekonomi

Kurangnya perhatian terhadap masalah pembangunan ekonomi disebabkan


oleh beberapa faktor (Meier & Rouch, 2000) antara lain :

Pertama, Pada masa sebelum PD I! sebagian besar negara-negara sedang


berkembang (NSB) masih merupakan negara jajahan. Para penjajah merasa
tidak perlu untuk memikirkan secara serius mengenai masalah
pembangunan dari negara jajahan mereka. Tujuan mereka mencari negara-
negara jajahan adalah hanya untuk menciptakan keuntungan bagi mereka
bukan untuk meningkatkan tingkat kesejahteraan negara-negara jajahannya
tersebut,

Kedua, kurangnya usaha dan perhatian dari para pemimpin masyarakat


negara-negara jajahan untuk membahas masalah-masalah pembangunan
ekonomi Menurut mereka, pembangunan ekonomi hanya bisa dilakukan jika
penjajahan telah berakhir.

Ketiga, Penelitian dan analisis tentang masalah pembangunan ekonomi


(masalah ekonomi jangka panjang) masih terbatas,

Setelah PD ll perhatian terhadap pembangunan ekonomi tumbuh dengan


pesat. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor:

Pertama, Berkembangnya cita-cita negara-negara yang baru merdeka


untuk mengejar ketertinggalan mereka dalam bidang ekonomi dari negara-
negara maju, misalnya Indonesia, India, Pakistan, dan Korea. Negara-negara
tersebut relatif miskin dan juga mengalami masalah kependudukan yang
cukup serius ,tingkat kepadatan penduduk yang cukup tinggi dan
pertumbuhan penduduk sangat cepat.

Kedua, Berkembangnya perhatian negara-negara maju terhadap usaha


pembangunan (khususnya ekonomi) di NSB, disebabkan oleh rasa

1
kemanusiaan untuk membantu NSB dalam mempercepat laju pembangunan
ekonomi mereka dan mengejar ketertinggalan dari negara-negara maju.
Selain itu pertimbangan lain yaitu untuk dapat dukungan dalam perang
ideologi antara Blok Barat dan Timur pada saat itu.

Bantuan-bantuan tersebut sifatnya bermacam-macam, misalnya hibah


(grant), yang berarti bahwa NSB yang menerimanya tidak perlu membayar
kembali bantuan tersebut. Bantuan untuk melakukan studi kelaikan suatu
proyek, atau pinjaman yang syarat-syaratnya biasanya jauh lebih ringan dari
pada pinjaman komersial biasa. ( tingkat bunga rendah dan waktu
pengembalian yang panjang, misalnya 20-25 tahun).

1.2 Evolusi Fokus Ekonomi Pembangunan

Menurut Meier & Rouch (2000) selama dekade 1950-an hingga awal dekade

1960-an, kebijakan-kebijakan pembangunan ditujukan terutama sekali pada

maksimisasi pertumbuhan GNP melalui proses akumulasi modal dan industrialisasi.

Oleh karena adanya pandangan yang tidak mempercayai mekanisme pasar dan

pendapat tentang terjadinya kegagalan pasar (market failure),Kenyataannya.

strategi ini mengarahkan kita pada pilihan antara pertumbuhan ekonomi dan

pemerataan hasil-hasil pembangunan. Pertumbuhan dan pemerataan merupakan

dua kutub strategi pembangunan yang seringkali saling mengabaikan (trade- off)

Artinya, pembangunan yang menitikberatkan pada aspek pertumbuhan ekonomi

cenderung akan "mengorbankan" aspek pemerataan, begitu juga sebaliknya.

Dan, Angka-angka yang ditunjukkan oleh pendapatan nasional bruto (Gross


National Income-GNI) atau produk nasional bruto (Gross Nationall Domestic
Product GNP/GDP) tidak cukup peka dalam mengungkapkan state of mind
masyarakat. Bank Dunia memperkenalkan pendekatan pembangunan
pertumbuhan dengan pemerataan (redistribution with growth) dan 110

2
Unternational Labor Organization) menawarkan pendekatan pemenuhan
kebutuhan dasar (basic need approach) sebagai solusi.Fokus kajian ekonomi
pembangunan sudah lebih ditekankan pada analisis tentang keberagaman
NSB dan pengidentifikasian faktor penyebab mengapa terjadi perbedaan
tingkat kinerja ekonomi dari setiap negara. Analisis berubah dari model
pertumbuhan yang sangat agregatif menuju ke model mikro yang
disagregatif.Dengan kata lain, pembangunan harus dilihat sebagai suatu
proses yang multidimensional yang juga mencakup perubalian-perubahan
yang mendasar di dalam struktur sosial, perilaku masyarakat, perbaikan
sistem kelembagaan (institutional development), selain aspek-aspek ekonomi
seperti kenaikan pendapatan per kapita, kemerataan distribusi pendapatan,
dan pengentasan kemiskinan.

1.3 Cakupan Bahasan Ekonomi

Usaha-usaha pembangunan yang dilakukan NSB pasca PD II banyak


mengalami kegagalan dalam memecahkan masalah-masalah pembangunan,
misalnya masalah kemiskinan dan masalah kepincangan distribusi
pendapatan. Kegagalan-kegagalan tersebut menimbulkan dorongan bagi
para ilmuwan (ekonom), untuk memperdalam

pengetahuan mereka mengenai masalah yang mempengaruhi kehidupan


sebagian besar umat manusia di bumi ini. Sejak itu aspek-aspek yang
berkaitan dengan pembangunan ekonomi menjadi pusat perhatian yang
sering dibahas para ekonom.

Pandangan-pandangan para ekonom mengenai aspek yang berkaitan dengan


masalah pembangunan di NSB itulah yang disebut sebagai ekonomi
pembangunan. Namun demikian, pola pembahasan seperti dalam analisis
teori ekonomi mikro dan ekonomi makro yang mempunyai bentuk yang
seragam tidak kita temukan dalam analisis ekonomi pembangunan. Cabang
ilmu ekonomi ini belum memiliki suatu pola analisis tertentu yang dapat
diterima oleh kebanyakan ekonom.

3
Belum adanya pola yang disepakati tentang ekonomi pembangunan
disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain :

1. Kompleksitas masalah pembangunan

2. Tidak adanya teori-teori pembangunan yang dapat menciptakan suatu


kerangka dasar yang berlaku umum (grand theory) dalam memberikan
gambaran mengenai proses pembangunan ekonomi.

Jika kita cermati, pada hakikatnya pembahasan-pembahasan dalam ekonomi


pembangunan dapat dimasukkan dalam dua kelompok.

1. Kelompok pertama adalah pembahasan mengenai pembangunan


ekonomi, baik yang bersifat deskriptif maupun analitis untuk memberikan
gambaran tentang berbagai sifat perekonomian dan masyarakat di NSB serta
implikasinya kepada kemungkinan untuk membangun ekonomi kawasan
tersebut.
2. Kelompok kedua memberikan berbagai pilihan kebijaksanaan
pembangunan yang dapat dilaksanakan untuk mempercepat proses
pembangunan ekonomi di NSB.

Oleh karena itu, Ekonomi Pembangunan dapat didefinisikan sebagai suatu


cabang ilmu ekonomi yang menganalisis masalah-masalah pembangunan
yang dihadapi oleh NSB dan memberikan landasan teori dan strategi untuk
mengatasi masalah-masalah tersebut agar NSB dapat membangun
ekonominya cepat dan berkelanjutan (sustainable).

4
1.4 Karakteristik Umum Negara Sedang Berkembang

Berdasarkan pada tingkat kesejahteraan masyarakat, negara-negara di dunia


sekarang ini biasanya dibedakan dalam dua kelompok besar :

Kelompok Negara-negara maju di Eropa Barat, Amerika Utara, Australia,


New Zealand, dan Jepang, Selain itu sebagian besar dari negara-negara
komunis/sosialis yaitu yang terdapat di Eropa Timur seperti mantan negara Uni
Sovyet, Bulgaria, Cekoslowakia, dan Polandia.

Kelompok NSB terdapat di benua Asia, Afrika, dan Amerika Latin di mana
diperkirakan dua pertiga penduduk dunia berada. Taraf pembangunan mereka
masih rendah dan banyak di antara mereka yang mempunyai pendapatan per
kapita kurang dari US $ 770 ,batas untuk disebut negara berpendapatan rendah
(lihat World Development Report 1996). Negara-negara maju yang sekarang ini
kebanyakan berpendapatan per kapita lebih dari US $ 9.000. Beberapa NSB
pendapatan per kapita lebih dari dari US$ 770 bahkan melebihi negara-
negara maju misalnya Saudi Arabia (US$7.050), Kuwait (US$19.420).
Namun demikian, belum dianggap sebagai negara maju karena struktur
ekonomi dan masyarakat mereka tidak berbeda dengan NSB lainnya.

Menurut Celso Furtado (1964), seorang ekonom Amerika Latin, suatu negara
masih disebut negara belum maju (under developed) atau NSB jika di negara
tersebut masih terjadi ketidakseimbangan antara jumlah faktor produksi yang
tersedia dengan teknologi yang mereka kuasai sehingga penggunaan modal dan
tenaga kerja secara penuh (full utilization) tidak tercapai.

Negara di Asia, Afrika, dan Amerika Latin yang mulanya dianggap sebagai
NSB tetapi sekarang dianggap sebagai negara maju adalah Jepang. Belakangan
ini telah muncul pula beberapa negara yang mempunyai taraf pembangunan
yang telah hampir mencapai taraf negara-negara maju seperti: Korea Selatan,
Singapura, Taiwan, dan Hongkong. Mereka ini sering disebut sebagai Newly
Industrializing Countries (NICs).

5
Berdasarkan kriteria tingkat pendapatan per kapita tersebut, maka Indonesia
tergolong kepada negara berpendapatan menengah, karena menurut World
Development Report 1996 tingkat pendapatan per kapita Indonesia per tahun
sebesar US $ 880.
1.4.1 Standar Hidup yang Rendah

Pada umumnya tingkat kehidupan sebagian besar penduduk NSB


cenderung rendah, jika dibandingkan dengan negara-negara maju tetapi juga
jika dibandingkan dengan sekelompok kecil (elite) penduduk di dalam NSB itu
sendiri.

Tingkat kehidupan yang rendah itu tampak jelas secara kuantitatif maupun
kualitatif: Pendapatan per kapita yang rendah,

 Kondisi perumahan yang tidak memadai,


 Sarana kesehatan yang sangat terbatas,
 Tingkat pendidikan yang rendah,
 Tingkat kematian bayi yang tinggi,
 Tingkat harapan hidup yang rendah, adanya perasaan tidak aman, dan rasa
putus asa.
1.4.2 Tingkat Produktifitas Rendah

konsep fungsi produksi yang secara sistematis menghubungkan output


dengan kombinasi-kombinasi input pada tingkat teknologi tertentu bisa
digunakan untuk menjelaskan cara masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
materinya. Namun demikian, konsep teknis ekonomis dari fungsi produksi
perlu ditunjang oleh konseptualisasi yang luas termasuk di antaranya input-
input lainnya seperti motivasi pekerja, dan keluwesan kelembagaan. Di seluruh
NSB, tingkat produktivitas tenaga kerja (output per pekerja) sangat rendah
dibandingkan dengan negara-negara maju. Hal ini bisa di jelaskan dengan
menggunakan beberapa konsep ekonomi.
Sebagai contoh, prinsip penurunan produktivitas marginal.

6
1.4.3 Tingkat Pertumbuhan Penduduk dan Beban Tanggungan yang Tinggi

Ada dua faktor yang mempengaruhi tingkat pertumbuhan penduduk


suatu negara yaitu:

(1) tingkat kelahiran kasar (crude birth rate) yang ditunjukkan oleh jumlah
kelahiran per 1.000 penduduk tiap tahunnya, dan

(2) tingkat kematian (death rate) yang ditunjukkan oleh jumlah kematian
per 1.000 penduduk tiap tahunnya Selama ini, tingkat kelahiran maupun
tingkat kematian antara dua kelompok negara tersebut juga sangat timpang
Data UNDP (2005) menyebutkan bahwa hingga tahun 2003, rata-rata
tingkat kelahiran kasar di NSB masih sangat tinggi yaitu sekitar 22
kelahiran per 1.000 penduduk, sedangkan di negara-negara maju hanya
sekitar 12 kelahiran per 1.000 penduduknya. Di sisi lain, tingkat kematian
di NSB juga relatif lebih tinggi yaitu sekitar 11 kematian per 1.000
penduduk, sedangkan pada negara- negara maju "hanya" mencapai angka
sekitar 9 kematian per 1.000 penduduknya

Satu hal lagi yang menambah kompleksitas masalah kependudukan di


NSB adalah proporsi penduduk di bawah usia 15 tahun (usia nonproduktif)
yang cukup tinggi. Hal tersebut berdampak pada semakin tingginya rasio
beban tanggungan (burden of dependency ratio).
1.4.4 Tingginya Tingkat Pengangguran

Penggunaan tenaga kerja yang tidak sesuai dan tidak efisien


dibanding negara-negara maju. Terwujud dalam dua bentuk.

Pertama, dalam bentuk pengangguran semu (underemployment) yang


ditunjukkan oleh orang-orang pedesaan dan perkotaan yang bekerja
kurang dari apa yang dapat mereka kerjakan (harian, mingguan, atau
musiman). Pengangguran semu ini juga termasuk mereka yang biasanya
bekerja secara penuh (fulltime) tetapi produktivitasnya begitu rendah
sehingga dengan pengurangan-pengurangan jam kerja tidak akan
mempunyai pengaruh yang berarti terhadap jumlah output.

7
Kedua adalah pengangguran terbuka (open employment) yaitu orang-orang
yang mampu dan sangat ingin bekerja tetapi tidak ada pekerjaan yang
tersedia bagi mereka. Berarti bahwa lapangan kerja harus diciptakan dan
disediakan sesuai dengan perkembangan jumlah tenaga kerja.
1.4.5 Ketergantungan terhadap produksi Pertanian dan Ekspor Produk

Primer

Sebagian besar (sekitar 80 persen) penduduk di NSB bermukim di daerah


pedesaan, sedangkan di negara maju kurang dari 30 persen pada tahun 1994.
Jika dilihat dari proporsi tenaga kerja yang bekerja di sektor pertanian, maka
untuk NSB adalah sekitar 69 persen di bandingkan dengan sekitar 18 persen
di negara maju. Sementara itu kontribusi sektor pertanian terhadap GDP
adalah sekitar 30 persen di NSB, sedangkan di negara maju hanya berkisar 5
persen.

Pada umumnya perekonomian NSB berorientasi kepada produksi produk-


produk primer untuk menyaingi kegiatan-kegiatan sekunder (industri) dan
tersier (jasa- jasa). Komoditi-komoditi primer tersebut merupakan ekspor
utama mereka ke negara- negara lain. Misalnya, hampir untuk semua NSB,
ekspor produk-produk primer ini (makanan, bahan baku, bahan bakar, dan
bahan-bahan logam), kontribusinya terhitung hampir 70 persen dari nilai
ekspor keseluruhan.

8
1.4.6 Dominasi Negara Maju, Ketergantungan terhadap Negara Maju, dan

Vulnerabilitas dalam Hubungan-hubungan Internasional

Bagi NSB, faktor yang menyebabkan rendahnya standar hidup,


tingginya angka pengangguran, dan munculnya masalah ketidakmerataan
pembagian pendapatan adalah tingginya ketimpangan kekuasaan
ekonomi dan politik antara negara-negara miskin dan negara-negara
kaya. Ketimpangan kekuasaan tersebut tidak hanya dalam bentuk
kekuasaan yang dominan negara-negara kaya untuk mengendalikan pola
perdagangan internasional, tetapi juga tampak dalam kekuasaan mereka
untuk mendiktekan cara-cara dan syarat-syarat dalam mentransfer
teknologi, memberikan bantuan luar negeri, dan menyalurkan modal
swasta ke negara sedang berkembang.

Keadaan seperti yang diungkapkan di muka akan melahirkan sikap


ketergantungan NSB terhadap negara-negara maju. Akibatnya
keadaan tersebut akhirnya akan menimbulkan sifat mudah
terpengaruh (vulnerability) dari NSB terhadap kekuasaan-kekuasaan di
luar pengendalian mereka yang akhirnya bisa menguasai dan
mendominasi kehidupan ekonomi dan sosial mereka.

9
1.5 Pembangunan Ekonomi Atau Pertumbuhan Ekonomi

Pembangunan ekonomi didifinisikan sebagai kemampuan ekonomi

nasional dimana keadaan ekonomi mula-mula relatif statis selama jangka

waktu yang cukup lama untuk dapat menaikkan dan mempertahankan laju

pertumbuhan GNP nya hingga mencapai 5 sampai 7 persen atau lebih

pertahun. Pengertian ini sangat bersifat ekonomis. Namun demikian

pengertian pembangunan ekonomi mengalami perubahan karena pengalaman

pada tahun 1950-1960 seperti telah di singgung di muka itu menunjukan

bahwa pembangunan yang beroriantasi pada pertumbuhan GNP saja tidak

akan mampu memecahkan permasalahan-permasalahan pembangunan secara

mendasar di NSB yang mengalami perbaikan meskipun target pertumbuhan

GNP per tahun telah tercapai.

Oleh karena itu Todaro & Smith 2003 Manyatakan bahwa keberhasilan

pembangunan ekonomi suatu negara di tunjuk oleh 3 nilai pokok yaitu :

1. Berkembangnya kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan

pokoknya (sustenance)

2. Meningkatkan rasa harga diri (Self esteem) masyarakat sebagai manusia

3. Maningkatkan kemampuan masyarakat untuk memelih (Freedom from

servitude) yang merupakan salah satu dari hak asasi manusia. Nilai-Nilai

pokok yang dikemukakan oleh Amartya Sen 1999: 3 Pemenang nobel

ekonomi 1998 bahwa development can be seen, it is argued here, as a

process of expanding the real freedoms that people enjoy.

10
Pembangunan ekonomi dapat di difinisikan sebagai setiap kegiatan yang

dilakukan suatu negara dalam rangka mengembangkan kegiatan ekonomi

dan taraf hidup masyarakatnya. Didifinisikan sebagai suatu proses yang

menyebabkan kenaikan pendapatan riil per kapita penduduk suatu negara

dalam jangka panjang yang di sertai oleh perbaikan sistem kelembangaan.

Dan dari difinisi di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa pembangunan

ekonomi mempunyai unsur-unsur pokok dan sifat sebagai berikut :

1. Suatu proses yang berarti perubahan yang terjadi secara kontinu

2. Usaha untuk meningkatkan pendapatan per kapita

3. Peningkatan pendapat per kapita itu harus terus berlangsung dalam

jangka panjang

4. Perbaikan sistem kelembagaan di seagala bidang misalnya, ekonomi,

politik, hukum, sosial dan budaya. Sistem kelembagaan ini bisa di

tinjau dari dua aspek yaitu aspek perbaikan di bidang aturan main (rule

of the games).

Baik aturan formal maupun infromal dan organisasi (Players) yang

mengimplementasikan aturan main tersebut oleh karena itu, pembanguna

ekonomi harus di pandang sebagai suatu proses agar pola keterkaitan dan

saling mempengaruhi antara faktor-faktor dalam pembagunan ekonomi

dapat diamati dan di analisis.

1.6 Transformasi Struktural

Chenery & Syrquin 1975 menyatakan bahwa pembangunan dapat di

pandang sebagai proses transisi multidemensi yang mencerminkan hunbungan

11
antar beerbagai proses perubahan di dalam suatu negara. Proses perubahan

multidimensional tersebut di tandai oleh perubahan struktural yang

dicerminkan oleh perubahan kontribusi sektoral (shift share) di dalam

pendapatan nasional. Didalam sektor pertanian itu sendiri juga mengalami

proses transformasi struktural dari pertanian subsisten, tahap transisi, dan

kemudian menjadi pertanian modren. Proses transformasi struktural ini sering

juga dikenal dengan istilah lain yakni pola normal pembangunan proses utama

yaitu : Proses akumulasi, proses alokasi, proses distibusi dan proses

demografis.

1.6.1 Proses Akumulasi

Akumuluasi dapat didifinisikan sebagai penggunaan sumberdaya

untuk meningkatkan kapasitas produksi suatu perekonomian. Kanaikan

kapasitas produksi tersebut pada giliran akan meningkatkan pendapat

nasional.

Ada 2 perubahan yang menyertai proses kenaikan tingkat pendpatan

nasional tersebut :

1. Efek langsung dari kenaikan pendapatan terhadap aspek tertentu dari

kegiatan ekonomi yang di tunjukan oleh perubahan kecenderungan

menabung atau mengkonsumsi atau elastisitas karva engel,

2. Efek secara tidak langsung dari kenaikan pendapatan terhadap

perubahan komposisi produksi, perdagangan, ketenagaakerjaan, dan

perubahan hal-hal yang bersifat struktural lainnya.

Ada 3 jenis modal yang dibutuhkan dalam proses akumulasi yaitu :

12
1. Stok Modal Fisikal (capital stock)

Akumulasi modal terjadi apabila sebagian dari pendapatan yang

tidak dibelanjakan ditabung dan kemudian di investasikan kembali

dengan tujuan untuk memperbesar output di kemudian hari.

2. Model Insani (human capital)

Dalam studi empiris fenomena pertumbuhan ekonomi di banyak

negara memperlihatkan bahwa bukan hanya pengembangan modal

fisik yang mampu menstimulasi pertumbuhan ekonomi, tetapi

pengembangan SDM juga dinilai mampu menjadi motor penggerak

kemajuan ekonomi negara-negara maju untuk meningkatkan

kualitas SDM diantaranya melalui pendidikan dan kesehatan.

3. Modal Sosial (sosial capital)

Menurut Putnam 1993 dalam Dasgupta & Serageldin 2000 modal

sosial dapat didifinisikan sebagai serangkaian nilai-nilai atau

normal informal yang berlaku di antara anggota dari sebuah

kelompok yang memungkinkan untuk saling berkeja sama satu

sama lain.

a. Tingkat Keprcayaan (trust) yang tinggi dapat mengurangi biaya

transaksi.

b. Jejaring Sosial (social network) dapat menjadi alat berbagai

resiko (risk sharing) sehingga resiko dapat di tangung secara

bersama tidak hanya di tanggung oleh suatu kelompok atau

individu saja.

13
c. Modal Sosial yang efektif dapat membantu terjadinya proses

penyebaran informasi (information spillover) diantaranya para

anggotanya sehingga dapat mengurangi adanya ketimpangan

informasi.

d. Jejaring Modal Sosial, mampu menstimulasi anggota untuk

dapat memecahkan masalah-masalah kolektif dengan mudah.

1.6.2 Proses Alokasi

Proses alokasi sumber daya mengakibatkan perubahan yang

sistematis pada komposisi sektoral dan permintaan domestik, perdagangan

internasional, dan tingkat produksi seiring dapat kenaikan tingkat

pendapatan. Perubahan tersebut disebabkan oleh interaksi antara efek

permintaan karena kenaikan pendapatan dengan efek penawaran karena

perubahan proporsi faktor produksi dan teknologi.

Beberapa ekonom terkemuka, seperti lewis 1954, nurkse 1959 dan

scitovsky 1959 telah mengembangkan dasar teoritis tentang proses alokasi

sumber daya. Teori-toeri tersebut memfokuskan perhatiannya pada

hubungan antar pola pertumbuhan antar permintaan.

Ada 2 asumsi yang mendasari argumen yang menghubungkan anatara

tingkat produksi dengan permintaan domestik yaitu :

1. Elastisitas harga permintaan domestikn pada kelompok-kelompok

komuditas utama adalah relatif rendah, sehingga pola konsumen lebih

di pengaruhi oleh tingkat pendapatan.

14
2. Tingkat perdangangan internasional ekspor impor tidak terlalu besar

sehingga mampu menutup kesenjangan antara permintaan dan

penawaran domestik pada komuditas-komuditas utama.

1.6.3 Proses Distribusi

Distribusi pendapatan dipengaruhi oleh berbagai proses yang telah

dibahas dimuka tingkat pendidikan. Secara konseptual proses distribusi di

sebagian besar NSB di pengaruhi oleh :

1. Pertumbuhan sektoral secara relatif dan moda produksi modren atau

tradisional

2. Pertumbuhan pada jumlah, tingkat pendidikan dan distribusi sektoral

angkatan kerja.

3. Kepemilikan aset dan tingkat tabungan secara relatif dan setiap

kelompok masyarakat yang berbeda.

4. Kebijakan-kebijakan pemerintah yang mendukung mekanisme

pemerataan substitusi faktor produksi, pendidikan, restribusi aset.

Menurut Wie 1988 ada beberapa kebijakan pemerintahan yang

sejalan dengan proses redistribusi selama proses transisi struktural

berlangsung yaitu :

a. Adanya realokasi dana investasi yang lebih menguntungkan golongan

marjinal

b. Industrialiasasinya bersifat pada karya dan lokasi industri tidak

mendorong terjadi urbanisasi.

c. Adanya redistribusi aset-aset produktif, misalnya melalui (lend from)

15
d. Adanya redistribusi pendapatan, misalnya melalui perangkat piskal

e. Meningkatkan akses masyarakat pada sarana pendidikan, karena

kesenjangan bidang pedidikan sering kali berdampak pada kesenjangan

pada bidang-bidang lainnya.

1.7 Proses Demografis

Berdasarkan pengalaman empiris di negara-negara maju proses transisi

selalu mengiringi terjadinya proses transformasi struktural. Satu hal lain

yang senantiasa mengiringi proses transformasi struktural adalah

urbanisasi.

1. Disisi penawaran urbanisasi akan meningkatkan jumlah pencari kerja

di wilayah perkotaan melampaui daya dukungan perekonomian kota.

Sementara persediaan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh sektor-sektor

produktif di pedesaan semakin menurun.

2. Disisi Permintaan, penciptaan kesempatan kerja di perkotaan lebih

sulit dari pada penciptaan lapangan kerja di pedesaan, karena jenis

perkerjaan di sektor-sektor modren di perkotaan lebih membutuhkan

input-input komplementer dibandingkan input tenaga kerja (Todoro &

Smith 2003).

1.8 Tranformasi Struktural di Indonesia

Proses transformasi struktural di indonesia berlangsung dengan sangat

cepat. Sebagaimana di tunjuk oleh tabel 1.2 kontribusi sektor pertanian

terhadap GDP telah berkurang lebih 50 persen sejak tahun 1967 hingga 1992.

16
Pada periode yang sama, terjadi pula kenaikan dalam kontibusi sektor industri

yaitu hampir mencapai angka 300 persen.

Tabel 1.2

Kontribusi Sektoral Terhadap GDP (%) 1967-2008

1967- 1973- 1982- 1987-

Sektor 1972 1981 1986 1992 2004 2008

Pertanian 28,2 16,4 23,2 10,4 14,3 14,4

Pertambangan 12,8 4,9 -0,5 7,4 8,9 11,0

Industri 10,0 22,9 28,9 29,2 28,1 27,9

Listrik 0,6 1,1 2,5 1,2 1,0 0,8

Bangunan 7,3 8,8 2,0 9,3 6,6 8,6

Perdagangan 25,4 17,2 12,5 18,3 16,1 14,0

Transportasi 4,2 8,0 10,2 7,3 6,2 6,3

Keuangan 5,9 7,2 7,9 8,7 8,6 7,4

Jasa 5,4 13,7 17,7 8,2 10,3 9,8

TOTAL 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0

Sumber : Hill (1996) & BPS.

Tabel 1.5

Distribusi Keluarga Miskin Menurut Perkerjaan

Sektor 1996 1998 2000 2002

Pertanian 68,5 56,7 51,7 67,4


Industri 6,8 7,4 13,8 10,3
Lainnya 24,7 35,9 34,5 22,3
Sumber : BPS berbagai edisi.

17
Oleh karena itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa selain membawa

dampak positif berupa modernisasi struktur ekonomi dan kemasyarakatn,

kenaikan pendapatan nasional, serta perbaikan kapasitas-kapasitas produksi

yang ada, proses transformasi struktural juga membawa dampak negatif

berupa melebarnya kesenjangan antar sektor dan timbulnya dualisme desa

kota sebagai konsekkuensi terkonsentrasi industri di daerah perkotaan.

1.9 Pendapatan Nasional

Definisi pembangunan ekonomi yang telah dibahas sebelumnya

secara tidak langsung menyatakan bahwa untuk melihat laju pembangunan

suatu negara dan perkembangan tingkat kesejahteraan masyarakat, maka

pertambahan pendapatan nasional dan pendapatan per kapita dari waktu ke

watu menjadi titik tolaknya.

1.9.1 Metode Perhitungan Pendapatan Nasional

Pendapatan nasional merupakan nilai keseluruhan barang dan jasa

yang dihasilkan oleh suatu perekonomian negara dalam satu periode

tertentu.

1. Menurut Metode Produksi, nilai tambah pendapatan nasional dihitung

dengan cara menjumlahkan nilai tambah (value added) yang

diciptakan oleh sektor-sektor produktif. Di indonesia sektor-sektor

produktif terbagi kedalam 9 sektor yaitu : Pertanian, perternakan,

kehutanan dan perikanan, pertambangan, penggalian, industri

pengolahan, listrik, gas dan air minum.

18
2. Metode Pendapatan, dihitung dengan cara menjumlahkan pendapatan

atas asas faktor-faktor produksi yang digunakan dalam memproduksi

barang dan jasa. Faktor tersebut antara lain, tanah, modal, tenaga kerja

dan wirausaha dan pendapatan balas jasa masing-masing berupa sewa,

bunga, upah atau gaji.

3. Metode Pengeluaran, dihitung dengan cara menjumlahkan pendapatan

nasional keseluruhan penegeluaran para pelaku ekonomi dalam suatu

negara.

1. Kelompok Rumah Tangga Perorangan

2. Kelompok Perusahaan

3. Pemerintah

4. Sektor Luar negeri.

1.9.2 Laju Pertumbuhan Pendapatan Nasional

Pendapatan nasional mencerminkan tingkat kegiatan ekonomi yang

dicapai oleh suatu negara pada satu periode tertentu. Namun dalam

membandingkan harus pula di perhatikan tentang penyebab perubahan nilai

pendpatan dari tahun ke tahun.

Soal Latihan Pilihan Berganda !!!!

1. Sebelum Perang Dunia ke II (PD II) perhatian terhadap masalah ekonomi

sangatlah kurang. Faktor-faktor penyebabnya adalah sebagai berikut,

kecuali :

a. Kurangnya usaha para pemimpin masyarakat yang dijajah untuk

membahas masalah-masalah pembangunan ekonomi.

19
b. Pada masa sebelum PD II sebagian besar NSB masih merupakan

daerah jajahan.

c. Lingkungan para ekonom, peneliti dan analisis mengenai masalah

pembangunan ekonomi masih terbatas.

d. Adanya usaha-usaha dari negara-negara Barat besar yang menghalang-

halangi peneliti ekonomi pembangunan.

e. Hanya jawabanm. a,b,c yang benar

2. Di antara orang-orang yang telah membahas disiplin Ekonomi

Pembangunan pada jaman dahulu adalah, kecuali :

a. Christopher Columbus

b. Karl Marx

c. John Maynard Keynes

d. David Ricardo

3. Dilihat dari istilahnya Ekonomi Pembangunan adalah :

a. Sebuah ilmu yang tunggal, sehingga tidak perlu memasukan

pendekatan ilmu lainyang terkait.

b. Sebuah ilmu yang tunggal, sehingga tidak perlu di topang dengan

metodelogi keilmuan

c. Sebuah ilmu yang transparan, sehingga tidak mungkin akan diperoleh

kesempurnaan dalam analisisnya.

d. Sebuah ilmu yang kompleks, karena menyangkut kehidupan sebagian

besar masalah-masalah yang mempengaruhi kehidupan besar umat

manusia di bumi ini.

20
e. Sebuah ilmu yang terlalu luas, sehingga membutuhkan penyempitan

disana sini.

4. Beberapa bidang penting yang dianalisis dalam Ekonomi Pembangunan

antara lain :

a. Masalah pertumbuhan ekonomi

b. Masalah kemiskinan

c. Masalah pembentukan modal

d. Masalah pengerahan tabungan

e. Semua jawaban benar

5. Jika dicermati lebih teliti, pada hakekatnya pembahasan-pembahasan

dalam Ekonomi Pembangunan dapat dimasukkan dalam beberapa

kelompok.

a. Kelompok pembahasan mengenai perkembangan ekonomi baik yang

deskriptif maupun yang analitis yang menggambarkan sifat

perekonomian dan masyarakat di NSB serta impilikasinya.

b. Kelompok sejarah negara-negara yang maju maupun berkembang,

termasuk sejarah dalam melepaskan dari cengkraman penjajah.

c. Kelompok yang bersifat memberikan berbagai pilihan kebijaksanaan

pembangunan yang dapat dilaksanakan dalam upaya mempercepat

proses perkembangan ekonomi di NSB.

d. Jawaban a dan b salah

e. Jawaban a dan c benar.

21
6. Negara brunai dan Uni Emirat Arab memiliki pendapatan yang sangat

tinggi, akan tetapi masih di gabungkan dalam kelompok NSB oleh karena :

a. Di negara-negara tersebut masih terjadi ketidakseimbangan antara

jumlah faktor produksi yang mereka miliki dengan teknologi yang

mereka kuasai sehingga keadaan full utilization dari faktor produksi

belum tercapai.

b. Jumlah penduduk terlalu sedikit, sehingga pendapatan per kapita

terlalu tinggi

c. Struktur ekonomi dan budaya masyarakat tidak seimbang

d. Pernah di jajah oleh inggris dan sekarang sangat tergantung pada

Amerika Serikat.

e. Jawaban tidak ada yang benar

7. Diantara hal-hal berikut merupakan ciri-ciri NSB menurut Todaro, kecuali

a. Mengalami konflik perang saudara yang berkepanjangan

b. Tingkat produktivitas yang rendah

c. Produsen barang-barang premier

d. Tingkat pengangguran yang tinggi

e. Mengalami masalah tekanan penduduk

8. Sifat penting yang terkandung dalam difinisi mengenai pembangunan

ekonomi adalah :

a. Suatu proses, yang berarti perubahan yang terjadi terus menerus

b. Usaha untuk menaikkan pendapatan per kapita

22
c. Kenaikan pendapatam per kapita itu harus terus berlangsung dalam

jangka waktu panjang dan perbaikan sistem kelembagaan.

d. Kombinasi a,b dan c benar

e. Hanya jawaban c yang benar

9. Diantara istilah berikut termasuk dalam metode perrhitungan Pendapatan

Nasional dengan metode produksi, kecuali

a. Gross Domestic Product

b. Net factor payment

c. Net factor income to abroad

d. Gross National Income

e. Gross National Product

10. Jika pada tahun 2001 indeks harga konsumen sebesar 100 dan pada tahun

2009 sebesar 140, maka selama 8 tahun tersebut telah terjadi inflasi

sebesar:

a. 140 %

b. 40%

c. 1,4%

d. 5%

e. 240%

11. Proses distribusi dalam transformasi struktural di sebagian besar NSB di

pengaruhi oleh :

a. Pertumbuhan dan kontribusi sektoral

23
b. Pertumbuhan jumlah, tingkat pendidikan, dan distribusi sektoral

angkatan kerja

c. Derajat kepemilikan aset pada setiap kelompok masyarakat

d. Semua jawaban a,b dan c benar

e. Tidak ada jawaban yang benar

12. Jika suatu negara mengalami pertumbuhan pendapatan perkapita sebesar

5% dan pertumbuhan penduduk sebesar 2 % pertahun , maka pertumbuhan

ekonomi negara tersebut adalah :

a. 3 %

b. 5%

c. 7 %

d. Tidak dapat dihitung karena informasi tidak cukup.

e. Tidak ada jawaban yang benar

13. Sebutkan jenis-jenis modal yang mengakibatkan terjadinya proses

akumulasi modal !

a. Modal fisikal

b. Modal insani

c. Modal sosial

d. Semua jawaban di atas benar

e. Tidak ada jawaban yang benar

14. Perubahan yang sistematis pada komposisi sektoral pada variabel

permintaan domestik perdangangan internasional, dan tingkat produksi

24
seiring dengan kenaikan tingkat pendapat dalam transformasi strukutral

disebabkan oleh interaksi anatara :

a. Efek permintaan karena kenaikan pendapatan dengan efek penawaran

karena perubahan pada proposi faktor

b. Elastisitas harga permintaan domestik pada sebagian besar komoditas

dengan elestisitas perdagangan dengan efek permintaan karena

perubahan pada proporsi faktor dan teknologi

c. Tidak ada jawaban yang benar

d. Jawaban a,b, dan c benar

15. Kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak sejalan dengan proses

redistribusi dala proses transformasi srtuktural yaitu :

a. Industrial yang bersifat padat karya dan lokasi industri tidak

mendorong terjadinya urbanisasi

b. Redistribusi aset-aset produktif, misalnya melalui land reform

c. Investasi besar-besaran di sektor industri yang berteknologi tinggi./

d. Meningkatkan akses masyrakat pada sarana pendidikan, karena

kesenjangan pada bidang pendidikan seringkali berdampak pada

kesenjangan pada bidang-bidang lainnya.

e. Tidak ada jawaban yang benar

25
BAB II

INDIKATOR PEMBANGUNAN

2.1 Mengukur Keberhasilan Pembangunan

Pengertian pembangunan itu sangat luas, seperti telah dibahas pada

Bab I sebelumnya. Tidak hanya sekedar proses peningkatan GNP per kapita

saja. Oleh karena itu seperti telah dibahas di Bab I Pembangunan Ekonomi

seringkali didefinisikan sebagai suatu proses kenaikan pendapatan riil per

kapita dalam jangka panjang saja tidak cukup bagi kita untuk mengatakan

telah terjadi pembangunan ekonomi, tetapi perbaikan struktur sosial, sistem

kelembagaan baik organisasi maupun aturan main, dan perubahan sikap dan

prilaku masyarakat juga merupakan kompunen penting dari pembangunan

ekonomi.

26
2.2 Indikator Moneter

2.2.1 Pendapatan Per Kapita

Pendapatan per kapita merupakan indikator yang paling sering

digunakan sebagai tolak ukur tingkat kesejahteraan ekonomi penduduk

suatu negara. Pendapatan per kapita itu sendiri merupakan indikator atas

kinerja perekonomian secara keseluruhan. Pendapatan per kapita adalah

indikator moneter atas setiap kegiatan ekonomi penduduk suatu negara.

2.2.2 Kelemahan Umum Pendekatan Pendapatan per Kapita

Salah satu kelemahan mendasar dari pendapatan per kapita suatu

negara tidak disertai oleh perbaikan kualitas hidup masyarakatnya.

Sebenarnya, sudah sejak lama ada keraguan pada konsep pendapatan per

kapita sebagai sebuah cerminan dari tingkat kesejateraan yang diknikmati

oleh seluruh anggota sebagai sebuah cerminan dari tingkat kesejahteraan

yang dinikmati oleh seluruh anggota masyarakat. Namun, kita harus tetap

menyadari bahwa tingkat pendapatan masyarakat merupakan salah satu

faktor yang menentukan tingkat kesejahteraan mereka, meskipun di samping

itu ada beberapa faktor lain nonekonomi yang dinilai cukup penting dalam

menentukan tingkat kesejahteraan mereka.

Faktor-faktor nonekonomi seperti adat istiadat keadaan iklim dan

alam sekitar, serta ada atau tidaknya kebebasan dalam mengeluarkan

pendapat dan bertindak merupakan faktor-faktor yang juga dapat

menyebabkan adanya perbedaan tingkat kesejateraan di negara-negara yang

mempunyai tingkat pendapatan per kapita yang relatif sama. Misalnya

27
apabila penduduk di daerah pegunungan kita asumsikan mempunyai tingkat

pendapatan yang relatif sama dengan penduduk yang hidup di daerah

dataran rendah. Berdasarkan pada perbedaan kondisi alam dapat dikatakan

bahwa tingkat kesejateraan penduduk di daerah dataran rendah menghadapi

tantangan alam yang relatif lebih ringan dibandingkan dengan penduduk di

daerah pegunungan.

2.2.3 Kelemahan Metodologis Pendekatan Pendapatan Per kapita

Secara metodologis, pendapatan per kapita sebagai indeks yang

menunjukan perbandingan tingkat kesejahteraan antar masyarakat ternyata

memiliki kelemahan. Kelemahan itu timbul karena ini mengabaikan adanya

perbedaan karakteristik antarnegara misalnya struktur umur penduduk,

distribusi pendapatan masyarakat, kondisi sosial, budaya dan perbedaan

nilai tukar kurs satu mata uang terhadap mata uang yang lain.

Selain tingkat pendapatan, distribusi pendapatan merupakan

faktor yang cukup penting dalam menentukan tingkat kesejahteraan

masyarakat. Faktor ini sering kali kurang di perhatikan dalam perhitungan

tingkat pendapatan per kapita, karena asumsi pokok yang digunakan dalam

konsep pendapatan per kapita adalah one dollar, one man, yang artinya

setiap orang memiliki proporsi yang sama atas pembentukan pendapatan per

kapita.

Berdasarkan pengalaman negara maju , pada tahap awal

pembangunan biasanya kondisi distribusi pendapatan ini semakin membaik.

Namun demikian, perkembangan di banyak NSB menunjukkan bahwa

28
seiring dengan proses pembangunannya, kondisi distribusi pendapatan

seringkali justru semakin memburuk. Kondisi distribusi tersebut

menimbulkan ketidakpuasan terhadap usaha-usaha pembangunan di

beberapa NSB, karena usaha pembangunan dianggap hanya menguntungkan

sebagian kecil anggota masyarakat.

2.2.4 Pola Pengeluaran Masyarakat

Perbedaan pola pengeluaran masyarakat menyebabkan dua negara

dengan per kapita yang sama belum tentu menikmati tingkat kesejahteraan

yang sama. Misalnya kita asumsikan ada dua orang dengan tingkat

pendapatan relatif sama, tetapi salah seorang diantaranya harus

mengeluarkan biaya transfortasi yang lebih tinggi untuk pergi ke tempat

kerja, harus berpakaian necis, dan sebagainya, sementara yang satu tidak.

Oleh karena itu kita tidak dapat, menagatakan bahwa kedua orang tersebut

mempunyai tingkat kesejahteraan yang sama tingginya.

2.2.5 Perbedaan Iklim

Adanya perbedaan iklim juga memungkinkan timbulnya perbedaan

pola pengeluaran masyarakat di negara-negara maju NSB. Masyarakat di

negara maju harus mengeluarkan uang yang banyak untuk mencapai suatu

tingkat kesejahteraan yang sama dengan yang lain yang sama di NSB. Oleh

karena itu negara maju sering kali harus mengeluarkan uang dalam jumlah

yang besar untuk dapat menikmati iklim tropis seperti yang biasa dinikmati

oleh penduduk NSB.

2.2.6 Struktur Produksi Nasional

29
Adanya perbedaan yang mencolok pada komposisi sektoral juga

akan mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat. Suatu masyarakat

akan menikmati tingkat kesejahteraan yang lebih rendah jika proporsi

pendapatan nasional (Pengeluaran) yang digunakan untuk anggaran

pertahanan dan pembentukan modal (capital formation) lebih tinggi di

bandingkan di negara lain yang memiliki tingkat pendapatan per kapita yang

relatif sama. Selama ini metode perhitungan pendapatan nasional bersifat

agresif sehingga tidak dapat menunjukan perubahan serta distribusi sektoral.

Misalnya jika sektor pertanian memiliki proporsi sebesar 50 persen dari

GNP dan sektor nonpertanian juga 50 persen dari GNP.

Tabel 2.2

Persentase Kenaikan Sektoral


Sektor
A B C D

Pertumbuhan sektor pertanian 5 4 2 0

Pertumbuhan sektor nonpertanian 5 6 8 10

Kombinasi D menunjukan adanya stagnasi di sektor pertanian.

Keadaan ini menidentifikasi bahwa pembangunan sektor pertanian

mengalami kegagalan. Padahal sebagian besar penduduk NSB

menguntungkan hidupnya di sektor pertanian.

Masih berkaitan dengan metoda perhitungan pendapatan nasional,

ada anggapan bahwa harga pasar suatu barang mencerminkan nilai sosial

30
dari barang tersebut. Anggapan tersebut tidak selamanya benar karena

adanya ketidaksempurnaan pasar (market imperfection) sebagai akibat dari

adanya beberapa hasil produksi yang tidak di pasarkan. Dengan adanya nilai

tukar juga mengakibatkan perbandingan tingkat pendapatan perkapita antara

negara-negara maju dan NSB selalu timpang sehingga perbedaan tingkat

kesejahteraan yang di gambarkan jauh lebih besar dari pada yang

sebenarnya terjadi di anatra kedua kelompok negara tersebut.

Sebagai contoh : Usher 1963 mengestimasi bahwa perbandingan

pendapatan per kapita Thailand 1 : 13, 06, Artinya jumlah pendapatan per

kapita inggris adalah 13,06 kali lebih besar dari pada pendapatan per kapita

Thailand. Jika pendapatan per kapita Inggris dan Thailand dinilai secara

langsung pada tingkat harga di Thailand maka perbandingan tersebut hanya

1 : 6,27 dan jika pendapatan per kapita antara kedua negara tersebut dinilai

pada tingkat harga Inggris maka perbandingan tersebut akan menurun

menjadi 1 : 2,76.

Kesalahan dalam mengestimasi tingkat pendapatan per kapita di

NSB di sebabkan adanya ketidaksempurnaan tersebut di sebabkan oleh dua

hal yaitu :

a. Adanya masalah dalam menentukan jenis-jenis kegiatan yang

harus di masukkan dalam perhitungan pendapatan nasional.

Selama jenis-jenis kegiatan yang di masukkan ke dalam

perhitungan pendapatan nasional adalah setiap kegiatan hasil

jualnya ke pasar.

31
b. Adanya kesulitan dalam mengkoversi nilai pendapatan per kapita

dari mata uang suatu negara ke mata uang negara lainnya.

Biasanya nilai tukar resmi mata uang suatu negara dengan negara

lain tidak mencerminkan perbandingan tingkat harga di kedua

negara tersebut.

2.2.7 Indikator Kesejahteraan Ekonomi Bersih

Sebuah pendekatan baru tentang indikator pembangunan

dikemukakan oleh Wiliam Nordhaus & James Tobin 1973 mereka mencoba

menyempurnakan metode perhitungan GNP dalam upaya untuk

memperoleh suatu indikator pembangunan ekonomi yang baik yaitu dengan

mengenalkan konsep Net Economic (NEW). Penyempurnaan metode

perhitungan GNP dilakukan dengan dua cara yaitu melakukan koreksi

positif dan koreksi negatif.

a. Koreksi Positif

Koreksi Positif mengharuskan kita untuk memperhatikan waktu senggang

(iesure) dan perkembangan sektor ekonomi informal. Waktu senggang ini

berkaitan dengan jumlah jam kerja kita selama seminggu dan waktu yang

kita luangkan untuk kegiatan-kegiatan nonekonomi. Seadanya kita

menjadi lebih kaya, mungkin kita akan memutuskan untuk berkerja lebih

singkat dalam seminggun, dengan harapan akan memperoleh tamabahan

kepuasan karena adanya tambahan waktu senggang untuk menikmati

hidup.

b. Koreksi Negatif

32
Koreksi Negatif berkaitan dengan masalah kerusakan lingkungan

(eksternal negatif) yang di timbulkan oleh kegiatan di sektor produktif.

Koreksi negatif mempertimbangkan biaya-biaya sosial (sosial costs) yang

di timbulkan oleh kegiatan-kegiatan ekonomi. Misalnya adanya proyek

pembangunan perumahan selain membawa hasil yang bermanfaat berupa

adanya perumahan yang nyaman, juga air dan usaha yang di timbulkan

oleh pabrik semen penggalian pasir dan batu kali yang di timbulkan oleh

proyek pembangunan perumahan.

2.3 Indikator Nonmoneter

2.3.1 Indikator Sosial

Beckerman dalam International Camparisons of Real Incomes 1966

mengelompokkan berbagai studi mengenai metode untuk membandingkan tingkat

kesejahteraan suatu negara kedalam tiga kelompok.

1. Kelompok yang membandingkan tingkat kesejahteraan di beberapa negara

dengan memperbaiki metode yang digunkan dalam perhitungan

pendapatan konvensional. Usaha ini dipelopori oleh colin clark dan

selanjutnya disempurnakan oleh Gilbert dan Kravis 1956.

2. Kelompok yang membuat penyesuain dalam perhitungan pendapatan

nasional dengan mempertimbangkan adanya perbedaan tingkat harga di

setiap negara

33
3. Kelompok yang membandingkan tingkat kesejahteraan setiap negara

berdasarkan pada data yang bersifat (moneter non monetary indictors),

seperti jumlah kendaraan bermotor, tingkat elektrifikasi, konsumsi

minyak.

Menurut metode ini, tingkat kesejahteraan dari setiap neagra ditentukan

oleh beberapa indikator berdasarkan pada tingkat konsumsi atau jumlah

persediaan beberapa jenis barang tertentu yang datanya dapat dengan

mudah di peroleh di NSB.

1. Jumlah konsumsi baja dal satu tahun (kg)

2. Jumlah konsumsi semen dalam satu tahun di kalikan 10 (ton)

3. Jumlah surat dalam negeri dalam satu tahun

4. Jumlah persediaan pesawat radio di kalikan 10

5. Jumlah persediaan telepon dikalikan 10

6. Jumlah konsumsi daging dalam satu tahun (Kg)

Usaha lain dalam menentukan dan membandingkan tingkat

kesejahteraan antaranegara dilakukan pula oleh (United Research

Institute for Social Devolopment) (UNRISD).

a. Tingkat harapan hidup

b. Konsumsi protein hewani per kapita

c. Persentase anak-anak yang belajar di sekolah dasar dan menengah

d. Persentase anak-anak yang belajar di sekola kejuruan

e. Jumlah surat kabar

f. Jumlah telpon

34
g. Jumlah radio

h. Jumlah penduduk di kota-kota yang mempunyai 20.000 penduduk

atau lebih

i. Persentase laki-laki dewasa di sektor pertanian

j. Persentase tenaga kerja yang berkerja di sektor lisrik, gas, air,

kesehatan, pengangukutan, pergudangan dan komunikasi

k. Persentase tenaga kerja yang memperoleh gaji upah

l. Persentase produk domestik bruto (PDB) yang berasal dari industri-

industri manufaktur

m. Konsumsi energi per kapita

n. Konsumsi listrik per kapita

o. Konsumsi baja per kapita

p. Nilai per kapita perdangangan luar negeri

q. Produk pertanian rata-rata dari pekerja laki-laki di sektor pertanian

r. Pendapatan per kapita produk nasional bruto (PNB)

Jika indeks pembangunan yang diusulkan UNRISD tersebut digunakan

sebagai indikator kesejahteraan maka dapat di pastikan perbedaan tingkat

pembangunan antara negara-negara maju dan NSB tidaklah terlampau

besar seperti yang di gambarkan. Hasil studi UNRISD menyebutkan

bahwa dari 58 negara dihitung indeks pembangunannya, Thailand

merupakan negara dengan indeks paling rendah 10, sementara indeks

pembangunan Inggris adalah 104. Oleh karena itu relatif dapat dikatakan

bahwa indeks pembangunan Inggris 10 X lebih besar dari Thailand.

35
2.3.2 Indeks Kualitas Hidup

Pada tahun 1979 Morris memperkenalkan satu indikator alternatif

dalam mengukur kinerja pembangunan suatu negara yaitu Indeks Kualitas

Hidup (IKH) atau physical quality of life index, Ada tiga indikator utama

yang dijadikan acuan pada indeks ini yaitu tingkat harapan hidup pada usia

satu tahun, tingkat kematian bayi, dan tingkat melek huruf.

Angka Indeks Kualitas Hidup (IKH) dapat diperoleh dengan rumus :

IHH + IKB+ IMH


IKH
3

Dimana IHH adalah Indeks harapan hidup, IKB adalah tingkat kematian bayi per

1.000 kelahiran, dan IMH adalah indeks melek huruf.

a. Indeks Harapan Hidup


( IH −28)
IHH =
0,39

Di mana IH adalah harapan hidup persatu tahun kelahiran di suatu

negara 28 adalah tingkat harapan hidup terendah di Guinea Bissau pada tahun

1950, dan 0,39 adalah angka yang menunjukan bahwa bila terjadi kenaikan

umur harapan hidup sebesar 0,39 tahun, maka akan mengahsilkan 1 point

angka indeks.

b. Indeks Kematian Bayi

299−Tingkat Kemati an Bayi per 1000 Kelahiran Pada Sebuah Negara


IKB=
2,22

36
Dimana 299 adalah tingkat kematian bayi maksimum per 1000 penduduk

yang ada di Gabon 2,22 adalah pembagi yang jika teradapat tingkat

kematian bayi terendah yaitu 9 bayi per 1.000 kelahiran, maka akan

didapatkan indeks = 100.

c. Indeks Melek Huruf (IMH)

Sama dengan persentase tingkat melek huruf yaitu jumlah melek huruf per

100 orang dewasa. Kesimpulan umum yang didapat dari studi Morris 1979

adalah bahwa negara-negara dengan pendapatan perkapita yang rendah

cendrung memiliki IKH tidak selamanya searah. Namun hubungan antara

pendapatan per kapita yang tinggi justru malah memiliki IKH yang

rendah, bahkan lebih rendah IKH negara-negara miskin.

2.4 Indikator Campuran

2.4.1 Indikator Susenas Inti

Pada tahun 1992 Biro Pusat (BPS) mengembangkan suatu indikator

kesejahteraan rakyat yang disebut Indikator Susenas Inti (Core Susenas).

Indikator Susenas inti ini merupakan indikator campuran karena terdiri

indikator sosial ekonomi. Indikator Susenas Inti ini meliputi aspek-aspek

sbb :

a. Pendidikan

Dengan indikator tingkat pendidikan, tingkat melek huruf, dan tingkat

partisipasi pendidikan.

b. Kesehatan

37
Dengan indikator rata-rata hari sakit dan fasilitas kesehatan yang tersedia

c. Perumahan

Dengan indikator sumber air bersih dan listrik, sanitasi, dan kualitas

tempat tinggal

d. Angkatan Kerja

Dengan indikator Partisipasi tenaga kerja, jumlah jam kerja, sumber

penghasilan utama, dan status pekerjaan.

e. Keluarga Berencana dan Fertilitas

Dengan indikator penggunaan ASI tingkat imunisasi, kehadiran tenaga

kesehatan pada kelahiran, dan penggunaan alat kontrasepsi.

2.4.2 Indeks Pembangunan Manusia

Sejak tahun 1990, United Nations for Development Program (UNDP)

Mengembangkkan sebuah indeks kinerja pembangunan yang kini dikenal

sebagai indeks pembangunan Manusia atau IPM (Human Development

Index). Nilai IPM ini di ukur berdasarkan tiga indikator sebagai acuan

yaitu tingkat harapan hidup, tingkat melek huruf, dan pendapatan riil per

kapita berdasarkan paritas daya beli.

a. Kelompok negara dengan tingkat pembangunan manusia rendah,

(Low Human Development)

b. Kelompok negara dengan tingkat pembangunan manusia menengah

(Medium human development).

Soal Latihan Pilihan Berganda !!!

38
1. Diantara indikator kesejahteraan masyarakat, pendapatan perkapia

masih merupakan yang terbaik. Alasan adalah :

a. Masing-masing orang di suatu negara belum tentu memiliki

penghasilan yang sama

b. Indikator tersebut memfokuskan pada raison d’ etre dari

pembangunan yaitu kenaikan hidup dalam menghilangkan

kemiskinan.

c. Pendapatan per kapita bukanlah suatu Proxy yang buruk dari struktur

sosial dan ekonomi masyarakat

d. Hanya jawaban b dan c yang benar.

2. Kelemahan utama dari tingkat pendapatan per kapita sebagai indikator

keberhasilan pembangunan indeks kesejahteraan adalah :

a. Adanya anggapan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat ditentukan

oleh besarnya pendapatan per kapita masyarakat tersebut

b. Adanya anggapan bahwa konsep pendapatan per kapita dibuat oleh

ekonom barat, padahal keadaan di barat dan di NSB sama sekali

berbeda

c. Adanya anggapan bahwa kenaikan harga umumnya selalu tak dapat

dikendalikan sehingga selalu mempengaruhi angka yang diperoleh

d. Adanya anggapan bahwa kemakmuran dapat dicapai tanpa melalui

proses akan tetapi dapat diciptakan oleh kekuasaan pemerintah

e. Adanya anggapan bahwa kesejahteraan adalah suatu hal yang objektif,

sehingga tidak pelu pengukuran semacam itu.

39
3. Kelemahan yang terkandung dalam konsep pendapatan per kapita, muncul

karna mengabaikan adanya perbedaa-perbedaan antar berbagai negara

terutama dalam hal

a. Strukutur umur penduduk

b. Distribusi pendapat

c. Metode perhitungan pendapat

d. Perbedaan nilai antara uang kurs dengan mata uang dolar Amerika

Serikat

e. Semua jawaban benar

4. Anggapan bahwa harga pasar dapat menggambarkan nilai sosial dari suatu

barang dalam metode perhitungan pendapatan nasional ternyata tidak

selalu benar. Hal ini di sebabkan

a. Adanya ketidaksempurnaan pasar sebagai akibat dari adanya produksi

yang tidak dipasarkan

b. Harga pasar biasanya lebih tinggi dari nilai sosial suatu barang

c. Nilai sosial suatu barang biasanya harus lebih besar dari harga

pasarnya

d. Selisih antara harga pasar dan nilai sosial adalah kerugian yang di

tanggung oleh seorang produsen

e. Tidak ada jawaban yang benar

5. Becrkraman pernah membedakan berbagai penelitian tentang cara-cara

untuk membandingkan tingkat kesejahteraan dalam beberapa kelompok

diantaranya adalah

40
a. Merupakan usaha untuk membandingkan tingkat kesejahteraan

masyarakat di dua negara atau beberap negara

b. Usaha untuk membuat penyesuian dalam pendapatan masyarakat yang

dibandingkan dengan mempertimbangkan perbedaan tingkat harga di

setiap negara

c. Usaha untuk membuat perbandingan tingkat kesejahteraan dari setiap

negara

d. Tidak ada jawaban yang benar

e. Semua jawaban a, b dan c benar

6. William Nordhaus dab James Tabin 1973 pernah mencoba untuk

menyempurnakan nilai-nilai GNP dalam upaya untuk memperoleh suatu

indikator yang lebih baik dangan melakukan koreksi positid menurut

mereka adalah, kecuali

a. Perlunya diperhitungkan nilai waktu senggang

b. Kerusakan lingkungan

c. Sektor infromal

d. Perkerjaan yang dilakukan sendiri

e. Tidak ada jawaban yang benar

7. Diantara istilah dan lembaga dibawah ini adalah yang pernah melakukab

penelitian tentang cara –cara untuk membandingka tingkat kesejahteraan

a. Modified non monetary indicators

b. Net economic welfare (NEW)

c. United Nation Research Institute for Sosial Development

41
d. Human Development Index (HDI)

e. Hanya jawaban a,b dan c benar

8. Diantara beberapa notasi berikut yang merupakan metode perhitungan

pendapatan denga metode pengeluaran

a. Y = SPQ

b. Y=C+I+G+(X-M)

c. Y= r + w + p + i

d. Hanya a & b yang benar

e. Hanya b & c yang benar

9. Diantara beberapa notasi berikut yang bukan merupakan notasi

perhitungan pendapatan nasional

a. Y=SPQ

b. Y=C+I+G+(X-M)

c. Y= r + w + p + i

d. G1 –P1

YP1−YP t−1 x 100 %


e. ¿
YP t −1

10. Lembaga internasional yang setiap tahun mengeluarkan indikator

kesejahteraan masyarakat yang dikenal dengan Basic Indicaotors adalah :

a. World Bank

b. Asian Development Bank (ADB)

c. International Finance and Corporation

d. International Bank for Reconstruction and Development (IBRD)

e. International Monetary Fund (IMF)

42
BAB III

TEORI PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI

3.1 Pengelompokan Teori

Delman 1961 mengidentifikasi ada tiga faktor utama yang

mendorong perubahan teori dan pradigma pembangunan ekonomi dari masa

kemasa pertama, adanya perubahan ideologi sendiri-sendiri serta memiliki

rujukan teoristis dan rekomendasi kebijakan (policy prescription) yang

berlainan.

Ekonomi antar bangsa gejala integrasi ekonomi yang lazim disebut

perekonomian tanpa batas (borderless economy) di tandai oleh

a. Liberalisasi Ekonomi dan intensifikasi perdagangan bebas

antarnegara

43
b. Meluasnya wilayah operasi perusahaan-perusahaan multinasional

c. Pesatnya perkembangan bisnis keuangan internasional

3.1.1 Mazhab Historismus

Mazhab Historismus dikenal sebagai penganjur paham

nasionalisme, baik dalam kehidupan ekonomi maupun dalam kehidupan

bermasyarakat. Hal tersebut dikarenakan paham tersebut sudah tertanam

begitu dalam, bahkan menjadi bagian dari masyarakat jerman pada

umumnya.

Semenjak pecah perang Napoleon pada abad ke 18 dan dipacu oleh

rasa patriotisme dan nasionalisme yang begitu kuat, masyarakat Jerman

yang semula terbagi ke 39 negara bagian sebagian konsekuensi dari

penjajahan damai dengan pihak prancis memimpikan adanya unifikasi atau

penyuatan Jerman berjalan lambat dan memakan waktu yang cukup lama.

Pola pemikiran maszhab historismus ini didasarkan atas perspektif

sejarah terhadap masalah dan fenomena ekonomi. Gagasan yang

dikemukakan oleh penganut mazhab ini tidak lepas dari kondisi sosial

ekonomi masyarakat Jerman pada abad ke 19.

3.1.2 Prinsip dan Ajaran Mazhab Historismus

Ada 4 prinsip utama dan ajaran dari Mazhab Historismus ini.

Pertama, Mazhab Historismus menekankan pendekatan yang bersifat

evolusioner pada ilmu ekonomi. Kedua, Mazhab Historismus menekankan

pentingnya peranan pemerintah dalam perekonomian. Ketiga, Mazhab

Historismus mengunakan pendekatan induktif dalam analisisnya para

44
ekonom mazhab ini menekankan pentingnya mempelajari ekonomi dalam

persfektif sejarah, karena fenomena ini ekonomi dipandang sebagai bagian

dari perjalanan umat manusia. Keempat, Mazhab Historismus memberikan

dukungan pada pandangan yang bersifat konservatif. Mazhab ini

memandang ekonomi bukan hanya menganalisa tentang sebuah motif di

balik setiap tindakan ekonomi.

3.1.3 Friedrich List

Friedrich List lahir di reutlingen jerman tidak mengikuti jejak sang

ayah sebagai pengrajin kulit yang sukses, List kecil memutuskan untuk

menjadi pegawai pada salah satu kantor pelayanan publik dikotanya.

Pada tahun 1824 samapi 1832 List merantau di AS dan mendalami

ilmu jurnalistik. Ide-idenya tantang proteksionismne mendapat sambutan

hangat di AS. Sekembalinya dari AS pada tahun 1834 ide List tentang

perlunya kawasan perdagangan dan pasar bersama (common market)

terwujuud di tandai dengan lahirnya Zollverein yakni semacam perjanjian

bersama untuk menentukan tarif pebean mirip dengan (custom union) pada

masa sekarang.

3.1.4 Pokok Pikiran List

Friedrich List, dipandang sebagai pelopor pemikiran ekonomi pada

mazhab Historismus selain itu, List juga menojolkan sebagai eksponen

konsep nasionalisme ekonomi. Pemikiran List tertuang secara rinci didalam

buku yang berjudul Das Nationale System der Politischen Oekonomie.

45
List juga menyatakan bahwa perkembang suatu masyrakat dapat

ditinjau secara Historis, Menurut List, ada lima tahap perkembangan

ekonomi didasarkan pada cara produksi suatu masyarakat tahap berburu,

berternak, agraris, kombinasi.

Pada awal pembangunan industri sebuah negara perlu memberikan proteksi,

terutama bagi industri yang berkembang (Infant Industries).

3.1.5 Bruno Hilderbrand

Hilderbrand merupakan seorang ekonom yang sangat aktif dalam

penelitian dan penulisan karya ilmiah. Dia senantiasa menekankan adanya

evolusi dalam perekenomian masyarakat. Karyanya sebagian besar

hanyalah berupa monografi sejarah yang bersifat deskriftif tentang

masalah-masalah ekonomi.

Sebagai kritiknya terhadap List, Hilderbrand menyatakan bahwa

perkembangan ekonomi bukan didasarkan pada cara produksi ataupun cara

konsumsi, tetapi pada cara distribusi.

3.1.6 Karl Bucher

Pendapat Bucher merupakan sintesa dari pendapat List dan

Hilderbrand perkembangan ekonomi akan melalui tiga tahap :

1. Perekonomian subsisten, dimana produksi untuk keperluan

sendiri

2. Perekonomian kota, diamana perdagangan sudah meluas

3. Perekonomian nasional, dimana peran pedagang menjadi

semakin penting.

46
3.1.7 Walt Whitman Rostow

Walt Whitman Rostow lahir pada bulan oktober tahun 1916 di

newyork, Amerika Serikat, Rostow terlahir dari keluarga imigran yahudi

yang berasal dari rusia. Pada tahun 1947 Rostow menjadi salah satu orang

yang berpengaruh pada economic Cosmmission for Europe dan menjadi

salah satu penggagas Marshall Plan.

3.1.8 Pokok Pikiran Rostow

Salah satu teori pembangunan ekonomi yang sangat populer dan

sering menjadi bahan perdebatan di kalangan para ekonom adalah teori

pertumbuhan ekonomi linier (Linier stages model) Dasar yang digunakan

Rostow dalam membedakan tahap-tahap pembangunan ekonomi tersebut

diatas adalah karakteristik perubahan keadaan ekonomi, sosial, dan politik

yang bterjadi.

1. Perubahan pada orientasi organisasi ekonomi, politik, dan sosial dari

yang semula berorientasi keluar daerah

2. Perubahan pada pandangan masyarakat mengenai jumlah anak dalam

keluarga, dari semula menginginkan banyak anak menjadi keluarga

kecil.

3. Perubahan pada sikap hidup dan adat istiadat yang kurang merangsang

pembangunan ekonomi, misalnya perubahan sikap yang semula kurang

menghargai waktu.

3.1.9 Masyarakat Tradisional

47
Ciri ekonomi yang utama masyarakat tradisional adalah suatu

masyarakat yang strukturnya berkembang dengan fungsi produksi yang

terbatas yang terefleksi pada skala dan pola perdagangan pertukaran yang

kecil dan tradisional. Pada tahap ini struktur sosial bersifat hirarkis

sehingga mobilitas vertikal anggota masyarakat sulit terjadi. Hal tersebut

berarti bahwa kedudukan seseorang dalam sistem sosial tidak akan

berbeda dengan kedudukan nenek moyang.

3.1.10 Tahap Prasyarat Lepas Landas

Corak dari tahap ini dibedakan Rostow menjadi 2 jenis, Pertama

tahap prasyarat lepas landas yang dialami oleh negara-negara kawasan

Erofa, Asia, Timur Tengah, Amerika Selatan, dan Afrika tahap ini

dicapai dengan adanya perombakan pada sistem masyarakat tradisional.

Rostow mendifinisikan tahap ini sebagai suatu masa transisi dimana

masyarakat mempersiapkan dirinya untuk mencapai tahap pertumbuhan

yang berkesinambungan dengan kekuatan sendiri (self sustained growth).

Seperti yang telah di singgung sebelumnya, rostow sangat menekankan

perlunya perubahan yang bersifat multidimensional, karena dia yakin

akan kebenaran pandangan klasik yang menyatakan bahwa tingkat

tabungan tinggi akan memungkinkan adanya peningkatan pada kegiatan

investasi.

3.2 Mazhab Klasik

48
Diantara ekonom Klasik, Adam Smith dan David Ricardo yang

meletakan landasan bagi perkembangan pemikiran ekonomi selanjutnya.

Beberapa tokoh dari aliran Klasik lainnya adalah Jean Baptist.

1. Adam Smith

Sebelum membahas pokok pikiran adam smith tentang pertumbuhan

ekonomi, ada baiknya kita terlebih dahulu sedikit mengenal pribadi

smith yang merupakan bapak ilmu ekonomio ini.

a. Fokok pikiran adam smith

Meskipun pemikiran tentang ekonomi sudah berkembang sejak abad

ke 15 yakni pada saat terjadi revolusi pertanian di eropa, pengakuan

terhadap ilmu ekonomi sebagai satu disiplin ilmu tersendiri baru

terjadi pada abad ke 18 yang ditandai oleh terbitnya buku adam

smith yang bejudul An Inquiry into the nature and Causes of the

wealth of nations

Pertumbuhan Outpu total

Menurut unsur adam smith unsur pokok dari sistim produksi suatu negara

ada tiga yaitu :

1. Sumber daya alam yang tersedia

2. Sumber daya manusia

3. Akumulasi modal yang dimiliki.

Selain itu ada 2 faktor yang lain mempengarauhi pertumbuhan

output di samping akumulasi modalh yaitu :

1. Makin meluasnya pasar

49
2. Adanya tingkat keuntungan di atas tingkat keuntungan

minimal.

Kritik terhadap Teori Adam Smith

1. Adanya Pembagian Kelas dalam masyarakat

2. Alasan menabung

3. Asumsi persaingan sempurna

4. Pengabaian peranan

5. Asumsi stasioner

3.2.1 David Ricardo (1772-1823)

David Ricardo lahir london, Inggirs tahun 1772 Ricardo terlahir dari

keluarga imigran Yahudi yang beimigrasi dari belanda ke inggris, dia

meruppak anak ke 3 dari 17 bersaudara.

1. Pokok Pikiran Ricardo

Jika adam smith di anggap sebagai pakar utama dan pelopor pemikiran

ekonomi mazhab klasik, maka ricardo merupakan pemikir yang paling

menonjol diantara para pakar mazhab tersebut.

Didalam menganalisa masalah-masalah ekonomi, ada 2 perbedaan antara

pemikiran Ricardo dan Smith yaitu :

1. Smith menggunakan pendekatan yang bersifat empiris induktif.

2. Smith memandang masa depan perkembangan masyarakat dengan nada

optimis, sedangkan Ricardo memberikan isyarat tentang masa depan

yang suram.

a. Kritik terhadap teori Ricardo

50
1. Pengabaian pengaruh kemajuan teknologi

2. Pengertian yang salah tentang keadaan stasioner

3. Pengabaian faktor-faktor kelembagaan

4. Teori Ricardo bukan teori pertumbuhan

5. Pengabaian suku bunga

3.3 Mazhab Keynesian (Harrod Domar)

Teori pertumbuhan Harrod Domar ini dikembangkan oleh dua

ekonom sesudah keyness yaitu Roy F Harrod dan Evsey D. Domar. Harrod

mengemukakan teorinya tersebut pertama kali pada tahun 1939 dalam

Economic Journal dengan Judul An Essay on Dynamic Theory sedangkan

domar mengemukakan teorinya pertama kali pada tahun 1947 dalam America

Economic Review.

3.3.1 Pokok Pikiran

Pada hakikatnya, teori harrod domar merupakan pengembangan dari

teori makro keynes Analisis Keynes dianggap kurang lengkap karena tidak

mengungkapkan masalah-masalah ekonomi dalam jangka panjang.

Teori Harrod Domar ini mempunyai beberapa asumsi yakni :

1. Perekonomian dalam keadaan pengerjaan penuh

2. Perekonomian terdiri dari dua sektor sektor rumah tangga dan sektor

perusahaan

3. Besarnya tabungan masyarakat proposional dengan besarnya

pendapatan nasional

4. Kecenderungan menabung.

51
3.4 Teori Pertumbuhan Neoklasik (Solow-Swan)

Robert Solow pemenang nobel ekonomi 1987 lahir di brooklyn, new

york, amerika serikat, pada tahun 1924. Dia merupakan anak pertama dari

tiga bersaudara 1940, solow belajar sosiologi dan antropologi di harvard

college. Pada akhir tahun 1942 dia meninggal bangku kuliah dan bergabung

dengan angkatan perang AS US. Army sampai perang dunia II usai.

1. Pokok Pikiran Solow Swan

Teori pertumbuhan ekonomi neoklasik ini berkembang sejak tahun

1950an. Teori ini mengacu pada kerangka analisis pertumbuhan ekonomi

menurut pandangan ekonomi klasik.

3.5 Teori Pertumbuhan Endogen

Paul Michael Romer yang merupakan anak dari mantan gubernur

colorado, roy romer adalah seorang pakar ekonomi dan guru besar dari

stanford universiy, romer dikenai sebagai pakar pertumbuhan ekonomi dan

pernah menjadi salah satu kandidat penerimaan sebagai pakar pertumbuhan

ekonomi dan pernah menjadi salah satu kandidat penerima nobel di bidang

ekonomi.

1. Poko Pikiran

Teori pertumbuhan endogen memiliki perspektif yang lebih luas dari pada

teori pertumbuhan sebelumnya. Pada umumnya, teori pertumbuhan

52
ekonomi sebelumnya hanya menekankan pentingnya proses akumulasi

modal dalam pertumbuhan ekonomi.

3.5.1 Kritik Terhadap Teori Pertumbuhan Endogen

Teori pertumbuhan endogen tidak terlepas dari kritik dan

kelemahan. Salah satu kelemahan adalah bahwa teori ini masih

mengunakan beberapa asumsi teori klasik yang terbukti tidak cocok untuk

di terapkan di NSB. Sebagai contoh teori ini mengasumsikan hanya ada

satu sektor produksi, atau dengan kata lain semua sektor di anggap

simetris.

3.6 Teori Schumpeter

Joseph Alois Schumpeter lahir pada 8 Februari 1883 di Austria,

Schumpeter memulai studinya dibidang hukum pada University of Vienna.

Pada tahun 1906, dia manyelesaikan program doktornya di bidang ekonomi

dibawah bimbingan seorang tokok neoklasik sekaligus pakar teori tentang

modal, eugen con bohm bawerk.

1. Pokok Pikiran Schumpeter

Teori Schumpeter ini pertama kali dikemukan dalam bukunya yang

berbahasa jerman pada tahun 1911 yang dikemukakan pada tahun 1934 di

terbitkan dalam bahasa inggris dengan judul the theory of economic

development. Kemudian dia mengulas lebih dalam teorinya mengenai

proses pembangunan dan faktor utam yang menentukan pembangunan

dalam bukunya yang diterbitkan pada tahun 1939 dengan judul Business

Cycle.

53
Sekarang bagaimana tentang proses perkembangan ekonomi, menurut

Schumpeter ?

Menurut Schumpeter, faktor utama yang menyebabkan

perkembangan ekonomi dalah proses inovasi dan pelakunya adalah para

inovator atau pengusaha (entepreneur) Kemajuan ekonomi suatu

masyarakat hanya bisa diterapkan dengan adanya inovasi oleh para

(entrepreneur). Dan kemajuan ekonomi tersebut dapat dimaknai sebagai

peningkatan output total masyarakat.

3.6.1 Faktor-Faktor Penunjang Inovasi

Schumpeter membedakan pengertian Inovasi dan Invensi

(Penemuan). Seseorang yang menemukan mesin uap dapat disebut sebagai

seorang inventor (Penemu), tetapi bukan inovator.

Menurut Schumpeter, inovasi mempunyai tiga pengaruh yaitu :

1. Diperkenalkan teknologi baru

2. Menimbulkan keuntungan lebih

3. Inovasi akan selalu diikuti oleh timbulnya proses peniruan (Imitasi) .

3.7 Teori Ketergantungan

Teori ketergantungan (dependencia theory) Pertama kali

berkembang di Amerika Latin pada tahun 1960 oleh paul baran. Menurut para

penganut teori ini, fenomena keterbelakangan (underdevelopment) kedalam

sistem ekonomi dunia yang kapitalistik. Untuk melengkapi pandangan

mengenai proses keterbelakangan yang mendera negara-negara Amerika

54
Latin, Andre Gunder Frank dalam The Development of Underdevelopment

1972 mangajukan empat hepotesis yaitu :

a. Dalam struktur hubungan, negara-negara pusat ekonomi (core) akan

berkembang pesar, sedangkan negara-negara pinggiran akan semakin

terpuruk.

b. Negara-negara miskin yang menjadi satelit bagi negara-negara maju, dapat

mengalami perkembangan ekonomi yang pesat apabila mereka mampu

melepaskan diri dari ikatan sistem kapitalisme dunia.

c. Sebagian besar negara-negara yang pada masa sekarang di kelompokan

sebagai negara-negara yang pada masanya sekarang dikelompokan sebagai

negara-negara terbelakang adalah negara-negara yang pada masa lampau

mempunyai hubungan yang erat dengan sistem kapitalisme dunia.

d. Pertumbuhan yang pesat pada kawasan-kawasan latifundia merupakan

hasil langsung dari dinamika dalam negeri di negara-negara.

1. Ketergantungan Kolonial

2. Ketergantungan Industri Keungan

3. Ketergantungan Teknologi Industri

3.7.1 Model Ketergantungan Neokolonial

Aliran pemikiran ini secara tidak langsung dijiwai oleh pemikiran

Marx, apabila Marx menggunakan perspekif lokal dalam analisisnya

yaitu tentang adanya pertentangan antarkelas masyarakat dalam suatu

negara, maka aliran ini menggunakan perspektif global dalam analisisnya

yaitu tentang adanya pertentangan antara kelas negara dalam satu dunia.

55
3.7.2 Model Pradigma Palsu

Aliran pemikiran ini mencoba menghubungkan keterbelakangan

NSB dengan kesalahan dan ketidaktepatan pada tahap implementasi

kebijakan-kebijakan pembangunan. Seringkali para pakar dari negara-

negara maju menawarkan konsep dan kebijakan pembangunan yang serba

canggih dengan model-model ekonomi yang begitu memukau, namun

pada tahap implementasi sering kali konsep dan kebijakan tidak tepat

guna, bahkan tidak sesuai sama sekali karena tidak memperhatikan faktor-

faktor kelembagaan dan kondisi domestik dari negara-negara terkait.

3.7.3 Kritik Terhadap Teori Ketergantungan

Meskipun teori ketergantunagn pada awal kembangkan dikawasan

Amerika latin, namun beberapa ekonom dan pemerhati masalah-masalah

pembangunan berusaha untuk menjelaskan fenomena keterbelakang NSB

lainnya dengan menggunakan kerangka analisis teori ketergantungan

tersebut.

1. Meskipun teori menawarkan penjelasan yang cukup menarik

mengenai fenomena keterbelakangn di NSB, teori ini tidak mampu

memberikan solusi bagaimana cara negara-negara tersebut dapat

terlepas dari jerat keterbelakangan yang selama ini mengekang

mereka.

Soal Latihan Pilihan Berganda !!

1. Para tokoh dibawah ini adalah para pengajur teori pembangunan dari

mazhab historismus, kecuali

56
a. Friedrich List

b. Bruno Hilderbrand

c. Karl Bucher

d. W.W Rostow

2. Tokoh yang termasuk dalam penganjur teori pembangunan dari mazhab

analitis adalah

a. Harrod Domar

b. Dos Santos

c. Samir Amin

d. Paul Samuelson

e. Garry S. Becker

3. Beberapa pernyataan berikut yang bukan termasuk dalam pokok-pokok

pikiran Friedrich List mengenai teori pembangunan adalah :

a. Sistem liberalisme yang laissexz faire dapat menjamin alokasi

sumberdaya secara optimum

b. Perkembangan ekonomi hanya terjadi jika dalam masyarakat ada

kebebasan dalam organisasi politik dan kebebasan perorangan.

c. Perkembangan ekonomi sektor industri pengolahan sangat perlu

dikembangkan meskipun pada awal perlu diberikan proteksi

d. Perkembangan ekonomi melalui fase primitif beternak, bertani, dan

industri pengolahan.

4. Yang termasuk dalam pokok-pokok pikiran Rostow mengenai

perkembangan ekonomi adalah :

57
a. Adanya perubahan orientasi ekonomi, politik dan sosial

b. Adanya perubahan pandagan masyarakat mengenai jumlah anak

c. Adanya perubahan dalam kegiatan industri masyarakat

d. Adanya perubahan sikap hidup dan adat istiadat

e. Semua jawaban benar

5. Kemandirian untuk tumbuh atas kekuatan sendiri bagi restow meruapakan

hal yang penting. Oleh Rostow tahap tersebut disebut sebagai

a. Tahap masyarakat tradisional

b. Tahap prasyarat tinggal landas

c. Tahap tinggal landas

d. Tahap kedewasaan

e. Tahap masa konsumsi tinggi

6. Yang termasuk kelemahan dan kritik terhadap teori Adam Smith mengenai

teori pembangunan adalah :

a. Adam Smith optimis terhadap perkembangan output total

b. Adam Smith mengabaikan peranan kelas menengah dalam mendorong

pembangunan ekonomi

c. Adam Smith menganggap tingkat upah yang berlaku hasil tarik

menarik antara kekuatan permintaan dan penawaran

d. Adam Smith menganggap makin luasnya pasar sebagai faktor

penunjang penting dalam proses akumulasi modal.

e. Adam Smith mengnggap semua sumberdaya alam yang tersedia

merupakan batas maksimum bagi pertumbuhan suatu perekonomian

58
7. Beberapa pokok pikiran berikut adalah ungkap David Ricardo mengenai

ekonomi pembangunan, kecuali

a. Jumlah tanah terbatas

b. Kemajuan teknologi terjadi sepanjang waktu

c. Utang luar negeri akan semakin membesar

d. Sektor pertanian dominan

8. Diantara pertnyataan berikut yang paling tepat adalah :

a. Teori pertumbuhan ekonomi Neo Klasik berkembang berdasarkan

analisis mengenai pertumbuhan ekonomi menurut pandagan ekonomki

klasik.

b. Munculnya teori pertumbuhan ekonomi Neo klasik bertolak dari reaksi

keras terhadap mazhab klasik

c. Tidak ada hubungan yang jelas anatara teori neo klasik dengan teori

klasik, karena memiliki asumsi yang berbeda.

d. Tidak ada jawaban yang tepat

9. Schumpeter sebagai seorang penganjur teori pembangunan mempunyai

pandagan terhadap kapitalisme. Diantara pandagan yang paling tepat

a. Kapitalisme semakin dikritik semakin besar

b. Kapitaslisme akan runtuh seperti halnya sosialisme

c. Kapitalisme tanpa adanya inovasi adalah omong kosong

d. Kapitalisme hanya bisa bertahan dengan alat kekuasaan

e. Kapitalisme dalam jangka panjang akan mengalami ke mandeg an

(Stagnasi)

59
10. Jika negara mempunyai ICOR sebesar 5 dan hasrat menabung marginal

sebesar 0,25 maka pertimbuhan ekonomi negara tersebut adalah :

a. 1,25 %
b. 5 %
c. 0,05%
d. Tidak dapat di hitung karena informasi tidak cukup
e. Tidak ada jawaban yang benar

BAB IV
STRATEGI PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI

4.1 Lingkaran Kemiskinan

Konsep lingkaran kemiskinan (Vicios circle of poverty) ini pertama

kali dikenalkan oleh ragnar nurkes dalam bukunya yang berjudul Problems

Of Capital Formation In Underdevelopment Coutries (1953). Pembentukan

modal NSB. Nurkse mengemukakan konsep tersebut sebagai sebuah landasan

untul menjelaskan tentang perlunya strategi pembangunan seimbang di NSB.

Pada satu sisi, pembentukan modal dipengaruhi juga oleh ada tidaknya faktor

pendorong investasi. Pembentukan modal yang tinggi. Jadi menurut

pandangan nurkse ada 2 jenis lingkaran kemiskinan yang menghalangi NSB

untuk mencapai tingkat pembangunan yang pesat yaitu :

1. Dari segi penawaran modal

60
2. Dari segi permintaan modal

Dari segi permintaan modal, corak lingkaran kemiskinan mempunyai bentuk

yang agak berbeda. DI NSB faktor pendorong untuk kegiatan investasi

relatif rendah karena luas pasar untuk berbagai jenis barang terbatas.

Terbatasnya pasar disebabkan oleh pendapatan masyarakatnya rendah.

Sedangkan pendapatan yang rendah disebabkan oleh terbatasnya

pembentukan modal di masa lampau. Pada bagian lain dari analisisnya,

nurkse menyatakan bahwa peningkatan pembentukan modal bukan hanya di

batasi oleh lingkaran kemiskinan, tetapi juga oleh adanya efek pamer

internasional (Internatonal demonstration effect).

4.1.1 Kritik Terhadap Konsep Lingkaran Kemiskinan

Meskipun konsep ini mampu menjelaskan dengan baik tentang

penyebab kemiskinan yang tidak berkesudahan dan fakto-faktor yang dinilai

menjadi penghambat pembangunan di NSB, tetapi bukan berarti bahwa

konsep ini terlepas dari berbagai kelemahan dan kritik. Beur 1979

mengkritik dengan tajam dan bahkan terang-terangan menolak konsep

lingkaran kemiskinan tersebut.

4.2 Teori Kuasasi Kumulatif

Gunnar Myrdal dalam bukunya yang Economic Theory and

Underdeveloped regions 1957 menjelakan sebuah konsep yang sekarang kita

kenal sebagai proses kuasasi kumulatif (circular cumulative causations)

61
Menurut Myrdal pembangunan di negara-negara yang lebih maju akan

menyebabkan keadaan yang dapat menimbulkan hambatan yang lebih besar

bagi negara yang terbelakang untuk dapat maju dan berkembang. Keadaan

yang menghambat pembangunan ini disebut sebagai backwash effect. Disis

lain perkembangan di negara-negara yang lebih maju ternyata juga dapat

menimbulkan keadaan yang mendorong perkembangan ekonomi negara-

negara yang miskin.

Ada 3 faktor menurut Myrdal munculnya backwash effects,

1. Pola perpindahan penduduk (migrasi) dari negara miskin ke negara yang

lebih maju.

2. Pola aliran modal yang terjadi ada 3 hal yang menyebabkan negara miskin

a. Kurangnya ketersedianan modal di negara miskin

b. Pendapatan yang lebih tinggi di negara yang lebih maju

c. Pola perdagangan didominasi oleh industri-industri di negara-negara

yang lebih maju.

3. Jaringan transfortasi yang lebih baik di negara-negara yang lebih maju.

Pada hakikatnya inti dari pradigma Myrdal adalah bahwa

selama negara yang lebih kaya belum mengalami disekonomis eksternal,

maka mekanisme pasar tidak akan mampu jika suatu negara yang lebih

kaya sudah atau sedang mengalami disekonomis eksternal maka dengan

sendirinya mekanisme pasar akan menyeimbangkan dan mengahapuskan

perbedaan tingkat pertumbuhan dan pembangunan antarnegara.

4.2.1 Kritik Terhadap Proses Kausasi Kumulatif

62
Secara umum konsep yang diajukan Myrdal tersebut sangatlah logis

pasti ada hubungan yang saling mempengaruhi antara kegiatan-kegiatan

ekonomi di berbagai negara, tidak peduli apakah negara tersebut adalah

negara miskin ataupun negara kaya.

4.3 Teori Perangkap Keseimbangan Tingkat Rendah

Richard R. Nelson dalam tulisannya berjudul A theory of the low level

equilibrium trap ini underdevelopment economis didalam American

economic review 1956.

1. Adanya korelasi yang tinggi antara tingkat pendapatan per kapita dan laju

pertumbuhan penduduk.

2. Rendahnya kecenderungan untuk mengunakan tambahan pendapatan

perkapita untuk meningkatkan investasi per kapita

3. Terbatasnya lahan produktif untuk kegiatan pertanian

4. Metode produksi yang tidak efisien, atau dengan kata lain teknologi

produksinya masih rendah.

4.3.1 Pertumbuhan Penduduk Meruapakan Fungsi dari Pendapatan Per

kapita

Tesis leibenstein didasarkan pada kenyataan bahwa laju

pertumbuhan penduduk merupakan fungsi dari laju pendapatan per kapita.

Laju pertumbuhan penduduk berkaitan erat dengan berbagai tahap

pembangunan ekonomi.

63
Jika pendapatan perkapita naik di atas posisi keseimbangan

tersebut maka tingkat kematian (Mortalitas) akan menurun, tetapi tanpa

dibarengi penurunan tingkat kesuburan.

4.3.2 Faktor Lain yang Memerlukan Upaya Minimum Kritis

Selain pertumbuhan penduduk, ada beberapa faktor lain yang

memerlukan penerapan uapaya minimum kritis, yaitu :

1. Skala disekonomis internal

2. Skala disekonomis eksternal

4.3.3 Agen Pertumbuhan

Upaya minimum kritis dapat dilakukan jika ada dukungan dari

kondisi ekonomi yang relevan terhadap kegiatan usaha, sehingga laju

kekuatan pendorong berkembang lebih cepat dari pada laju kekuatan

penghambat pendapat.

4.3.4 Rangsangan Pertumbuhan

Menurut Leibenstein berhasil tidaknya upaya yang dilakukan oleh

agen pertumbuhan tergantung pada hasil yang diharapkan dari kegiatan

tersebut dan pada rangsangan untuk pengembangan atau penyusunan

selanjutnya yang timbul melalui interaksi antara harapan kegiatan dan

hasil.

Menurut Leibenstein hanya kegiatan positive sum yang dinilai mampu

menghasilkan pembangunan ekonomi.

64
1. Kegiatan bukan dagang untuk menjamin posisi monopolistik yang

lebih besar kekuatan politik dan prestise sosial

2. Kegiatan dagang yang membawa ke posisi monopolistik yang lebih

besar yang menambah sumber agregat

3. Kegiatan yang memang menggunakan tabungan neto, tetapi investasi

yang dilakukan hanya mencakup bidang-bidang usaha yang nilai

sosialnya sama dengan nol atau lebih rendah dari nilai sosialnya sama

dengan nol atau lebih rendah dari nilai privatnya.

4.3.5 Kritik Terhadap Strategi Leibenstein

Didalam kata pengantar bukunya, menulis tujuan dari analisanya

adalah memberikan penjelasan atau pemahaman bukan memberikan resep.

Ada beberapa strategi yang diajukan oleh leibenstein ini mengandung

beberapa kelemahan antara lain :

1. Laju pertumbuhan penduduk berkaitan dengan tingkat kematian

2. Penurunan tingkat kelahiran bukan di sebabkan oleh kenaikan

pendapatan per kapita

3. Mengabaikan peran pemerintah dalam menekankan tingkat kelahiran

4. Tingkat pertumbuhan yang lebih besar dari 3% tidak akan mendorong

negara tersebut mencapai tahap lepas landas.

5. Mengabaikan unsur waktu

6. Adanya hubungan yang kompleks antara pendapatan per kapita dan

laju pertumbuhan

7. Hanya dapat diterapkan pada perekonomian tertutup.

65
4.4 Strategi Pembangunan Seimbang

Pembangunan seimbang dapat diartikan sebagai pembangunan berbagai

jenis industri tersebut saling menciptakan pasar secara berbarengan sehingga

industri tersebut saling menciptakan pasar bagi yang lain. Oleh karena itu di

perlukan kesimbangan anatara sisi permintaan dari sisi penawaran.

4.4.1 Menurut Rosenstein Rodan

Istilah pembangunan seimbang itu diciptakan oleh Nurkse 1956.

Namun demikian teori ini pertama kali dikemukakan oleh paul Rosenstein

Rodan 1953 dengan teori dorongan besar-besaran.

Menurut Rosenstein Rodan ada 3 jenis syarat mutlak minimal dan

eksternalitas ekonomi, yaitu

1. Syarat mutlak minimal dalam fungsi

2. Syarat mutlak minimal pada permintaan

3. Syarat mutlak minimal pada persedian tabungan

4.4.2 Menurut Nurkse

Pada dasarnya pandanganya tidak banyak berbeda dengan

Rosenstein Rodan dalam analisinya Nurkse 1956 menekankan bahwa

pembangunan ekonomi bukan hanya menghadapi masalah pada kelangkaan

modal, tetapi juga dalam mendapatkan pasar bagi barang-barang industri

yang akan dikembangkan.

4.4.3 Menurut Scitovsky

66
Mengelompokkan Tibor Scitovsky dan Arthur Lewis sebagai

pencetus strategi pembangunan keseimbangan pada sisi penawaran,

sedangkan Rosentein Rodan menekankan pada sisi permintaan.

4.4.4 Menurut Lewis

Sementara itu analisinya 1954 menekankan tentang perlunya

pembangunan seimbang yang didasarkan pada keuntungan yang akan

diperoleh dari adanya saling ketergantungan yang diperoleh dari adanya

saling ketergantungan antara berbagai sektor, yaitu antara sektor pertanian.

4.4.4.1 Kritik Terhadap strategi Pembagunan Seimbang

1. Peningkatan Biaya

2. Tidak Menaruh Perhatian pada penurunan biaya

3. Adanya kecenderungan hubungan yang bersifat substitutif antar

industri

4. Gagal sebagai teori pembanguna

5. Diluar kemampuan NSB

6. Kelangkaan sumberdaya di NSB

7. Adanya disproporsi pada faktor produksi di NSB

8. Investasi secara besar-besaran bukanlah sebuah solusi

9. Tidak mempertimbangkan faktor perencanaan

10. Menimbulkan eksternalitas negatif

4.4.5 Pembangunan Tidak Seimbang Antara Sektor Prasarana Dan Sektor

Produktif

67
Persoalan mendasar yang dianalisi Hirschman dalam strategi

pembangunan tidak seimbang adalah bagaimana cara untuk menentukan

proyek pembangunan yang harus didahulukan berdasarkan suatu prioritas

tertentu.

4.4.6 Pembangunan Tak Seimbang Dalam Sektor Produktif

Menurut Hirschman didalam sektor produktif, mekanisme

pendoroang pembangunan yang tercipta sebagai akibat dari adanya

hubungan antara berbagai industri dalam menyediakan barang yang

digunakan sebagai bahan baku dalam industri lainnya dibedakan menjadi 2

macam.

a. Pengaruh keterkaitan ke belakang

b. Pengaruh keterkaitan kedepan

4.4.7 Kritik Terhadap Strategi Pembangunan Tidak Seimbang

Strategi pembangunan tidak seimbang, seperti yang dikemukan

Hirsvchman merupakan suatu doktrin yang ralistis dan

mempertimbangkan hampir seluruh aspek dalam perencanaan

pembangunan.

Terlepas dari itu semua konsep pembangunan tidak seimbang ini

juga tidak luput dari beberapa keterbatasan, yaitu:

1. Kurangnya perhatian pada komposisi arah dan waktu petumbuhan

tidak seimbang

2. Mengabaikan kemungkinan tumbulnya konflik internal

3. Kurangya sumberdaya yang dimiliki NSB

4. Rendahnya mobilitas sumberdaya di NSB

68
5. Adanya ancaman inflasi

6. Terlalu banyak penekanan pada investasi

Soal Latihan Pilihan Berganda !!!

1. Menurut Leibenstein, dalam strategi usaha minimum kritis, jika kita

menginginkan pertumbuhan ekonomi yang menetap dan

berkesinambungan (Steady economic growht) maka tingkat investasi.

a. Sama dengan tingkat investasi minimum

b. Sama dengan usaha minimum kritis

c. Lebih besar dari usaha minimum kritis

d. Tidak dapat ditentukan

e. Tidak ada jawaban yang benar

2. Berikut ini adalah beberapa kelemahan dari strategi usaha minimum

kritisnya Leibenstein kecuali

a. Pengabaian usaha pemerintah untuk menurunkan tingkat kelahiran

b. Pengabaian unsur waktu

c. Tidak dapat diterapkan pada perekonomian terbuka

d. Laju pertumbuhan penduduk berhubungan dengan tingkat pendapatan

per kapita

e. Semua jawaban di atas benar

3. Berikut ini adalah beberapa dampak dari berhasilnya usaha minimum

kritis kecuali

a. Berkembangnya agen-agen pertumbuhan

b. Berkurangnya efektivitas faktor penghambat pertumbuhan

69
c. Terciptanya lingkungan sosial yang kondusif bagi pertumbuhan

ekonomi

d. Meningkatkan spesialisasi

e. Semua jawaban di atas benar

4. Hambatan-hambatan yang diingin dihindarai dalam melaksankan strategi

pembangunan seimbang adalah :

a. Memperoleh bahan baku, tenaga hali, sumberdaya energi (air dan

listrik) dan fasilitas lain untuk mengangkatkan hasil-hasil produksi

pasar

b. Memperoleh pasar untuk barang-barang yang telah dan akan di

produksikan

c. Kenaikan harga-harga baik input maupun output karena adanya

distorsi permintaan dan penawaran

d. Hanya jawaban a dan b yang benar

e. Hanya jawaban b dan c yang benar

5. Tokoh yang termasuk penganjur dan pendukung strategi pembangunan

seimbang adalah, kecuali

a. Lewis

b. Nurkse

c. Rosenstein Rodan

d. Vassily Leontief

e. Scitovsky

70
6. Manfaat ekstrenalitas ekonomi yang dapat diperoleh dengan pembangunan

industri secara besar-besaran menurut Rosensstein Rodan adalah

a. Yang diakibatkan oleh perluasan pasar

b. Karena industri yang sama letaknya berdekatan

c. Karena adanya industri lain dalam perekonomian tersebut

d. Tidak ada jawaban yang benar

e. Jawaban a, b dan c benar

7. Faktor yang terpenting yang menentukan luasnya pasar adalah tingkat

produktivitas pendapat tersebut dikemukakan

a. Albert Hirschman

b. Scitovsky

c. Rosenstein Rodan

d. Vassily Leontief

e. Nurkse

8. Tokoh yang terkenal sebagai pengkritik paling baik terhadap strategi

pembangunan seimbang

a. Albert Hirschman

b. Scitovsky

c. Rosenstein Rodan

d. Vassily Leontief

e. Nurkse

9. Alasan yang dikemukan bahwa pembangunan tidak seimbang adalah yang

paling cocok untuk NSB adalah :

71
a. Secara historis pembangunan ekonomi yang terjadi bercorak tidak

seimbang

b. Untuk mempertinggi efisien penggunaan sumber daya yang tersedia

c. Kemampuannya yang menciptakan kemacetan yang dapat menjadi

pendorong bagi pembangunan selanjutnya

d. Hanya a saja yang benar

e. Jawaan a,b dan c

10. Pendiri Pabrik sepatu, akan merangsang tumbuhnya pabrik kulit, pabrik

lem, dan pabrik tali sepatu. Contoh kasus tersebut dikenal dengan

a. Backeward linkage effects

b. Forward linkage effects

c. Inducement mechanism

d. Multiplier effects

e. Simultaneos effects

BAB V

PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI

5.1 Sejarah Perkembangan Perencanaan

Pasca PD II perkembangan perhatian terhadap perencanaan

pembangunan meningkat pesat. Perkembangan perhatian yang pesat tersebut

disebabkan oleh 3 Faktor utama. Pertama dan mungkin merupakan faktor

yang paling dominan adalah adanya hasrat dan ambisi dari NSB untuk segera

72
membangun ekonomi negaranya, meningkatkan kesejateraan masyarakat dan

mengejar ketertinggaln dari negara-negara sosialis pada masa pasca PD II

tersebut.

Pada masa itu uni soviet ketika belum terpecah dipandang sebagai

negara pertama yang menerapkan sistem perencanan pembangunan ekonomi

yang sistimatis, dimana rencana pembangunan lima tahun pertamanya

dimulai pada tahun 1929.

5.2 Pengertian, Unsur, Dan Fungsi Perencanaan

Istilah perencanaan pembangunan ekonomi sudah sangat umum kita

dengar dalam pembicaraan sehari-hari. Tetapi, hampir semua buku teks yang

membahas masalah perencanaan pembangunan memberikan pengertian yang

berbeda-beda, selain itu tidak sedikit pula dokumen perencanaan nasional

atau mungkin pernyataan dari pemimpin politik yang mengartikan

perencanaan pembangunan menurut pandangan mereka sendiri.

a. Suatu usaha sadar terorganisasi dan terus menerus guna memilih

alternatif yang terbaik dari sejumlah alternatif untuk mencapai satu

tujuan tertentu (Waterson 1965)

b. Suatu aktivitas berkelanjutan dan memutuskan apa yang dapat

dilakukan dan inginkan untuk masa depan serta bagaimana

mencapainya (Melville J Branch)

c. Suatu penyusunan rangkaian tindakan secara berturut yang

mengarahkan pada pencapaian tujuan tertentu (Peter Hall 1992)

73
d. Suatu proses yang berkesimbungan yang mencakup proses pengambilan

keputusan atau memilih berbagai alternatif penggunaan sumberdaya

untuk mencapai tujuan tertentu pada masa yang akan datang.

5.3 Perlunya Perencanaan di Negara Sedang Berkembang

Dalam ekonomi, kita mengenal teori keseimbangan yang stabil (Stable

equilibrium) teori ini menyatakan bahwa jika kondisi keseimbangan berubah,

akan timbul suatu reaksi dalam bentuk perubahan ke arah yang berlawanan

dengan keadaan awal.

Ada 2 metode yang dapat digunkan untuk memotong lingkaran serta

kemiskinan tersebut. Pertama dengan cara melakukan pembangunan yang

terencana yaitu dengan jalan mencari modal dari luar negeri, atau seringkali

disebut dengan istilah industrialisasi yang diproteksi. Kedua dengan cara

menghimpun tabungan wajib dalam negeri atau seringkali disebut dengan

istilah industrial dengan kemampuan sendiri.

5.4 Sifat dan Peranan Perancanaan Ekonomi

Sejak dekade 1950, dunia dikejutkan oleh munculnya beberapa NSB

sebagai salah satu kekuatan ekonomi dan politik baru yang berkembang

cukup pesat. Adanya ambisi untuk mengejar ketertinggalan dari negara-

negara maju juga menjadi pendorong bagi NSB untuk melakukan perubahan

yang drastis dalam rangka mempercepat laju pertumbuhan ekonominya.

Berikut difinisi perencanaan pembangunan, seperti telah di singgung

dimuka adalah suatu usaha yang sistematik dari berbagai pelaku aktor, baik

74
pemerintah pubik, swasta maupun kelompok masyarakat lainnya pada

tingkatan yang berbeda untuk menciptakan suatu pola saling ketergantungan

dan berkaitan.

a. Secara kontinu menganalisis kondisi dan pelaksanaan pembangunan

b. Merumuskan tujuan-tujuan dan kebijakan-kebijakan pembangunan daerah

c. Menyusun konsep strategi bagi pemecahan masalah

d. Melaksanakannya dengan mengunakan segenap sumberdaya yang tersedia

5.4.1 Syarat-syarat Keberhasilan Suatu Perencanaa

Menurut Jhingan 1983 ada beberapa syarat atau kondisi yang

diperlukan untuk keberhasilan suatu perencanaan.

1. Badan perencanaan

2. Data Statistik

3. Tujuan

4. Penetapan Sasaran dan Prioritas

5. Mobilisasi Sumberdaya

6. Keseimbangan dalam Perencanaan

5.5 Perencanaan Dan Sistem Ekonomi

5.5.1 Perencanaan Dalam Perekonomian Kapitalis

Seperti yang telah dijelaskan sebelumya perencanaan memainkan

perananan yang sangat penting dalam proses ekonomi, bahkan dinegara

kapitalis sekalipun, meskipun secara tidak langsung. Hal tersebut di

buktikan oleh adanya sistem perencanaan yang matang di negara-negara

75
yang perekonomiannya didominasi oleh sektor swasta, seperti amerika

serikat, inggris dan jepang.

Tingkat Kesempatan kerja yang lebih besar dan tingkat

pendaptan yang lebih tinggi disebabkan oleh adanya kebijakan ekspensi

moneter, peningkatan pengeluaran pemerintah dan penyesuaian tarif pajak.

5.5.2 Perencanaan Dalam Perekonomian Sosialis

Dalam perekonomian sosialis serimgkali dikaitkan dengan

perekonomian Uni Soviet (Sebelum Negara ini Bubar) dan perekonomian

ala sovyet di kawasan erofa timur dan asia terutama asia dimana

pemerintah secara aktif dan langsung mengendalikan gerak perekonomian

melalui proses pengambilan keputusan yang terpusat. Jadi perbedaan yang

mendasar antara perencanaan dalam perekonomian kapitalis dan

perencanaan dalam perekonomian sosialis adalah rangsangan dan

pengendalian.

5.5.3 Perencanaan Dalam Perekonomian Campuran

Perekonomian campuran merupakan sebuah ekonomi yang

bercirikan adanya lingkungan kelembagaan dimana sebagian sumberdaya,

produktif dimiliki dan dikelola oleh pihak swasta.

Ada 3 bentuk pola kepemilikan individu pada sektor swasta dalam sistem

perekonomian campuran yaitu :

1. Sektor Tradisional

76
2. Perusahaan kapitalis

3. Perusahaan asing dan perkebunan

Soal Latihan Pilihan Berganda !!!

1. Perencanaan ekonomi mencakup unsur-unsur berikut ini kecuali

a. Adanya kegiatan pengendalian dan pengaturan

b. Adanya unsur kesengajaan

c. Dilakukan oleh suatu penguasa pusat

d. Adanya sasaran dan tujuan tertentu yang dicapai

e. Harus dilakukan dalam jangka penting

2. Alasan ekonomi mengapa diperlukan perencanaan adalah

a. Agar alokasi sumber-sumber pembangunan yang terbatas dapat lebih

efisien dan efektif

b. Agar perkembangan ekonomi atau pertumbuhan ekonomi mantap

c. Agar stabilitas ekonomi mampu menghadapi siklus konungtur

d. Semua jawab benar

e. Tidak ada jawaban yang benar

3. Hal-hal yang mempengaruhi munculnya gagasan-gagasan tentang perlunya

perencanaan ekonomi adalah

a. Adanya ambisi dari NSB untuk mengejar ketertinggalan di bidang

ekonomi dari negara-negara maju

b. Munculnya Amerika dan Uni Soviet sebagai negara adi kuasa dan

memperkenalkan gaya imperialisme baru

77
c. Adanya cukup bukti bahwa perekonomian pasar yang tidak terkendali

dapat mengakibatkan negara-negara yang bersnagkutan mengalami

stagnasi ekonomi

d. Tidak ada jawaban yang benar

e. Jawaban a dan c yang benar

4. Pernyataan dibawah ini yang berkaitan dengan perencanaan dalam

perekonomian kapitalis adalah

a. Alat kebijaksanaan utama yang digunakan adalah terutama

kebijaksanaan bidang moneter, perpajakan dan hubungan perdagangan

luar negeri

b. Sumberdaya baik material maupun Finansial dialokasikan tidak atas

dasar harga pasar

c. Adanya lingkungan kelembagaan dimana sebagian sumberdaya

produktif dimiliki dan dikelola oleh pihak swasta, sedangkan sebagian

lainnya dimiliki dan dikelola oleh pihak pemerintah

d. Adanya semacam badan atau institusi di tingkat pusat yang hanya

mengurusi masalah-masalah perencanaan pembangunan

e. Semua dana yang digunakan harus berasal dari dalam negeri saja,

bukan dari luar negeri.

5. Perbedaan ensensial antara perencanaan dalam perekonomian kapitalis

dan perencanaan dalam perekonomian sosialis adalah

a. Rangsangan versus pengendalian

b. Tekanan versus demokrasi

78
c. Deregullasi versus debiroktisasi

d. Fiskal versus moneter

e. Lembaga versus non lembaga

BAB VI

TABUNGAN DALAM NEGERI

6.1 Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi

Kita perlu harus menjadi pengikut aliran fundamentalisme modal jika

hanya ingin memahami arti bidang tabungan dan modal bagi pertumbuhan

ekonomi. Keterkaitan antara tabungan, modal dan pertumbuhan ekonomi

telah ditujukan dengan baik sekali oleh pengalaman negara industri.

6.1.1 Efisiensi Pengunaan Modal

79
Salah satu penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara,

khususnya di NSB adalah masalah efisiensi alokasi sumberdaya ekonomi

yang dimilikinya. Pembangunan ekonomi tanpa memperhatikan efisiensi

alokasi sumberdaya ekonomi hanya akan menghasilkan pertumbuhan

ekonomi yang tidak optimal karena terjadi pemborosan dalam alokasi

sumberdaya ekonomi yang ada.

6.1.2 Rasio-Rasio Investasi di NSB

Dalam beberapa hal, penekanan perhatian padat modal yang sering

dijumpai di NSB merupakan hasil yang tidak di sengaja dari kebijakan

pemerintah. Selain itu hal tersebut dapat juga menunjukan keyakinan

bahwa hanya modal teknologi yang efisien, dan dalam setiap pemilihan

teknologi tidak memperhitungkan harga-harga relatif antara tanaga kerja

dan modal.

6.2 Sumber Tabungan Dalam Negeri

Pada umumnya NSB membiayai rasio investasi GDP mereka yang

tinggi dengan cara mengitensifkan usaha-usaha mobilisasi tabungan dari

berbagai sumber, baik tabungan domestik maupun tabungan luar negeri,

tabungan pemerintah maupun tabungan swasta.

Ada beberapa Tabungan, Tabungan Domestik, Tabungan Swasta

6.2.1 Faktor Penentu Tabungan Swasta

80
Pada dasarnya semua tori prilaku tabungan rumah tangga berusaha

untuk menjelaskan tiga pola berikut ini :

1. Dalam suatu negara, pada suatu waktu tertentu bagian pendapatan yang

ditabung oleh rumah tangga yang berpendapatan lebih tinggi cendrung

lebih besar dari pada rumah tangga yang berpendapatan lebih rendah.

2. Dalam suatu negara, rasio tabungan rumah tangga cendrung konstan

sepanjang waktu

3. Rasio Tabungan rumah tangga bervariasi antar negara tanpa menunjukkan

adanya hubungan yang jelas dengan pendapatan.

6.2.2 Sekilas Tentang Sumber Pembiyaan Dalam Negeri

Indonesia sebagai NSB juga mengalami masalah kesenjangan

investasi tabungan karena pembangunan ekonomi nasional yang

beroreatasi pada pertumbuhan dan industrialisasi menuntut adanya

investasi dalam jumlah besar, sejumlah tabungan domestik yang berhasil

dihimpun melalui tabungan.

Soal Latihan Pilihan Berganda !!!

1. Pada umumnya negara yang sedang berkembang NSB yang menekankan

pada pentingya proses pembentukan modal merupakan pendekatan yang

paling berpengaruh dan bertahan lama, alasanya adalah :

a. Pendekatan tersebut dimiliki landasan teoritis yang cukup kuat

b. Sejalan dengan tujuan-tujuan dan keinginan dari negara-negara

pemberi bantuan luar negeri pada era 1950 dan 1960

81
c. Keterbatasan modal dinilai sebagai satu-satunya hambatan pokok bagi

percepatan pembangunan ekonomi di setiap negara.

d. Semua jawaban benar

2. Pada umumnya negara-negara yang sedang berkembang NSB mampu

membiayai rasio investasi GDP mereka yang tinggi dengan cara

mengintensifkan usaha-usaha mobilisasi tabungan dari berbagai sumber

antara lain.

a. Tabungan Domestik

b. Tabungan asing/luar negeri

c. Tabungan pemerintah

d. Tabungan Swasta/masyarakat

e. Semua jawaban benar

3. Faktor yang berpengaruh terhadap besarnya tingkat tabungan domestik di

NSB adalah

a. Kecenderungan harga ekspor dari sumberdaya alam dimiliki

b. Pola pembangunan yang dianut oleh negara tersebut

c. Kebijaksanaan fiskal dan moneter yang diterapkan oleh negara tersebut

d. Jawaban a dn c yang benar

e. Tidak ada jawaban yang benar

4. Yang tepat mengenai tabungan pemerintah dari pernyataan ini adalah,

kecuali :

a. Tabungan pemerintah adalah selisih dari penerimaan pajak terhadap

pengeluaran konsumsi pemerintah

82
b. Tabungan pemerintah sangat di pengaruhi oleh pola konsumsi

masyarakat dan kebiasaan menabung

c. Tabungan pemerintah yang berasal dari BUMN pada umumnya kecil

d. Negara yang berpotensi besar dalam ekspor sumberdaya alamnya

berpeluang memiliki tabungan pemerintah yang besar.

e. Pajak yang tinggi hanya akan menghasilkan tabungan yang tinggi bila

MPC pemerintah atas pajak yang dinaikkan lebih kecil dari hasrat

konsumsi marjinal sektor swasta atas pendapatan marjinal

dibandingkan dengan pajak yang dinaikan

5. Pada umunya semua teori perilaku tabungan rumah tangga berusaha

menjelaskan hal berikut

a. Fraksi pendapatan yang ditabung oleh rumah tangga yang

berpendapatan tinggi cendrung lebih besar dari yang berpendapatan

rendah

b. Rasio tabungan rumah tangga cendrung konstan sepanjang

c. Rasio tabungan rumah tangga bervariasi antarnegara tanpa

menunjukan adanya hubungan yang jelas dengan pendapatan

d. Hanya jawaban a yang benar

e. Semua jawaban benar.

83
BAB VII

SUMBER DANA DARI LUAR NEGERI

7.1 Bantuan Luar Negeri

7.1.1 Lembaga-Lembaga Bantuan Internasional

The asian Development Bank (ADB), berdiri pada tahun 1966 dan

bertugas untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, serta berkerja sama

dengan semua pihak yang berkepentingan di kawasan asia. ADB

merupakan lembaga pengembangan keungan internasional yang

84
melaksanakan penyaluran dana, menyokong investasi dan memberikan

kerja sama teknis kepada NSB menjadi anggota. ADB merupakan lembaga

negara, yang anggotanya adalah pemerintah dari berbagai negara.

7.1.2 Latar Belakang Berdirinya ADB

Pada pertengahan tahun 1960, negara-negara dikawasan Asia sangat

membutuhkan bantuan ekonomi untuk membiayai pertumbuhan dan

pembangunannya. Kemudian dari berbagai penjuru dunia datanglah

bantuan untuk negara-negara Asia, baik berupa dukungan politik maupun

bantuan ekonomi.

1. Fungsi dan Tujuan ADB

a. Menyokong investasi modal pemerintahan maupun swasta di

kawasan Asia untuk tujuan-tujuan pembangunan

b. Memanfatkan bebagai sumber dana yang tersedia untuk membiayai

pembangunan, dngan memprioritaskan wilayah asia, berupa

beberapa proyek dan program regional yang berperan secara efektif

terhadap pertumbuhan ekonomi yang selaras diwilayah tersebut

secara keseluruhan.

c. Memenuhi permintaan negara-negara anggota untuk membantu

mereka dalam mengkordinasikan kebijakan-kebijakan dan rencana

pembangunan mereka dengan tujuan untuk lebih memanfaatkan

setiap sumber daya yang dimiliki menyehatkan perekonomian, dan

meningkatkan ekspansi perdagangan luar negeri, terutama di antara

negara-negara di kawasan asia sendiri.

85
d. Memberikan bantuan teknis untuk menyiapkan, membiayasi dan

melaksanakan berbagai program dan proyek pembangunan,

termasuk juga merumuskan usulan bagi proyek tertentu

e. Berkerja sama dengan PBB

f. Melaksanakan berbagai kegiatan dan memberikan berbagai jasa

lainya sesuai tujuan ADB

7.2 Dampak Bantuan Luar Negeri Terhadap Pembangunan

Dengan menggunkan pendekatan Harrod Domar mungkin akan

lebih mudah bagi kita untuk menjelaskan peranan bantuan dan tabungan luar

negeri dalam pembangunan. Menurut Harrod Domar, perananan tabungan

luar negeri adalah untuk menumbuhkankembangkan tabungan domestik

sehingga dapat meningkatkan investasi dan pada akhirnya akan mempercepat

laju pertumbuhan ekonomi. Biasanya digunakan untuk menutupi kesenjangan

tabungan investasi yang terjadi di tingkat domestik. Misalnya, jika kita

asumsikan pertumbuhan bantuan dan tabungan luar negeri sebesar 6 % dari

GDP, dan semuanya dipergunakan untuk kegiatan investasi dan jika rasio

modal output COR yang dimiliki negara tersebut pertumbuhan sebesar 2 %.

7.3 Manfaat Investasi Asing

Adanya serangkaian peraturan perundang-undangan negara tuan

rumah berkenaan dengan investasi asing menunjukkan bahwa NSB tentang

cukup aktif untuk mencari investor asing dan mengaharpkan berbagai

menfaat yang nyata dari adanya investasi asing tersebut.

1. Perluasan Kesempatan Kerja

86
2. Alih Teknologi

3. Manfaat Perolehan Devisa

7.4 Kebijakan-Kebijakan NSB Terhadapa Investasi Asing

Pemerintah NSB biasanya menggunakan berbagai kebijakan yang

besifat restriktif dan insentif bagi perusahaan-perusahaan asing. Kebijakan

yang bersifat restriktif tersebut antara lain :

1. Persyaratan kinerja

2. Hukum kejenuhan

3. Pengendalian repatriasi laba

7.4.1 Restriksi

Persyaratan kinerja biasanya ditetapkan untuk setiap industri.

Misalnya, bagi TNC yang memasuki industri perakitan automobil

diharuskan meningkatkan kandungan lokal dari mobil secara progresif.

Sedangkan mereka yang memasuki bidang ekstraksi pengolahannya di

masa mendatang. Prasyarat kinerja ini biasanya ditetapkan NSB agar

mereka memperoleh manfaat nyata dari adanya investasi asing tersebut,

yaitu lapangan kerja, alih teknologi dan untuk kegiatan yang berorientasi

ekspor, perolehan devisa.

7.4.2 Insentif Pajak

Bagi para investor asing yang mampu memenuhi prasyarat-prasyarat

kinerja yang di ajukan NSB, maka biasanya NSB akan memberikan

beberapa insentif, misalnya dan insentif pajak lainnya, hak monopoli di

87
pasar lokal, dan jaminan bahwa para investor tersebut boleh melakukan

repatriasi laba negara asalnya.

7.3.3 Pinjaman Komersial

Belakang ini sumber dana dari luar negeri yang sangat cepat

perkembangannya adalah pinjaman swasta yang berasal dari tiga sumber

yaitu,

1. Bond lending

2. Pinjaman Komersial

3. Kredit Ekspor

7.4 Sumber pinjaman Luar Negeri Bagi Pembangunan di Indonesia

Sejak tahun 1966, pemerintah orde baru mulai mengambil langkah

kebijakan stabilisasi reorganisasi, dan rehabilitasi terhadap sistem

perekonomian sebagai basis yang penting untuk pertumbuhan ekonomi.

Dalam bidang keungan internasional, pemerintah orde baru berusaha

memperbaikinya dengan cara mencari penyelesain pinjaman Orde Lama dan

menarik investasi asing serta meminta bantuan keuangan dab bantuan

teknik.

Soal Latihan Pilihan Berganda !!!

1. Masalah bantuan luar negeri atau utang luar negeri seringkali diperdebatkan

pernyataan yang tepat mengenai masalah tersebut adalah

a. Bantuan luar negeri hanya di tanggung oleh NSB

b. Bantuan luar negeri hanya di tanggung oleh negara-negara maju saja

88
c. Bantuan luar negeri hanya di tanggung oleh negara-negara maju maupun

NSB

d. NSB tidak boleh memberikan bantuan pada negara lain.

e. Negara-negara maju tidak boleh meminta pinjaman dari negara lain.

2. Berikut ini adalah ciri-ciri bantuan pembangunan resmi Official

develelopment assistance, Kecuali

a. Bersyarat longgar atau lunak

b. Tenggang waktu (grace period) pembayaran yang relatif panjang

c. Diserahkan langsung oleh kepala negara yang meminjamkan

d. Memiliki suku bunga yang rendah

e. Kadang-kadang berbentuk hibah semata-mata (Grants)

3. Istilah yang sering digunakan untuk menyebut bantuan pembangunan resmi

melalui sebuah lembaga intenasional adalah

a. Bantuan teritorial

b. Bantuan bilateral

c. Bantuan multilateral

d. Bantuan multi institusional

e. Bantuan multi global

4. Yang termasuk dalam elemen dari sumber dana swasta asing adalah

a. Investasi asing langsung

b. Investasi asing bersyarat

c. Investasi portofolio

d. Tidak ada jawaban yang benar

89
e. Hanya a dan c yang benar

5. Beberapa pernyataan dibawah ini yang bukan merupakan fungsi dan tujuan

dari ADB adalah

a. Menyokong investasi modal pemerintah atau swasta diwilayah Asia.

b. Memberikan bantuan teknik bagi proyek-proyek tertentu

c. Memanfaatkan sumber dana sumber dana yang tersedia untuk membiayai

pembangunan diwilayah Asia

d. Dalam melaksanakan tugasnya berkerjasama dengan PBB dan badan di

bawahnya seperti ECAFE

BAB VIII

TRANSNATIONAL CORPORATION

8.1 Asal Mula Pertumbuhan TNC

Arus modal telah mengalir secara internasional sejak hari-hari

pertama kapitalisme diteruskan. Pola perdagangan dan jasa yang begitu

meluas plus adanya arus modal yang tiada henti melintasi batas-batas

90
geografis suatu negara telah menandai munculnya cara produksi kapitalis di

erofa.

8.2 Peranan TNC Dalam Perekonomian Dunia

Ada 2 cara yang dapat digunakan dalam memahami tentang makna

dari TNC dalam perekonomian dunia, yaitu :

1. Secara kuantitatif, yaitu dengan menyoroti ukuran besarnya perusahaan-

perusahaan tersebut dan pengaruh mereka terhadap produksi dunia

asing, penciptaan teknologi, keuangan, dari perdagangan

2. Secara kualitatif yaitu dengan melihat pertumbuhan TNC sebagai

proses yang berkaitan erat dengan sistem kapitalis.

8.3 Perspektif Teoritis tentang TNC

Masalah pertumbuhan dan pengaruh TNC terhadap NSB telah

melahirkan banyak perdebatan dan perbincangan para paka, baik yang pro

maupun yang anti terhadap TNC. Kelompok pemikiran yang pro TNC tentu

saja menekankan analisinya pada manfaat yang dibawa TNC ke NSB,

sedangkan kelompok pemikiran yang anti TNC yang merupakan pendekatan

kritis lebih menekankan analisisnya pada efek negatif yang disebabkan oleh

kegiatan-kegiatan TNC tersebut.

8.4 TNC Dan Alih Teknologi

Sebelum membicarakan tentang peranan TNC di bidang teknologi,

mungkin perlu bagi kita untuk menjelaskn beberapa difinisi mengenai

teknologi antara lain:

1. Teknologi merupakan pengetahuan yang teratur untuk diproduksi

91
2. Bagaimana untuk melakukan segala sesuatu yang terkait dengan

kegiatan ekonomi.

3. Teknologi sebagai pengetahuan tentang bagaimana cara

mengendalikan dan mengeksploitasi fenomena alamiah untuk

produksi.

a. Perkembangan Teknologi

b. Teknologi Tepat Guna

c. Produk Tepat guna

Soal latihan Pilihan Berganda !!!

1. Definisi Transnational Corporation (TNC/MNC) Menurut United Nations

on Economic and Social Council (UNESC) adalah :

a. Sebuah perusahaan yang memiliki cabang-cabang di beberapa negara

b. Semua perusahaan yang mengendalikan aset-aset. Pabrik-pabrik

tambang-tambang, alat kantor dan sejenisnya didua negara atau lebih.

c. Semua perusahaan yang saling berhubungan antarnegara

mengendalikan satu model bisnis tertentu

d. Tidak ada jawaban yang benar

2. Yang merupakan sebab asal mula pertumbuhan TNC adalah :

a. Mendunianya masalah keungan pada abad ke 19

b. Munculnya semangat imperalisme modren pada abad ke 19

c. Pesatnya perkembangan transportasi, pergudangan dan komunikasi

d. Semua jawaban benar

e. Hanya jawaban a dan c yang benar

92
3. Perusahaan TNC yang merupakan generasi pertama adalah, kecuali :

a. Singer, ITT, General Electric dan Westing House di Amerika Serikat

b. Toyota, Yamaha, Suzuki, dan Kawasan Jepang

c. Nestle dan Siemens di Jerman

d. Semua jawaban benar

e. Dunlop & Lever Brother di Inggris

4. Pernyataan yang benar mengenai masuknya TNC di NSB adalah :

a. TNC yang mula-mula memasuki NSB terutama bergerak di sektor

manufaktur

b. TNC yang mula-mula memasuki NSB terutama bergerak di sektor

primier

c. TNC yang mula-mula memasuki NSB terutama memproduksi barang-

barang elektronik

d. TNC yang mula-mula memasuki NSB terutama memproduksi

kendaraan bermotor

e. Semua jawaban benar

5. Faktor yang menyebabkan pesatnya pertumbuhan TNC dalam sektor

manufaktur setelah periode perang adalah

a. Strategi promosi ekspor yang diambil oleh NSB

b. Strategi substitusi impor yang di ambil oleh NSB

c. Strategi pembangunan berkelanjutan yang dilakukan oleh NSB

d. Hanya jawaban a dan c yang benar

e. Tidak hanya jawaban yang benar

93
BAB IX

PERTUMBUHAN EKONOMI, DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN

KEMISKINAN

9.1 Pertumbuhan Ekonomi

Selama lebih dari 2 dekade yang lalu, fokus perhatian ekonomi dunia

ditujukan pada berbagai macam upaya guna meningkatkan pertumbuhan

pendapatan nasional riil. Para ekonom memandang bahwa pertumbuhan

94
pendapatan nasional riil dapat digunakan sebagai sebuah ukuran kinerja

(Performance) perekonomian suatu negara.

a. Akumulasi Modal

b. Pertumbuhan Penduduk

c. Kemajuan Teknologi

9.1.1 Sumber Daya Institusi (Sistem Kelembagaan)

Menurut Douglas C North 1991 Pemenag Nobel Ekonomi 1993

anggapan sebagai sebagai besar ekonom arus utama selama ini bahwa

ekonomi sangat sentral pengertian menafikan pesan institusi adalah keliru.

Menurut North peran institusi dalam pertumbuhan dan pembagunan

ekonomi sangat sentral pengertian institusi yang dimaksudkan oleh North

1991 adalah aturan-aturan yang mengatur interaksi politik, ekonomi, dan

sosial. Institusi terdiri dari aturan informal adat istiadat, tradisi, norma

sosial dan agama. Dan aturan formal konstitusi, undang-undang peraturan-

peraturan dan hak pemilik.

9.1.2 Karakterisktik Pertumbuhan Ekonomi Modren

Simon Kuznets, ekonomi penerima hadiah nobel ekonomi pada

tahun 1971 atas kepeloporannya dalam mengukur dan menganalisis

sejarah perumbuhan pendapatan nasional negara-negara maju,

mendifinisikan pertumbuhan ekonomi suatu negara sebagai peningkatan

kemampuan suatu negara untuk menyediakan barang-barang ekonomi

bagi penduduknya, kenaikan pada kemampuan ini di sebabkan oleh

95
adanya kemajuan teknologi, kelembagaan serta penyesuain ideologi yang

dibutuhkan.

Ketiga Komponen pokok :

1. Kenaikan Output

2. Kemajuan Teknologi

3. Penyesuian Kelembagaan

9.2 Distribusi Pendapatan

Penghapusan kemiskinan dan berkembangnya ketidak merataan

distribusi pendapatan merupakan inti dari proses pembangunan. Meskipun

titik perhatian kita pada masalah ketidak merataan seringkali tercurah pada

masalah ketidak merataan distribusi pendapatan dan harta kekayaan (assets),

hal tersebut hanyalah merupakan bagian kecil dari masalah ketidak merataan

yang ada di NSB.

9.2.1 Distribusi Pendapatan Perorangan

Distribusi pendapatan perorangan merupakan indikator yang

paling umuam digunakan oleh para ekonom. Indikator sederhana ini

menunjukan hubungan antara individu dengan pendapatan total yang

mereka terima.

a. Distribusi Fungsional

b. Distribusi Regional

1. Indikator Disribusi Pendapatan

a. Kurva Lorenz

9.3 Aspek Pokok dalam Distribusi Pendapatan

96
Three Kian Wie dalam salah satu tulisannya yang berjudul Pemerataan,

kemiskinan dan ketimpangan 1981, mengemukakan tiga aspek pokok

dalam proses distribusi pendapatan yaitu :

1. Distribusi harta (Aset)

2. Strategi Pembangunan

3. Kebijakan Fiskal

9.4 Masalah Kemiskinan

Pada tahun 1990 yang lalu, perhatian masyarakat terhadap masalah

kemiskinan kembali digugah setelah cukup lama tidak banyak di

perbincankan di media masa. Perhatian masyarakat tersebut berdasarkan dari

pernyataan Bank Dunia 1990 di media masa yang memuji keberhasilan

indonesia dalam mengurangi jumlah penduduk miskin. Di antara lain

a. Aspek Politik

b. Aspek Sosial

c. Aspek Ekonomi

d. Aspek Budaya atau nilai

9.5 Strategi Kebijakan Pengentasan Kemiskinan

9.5.1 Pembangunan Sumber Daya Manusia

Perbaikan akses terhadap konsumsi pelayanan sosial pendidikan,

kesehatan dan gizi merupakan alat kebijakan penting dalam strategi pemerintah

secara keseluruhan untuk mengurangi angka kemiskinan dan memperbaiki

kesejahteraan penduduk indonesia. Perluasan ruang lingkup dan kualitas dari

97
pelayanan-pelayanan pokok tersebut membutuhkan investasi modal manusia yang

pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas golongan miskin tersebut.

1. Pembangunan Pertanian dan Perdesaan

2. Peranan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)

Soal Latihan Pilihan Berganda !!!

1. Yang termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi

adalah sebagai berikut :

a. Proses akumulasi modal

b. Pertumbuhan Penduduk

c. Kemajuan Teknologi

d. Sumber daya manusia

2. Yang termasuk dalam investasi pada modal manusia kegiatan di bwah ini :

a. Pembangunan saluran irigasi

b. Pembangunan jalan raya

c. Program-Program latihan kerja

d. Subsidi pupuk

e. Penggunaan traktor sawah

3. Mengikuti definisi pertumbuhan ekonomi menurut simon kuznets

karakteristik pertumbuhan ekonomi modren adalah

a. Kenaikan output nasional secara terus menerus

b. Adanya kemajuan teknologi

c. Adanya penyesuaian kelembagaan, sikap dan ideologi

d. Hanya a yang benar

98
e. Jawaban a,b dan c benar

4. Tokoh dibawah ini mempelajari secara mendalam proses transformasi

struktural adalah, kecuali :

a. Andre Gunder Frank

b. Simon Kuznets

c. Hollis Chenery

d. Moises Syrquin

e. Mohammad Arsyad Anwar

5. Pernyataan yang benar mengenai ekonomi yang bernama Gunnar Myrdal

adalah :

a. Mengarang buku Asians Drama (1971)

b. Pernah memperoleh hadiah nobel di bidang ekonomi

c. Menekankan perlunya rasionalitas, perencanaan dan perbaikan sistem

kelembagaan

d. Jawaban a, b, dan c yang benar

e. Tidak ada jawaban yang benar

BAB X

PEMBAGUNAN DAERAH

10.1 Difinisi Pembangunan Ekonomi Daerah

Pembagunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana

pemerintah dan masyarakatnya mengelola setiap sumberdaya yang ada dan

membentuk suatu pola kemitraan antara kemitraan pemerintah daerah dan

99
sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang

perkembangan kegiatan ekonomi dalam wilayah tersebut.

10.2 Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Daerah

Saat ini tidak ada suatu teori pun yang mampu untuk menjelaskan

tentang pembangunan ekonomi daerah secara komprenshif. Meskipun

demikian, ada beberapa teori yang secara persial dapat membantu kita untuk

memahami arti penting pembangunan ekonomin daerah. Pada hakekatnya

inti dari pembahasan teori-teori tersebut berkisar pada 2 hal, yaitu metode

analisis perekonomian suatu daerah dan teori yang membahas tentang

faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi suatu daerah tertentu.

Untuk menganalisis perekonomian suatu daerah sangatlah sulit karena :

1. Data tentang daerah sangatlah terbatas

2. Data yang tersedia umumnya tidak sesuai

3. Sangat sulit dikumpulkan

4. Sulit untuk dipercaya

Dan ada beberapa teori :

a. Teori Ekonomi Neo Klasik

b. Teori Basis Ekonomi

c. Teori Lokasi

d. Teori Tempat Sentral

e. Teori Kasusasi Kumulatif

10.3 Arti Pentingnya Perencanaan Pembangunan Ekonomi Daerah

100
Perencanaan pembangunan ekonomi daerah dapat dianggap

sebagai perencanaan untuk memperbaiki penggunaan setiap sumberdaya

publik yang tersedia di daerah tersebut dan untuk memperbaiki kapasitas

sektor swasta dalam menciptakan nilai sumberdaya swasta secara

bertanggungjawab.

Berikut ini adalah akibat kurang menguntungkan bagi daerah miskin

1. Daerah miskin

2. Oleh karena sempitnya kesempitan kerja di daerah.

10.4 Kapasitas Pengembangan Ekonomi Masyarakat

Informasi tentang kondisi perekonomian tidaklah cukup sebagai

indikator kemampuan masyarakat dalam pembangunan ekonomi.

1. Lembaga-lembaga masyarkat

Misalnya, organisasi-organisasi keagamaan, organisasi-organisasi

sosial, kelompok masyrakat dan sebagainya

2. Struktur Ekonomi

Organisasi dengan fokus daerah, misalnya : Kadinda, asosiasi

kelompok usaha, organisasi pekerjaan serikat pekerja, perusahaan

yang berada di daerah

3. Lembaga-Lembaga Politik

Pemerintah daerah merupakan kunci keberhasilan pembangunan

ekonomi daerah tersebut, oleh karena itu pemerintah daerah dalam

dam semua jajaran harus mempunyai kapasitas yang tinggi untuk

menjadi partisipan yang penuh dalam proses pembangunan daerah.

101
Soal Latihan Pilihan Berganda !!!

1. Masalah-masalah pokok dalam pembangunan daerah antara lain berupa :

a. Kualitas sumberdaya manusia yang dimiliki

b. Aspek kelembagaan

c. Sumberdaya fisik yang dimiliki daerah

d. Hubungan antar daerah

2. Dalam Kerangka teori pertumbuhan dan pembangunan daerah antara lain

adalah sebagai berikut kecuali :

a. Sumber daya

b. Enterprenuership

c. Bantuan pembangunan

d. Kapasitas pemerintah pusat

3. Di bawah ini adalah benar tentang pendapatan Bendavid val 1991 tentang

model tahap perencanaan, yang membedakannya dengan model dari

Blakely 1989

a. Pengumpulan dan analisis data bukanlah suatu tahapan awal dari

perencanaan

b. Semua tahap dalam proses perencanaan merupakan bagian dari siklus

dimana tujuan-tujuan secara periodik ditinjau kembali.

c. Kedua model tersebut memiliki akhir tahapan dalam proses

perencanaan, yakni evaluasi

102
d. Suatu rencana yang sudah disosialisasikan bukan merupakan akhir dari

suatu proses, melainkan sesuatu yang dihasilkan dari waktu ke waktu

untuk kepentingan praktis

BAB XI

MASALAH KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN

11.1 Pertumbuhan Penduduk

103
Masalah kependudukan yang dimasukkan disini adalah masalah

pertumbuhan jumlah penduduk yang sangat tinggi di NSB. Pertumbuhan

penduduk ini akan menimbulkan berbagai masalah dan hambatan bagi upaya-

upaya pembangunana yang dilakukan karena pertumbuhan penduduk yang

tinggi tersebut akan menyebabkan cepatnya laju pertambahan jumlah

angkatan kerja, sedangkan kemampuan NSB dalam menciptakan kesempatan

kerja baru sangatlah terbatas.

11.2 Struktur Umur dan Penyebaran Penduduk

Masalah kependudukan yang dihadapi NSB dewasa ini jauh lebih

rumit dibandingkan dengan masa sebelum PD II.

Tingkat perumbuhan penduduk yang semakin cepat di NSB menyebabkan

proporsi penduduk yang belum dewasa menjadi bertambah tinggi dan

jumlah anggota keluarga juga relatif bertambah besar. Dewasa ini, dinegara-

negara maju, jumlah penduduk yang mereka, sedangkan di NSB, proporsi

tersebut antara 40 sampai 45 %.

11.3 Teori Perangkap Penduduk Dari Malthus

Pada tahun 1798, Reverend Thomas Malthus mengemukakan sebuah

teori tentang hubungan antara pertumbuhan pendudk dan pembangunan

ekonomi. Dalam tulisannya yang berjudul Essay on The Principle of

Populations, malthus melukiskan konsep hasil yang semakin menurun,

concept of diminishing returns.

Akhirnya, dapat kita simpulkan bahwa ada tiga kelemahan mendasar dari

teori malthus dan Neo Malthusian, yaitu :

104
1. Teori tersebut tidak memperhitungkan peranan dan dampak dari

kemajuan teknologi.

2. Teori tersebut didasarkan pada suatu hipotesis tentang hubungan secara

makro antara pertumbuhan penduduk dan tingkat pendapatan per kapita

tanpa dibuktikan dengan uji empiris

3. Teori tersebut memfokuskan perhatiannya pada variabel yang keliru

yaitu pendapatan per kapita sebagai faktor penentu utama tingkat

pertumbuhan penduduk.

11.3 Teori Transisi Kependudukan

Teori transisi kependudukan (Demographic Transition) berusaha

untuk mejelaskan tiga tahapan perkembangan kependudukan berdasarkan

pengalaman dari negara-negara maju. Sebelum adanya modrenisasi

perekonomian, negara-negara tersebut selama berabad-abad lamanya

mengalami pertumbuhan penduduk yang sangat lambat, karena laju tingkat

kelahiran hampir sama dengan laju tingkat kematian. Fase inilah yang

dikenal sebagai tahap I dan teori transisi kependudukan.

Tahap II mulai terjadi pada saat terjadi modrenisasi perbaikan

kesehatan masyarakat pendapatan yang lebih tinggi, kualitas makanan yang

baik, yang pada akhirnya menyebabkan penurunan tingkat kematian dan

secara perlahan menaikkan tingkat harapan hidup dari yang semula di

bawah 40 tahun menjadi lebih dari 60 tahun.

11.3.1 Proses Migrasi dan karakteristik pada Migran

105
Migrasi merupakan perpindahan penduduk dari suatu daerah

tertentu kedaerah alinnya migrasi ini di pengaruhi oleh banyak faktor dan

kompleks.

Oleh karena migrasi merupakan suatu proses memilih (Selective Process)

Yang mempengaruhi individu-individu dengan karakteristik ekonomi.

Penekanan-penekanan tersebut antara lain ditunjukan kepada :

1. Faktor-faktor sosial, termasuk hasrat pada migran untuk keluar dari

kendala-kendala tradisional dari organisasi

2. Faktor-faktor fiskal, termasuk iklim dan bencana alam, seperti banjir dan

longsor

3. Faktor-faktor termasuk penurunan tingkat kematian dan bersamaan dengan

itu tingkat pertumbuhan penduduk perdesaan yang sangat tinggi.

Ada beberapa karakteristik

a. Karakteristik Demografis

b. Karakteristik Pendidikan

c. Karakteristik Ekonomi

11.4 Pengangguran dan Pembangunan

Dudley Seers mengangkat isu yang mendasar tentang arti

pembanguan ekonomi dengan mempertanyakan hal-hal berikut : apa yang

terjadi dengan kemiskinan pengangguran, ketidakmerataan apabila ketiga

hal ini semakin menurun.

11.4.1 Macam-macam Pengangguran

106
Menurut Edgar O. Edwards (1974), untuk melakukan

pengelompokan terhadap jenis-jenis pengangguran, kita perlu memahami

dimensi-dimensi berikut :

1. Waktu banyak di antara mereka yang ingin berkerja lebih lama,

misalnya jam kerjanya per hari, per minggu, per bulan

2. Intensitas perkerjaan yang berkaitan dengan kesehatan dan gizi

makanan

3. Produktivitas kurangnya produktivitas seringkali disebabkan oleh

kurangnya sumberdaya komplenter dalam melakukan perkerjaan.

Berdasrkan beberapa kriteria tersebut, Edwards mengklasifikasi lima jenis

pengangguran yaitu :

1. Pengangguran terbuka

2. Setengah menganggur

a. Pengangguran tidak kentara

b. Pengangguran tersembunyi

c. Pensiun lebih awal

11.4.2 Hubungan antara pengangguran, kemiskinan dan Distribusi

Pedapatan

Ada hubungan yang erat antara tinggi tingkat pengangguran,

luasnya kemiskinan, dan distibusi pendapatan yang merata. Bagi

sebagian besar mereka, yang tidak mempunyai perkerjaan tetap atau

hanya berkerja paruh waktu (part-time) selalu berada di antara kelompok

masyarakat yang sangat miskin.

107
Salah satu mekanisme pokok dalam mengurangi kemiskinan

dan kepincangan distibusi pendapatan di NSB adalah dengan

memberikan upah yang memadai dan menyediakan kesempatan-

kesempatan kerja bagi kelompok masyarakat miskin.

11.5 Sekilas Tentang Migrasi Penduduk di Indonesia

Migrasi pendudk merupakan bagian integral dari proses pembangunan

secara keseluruhan. Migrasi telah menjadi penyebab dan penerima dampak

dari perubahan dalam struktur ekonomi dan sosial suatu daerah.

11.5.1 Migrasi Penduduk dan Kebijakan Ekonomi Makro

Sejarah masa lalu negeri ini memperlihatkan adanya keterkaitan

dan hubungan antara strategi atau kebijakan pembangunan ekonomi dan

pola migrasi penduduk. Sejak rezim pemerintah Orde Baru secara resmi

berkuasa, paling tidak terdapat tiga pola kebijakan ekonomi makro yang

mempengaruhi persebaran dan migrasi penduduk indonesia.

1. Strategi makro ekonomi makro

2. Sementara itu progrma transmigrasi yang secara besar-besaran

diterapkan pemerintah Orde baru.

3. Pada dekade 1980 an, pemerintah memiliki minat yang cukup besar

untuk mengembangkan Kawasan Timur Indonesia (KTI)

Soal Latihan Pilihan Berganda !!!

1. Berikut ini adalah masalah-masalah pokok kependudukan yang dihadapi

indonesia dewasa ini, kecuali

108
a. Dipisahkannya masalah kependudukan dengan masalah lingkungan

b. Laju pertumbuhan penduduk yang masih perlu diturunkan

c. Penyebaran penduduk antar daerah yang kurang seimbang

d. Tidak ada jawaban yang benar

2. Yang dimaksud dengan negara yang mempunyai pendudk dengan struktur

umur muda adalah :

a. Jumlah penduduk yang berumur dibawah usia 15 tahun dominan

b. Jumlah penduduk yang berumur antara 15 sampai 64 sangat dominan

c. Banyak sekali pemuda yang sedang mencari perkerjaan

d. Banyak sekali pemuda yang berkerja tidak sesuai dengan bidang

keahliannya

3. Yang termasuk faktor-faktor yang menyebabkan terjadi migrasi adalah

a. Fator sosial, misalnya kemiskinan

b. Faktor finansial, misalnya bencana alam

c. Faktor budaya, misalnya hubungan keluarga

d. Faktor komunikasi, misalnya perbaikan transportasi

e. Semua jawaban benar

BAB XII

PEMBANGUNAN INDUSTRI

12.1 Peranan Sektor Industri Dalam Pembangunan Ekonomi

109
Konsep pembangunan seringkali dikaitkan dengan proses

industrilisai hal tersebut dikarenakn seringkali pengertiannya dianggap

sama. Negara maju yang pertama kali menerapkan industrialisasi adalah

inggris. Dalam sejarah, proses industrialisasi di inggris tersebut dikenal

dengan nama revolusi industri. Dalam praktiknya, dalam revolusi industri di

inggris seringkali terjadi inovasi yang memungkinkan inggris untuk

meningkatkan produksi industrinya sebesar 400 persen selama paruh

pertama abad ke 19.

12.2 Perhatian Terhadap Pembangunan Industri

Perhatian terhdap upaya pembangunan industri di daerah baru

populer sesudah PD II Usai. Upaya tersebut yang dipelopori oleh Perroux

1970, Myrdal 195, dan Hircshman 1958. Teori Perroux yang kemudian kita

kenal dengan sitilah Pusat pertumbuhan merupakan teori yang menjadi

dasar dari strategi kebijakan pembangunan industri daerah yang banyak

diterapkan di berbagai negara dewasa ini.

Adapun inti dari toeri Perroux tersebut adalah sebagai berikut :

1. Dalam setiap porses pembangunan, akan senantiasa mencul industri

pemimpin yang merupakan industri penggerak utama dalam

pembangunan suatu daerh.

2. Pemusatan industri pada suatu daerah

3. Perekonomian merupakan gabungan antara sistem industri yang relatif

aktif dan industri- industri yang relatif pasif

110
Secara konseptual, keutungan skala ekonomis ini dapat di bagi

kedalam tiga kelompok, yaitu :

1. Keuntungan Internal Perusahaan

2. Keuntungan lokalisasi

3. Keuntungan Eksternal

Secara konseptual, keuntungan skala ekonomis ini dapat di bagi kedalam tiga

kelompok, yaitu :

a. Keuntungan Internal Perusahaan

b. Keuntungan Lokalisasi

c. Keuntungan Eksternal

Bagi NSB, agar pembangunan tidak hanya menumpuk pada satu daerah,

maka perlu ada campur tangan pemerintah terutama untuk membantu

perkembangan daerah-daerah yang sulit berkembang.

1. Kebijakan Negatif

2. Kebijakan Fiskal

a. Pembebasan atas pajak

b. Pembebasan atas pajak dan cukai impor terhadap impor barang-barang

modal, alat pengganti dan bahan mentah yang diperlukan industri.

c. Mempercepat depresiasi atau penyusutan

d. Perangsang keuangan

12.2.1 Kebijakan Institusional

111
Kebijakan jenis ini berhubungan dengan industri, perekonomian

secara umum, dan administrasi pemerintah. Secara umum, kinerja dari

ketiga faktor tersebut di NSB kurang baik. Administrasi pemerintah yang

kurang efisien, seperti prosedur yang terlalu berbelit-belit dan peroses

kerja yang lambat, merupakan sinyal negatif bagi para penanam modal

yang hendak menanamkan modal di daerah yang bersangkutan.

Soal Latihan Pilihan Berganda !!!

1. Yang dimaksud dengan industri yang mempunyai peranan sebagai sektor

pemimpin (Leading Sector) adalah :

a. Industri yang mampu memacu dan mengangkat pembangunan sektor-

sektor lain

b. Industri yang besar dan menjadi penyumbang terbesar terhadap

pendapatan nasional.

c. Industri yang banyak menyerap tenaga kerja

d. Tidak ada jawaban yang benar

2. Apabila sektor industri bisa menyumbang 20 sampai 30 % terhadap PDB,

maka menurut UNIDO negara tersebut digolongkan :

a. Kelompok negara non industri

b. Kelompok negara dalam proses industrialisasi

c. Kelompok negara semi industri

d. Kelompok negara industri

e. Kelompok negara industri baru

112
3. Yang termasuk dalam pengelompokan industri menurut biro pusat stasistik

(BPS) adalah :

a. Industri dasar

b. Industri Hulu

c. Industri Hilir

d. Industri Rumah Tangga

e. Semua jawaban benar

113
BAB XIII

KESIMPULAN

11.1 Kesimpulan

Pembangunan ekonomi bukanlah sebuah topik baru dalam ekonomi,

karena studi tentang pembangunan ekonomi telah menarik perhatian para

ekonom sejak jaman Merkantilis, klasik, samapi Marx dan Keynes.

Bapak ekonomi, Adam Smith misalnya, telah menyinggung berbagai aspek

tentang pembangunan ekonomi dalam karya fenomenalnya yang berjudul The

Wealth of Nations (1776). Oleh karena itu, tidaklah tepat kita mengangap

ekonomi pembangunan merupakan suatu bidang analisis yang baru dalam

ilmu ekonomi.

Pengertian pembangunan itu sangat luas, seperti telah dibahas pada

Bab I sebelumnya. Tidak hanya sekedar proses peningkatan GNP per kapita

saja. Oleh karena itu seperti telah dibahas di Bab I Pembangunan Ekonomi

seringkali didefinisikan sebagai suatu proses kenaikan pendapatan riil per

kapita dalam jangka panjang saja tidak cukup bagi kita untuk mengatakan

telah terjadi pembangunan ekonomi, tetapi perbaikan struktur sosial, sistem

kelembagaan baik organisasi maupun aturan main, dan perubahan sikap dan

prilaku masyarakat juga merupakan kompunen penting dari pembangunan

ekonomi.

Delman 1961 mengidentifikasi ada tiga faktor utama yang mendorong

perubahan teori dan pradigma pembangunan ekonomi dari masa kemasa

114
pertama, adanya perubahan ideologi sendiri-sendiri serta memiliki rujukan

teoristis dan rekomendasi kebijakan (policy prescription) yang berlainan.

Konsep lingkaran kemiskinan (Vicios circle of poverty) ini pertama kali

dikenalkan oleh ragnar nurkes dalam bukunya yang berjudul Problems Of

Capital Formation In Underdevelopment Coutries (1953). Pembentukan

modal NSB. Nurkse mengemukakan konsep tersebut sebagai sebuah landasan

untul menjelaskan tentang perlunya strategi pembangunan seimbang di NSB.

Pada satu sisi, pembentukan modal dipengaruhi juga oleh ada tidaknya faktor

pendorong investasi. Pembentukan modal yang tinggi. Jadi menurut

pandangan nurkse ada 2 jenis lingkaran kemiskinan yang menghalangi NSB

untuk mencapai tingkat pembangunan yang pesat yaitu :

1. Dari segi penawaran modal

2. Dari segi permintaan modal

Dari segi permintaan modal, corak lingkaran kemiskinan mempunyai bentuk

yang agak berbeda. Pasca PD II perkembangan perhatian terhadap

perencanaan pembangunan meningkat pesat. Perkembangan perhatian yang

pesat tersebut disebabkan oleh 3 Faktor utama. Pertama dan mungkin

merupakan faktor yang paling dominan adalah adanya hasrat dan ambisi dari

NSB untuk segera membangun ekonomi negaranya, meningkatkan

kesejateraan masyarakat dan mengejar ketertinggaln dari negara-negara

sosialis pada masa pasca PD II tersebut.

Kita perlu harus menjadi pengikut aliran fundamentalisme modal

jika hanya ingin memahami arti bidang tabungan dan modal bagi

115
pertumbuhan ekonomi. Keterkaitan antara tabungan, modal dan pertumbuhan

ekonomi telah ditujukan dengan baik sekali oleh pengalaman negara industri.

Kita perlu harus menjadi pengikut aliran fundamentalisme modal jika

hanya ingin memahami arti bidang tabungan dan modal bagi pertumbuhan

ekonomi. Keterkaitan antara tabungan, modal dan pertumbuhan ekonomi

telah ditujukan dengan baik sekali oleh pengalaman negara industri.

The asian Development Bank (ADB), berdiri pada tahun 1966 dan

bertugas untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, serta berkerja sama

dengan semua pihak yang berkepentingan di kawasan asia. ADB merupakan

lembaga pengembangan keungan internasional yang melaksanakan

penyaluran dana, menyokong investasi dan memberikan kerja sama teknis

kepada NSB menjadi anggota. ADB merupakan lembaga negara, yang

anggotanya adalah pemerintah dari berbagai negara.

Arus modal telah mengalir secara internasional sejak hari-hari pertama

kapitalisme diteruskan. Pola perdagangan dan jasa yang begitu meluas plus

adanya arus modal yang tiada henti melintasi batas-batas geografis suatu

negara telah menandai munculnya cara produksi kapitalis di erofa.

Selama lebih dari 2 dekade yang lalu, fokus perhatian ekonomi dunia

ditujukan pada berbagai macam upaya guna meningkatkan pertumbuhan

pendapatan nasional riil. Para ekonom memandang bahwa pertumbuhan

pendapatan nasional riil dapat digunakan sebagai sebuah ukuran kinerja

(Performance) perekonomian suatu negara.

116
Masalah kependudukan yang dimasukkan disini adalah masalah

pertumbuhan jumlah penduduk yang sangat tinggi di NSB. Pertumbuhan

penduduk ini akan menimbulkan berbagai masalah dan hambatan bagi

upaya-upaya pembangunana yang dilakukan karena pertumbuhan penduduk

yang tinggi tersebut akan menyebabkan cepatnya laju pertambahan jumlah

angkatan kerja, sedangkan kemampuan NSB dalam menciptakan

kesempatan kerja baru sangatlah terbatas. Konsep pembangunan seringkali

dikaitkan dengan proses industrilisai hal tersebut dikarenakn seringkali

pengertiannya dianggap sama. Negara maju yang pertama kali menerapkan

industrialisasi adalah inggris. Dalam sejarah, proses industrialisasi di inggris

tersebut dikenal dengan nama revolusi industri. Dalam praktiknya, dalam

revolusi industri di inggris seringkali terjadi inovasi yang memungkinkan

inggris untuk meningkatkan produksi industrinya sebesar 400 persen selama

paruh pertama abad ke 19.

117
DAFTAR PUSTAKA

Adelman, Irma 1961, Theories of Economics Growth and Development,


California : Stanford University Press
Chenery, Hollis & Moises Syrquin, 1975. Patterns of Development, 1950-1970,
Oxford University Press
Gilbert, Milthon & Irving B. Kravis 1956. An International Comparison of
National Products and the Purchasing Power of
Currencies, The Review of Economics and Statistics,
vol.38 (2), pp 232-233
Lewis, W. Arthur 1954. Economic Development with Unlimited Supplies of
Labour, Manchester School, Vol 22 (2), pp 139-191
Meier, gerald m & James E. Rouch (eds) 2000. Leading Issues in Economics :
The Future in Perspective, New York : Oxford
University Press.
Morris, Morris D. 1979. A Physical Quality of Life Index, Washington, D,C :
Overseas Development Council
Nurske, Ragnar.1959 Notes on Unbalance Growth, Oxford Economics, the jurnal
of Political Economy, Vol. 65 (20, pp 317-322
Nelson, Richard R 1956 A. Theory of the Low level Equilibrium Trap in
Underdeveloped Economics American Review, Vol 46
(5), pp 894-908
North, Douglas. 1991. Institusi, jurnal of Economics Perspektives, Vol.5 (1), pp.
97-112
Resnick, Stephen A. 1975.Stage of Content of Development Studies Economics
Review Vol.65 (20, pp.59 (2) 143-151
Todaro, Micheal P & Stephen C. Smith. 2003. Economic Development, Eight
Editiion, England : Pearson Education Limited
Usher, Dan 1963 The Thai National Income at Kingdom Prices, Bulletin of the
Oxford University Institute of Economics & Statistic,
vol 25 (3), pp 199-215.

118
119

Anda mungkin juga menyukai