Di samping pajak yang mempunyai sifat yang eksogen, pajak juga disebut built-in flexible
yaitu pajak yang besar kecilnya ditentukan oleh besar kecilnya pendapatan nasional.Dibanyak
Negara pajak pendapatan atau income tax merupakan jenis pajak ini. Pada umumnya yang
ingin dicapai dengan menggunakan built-in flexible adalah
1. untuk lebih meratanya distribusi pendapatan nasional
2. untuk lebih stabilnya perekonomian.
Mengingat sifatnya yang demikian maka pajak pendapatan tersebut mempunyai sifat flexible,
yaitu flexible mengikuti perubahan pendapatan. Dari uraian diatas sehingga fungsi pajak
dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut :
Tx = t + hY
Nilai h dengan sendirinya dapat dikatakann selalu postif. Positifnya “ marginal rate of
taxation “ berarti bahwa semakin besar pendapatan semakaian besar jumlah pajak yang
terpungut oleh pemerintah. Kalau h selalu mempunyai angka yang lebih besar daripada nol,
nilai t dapat sama dengan nol ataupun lebih kecil daripada nol, akan tetapi untuk mempunyai
nilai positif mungkin sekali jarang terjadi. Sebab dengan positifnya nilai t berarti bahwa
mereka yang tidak mempunyai pendapatan masih dikenai pajak pendapatan.Ini dengan
sendirinya tidak masuk akal.Negatifnya nilai t mungkin terjadi yaitu dalam perekonomian
dimana seseorang yang mendapatkan pendapatan kurang dari jumlah tertentu oleh pemerintah
diberi bantuan.Semakin kecil jumlah pendapatan mereka semakin besar jumlah bantuan yang
mereka terima dari pemerintah.
Fungsi Konsumsi dan Fungsi Saving dalam Perekonomian dengan Sistem Perpajakan yang
Built-in Flexible
Kita telah mengetahui bahwa jumlah pengeluaran masyarakat untuk konsumsi bukanlah
ditentukan secara langsung oleh besar kecilnya pendapatan sebagai “ earnings” melainkan
oleh besar kecilnya “ disposable income “. Pernyataan ini berlaku bagi perekonomian dengan
kebijakan fiscal yang sederhana maupun bagi perekonomian yang menggunakan ‘ built-in
flexible tax: dalam kebijakan fiskalnya. Perbedaan pokok antara kedua system perpajakan
tersebut adalah bahwa dalam system yang sederhana besarnya pajak di[ungut oleh
pemerintah tidak tergantung kepada besar kecilnya pendapatan nasional ataupun tergantung
kepada variable-variabel lainnya yang kita pertimbangkan dalam model analisis yang kita
pakai, sedangkan dalam system perpajakan yang mempunyai sisfat “ built in flexible “ besar
kecilnya pajak yang terpungut oleh pemerintah tergantung kepada besar kecilnya pendapatan
nasional.
Dengan dipergunakannya pajak yang endogen sifatnya dan yang merupakan fungsi daripada
pendapatan nasional, maka fungsi konsumsinya perlu disesuaikan juga.
Bentuk-bentuk konsumsi yang baru, dengan sifat “ built-in flexible” dari pada pajak akan
terlihat sebagai berikut :
C = a + cYd
Yd = Y + Tr - Tx
Tx = t + hY
Maka
C = a + c[ Y + Tr - ( t + hY ) ]
C = a + c[ Y + Tr - t - hY ]
C = a + cY + cTr - ct - chY
Dengan berubahnya fungsi konsumsi maka perumusan fungsi saving juga mengalami
perubahan sebagai berikut :
S = Yd - C
Yd = Y + Tr - Tx
C = a + cY + cTr - ct - chY
Maka
S = Y + Tr - ( t + hY ) - (a + cY + cTr - ct - chY )
S = Y + Tr - t - hY - a - cY - cTr + ct + chY
S = ( 1 - h - c + ch )Y + ( 1 - c )Tr - ( 1 - c )t - a
S = ( 1 - h - c + ch )Y + ( 1 - c ) ( Tr - t ) – a
REFERENSI
Media Sosial
https://id.scribd.com/doc/70758710/Analisis-Kebijakan-Fiskal-Dalam-Sistem-Perpajakan-
Yang-Built