Anda di halaman 1dari 9

Pengantar Ekonomi Pembangunan

RMK KELOMPOK 5
“Ciri-Ciri Negara Berkembang, Produsen Barang Primer, Masalah Penduduk, Under
Development, Backwordness, Kekurangan Modal Dan Orientasi Perdagangan Luar
Negeri”
Dosen Pengampu : Drs. I Ketut Sutrisna, M.Si.

Oleh :

Kelompok 13
Nyoman Trianka Arisandi (1907511256)
Kadek Dwi Reditiani (1907511257)
Frima Halasson Rajagukguk (1907511265)

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2020

i
1. Produsen Barang-Barang Primer
Barang-barang  primer adalah produksi dari sektor pertanian, kehutanan, perikanan, dan
penggalian. Sebagian besar negara sedang berkembang merupakan produsen barang-barang dari
sektor ini sehingga sebagian besar tenaga kerja bekerja di sektor primer tersebut. Pada umumnya
tenaga kerja yang bekerja disektor ini lebih dari 60%. Hal ini juga dikarenakan negara sedang
berkembang memiliki faktor produksi alam dan tenaga kerja yang relatif banyak.
2. Masalah Penduduk
Negara Indonesia dikategorikan sebagai negara berkembang oleh The World Bank. Hal
tersebut dikarenakan Indonesia memiliki berbagai masalah yang lebih banyak ketimbang negara-
negara maju, salah satunya adalah masalah kependudukan. Di dalamnya terdapat enam masalah
kompleks antara lain:
1. Persebaran penduduk yang tidak merata
Luasnya wilayah yang dimiliki Indonesia tidak sebanding dengan pemerataan
penduduknya. Ada daerah yang sangat padat, namun ada juga daerah yang sangat jarang
penduduknya. Jakarta sebagai ibukota memiliki pertambahan jumlah penduduk yang
signifikan setiap tahunnya. Hal ini tidak sebanding dengan kota-kota di wilayah timur yang
jumlah penduduknya masih sangat sedikit di beberapa wilayah. Maka dari itu, saat ini
pemerintah juga sedang menggalakkan program transmigrasi demi persebaran penduduk
yang lebih merata.
2. Jumlah penduduk yang besar
Menurut berbagai hasil riset, Indonesia menduduki urutan keempat negara terbanyak
jumlah penduduknya setelah Cina, India, dan Amerika Serikat. Hal ini menjadi tantangan
bagi pemerintah Indonesia untuk menjamin kesejahteraan jumlah penduduk sebanyak ini
dengan kondisi ekonomi sebagai negara berkembang.
3. Pertumbuhan penduduk yang tinggi
Jumlah penduduk Indonesia yang sudah sangat banyak ini diperkirakan akan terus
bertambah karena pertumbuhan jumlah penduduk yang tinggi. Hal ini disebabkan oleh
angka kelahiran lebih tinggi dibandingkan dengan angka kematian. Pemerintah juga
berupaya untuk meminimalisasinya dengan menggalakkan program Keluarga Berencana.
Namun berita baiknya, jumlah golongan usia produktif juga akan selalu bertambah untuk
membantu menggerakkan perekonomian negara.
1
4. Kualitas penduduk rendah
Saat ini, Indonesia masih bermasalah dengan tingkat pendidikan. Tingkat pendidikan
yang rendah akan mempengaruhi kualitas penduduknya. Masyarakat Indonesia menjadi
kurang memiliki keahlian dan keterampilan dalam bekerja. Hal ini berdampak pada sulitnya
masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya. Selain itu,
masyarakat Indonesia menjadi kalah bersaing dengan tenaga asing yang saat ini sudah
banyak bekerja di tanah air kita.
5. Tingginya tingkat ketergantungan
Penduduk yang tidak bekerja disebut penduduk yang tidak produktif. Umumnya
penduduk yang tidak bekerja adalah yang telah berusia lanjut atau masih anak-anak dan
remaja yang juga disebut usia nonproduktif. Penduduk nonproduktif menggantungkan
hidupnya pada penduduk produktif. Karena usia nonproduktif tinggi, maka tingkat
ketergantungannya juga cukup tinggi. Golongan usia produktif menanggung terlalu banyak
beban ekonomi dari penduduk usia nonproduktif ini.
6. Kepadatan penduduk
Beberapa kota besar di Indonesia tergolong sangat padat jika dibandingkan dengan
luas wilayahnya. Tingginya kepadatan penduduk ini menyebabkan masalah-masalah sosial
seperti pengangguran, kemacetan, kemiskinan, rendahnya pelayanan kesehatan,
meningkatnya angka kriminalitas, pemukiman kumuh, lingkungan tempat tinggal yang tidak
sehat, dan lain sebagainya.
3. Underdevelopmen
Definisi Keterbelakangan Suatu Negara (Underdevelopment) – Istilah ini digunakan
dalam berbagai cara, kerap kali “Undeveloped Countries” disamakan dengan “Under Developed
Countries”. Tapi kedua istilah ini dengan mudah dapat dipisahkan. Sebuah underveloped
Country adalah Negara yang tidak mempunyai prospek berkembang, sedangkan Under
Developed Country merupakan Negara yang memiliki kemampuan untuk berkembang. Yang
termasuk undeveloped country adalah the antartic, the artic dan sebagian gurun sahara,
sedangkan India, Pakistan, Uganda, Coulombia dlL, Tergolong under developed countries.
Ada beberapa istilah Under Developed Countries :

1) Under Developed Country


2) Pooer County 
2
3) Less Developed Country 
4) Development Country 
5) Backward Country 
6) The Third World
Agak sulit memberikan definisi yang tepat mengenai underdevelopment (Keterbelakangan),
ini dapat didefinisikan dengan berbagai cara yaitu: menurut segi kemiskinan, kekurangan
pendidikan atau penyakit, menurut kejelekan distribusi dari pendapatan nasional, menurut
ketidakberesan adminstrasi, maupun menurut kesemwarutan organisasi masyarakat, jadi terdapat
tidak hanya satu definisi, tetapi pada dasarnya mempunyai maksud yang sama.
Yang dimaksud Under Developed Country adalah suatu Negara dimana struktur ekonominya
belum berkembang sebagaimana yang diharapkan serta belum mampu memanfaatkan semua
factor-faktor produksi yang dimilikinya untuk meningkatkan kemakmuran penduduk, sehingga
penduduk Negara itu tetap dalam kemiskinan dan kemelaratan.
Untuk itu kita akan mengemukakan beberapa definisi dari para ahli mengenai underdevelopment.
1. Simon Kuznets
Ada tiga definisi mengenai Under Developed Country(UDC).
– UDC. Adalah ketidak mampuan untuk mencapai penuh output ekonomi potensiil yang
dapat dicapai dengan teknologi yang berlaku, kegagalan tersebut disebabkan karena
penghalang-penghalang yang inherent dengan lembaga-lembaga social intern atau extern
bagi suatu Negara. 
– UDC. Adalah keterbelakangan dalam tingkat dan sifat prestasi ekonomi dibandingkan
dengan Negara-negara lain. Dalam artian ini UDC merupakan soal perbedaan tingkat
kebanyakan Negara.
– UDC. Adalah ketidak mampuan untuk menyediakan tingkat kehidupan yang layak bagi
sebagian besar penduduknya dengan akibat timbulnya kemiskinan dan kemelaratan.
2. Menurut Viner
UDC. Adalah Negara yang mempunyai prospek potensial yang baik untuk menggunakan
lebih banyak tenaga kerja atau lebih banyak modal atau lebih banyak sumber alam yang
tersedia atau semua dari factor produksi agar mengangkat peduduknya kepada tingkat
kehidupan yang tinggi, maka unsure produksi itu dipakai untuk membantu sebagian besar
penduduk untuk tidak mencapai tingkat kehidupan yang lebih rendah. 
3. Ragnar Nurkse
3
UDC. Adalah suatu Negara yang sedang membangun bilamana dibandingkan dengan
Negara-negara yang ekonominya lebih maju dan Negara demikian punya sedikit modal
dibandingkan dengan jumlah penduduk dan sumber-sumber alamiahnya. 
4. Prof. Harvey Leibenstain
UDC. Adalah suatu Negara dimana sumber-sumber ekonomi penduduk, teknologi dan
sebagainya dapat berubah, tetapi pendapatan perkapita agak stabil dan berada pada tingkat
subsustensi.
4. Backwordness
Ketertinggalan adalah kurangnya kemajuan seseorang atau kelompok terhadap beberapa
norma kemajuan budaya yang dirasakan, seperti misalnya masyarakat tradisional yang relatif
terhadap masyarakat industri modern yang ilmiah dan berteknologi maju
Model Gerschenkron
Model keterbelakangan adalah teori pertumbuhan ekonomi yang dibuat oleh Alexander
Gerschenkron . Model tersebut mendalilkan bahwa semakin terbelakang suatu perekonomian
pada permulaan pembangunan ekonomi, semakin besar kemungkinan kondisi tertentu untuk
terjadi:
 Institusi khusus, termasuk bank atau negara, akan diperlukan untuk menyalurkan modal
fisik dan sumber daya manusia ke industri dengan baik.
 Akan ada penekanan pada produksi barang produksi daripada barang konsumsi.
 Akan ada penekanan pada produksi padat modal daripada produksi padat karya.
 Akan ada skala produksi dan usaha yang besar.
 Akan ada ketergantungan pada teknologi yang dipinjam daripada teknologi lokal.
 Peran sektor pertanian sebagai pasar industri baru akan kecil.
 Akan ada ketergantungan pada pertumbuhan produktivitas.
Model keterbelakangan sering dikontraskan dengan model lepas landas Rostovian
yang dikembangkan oleh WW Rostow , yang menyajikan model pertumbuhan ekonomi yang
lebih linier dan strukturalis, merencanakannya dalam tahap-tahap tertentu. Namun, kedua model
tersebut tidak saling eksklusif, dan banyak negara tampaknya mengikuti kedua model tersebut
dengan cukup memadai.
Veblen

4
Thorstein Veblen 's 1915 Imperial Germany and the Industrial Revolution adalah esai panjang
yang membandingkan Britania Raya dan Jerman , dan menyimpulkan bahwa perlambatan
pertumbuhan di Inggris dan kemajuan pesat di Jerman disebabkan oleh "hukuman dari yang
memimpin. ".
Industri Inggris menemukan, dalam konteks perusahaan kecil yang bersaing, cara terbaik untuk
berproduksi secara efisien. Ketertinggalan Jerman memberikan keuntungan karena praktik
terbaik dapat diterapkan di perusahaan skala besar.
5. Kekurangan Modal
Kekurangan modal menjadi masalah selanjutnya yang hampir dihadapi semua negara
berkembang di dunia. Perlu diketahui bawah kekurangan modal dalam sebuah negara tidak
hanya menghambat percepatan pembangunan. Dimana kekurangan modal ini disebabkan oleh
rendahnya investasi, sedangkan rendahnya investasi disebabkan oleh rendahnya tingkat
tabungan. Rendahnya tingkat tabungan disebabkan oleh tingkat pendapatan, sedangkan
rendahnya pendapatan dikarenakan tingkat produktivitas yang rendah dari tenaga kerja, sumber
daya alam dan modal. Rendahnya produktivitas disebabkan oleh keterbelakangan penduduk dan
belum di manfaatkannya sumber daya alam serta kurangnya modal.
6. Orientasi Perdagangan Ke Luar Negeri
Perdagangan Luar Negeri adalah hubungan kegiatan ekonomi antarnegara yang
diwujudkan dengan adanya proses pertukaran barang atau jasa atas dasar suka rela dan saling
menguntungkan. Perdagangan Luar Negeri dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan
penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa
antar perorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara
atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.
1. Faktor Pendorong Perdagangan Luar Negeri
1) Perbedaan sumber daya alam yang dimiliki
2) Teknologi.
3) Penghematan biaya produksi
4) Perbedaan Selera
2. Manfaat Perdagangan Luar Negeri
1) Meningkatkan Hubungan Persahabatan Antarnegara
2) Kebutuhan Setiap Negara dapat Tercukupi
3) Mendorong Kegiatan Produksi Barang secara Maksimal.
5
4) Mendorong Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
5) Setiap Negara dapat Mengadakan Spesialisasi Produksi.
6) Memperluas Lapangan Kerja.
3. Hambatan  Perdagangan Luar Negeri
1) Perbedaan Mata Uang Antarnegara.
2) Kualitas Sumber Daya yang Rendah.
3) Pembayaran Antarnegara Sulit dan Risikonya Besar.
4) Adanya Kebijaksanaan Impor dari Suatu Negara
5) Terjadinya Perang.
6) Adanya Organisasi-Organisasi Ekonomi Regional.
4. Dampak Positif Perdagangan Luar Negeri
1) Menambah kesempatan kerja.
2) Memperluas pasar.
3) Menembah keuntungan perusahaan.
4) Mendorong kemajuan  IPTEK.
5) Warga negaranya dapat menikmati barang-barang dengan kualitas tinggi yang tidak
diproduksi di dalam negeri.
6) Saling membantu memenuhi kebutuhan antarnegara.
7) Meningkatkan produktivitas usaha.
8) Mengurangi pengangguran.
9) Menambah pendapatan devisa bagi Negara.
5. Dampak Negatif Perdagangan Luar Negeri
1) Ketergantungan kepada negara lain.
2) Masyarakat menjadi lebih konsumtif.
3) Pengusaha kecil yang tidak mampu bersaing menjadi gulung tikar.
4) Adanya persaingan yang tidak sehat dalam perdagangan internasional.
6. Terjadi Perdagangan Luar Negeri
1) Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri.
2) Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan Negara.
3) Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
mengolah sumber daya ekonomi.

6
4) Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk
tersebut. Misalnya jepang yang banyak memproduksi mobil sehingga jepang mengekspor
juga ke indonesia.
5) Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan
jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya
keterbatasan produksi.
6) Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang.
7) Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain.
8) Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sen

7
8

Anda mungkin juga menyukai