Anda di halaman 1dari 40

Masalah Pokok Pembangunan 1.

Masalah Pertumbuhan Ekonomi

2. Masalah Distribusi Pendapatan


3. Masalah Kemiskinan 4. Masalah Pembangunan Dalam Negeri

5. Masalah Pembangunan Luar Negeri


6. Masalah Kependukan dan Ketenagakerjaan

1. Masalah Pertumbuhan Ekonomi Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah : a. Akumulasi modal Akan terjadi jika ada proporsi tertentu dari pendapatan untuk diinvestasikan guna menigkatkan output pada masa yang akan datang b. Pertumbuhan penduduk Pertumbuhan penduduk yang berlebihan (ledakan penduduk) tentu akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi c. Kemajuan Teknologi Kemajuan teknologi merupakan faktor yang paling penting bagi pertumbuhan ekonomi

Ada tiga macam klasifikasi kemajuan teknologi: a. Netral yaitu kemajuan teknologi yang terjadi jika tingkat output yang dicapai lebih tinggi pada kuantitas dan kombinasi-kombinasi input yang sama b. Hemat tenaga kerja (labor saving) yaitu tingkat output yang lebih tinggi bisa dicapai dengan jumlah tenaga kerja atau input modal yang sama c. Hemat modal (capital saving) yaitu teknologi yang sangat jarang terjadi karena hampir semua penelitian ilmiah dan perkembangan teknologi yang dilakukan di negara maju adalah bertujuan untuk menghemat tenaga kerja, bukan modal

a.

b.
c. d.

e. f. g. h.

2. Masalah Distribusi Pendapatan Delapan penyebab ketidakmerataan distribusi pendapatan di NSB (Irma Adelman & Chynthia Taft Morris, 1973): Pertambahan penduduk yang tinggi mengakibatkan menurunnya pendapatan perkapita Inflasi dimana pendapatan uang bertambah tetapi tidak diikuti secraa proposional dengan pertambahan produksi barang-barang Ketidakmerataan pembangunan anta daerah Investasi sangat banyak dalam proyekproyek padat modal sehingga persentase pendapatan modal dari harta bertambah besar dibandingkan dengan persentase pendapatan yang berasal dari kerja, mengakibatkan pengangguran bertambah Rendahnya mobilitas sosial Pelaksanaan kebijakan industri substitusi impor berakibat kenaikan harga-harga barang hasil industri untuk melindungi usaha-usaha golongan kapitalis Memburuknya nilai tukar (term of trade) perdagangan dengan negara-negara maju sebagai akibat ketidakelastisan permintaan barang-barang eskpor NSB Hancurnya industri-industri kerajinan rakyat seperti pertukangan , industri rumah tangga

Distribusi Pendapatan Perorangan Ukuran distribusi pendapatan perorangan (personal distiribution) merupakan ukuran yang paling umum digunakan para ekonom. Ukuran sederhana ini menunjukkan hubungan antara individu dengan pandapatan total yang mereka terima

Distribusi Pendapatan Perorangan (Size Distribution) negara sedang berkembang atas dasar pangsa (share) pendapatan secara hipotesis Persentase pangsa (share) pendapatan Pendapatan Perorangan (satuan uang)

Individu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
20 (pendapatan nasional)

Kuintil

Desil

0,8 1,0 1,4 1,8 1,9 2,0 2,4 2,7 2,8 3,0 3,4 3,8 4,2 4,8 5,9 7,1 10,5 12,0 13,5 15,0
100,0

1,8% 5% 3,2% 3,9% 9% 5,1% 5,8% 13% 7,2% 9,0% 22% 13,0% 22,5% 51% 100% 28,5% 100%

Ukuran ketidakmerataan 20% tertinggi = 14/51 = 0,28

perbandingan antara 40% terendah dengan 6

Distribusi Fungsional Ukuran distribusi fungsional atau distribusi pangsa faktor produksi menjelaskan pangsa (share) pendapatan nasional yang diterima oleh masingmasing faktor produksi. Disamping memandang individu sebagai kesatuan yang terpisah, teori ukuran distribusi pendapatan fungsional tersebut menyelidiki persentase yang diterima tenaga kerja secara keseluruhan dibandingkan dengan persentase dari pendapatan nasional yang terdiri dari sewa, bunga dan laba

Catatan: Sayangnya, relevansi teori fungsional ini dilemahkan oleh kegagalannya dalam memperhitungkan peranan dan pengaruh penting dari kekuatan-kekuatan non-pasar seperti kekuatan untuk memnentukan harga-harga faktor produksi misalnya perjanjian bersama antara para pekerja dan kekuatan para monopolis atau tuan tanah dalam menetapkan tingkat upah

3. KEMISKINAN Menurut para ahli (antara lain Andre Bayo Ala, 1981) Kemiskinan bersifat multi dimensional. Artinya, karena kebutuhan manusia itu bermacam-macam, maka kemiskinan pun memiliki banyak aspek Dilihat dari kebijakan umum, kemiskinan meliputi: a. aspek primer yang berupa miskin akan aset, organisasi sosial politik dan pengetahuan serta keterampilan dan b. aspek sekunder yang berupa miskin akan jaringan sosial, sumber keuangan dan informasi Dimensi-dimensi kemiskinan tersebut termanifestasikan dalam bentuk kekurangan gizi, air, perumahan yang sehat, perawatan kesehatan yang kurang baik dan tingkat pendidikan yang rendah Dmensi-dimensi kemiskinan saling berkaitan, baik secara langsung mapun tidak langsung. Hal ini berarti bahwa kemajuan dan atau kemunduran pada salah satu aspek dapat mempengaruhi kemajuan atau kemuduran pada aspek lainnya
9

Penyebab Kemiskinan Kemiskinan dapat diamati sebagai kondisi anggota masyarakat yang tidak/belum ikut serta dalam proses perubahan karena tidak mempunyai kemampuan, baik kemampuan dalam pemilikan faktor produksi maupun kualitas faktor produksi yang memadai sehingga tidak mendapatkan manfaat dari hasil proses pembangunan. Dengan kata lain, masalah kemiskinan ini bisa selain ditumbulkan oleh hal yang sifatnya alamiah/kultural juga disebabkan oleh miskinnya strategi dan kebijakan pembangunan yang ada, sehingga para pakar/ pemikir tentang kemiskinan kebanyakan melihat kemiskinan sebagai masalah struktural yaitu kemiskinan yang diderita oleh suatu golongan masyarakat karena struktur sosial masyarakat tersebut tidak dapat ikut menggunakan sumber-sumber pendapatan yang sebenarnya tersedia bagi mereka.

10

Ukuran Kemiskinan Dua macam ukuran kemiskinan yang umum digunakan: a. Kemiskinan Absolut Adalah kemiskinan yang diukur dengan membandingkan tingkat pendapatan orang dengan tingkat pendapatan yang dibutuhkan untuk memperoleh kebutuhan dasarnya. Konsep ini dimaksud untuk menetukan tingkat pendapatan minimum yang cukup untuk memenuhi kebutuhan fisik terhadap makanan, pakaian dan perumahan untuk menjamin kelangsungan hidup Kesulitan utama dalam konsep kemiskinan absolut adalah menetukan komposisi dan tingkat kebutuhan minimum karena kedua hal tersebut tidak hanya dipengaruhi oleh adat kebiasaan saja, tetapi juga oleh iklim, tingkat kemajuan suatu negara dan bernbagai faktor ekonomi lainnya

11

Tiga kelompok kebutuhan dasar manusia (United Research Institute for Social Development/URISD): 1) Kebutuhan fisik primer yang terdiri dari kebutuhan gizi, perumahan dan kesehatan 2) Kebutuhan kultural yang terdiri dari pendidikan, waktu luang dan rekreasi serta ketenangan hidup 3) Kelebihan pendapatan untuk mencapai kebutuhan lain yang lebih tinggi

12

b. Kemiskinan Relatif Konsep kemiskinan relatif bersifat dinamis sehingga kemiskinan akan selalu ada. Oleh karena itu, Kincaid (1975) melihat kemiskinan dari aspek ketimpangan sosial. Semakin besar ketimpangan antara tingkat penghidupan golongan atas dan golongan bawah, maka akan semakin besar pula jumlah penduduk yang dpaat dikategorikan selalu miskin

13

Indikator Kemiskinan Indikator kemiskinan ada bermacam-macam yakni konsumsi beras per kapita per tahun, tingkat pendapatan, tingkat kecukupan gizi, kebutuhan fisik minimum (KFM) dan tingkat kesejahteraan Pada publikasi UN (1961) yang berjudul International Definition and Measurement of Levels of Living : An Interim Guide disarankan 9 komponen kesejahteraan yaitu kesehatan, konsumsi makanan dan gizi, pendidikan, kesempatan kerja, perumahan, jaminan social, sandang, rekreasi dan kebebasan.

14

Lingkaran perangkap kemiskinan (The vicious cyrcle of poverty): Suatu rangkaian kekuatan-kekuatan yang saling mempengaruhi satu sama lain sedemikian rupa sehingga menimbulkan keadaan dimana suatu negara akan tetap miskin dan akan mengalami banyak kesukaran untuk mencapai tingkat pembangunan yang lebih tinggi R. Nurkse memberikan padangan tentang pembentukan modal di Negara berkembang. Dalam teori lingkaran perangkap kemiskinan, bahwa kemiskinan bukan saja disebabkan oleh ketiadaan pembangunan pada masa lalu tetapi juga menghadirkan hambatan kepada pembangunan di masa mendatang. Jadi pandangan Nurkse: Suatu Negara jadi miskin karena ia merupakan Negara miskin

15

Dua jenis lingkaran perangkap kemiskinan (Nurkse) : 1) Dari segi penawaran modal Tingkat pendapatan masyarakat rendah karena produktivitas rendah 2) Dari segi permintaan modal Disebabkan oleh luas pasar berbagai jenis barang terbatas

Peningkatan pembentukan modal bukan hanya dibatasi oleh lingkaran perangkap kemiskinan, tetapi juga oleh INTERNATIONAL DEMOSTRATIVE EFECT, yaitu kecenderungan untuk mencontoh corak konsumsi di kalangan masyarakat lebih maju Negara berkembang melakukan impor barang-barang dari negara maju, menyebabkan pengeluaran meningkat dan tabungan berkurang

16

TEORI MENURUT MEIER & BALDWIN Lingkaran perangkap kemiskinan timbul dari hubungan saling mempengaruhi diantara keadaan masyarakat terbelakang dan tradisional dengan kekayaan alam yang masih belum dikembangkan. Penyebab adanya lingkaran perangkap kemiskinan : 1) Ketidakmampuan utk menyerahkan tabungan yang cukup 2) Kurangnya perangsang utk melakukan penanaman modal 3) Taraf pendidikan, pengetahuan dan keahlian masing-masing. Pada umunya negara berkembang belum sepenuhnya mengembangnan sumber daya alam, hal ini disebabkan oleh : Kurangnya pendidikan Tenaga ahli yang terbatas Mobilasi sumber daya terbatas

17

4. Masalah Pembangunan Dalam Negeri a. Faktor Pertumbuhan penduduk Dapat merupakan penghambat, karena: - Bisa mengakibatkan pengangguran, - Produktivitas rendah - Jumlah pendapatan perkapita rendah - Hasrat berinvestasi rendah - Distribusi pendapatan semakin tidak merata komposisinya. - Dapat menimbulkan urbanisasi - Kemampuan ekspor menurun timbul keinginan utk impor Dapat merupakan pendorong pembangunan, karena: - Memungkinkan bertambahnya tenaga kerja - Memperluas perkembangan pasar - Peningkatan teknologi terutama teknologi bahan pangan

18

Pengaruh langsung pertumbuhan penduduk terhadap kesejahteraan (RR NELSON & H. Leibstein) 1) Jangka pendek Pertumbuhan penduduk di negara berkembang menyebabkan tingkat kesejahteraan masyarakat telah mengalami perbaikan yg berarti. 2) Jangka panjang Tingkat kesejahteraan menurun di mana tingkat pendapatan = pendapatan cukup hidup.

19

Pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap faktorfaktor penentu dalam pembangunan: 1) Mengurangi jumlah tabungan yang diciptakan anggota masyarakat 2) Corak penanaman modal lebih banyak untuk pendidikan dan sarana sosial 3) Pemerataan pendapatan terjadi jurang antara golongan masyarakat 4) Strategi pemulihan teknologi yang akan digunakan 5) Mempercepat kenaikan produksi barang makanan 6) Perkembangan ekspor impor
20

5. Masalah Pembangunan Luar Negeri Faktor Luar Negeri Penghambat Pembangunan: a. Struktur Ekspor Kolonial Sebagian ekspor adalah barang-barang hasil pertanian, pertambangan, perikanan yg semuanya berbentuk bahan mentah. Bahan baku tersebut jenisnya sangat terbatas b. Proses Sebab Akibat Komulatif Yaitu sebab-sebab dari bertambah buruknya perbedaan dalam tingkat pembangunan di berbagai daerah, dalam suatu negara

21

Ciri pokok dari struktur ekspor kolonial : a. Sebagian besar barang yang diekspor merupakan hasil industri primer b. Jenis bahan mentah yang diekspor sangat terbatas c. Sektor ekspor umumnya dikembangkan dari pengusaha berasal dari negara penjajah

22

Pandangan Meier : Bahwa perkembangan ekspor, secara langsung menciptakan pembangunan ekonomi dan tidak langsung akan menciptakan pertumbuhan lebih lanjut melalui dorongannya kepada perkembangan di sektor lain Terdapat faktor lain yang menentukan pengaruh terhadap perkembangan disektor lain, adalah : - Sifat sifat sektor ekspor itu sendiri - Tingkat ketidaksempurnaan pasar dalam negeri

23

Sifat sektor ekspor Laju pertumbuhan ekonomi akan meningkat sebagai akibat dari tingkat perkembangan ekspor, akan semakin tinggi, jika berlaku suatu keadaan : a. Tingkat perkembangan ekspor bertambah tinggi b. Akibat langsung dari kegiatan ekspor terhadap kesempatan kerja adalah tinggi c. Marginal propensity to import adalah tinggi d. Penanaman modal dan dibiayai oleh tabungan sector ekspor sangat produktif e. Perkembangan ekspor diciptakan oleh perkembangan tehnologi f. Hubungan antara sektor ekspor denan sektor lain sangat erat g. Pendapatan ekspor tetap berada di dalam negeri

24

Ketidaksempurnaan Pasar Disebabkan oleh perkembangan ekspor tidak menciptakan perkembangan yang cukup laju pada sektor-sektor ekonomi lainnya, seperti faktor : Mobilitas Produksi yang terbatas Tingkat pendidikan masyarakat sangat rendah Kurangnya pengembangan tehnologi Kurangnya tenaga wirausaha, dll Faktor-faktor tersebut yang menyebabkan pasar dinegara berkembang tidak sempurna

25

TEORI MENURUT MYRDAL Mengemukakan sebab sebab dari bertambah memburuknya perbedaan pembangunan di berbagai wilayah dalam suatu Negara Myrdal berpendapat bahwa dalam proses pembangunan ada factor-faktor yang akan memperburuk perbedaan tingkat pembagunan antara berbagai daerah atau Negara. Hal ini terjadi dikarenakan dari suatu proses sebabakibat kumulatif circular cumulative causation.

26

Pola sebab-akibat kumulatif Pandangan Myrdal : Pembagunan di daerah yang lebih maju akan menciptakan beberapa keadaan yang akan menimbulkan hambatan yang lebih besar bagi daerah yang terbelakang untuk berkembang. Dapat dikelompokan: a. Back Wash Effect Yaitu pembangunan di daerah maju akan menciptakan hambatan yang lebih besar kepada daerah-daerah yang terbelakang. Penyebabnya : Corak perpindahan penduduk yang masih muda dan lebih terdidik Corak aliran modal, kurangnya aliran / permintaan modal di daerah miskin. Karena modal lebih terjamin di daerah yg maju Jaringan transportasi, daerah maju yg lebih baik
27

b. SPREAD EFFECT Yaitu perkembangan daerah yang lebih maju dapat mendorong perkembangan di daerah yg miskin. Dengan terbentuk tambahan permintaan dari daerah kaya terhadap hasil produksi dari daerah miskin. Permintaan ini terdiri dari : Timbulnya barang hasil pertanian dan kerajinan Barang industri rumah Hasil industri barang konsumsi Laju spread effect lebih rendah dari backwash effect, hal ini menyebabkan jurang kesejahteraan antara daerah yang kaya dengan daerah miskin menjadi bertambah lebar

28

Tahap pembangunan dan proses sebab akibat Myrdal berpendapat juga bahwa jurang pembanguna dapat mengecil kembali, jika daerah yang kaya sudah semakin berkembang, akan menimbulkan disekonomis ekternal terhadap berbagai perusahaan dan industri, yang ditimbulkan oleh kongesti-kongesti yang terjadi didaerah yang lebih maju . Hal ini dapat menimbulkan pengurangan arus perpindahan penduduk Jadi dengan kata lain akan memunculkan mekanisme pasar yang dengan sendirinya menyeimbangkan dan menghapuskan perbedaan tingkat pembangunan antara daerah maju dengan daerah yang relatif belum maju

29

Dapat disimpulkan : Daerah maju belum muncul kongesti, maka belum menyeimbangkan tingkat perkembangan diberbagai wilayah Jika muncul kongesti dan menciptakan dis-ekonomi ekternal, maka dengan sendirinya akan menyeimbangkan tingkat perkembangan wilayah. Kritikan Pandangan Myrdal Kelemahannya pada misalkan bagaimana perpindahan tenaga kerja dari negara berkembang ke negara maju. Bagi negara berkembang ; Memunculkan kerugian : Tidak mempengaruhi tingkat upah pada dua negara Umumnya tenaga kerja yang migrasi adalah tenaga ahli Mengembangkan sektor industri Ekspor barang industri terbatas Penanaman modal pada pasar uang internasional

30

Dalam realitanya migrasi antara negara memunculkan keuntungan : Mengurangi pengangguran Tambahan devisa Mekanisme pasar dalam perdagangan antar negara tidak sempurna perdagangan antar daerah, setiap negara umumnya memiliki aturan yang mengatur : Aliran penduduk Aliran modal Aliran barang

31

6. Masalah Kependukan dan Ketenagakerjaan a. Pertumbuhan penduduk Pertumbuhan penduduk bisa menimbulkan masalah-masalah, seperti:sruktur umur muda, jumlah pengangguran, urbanisasi, dan lain-lain. b. Struktur umur penduduk Tingkat pertumbuhan penduduk yang semakin cepat proporsi penduduk yang belum dewasa menjadi bertambah tinggi dan jumlah anggota keluarga bertambah besar Beban tanggungan (burden of dependency ratio) Perbandingan antara orang-orang yang belum/tidak sanggup bekerja dengan orang-orang dalam batas umur turut serta dalam proses produksi

32

Umur
0 - 14 15 64 65 keatas Jumlah

Jumlah Penduduk

Peresentase

Sumber:

33

c. Teori Perangkap Penduduk (Malthus) Malthus: Kecenderungan umum penduduk suatu negara untuk tumbuh menurut deret ukur yaitu menjadi dua kali lipat setiap 30 40 tahun. Sementara itu pada saat yang sama, karena hasil yang menurun dari tanah persedian pangan hanya tumbuh menurut deret hitung Perangkap penduduk pada tingkat keseimbangan rendah (low level-equilibrium population trap), secara singkat disebut perangkap penduduk: melukiskan hubungan antara pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomi

34

d. Teori Transisi Penduduk Negara-negara maju sekarang ini kurang lebih melalui tiga tahap yang sama dalam sejarah kependudukan modern: Tahap I: sebelum ada modernisasi perekonomiannya, negara tersebut berabad-abad mengalami pertambahan penduduk yang lambat sekali sebagai kombinasi dari tingginya tingkat kelahiran yang hampir sama dengan tingkat kelahiran Tahap II: peralihan penduduk yang stabil dan lambat ke pertumbuhan yang cepat Tahap III: terjadi pada saat kekuatan-keuatan dan pengaruhpengaruh modernisasi dan pembangunan menyebabkan tingkat kelahiran menurun seimbang dengan tingkat kematian sehingga pertumbuhan penduduk kecil sekali atau bahkan tidak tumbuh sama sekali
35

Tingkat kelahiran di negara-negara sedang berkembang sekarang ini lebih tinggi dari pada tingkat kelahiran pada masa pra-industri di Eropa Barat. Karena sebagian besar anggota masyarakat di negara-negara sedang berkembang kawin pada usia lebih muda daripada di masa pra-industri Eropa Kapan dan pada keadaan seperti apa negara-negara sedang berkembang mengalami penurunan penurunan tingkat kelahiran dan perkembangan penduduk yang lambat

36

e. Migrasi dan Pembangunan Migrasi dari desa ke kota dipandang sebagai hal yang menguntungkan dalam kajian pembangunan ekonomi. Migrasi internal dianggap sebagai suautu proses yang alamiah dimana surplus tenaga kerja secara perlahan ditarik dari sektor pedesaan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja bagi pertumbuhan industri perkotaan

37

Migrasi juga sering dianggap sebagai suatu proses yang bisa menghilangkan ketidakseimbangan struktural antara desa-kota dengan dua cara langsung Pertama, dari sisi penawaran, migrasi internal yang tidak proporsional meningkatkan pertumbuhan pencari kerja perkotaan sehubungan dengan adanya pertumbuhan penduduk perkotaan, karena proporsi dari orang muda yang berpendidikan tinggi cukup baik mendominir arus migrasi ini. Kedua, dari sisi permintaan, penciptaan lapangan pekerjaan perkotaan adalah lebih sulit dari penciptaan lapangan kerja pedesaan karena kebutuhan sumberdayasumberdaya kompelementer di sektor industri

38

f. Pengangguran dan Pembangunan Macam-macam pengangguran Dimensi-dimensi yang perlu diperhatikan (Edwards): 1) Waktu (banyak diantara mereka yang bekerja ingin bekerja lebih lama, misalnya jam kerjanya per hari,per minggu, atau per tahun) 2) Intensitas pekerjaan (yang berkaitan dengan kesehatan dan gizi makanan) 3) Produktivitas (kurangnya produktivitas seringkali disebabkan oleh kurangnya sumberdaya-sumberdaya kompelementer untuk melakukan pekerjaa

39

Lima bentuk penggangguran (Edwards): 1) Pengangguran terbuka 2) Setengah menganggur (underemployment) 3) Tampak bekerja secara penuh: a) Pengangguran tak kendara (disguised unemployment) b) Pengangguran tersembunyi (hidden unemployment) c) Pensiun lebih awal 4) Tenaga kerja yang lemah (impaired) 5) Tenaga kerja yang tidak produktif
40

Anda mungkin juga menyukai