PERTEMUAN 9
KESEIMBANGAN PASAR BARANG DAN UANG
A. Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa diharapkan mampu mengkombinasikan pergolakan pasar barang dan
pasar uang kemudian mencari keseimbangan dari pasar-pasar tersebut dan
mendiskusikannya.
B. Uraian Materi
Aggregrate Demand atau Permintaan Agregat adalah tingkat pengeluaran yang
akan dilakukan dalam ekonomi pada berbagai tingkat harga.
Aggregrate Supply atau Penawaran Agregat adalah penawaran barang dan jasa
yang dilakukan perusahaan – perusahaan dalam perekonomian pada berbagai tingkat
harga, sedangkan Pengeluaran Agregat adalah menggambarkan tentang hubungan
antara pengeluaran yang akan dilakukan dalam perekonomian dengan pendapatan
nasional.
Dari sifat-sifat Permintaan Agregat (AD) dan Penawaran agregat (AS) dapat
disimpulkan bahwa analisis AD-AS merupakan analisis keseimbangan ekonomi negara
dalam keadaan harga yang mengalami perubahan. Analisis tersebut bertujuan untuk
melengkapi analisis penawaran agregat-pengeluaran agregat (Y = AE)
PANDANGAN KLASIK
PANDANGAN KEYNESS
1. Tingkat permintaan efektif yaitu pengeluaran agregat dan permintaan agregat akan
menentukan sejauh mana produksi nasional akan diwujudkan dalam ekonomi dan
kesempatan kerja akan dicapai.
2. Dalam perekonomian, kesempatan kerja penuh tidak akan selalu dicapai. Yang kerap
berlaku adalah masalah pengangguran
122
Teori Ekonomi Makro
Universitas Pamulang Prodi Manajemen
Pandangan klasik
Y= f(K,L,Q,T)
Dimana :
produksi.
123
Teori Ekonomi Makro
Universitas Pamulang Prodi Manajemen
Secara garis besarnya pandangan dalam buku keynes tersebut dapat dibedakan
menjadi dua aspek. Disatu pihak buku tersebut mengemukakan beberapa kritik ke atas
pandangan ahli-ahli ekonomi klasik mengenai faktor-faktor yang menetukan tingakat
kegiatan suatu perenomian. Kritik tersebut menunjukan kelemahan dari pandangan yang
menjadi landasan kepada keyakinan para ahli ekonomi klasik bahwa penggunaan tenaga
kerja penuh dan pertumbuhan ekonomi yang teguh selalu dicapai.
Ahli – ahli ekonomi klasik berpendapat “money is neutral” atau uang adalah netral.
Maksudnya uang tidak dapat mempengaruhi kegiatan ekonomi. Menurut ahli – ahli
ekonomi klasik, kesempatan kerja penuh selalu dicapai. Dalam keadaan seperti ini
pendapatan nasional tidak dapat ditambah. Apabila jumlah uang dalam ekonomi
bertambah, menurut ahli – ahli ekonomi klasik, perubahan ini tidak dapat menaikkan
pendapatan nasional. Pertambahan tersebut hanya akan meningkatkan harga – harga
barang dalam perekonomian. Pandangan ini dinamakan TEORI KUANTITAS.
Teori Keynes mengenai peranan uang dalam kegiatan ekonomi sangat berbeda
dengan pendapat ahli – ahli ekonomi Klasik. Bagi Keynes uang tidak netral. Artinya :
perubahan – perubahan dalam jumlah uang dalam ekonomi dapat mempengaruhi
kegiatan perekonomian. Perbedaan pandangan ahli – ahli ekonomi Klasik dengan
Keynes mengenai peranan uang dalam kegiatan ekonomi dan tingkat harga dapat
dibedakan kepada dua aspek:
2. Perbedaan pandangan mengenai efek perubahan jumlah uang dalam ekonomi (atau
jumlah penawaran uang) kepada kegiatan ekonomi.
Suku bunga ditentukan oleh tabungan yang tersedia dalam masyarakat dan
permintaan dana modal untuk investasi. Kedua faktor tersebut ditentukan oleh suku
bunga. Maka perubahan tabungan dan perubahan permintaandana modal akan
124
Teori Ekonomi Makro
Universitas Pamulang Prodi Manajemen
menimbulkan perubahan kepada suku bunga. Menurut Keynes suku bunga ditentukan
oleh penawaran uang dan permintaan uang.
Ahli –ahli ekonomi klasik berpendapat uang tidak dapat mempengaruhi kegiatan
ekonomi dan produksi nasional. Ini disebabkan karena kesempatan kerja penuh sudah
dicapai. Keynes berpendapat bahwa perubahan jumlah uang akan dapat mempengaruhi
kegiatan ekonomi. Hubungan antara perubahan jumlah uang dengan kegiatan ekonomi
akan melalui proses berikut:
1. Perubahan jumlah uang akan mempengaruhi suku bunga. Apabila jumlah uang
bertambah suku bunga akan turun.
c) Peranan pemerintah dalam menentukan tingkat kegiatan ekonomi dalam suatu tahun
tertentu.
125
Teori Ekonomi Makro
Universitas Pamulang Prodi Manajemen
1. “perekonomian hanya terdiri atas dua sektor yaitu sektor rill dan sektor moneter”.
Dengan perkataan lain model IS-LM menekankan interaksi pada pasar barang dan
pasar uang. Untuk perekonomian terbuka asumsi ini dengan sendiri akan
dimodifikasi.
2. “tingkat bunga memainkan peranan yang penting baik dipasar barang maupun
dipasar uang”. Dengan perkataan lain tingkat bunga disini merupakan faktor
penghubung antara pasar barang dan pasar uang”.
3. “pengeluaran konsumsi bergantung pada pendapatan disposable”.
4. “permintaan investasi bergantung pada tingkat bunga dan pendapatan”.
5. “pengeluaran pemerintah bersifat eksogen”.
6. “tingkat harga diasumsikan ditentukan secara eksogen”.
7. “permintaan akan uang ditentukan oleh tingkat pendapatan dan tingkat bunga”.
8. “jumlah uang beredar bersifat eksogen, dimana besarnya ditentukan oleh otoritas
moneter”.
Model IS-LM menjelaskan bagaimana tingkat bunga dan output total yang
dihasilkan didalam perekonomian ditentukan, pada suatu tingkat tertentu yang tetap.
Model IS-LM tidak hanya bermanfaat karena dapat digunakan didalam peramalan
ekonomi, tetapi juga bermanfaat karena model IS-LM ini menyediakan suatu
pemahaman yang lebih mendalam mengenai bagaimana kebijakan pemerintah itu
mempengaruhi kegiatan ekonomi agregat Model IS-LM dapat membantu para pembuat
kebijakan dalam memprediksikan dampak dari suatu kebijakan yang diambil oleh
pemerintah. Terhadap pendapatan atau output agregat (Y) clan tingkat bunga (i),
misalnya apabila pemerintah menaikkan pengeluaran (G), atau menambah jumlah uang
beredar (Ms) didalam perekonomian Dalam hal ini, analisis IS-LM memungkinkan kita
untuk menjawab sejumlah pertanyaan penting manyangkut kegunaan atau keefektifan
dari kebijakan fiskal dan moneter dalam mempengaruhi tingkat aktifitas ekonomi.
126
Teori Ekonomi Makro
Universitas Pamulang Prodi Manajemen
Penurunan Kurva IS
Di dalam model Keynes sederhana tentang pasar barang dan jasa, keseimbangan
pasar akan terjadi apabila dipenuhi dua syarat sebagai berikut:
1. Penawaran agregat barang-barang dan jasa (Y) = permintaan agregat akan barang-
barang dan jasa (AD) atau Y = C + I + G.
2. Tabungan ditambah pajak = investasi ditambah pengeluaran pemerintah atau S + T =
I+G
127
Teori Ekonomi Makro
Universitas Pamulang Prodi Manajemen
Dari kedua persamaan ini masing-masing akan dapat dihasilkan persamaan fungsi IS
yang sama. Perekonomian kita merupakan perekonomian terbuka yang mana
kebijakan fisikal juga sangat besar peranannya. Dengan demikian berarti bahwa
persamaan kurva IS yang lebih tepat untuk perekonomian kita adalah persamaan kurva
IS yang diturunkan dari persamaan berikut:
Y = C(Y+Tr-Tx)+I(r)+G+X-Z(Y+Tr-Tx) …
X = nilai ekspor
Z = nilai impor
Y= Pendapatan Nasional
128
Teori Ekonomi Makro
Universitas Pamulang Prodi Manajemen
Tx = Pajak
Tr = Transfer Pemerintah
G = Pengeluaran Pemerintah
I = Investasi
Menurut dugaan kita perekonomian kita sampai dewasa ini kurva LM-nya tidak
memiliki bentuk standar seperti yang digambarkan di atas. Sekalipun dalam
perekonomian kita telah ada Pasar Modal namun transaksi yang terjadi boleh dikatakan
masih sangat kecil bila dibandingkan dengan jumlah uang yang beredar ataupun
terhadap besarnya pendapatan nasional yang terjadi. Mengadakan jual-beli surat-surat
berharga atau dengan perkataan lain menyimpan kekayaan dalam bentuk surat-surat
obligasi atau surat-surat saham boleh dikatakan belum membudaya secara luas dalam
masyarakat kita. Dengan demikian mudah kiranya dipahami dugaan bahwa peranan para
spekulan surat-surat berharga terhadap jalannya perekonomian kita sebagai suatu
keseluruhan adalah sangat kecil. Mendasarkan kepada kenyataan seperti ini, dapatlah
kiranya diduga pula bahwa kurva permintaan akan uang untuk motif spekulasi berimpit
dengan sumbu tingkat bunga.
129
Teori Ekonomi Makro
Universitas Pamulang Prodi Manajemen
Ungkapan yang lebih sederhana dapat pula dikatakan bahwa perekonomian kita
belum mengenal fungsi L2, berimpitnya kurva L2 dengan sumbu tingkat bunga
mempunyai makna bahwa uang yang beredar dalam per-ekonomian semuanya terpakai
sebagai uang untuk transaksi dan untuk berjaga-jaga. Dengan ketentuan-ketentuan
seperti ini maka kurva LM berbentuk garis lurus sejajar dengan sumbu tingkat harga.
Yaitu persis seperti kurva LM yang diturunkan dengan menggunakan asumsi Klasik.
130
Teori Ekonomi Makro
Universitas Pamulang Prodi Manajemen
Dengan kurva permintaan akan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga OL1, maka
dengan jumlah uang yang beredar sebanyak OMi, kurva LM yang dihasilkan terlihat
sebagai kurva YILMI dan dengan jumlah uang yang beredar sebanyak OM2, kurva LM
yang terbentuk ialah kurva YDLM2. Selanjutnva perlu diketengahkan di sini bahwa untuk
perekonomian yang tidak mengenal fungsi L2 tersebut kuadran barat Jaya dan barat laut
dapat dihilangkan karena tidak relevan lagi. Semua uang yang beredar seluruhnya
tersedia untuk L 1. Ini berarti sumbu vertikal kuadran tenggara di samping kita pakai
sebagai fungsi LI, juga kita pakai untuk menunjukkan jumlah uang yang beredar, M.
Adapun yang dimaksud dengan permintaan uang atau jumlah uang yang diminta
(M.) adalah jumlah uang yang orang atau masyarakat berencana untuk memegangnya
ditangan pada suatu waktu tertentu dalam keadaan tertentu. Dalam bukunya yang
berjudul the general theory of employment, interest and money (1936), Keynes
mengemukakan ada tiga motif yang mendorong seseorang atau masyarakat untuk
memegang uang tunai yaitu:
Penawaran Agregatif
Setelah kita memperbincangkan unsur-unsur permintaan agregatif, yaitu fungsi IS
dan fungsi LAI, kita sekarang beralih memperhatikan segi penawaran agregatifnya.
Seperti halnya dengan fungsi IS dan fungsi LM yang tidak kita olah lebih lanjut menjadi
fungsi atau kurva permintaan agregatif, mengenai unsur-unsur penawaran agregatifnya
juga tidak kita olah sampai menghasilkan fungsi atau kurva penawaran agregatif. Sumbu
horisontal kita gunakan untuk mengukur besar-kecilnya kapasitas produksi nasional,
sumbu vertikal kita gunakan untuk mengukur besar kecilnya stok kapital nasional. Kalau
pada awal periode 1 besarnya stok kapital nasional menunjukkan jumlah sebesar OKI,
maka untuk periode I perekonomian memiliki kapasitas produksi nasional sebesar OQm1.
Apabila selama periode 1 dalam perekonomian terjadi imycstasi neto sebesar k1k2. stok
kapital nasional pada akhir periode 1 atau awal periode 2 menunjukkan angka sebesar
OK2. Dengan stok kapital nasional sebesar OK2. tersebut dan dengan garis capital-
output-ratio yang berlaku OCOR, kapasitas produksi nasional untuk periode 2 meningkat
menjadi sebesar OQm2. dengan memperhatikan antara lain kenyataan-kenyataan seperti
di bawah ini:
131
Teori Ekonomi Makro
Universitas Pamulang Prodi Manajemen
1. Jumlah penduduk terus meningkat. Ini berarti angkatan kerja untuk perekonomian kita
juga terus meningkat dari tahun ke tahun;
2. Stok kapital per kapita untuk perekonomian kita masih rendah. Ini mempunyai makna
bahwa sumber daya modal kita dapat kita anggap sebagai masih langka, sedangkan
sumber daya manusia yang kita miliki dapat dikatakan berkelebihan, dalam arti lebih
dari seimbang dibanding¬kan dengan stok kapital nasional yang ada;
3. Tingkat harga dalam perekonomian kita boleh dikatakan tidak pernah menurun.
Keadaan seperti ini dapat diduga terus berlangsung paling tidak dalam beberapa
dasawarsa mendatang maka kiranya cukup beralasan bagi kita untuk menggunakan
asumsi bahwa besarnya kapasitas produksi nasional OQm sekaligus merupakan
variabel penawaran agregatif yang kita cari.
Mengingat akan tidak adanya kemungkinan untuk menurunnya tingkat harga yang
berarti, maka dengan menggunakan model analisis yang telah kita kuasai, kita tidak
mernpunyal cukup alasan untuk menggunakan kurva penawaran agregatif dengan
bentuk yang menyerupai bentuk huruf “J” seperti yang diturunkan dari asumsi mazhab
Keynes.
Kurva IS menyatakan hubungan antara tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang
muncul di pasar barang dan jasa. Kurva IS juga menyatakan “investasi” dan “tabungan”.
Kurva IS menunjukkan kombinasi dari tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang
konsisten dengan keseimbangan dalam pasar untuk barang dan jasa. Perubahan-
perubahan dalam kebijakan fiskal yang meningkatkan permintaan terhadap barang dan
jasa menggeser kurva IS ke kanan. Perubahan-perubahan dalam kebijakan fiskal yang
mengurangi permintaan terhadap barang dan jasa menggeser kurva IS ke kiri.
Keterangan:
I = fungsi investasi
S = fungsi saving
C = fungsi konsumsi
132
Teori Ekonomi Makro
Universitas Pamulang Prodi Manajemen
Y = pendapatan nasional
Keterangan:
X = ekspor
Z = fungsi impor
1. “Pengeluaran rutin”
2. “Pengeluaran pembangunan”
1. Kurva IS bergeser ke atas dengan cara melakukan pengeluaran pemerintah dan investasi
(hanya dalam negeri) yang meningkat. Komponen G dan I yang dilakukan diluar negeri
menyebabkan kebocoran (leakage) aliran pendapatan dan menyebabkan kurva IS kekiri.
2. Tidak perlu melakukan G dan I baik dalam negeri maupun LN. Hal ini berarti G dan I
dibiayai oleh bantuan dan atau pinjaman LN, sehingga kurva IS tidak bergeser. Nilai
variabel G ditentukan oleh pemerintah, sehingga dianggap variabel eksogen. Nilai I
ditentukan oleh bunga, sehingga dianggap sebagai variabel terikat.
133
Teori Ekonomi Makro
Universitas Pamulang Prodi Manajemen
MEI merupakan hubungan negatif antara investasi (I) dan tingkat bunga (r)
1. “Pada tingkat bunga setinggi ID maka tidak ada yang mengambil kredit dan
masyarakat yang berinvestasi hanya yang memperoleh kredit murah”.
2. “Pada tingkat bunga antara rm sampai ID, masyarakat yang memperoleh kredit murah
akan berinvestasi sebesar OIm”. “Jika ingin melakukan investasi masyarakat (yang
tidak memperoleh kredit murah) harus mengambil kredit dengan bunga bebas”.
3. “Jika tingkat bunga setinggi P, maka masyarakat yang tidak memperoleh kredit
murah akan mengambil kredit sebanyak RT atau QS”. “Dengan tingkat bunga
setinggi P, maka masyarakat akan mengambil kredit sebanyak PT”.
4. “Jika tingkat bunga dibawah rm maka tidak ada masyarakat yang mengambil kredit
murah dan mengambil kredit dengan tingkat bunga sebesar rm dan kurva permintaan
investasi yang berlaku adalah CID”
5. “Dengan demikian kurva permintaan investasi adalah ABCID”
134
Teori Ekonomi Makro
Universitas Pamulang Prodi Manajemen
Alasan mengapa permintaan uang untuk spekulasi masih kecil dan sebagian besar
untuk bertransaksi dan berjaga-jaga adalah masyarakat Indonesia masih belum
berbudaya untuk menyimpan uangnya dalam bentuk surat-surat berharga sehingga
kurva L2 berimpit dengan sumbu r.
Jika uang yang beredar OM1, maka kurva LM adalah Y1 LM1 dan OM2, maka kurva
LM adalah Y2LM2. Permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga dipengaruhi oleh
pendapatan nasional dan tingkat bunga.L1 = kY dan k = f (r). Semakin rendah tingkat
bunga, maka semakin besar k dan sebaliknya.
Pada periode 1, “besarnya stok kapasitas nasional sebesar k1 dan kapasitas produksi
nasional Qm1”
Investasi neto sebesar k1k2, maka jumlah stok kapasitas nasional sebesar k2,
sehingga kapasitas produksi nasional meningkat menjadi Qm2.
Dengan memperhatikan:
135
Teori Ekonomi Makro
Universitas Pamulang Prodi Manajemen
136
Teori Ekonomi Makro
Universitas Pamulang Prodi Manajemen
137
Teori Ekonomi Makro
Universitas Pamulang Prodi Manajemen
3. Melalui titik A dan titik B dapat dihubungkan kurva IS pada kuadran (d).
Definisi kurva IS pada pendekatan empat kuadran sama dengan dengan kurva IS pada
pendekatan dua kuadran. Kurva IS adalah kedudukan kombinasi tingkat bunga
dengan pendapatan di mana terjadi keseimbangan antara aggregate demand dan
supply, yaitu S + T = I + G.
Pada pendekatan empat kuadran memiliki kelebihan pada kuadran (c). Pada kuadran
(c) menjelaskan perubahan variabel penabungan dan perpajakan dapat dianalisis
pengaruhnya terhadap kurva IS. Kurva IS dengan pendekatan 2 diagram lebih ringkas
dibandingkan dengan pendekatan 4 diagram.
1. “Pada tingkat pendapatan Y1, ada permintaan uang untuk transaksi sebesar M1t”.
2. “Dari perpotongan kurva penawaran uang dan permintaan uang untuk transaksi
sebesar M1t dapat ditentukan permintaan uang untuk spekulasi sebesar M1SP (Mo
= M1t + M1SP)”.
3. “Karena ada permintaan uang untuk spekulasi sebesar M1SP, dapat ditentukan
tingkat bunga sebesar i¬1 (Kurva MDSP merupakan fungsi dari tingkat bunga)
sehingga diperoleh titik A”.
4. “Apabila tingkat pendapatan naik menjadi Y¬2, permintaan uang untuk transaksi juga
naik menjadi M2t, sehingga permintaan uang untuk spekulasi turun menjadi M2SP
(diasumsikan penawaran uang tetap Mo)”.
138
Teori Ekonomi Makro
Universitas Pamulang Prodi Manajemen
5. “Tingkat bunga i2 ditentukan dari perpotongan permintaan uang untuk spekulasi dan
kurva permintaan uang untuk spekulasi MDSP”.
C. Latihan Soal/Tugas
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kurva IS itu!
2. Tunjukkan hubungan antara tingkat suku bunga, tingkat pendapaan, tingkat investasi
dan antara tingkat pendapatan dan tingkat suku bunga. Jelaskan masing-masing
dengan grafik!
3. Jelaskan dengan menggunakan grafik empat kuadran untuk melukiskan kurva IS!
4. Jelaskan yang dimaksud daerah klasik dan perangkap Keynes!
5. Jelaskan menggunakan empat kuadran bagaimana kurva LM diperoleh!
6. Jelaskan apa yang menggeser kurva IS ke kanan dan sebaliknya juga kurva LM ke
kanan dan sebaliknya!
7. Jika fungsi IS adalah Y = 800- 1000i dan fungsi LM adalah Y = 100 + 200i. Tentukan
Y dan i dalam titik keseimbangan dimana Y = pendapatan nasional dan I = tingkat
suku bunga.
D. Referensi
Blanchard, O., & Johnson, D. R. (2013). Macroeconomics. Harlow: Pearson Education
Limited.
Karya , D., & Syamsuddin, S. (2017). MAKRO EKONOMI Pengantar untuk Manajemen Edisi
2. Jogja: Rajawali Press.
Naftali,Y. (2008, February 24). Retrieved September 30, 2018, from Yohan Naftali
wordpress: https://yohanli.wordpress.com/2008/02/24/30/
Sukirno, S. (2017). Makroekonomi Teori Pengantar edisi satu cetakan XXI. Jakarta: Rajawali
Press.
139
Teori Ekonomi Makro