Anda di halaman 1dari 18

CRITICAL BOOK REVIEW

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
“Ketahanan Negara”

Dosen Pengampu: Marlan, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh :

Nama : 1. Juli Elprida Hutagalung (5173351019)


2. Vioni Mima Sinulingga (5173351047)
3. Yuli Happy Marpaung (5173351049)
Kelas : PTIK C

PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN KOMPUTER


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmatnya kami dapat menyelesaikan critical book review yang berjudul “Ketahanan
Negara”. Adapun critical book ini kami buat dalam memenuhi tugas dari mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan yang telah di berikan oleh Dosen Pengampu Marlan, S.Pd.,
M.Pd Kami berharap critical book review ini dapat bermanfaat bagi pembaca dalam
menambah pengetahuan tentang ketahanan negara.
Kami ucapkan termakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan critical book review ini. Serta kami juga tidak lupa mengucapkan terimakasih
kepada dosen pengampu yang juga bersedia membimbing kami dalam menyusun critical
book review ini.
Kami mohon maaf apa bila ada kekurangan dan kesalahan dalam tulisan critical book ini
karena pada dasarnya kami masih mahasiswa yang masih dalam proses tahap pembelajaran.
Kami harapkan adanya saran dan kiritikan pada critical book review kami ini supaya menjadi
lebih baik.
Atas perhatiannya kami ucapkan TERIMAKASIH.

Medan, 23 April 2019

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan Penulisan CBR 1
1.3 Manfaat CBR 1
1.4 Identitas Buku yang direview 2
Bab II Ringkasan Buku
2.1 Ringkasan Buku Utama 3
2.2 Ringkasan Buku Pembanding 8
Bab III Pembahasan
3.1 Kelebihan 14
3.2 Kelemahan 14
Bab IV Penutup
4.1 Kesimpulan 15
4.2 Saran 15
Daftar Pustaka16

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
       Terbentuknya negara Indonesia dilatar belakangi oleh perjuangan seluruh bangsa. Sudah
sejak lama Indonesia menjadi incaran banyak negara atau bangsa lain, karena potensinya
yang besar dilihat dari wilayahnya yang luas dengan kekayaan alam yang banyak.
Kenyataannya ancaman datang tidak hanya dari luar, tetapi juga dari dalam. Terbukti, setelah
perjuangan bangsa tercapai dengan terbentuknya NKRI, ancaman dan gangguan dari dalam
juga timbul, dari yang bersifat kegiatan fisik sampai yang idiologis. Meski demikian, bangsa
Indonesia memegang satu komitmen bersama untuk tegaknya negara kesatuan Indonesia.
Dorongan kesadaran bangsa yang dipengaruhi kondisi dan letak geografis dengan dihadapkan
pada lingkungan dunia yang serba berubah akan memberikan motivasi dlam menciptakan
suasana damai.
Sejak merdeka negara Indonesia tidak luput dari gejolak dan ancaman yang
membahayakan kelangsungan hidup bangsa. Tetapi bangsa Indonesia mampu
mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya dari agresi Belanda dan mampu
menegakkan wibawa pemerintahan dari gerakan separatis.

1.2 Tujuan Penulisan CBR


1. Untuk memahami tentang ketahanan negara.
2. Untuk menyelesaikan tugas mata kuliah pendidikan kewarganegaraan.
3. Untuk mengetahui apa saja yang terdapat pada ketahanan negara.
4. Mengulas isi sebuah buku.
5. Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam buku .
6. Melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh setiap
bab dari buku pertama dan buku kedua.

1.3 Manfaat CBR


1. Untuk menambah wawasan bagi pembaca.
2. Mengajak pembaca kritis dalam memahami isi dari materi.
3. Mampu menemukan inti sari dari buku.
4. Mampu memahami isi buku.

1
BAB II
RINGKASAN
2.1 Identitas Buku yang di Review
Buku Utama
Judul buku : Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi
Penulis : Sutoyo
Penerbit : Graha Ilmu
Tahun penerbit : 2011
Kota terbit : Yogyakarta
ISBN : 978-979-756-744-6
Tebal buku : 132 halaman

Buku Pembanding
Judul : Pendidikan Kewarganegaraan: negara kesatuan, HAM & demokrasi
dan ketahanan nasional
Penulis : Busrizalti H.M
Penerbit : Total Media
Tahun Terbit : 2013
Kota Terbit : Yogyakarta
ISBN : 978-602-18958-9-0

2.2 Ringkasan Buku


Buku Utama
A. POKOK-POKOK PIKIRAN KEATAHAN NASIONAL INDONESIA
Dalam mencapai tujuan yang telah disepakati bersama suatu bangsa senantiasa
menghadapi berbagai tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang dating dari dalam
dan dari luar negeri. Karena itu bangsa Indonesia memerlukan keuletan dan ketangguhan
untuk mengembangkan kekuatan nasional yang disebut Ketahanan Negara yang didasarkan
pada pokok-pokok pikiran sebagai berikut :
a. Manusia Berbudaya
Manusia yang berbudaya akan selalu mengadakan hubungan :
1. Dengan Tuhan disebut Agama
2. Dengan cita-cita disebut ideology

2
3. Dengan kekuatan/kekuasaan disebut politik
4. Dengan pemenuhan kebutuhan disebut ekonomi
5. Dengan sesame manusia disebut sosial
6. Dengan tata keindahan disebut seni/budaya
7. Dengan pemanfaatan a;am disebut ilmu pengetahuan dan teknologi
8. Dengan rasa aman disebut pertahanan dan keamanan
b. Tujuan Nasional, Falsafah Bangsa dan Ideologi
Falsafah dan ideology juga menjadi pokok pikiran, hal itu tampak dari makna falsafah
dalam pembukaan UUD 1945 yang berbunyi pada :
1. Alinea pertama
2. Alinea kedua
3. Alinea ketiga
4. Alinea keempat

B. PENGERTIAN KETAHANAN NASIONAL INDONESIA


Ketahanan nasional Indonesia adalah kondisi dinamis suatu bangsa/Indonesia yang
meliputi segenap kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan
mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan, baik yang datag dari dalam
maupun dari luar, untuk menjamin identitas, integritas dan kelangsungan hidup bangsa dan
Negara serta perjuanagn mencapai tujuan nasional (Lemhamnas, 200:98) kondisi ini dibina
terus menerus dan sinergi mulai dari pribadi, keluarga, lingkungan/nasional.

C. PENGERTIAN KONSEPSI KETAHANAN NASIONAL INDONESIA


Konsepsi ketahanan nasional adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional memulai
pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keaaman yang serasi, selaras dan
seimbang dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh menyeluruh dan terpadu berdasarkan
Pancasila, UUD 1945 dan wawasan Nusantara.
Pernyataan konseptual yang kompleks tersebut diatas dapat dijelaskan unsur-unsurnya
(Sunarso dan Kus Eddy Sartono, 2000:23)
a. Ketangguhan adalah kekuatan yang menyebabkan seseoarang atau sesuatu dapat
bertahan, kuat menderita, atau dapat menanggulangi beban yang dipikulnya.
b. Keuletan adalah usaha secara giat dengan kemampuan yang keras dalam
menggunakan kemampuan tersebut diatas untuk mencapai tujuan.

3
c. Identitas adalah ciri khas suatu bangsa dan Negara yang dilihat secara keseluruhan
(holistic).
d. Integritas adalah kesatuan menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu bangsa baik
unsur sosial maupun alamiah, baik yang bersifat potensial maupun fungsional.
e. Ancaman adalah hal usaha yang bersifat mengubah atau merombak kebijakansanaan
dan usaha ini dilakukan secara konseptual, criminal dan politis.
f. Tantangan adalah suatu hal atau usaha yang bersifat menggugah kemampuan,
biasanya ini terjadi karena sesuatu kondisi yang memaksa sehingga menyebabkan
seseorang atau kelompok orang merasa harus berbuat sesuatu untuk menghadapi
keasaan yang ada didalamnya.
g. Hambatan adalah hal atau uasaha dari diri sendiri yang bersifat dan bertujuan
melemahkan/ menghalangi secara tidak konseptual.
h. Gangguan adalah hal atau usaha yang berasal dari luar, bersifat dan bertujuan
melemahkan/ menghalangi secara tidak konseptual.

D. HAKIKAT TANNAS DAN KONSEPSI TANNAS INDONESIA


1. Hakikat Ketahanan Nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional untuk menjamin
kelangsungan hidup bangsa dan Negara dalam mencapai tujuan Nasional.
2. Konsepsi Keatahan Nasional Indonesia adalah pengaturan dan penyelenggaraan
kesejahteraan dan keamanan secara selaras, serasi dan seimbang seluruh aspek
kehidupan bangsa dan Negara Indonesia.
Implementasi Konsepsi Ketahanan Nasional dengan Kesejahteraan diBidang Kesehatan :
Menuju Indonesia Sehat 2010, pertama adalah jelas bahwaa ditahun 2010 diharapkan
mayoritas peduduk Indonesia berada pada kondisi sehat dalam konteks kesehatan pada
umumnya baik lahir maupun batin, dan kedua adalah ditahun 2010 nanti Negara kesatuan
Republik Indonesia menjadi sebuah negara yang sehat dan kuat sehingga dapat melindungi
dan mensejahterakan seluruh penduduknya dalam pemenuhan hak-hak sipil, politik dna juga
hak ekonomi, sosial dan budaya namun para perawat atau bidan di Indonesia tetap dapat
berperan sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.

E. ASAS-ASAS TANNAS INDONESIA


Asas ketahan Nasional Indonesia adalah tata laku berdasarkan nilai-nilai Pancasila, Uud
1945 dan Wawasan nusantara yang terdiri dari :

4
1. Asas Kesejahteraan dan Keamanan
Kesejahteraan dan keamanan dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dan
merupakan kebutuhan manusia yang mendasar dan esensial.
2. Asa Komprehensif Integral atau Mneyeluruh Terpadu
Sistem kehidupan nasional mencakup segenap aspek kehidupan bangsa dalam
perwujudan persatuan dan kesatuan dan pemersatu yang selaras, serasi dan seimbang
seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3. Asas Mawas ke dalam dan Mawas ke Luar
 Mawas ke dalam
Bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat dan kondisi kehidupan nasional itu sendiri
berdasarkan nilai-nilai kemandirian yang proposional untuk meningkatkan
kualitas derajat kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh.
 Mawas ke luar
Bertujuan untuk dapat mengantisipasi dan berperan serta mengatasi dampak
lingkungan strategis luar negeri dan menerima kenyataan adanya interaksi dan
ketergantungan dengan dunia Internasional.
4. Asas Kekeluargaan
Asas ini mengakui adanya perbedaan, perbedaan tersebut harus dikembangkan secara
serasi dalam hubungan kemitraan agar tidak berkembang menjadi konflik saling
menghancurkan.

F. SIFAT KETAHANAN NASIONAL INDONESIA


1. Mandiri
Ketahanan percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri serta pada keuletan dan
ketangguhan yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah dengan tumpuan pada
integritas dan kepribadian bangsa.
2. Dinamis
Ketahan Nasional tidaklah tetao, ia dapat meningkat atau menurun tergantung pada situasi
dan kondisi bangsa, Negara serta lingkungan strategisnya.
3. Wibawa
Keberhasilan pembinaan ketahanan nasional Indonesia secara berlanjut dna
berkesinambungan akan meningkatkan kemampuan dan kekuatan bangsa.
4. Konsultasu dan kerjasana

5
Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia tidak mengutamakan sikap konfrontasi dan
antagonis tidak mengandalkan kekuatan, kekuatan fisik semata, tetapi mengutamakan sikap
konsultatif, kerjasama seta saling menghargai.

G. PENGARUH ASPEK KETAHANAN NASIONAL TERHADAP KEHIDUPAN


BERBANGSA DAN BERNEGARA
Dari pemahaman tentang hubungan tersebut timbul gambaran bahwa konsepsi Ketahanan
Nasional akan menyangkut hubungan antaraspek yang mendukung kehidupan, yaitu :
1. Aspek yang berkaitan dengan alam bersifat statis yaitu meliputi aspek geografi, aspek
kependudukan dan aspek sumber kekayaan alam.
2. Aspek yang berkaitan dengan sosial bersifat dinamis yaitu meliputi aspek ideology, aspek
politik, aspek sosial budaya dan pertahaan keamanan.
a. Ketahanan pada aspek ideologi
Diartikan sebagai kondisi dinamika kehidupan ideology bangsa Indonesia ini mengandung
keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala
tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan baik dari dalam maupun dari luar secara
langsung maupun tidak langsung.
b. Ketahanan pada aspek politik
Kebijakan pemerintah harus selaras, serasi dengan keinginan rakyat dan anspirasi
masyarakat. Politik Indonesia yang harus dilihat dalam konteks ketahanan nasional meliputi
dua bagian uatama yaitu politi dalam negeri dan politik luar negeri.
c. Ketahanan pada aspek ekonomi
Diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan perekonomian bangsa yang berisi keuletan
dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan,
ancaman, hambatan dan gangguan yang dating dari luar maupun dari dalam secara langsung
maupun secara tidak langsung.
d. Ketahanan pada aspek sosial budaya
Diartikan sebagau kondisi dinamis kehidupan budaya bangsa Indonesia yang berisi
keuletan dan ketangguhan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi serta
mengatasi segala tantangan, ancaman dan gangguan yang dating.
e. Ketahanan pada aspek pertahanan dan keamanan
Ketahanan pertahanan dan keamanan yang diinginkan adalah kondisi daya tangkal bangsa
yang dilandasi oleh kesadaran bela negara seluruh rakyat dan mengandung kemampuan
memelihara stabilitas pertahanan dan keamanan negara yang dinamis, mengamankan

6
pembangunan dan hasil-hasilnya serta mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal
segala bentuk ancaman.

H. KEBERHASILAN KETAHANAN NASIONAL INDONESIA


Untuk mewujudkan keberhasilan dan ketahanan nasional setiap warga negara Indonesia
perlu;
Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk perjuangan nonfisik yang disertai
keuletan dan ketangguhan tanpa kenal menyerah dan mampu mengemangkan kekuatan
nasional dalam rangka menghadapi segala tantangan, ancaman, gangguan dan hambatan yang
datang dari luar maupun dari dalam memperlancar pencapaian cita-cita dan tujuan nasional.
“Sadar dan peduli akan pengaruh yang timbul pada semua aspek kehidupan sehingga
setiap warga negara Indonesia dapat eliminir/menangkal pengaruh tadi sehingga keutuhan
dan kejayaan negara kesatuan republic Indonesia tetap terpelihara”.

Buku Pembanding
BAB VII “Ketahanan Nasional”

A. Pengantar
Pembelajaran di bab ini akan mengajak Anda untuk mengkaji pengertian dan konsep
ketahanan nasional. Setelah mengikuti pembelajaran ini, Anda sebagai mahasiswa
diharapkan mampu:
a. Menganalisis unsur-unsur ketahanan nasional di tengah masyarakat global
b. Menyajikan kasus ancaman dan upaya bela negara
c. Memiliki kesiapan diri menghadapi ancaman bagi kelangsungan hidup berbangsa
dan bernegara.

Kata-kata penting
Ketahanan Nasional
Asta Gatra
Tri Grata
Panca Grata
Ancaman
Bela Negara

7
B. Hakikat Istilah Ketahanan Nasional Indonesia
Ketahanan nasional “pengertian dan konsepsi” khas bangsa Indonesia. Artinya bangsa
Indonesialah yang menemukan dan mengambangkan istilah tersebut berdasar
pengalaman sejarahnya sendiri.
1. Munculnya Istilah Ketahanan Nasional Indonesia
Berdasar sejarahnya, konsep ketahanan nasional Indonesia semula pada awal
tahun 1960-an di kalangan militer angkatan darat di SSKAD yang sekarang
bernama SESKOAD (Sunardi,1997). Pada tahun 1968, pemikiran di lingkungan
SSKAD tersebut dilanjutkan oleh Lembahas (Lembaga Pertahanan Nasional) yang
memunculkan istilah kekuatan bangsa.
Pada tahun 1969 lahirlah istilah ketahanan nasional. Konsepsi ketahanan nasional
saat itu dirumuskan sebagai keuletan dan daya tahan suatu bangsa yang
mengandung kemampuan mengambangkan kekuatan nasional yang ditujukan
untuk menhadapi segala ancaman yang membahayakan kelangsungan hidup
negara dan bangsa Indonesia.

2. Pengertian dan Hakikat Ketahanan Nasional


Berdasarkan perkembangan konsepsinya, maka kita menemukan beberapa
pengertian tentang ketahanan nasional sebagai berikut:
a. Pengertian ketahanan nasional pada tahun 1968 yaitu keuletan dan daya tahan
kita dalam menghadapi segala kekuatan baik yang datang dari luar maupun
dari dalam yang berlangsung maupun tidak berlangsung.
b. Pengertian ketahanan nasional tahun 1969 yiatu keuletan dan daya tahan kita
dalam menghadapi segala ancaman baik yang datang dari luar membahayakan
kelangsungan hidup negara dan bangsa Indonesia.
c. Pengertian ketahanan nasional tahun 1972 yaitu kondisi dinamik suatu bangsa,
berisi keuletan dan ketangguhan, yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional.
d. Pengertian ketahanan nasional tahun 1973 yaitu rumusan tahanan nasional
tahun 1073 tidak mengalami perubahan sampai GBHN 1988.
Berdasarkan rumusan ketahanan nasional dalam GBHN tersebut, kita kenal
mengenal tiga wujud atau wajah ketahanan nasional yaitu:
1. Ketahanan nasional sebagai metode yang merupakan pemikiran
komprehensif integral (pendekatan asta gatra).

8
2. Ketahanan nasional sebagai kondisi yang dinamis sebgai integrasi setiap
aspek kehidupan bangsa.
3. Ketahanan nasional sebagai doktrin sebagai pengaturan penyelenggaraan
keamanan dan kesejahteraan dalam kehidupan nasional.
3. Unsur-Unsur Ketahanan Nasional
Aspek atau unsu-unsur ketahanan nasional itu disebut sebagai gatra yang meliputi
8 aspek (8 gatra) dinamakan asta gatra. Grata-gatra sebagai berikut ini:
Tiga aspek kehidupan alamiah (trigatra) yaitu:
1. Gatra letak dan kedudukan geografi
2. Gatra keadaan dan kekayaan alam
3. Gatra keadaan dan kemampuan penduduk
Lima aspek kehidupan sosial (pancagatra) yaitu:
1. Gatra ideologi
2. Gatra politik
3. Gatra ekonomi
4. Gatra sosial budaya
5. Gatra pertahanan dan keamanan (Hankam)
C. Dimensi Ancaman Di Era Global
1. Hakikat Ancaman
Apada mulanya kita mengenal istilah ancaman sebgai salah satu dari bentuk
ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan. Istilah itu tertuang dalam konsepsi
ketahanan nasional tahun 1972. Yang dimaksud dengan istilah itu yaitu:
a. Ancaman yaitu suatu hal atau upaya yang bersifat dan bertujuan mengubah
dan merombak kebijakan yang dilaksanakan secara konsepsional.
b. Tantangan yaitu suatu hal atau upaya yang bersifat atau bertujuan menggugah
kemampuan.
c. Hambatan yaitu suatu hal yang bersifat melemahkan atau mengalahkan tetapi
tidak secara konsepsional dan berasal dari dalam.
d. Gangguan yaitu suatu hal yang mengusik kelangsungan kehidupan ideologi
bangsa dan negara.
2. Ancaman Militer dan Nirmiliter
Yang dimaksud dengan ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan
kekuatan bersenjata yang terorganisasikan yang dinilai dengan kekuatan
bersenjata yang mempunyai kemampuan yang membahayakan kedaualatan

9
negara, keutuhan wilayah negara, sabotase, aksi teror bersenjata, serta konflik
komual. Sedangkan yang dimaksud dengan ancaman nirmiliter adalah ancaman
yang menggunakan faktor-faktor nirmiliter, yang dinilai mempunyai kemampuan
yang membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan
keselamatan segenap bangsa. Ancaman nirmiliter yaitu berupa bentuk dimensi
ideologi, politik, sosial budaya, teknologi dan informasi, serta ancaman yang
berdimensi keselamatan berdimensi keselamatan umum.
D. Bela Negara
Dalam konteks Indonesia, bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang
dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalma menjalin hubungan
hidup bangsa dan negara yang seutuhnya. Bela negara bisa diakukan secara fisik dan
nonfisik dalam arti bersiap sedia menghadapi ancaman militer atau serangan fisik dari
pihak lain. Sedangkan non fisik berati kesediaan berpartipasi memajukan bangsa dan
negara, baik melalui pendidikan, moral, sosial, maupun peningkatan kesejahteraan
lainnya. Dewasa ini bela negara secara fisik dan non fisik tetap dibutuhkan sebab
dimensi ancaman juga bersifat fisik (militer) dan nonmiliter.

10
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Kelebihan

Buku Utama
Jika dilihat dari sisi materi yang dipaparkan pada buku tersebut materi yang dipaparkan
mengenai ketahanan nasional sudah lengkap dimana dijelaskan mengenai pengertian, tujuan
ketahanan nasional, pada buku tersebut menjelaskan implementasi dari konsepsi ketahanan
nasional serta menjelaskan sifat-sifat dari ketahanan nasional sehingga membuat pembaca
mudah memahami isi materi yang terdapat pada buku.
Pada buku tersebut juga menggunakan kalimat yang mudah dimengerti, dimana buku
tersebut menjelaskan materi nya dengan baik dan langsung keinti materi yang mau dibahas.

Buku Pembanding
1. Dalam buku pembanding memberikan kata pengantar dan kata-kata kunci yang akan
di bahas dalam materi ini.
2. Dalam buku ini juga memberikan sikap yang harus kita lakukan dalam memberikan
pertahanan negara kita ini.
3. Buku pembanding ini dapat dijadikan panduan untuk melakukan pertahanan negara
yang baik yaitu dapat di lihat dari segi pertahanan militer dan nirmiliter.
4. Terdapat rangkuman dari materi pada akhir materi yang dibahas sehingga
memudahkan pembaca untuk mengingat kembali yang telah di bahas.
5. Buku ini juga mencantumkan latihan yang memperdalam pengetahuan pembaca serta
dengan adanya latihan yang diberikan maka pembaca akan mengulang apa yang telah
dipelajari.

11
3.2 Kelemahan

Buku Utama

Pada buku tersebut

Buku Pembanding

1. Buku ini memberikan tulisan yang kurang menarik yaitu tidak mencantumkan
gambar-gambar yang mendukung peristiwa yang dibahas.
2. Dalam pembahasan seharusnya memberikan contoh yang telah terjadi, sehingga
pembaca langsung terbuka bagaimana proses yang terjadi saat itu dan pembaca juga
akan menemukan solusi untuk mempertahankan negara ini.
3. Dalam pembahasan kurang lengkap dimana tidak mencantumkan sifat-sifat, dan
pengaruh aspek ketahanan nasional itu sendiri.

12
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Ketahanan Nasional (Tannas) Indonesia adalah kondisi dinamis bangsa Indnonesia yang
meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi. Ketahanan nasional berisi
keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan
nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan
gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam dan untuk menjamin identitas,
integritas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara, serta perjuangan mencapai tujuan
nasional.
Konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan
kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek
kehidupan secara utuh dan terpadu berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 dan wawasan
nusantara dengan kata lain konsepsi ketahanan nasional merupakan pedoman untuk
meningkatkan keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan.
Asas ketahanan Nasional Indonesia adalah tata laku berdasarkan nilai-nilai Pancasila,
UUD 1945, dan Wawasan Nusantara yang terdiri dari:
1.      Asas Kesejahteraan dan Keamanan
2.      Asas Komprehensif Integral atau Menyeluruh Terpadu
3.      Asas Mawas ke Dalam dan Mawas Keluar
4.      Asas kekeluargaan

4.2 Saran

13
Bagi para pembaca akan lebih baik ketika menggunakan buku utama jika masih
pemula dalam mempelajari ketahanan nasional maka dalam buku ini di cantumkan
pendahuluan dari ketahanan nasional, konsep dasar, azas-azas, sifat-sifat dan pengaruh aspek
ketahanan naional itu sendiri. Pembaca juga dapat memperluas pengetahuan jika ingin
memperdalam materi ketahanan nasional ini maka, dalam buku ini kita di tuntut
memperbanyak pengetahuan mengenai proses pertahanan yang bisa digunakan
menyelesaikan permasalahan dalam setiap proses, dan pembaca juga akan memiliki
pengalaman yang baik dalam menyelesaikan masalah bervariasi untuk proses ketahanan
nasional.

Menurut kami juga bahwa buku ini sebaiknya untuk di kembangkan lagi supaya
pembaca semakin bergairah dalam membaca dan memperdalam materi buku, jika dalam buku
di cantumkan hal-hal baru yang bersamaan dengan kehidupan realita misalnya, pemberian
contoh yang sering dilakukan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Sutoyo, 2011. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta : Graha


Ilmu
Busrizalti,H. (2013). Pendidikan Kewarganegaraan: negara kesatuan, HAM & demokrasi
dan ketahanan nasional. Yogyakarta: Total Media.

15

Anda mungkin juga menyukai