Anda di halaman 1dari 72

MODUL 2

Lingkungan Organisasi

Dr. Mamduh Hanafi


PE NDA HULUA N

O rganisasi bekerja di tengah-tengah lingkungannya. Organisasi tersebut


akan selalu berinteraksi dengan lingkungannya. Jika organisasi ingin
bertahan hidup, mau tidak mau, organisasi tersebut harus bisa menyesuaikan
diri terhadap lingkungannya. Jika organisasi gagal menyesuaikan diri dengan
lingkungannya, organisasi tersebut bisa mempunyai nasib yang buruk.
Bahkan, organisasi tersebut bisa mati.
Modul ini membicarakan lingkungan yang dihadapi oleh organisasi.
Modul ini terdiri atas tiga kegiatan belajar. Kegiatan Belajar 1 membicarakan
gambaran umum lingkungan yang dihadapi oleh organisasi. Kegiatan Belajar
2 dan 3 membicarakan isu lingkungan organisasi yang lebih spesifik, yaitu
globalisasi, etika bisnis, dan tanggung jawab sosial perusahaan. Dua isu
tersebut dimunculkan karena sangat relevan dengan perkembangan
lingkungan sekarang ini. Globalisasi mewarnai perkembangan dunia saat ini.
Dalam era globalisasi, dunia sering digambarkan sebagai suatu desa. Di suatu
desa, informasi dari satu sudut desa akan dengan cepat diketahui oleh orang
lain dalam desa tersebut. Globalisasi juga diwarnai dengan semakin
berkurangnya batasan-batasan antarnegara. Semakin kecilnya batasan-
batasan antarnegara tersebut membuat aliran modal, produk, dan informasi
antarnegara menjadi semakin mudah. Etika bisnis dan tanggung jawab sosial
merupakan isu berikutnya yang dibahas di Kegiatan Belajar 3. Organisasi
merupakan bagian dari lingkungannya. Karena itu, di samping mencapai
tujuan organisasi sendiri, organisasi juga harus memberikan kontribusi
kepada lingkungannya. Sebagai contoh, suatu perusahaan diharapkan tidak
hanya mencari keuntungan, tetapi juga memberikan kontribusi kepada
masyarakat. Karena itu, perusahaan juga dituntut untuk mempunyai tanggung
jawab sosial. Organisasi juga dituntut untuk berperilaku etis dengan
memperhatikan norma dan peraturan yang ada dalam masyarakat.
2.2 Manajemen 

Secara umum, setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan


mampu menjelaskan:
1. lingkungan tidak langsung,
2. lingkungan langsung,
3. model hubungan organisasi–lingkungan,
4. pengertian etika,
5. pembentukan etika,
6. etika dalam organisasi,
7. tanggung jawab sosial perusahaan dan kontroversinya,
8. pengertian globalisasi,
9. kondisi ekonomi dunia,
10. perusahaan multinasional (multinational corporation).
 EKMA4116/MODUL 2 2.3

Kegiatan Belajar 1

Lingkungan Organisasi

S ebagai suatu sistem, organisasi akan berinteraksi dengan lingkungannya.


Apabila ingin bertahan hidup, organisasi harus dapat menyesuaikan diri
terhadap lingkungannya. Kegagalan menyesuaikan diri terhadap lingkungan
akan berakibat fatal. Organisasi tersebut akan mati.
Lingkungan organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam: eksternal
dan internal. Lingkungan eksternal merupakan elemen-elemen di luar
organisasi yang relevan terhadap kegiatan organisasi. Organisasi memperoleh
input dari lingkungannya (bahan baku dan karyawan), memproses input
tersebut, dan memberikan output ke lingkungan (produk dan informasi).
Lingkungan internal berada dalam organisasi, bukan merupakan bagian dari
lingkungan eksternal. Contoh lingkungan internal adalah karyawan, dewan
komisaris, dan pemegang saham.
Lingkungan juga bisa dibedakan menjadi lingkungan yang mempunyai
pengaruh langsung (direct) terhadap organisasi dan yang tidak langsung
(indirect). Lingkungan yang berpengaruh langsung sering disebut juga
sebagai lingkungan kerja (task environment), sedangkan lingkungan yang
memengaruhi secara langsung disebut sebagai lingkungan umum (general
environment). Contoh lingkungan yang berpengaruh secara langsung adalah
perusahaan pesaing dan karyawan. Sementara itu, contoh lingkungan yang
tidak langsung adalah kondisi demografis tempat organisasi tersebut berada.
Lingkungan yang tidak berpengaruh langsung dapat berubah menjadi
berpengaruh langsung. Karena itu, organisasi perlu mengamati lingkungan
tidak langsung.
2.4 Manajemen 

Lingkungan Tidak Langsung


Eksternal: Sosial, Ekonomi,
Politik, Teknologi

Lingkungan Langsung
Internal: Karyawan,
Manajemen, Pemegang
Saham, Komisaris

Lingkungan Langsung
Eksternal: Pesaing,
Pemasok, Konsumen

Gambar 2.1 Lingkungan Organisasi

Lingkungan paling dalam adalah lingkungan dalam organisasi itu


sendiri. Lingkungan ini terdiri atas karyawan, manajemen, komisaris, dan
pemegang saham. Di lingkaran agak luar, ada lingkungan kerja, yaitu
lingkungan yang mempunyai pengaruh langsung terhadap organisasi.
Beberapa contoh komponen lingkungan tugas adalah pesaing, pembeli,
pemasok, dan lembaga keuangan, seperti bank, pemerintah, serikat kerja, dan
media. Lingkungan paling luar adalah lingkungan umum, yaitu lingkungan
yang berpengaruh tidak langsung terhadap organisasi. Beberapa contoh
komponen lingkungan umum adalah variabel sosial, variabel teknologi,
variabel ekonomi, dan variabel politik. Bagian berikut menjelaskan lebih
lanjut lingkungan-lingkungan tersebut.
 EKMA4116/MODUL 2 2.5

A. LINGKUNGAN LANGSUNG

Lingkungan langsung akan memengaruhi nasib organisasi secara


langsung. Karena itu, lingkungan tersebut dikatakan juga sebagai stakeholder
(pihak yang menentukan nasib organisasi). Ada dua jenis lingkungan
langsung, yaitu eksternal dan internal. Berikut ini beberapa contoh
lingkungan langsung eksternal yang kemudian diteruskan dengan contoh
lingkungan langsung internal.

1. Lingkungan Langsung Internal


Lingkungan langsung internal berada dalam organisasi, bukan
merupakan bagian dari lingkungan eksternal. Lingkungan internal menjadi
bagian dari lingkungan yang dihadapi oleh manajer individual, bukan
organisasi secara keseluruhan.

a. Pekerja
Ketika karyawan belum bekerja pada suatu organisasi, ia merupakan
bagian dari lingkungan eksternal. Akan tetapi, sesudah bekerja untuk
perusahaan, ia menjadi bagian dari lingkungan internal. Karyawan
merupakan sumber daya organisasi. Hubungan antara manajer-karyawan
cukup menyita perhatian ahli manajemen. Jika karyawan dan organisasi atau
manajer mempunyai tujuan yang sama, organisasi akan berjalan dengan
semakin efektif. Akan tetapi, tampaknya konsep tersebut tidak mudah
dijelaskan dan dilaksanakan. Akibatnya, yang sering terjadi adalah tarik-
menarik kekuatan antara keduanya. Jika manajer mempunyai posisi yang
kuat, manajer tersebut akan memaksakan kepentingannya dengan
mengorbankan kepentingan karyawan. Sebaliknya, jika karyawan terlalu
kuat, karyawan akan memaksakan kepentingannya dengan mengorbankan
kepentingan manajer atau organisasi. Contoh yang pertama sudah sering
terdengar, seperti manajemen yang tidak memperhatikan kondisi kerja dan
membayar upah lebih rendah dari upah minimal. Contoh situasi yang kedua
adalah karyawan perusahaan mobil General Motors (perusahaan mobil
Amerika Serikat). Karyawannya masuk dalam union (serikat kerja). Serikat
kerja membuat posisi karyawan kuat dan dapat memaksakan kenaikan gaji
atau tunjangan. Salah satu kerugian dari situasi semacam itu adalah biaya
tenaga kerja yang terlalu tinggi sehingga sulit untuk bersaing dengan
perusahaan mobil impor yang karyawannya tidak masuk dalam serikat kerja.
2.6 Manajemen 

Pada situasi tertentu, manajemen dengan karyawan dapat bersatu dengan


cepat. Sebagai contoh, karyawan dan juga manajer suatu perusahaan
penerbangan Amerika Serikat bersedia dipotong gaji mereka agar perusahaan
tersebut dapat berkompetisi dengan perusahaan penerbangan lain yang
menawarkan harga yang lebih murah. Beberapa alternatif dikembangkan
untuk menyamakan kepentingan karyawan dan manajemen. Salah satu cara
adalah ESOP (employee stock ownership plan), yaitu karyawan, baik
langsung maupun tidak langsung, memiliki saham perusahaan di tempat
mereka bekerja. Apabila karyawan bekerja keras dan perusahaan
memperoleh keuntungan serta harga sahamnya naik, karyawan akan
memperoleh keuntungan juga karena kekayaannya naik. Secara teoretis,
tampaknya model tersebut cukup baik meskipun perincian kerjanya
barangkali tidak mudah. Bebarapa masalah yang mungkin terjadi: pembagian
saham yang dirasakan adil dan kemungkinan adanya free-rider, yaitu pihak
tertentu tidak bekerja keras, sementara yang lainnya bekerja keras, tetapi
pada waktu perusahaan berhasil, ia ikut menikmati kesuksesan tersebut.

b. Dewan komisaris
Dewan komisaris biasa dijumpai pada perusahaan dengan bentuk
perseroan terbatas (PT). Dewan komisaris ditunjuk untuk mewakili
kepentingan pemegang saham. Keberadaan mereka semakin diperlukan
apabila pemegang saham tersebar. Perusahaan PT yang besar dan menjual
sahamnya di bursa efek akan memiliki ribuan pemegang saham. Pemegang
saham tersebut akan mempunyai posisi yang lemah relatif terhadap
manajemen karena mereka tidak mungkin bertemu dan bersatu mengawasi
manajemen. Bahkan, beberapa rahasia penting perusahaan tidak akan
dibeberkan ke mereka. Agar pengawasan menjadi lebih efektif, pemegang
saham dapat menunjuk komisaris yang tugas pokoknya adalah mengawasi
manajemen dan memastikan manajemen bekerja untuk mencapai tujuan
organisasi. Meskipun idealnya dewan komisaris independen terhadap
manajemen dapat mewakili kepentingan pemegang saham dan mempunyai
posisi yang kuat terhadap manajemen sehingga memaksakan perubahan
apabila dirasa perlu, pada situasi tertentu dewan komisaris tidak akan sebebas
seperti yang seharusnya. Dewan komisaris sering lebih tergantung pada
kepentingan manajemen dibandingkan terhadap kepentingan pemegang
saham. Dalam situasi semacam itu, pengawasan menjadi kurang efektif.
 EKMA4116/MODUL 2 2.7

c. Pemegang saham
Pemegang saham memberikan modal ke perusahaan dalam bentuk
penyertaan. Mereka dengan demikian memiliki perusahaan dan mempunyai
hak-hak dan kewajiban yang melekat pada kepemilikannya. Hak mereka
antara lain berbagi (share) keuntungan. Kewajiban mereka antara lain
menanggung risiko perusahaan. Jika perusahaan bangkrut, mereka berada
pada urutan terakhir pihak yang memperoleh distribusi kas dari penjualan
aset perusahaan hasil likuidasi. Jika perusahaan berbentuk perseroan terbatas,
kewajiban mereka terbatas pada modal yang ditanam. Jika perusahaan
berbentuk perorangan atau firma, kewajiban mereka sampai kekayaan pribadi
pemilik perusahaan.

d. Jaringan stakeholder
Pihak-pihak yang telah disebutkan, yang menentukan nasib perusahaan
(stakeholders), membentuk jaringan antar-stakeholder dan dengan organisasi.
Sebagai contoh, pemegang saham menunjuk dewan komisaris. Kemudian,
dewan komisaris mengawasi kerja manajemen dan prestasi organisasi.
Dengan demikian, pemegang saham tidak hanya memengaruhi organisasi
secara sendirian, tetapi juga melalui jaringan stakeholder yang terbentuk.
Organisasi dapat memanfaatkan jaringan stakeholder untuk mencapai tujuan
organisasi. Sebagai contoh, organisasi yang membutuhkan dana dapat
melakukan kontak dengan lembaga keuangan, selanjutnya mereka bekerja
sama dengan pemegang saham.
Stakeholder juga dapat berperan ganda. Karyawan organisasi akan
menjadi stakeholder sebagai karyawan. Apabila anaknya membeli produk
yang dihasilkan oleh organisasi, ia akan menjadi stakeholder sebagai
konsumen. Di samping itu, stakeholder yang berbeda dapat bersatu apabila
memperjuangkan hal yang sama. Sebagai contoh, apabila konsumen
menginginkan informasi produk yang tidak menyesatkan, ia dapat bekerja
sama dengan pemerintah. Apabila pihak masyarakat menginginkan produk
yang bersih lingkungan, ia bisa bekerja sama dengan pemerintah; meminta
pemerintah membuat peraturan, bekerja sama dengan konsumen; konsumen
dapat memboikot produk yang tidak bersih lingkungan, bahkan lembaga
keuangan atau pemegang saham beberapa lembaga keuangan tidak mau
membeli saham perusahaan yang tidak bersih lingkungan.
Kepentingan pihak stakeholder tidak selalu sama, bahkan sering
berbeda-beda. Sebagai contoh, pemegang saham menginginkan tingkat
2.8 Manajemen 

keuntungan yang tinggi. Konsumen menginginkan produk yang berkualitas


dengan harga murah. Masyarakat sekitar menginginkan lingkungan yang
bersih. Karyawan menginginkan gaji yang tinggi. Bahkan, manajemen itu
sendiri mempunyai kepentingan sendiri. Dalam hal ini, manajer dituntut
untuk menyeimbangkan kepentingan-kepentingan yang berlawanan tersebut.
Keseimbangan semacam itu akan menentukan nasib organisasi.

2. Lingkungan Langsung Eksternal


a. Konsumen
Konsumen membeli produk yang dihasilkan oleh organisasi dengan
tujuan untuk memenuhi kebutuhannya. Konsumen yang membutuhkan
makan akan membeli produk makanan yang dihasilkan oleh perusahaan
makanan. Dalam bahasa pemasaran, konsumen sering disebut sebagai pasar,
yang diartikan sebagai orang yang mempunyai kebutuhan, uang, dan
kesediaan untuk membelanjakan uangnya. Konsumen tentu saja sangat
menentukan nasib suatu organisasi. Apabila suatu organisasi gagal memenuhi
kebutuhan konsumen, organisasi tersebut akan ditinggalkan oleh
konsumennya. Dengan demikian, perusahaan harus mengenali perubahan
selera atau kebutuhan konsumen tersebut.
Semakin lama, secara umum ada kecenderungan konsumen menjadi
semakin kuat posisi relatifnya terhadap perusahaan karena tingkat pendidikan
masyarakat semakin lama semakin maju sehingga konsumen semakin tahu
hak-haknya. Organisasi tidak lagi dapat memaksakan kehendak mereka atau
membodohi mereka. Persaingan semakin ketat dan konsumen mempunyai
banyak pilihan. Akan tetapi, untuk beberapa sektor usaha (atau industri),
kedudukan organisasi masih cukup kuat. Pada pasar yang monopolistik (baik
secara alamiah ataupun karena peraturan), posisi perusahaan masih lebih
kuat. Dalam situasi semacam ini, organisasi tetap dituntut bertindak secara
wajar karena organisasi terikat pada etika dan tanggung jawab sosial. Hal ini
mengingat suatu saat konsumen menjadi kuat sehingga tidak baik bagi
perusahaan mengeksploitasi konsumen.

b. Pemasok
Pemasok merupakan pihak yang memberikan input ke perusahaan. Input
tersebut dapat berupa bahan baku, bahan setengah jadi, karyawan, modal
keuangan, informasi, atau jasa yang diperlukan organisasi. Bahan mentah
merupakan contoh input bahan baku. Organisasi yang membutuhkan
 EKMA4116/MODUL 2 2.9

karyawan akan mencari karyawan melalui biro jasa tenaga kerja atau melalui
universitas yang memasok lulusan perguruan tinggi. Apabila mesin pabrik
mengalami kerusakan, organisasi dapat memanfaatkan jasa perbaikan mesin.
Sama seperti konsumen, manajer perlu memperhatikan perkembangan
pemasok. Dalam sektor tertentu, pemasok mempunyai kedudukan yang
cukup kuat. Sementara itu, pada sektor lainnya, pemasok mempunyai
kedudukan yang lemah relatif terhadap perusahaan. Pemasok tunggal
tentunya mempunyai kedudukan yang kuat dibandingkan dengan banyak
pemasok, selanjutnya organisasi tidak lagi tergantung hanya pada satu
pemasok. Hubungan yang erat dengan pemasok dapat mengefisienkan
kegiatan organisasi. Sebagai contoh, manajemen persediaan nol (just-in-time)
yang sukses diterapkan oleh perusahaan Jepang sangat bergantung pada
keeratan antara organisasi dan pemasok.

c. Pesaing
Organisasi perusahaan akan berebut konsumen dengan pesaing. Pesaing
memberikan produk yang mempunyai fungsi sama dengan produk yang
dihasilkan organisasi untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Dengan demikian,
Garuda, Merpati, Lion, dan Bouraq akan bersaing memperebutkan
penumpang pesawat terbang. Organisasi-organisasi tersebut berada dalam
sektor usaha yang sama. Dengan definisi yang luas, pesaing tidak hanya
terbatas pada sektor usaha yang sama. Sektor usaha penerbangan tersebut
akan bersaing dengan sektor transportasi darat dan laut dalam
memperebutkan penumpang. Kegagalan melihat pesaing di sektor lain yang
berkaitan kadang-kadang dapat membuat fatal nasib organisasi. Sebagai
contoh, AMTRAK, perusahaan kereta api di Amerika Serikat, tidak mampu
mengantisipasi berkembangnya sektor penerbangan. Penumpang tidak lagi
naik kereta api, tetapi lebih suka naik pesawat terbang.
Definisi yang lebih luas menunjukkan bahwa organisasi akan bersaing
dengan organisasi lainnya untuk memperebutkan sumber daya yang ada.
Organisasi bersaing memperoleh dana dari lembaga keuangan dan
memperebutkan calon karyawan yang baik dari universitas. Kadang-kadang
manajer harus memilih pesaing yang akan dihadapi. Perusahaan komputer
kecil tentunya tidak bersedia bersaing secara langsung dengan IBM,
perusahaan komputer raksasa. Perusahaan komputer kecil tersebut lebih baik
mengikuti IBM dan bersaing dengan perusahaan komputer kecil lainnya.
Kadang-kadang manajer harus bekerja sama dengan pesaingnya. Aliansi
2.10 Manajemen 

strategis mengajak pesaing untuk bekerja sama barangkali untuk menghadapi


pesaing lain atau barangkali ingin memperluas potensi pasar yang ada.
Manajer dengan demikian harus pandai menentukan mana pesaing dan
bagaimana menghadapi pesaing tersebut.

d. Pemerintah
Pemerintah mempunyai peranan penting dalam kehidupan organisasi.
Pemerintah biasanya berperan sebagai “wasit” dan memastikan aturan main
berjalan dengan semestinya. Dalam peranan ini, pemerintah akan
mengeluarkan aturan-aturan perundangan yang akan memengaruhi kehidupan
organisasi. Pemerintah juga mempunyai peranan penting dalam kehidupan
perekonomian suatu masyarakat meskipun peranan tersebut selalu menjadi
kontroversi. Dalam pelajaran ekonomi, teori ekonomi klasik mengatakan
bahwa pemerintah tidak perlu campur tangan. Dalam jangka panjang, alam
akan menemukan jalan menuju keseimbangan, tanpa campur tangan dari luar.
Di lain pihak, teori ekonomi yang diajukan oleh John Maynard Keynes,
ekonom dari Inggris, mengatakan bahwa pemerintah harus masuk dan
berperan secara aktif memperbaiki kondisi yang tidak dalam keseimbangan
(inequilibrium). Dalam jangka pendek, masih mungkin terjadi
ketidakseimbangan yang memerlukan campur tangan pemerintah.
Tampaknya, sejauh ini peranan ekonomi pemerintah di kebanyakan negara
cukup besar. Negara komunis/sosialis malahan menganjurkan peranan
pemerintah/negara yang lebih besar.
Melalui perusahaan negara (perusahaan yang dimiliki negara),
pemerintah menjadi pesaing langsung suatu organisasi yang kebetulan berada
pada bidang usaha yang sama. Garuda (perusahaan negara) bersaing dengan
Lion/Pelita (perusahaan swasta). Meskipun biasanya perusahaan negara
masih dibatasi hanya untuk bidang-bidang yang strategis, definisi strategis
tidak cukup jelas sehingga pada suatu masyarakat definisi strategis
menyangkut sektor yang lebih banyak, sedangkan pada masyarakat lain
sektornya lebih terbatas.
Manajer juga perlu memahami proses pengambilan keputusan
pemerintah. Meskipun pemerintah diharapkan menjadi wasit yang adil,
pengambilan keputusan akan diwarnai oleh perbenturan kepentingan. Pihak
yang berkepentingan akan me-lobby pemerintah agar mengeluarkan
peraturan yang agak menguntungkan bagi dirinya, sedangkan pihak lain yang
mempunyai kepentingan yang berlawanan juga akan melakukan hal yang
 EKMA4116/MODUL 2 2.11

sama. Jika pihak-pihak yang berkepentingan mempunyai kedudukan yang


sama kuatnya, peraturan yang keluar kemungkinan sekali akan merupakan
kompromi dari kepentingan-kepentingan yang ada. Manajer perlu memahami
pengambilan keputusan pemerintah agar dapat melakukan antisipasi yang
tepat.

e. Lembaga keuangan
Organisasi akan tergantung pada lembaga keuangan atau pasar
keuangan. Lembaga keuangan memberikan input modal keuangan yang
diperlukan, baik untuk mendirikan bisnis maupun modal kerja yang
diperlukan untuk menjalankan bisnis. Lembaga keuangan juga menjadi
perantara bagi organisasi ke pasar keuangan. Pasar keuangan akan
memperlancar aliran dana dari pihak surplus dana (pihak yang menabung) ke
pihak yang membutuhkan dana atau defisit dana (biasanya organisasi
perusahaan). Manajer harus memperhatikan dinamika pasar keuangan. Saat
ini instrumen-instrumen keuangan banyak yang bermunculan dengan tujuan
mengefisienkan aliran dana dari pihak surplus ke pihak defisit dana.
Organisasi dapat memilih pendanaan dalam bentuk utang dan bisa dari bank
atau mengeluarkan surat utang (obligasi) yang dijual langsung ke investor.
Alternatif lain adalah bentuk kepemilikan yang berupa penyertaan oleh
lembaga keuangan atau menjual surat kepemilikan (saham) ke investor.
Penjualan tersebut biasanya dilakukan di pasar modal. Jika yang dibutuhkan
dana untuk kebutuhan jangka pendek, organisasi dapat memperoleh dana dari
lembaga keuangan atau menjual surat utang jangka pendek langsung ke
investor. Contoh surat utang jangka pendek adalah commercial paper (CP).
Organisasi juga dapat menjual aset (kekayaan) yang dipunyai, misalnya
menjual piutang (disebut sebagai factoring) atau menggadaikan aset.
Manajer dapat menyewa aset (leasing) tanpa perlu membeli aset secara
langsung. Manajer harus menentukan alternatif pendanaan yang paling murah
dan paling fleksibel. Pada umumnya, ada trade-off antara keduanya. Sebagai
contoh, penggunaan utang mempunyai biaya modal yang murah, tetapi utang
membuat fleksibilitas organisasi semakin berkurang.

f. Kelompok-kelompok lain
Di samping kelompok-kelompok yang sudah disebutkan di muka,
organisasi juga menghadapi kelompok lainnya (yang belum disebutkan) dari
lingkungannya. Kelompok tersebut biasanya tergantung pada jenis kegiatan
2.12 Manajemen 

organisasi. Organisasi rumah sakit akan berurusan dengan organisasi dokter


atau juru rawat. Organisasi perusahaan akan berurusan dengan organisasi
serikat pekerja. Organisasi perusahaan manufaktur akan berhadapan dengan
organisasi retailer. Dari waktu ke waktu, ada kecenderungan posisi retailer
semakin kuat karena mereka mempunyai akses ke pasar. Kelompok-
kelompok tersebut akan menentukan nasib organisasi.

B. ELEMEN LINGKUNGAN UMUM (LINGKUNGAN TIDAK


LANGSUNG)

Lingkungan umum tidak berpengaruh secara langsung, setidaknya pada


saat sekarang. Lingkungan umum memengaruhi organisasi melalui dua cara:
(1) mendorong pembentukan stakeholder dan (2) menciptakan lingkungan
tempat organisasi harus mengantisipasi perubahan lingkungan tersebut.
Sebagai contoh, tingkat pendidikan yang semakin tinggi membuat
masyarakat semakin kritis. Konsumen menjadi semakin kritis dengan
tuntutan yang semakin banyak. Organisasi harus mengantisipasi situasi
semacam ini. Masyakarat yang semakin kritis dapat mendorong timbulnya
organisasi sosial (NGO) yang memperjuangkan kepentingan tertentu,
misalnya kepentingan lingkungan yang bersih. Perkembangan teknologi
komputer yang pesat juga memengaruhi organisasi. Cara kerja organisasi,
dari pencatatan transaksi berubah ke pengembangan basis data. Organisasi
harus mengantisipasi perubahan tersebut. Perkembangan teknologi juga
memunculkan stakeholder baru, misalnya perusahaan komputer baru. Bagi
perusahaan komputer lama, kehadiran perusahaan komputer baru
meningkatkan persaingan. Berikut ini beberapa elemen lingkungan umum:
(1) sosial yang terdiri atas demografi, gaya hidup, dan nilai sosial; (2)
ekonomi; (3) politik; dan (4) teknologi.

1. Sosial
a. Demografi
Demografi menyangkut struktur kependudukan lingkungan organisasi
berada. Perubahan demografi akan menyebabkan kesempatan sekaligus
ancaman bagi organisasi, tergantung bagaimana organisasi mengantisipasi
perubahan tersebut. Sebagai contoh, program KB (keluarga berencana) yang
cukup sukses pada tahun 1980-an menyebabkan jumlah penduduk usia
sekolah dasar menjadi berkurang. Sebagai akibatnya, saat ini banyak sekolah
 EKMA4116/MODUL 2 2.13

dasar kekurangan murid. Sebaliknya, penduduk dengan usia anak pada tahun
1970-an akan menjadi remaja pada tahun 1980-an dan menjadi usia dewasa
pada tahun 1990-an. Datangnya gelombang penduduk yang lahir pada tahun
1960-an tersebut akan menimbulkan kesempatan tertentu. Usia dewasa
membutuhkan produk konsumsi dewasa, misalnya perumahan (terutama
untuk mereka yang berkeluarga) atau perlengkapan perumahan. Perpindahan
penduduk juga menimbulkan pergeseran tertentu. Penduduk biasanya pindah
dari desa menuju kota dengan tujuan mencari pekerjaan. Gelombang
urbanisasi tersebut menimbulkan kesempatan bisnis tertentu.

b. Gaya hidup
Gaya hidup merupakan manifestasi keluar yang tampak dari sikap dan
nilai seseorang. Gaya hidup suatu masyarakat akan berubah-ubah. Sebagai
contoh, semakin banyaknya pasangan rumah tangga yang bekerja semuanya
(suami istri bekerja) memunculkan kesempatan penitipan bayi atau anak kecil
dan makanan siap santap tinggal dipanaskan. Contoh lain adalah gaya hidup
profesional muda sekarang ini yang ditandai dengan kerja keras, hiburan
dengan pergi ke pub, atau makan malam di luar. Pendidikan sekarang sudah
mulai menjadi jalur karier masyarakat. Masyarakat semakin menghargai
pendidikan.

c. Nilai sosial
Nilai sosial akan memengaruhi organisasi. Sebagai contoh, masyarakat
Amerika Serikat lebih menghargai usaha individu dan kompetisi. Banyak
manajer yang sukses karena mempunyai daya saing individual yang tinggi.
Bill Gates, pendiri perusahaan komputer Microsoft, merupakan contoh
manajer yang mempunyai daya saing tinggi meskipun dari keterampilan
sosial tidak begitu baik. Bill Gates sukses di Amerika Serikat, tetapi
barangkali Bill Gates tidak akan sesukses sekarang apabila tinggal di
Indonesia misalnya. Masyarakat bisnis Indonesia masih mengandalkan
jaringan kerja sama bisnis yang berarti membutuhkan keterampilan sosial
yang tinggi dan kurang menonjolkan gaya kompetisi. Masyarakat Jepang
lebih menonjolkan kerja sama. Organisasi mereka ditandai dengan filosofi
kerja sama, misalnya pengambilan keputusan bersama. Masyarakat Prancis
cenderung lebih formal. Karena itu, organisasi mereka mempunyai struktur
yang cenderung lebih kaku dibandingkan struktur organisasi di Amerika
Serikat.
2.14 Manajemen 

2. Variabel Ekonomi
Variabel ekonomi jelas memengaruhi kegiatan suatu organisasi. Jika
suatu perekonomian mengalami resesi, organisasi akan semakin sulit
bergerak. Manajer dapat melihat indikator-indikator ekonomi untuk melihat
kondisi ekonomi yang ada. Indikator tersebut antara lain adalah tingkat
inflasi, tingkat pengangguran, jumlah uang yang beredar, kurs rupiah
terhadap mata uang asing, indeks harga saham gabungan, tingkat bunga,
rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN), serta devisa
negara.
Perubahan ekonomi dapat bersifat struktural dan juga dapat bersifat
musiman atau siklus. Dalam bahasa statistik, dikenal istilah trend, musiman,
siklus, dan random. Perubahan trend biasanya menunjukkan perubahan
struktural. Sementara itu, perubahan musiman merupakan perubahan jangka
pendek, kurang dari satu tahun, dan perubahan siklis jangka waktunya lebih
lama, tetapi menunjukkan perubahan yang sifatnya sementara. Perubahan
struktur ekonomi dari basis pertanian menuju industri dan kemudian menuju
jasa merupakan contoh perubahan struktural. Sementara itu, kenaikan tingkat
bunga, inflasi, atau resesi biasanya bersifat musiman atau siklis. Manajer
harus melakukan antisipasi yang berbeda terhadap kedua jenis perubahan
tersebut.

3. Variabel Politik
Variabel politik akan memengaruhi organisasi. Banyak peraturan dan
perundangan yang memengaruhi organisasi dihasilkan melalui proses politik.
Peranan pemerintah dalam memengaruhi kegiatan organisasi dapat dilihat
pada pembicaraan pemerintah sebagai lingkungan eksternal langsung di
muka. Politik internasional juga akan memengaruhi kegiatan suatu
organisasi. Sebagai contoh, jika Partai Demokrat di Amerika Serikat
memegang kendali pemerintahan, organisasi di Indonesia akan lebih
dirugikan dibandingkan Partai Republik memegang kendali. Mengapa?
Karena, Partai Demokrat lebih proteksionis, berusaha melindungi industri
domestik Amerika Serikat, dan berusaha mengurangi barang impor karena
menjadi saingan langsung industri domestik. Karena itu, perubahan-
perubahan politik di negara partner perdagangan utama harus diperhatikan
oleh manajer.
 EKMA4116/MODUL 2 2.15

4. Variabel Teknologi
Teknologi telah mengubah cara hidup kita meskipun tidak dengan gegap
gempita. Perubahan yang diakibatkan oleh teknologi lebih tenang
dibandingkan dengan perubahan yang terjadi oleh revolusi politik. Perubahan
teknologi akan mengubah cara kerja organisasi dan juga memunculkan
stakeholder yang baru. Lebih dari itu, semakin lama pertumbuhan teknologi
semakin cepat. Dua puluh tahun yang lalu, komputer PC baru diluncurkan.
Sekarang, komputer PC mempunyai kapasitas yang lebih besar dibandingkan
dengan komputer besar tahun 1950-an. Perubahan yang terjadi juga sangat
cepat. Sepuluh tahun yang lalu, Microsoft masih merupakan perusahaan
kecil. Saat ini, Microsoft merupakan perusahaan perangkat lunak terbesar.
Dengan demikian, memprediksi perubahan teknologi merupakan pekerjaan
yang sangat sulit.
Teknologi merupakan aplikasi dari ilmu dasar semacam fisika atau kimia
dasar. Mengamati perkembangan ilmu dasar akan memberi petunjuk bentuk
teknologi masa depan.

5. Dimensi Internasional
Dimensi internasional menjadi semakin penting pada era globalisasi.
Perekonomian negara-negara di dunia menjadi semakin terbuka. Perusahaan
multinasional jelas harus memperhatikan dimensi internasional. Perusahaan
dengan logika global akan mencari sumber daya di mana saja di dunia
dengan tujuan mengoptimalkan penggunaan sumber daya tersebut.
Perusahaan mencari modal di Eropa karena lebih murah, mendirikan pabrik
di Indonesia karena tenaga kerja murah, menjual produknya di Amerika
Serikat karena pasar yang besar, dan berkantor pusat di Jepang. Perusahaan
lokal juga akan terpengaruh oleh dimensi internasional. Persaingan produk
impor jelas akan memengaruhi produsen lokal. Apabila mata uang rupiah
menguat terhadap mata uang dolar, harga barang Indonesia akan menjadi
relatif mahal dan akan menjadi lebih sulit menjual barang tersebut di
Amerika Serikat. Dengan demikian, organisasi baik langsung maupun tidak
langsung akan dipengaruhi oleh dimensi internasional.
2.16 Manajemen 

Contoh Lingkungan Langsung


Lingkungan langsung adalah variabel yang langsung memengaruhi organisasi.
Contohnya adalah karyawan, pemegang saham, dan pesaing.
Sebagai contoh, jika terjadi perubahan perilaku pesaing, organisasi akan terkena
dampaknya secara langsung. Misalnya, jika pesaing menjadi agresif, perusahaan
akan kehilangan pangsa pasarnya (penjualan turun).
Perubahan teknologi bukan merupakan lingkungan langsung. Perubahan teknologi
memengaruhi perusahaan secara tidak langsung. Sebagai contoh, teknologi
berkembang pesat sehingga produksi barang bisa dilakukan dengan otomatisasi.
Perubahan teknologi tersebut akan mengubah perilaku pesaing. Misalnya, pesaing
dengan cepat melakukan automatisasi, sedangkan perusahaan tidak melakukannya.
Perusahaan bisa mengalami penurunan daya saing karena pesaing bisa
memproduksi barang lebih banyak, lebih cepat, dan lebih murah.

C. MODEL HUBUNGAN ORGANISASI-LINGKUNGAN

Setelah membahas dimensi-dimensi lingkungan, bagian berikut ini akan


membahas model hubungan antara lingkungan dan organisasi. Kemudian,
diteruskan dengan strategi menghadapi lingkungan.

1. Pengaruh Lingkungan terhadap Organisasi


James D. Thomson mengajukan model bagaimana pengaruh lingkungan
terhadap organisasi. Dua dimensi dikenalkan dalam model tersebut, yaitu (1)
tingkat perubahan dan (2) tingkat homogenitas. Tingkat perubahan melihat
sejauh mana stabilitas suatu lingkungan. Lingkungan yang cepat berubah
berarti mempunyai tingkat perubahan yang tinggi. Tingkat homogenitas
melihat sejauh mana kompleksitas lingkungan. Lingkungan yang kompleks
mempunyai elemen yang banyak atau dikatakan mempunyai tingkat
homogenitas yang rendah. Kedua dimensi tersebut membentuk derajat
ketidakpastian lingkungan seperti yang terlihat dalam gambar berikut.
 EKMA4116/MODUL 2 2.17

Tingkat Homogenitas/ Stabil Dinamis


Tingkat Perubahan
Sederhana Ketidakpastian Rendah Ketidakpastian Moderat
(1)
Kompleks Ketidakpastian Moderat Ketidakpastian Tinggi
(2)

Gambar 2.2 Model Hubungan Lingkungan-Organisasi

Jika lingkungan berubah cepat dan mempunyai elemen yang kompleks,


lingkungan dikatakan mempunyai ketidakpastian yang tinggi. Titik ekstrem
lainnya menunjukkan lingkungan dengan tingkat perubahan yang rendah dan
mempunyai elemen lingkungan yang jelas.
Perusahaan makanan mempunyai lingkungan dengan ketidakpastian
rendah. Perubahan pada industri tersebut relatif lambat. Penduduk pasti
memerlukan makanan dan perubahan penduduk tidak cepat. Elemen dalam
industri tersebut juga relatif sederhana. Biasanya, perusahaan makanan
beroperasi dalam industri yang sudah dewasa dengan tingkat teknologi yang
tidak begitu tinggi.
Perusahaan pakaian barangkali beroperasi di lingkungan ketidakpastian
moderat (1) yang merupakan kombinasi perubahan yang dinamis dengan
elemen lingkungan yang sederhana. Perusahaan pakaian banyak diwarnai
oleh perubahan-perubahan mode dan selera yang cepat berubah. Akan tetapi,
elemen lingkungan perusahaan tersebut relatif sederhana. Perusahaan mobil
dapat dikelompokkan dalam lingkungan ketidakpastian moderat (2).
Lingkungan permobilan tidak menunjukkan perubahan yang cepat. Karena
perusahaan mobil biasanya merupakan perusahaan besar dengan jaringan
kerja yang besar (pemasok ribuan, karyawan ribuan, dan peraturan
keselamatan kendaraan dari pemerintah), elemen lingkungan perusahaan
mobil cukup kompleks.
Perusahaan komputer masuk dalam lingkungan dengan ketidakpastian
tinggi. Lingkungan komputer sangat cepat berubah. Baik perangkat lunak
maupun perangkat keras berubah praktis dalam hitungan bulanan. Elemen
lingkungan perusahaan komputer juga sangat kompleks. Pemasok, pesaing,
ataupun hubungan dengan sektor lain (misalnya audiovisual; komputer
sekarang mempunyai kemampuan suara seperti perlengkapan audio
konvensional dan visual seperti TV konvensional) membentuk elemen
2.18 Manajemen 

lingkungan yang kompleks. Antisipasi manajer untuk setiap lingkungannya


tentunya akan berbeda.

2. Lima Kekuatan Kompetisi


Cara lain melihat lingkungan adalah menggunakan kerangka lima
kekuatan kompetisi yang dikembangkan oleh Michael Porter. Menurut
Porter, perusahaan dalam mencari keuntungan berebut dengan lima kekuatan
yang sama-sama ingin mencari keuntungan juga. Kelima kekuatan tersebut:
(1) ancaman pendatang baru atau halangan untuk masuk,
(2) produk substitusi,
(3) pemasok,
(4) pembeli,
(5) pesaing.
Jika perusahaan beroperasi di lingkungan tempat kelima kekuatan
tersebut kuat, lingkungan tersebut tidak begitu menarik. Lingkungan tersebut
tidak menawarkan kemungkinan keuntungan yang tinggi. Jika lima kekuatan
kompetisi tersebut lemah, lingkungan tersebut merupakan lingkungan yang
menarik karena organisasi dapat memperoleh bagian keuntungan yang lebih
besar dibandingkan kelima kekuatan tadi.
Sebagai contoh, suatu restoran penjual makanan. Restoran akan
menghadapi ancaman restoran atau warung makan baru. Praktis mendirikan
restoran cukup mudah karena tidak memerlukan teknologi tinggi dan tidak
memerlukan modal tinggi. Dengan demikian, ancaman pendatang baru cukup
kuat. Contoh sebaliknya adalah perusahaan utility semacam listrik.
Mendirikan perusahaan listrik bukan merupakan pekerjaan mudah karena
memerlukan modal yang sangat besar. Dengan demikian, ancaman pendatang
baru untuk perusahaan listrik relatif kecil.
Ancaman produk substitusi restoran cukup besar. Cukup banyak
makanan yang bersaing memperebutkan tempat di “perut” manusia di
Indonesia. Hal ini berhubungan dengan kebiasaan sebagian besar masyarakat
Indonesia yang lebih suka memasak makanan sendiri.
Pemasok tampaknya mempunyai kekuatan yang cukup wajar. Restoran
di Indonesia dapat memperoleh bahan baku relatif mudah. Jika pemasok,
misal pemasok daging ayam, cenderung terkonsentrasi sehingga membentuk
monopoli atau oligopoli; kekuatan pemasok menjadi semakin besar dan
menjadi ancaman bagi restoran.
 EKMA4116/MODUL 2 2.19

Pembeli tampaknya mempunyai kekuatan yang cukup besar karena


pembeli mempunyai banyak pilihan. Restoran atau warung makan dapat
dijumpai di mana-mana dengan mudah. Loyalitas pembeli tampaknya juga
cukup rendah karena pembeli suka makan makanan yang bervariasi, mulai
dari makanan Padang, gudeg, sampai hamburger McDonald ingin dicoba.
Intensitas persaingan restoran cukup besar karena warung makan dapat
dijumpai di mana-mana dengan mudah. Di samping itu, selama ini tidak ada
asosiasi restoran yang biasanya cenderung bekerja sama, bukannya bersaing.
Persaingan harga juga sering dijumpai. Banyak restoran yang menawarkan
harga miring sehingga keuntungan yang diperoleh akan semakin sedikit. Asal
dapat ikut makan, tampaknya restoran tersebut sudah cukup puas.
Secara umum, dengan mengevaluasi kelima kekuatan kompetisi tersebut,
industri restoran tidak cukup menarik. Setelah mengevaluasi daya tarik
industri, langkah selanjutnya adalah menentukan strategi yang tepat untuk
industri tersebut. Pembahasan lebih lanjut difokuskan pada bagian
manajemen strategi.

Contoh halangan untuk masuk


Perusahaan farmasi mengembangkan hambatan masuk secara alamiah.
Untuk menghasilkan satu obat, diperlukan biaya yang sangat besar. Biaya
tersebut meliputi biaya penelitian, biaya tes, biaya pendaftaran di
Departemen Kesehatan, dan biaya lainnya. Obat baru tidak langsung bisa
sukses dipasarkan. Dari sekian puluh obat baru, mungkin hanya satu yang
sukses bisa dipasarkan (lulus uji obat dan diterima oleh pasar). Akan tetapi,
sekali sukses, obat tersebut bisa menghasilkan keuntungan yang sangat besar.
Karena itu, hanya perusahaan dengan dana yang sangat besar dan yang bisa
masuk ke sektor farmasi. Biaya yang sangat besar untuk memproduksi obat
merupakan halangan masuk ke sektor farmasi. Peraturan pemerintah
merupakan contoh lain dari halangan masuk. Misalkan, pemerintah
menetapkan keputusan bahwa hanya Perusahaan X yang bisa memasok
kebutuhan terigu. Perusahaan lain secara efektif terganjal masuk ke pasar
terigu negara tersebut.
Pesaing yang ada bukan merupakan halangan masuk karena pesaing
tersebut sudah ada di pasar. Ancaman produk substitusi juga bukan
merupakan halangan masuk. Sebagai contoh, jamu merupakan substitusi
obat. Akan tetapi, jamu tidak menghalangi perusahaan lain masuk ke sektor
farmasi.
2.20 Manajemen 

3. Strategi Menghadapi Lingkungan


a. Memengaruhi lingkungan langsung
Manajer dapat mencoba memengaruhi lingkungan langsung melalui
beberapa cara: melakukan lobi, iklan, negosiasi, atau perundingan. Manajer
dapat me-lobi pihak pemerintah agar mengeluarkan peraturan yang sesuai
dengan tujuan organisasi. Manajer dapat mengiklankan produk baru dan
mencoba membujuk konsumen untuk mencoba produk baru tersebut. Dalam
tingkatan tertentu, manajer mencoba mengubah perilaku masyarakat. Sebagai
contoh, industri minuman ringan (soft drink), seperti Coca-Cola atau Pepsi,
mengiklankan minuman soda (soft drink) untuk sarapan pagi. Biasanya,
sarapan pagi disertai oleh minuman hangat, seperti kopi atau teh. Akan tetapi,
mereka mencoba mengubah kebiasaan masyarakat agar meminum Pepsi atau
Coca-Cola untuk sarapan mereka. Manajer dapat membentuk aliansi strategis
dengan pihak-pihak dalam lingkungannya. Merger atau penggabungan usaha
merupakan salah satu contoh aliansi strategis. Manajer juga dapat mengambil
keputusan strategis. Misalnya, melihat semakin mahalnya biaya tenaga kerja
di negara maju, manajer dapat mengambil keputusan untuk mendirikan
pabrik di negara berkembang tempat biaya tenaga kerja masih murah.
Menghadapi serikat pekerja, manajer dapat melakukan negosiasi. Teknik-
teknik negosiasi digunakan dalam situasi ini.

b. Memonitor lingkungan tidak langsung


Dengan monitoring yang aktif, manajer diharapkan akan memperoleh
peringatan awal apabila ada perubahan lingkungan tidak langsung yang akan
berakibat signifikan terhadap organisasi. Manajer dalam hal ini melakukan
pendekatan aktif. Agar monitor bisa dilakukan, manajer harus membuat
sistem informasi lingkungan. Informasi dapat datang dari konsumen langsung
melalui salesman, dapat melalui publikasi populer seperti majalah dan koran,
dan dapat melalui publikasi ilmiah seperti jurnal akademis. Data-data yang
relevan bisa dikumpulkan, kemudian dianalisis dan dibuat forecast periode
mendatang. Dengan cara semacam itu, manajer dapat mengantisipasi
perubahan-perubahan pada lingkungan ekonomi, politik, dan sosial dengan
baik.

c. Menyesuaikan diri terhadap lingkungan


Dalam situasi tertentu, melakukan penyesuaian terhadap lingkungan
merupakan alternatif yang paling baik. Jika kekuatan lingkungan tidak dapat
 EKMA4116/MODUL 2 2.21

diubah, manajer terpaksa menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Proses


penyesuaian dapat dilakukan secara formal dalam manajemen atau
perencanaan strategi. Dalam perencanaan tersebut, manajer menetapkan
tujuan, mengevaluasi lingkungan, dan kemudian menentukan strategi yang
tepat.
Penyesuaian lain dapat dilakukan dengan mengubah organisasi, struktur,
atau desainnya. Desain organisasi disusun sedemikian rupa agar dapat sesuai
dengan lingkungan organisasi. Sebagai contoh, organisasi dengan lingkungan
yang stabil akan lebih cocok menggunakan desain organisasi yang
memaksimalkan efisiensi. Proses kerja yang standar dan hubungan kerja yang
formal barangkali akan sesuai. Sebaliknya, jika organisasi berada pada
lingkungan yang dinamis, diperlukan desain organisasi yang fleksibel.
Dengan desain semacam itu, organisasi diharapkan mampu melakukan
respons yang cepat terhadap perubahan lingkungan.

LA TIHA N

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,


kerjakanlah latihan berikut!

Amati kejadian yang sesungguhnya di sekitar Anda. Bisa juga melalui


koran atau surat kabar yang menggambarkan pengaruh perubahan lingkungan
terhadap organisasi. Jelaskan bagaimana dampak perubahan lingkungan
tersebut terhadap organisasi.

Petunjuk Jawaban Latihan

1) Amati kejadian sehari-hari di lingkungan Anda. Anda juga bisa


menelusuri surat kabar atau majalah untuk melihat pengaruh perubahan
lingkungan terhadap organisasi. Sebagai contoh, perubahan teknologi
memengaruhi organisasi perusahaan pos. Zaman dulu, orang menulis
surat dan mengirimkannya melalui pos. Orang mengucapkan selamat
hari raya misalnya juga melalui pos. Sekarang, dengan munculnya
teknologi internet dan telepon seluler, orang mengirimkan surat melalui
email dan memberi ucapan selamat melalui SMS. Jasa pos menjadi
semakin terpinggirkan.
2.22 Manajemen 

2) Sektor farmasi (obat) biasanya mempunyai keuntungan yang tinggi


(sektor yang menarik). Dengan menggunakan model lima kekuatan
kompetisi, analisislah mengapa terjadi demikian.
3) Gunakan model lima kekuatan kompetisi. Analisis sektor farmasi dari
sisi pesaing, halangan masuk, ancaman produk substitusi, pemasok, dan
pembeli. Evaluasi apakah masing-masing sisi tersebut mempunyai
kekuatan tawar-menawar yang tinggi atau rendah terhadap perusahaan
farmasi. Rendahnya kekuatan tersebut akan membuat sektor tersebut
menarik.

RA NG K UMA N
Kegiatan belajar ini membicarakan lingkungan organisasi.
Lingkungan organisasi dapat dibedakan menjadi lingkungan eksternal
dan internal ataupun lingkungan langsung dan tidak langsung.
Lingkungan eksternal merupakan elemen di luar organisasi yang relevan
dengan organisasi. Sementara itu, lingkungan internal merupakan
komponen dalam organisasi. Lingkungan langsung memengaruhi
nasib/kelangsungan hidup organisasi secara langsung dan mencakup
lingkungan eksternal dan internal. Beberapa contoh lingkungan langsung
eksternal adalah konsumen, pemasok, pesaing, pemerintah, lembaga
keuangan, dan kelompok lainnya. Sementara itu, contoh lingkungan
langsung internal adalah karyawan, dewan komisaris, pemegang saham,
dan stakeholders.
Elemen lingkungan tidak langsung merupakan elemen lingkungan
yang tidak langsung memengaruhi organisasi. Beberapa contoh
lingkungan tidak langsung adalah variabel sosial demografi, gaya hidup,
nilai sosial, variabel ekonomi, variabel politik, variabel teknologi, dan
variabel lingkungan internasional.
Ada beberapa model hubungan organisasi dengan lingkungan,
seperti matriks perubahan sosial dan tingkat homogenitas lingkungan
sosial dan model lima kekuatan dari Porter. Organisasi dapat
menggunakan strategi yang memengaruhi lingkungan langsung,
memonitor lingkungan tidak langsung, dan menyesuaikan diri terhadap
lingkungan.
 EKMA4116/MODUL 2 2.23

TE S F O RMA TIF 1

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1) Model lima kekuatan kompetisi dikembangkan oleh ….


A. Michael Porter
B. James Thompson
C. William F. Stoner
D. Peter Drucker

2) Contoh lingkungan langsung eksternal adalah ….


A. karyawan
B. pesaing
C. gaya hidup masyarakat
D. perubahan teknologi

3) Coca-Cola dan Pepsi mencoba mengubah perilaku masyarakat agar


minum softdrink untuk sarapan mereka (bukan minum teh atau kopi).
Tindakan tersebut merupakan contoh ….
A. memonitor lingkungan
B. menyesuaikan lingkungan
C. mengubah lingkungan
D. bekerja sama dengan lingkungan

4) Dewan komisaris bertujuan ….


A. mewakili karyawan
B. mewakili pemegang saham
C. mengawasi pemegang saham
D. mengawasi karyawan

5) Salah satu teknik untuk mendekatkan kepentingan pemegang saham


dengan karyawan adalah ….
A. sistem gaji tetap
B. model lima kekuatan kompetisi
C. serikat pekerja (union)
D. employee stock ownership plan (ESOP)
2.24 Manajemen 

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang


terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.

Jumlah Jawaban yang Benar


Tingkat penguasaan =  100%
Jumlah Soal

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali


80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat


meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang
belum dikuasai.
 EKMA4116/MODUL 2 2.25

K eg i atan B el ajar 2

Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial

S emakin besar lembaga bisnis, semakin besar tuntutan masyarakat


terhadap lembaga tersebut. Organisasi bisnis yang besar sebenarnya
merupakan fenomena baru, yang mulai muncul pada awal abad ke-21 ini.
Sebelumnya, lembaga bisnis merupakan lembaga kecil. Pada mulanya,
beberapa lembaga bisnis yang besar tersebut mempunyai perilaku yang
merugikan masyarakat, seperti menggunakan berbagai cara yang tidak sehat
untuk menghancurkan lawan dan mencegah persaingan sehat. Perilaku
semacam itu memperoleh reaksi negatif dari masyarakat yang selanjutnya
memaksa pemerintah menerapkan peraturan untuk mengatur perilaku bisnis
tersebut. Sebagai contoh, Rockefeller di Amerika Serikat melakukan praktik
yang menghalangi persaingan sehat. Pemerintah Amerika Serikat kemudian
banyak mengeluarkan peraturan untuk mencegah persaingan yang tidak
sehat, seperti UU antimonopoli. Kegiatan belajar ini membicarakan etika
bisnis. Manajer diharapkan mempunyai sensitivitas terhadap masalah ini,
baik karena secara moral maupun tekanan dari masyarakat.

A. ETIKA DALAM ORGANISASI

Etika dapat didefinisikan melalui berbagai cara. Sebagai contoh, etika


dapat didefinisikan sebagai kepercayaan seseorang mengenai perilaku yang
baik atau jelek. Definisi yang lain lebih luas, yaitu etika berkaitan dengan
hubungan organisasi dengan pihak luar ataupun pihak dalam. Etika dalam hal
ini didefinisikan sebagai studi bagaimana suatu keputusan memengaruhi
orang lain. Dengan menggabungkan kedua definisi tersebut, etika
didefinisikan sebagai studi mengenai hak dan kewajiban seseorang, mengenai
aturan moral yang digunakan orang dalam pengambilan keputusan, dan
karakteristik hubungan antarmanusia. Moral dalam hal ini mempunyai
pengertian baik atau buruk. Perbuatan dikatakan etis apabila sesuai dengan
norma yang diterima masyarakat dan tidak etis apabila tidak sesuai dengan
norma sosial yang berlaku di masyarakat.
2.26 Manajemen 

Dalam suatu organisasi, pertanyaan etika jatuh ke dalam satu atau lebih
tingkatan etika. Tingkatan tersebut adalah individu, kebijaksanaan internal,
stakeholders, dan masyarakat. Stakeholders berarti pihak-pihak yang
menentukan nasib organisasi. Contoh stakeholders adalah pemasok, pesaing,
dan tenaga kerja. Keempatnya saling terkait sehingga masing-masing tidak
bisa dipisahkan sepenuhnya.

Tingkat 4
Individu

Tingkat 3
Kebijaksanaan Internal

Tingkat 2
Stakeholders

Tingkat 1
Masyarakat

Gambar 2.3 Tingkatan Etika

Tingkat pertama merupakan pertanyaan yang ditujukan ke masyarakat.


Apakah suatu masyarakat sudah cukup etis? Sebagai contoh, apakah negara
Afrika Selatan (pada saat masih menerapkan praktik apartheid), yaitu saat
hak-hak dasar masyarakat kulit hitam ditolak, cukup etis (benar secara etika)?
Apakah kapitalisme merupakan sistem yang adil dalam alokasi sumber daya?
Tingkat berikutnya adalah stakeholders. Dalam tingkatan ini, pertanyaan
yang diajukan sebagai berikut. Bagaimana suatu organisasi akan berurusan
dengan pihak eksternal yang terkena akibat dari keputusan organisasi?
Bagaimana seharusnya stakeholders berurusan dengan organisasi? Sebagai
contoh, bagaimana seharusnya perusahaan menjual produknya ke konsumen?
Apakah harus disertai dengan informasi yang lengkap, termasuk informasi
mengenai efek negatif dan positifnya? Apakah perusahaan rokok perlu
 EKMA4116/MODUL 2 2.27

memberitahukan bahaya merokok? Apakah suatu produk (misalnya sabun)


harus bersih dari elemen haram (misalnya babi)? Apakah organisasi harus
melaporkan kondisi keuangannya secara terus terang kepada investor? Pada
tingkat kebijaksanaan perusahaan, pertanyaan yang diajukan berkaitan
dengan hubungan organisasi dengan manajer dan karyawannya. Beberapa
pertanyaan yang diajukan sebagai berikut. Apakah gaji karyawan sudah
cukup adil? Apakah gaji minimum perlu diberikan kepada karyawan?
Apakah gaji manajer dan direktur terlalu tinggi dibandingkan dengan gaji
karyawan setelah memperhitungkan sumbangan masing-masing pihak?
Bagaimana aturan kerja, kepemimpinan, dan cara memotivasi yang etis?
Yang terakhir adalah tingkatan individu. Pada tingkatan ini,
dipertanyakan hubungan antarindividu dalam suatu organisasi. Pertanyaan
yang relevan dalam tingkat ini sebagai berikut. Bagaimana kewajiban
bawahan kepada atasannya dan kewajiban atasan kepada bawahannya?
Apakah karyawan harus berterus terang (jujur) dengan segala
konsekuensinya kepada sesama karyawan? Apakah karyawan harus loyal
kepada organisasi? Pertanyaan etika harus diajukan melalui keempat
tingkatan tersebut. Perilaku mencerminkan aturan dasar yang berlaku di
masyarakat, pertanyaan etika merupakan pertanyaan kritis mengenai aturan
dasar yang berlaku di suatu masyarakat, yang barangkali sudah mapan
ataupun masih memerlukan upaya perbaikan aturan-aturan dasar tersebut.

B. PEMBENTUKAN NILAI ETIKA

Etika individu dipengaruhi atau dibentuk oleh beberapa hal: keluarga,


faktor situasi, nilai, moral, agama, pengalaman, dan pengaruh teman. Gambar
berikut ini menunjukkan pengaruh-pengaruh tersebut.

Pengaruh Faktor Nilai, Moral, dan Pengalaman Pengaruh


Keluarga Situasional Agama Teman

Etika Individu

Gambar 2.4 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Etika Individu


2.28 Manajemen 

1. Pengaruh Keluarga
Keluarga merupakan tempat tumbuhnya seorang individu. Karena itu,
keluarga mempunyai pengaruh penting dalam pembentukan etika seorang
individu. Individu akan berperilaku mencontoh perilaku orang tuanya,
keluarga dekat, atau berperilaku seperti yang disuruh oleh orang tuanya.
Keluarga yang berperilaku etis akan mendorong individu melakukan tindakan
yang etis sampai masa besarnya.

2. Pengaruh Faktor Situasional


Situasi akan menentukan etika individu. Sebagai contoh, seseorang yang
mencuri barangkali mempunyai alasan mengapa ia membutuhkan uang
karena anaknya sakit. Meskipun tampaknya jalan yang diambil merupakan
jalan pintas, situasi semacam itu membantu memahami mengapa seseorang
dapat melakukan tindakan yang tidak etis.

3. Nilai, Moral, dan Agama


Seseorang yang memprioritaskan sukses pribadi dan pencapaian tujuan
keuangan tentunya mempunyai perilaku yang lain dibandingkan mereka yang
memprioritaskan untuk menolong orang lain. Keputusan dan perilaku
manajer sering kali dipengaruhi oleh kepercayaannya. Sebagai contoh,
manajer yang percaya pada nilai kebersamaan tidak akan memberhentikan
karyawan meskipun perusahaan sedang mengalami kesulitan. Agama atau
tafsiran terhadap agama juga sering kali memengaruhi keputusan dan
perilaku manajer. Sebagai contoh, beberapa ahli sosial berpendapat bahwa
kapitalisme di negara maju, seperti Amerika Serikat dan Jerman, disebabkan
oleh ajaran Protestan (etika Protestan) yang mendorong keberhasilan di dunia
sebagai bukti orang yang akan diterima di sisi Tuhan pada hidup sesudah
kematian. Orang yang tidak berhasil di dunia tidak akan diterima di sisi-Nya.
Karena itu, mereka akan bekerja keras di dunia ini. Beberapa ahli juga
berpendapat bahwa kemajuan Jepang tidak terlepas dari ajaran
konfusianisme.

4. Pengalaman Hidup
Selama hidupnya, manusia mengalami banyak pengalaman, baik yang
buruk maupun yang jelek. Pengalaman tersebut merupakan proses yang
normal dalam kehidupan seseorang. Pengalaman tersebut akan membentuk
etika seseorang. Sebagai contoh, seseorang yang mencuri kemudian tidak
 EKMA4116/MODUL 2 2.29

tertangkap barangkali akan terdorong mencuri kembali pada masa


mendatang. Sebaliknya, jika ia tertangkap dan dihukum, hal itu dapat
membuatnya jera untuk melakukan pencurian lagi.

5. Pengaruh Teman
Teman sebaya terutama akan berpengaruh terhadap pembentukan etika
seseorang. Contoh yang paling baik adalah masa anak-anak. Jika seorang
anak berteman dengan anak yang nakal, ada kecenderungan anak tersebut
tertular nakal. Demikian juga dengan teman permainan pada waktu seorang
individu menginjak remaja. Jika lingkungan mempunyai standar etika yang
tinggi, seorang individu akan cenderung mempunyai etika yang tinggi juga.

C. ETIKA DALAM ORGANISASI

Etika dalam organisasi muncul dari hubungan organisasi dengan pihak


eksternal dan internal. Tiga macam wilayah etika dalam organisasi dapat
dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.1 Wilayah Etika dalam Organisasi

Wilayah Perhatian Contoh Isu yang Relevan


Hubungan organisasi dengan * Penarikan tenaga kerja, penggajian, dan
karyawan pemberhentian kerja
* Kondisi kerja
* Kebebasan pribadi

Hubungan karyawan dengan * Konflik kepentingan


organisasi * Kerahasiaan organisasi
* Kejujuran
Hubungan organisasi dengan * Pelanggan/konsumen
pihak luar * Pesaing
* Pemegang saham
* Pemasok
* Pemerintah
* Masyarakat sekitarnya
2.30 Manajemen 

Hubungan organisasi dengan karyawannya menghasilkan standar


perilaku tertentu yang dianggap etis dan tidak etis. Sebagai contoh, dalam
penggajian karyawan, tidak etis jika memberikan upah di bawah UMR (upah
minimal regional). Juga, perlu dipersoalkan lebih lanjut apakah penggajian
sudah adil atau belum. Biasanya, upah karyawan didasarkan pada harga
pasar, yaitu upah yang berlaku di pasaran, bukan pada kontribusi karyawan
terhadap perusahaan. Beberapa teknik seperti pembagian keuntungan (profit
sharing) tampaknya secara etis lebih baik karena mengakui sumbangan
karyawan terhadap pencapaian tujuan organisasi. Kalau isu upah karyawan
adalah sekitar UMR, gaji untuk direktur mengundang kontroversi karena
sangat tinggi. Di Amerika Serikat, seorang wakil presiden Walt Disney
memperoleh gaji dan penghasilan hampir US$100 juta setelah bekerja hanya
satu tahun. Pemegang saham tentunya tidak senang karena selama setahun
yang bersangkutan belum memberikan kontribusi apa-apa terhadap
organisasi.
Hubungan karyawan dengan organisasi mencakup beberapa isu, seperti
konflik kepentingan, kejujuran, dan menjaga kerahasiaan organisasi. Sebagai
contoh, ketika karyawan pindah kerja ke perusahaan pesaing, dia akan
menghadapi pilihan apakah akan menceritakan rahasia perusahaan
sebelumnya atau tidak. Pada waktu direktur operasi General Motors pindah
kerja ke salah satu perusahaan mobil Eropa, GM menuduh bahwa ia
membocorkan informasi strategis GM. Karyawan juga diharapkan
berperilaku jujur dan loyal terhadap organisasi. Direktur atau kepala bagian
pembelian instansi atau organisasi tertentu sering menghadapi masalah etika.
Apakah akan membeli komponen atau supplies dari pemasok dengan harga
dan kualitas terbaik sesuai dengan kepentingan organisasi atau akan
berkompromi terhadap pemasok yang memberinya hadiah yang membuat
keputusannya tidak mendukung kepentingan organisasi. Beberapa organisasi
mempunyai aturan yang jelas terhadap masalah tersebut, misalnya melarang
dengan tegas hadiah dari pemasok. Di Amerika Serikat, polisi dilarang
menerima hadiah, khususnya pada waktu bertugas.
Organisasi juga dituntut untuk berperilaku etis terhadap lingkungan
eksternal. Lingkungan eksternal organisasi bisa terdiri atas stakeholders,
lingkungan, ataupun kemakmuran masyarakat pada umumnya. Berikut ini
contoh beberapa stakeholders, yaitu pihak yang dapat menentukan
kelangsungan hidup organisasi.
 EKMA4116/MODUL 2 2.31

Tabel 2.2 Contoh Stakeholders


Stakeholders
Pemerintah pusat Sistem peradilan
Konsumen Kelompok kepentingan
Pemerintah daerah Otoritas pasar modal
Komunitas/masyarakat lokal Pemegang saham
Kreditor/bank Asosiasi perdagangan
Pemasok Universitas
Pemerintah asing Pemasok
Karyawan Pemerintah asing

Untuk stakeholders, sebagai contoh, organisasi harus menyampaikan


laporan keuangan yang tidak menyesatkan kepada pemegang saham. Otoritas
pasar modal, seperti Bapepam, berkepentingan terhadap praktik perdagangan
yang bersih. Karena itu, kasus kecurangan, seperti penipuan (penggunaan
dana dari penjualan saham tidak sesuai dengan yang dijanjikan oleh
prospektus) atau insider trading (melakukan transaksi dengan menggunakan
informasi yang belum menjadi informasi publik) akan selalu dihindari. Isu
lain yang semakin berkembang adalah isu kerusakan lingkungan sebagai
akibat pertumbuhan ekonomi. Pada umumnya, kerusakan semacam ini tidak
diperhitungkan dalam analisis bisnis dan menjadi tanggungan pihak luar.
Masyarakat dalam hal ini akan menanggung akibatnya. Sebagai contoh,
perusahaan membangun pabrik dan membuang limbahnya di sungai.
Perusahaan memperoleh keuntungan dan masyarakat sekitar yang bekerja
juga memperoleh pendapatan, sedangkan sungai tercemar. Sungai yang
tercemar mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit. Hal ini berhubungan
dengan pendapatan masyarakat secara tidak langsung karena gaji yang
diperoleh harus dikurangi oleh biaya yang dikeluarkan untuk mengobati
penyakitnya. Memasukkan biaya kerusakan lingkungan sering disebut
sebagai internalisasi analisis ekonomi.
Sama halnya dengan bisnis yang mengeksploitasi sumber daya alam,
seperti hutan atau pertambangan lainnya, jika suatu bisnis hanya
menghabiskan hutan, tanpa ada usaha memperbarui hutan tersebut, bisnis
tersebut hanya menghabiskan kekayaan yang ada. Sama seperti keluarga
yang menghabiskan warisan orang tua, tanpa ada usaha mengembangkan
warisan tersebut. Pembangunan yang juga memperhitungkan usaha
pembaruan sumber daya yang dipakai sering disebut sebagai sustainable
development. Bisnis juga mempunyai tugas memajukan kemakmuran
2.32 Manajemen 

masyarakat pada umumnya. Beberapa bisnis melaksanakan tugas tersebut


dengan jalan memberikan sumbangan untuk organisasi nonprofit, seperti
sumbangan terhadap museum, simfoni musik, dan usaha peningkatan
kesehatan masyarakat.
Berikut ini contoh tindakan yang etis.
1. Perusahaan membayar gaji karyawan sesuai dengan perjanjian yang
telah disepakati.
2. Perusahaan membantu pembangunan masyarakat sekitar.
3. Perusahaan tidak mau menyuap pejabat pemerintah.
4. Perusahaan tidak mempekerjakan karyawan di bawah umur.
5. Manajer investasi tidak melakukan perdagangan saham dengan
menggunakan informasi pribadi (informasi yang belum menyebar ke
publik).

Tindakan etis sangat mudah dikontraskan dengan tindakan tidak etis.


Berikut ini beberapa contoh tindakan yang tidak etis.
1. Perusahaan tambang tidak mau memperbaiki kerusakan lingkungan
akibat usaha penambangannya.
2. Manajer menyuap pejabat pemerintah untuk memenangkan kontrak.
3. Perusahaan memalsukan tanggal kedaluwarsa sehingga produk lama bisa
dijual lagi.
4. Manajer investasi melakukan perdagangan dengan menggunakan
informasi pribadi untuk memperoleh keuntungan yang besar.

D. ARGUMEN PRO DAN KONTRA TERHADAP TANGGUNG


JAWAB SOSIAL

Tanggung jawab sosial merupakan pelaksanaan tuntutan etika oleh


organisasi dalam kaitannya dengan tuntutan lingkungan atau pihak-pihak
yang berkaitan dengan organisasi. Meskipun tampaknya argumen tanggung
jawab sosial perusahaan cukup kuat, masih ada kontroversi pro dan kontra
terhadap tanggung jawab sosial perusahaan. Tabel berikut ini menyajikan
ringkasan argumen pro dan kontra tanggung jawab sosial perusahaan.
 EKMA4116/MODUL 2 2.33

Tabel 2.3 Pro dan Kontra Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Argumen Pro Tanggung Jawab Sosial

1. Bisnis merupakan anggota masyarakat. Karena itu, berkepentingan terhadap


kemajuan dan kebaikan masyarakat tempat bisnis itu berada.
2. Tindakan sosial dapat meningkatkan keuntungan.
3. Merupakan hal yang etis.
4. Meningkatkan kesan baik (image) bisnis di mata publik.
5. Bisnis ada karena memberi sumbangan kepada masyarakat. Masyarakat dapat
menarik kembali penugasan tersebut jika bisnis tidak dapat memberi sumbangan
yang terbaik.
6. Perlu dilakukan untuk menghindari peraturan pemerintah.
7. Norma sosial mengharuskan bisnis melakukan tanggung jawab sosial.
8. Hukum tidak dapat dibuat untuk setiap situasi. Karena itu, bisnis harus
memelihara ketenteraman hukum dengan mengisi gap tersebut.
9. Konsisten dengan kepentingan pemegang saham. Tanggung jawab sosial akan
meningkatkan harga saham karena bisnis menjadi semakin kecil risikonya, yaitu
kecil kemungkinannya untuk diserang oleh masyarakat publik.
10. Masyarakat harus memberi kesempatan kepada bisnis untuk memecahkan
masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh pemerintah.
11. Bisnis mempunyai sumber daya manusia dan keuangan untuk menyelesaikan
masalah sosial.
12. Mencegah masalah lebih baik dibanding mengobatinya. Biarkan bisnis
menyelesaikan masalahnya sebelum masalah tersebut membesar.
13. Bisnis menciptakan masalah. Karena itu, mereka harus memecahkannya.
14. Bisnis merupakan partner di masyarakat bersama dengan pemerintah dan
masyarakat.

Argumen Kontra Tanggung Jawab Sosial

1. Tindakan sosial tidak dapat diukur.


2. Tujuan suatu bisnis adalah memaksimumkan keuntungan.
3. Keterlibatan dalam pekerjaan sosial membuat bisnis mempunyai kekuasaan yang
semakin besar.
4. Bisnis tidak mempunyai keahlian dalam menjalankan program-program sosial.
5. Ada potensi konflik kepentingan.
6. Biaya tanggung jawab sosial terlalu tinggi sehingga akan mendorong harga
menjadi terlalu tinggi.
7. Akan menekan neraca pembayaran karena produk menjadi tidak kompetitif di
pasaran internasional.

Argumen pro pada dasarnya menganggap bahwa perusahaan merupakan


bagian dari masyarakat. Kemudian, perusahaan atau bisnis mempunyai
kekuasaan yang cukup besar. Mereka dapat menentukan jumlah tenaga kerja
2.34 Manajemen 

yang ditarik dan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Karena


kekuasaan tersebut, perusahaan mempunyai kewajiban untuk
mempertahankan atau meningkatkan kemakmuran masyarakat. Kekuasaan
harus disertai dengan kewajiban. Program sosial yang dilakukan perusahaan
akan meningkatkan profitabilitas perusahaan, paling tidak dalam jangka
panjang. Dengan melakukan tanggung jawab sosial, perusahaan dapat
meningkatkan keuntungannya.
Argumen kontra berpendapat bahwa jika perusahaan diharuskan
menjalankan tanggung jawab sosial, akan ada konflik antara tujuan ekonomi
dan tujuan sosial. Perusahaan tidak akan bertahan karena dipaksa untuk
mengerjakan tugas yang kontradiktif tersebut. Salah satu tokoh pendukung
argumen kontra adalah Milton Friedman, ekonom dari Amerika Serikat.
Friedman berpendapat bahwa tanggung jawab sosial bahkan menjadi sesuatu
yang tidak etis karena manajer dipaksa untuk mengeluarkan uang yang
seharusnya menjadi milik pemegang saham.
Tabel berikut ini melaporkan hasil survei terhadap 560 eksekutif puncak
perusahaan dari beberapa sektor usaha. Mereka diminta menjawab potensi
efek positif dan negatif dari tanggung jawab sosial perusahaan.

Tabel 2.4 Efek Positif dan Negatif Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Efek Positif Proporsi yang


Mengharapkan
Meningkatkan reputasi organisasi 97,4%
Memperkuat sistem sosial tempat organisasi berada 89,0
Memperkuat sistem ekonomi tempat organisasi berada 74,3
Kepuasan kerja karyawan yang lebih tinggi 72,3
Menghindari peraturan pemerintah 63,7
Kepuasan kerja eksekutif yang lebih tinggi 62,8
Probabilitas bertahan hidup yang tinggi bagi organisasi 60,7
Bisa menarik bakat manajerial yang lebih baik 55,5
Meningkatkan profitabilitas jangka panjang 52,9
Memperkuat karakteristik pluralisme masyarakat 40,3
Mempertahankan atau memperoleh pelanggan 38,2
Investor lebih menyukai perusahaan yang bertanggung jawab 36,6
Meningkatkan profitabilitas jangka pendek 15,2
Efek Negatif
Menurunkan profitabilitas jangka pendek 59,7
Konflik antara tujuan ekonomi dengan tujuan sosial 53,9
Menaikkan harga yang dibebankan untuk konsumen 41,4
Konflik pada kriteria untuk mengevaluasi prestasi manajemen 27,2
 EKMA4116/MODUL 2 2.35

Efek Negatif
Ketidakpuasan dari investor 24,1
Menurunkan produktivitas 18,8
Menurunkan profitabilitas jangka panjang 13,1
Meningkatkan campur tangan pemerintah 11,0
Memperlemah sistem ekonomi dimana organisasi berada 7,9
Memperlemah sistem sosial dimana organisasi berada 3,7

Tampak bahwa dari sisi positif, ada sekitar 97,4% responden yang
mengharapkan peningkatan reputasi organisasi. Pengharapan tersebut
merupakan pengharapan paling tinggi. Sementara itu, untuk efek negatif, ada
59,7% yang menganggap tanggung jawab sosial menyebabkan penurunan
profitabilitas jangka pendek. Secara umum, efek positif memperoleh tingkat
pengharapan yang lebih tinggi dibandingkan efek negatif.

E. PENDEKATAN TERHADAP TANGGUNG JAWAB SOSIAL

Organisasi mempunyai pola yang berbeda dalam menjalankan tanggung


jawab sosial. Pendekatan-pendekatan tersebut dapat dipandang sebagai
kontinum dan sering kali organisasi melakukan pendekatan tersebut secara
overlap, kadangkala menjalankan pendekatan kontribusi, dan kadangkala
menggunakan pendekatan kewajiban sosial. Gambar berikut ini menyajikan
pendekatan-pendekatan tersebut.

Penghindaran Kewajiban Respons Kontribusi


Sosial Sosial Sosial Sosial

Gambar 2.4 Pendekatan dalam Tanggung Jawab Sosial

1. Penghindaran sosial
Beberapa organisasi berusaha meminimalkan keterlibatan mereka dalam
masalah-masalah sosial. Jika berhadapan dengan masalah sosial, organisasi
ini akan mencoba membantah atau menutupi permasalahan yang ada.

2. Kewajiban sosial
Kewajiban sosial merupakan satu langkah lebih maju, yaitu organisasi
berusaha memenuhi kewajiban sosialnya, terutama yang secara legal
diharuskan, misalnya memenuhi peraturan pemerintah. Pendekatan semacam
ini konsisten dengan argumen kontra tanggung jawab sosial. Kewajiban
organisasi perusahaan adalah menghasilkan keuntungan dan perusahaan
2.36 Manajemen 

terpaksa melaksanakan kewajiban sosialnya. Sebagai contoh, perusahaan


hanya memasang alat pencegah polusi secara minimal meskipun sebenarnya
ada alat yang lebih baik. Karena tidak diharuskan, perusahaan tidak
memasang alat tersebut. Di negara maju, perusahaan rokok hanya dapat
melakukan promosi di media tertentu serta harus mencetak peringatan
kesehatan pada produknya. Di negara lainnya, seperti negara berkembang,
yang tidak mempunyai peraturan yang ketat, peringatan sering kali tidak
dipasang, sedangkan promosi dilakukan secara gencar.

3. Respons sosial
Organisasi yang menggunakan pendekatan ini berusaha memenuhi
kewajiban minimalnya, ditambah lebih dari sekadar kewajiban minimal
tersebut. Perusahaan tersebut bersedia berpartisipasi dalam program sosial,
tetapi mereka harus diyakinkan bahwa program tersebut bermanfaat untuk
organisasi tersebut. Organisasi bersedia memberikan kontribusi dalam
program sosial, tetapi menggunakan pendekatan pasif. Sementara itu, pihak
lain harus aktif mengetuk pintu perusahaan jika menginginkan perusahaan
berpartisipasi dalam program sosial.

4. Kontribusi sosial
Pendekatan ini merupakan tahapan paling tinggi, yaitu organisasi secara
aktif berpartisipasi dalam program-program sosial. Pendekatan ini merupakan
pendekatan yang paling konsisten dengan argumen pro tanggung jawab
sosial. Organisasi memandang dirinya sebagai bagian dari masyarakat dan
secara aktif mencari jalan untuk memberikan sumbangan pada masyarakat.

F. MANAJEMEN TANGGUNG JAWAB SOSIAL

Bagian ini membicarakan bagaimana organisasi dapat merencanakan


tanggung jawab sosialnya. Pendekatan yang ideal akan mencakup (1)
menggabungkan tujuan sosial ke dalam proses perencanaan tahunan; (2)
menentukan standar industri yang dapat dipakai sebagai perbandingan dalam
pencapaian program sosial; (3) melaporkan kemajuan program sosial kepada
anggota organisasi; (4) melakukan perbaikan dan cara mencapai tujuan sosial
meskipun barangkali dengan coba-coba; serta (5) berusaha menghitung biaya
dan manfaat dari program sosial yang dijalankan. Pendekatan yang
dibicarakan tersebut merupakan pendekatan aktif yang konsisten dengan
 EKMA4116/MODUL 2 2.37

pendekatan kontribusi sosial. Organisasi dengan pendekatan tersebut


diharapkan mempunyai sensitivitas sosial yang lebih tinggi dibandingkan
dengan organisasi yang mempunyai pendekatan kewajiban sosial.
Bagan berikut ini menggambarkan perencanaan dan pelaksanaan
tanggung jawab sosial yang dimulai dari penentuan tujuan sampai rencana
pelaksanaan.
Peramalan Perencanaan Perencanaan
Lingkungan Strategis
Taktis

Sosial Tujuan Program


Ekonomi Kebijaksanaan Prosedur
Politik Strategi Anggaran
Teknologi

Gambar 2.5 Tahapan dalam Perencanaan dan Pelaksanaan


Tanggung Jawab Sosial

Melakukan perencanaan tanggung jawab sosial mencakup dua hal: (1)


menentukan bagaimana perencanaan kegiatan tanggung jawab sosial
berkaitan dengan proses perencanaan organisasi dan (2) menerjemahkan
kebijaksanaan tanggung jawab sosial ke dalam tindakan/aksi yang
diperlukan. Langkah pertama dalam perencanaan adalah meramal (forecast)
isu-isu sosial di masa mendatang. Sebagai contoh, manajemen bisa
memperkirakan isu lingkungan menjadi semakin penting dan memperkirakan
kebersihan birokrasi menjadi penting. Dengan cara semacam itu, organisasi
melakukan pendekatan secara aktif terhadap permasalahan yang ada. Setelah
itu, dilakukan koordinasi dengan rencana ekonomi yang ada. Sebagai contoh,
beberapa tugas sosial barangkali dapat dijalankan dengan menggunakan
sumber daya yang ditujukan untuk mencapai tujuan ekonomi.
Kemudian, strategi dan kebijakan untuk mencapai tujuan tersebut
ditetapkan. Akan lebih baik lagi apabila kebijaksanaan tidak hanya mencakup
tujuan yang spesifik, tetapi tujuan secara umum, misalnya kebijakan dalam
penarikan tenaga kerja yang adil. Langkah berikutnya adalah menerjemahkan
strategi dan kebijaksanaan tersebut dalam tindakan yang spesifik dan yang
kemudian disertai dengan alokasi anggaran. Organisasi dapat menggunakan
sumber daya manusia yang ada saat ini untuk melaksanakan program sosial.
2.38 Manajemen 

Misalnya, direktur keuangan menjadi manajer kegiatan sosial. Alternatif lain


adalah menggunakan sumber daya yang dikhususkan untuk melaksanakan
program sosial. Sebagai contoh, wakil direktur bagian hukum dan masalah
publik dikhususkan untuk menangani masalah sosial. Selanjutnya, ditetapkan
jabatan yang serupa.
Tahap berikutnya dalam manajemen tanggung jawab sosial adalah
pengendalian sosial. Pengendalian sosial dapat dilakukan terhadap beberapa
wilayah yang spesifik ataupun dilakukan untuk tujuan yang lebih umum. Ada
empat wilayah pengukuran tujuan sosial yang setiap wilayah diperlukan
pengukuran yang lebih spesifik.
1. Wilayah ekonomi
Pengukuran dilakukan, apakah organisasi melaksanakan tugas ekonomi
yang dasar. Misalnya, memproduksi barang, memberi gaji yang wajar,
dan menciptakan kondisi kerja yang baik.
2. Wilayah kualitas hidup
Pengukuran dilakukan untuk melihat apakah organisasi meningkatkan
kualitas hidup secara umum. Misalnya, apakah organisasi berhasil
menciptakan barang yang berkualitas, menjaga kelestarian lingkungan,
dan semacamnya.
3. Wilayah investasi sosial
Pengukuran dilakukan untuk melihat sejauh mana investasi sumber daya
(uang dan manusia) dilakukan organisasi untuk membantu persoalan
yang dihadapi komunitas, seperti pendidikan, pengajian, dan sebagainya.
4. Wilayah pemecahan masalah
Pengukuran dalam wilayah ini ingin melihat sejauh mana organisasi
berhasil memecahkan masalah sosial, bukannya mengatasi gejala-gejala
yang muncul. Kegiatan partisipasi pada perencanaan komunitas jangka
panjang dan kegiatan studi untuk mengidentifikasi masalah sosial
merupakan contoh pemecahan masalah (kegiatan yang ditujukan untuk
memecahkan masalah).
Pengukuran tujuan sosial yang lebih luas adalah audit sosial (social
audit). Audit sosial merupakan analisis formal dan menyeluruh terhadap
prestasi sosial organisasi. Audit tersebut dapat dilakukan oleh gugus tugas
dari dalam organisasi atau oleh pihak luar. Biasanya, audit tersebut tidak
sering dilakukan karena cukup mahal dan memakan waktu yang lama.
Berikut ini contoh dan format audit sosial. Format dan cakupan analisis dapat
bervariasi, tergantung situasi yang dihadapi.
 EKMA4116/MODUL 2 2.39

Tabel 2.5 Audit Sosial

Isu: Meningkatkan kemitraan pengusaha kecil


Potensi masalah:
Dorongan masyarakat untuk membantu pengusaha kecil serta peraturan dan
dorongan pemerintah dalam masalah ini. Monitor dari pihak pemerintah sangat
mungkin dilakukan. Jika tidak dilakukan, organisasi mempunyai reputasi yang jelek
dan barangkali tidak memperoleh bisnis baru.

Kemajuan yang dicapai saat ini:


Mengerjakan prosedur evaluasi permohonan kemitraan pengusaha kecil. Diharapkan
selesai tahun ini. Biaya yang diperkirakan Rp 40 juta. Konsultan dari luar digunakan
dalam hal ini.

Problem saat ini:


Masih sulit melempar dana karena informasi pengusaha kecil sangat kurang. Selama
ini, baru Rp500 juta yang dapat disalurkan dari Rp5 miliar target yang harus
disalurkan.

Posisi organisasi relatif terhadap yang lainnya:


Organisasi yang lain juga mengalami kesulitan yang sama sehingga reputasi tidak
terlalu jelek (dibanding yang lainnya). Jika berhasil lebih cepat dibanding yang
lainnya, organisasi mempunyai kesempatan menaikkan reputasi yang lebih baik.
Kesempatan bisnis baru bisa diperoleh lebih mudah.

Gunung berapi menyebabkan tanah menjadi subur. Tentunya, Anda tidak


mungkin mengambil kesimpulan yang sebaliknya, tanah subur menyebabkan
gunung berapi. Anda sudah satu langkah lebih maju, kemudian orang lain
mengamati bahwa ada tanah yang subur meskipun tidak berada di dekat
gunung berapi. Dengan “bukti” yang baru tersebut, Anda melakukan
pengamatan lebih lanjut. Anda sampai pada kesimpulan baru bahwa bukan
gunung berapi itu sendiri yang membuat tanah subur, melainkan zat yang
dikeluarkan gunung berapi yang Anda namakan humus. Anda memperbaiki
kesimpulan Anda menjadi “humus bisa membuat tanah menjadi subur”. Anda
sudah membuat teori. Selanjutnya, Anda bisa membuat prediksi. Kalau tanah
diberi humus, tanah tersebut akan subur.
Misalkan, ada bapak petani yang mempunyai tanah yang tidak subur dan
sangat menginginkan tanah yang subur. Anda mempunyai teori humus.
Tanah bapak petani tersebut diberi humus dan menjadi subur. Contoh
2.40 Manajemen 

tersebut memberikan ilustrasi bagaimana teori bisa dimanfaatkan. Jika bapak


petani tersebut tidak tahu teori humus, dia akan mencoba-coba cara agar
tanahnya menjadi subur. Pertama, barangkali dia akan memberi sesaji (sajen)
setiap malam Jumat Kliwon. Kemungkinan kedua dia akan membeli traktor.
Perhatikan bahwa bapak petani tersebut melakukan coba-coba (trial and
error) yang kurang efisien. Dengan demikian, teori bisa meminimalkan coba-
coba dan mengefisienkan kerja kita dengan asumsi teori tersebut benar.
Setiap teori akan mengembangkan konsep-konsep yang digunakan sebagai
simbol fenomena tertentu. Dalam contoh di atas, humus digunakan sebagai
kata yang mewakili zat yang membuat tanah subur. Dalam bahasa sehari-
hari, konsep sama saja dengan kata-kata yang kita pakai. Kursi menjelaskan
benda yang bisa diduduki. Semakin lama, konsep-konsep menjadi semakin
banyak dan semakin spesifik. Bidang lain tidak akan memahami konsep dari
bidang lainnya. Sebagai contoh, kata pasar dalam ilmu ekonomi berarti
tempat bertemunya pembeli dengan penjual. Dalam pemasaran, pasar berarti
pembeli atau pembeli potensial (orang). Kata yang sama bisa berarti lain
ditinjau dari teori yang berbeda.
Secara singkat, teori manajemen bisa membantu memajukan praktik
manajemen. Kegiatan belajar ini akan membicarakan perkembangan teori
manajemen yang meliputi:
1. teori manajemen kuno,
2. teori manajemen klasik yang mencakup teori manajemen ilmiah dan
teori organisasi/administrasi klasik,
3. aliran perilaku,
4. aliran kuantitatif,
5. teori manajemen kontemporer.

Bagian berikutnya dalam bab ini akan membicarakan teori-teori


manajemen tersebut lebih teperinci.

LA TIHA N

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,


kerjakanlah latihan berikut!
Misalkan Anda menjadi manajer suatu perusahaan kontraktor.
Perusahaan sudah lama tidak memperoleh kontrak sehingga kelangsungan
hidup perusahaan dan nasib karyawan menjadi tidak menentu. Kemudian,
 EKMA4116/MODUL 2 2.41

datang tawaran kontrak pembangunan dari pemerintah. Pejabat pemerintah


menawarkan kesempatan untuk memenangkan kontrak, tetapi perusahaan
harus membayar sejumlah uang (baca: menyuap) kepada pejabat tersebut.
Apakah sebaiknya tawaran tersebut diterima, ditolak, atau bagaimana?

Petunjuk Jawaban Latihan

Baca Kegiatan Belajar 2 ini. Dengan menggunakan argumen-argumen


yang ada di kegiatan belajar ini, jelaskan apakah menerima tawaran tersebut
merupakan tindakan yang etis. Jika tidak menerima tawaran tersebut,
perusahaan bisa kehilangan kesempatan yang membuat nasib karyawan
menjadi tidak menentu. Diskusikan apakah perilaku etis akan menyebabkan
menurunnya daya saing.

RA NG K UMA N
Salah satu komponen manajer yang efektif adalah etika. Etika
melibatkan pertanyaan baik tidaknya sesuatu. Dalam kaitannya dengan
organisasi, etika bisnis mempertanyakan baik tidaknya suatu keputusan
yang diambil organisasi dalam kaitannya dengan pihak lain yang
berkaitan. Ada empat tingkatan pertanyaan etika, yaitu individu,
kebijakan internal, stakeholders, dan masyarakat. Setiap tingkatan
mempunyai jenis pertanyaan yang berbeda.
Etika bisnis dipengaruhi oleh beberapa faktor: keluarga, situasi, nilai
moral dan agama, pengalaman, serta teman. Pemahaman terhadap faktor-
faktor tersebut membuat manajer memahami baik buruknya sesuatu dan
memahami mengapa seseorang berbuat tindakan tertentu (baik yang etis
maupun yang tidak etis). Etika dalam organisasi bisa dikelompokkan
dalam beberapa wilayah: hubungan organisasi dengan karyawan,
hubungan karyawan dengan organisasi, dan hubungan organisasi dengan
pihak luar. Beberapa keputusan organisasi masuk dalam satu atau
beberapa wilayah tersebut.
Tanggung jawab sosial merupakan pelaksanaan tuntutan etika yang
dilakukan organisasi untuk memenuhi tuntutan lingkungannya.
Meskipun tampaknya argumen pro tanggung jawab sosial cukup kuat,
masih ada kontroversi pro dan kontra tanggung jawab sosial. Organisasi
dapat menggunakan beberapa pendekatan tanggung jawab sosial, yaitu
penghindaran, kewajiban, respons, dan kontribusi sosial. Kontribusi
sosial merupakan pendekatan yang paling sesuai dengan argumen pro
tanggung jawab sosial. Manajemen tanggung jawab sosial mencakup
2.42 Manajemen 

perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian kegiatan atau program


sosial. Akan lebih baik lagi apabila perencanaan sosial diintegrasikan
dengan perencanaan yang ada dan yang merupakan perencanaan untuk
kegiatan ekonomi.

TE S F O RMA TIF 2

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!


1) Pembangunan yang memperhitungkan usaha pembaruan sumber daya
yang dipakai sering disebut sebagai ….
A. sustainable development
B. continuous development
C. integrated development
D. ewable development

2) Contoh pertanyaan etika adalah ….


A. apakah perusahaan sudah memenuhi target keuntungan tahun ini
B. apakah pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup tinggi
C. apakah perusahaan perlu menyuap pejabat pemerintah untuk
memperoleh kontrak
D. apakah produk baru bisa sukses menghasilkan keuntungan

3) Tahapan paling tinggi dalam pelaksanaan tanggung jawab sosial


adalah ….
A. kontribusi sosial
B. penghindaran sosial
C. kewajiban sosial
D. respons sosial

4) Pengukuran pencapaian tujuan sosial organisasi dinamakan ….


A. audit etika
B. audit tanggung jawab sosial
C. audit keuntungan yang beretika
D. audit keuangan sosial

5) Berkaitan dengan kontroversi tanggung jawab sosial perusahaan, Milton


Friedman berpendapat ….
A. perusahaan harus memprioritaskan etika
B. tugas perusahaan adalah menghasilkan laba
 EKMA4116/MODUL 2 2.43

C. perusahaan harus menghasilkan laba dengan cara yang etis


D. perusahaan harus mengeluarkan dana tanggung jawab sosial yang
memadai

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang


terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.

Jumlah Jawaban yang Benar


Tingkat penguasaan =  100%
Jumlah Soal

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali


80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat


meneruskan dengan Kegiatan Belajar 3. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang
belum dikuasai.
2.44 Manajemen 

Kegiatan Belajar 3

Globalisasi

K egiatan belajar ini membicarakan globalisasi. Saat ini, praktis semua


aspek kehidupan bersinggungan langsung ataupun tidak langsung
dengan globalisasi. Sebagai contoh, misalkan ada perusahaan Indonesia yang
mengekspor produknya ke luar negeri. Jika rupiah melemah terhadap dolar
AS, perusahaan tersebut akan diuntungkan karena produknya akan menjadi
lebih murah jika dikonversi ke dalam dolar. Bagaimana dengan perusahaan
yang tidak mengekspor produknya ke luar negeri dan juga tidak mengimpor
bahan baku dari luar negeri? Apakah globalisasi akan berdampak pada
perusahaan domestik seperti itu? Jawabannya ya. Sebagai contoh, rupiah
menguat terhadap dolar maka barang impor akan menjadi lebih murah di
Indonesia. Harga barang yang lebih murah tersebut jelas akan menjadi
saingan perusahaan domestik tersebut. Dampak globalisasi juga ditemui
dalam kehidupan sehari-hari. Siapa yang tidak kenal dengan produk-produk
perusahaan multinasional, seperti McDonald (makanan), Coca-Cola
(minuman), Pepsodent (pasta gigi), Lux (sabun mandi)? Nama-nama tersebut
tidak asing di telinga kita, bahkan mungkin kita sudah menggunakannya
setiap hari.
Manajer perlu memahami globalisasi. Kegiatan belajar ini
membicarakan globalisasi. Pembicaraan dimulai dengan pengertian
globalisasi, kemudian diteruskan dengan gambaran mengenai globalisasim,
yaitu kondisi ekonomi dunia. Pembicaraan ditutup dengan strategi-strategi
menembus pasar global.

A. GLOBALISASI

Apa yang dimaksud dengan globalisasi? Globalisasi sudah sering kita


dengar. Pengertian yang lebih formal menunjukkan bahwa globalisasi
mempunyai setidak-tidaknya tiga dimensi: jarak, lokasi, dan sikap.

1. Jarak
Saat ini, globalisasi ditandai dengan semakin pendeknya jarak
antardunia. Secara fisik, misalnya jarak antara Jakarta dengan Singapura
masih sama, yaitu sekitar 800 km. Namun, waktu tempuh Jakarta dengan
 EKMA4116/MODUL 2 2.45

Singapura sudah jauh berbeda antara zaman dulu dan zaman sekarang. Jika
zaman dulu, Jakarta dengan Singapura ditempuh dalam waktu satu hari atau
lebih, sekarang ini Jakarta—Singapura bisa ditempuh dalam waktu satu jam.
Teknologi saat ini memungkinkan semakin pendeknya jarak tempuh
antarnegara di dunia ini. Pendeknya jarak tersebut mempunyai banyak
implikasi. Kegiatan perusahaan saat ini banyak sekali yang melibatkan unit-
unit yang tersebar di seluruh dunia. Rantai pasokan internasional merupakan
hal yang biasa dilakukan oleh perusahaan multinasional. Sebagai contoh,
perusahaan mobil Toyota bisa menggunakan bahan baku dari Indonesia,
tenaga kerja di Cina, dan kemudian dijual di Amerika Serikat. Jarak tidak lagi
menjadi halangan bagi perusahaan untuk melakukan hal seperti itu.

2. Lokasi
Semakin pendeknya jarak tempuh dan juga semakin baiknya teknologi
komunikasi dan transportasi menjadikan cakupan operasi perusahaan bersifat
global. Operasi perusahaan tidak lagi dibatasi oleh batas-batas negara, tetapi
melebar sampai luar batas wilayah negara. Bahkan, identitas suatu
perusahaan, apakah perusahaan dari negara tertentu, semakin kabur. Sebagai
contoh, Nestle merupakan perusahaan Swiss. Namun, presiden direkturnya
adalah orang Jerman. Lebih dari 98% pendapatannya berasal dari luar Swiss.
Lebih dari 95% asetnya berada di luar Swiss. Perusahaan mempunyai 10
manajer, tetapi hanya lima orang yang berasal dari Swiss. Yang masih
menjadi identitas Swiss adalah kantor pusat yang masih berada di Swiss dan
investor Swiss masih memiliki sekitar 50% saham Nestle. Beberapa
perusahaan bahkan mempunyai kantor pusat di luar negara asalnya. Sebagai
contoh, Halliburton, perusahaan minyak Amerika Serikat, yang berdiri dan
berkembang di Amerika Serikat memutuskan untuk memindahkan kantor
pusatnya ke Dubai pada tahun 2010. Dengan perpindahan tersebut,
perusahaan tersebut secara legal bukan lagi merupakan perusahaan Amerika
Serikat. Dengan status baru tersebut, Halliburton tidak bisa lagi mengikuti
tender pekerjaan yang ditawarkan oleh Pemerintah Amerika Serikat untuk
beberapa proyek strategis. Sebagai contoh, beberapa tender pekerjaan
Departemen Pertahanan Amerika Serikat hanya bisa diikuti oleh perusahaan
Amerika Serikat.
2.46 Manajemen 

3. Sikap
Globalisasi harus diikuti dengan sikap yang sesuai dengan tuntutan
globalisasi. Jika tidak, manajer akan ditelan oleh gelombang globalisasi.
Sikap tersebut adalah sikap yang terbuka terhadap globalisasi dan sikap yang
selalu siap untuk berpartisipasi dalam gelombang globalisasi. Manajer harus
selalu terbuka untuk belajar ilmu-ilmu baru dan selalu siap bersaing dengan
perusahaan lain, bahkan dengan perusahaan dari negara lain. Interaksi dengan
perusahaan asing sering kali mendorong daya saing perusahaan jika
globalisasi disikapi dengan tepat. Sebagai contoh, perusahaan Korea Selatan
dan Jepang berkembang menjadi perusahaan global dengan mempelajari
perusahaan global dari Amerika Serikat atau negara lainnya. Samsung dan
Honda sebagai contoh berkembangnya perusahaan global dengan
mempelajari perusahaan-perusahaan global lainnya. Globalisasi menawarkan
kesempatan sekaligus ancaman. Jika perusahaan tidak bisa memberikan
respons atau sikap yang tepat, perusahaan bisa digilas oleh gelombang
globalisasi. Jika perusahaan bisa melakukan respons yang tepat, globalisasi
menawarkan banyak kesempatan.

B. STRUKTUR EKONOMI DUNIA

Gambar berikut ini menunjukkan peta dunia. Barangkali pembaca sudah


terbiasa dengan gambar tersebut. Tampak di dunia ini ada lima benua, yaitu
Asia, Amerika, Eropa, Afrika, dan Australia. Benua-benua tersebut kemudian
terbagi-bagi lagi dalam negara. Tahukah Anda berapa negara di dunia ini?

Gambar 2.6 Peta Dunia


 EKMA4116/MODUL 2 2.47

Saat ini, ada sekitar 150-an negara di dunia. Bagaimana perbandingan


ekonomi antarnegara-negara tersebut? Negara mana yang mempunyai ukuran
ekonomi terbesar di dunia? Negara dengan ekonomi yang besar tentunya
akan menjadi target pasar yang menarik untuk produk-produk kita. Tabel
berikut ini menyajikan 20 negara dengan ekonomi terbesar di dunia ini yang
dilihat dari GDP (gross domestic product) yang dihasilkan. Tabel tersebut
menunjukkan bahwa pada tahun 2011, secara total dunia menghasilkan gross
domestic product (GDP) senilai sekitar 69 triliun dolar Amerika Serikat (AS).
Negara penghasil GDP terbesar adalah Amerika Serikat dengan GDP sebesar
sekitar 15 triliun dolar Amerika Serikat. Cina menduduki tempat kedua
dengan GDP sebesar sekitar 7 triliun dolar AS. Indonesia berada di tempat
ke-16 dengan GDP sekitar 845 miliar dolar AS. Negara dengan populasi
terbesar kedua di dunia saat ini, yaitu India, mempunyai GDP sekitar 1,6
triliun dolar AS.
Tabel berikutnya menunjukkan GDP untuk negara-negara di ASEAN
(perhimpunan negara-negara di Asia Tenggara) tanpa memasukkan Indonesia
karena Indonesia sudah masuk di Tabel 2.6. Tercatat, GDP terbesar setelah
Indonesia dipegang oleh Thailand dengan nilai GDP sekitar 345 miliar dolar
AS. Timor Leste menduduki tempat paling rendah di ASEAN dengan nilai
GDP sekitar 4,3 miliar dolar AS.
Tabel berikutnya menunjukkan 10 negara dengan GDP paling rendah di
dunia. Tuvalu menduduki tempat paling rendah dengan nilai GDP sekitar 35
juta dolar AS. Terlihat bahwa negara-negara dengan GDP paling rendah
berada di Benua Afrika. Saat ini, Benua Afrika cenderung mempunyai
tingkat kemiskinan paling tinggi di dunia.

Tabel 2.6 Negara dengan GDP Terbesar

Rank Country/Region GDP (juta US$)


World (Dunia) 69,659,626
1 United States (Amerika Serikat) 15,094,025
2 China (Cina) 7,298,147n2
3 Japan (Jepang) 5,869,471
4 Germany (Jerman) 3,577,031
5 France (Prancis) 2,776,324
6 Brazil (Brazil) 2,492,908
7 United Kingdom (Inggris) 2,417,570
2.48 Manajemen 

Rank Country/Region GDP (juta US$)


8 Italy (Italia) 2,198,730
9 Russia (Rusia) 1,850,401
10 Canada (Kanada) 1,736,869
11 India (India) 1,676,143
12 Spain (Spanyol) 1,493,513
13 Australia (Australia) 1,488,221
14 Mexico (Meksiko) 1,154,784
15 Korea, South (Korea Selatan) 1,116,247
16 Indonesia 845,680
17 Netherlands (Belanda) 840,433
18 Turkey (Turki) 778,089
19 Switzerland (Swiss) 636,059
20 Saudi Arabia (Arab Saudi) 577,595
Sumber: IMF

Tabel 2.7 GDP Negara ASEAN

Rank Country/Region GDP (juta US$)


31 Thailand 345,649
36 Malaysia 278,680
38 Singapore 259,849
46 Philippines 213,129
57 Vietnam 122,722
112 Brunei 15,533
148 Timor-Leste 4,315
Sumber: IMF

Tabel 2.8 Negara dengan GDP Terendah

Rank Country/Region GDP (juta US$)


170 Guinea-Bissau 969
171 Solomon Islands 840
172 Grenada 822
173 Vanuatu 743
174 Saint Kitts and Nevis 715
175 Saint Vincent and the Grenadines 695
176 Samoa 630
177 Comoros 614
178 Dominica 489
 EKMA4116/MODUL 2 2.49

Rank Country/Region GDP (juta US$)


179 Tonga 439
180 São Tomé and Príncipe 248
181 Kiribati 167
182 Tuvalu 35
Sumber: IMF

Indikator kesejahteraan suatu negara yang lainnya adalah GDP per


kapita. Jika GDP mengukur nilai yamg diproduksi di negara tersebut secara
total, GDP per kapita dihitung dengan membagi total GDP dan jumlah
penduduk di negara tersebut. Perhatikan bahwa jumlah populasi yang besar
di suatu negara cenderung menurunkan GDP per kapita negara tersebut.
Tabel 2.9 menunjukkan bahwa negara dengan GDP per kapita terbesar di
dunia adalah Luxembourg dengan GDP per kapita sekitar 113 ribu dolar AS.
Tempat kedua diduduki oleh Qatar dengan nilai GDP per kapita sebesar $98
ribu dolar AS. Terlihat bahwa negara dengan GDP per kapita terbesar
kebanyakan dari negara-negara Eropa dan Arab. Singapura dan Jepang
merupakan negara Asia yang bisa menembus 20 negara dengan GDP per
kapita terbesar di dunia.
Tabel berikutnya menunjukkan GDP per kapita untuk negara-negara di
ASEAN, selain Singapura. Singapura masuk di Tabel 2.9 menjadi negara
dengan GDP per kapita terbesar nomor 13 di dunia. Setelah Singapura,
Brunei tercatat sebagai negara dengan GDP per kapita terbesar di Asia
Tenggara dengan nilai GDP per kapita sekitar 36 ribu dolar AS. Indonesia
berada pada urutan ke-110 negara dengan GDP per kapita terbesar di dunia
dengan nilai GDP per kapita sebesar 3.500 dolar AS.
2.50 Manajemen 

Tabel 2.9 Negara dengan GDP Per Kapita Terbesar

Rank Country/Region GDP (juta US$)


1 Luxembourg 113,533
2 Qatar 98,329
3 Norway 97,255
4 Switzerland 81,161
5 United Arab Emirates 67,008
6 Australia 65,477
7 Denmark 59,928
8 Sweden 56,956
9 Canada 50,436
10 Netherlands 49,350
11 Austria 49,809
12 Finland
13 Singapore 49,271
14 United States 48,387
15 Kuwait 47,982
16 Ireland 47,513
17 Belgium 46,878
18 Japan 45,920
19 France 44,008
20 Germany 43,742

Sumber: IMF

Tabel 2.8 menyajikan 10 negara dengan GDP per kapita terendah di


dunia ini. Sama seperti sebelumnya, negara dengan GDP per kapita terendah
di dunia ini didominasi oleh negara-negara di Afrika. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa Afrika merupakan benua dengan negara-negara
termiskin di dunia.

Tabel 2.10 GDP Per Kapita Negara ASEAN


Rank Country/Region GDP (juta US$)
24 Brunei 36,584
64 Malaysia 9,700
 EKMA4116/MODUL 2 2.51

Rank Country/Region GDP (juta US$)


90 Thailand 5,394
110 Indonesia 3,509
126 Philippines 2,223
141 Vietnam 1,374
Sumber: IMF

Tabel 2.11 Negara dengan GDP Per Kapita Paling Rendah

Rank Country/Region GDP (juta US$)

163 Burkina Faso 664


164 Nepal 653
165 Rwanda 605
166 Afghanistan 585
167 Mozambique 583
168 Guinea-Bissau 576
169 Tanzania 553
170 Gambia, The 543
171 Togo 506
172 Guinea 492
173 Uganda 478
174 Eritrea 475
175 Madagascar 459
176 Central African Republic 456
177 Niger 399
178 Sierra Leone 366
179 Ethiopia 360
180 Malawi 351
181 Liberia 298
182 Burundi 279
183 Congo, Democratic Republic of the 216
Sumber: IMF

Dunia mengalami perkembangan yang dinamis. Pada tahun 2020,


diperkirakan akan ada pergeseran dalam kekuatan ekonomi dunia
dibandingkan dengan tahun 2010. Ekonomi negara berkembang akan
2.52 Manajemen 

meningkat peranannya. Cina diperkirakan akan mengalahkan Amerika


Serikat menjadi negara dengan ekonomi terbesar di dunia. Meningkatnya
kekuatan ekonomi beberapa negara Asia merupakan kesempatan bagi dunia
bisnis, termasuk untuk bisnis konsumsi, elektronik, dan peralatan lainnya.
Tentunya, perkembangan ekonomi tersebut dibarengi dengan tantangan
terhadap lingkungan dunia. Perkembangan ekonomi yang pesat cenderung
berpotensi merusak lingkungan dunia. Tabel berikut ini menunjukkan
perkiraan 10 negara dengan GDP terbesar pada tahun 2020.

Tabel 2.12 Sepuluh Negara dengan GDP Terbesar Tahun 2020

Ranking Negara GDP (juta $ Amerika Serikat)


1 Cina 28.124.970
2 Amerika Serikat 22.644.910
3 India 10.225.943
4 Jepang 6.196.979
5 Rusia 4.326.987
6 Jerman 3.981.033
7 Brazil 3.868.813
8 Inggris 3.360.442
9 Prancis 3.214.921
10 Meksiko 2.838.722

Tabel tersebut menunjukkan bahwa negara maju mengalami pelambatan


ekonomi dibandingkan dengan negara berkembang. Cina dan India
diperkirakan akan tumbuh dengan pesat. Jika pada tahun 2010 persentase
ekonomi Cina terhadap ekonomi dunia sekitar 13%, pada tahun 2020
persentase tersebut menjadi sekitar 20%. Pada tahun 2020, ada lima negara
berkembang saat ini yang menjadi kekuatan dunia, yaitu Cina, India, Rusia,
Brazil, dan Meksiko. Kekuatan ekonomi dunia menjadi lebih seimbang saat
itu.
Beberapa implikasi dari kondisi ekonomi pada tahun 2020 bisa
diperkirakan sebagai berikut.
1. Pasar negara berkembang mempunyai potensi yang sangat besar. Jumlah
penduduk negara berkembang jauh melebihi penduduk negara maju.
Sebagai contoh, kombinasi penduduk negara Brazil, Rusia, Cina, dan
India bisa mencapai sekitar 2,8 miliar orang, sedangkan gabungan
penduduk negara maju, seperti negara G7, hanya berjumlah sekitar 700
 EKMA4116/MODUL 2 2.53

juta orang. Dengan demikian, negara berkembang menyediakan potensi


pasar yang sangat besar.
2. Penduduk yang besar tersebut akan dibarengi dengan pertumbuhan kelas
menengah atas di negara berkembang. Sebagai contoh, jumlah keluarga
dengan penghasilan di atas 10.000 dolar AS di Cina diperkirakan akan
meningkat empat kali lipat dari sekitar 57 juta keluarga pada tahun 2010
menjadi sekitar 220 juta keluarga pada tahun 2020. Kelas tersebut
membutuhkan barang-barang luks dan barang yang tidak memenuhi
kebutuhan dasar saja.
3. Jumlah penduduk di negara berkembang cenderung lebih muda
dibandingkan di negara maju. Proporsi penduduk dengan usia di bawah
25 tahun di negara berkembang mencapai sekitar 40% dibandingkan
dengan sekitar 27% untuk negara Uni Eropa. Penduduk muda
menyediakan pasar untuk barang-barang, seperti kebutuhan rumah
tangga, mobil, dan sebagainya. Secara absolut, Cina dan India masih
mempunyai penduduk dengan usia di atas 65 tahun paling besar di dunia
pada tahun 2020.
4. Dengan ekonomi yang semakin besar, negara berkembang mempunyai
potensi untuk menjadi investor asing. Sejak tahun 2000-an, Cina dan
India menjadi investor asing besar di Afrika. Kerja sama antarnegara
berkembang mempunyai potensi untuk lebih memajukan dunia.
5. Dengan semakin meningkatnya kekuatan ekonomi negara berkembang,
kekuatan politik mereka juga akan semakin meningkat. Cina, sebagai
contoh, sejak tahun 2010 menjadi pemegang saham terbesar ketiga di
Bank Dunia.
6. Perkembangan ekonomi negara berkembang bisa memunculkan potensi
negatif, yaitu mempercepat pemanasan dunia (global warming) dan
perusakan lingkungan. Polusi di negara berkembang akan meningkat
seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi negara-negara
tersebut.
7. Potensi krisis ekonomi di negara berkembang juga semakin besar.
Meningkatnya ekonomi negara berkembang akan semakin mendorong
aliran dana asing ke negara-negara tersebut. Aliran dana asing tersebut
berpotensi mendorong bubble (harga meningkat terlalu tinggi
dibandingkan dengan fundamentalnya) dan berpotensi mendestabilkan
ekonomi negara tersebut. Jika sesuatu yang jelek terjadi di negara
tersebut, dana asing akan dengan cepat keluar dari negara tersebut dan
2.54 Manajemen 

bisa mengakibatkan jatuhnya harga-harga di pasar keuangan negara


tersebut. Fenomena tersebut sering disebut sebagai hot money, yaitu dana
asing bisa masuk dan keluar dengan cepat.

C. PERUSAHAAN MULTINASIONAL (MULTINATIONAL


CORPORATION /MNC)

1. Karakteristik MNC
Perusahaan multinasional secara fisik bisa didefinisikan sebagai
perusahaan yang beroperasi di dua negara atau lebih. Sebagai contoh, ada
perusahaan Indonesia mempunyai pabrik di Malaysia. Perusahaan tersebut
bisa dinamakan sebagai perusahaan MNC. Saat ini, bukanlah sesuatu yang
mengherankan jika MNC beroperasi di lebih dari 100 negara di dunia
mempunyai sekian ratus cabang dan anak perusahaan yang tersebar di ratusan
negara-negara tersebut. Definisi fisik barangkali tidak begitu penting. Yang
lebih penting lagi adalah definisi perilaku dari MNC. Dari sisi perilaku, MNC
bisa didefinisikan sebagai perusahaan yang dikelola oleh manajer global,
yaitu manajer yang berusaha mengoptimalkan sumber daya global atau
sumber daya lintas negara. Sebagai ilustrasi, misalnya ada MNC yang
memproduksi pakaian.

Ilustrasi: MNC mencoba mengoptimalkan sumber daya di dunia


MNC yang dikelola oleh manajer global berusaha mengoptimalkan
sumber daya yang ada di dunia dengan melintasi batas negara. Berikut ini
ilustrasi MNC hipotetis, misalnya suatu MNC yang memproduksi pakaian.
Berikut ini daftar input yang digunakan dan asalnya.
1. Model/fashion
Paris. Siapa yang tidak kenal Paris sebagai pusat mode dunia? Model
pakaian diambilkan dari Paris.
2. Kapas
Kapas untuk menghasilkan kain diperoleh dari Cina. Cina merupakan
produsen kapas terbesar di dunia.
3. Pasar
Negara mana yang mempunyai ekonomi paling besar di dunia?
Barangkali Amerika Serikat. Dengan penduduk sekitar 300 juta dan dengan
pendapatan per kapita sekitar $40.000 per tahun, total ekonomi AS bisa
mencapai $12 triliun. Bandingkan dengan total ekonomi Indonesia ($1.200
 EKMA4116/MODUL 2 2.55

kali 250 juta = $300 miliar). Ekonomi AS 40 kali lebih besar dibandingkan
dengan ekonomi Indonesia.
4. Tenaga kerja
Negara mana yang bisa memberikan tenaga kerja murah dengan kualitas
baik? Barangkali Cina bisa menjadi salah satu pilihan. Dengan penduduk
lebih dari 1 miliar orang, Cina jelas bisa menawarkan tenaga kerja murah
yang hampir tidak terbatas.
5. Incorporated
Di mana MNC mencatatkan perusahaannya? Biasanya, pertimbangan
untuk mencatatkan perusahaannya adalah negara dengan infrastruktur yang
baik dan pajak rendah. Infrastruktur tersebut meliputi infrastruktur hukum
(peraturan perundangan yang jelas) dan infrastruktur teknologi (misalnya
jaringan komunikasi yang baik). Bermuda bisa menjadi salah satu pilihan.
Negara ini tidak membebankan pajak personal, capital gain, ataupun pajak
warisan.
6. Manajer
Manajer bisa diambilkan dari negara sekitar, misalnya Filipina. Filipina
mempunyai tradisi perguruan tinggi yang cukup kuat sehingga lulusan
perguruan tinggi mereka bisa menjadi salah satu pilihan.
7. Mesin
Mesin bisa didatangkan dari Jerman. Jerman dikenal sebagai salah satu
negara yang memproduksi mesin yang andal.
8. Dana
Negara mana yang mempunyai stereotipe penghasil dana murah?
Barangkali Jepang. Dengan tingkat bunga yang sangat rendah, masyarakat
Jepang masih gemar menabung. Bunga di Jepang berada sekitar 0,1% pada
tahun 2010 dan merupakan tingkat bunga terendah di dunia saat itu.
9. Pemilik
Pemiliknya adalah orang Indonesia.

MNC merupakan contoh institusi yang berkembang mengikuti dan


memanfaatkan globalisasi. Pertumbuhan perusahaan multinasional sebagian
disebabkan oleh perkembangan teknologi yang pesat di samping oleh
berubahnya situasi sosial dan politik dunia. Teknologi komunikasi dan
transportasi merupakan contoh teknologi yang akan mendorong pertumbuhan
perusahaan multinasional.
2.56 Manajemen 

MNC berkembang atas prinsip dasar bahwa input perusahaan adalah


mobil (bisa dipindah-pindahkan dengan mudah). Dalam ilustrasi di atas,
input MNC pakaian berasal dari seluruh dunia. Kemudian, input tersebut bisa
dipindah-pindahkan dengan mudah. Sebagai contoh, mesin dari Jerman bisa
dengan mudah dibawa ke Cina, tempat pabrik tekstil tersebut berdiri. Dana
dari Jepang dengan mudah ditransfer ke Jerman (untuk membayar mesin)
atau Cina (untuk membayar tenaga kerjanya). Perkembangan teknologi
memungkinkan perpindahan input yang mudah seperti itu.
MNC sering dikontraskan dengan teori keunggulan komparatif dari
David Ricardo (hidup abad ke-17). David Ricardo yang merupakan ekonom
klasik berpendapat bahwa negara mestinya memproduksi barang sesuai
dengan keunggulan komparatifnya. Kemudian, negara-negara di dunia
melakukan pertukaran produk yang dihasilkannya. Dengan cara tersebut,
perdagangan dunia akan terbentuk. Kemakmuran dunia akan meningkat.
Sebagai ilustrasi, misal kita menggunakan dua negara, yaitu Indonesia dan
Amerika Serikat. Apa keunggulan komparatif Indonesia dan Amerika
Serikat? Indonesia barangkali mempunyai tenaga kerja yang lebih murah
dibandingkan Amerika Serikat. Amerika Serikat mempunyai keunggulan
teknologi, yaitu teknologi yang canggih. Indonesia sebaiknya memproduksi
barang berbasiskan keunggulan komparatifnya dan tenaga kerja murah.
Produk apa? Mungkin pakaian karena pakaian tidak membutuhkan teknologi
canggih dan tenaga kerja murah bisa menekan harga pakaian. Amerika
Serikat sebaiknya memproduksi barang sesuai dengan keunggulan
komparatifnya, yaitu teknologi canggih. Produk apa? Misalkan, pesawat jet.
Pesawat jet membutuhkan teknologi yang canggih. Kemudian, Indonesia dan
Amerika Serikat melakukan pertukaran. Indonesia menjual pakaiannya ke
Amerika Serikat, sedangkan Amerika Serikat menjual pesawat jetnya ke
Indonesia. Cara tersebut akan mendorong perdagangan dunia yang akan
meningkatkan kemakmuran dunia.
Cara tersebut akan jauh lebih baik dibandingkan kalau Indonesia
memproduksi pesawat jet atau Amerika Serikat memproduksi pakaian. Cara
seperti ini tidak akan menghasilkan output yang optimal. Cara kerja yang
dibayangkan oleh David Ricardo didasarkan pada prinsip dasar bahwa input
adalah tidak mobile (tidak bisa dipindah-pindahkan). Dengan demikian,
masing-masing negara sudah ditakdirkan atau bernasib menjadi negara
dengan karakteristik tertentu. Indonesia ditakdirkan menjadi negara dengan
tenaga kerja murah dan tidak akan pernah bisa menjadi negara dengan
 EKMA4116/MODUL 2 2.57

teknologi canggih. Amerika Serikat ditakdirkan menjadi negara dengan


teknologi canggih.
Perkembangan teknologi dan sosial dunia menyingkirkan prinsip yang
dibayangkan oleh David Ricardo tersebut. Perkembangan teknologi membuat
input menjadi sangat mudah dipindah-pindahkan. Sebagai contoh, pada
zaman David Ricardo, proses mentransfer uang dari Jepang ke Jerman
merupakan proses yang sangat sulit. Uang ditaruh di kapal, yang kemudian
berlayar melewati Asia, memutar di Afrika (karena belum ada terusan Suez),
dan datang di Jerman setahun kemudian. Sekarang, proses transfer dana dari
Jepang ke Jerman dilakukan melalui kawat dan memakan waktu maksimal
satu minggu. Pada zaman David Ricardo, mengirimkan desain dari Italia ke
Cina bisa memakan waktu berbulan-bulan. Sekarang ini, proses mengirimkan
desain tersebut bisa melalui e-mail dan hanya membutuhkan waktu lima
menitan. Perkembangan sosial membantu berkembangnya MNC, di samping
MNC juga mendorong perkembangan sosial tersebut. Perkembangan sosial
yang dimaksud adalah kecenderungan semakin homogennya budaya dunia.
Sebagai contoh, saat ini pola pakaian dunia kerja (dressing code) yang
standar adalah pakaian dengan dasi. Kita menjumpai pola berpakaian ini di
mana-mana, baik di Amerika Serikat maupun di Indonesia. Makanan cepat
saji (fast food) juga sudah mulai merambah dunia, baik di Amerika Serikat
maupun Indonesia. Kita biasa menjumpai restoran McDonald di AS ataupun
Indonesia. Di Indonesia, juga berkembang model makanan cepat saji versi
Indonesia, seperti Yogya Chicken (ayam goreng) atau Mister Burger
(burger).
Contoh berikut ini menggambarkan bagaimana MNC mengembangkan
international value chain (rantai nilai atau rantai pasokan internasional)
untuk mendorong daya saing mereka. The Limited, sebuah perusahaan ritel
pakaian yang berpusat di Columbus, Ohio, Amerika Serikat, mempunyai
sekitar 3.200 outlet. Untuk mempercepat siklus produknya, The Limited
menggunakan teknologi komunikasi. Melalui kantor pusatnya, perusahaan
memonitor produk mana yang laku keras. Setelah memperoleh informasi
tersebut, kantor pusat mengirimkan order melalui satelit ke pabrik-pabriknya
di Amerika Serikat, Hongkong, Korea Selatan, dan Singapura. Setelah
produk selesai dibuat, produk tersebut kemudian dikirimkan ke Columbus,
Ohio, Amerika Serikat, melalui Boeing 747 yang disewa dengan
penerbangan empat kali seminggu. Dengan pusat distribusi yang sangat
otomatis, produk kemudian disortir, diberi label harga, dan disiapkan untuk
2.58 Manajemen 

dikirim dalam waktu 48 jam. Kemudian, dengan truk dan pesawat terbang,
produk tersebut dikirim ke 3.200 outlet (toko) The Limited yang tersebar,
baik di Amerika Serikat, Eropa, maupun produk katalognya (penjualan
langsung ke konsumen). Dalam waktu 60 hari, setelah order dilakukan,
barang sudah siap dijual di toko-toko The Limited. Dengan cara semacam itu,
The Limited bisa memperpendek jangka waktu order, sedangkan pesaing lain
biasanya membutuhkan waktu sekitar enam bulan. The Limited mempunyai
daya saing yang lebih baik dengan cara semacam itu. Teknologi transportasi
dan komunikasi menjadi kunci dalam manajemen The Limited tersebut.
Tabel berikut ini menyajikan 20 MNC terbesar di dunia yang diurutkan
dari nilai pendapatannya (revenue) pada tahun 2011.

Tabel 2.13 Dua Puluh MNC Terbesar di Dunia

Revenues Profits
Ranking Perusahaan ($ millions) ($ millions)
1 Wal-Mart Stores 421,849 16,389
2 Royal Dutch Shell 378,152 20,127
3 Exxon Mobil 354,674 30,460
4 BP 308,928 -3,719
5 Sinopec Group 273,422 7,629
6 China National Petroleum 240,192 14,367
7 State Grid 226,294 4,556
8 Toyota Motor 221,760 4,766
9 Japan Post Holdings 203,958 4,891
10 Chevron 196,337 19,024
11 Total 186,055 14,001
12 Conoco Phillips 184,966 11,358
13 Volkswagen 168,041 9,053
14 AXA 162,236 3,641
15 Fannie Mae 153,825 -14,014
16 General Electric 151,628 11,644
17 ING Group 147,052 3,678
18 Glencore International 144,978 1,291
19 Berkshire Hathaway 136,185 12,967
20 General Motors 135,592 6,172

Terlihat bahwa Wal-Mart merupakan MNC terbesar dunia dengan nilai


pendapatannya mencapai sekitar 421 miliar dolar AS. Wal-Mart merupakan
perusahaan toko ritel yang menjual berbagai barang kebutuhan langsung ke
 EKMA4116/MODUL 2 2.59

konsumen. Perusahaan minyak banyak yang tercatat dalam daftar tersebut,


seperti Royal Dutch Shell atau Exxon.

Contoh prinsip kerja MNC


MNC beroperasi berdasarkan prinsip berikut ini (kolom kiri). Sebagai
perbandingan, dunia yang dibayangkan oleh David Ricardo melalui teori
keunggulan komparatifnya bisa dilihat pada kolom kanan.

Mekanisme Kerja MNC Perusahaan di Bawah Teori Keunggulan


Komparatif
1. Input sangat mudah dipindah- 1. Input sulit untuk dipindah-pindahkan
pindahkan. Bahan baku dari satu antarnegara
negara dipindahkan ke negara lain 2. Negara sudah ditakdirkan menjadi
dengan cepat negara yang tertentu
2. Negara bisa belajar untuk 3. Negara hanya memproduksi barang
menguasai keterampilan yang baru berbasiskan keunggulan
3. Prinsip yang dinamis komparatifnya
4. Negara bisa memproduksi barang 4. Prinsip yang statis
yang beragam

2. Motif Perusahaan Multinasional


Sejarah menunjukkan pertumbuhan perusahaan multinasional bukan
hasil dari perencanaan yang sistematis pada mulanya. Pertumbuhan tersebut
terutama disebabkan oleh reaksi untuk memanfaatkan sumber daya dan
kesempatan yang muncul. Serangkaian reaksi terhadap perubahan situasi
mendorong perusahaan untuk melakukan go international. Sebagai contoh,
persaingan keras di dalam negeri mendorong perusahaan mencari ekspansi ke
luar, misalnya mencari tenaga kerja murah, menghindari persaingan dalam
negeri, dan setelah berhasil di pasar luar negeri, perusahaan bisa melakukan
konsolidasi di dalam negeri. Beberapa situasi berikut ini mendorong
organisasi melakukan ekspansi ke luar negeri (go international).

a. Mencari bahan mentah


Motivasi mencari bahan mentah merupakan motivasi klasik. Kolonisasi
pada mulanya didorong oleh motivasi mencari bahan mentah. Belanda
dengan VOC-nya datang ke Indonesia bertujuan mencari rempah-rempah.
2.60 Manajemen 

Rempah-rempah tersebut bisa dipakai untuk menghangatkan tubuh dan juga


mengawetkan makanan. Pada zaman kulkas atau lemari es belum ditemukan,
tentunya rempah-rempah menjadi komoditas yang sangat berharga. Saat ini,
rempah-rempah barangkali bukan lagi merupakan komoditas yang nilainya
sangat tinggi, tetapi banyak perusahaan multinasional modern yang
mempunyai paralelisasi dengan VOC. Perusahaan Exxon atau Caltex
misalnya merupakan perusahaan yang mencari bahan baku (minyak dalam
hal ini) di luar negeri. Perusahaan pertambangan juga merupakan contoh
perusahaan yang mencari bahan baku ke luar negeri. Perusahaan-perusahaan
tersebut justru merupakan pionir dalam pertumbuhan perusahaan
multinasional. Mereka mulai banyak menginvestasikan dananya ke luar
negeri pada awal abad ke 20-an.

b. Mencari pasar
Motivasi pasar saat ini mendominasi pertumbuhan perusahaan
multinasional. Perusahaan multinasional, seperti IBM, Unilever, Toyota, dan
Coca-Cola, mendirikan cabang atau anak perusahaan luar negeri untuk
mendorong penjualan mereka. Pada waktu Perang Dunia II berakhir, banyak
perusahaan Amerika Serikat memasuki Eropa untuk membangun kembali
Eropa yang hancur karena perang tersebut. Aliran modal tersebut mendorong
tumbuhnya perusahaan multinasional. Perusahaan multinasional, seperti
McDonald’s dan Dunkin Donut, memasuki pasar Indonesia untuk
memanfaatkan pasar Indonesia yang besar. Toyota mendirikan pabrik di
Amerika Serikat dengan tujuan membebaskan diri dari fluktuasi kurs yen-
dolar. Dengan demikian, hal itu menjamin lancarnya suplai mobil ke
Amerika Serikat. Perekonomian dunia yang semakin terbuka akan
mendorong motivasi semacam ini yang bisa berakibat munculnya persaingan
antara perusahaan multinasional dan perusahaan domestik. Dengan
persaingan atau interaksi tersebut, perusahaan domestik diharapkan
berperilaku seperti perusahaan multinasional atau dengan kata lain semakin
mendorong ekspansi ke luar negeri (go international).

c. Meminimalkan biaya
Perusahaan multinasional dengan ciri semacam ini merupakan fenomena
paling baru (dibandingkan sebelumnya). Perusahaan multinasional berusaha
mencari tempat biaya produksi bisa menjadi lebih rendah. Sebagai contoh,
perusahaan tekstil di negara Amerika Serikat tidak akan kompetitif apabila
 EKMA4116/MODUL 2 2.61

menggunakan tenaga kerja AS karena tenaga kerja di AS sudah terlalu tinggi


tingkat upahnya. Untuk menjaga daya saingnya, perusahaan tersebut
merelokasi pabriknya ke luar negeri atau ke negara dengan tenaga kerja
murah, seperti Indonesia atau Cina. Perusahaan elektronik banyak yang
memproduksi komponennya di negara dengan tenaga kerja murah.
Komponen komputer IBM, kalkulator Casio, atau stereo-system Sony banyak
diproduksi di Malaysia, Taiwan, atau Indonesia.

d. Motif lain
Di samping motif seperti yang disebutkan di muka, banyak perusahaan
multinasional melakukan ekspansi ke luar negeri dengan motif lain, seperti
memperoleh akses ke perkembangan teknologi dunia. Perusahaan Jepang
atau Eropa banyak yang membeli perusahaan Amerika Serikat atau bekerja
sama dengan universitas di Amerika Serikat. Tujuannya, memperoleh akses
ke perkembangan teknologi dunia yang terbaru. Sebaliknya, perusahaan
seperti IBM mempunyai divisi riset di Swiss (Eropa) dengan tujuan yang
sama. Pemilihan tempat atau negara tentunya tergantung pada kemajuan
teknologi yang ingin diikuti. Di samping motivasi memperoleh akses, banyak
perusahaan multinasional melakukan ekspansi ke luar dengan tujuan
memperoleh keamanan dari pergolakan politik. Pada waktu Hongkong akan
diserahkan kembali ke Cina, banyak perusahaan Hongkong yang
mengalihkan sahamnya atau melakukan investasi ke luar negeri karena
mereka khawatir pengalihan tersebut mempunyai efek negatif terhadap
perusahaan mereka. Perusahaan yang dipunyai minoritas di negara
berkembang banyak yang melakukan investasi ke luar negeri dengan tujuan
memperoleh keamanan politis atau berjaga-jaga terhadap kemungkinan
pergolakan politik di negara tersebut.
Motif-motif yang telah disebutkan itu tidak saling menghilangkan, tetapi
saling melengkapi. Perusahaan melakukan ekspansi ke luar negeri tidak
hanya karena satu motif, tetapi bisa karena beberapa motif sekaligus. Sebagai
contoh, perusahaan Toyota atau Sony melakukan ekspansi ke Indonesia
dengan tujuan mencari tenaga kerja murah, di samping ingin memanfaatkan
pasar Indonesia yang potensial.

3. Evolusi Perusahaan Multinasional


Kehadiran perusahaan multinasional atau ekspansi ke luar negeri tidak
terjadi secara langsung, tetapi terjadi secara bertahap. Pada mulanya,
2.62 Manajemen 

perusahaan mengidentifikasi kesempatan pasar yang ada di luar negeri,


kemudian mengekspor barang ke luar negeri. Cara semacam itu mempunyai
keuntungan karena risiko yang dihadapi kecil, biaya persiapan kecil, dan
keuntungan cepat diperoleh. Namun, cara tersebut mempunyai kelemahan
karena belum memanfaatkan pasar luar negeri secara optimal. Setelah
perusahaan mengenali pasar lebih baik, perusahaan bisa melangkah lebih
lanjut dengan mendirikan fasilitas pelayanan atau mendirikan cabang
perusahaan di luar negeri. Setelah mengenali pasar luar negeri lebih lanjut,
perusahaan bisa mendirikan pusat distribusi di luar negeri. Kemudian, setelah
pusat distribusi menunjukkan prospek yang menarik, perusahaan bisa
meningkatkan kehadirannya secara penuh dengan mendirikan fasilitas
produksi di luar negeri.

Ekspor  Fasilitas Pelayanan Luar Pusat Fasilitas Produksi


Negeri Distribusi (Kehadiran Penuh di
 Cabang Luar Negeri Luar Negeri)
 Mendirikan Sendiri
 Membeli
Perusahaan
 Lisensi

Gambar 2.7 Evolusi MNC

Dengan mendirikan fasilitas produksi di luar negeri, perusahaan bisa


memanfaatkan secara penuh potensi pasar luar negeri. Tentunya, risiko yang
dihadapi juga akan semakin meningkat, di samping biaya yang tidak murah.
Dengan cara semacam ini, perusahaan bisa melayani pasar luar negeri dengan
lebih cepat dan dengan komitmen yang lebih kuat. Hasil yang diharapkan
adalah meningkatnya penjualan yang berarti meningkatnya keuntungan dan
stabilitas suplai bisa diharapkan. Keuntungan terakhir ini terutama
bermanfaat untuk unit yang memproduksi barang antara dan kemudian dijual
ke perusahaan lain atau ke unit yang lain. Situasi tertentu juga mendorong
produksi di luar negeri menjadi keharusan. Sebagai contoh, Departemen
Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon) mengharuskan pemasok militer AS
mendirikan pabriknya di Amerika Serikat. Pentagon tidak mau pasokan
senjata militer terganggu apabila produksi dilakukan di luar AS.
Investasi di luar negeri bisa dilakukan dengan membangun pabrik sendiri
atau membeli perusahaan lain yang sudah jadi. Masing-masing mempunyai
 EKMA4116/MODUL 2 2.63

keuntungan dan kerugian. Membeli perusahaan yang sudah jadi mempunyai


keuntungan: cepat memasuki pasar. Keuntungan semacam ini akan semakin
terasa jika perusahaan memasuki pasar terlambat dibandingkan pesaingnya.
Kelemahan cara semacam ini antara lain kemungkinan sulitnya
mengintegrasikan perusahaan yang dibeli dengan perusahaan pusat, di
samping biaya yang dikeluarkan bisa melebihi biaya mendirikan pabrik
secara langsung. Kadang-kadang situasi mengharuskan perusahaan
membangun pabrik, bukannya membeli perusahaan yang ada. Perusahaan
yang mempunyai proses produksi dan peralatan yang khusus terpaksa harus
membangun pabrik sendiri agar pabrik tersebut konsisten dengan pabrik yang
dipunyai di negara asalnya. Jika tidak ada partner lokal, perusahaan
multinasional terpaksa harus membangun sendiri perusahaan di luar negeri.
Mendirikan pabrik sendiri mempunyai keuntungan karena perusahaan
mempunyai fleksibilitas karena biaya bisa ditekan menjadi lebih murah
dibandingkan dengan membeli perusahaan. Kelemahan pendekatan ini adalah
lamanya waktu yang diperlukan untuk memasuki pasar. Jika persaingan
membutuhkan kecepatan memasuki pasar, cara ini menjadi tidak menarik.
Alternatif lain, di samping kedua cara yang disebutkan, adalah lisensi.
Lisensi merupakan perjanjian antara pihak pertama (licensor) yang memberi
izin dan pihak kedua (licensee) untuk menggunakan merek atau proses
produksi sesuai dengan kesepakatan tertentu. Pemberi izin memperoleh fee
(pembayaran) sebagai balasannya. Pemberi izin akan memberi bantuan
manajerial ataupun teknis kepada pihak kedua. Pihak kedua harus memenuhi
kesepakatan tertentu, misalnya harus menjaga standar kualitas tertentu dan
membeli bahan tertentu dari licensor atau pihak yang ditunjuk. Tentunya,
cara semacam itu membatasi fleksibilitas licensee. Hal itu merupakan
kelemahan lisensi. Keuntungan bagi pihak kedua adalah bantuan dari pihak
pertama dan merek atau proses produksi yang mapan yang berarti bisa
mengurangi risiko bisnis. Rumah makan McDonald's merupakan contoh
lisensi yang sangat populer.
2.64 Manajemen 

LA TIHA N

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,


kerjakanlah latihan berikut!
Identifikasi dan pilih salah satu perusahaan MNC. Baca profil MNC
tersebut (produknya, negara-negara MNC tersebut beroperasi, nilai
penjualannya, komposisi penjualan dari domestik dan asing, jumlah tenaga
kerja, dan sebagainya). Tunjukkan bagaimana MNC tersebut berusaha
mengoptimalkan sumber daya di dunia ini.

Petunjuk Jawaban Latihan

Cari informasi dari internet. Banyak perusahaan MNC yang sudah sering
kita dengar. Pergi ke website perusahaan tersebut. Baca dan tuliskan profil
perusahaan tersebut yang menunjukkan ke-MNC-an perusahaan tersebut
(misal jumlah negara tempat operasi dan sebagainya). Tunjukkan juga
bagaimana perusahaan tersebut membangun operasi multinasionalnya (baca
contoh perusahaan The Limited).

RA NG K UMA N
Kegiatan belajar ini membicarakan globalisasi. Globalisasi saat ini
merupakan isu yang sangat relevan dengan manajemen. Dunia saat ini
praktis sudah masuk dalam era globalisasi yang ditandai dengan
menyempitnya jarak tempuh antardunia. Semakin cepatnya berita
menyebar dari satu negara ke negara lainnya, semakin berkurangnya
pembatasan antarnegara. Globalisasi perlu direspons dengan sikap yang
terbuka, bersedia membuka diri dan belajar dari negara lain, serta selalu
berusaha memperbaiki diri sehingga globalisasi bisa menjadi
kesempatan bagi perusahaan.
Bagian berikutnya membicarakan struktur ekonomi dunia. Amerika
Serikat saat ini masih menjadi negara dengan ekonomi (diukur dengan
GDP) terbesar di dunia. Pada tahun 2020, Cina diperkirakan akan
menjadi negara dengan ekonomi terbesar di dunia. Perubahan struktur
ekonomi dunia saat ini dibandingkan tahun 2020 akan mempunyai
beberapa implikasi bisnis. Bagian terakhir membicarakan perusahaan
multinasional (multinational corporation atau MNC). MNC merupakan
perusahaan yang beroperasi di dua negara atau lebih. Lebih dari
 EKMA4116/MODUL 2 2.65

pengertian fisik, MNC ditandai dengan perilaku manajernya yang selalu


berusaha mengoptimalkan sumber daya dunia (lintas batas negara).
MNC merupakan contoh organisasi yang berusaha memanfaatkan
globalisasi. MNC bekerja dengan prinsip bahwa input perusahaan sangat
mudah dipindah-pindahkan (mobil). Prinsip ini berbeda dengan
pandangan ekonom klasik, seperti David Ricardo. David Ricardo
merumuskan konsep comparative advantage. Negara seharusnya
memproduksi barang berbasiskan keunggulan komparatifnya. Ada
beberapa motif perusahaan go international, seperti mencari bahan
mentah, mencari pasar, dan mencari teknologi. Evolusi perusahaan MNC
dilakukan secara bertahap. Pertama, perusahaan melakukan ekspor. Jika
kondisinya lebih pasti, MNC bisa melangkah lebih lanjut, misalnya
mendirikan kantor penjualan dan cabang di negara lain. Tahap
berikutnya, untuk mengoptimalkan keuntungan, MNC bisa hadir
sepenuhnya di negara lain, yaitu mendirikan pabrik dan mendirikan
kantor penjualan. MNC hadir penuh di negara asing.

TE S F O RMA TIF 3

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1) David Ricardo menganjurkan negara untuk memproduksi barang


berbasiskan keunggulan komparatif. Teori tersebut dinamakan ….
A. multinational corporation
B. comparative advantage
C. competitive advantage
D. globalisasi

2) Negara dengan ekonomi terbesar tahun 2020 diperkirakan adalah ….


A. Amerika Serikat
B. India
C. Inggris
D. Cina

3) Globalisasi ditandai dengan ….


A. meningkatnya batasan antarnegara
B. perdagangan internasional melambat karena terbentuknya blok
ekonomi dunia
C. perpindahan modal antarnegara yang semakin cepat
D. kecenderungan negara memproduksi barang berbasiskan keunggulan
komparatif
2.66 Manajemen 

4) Coca-Cola membuka anak perusahaan di Indonesia karena melihat


jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar dan penghasilan rakyat
Indonesia yang semakin meningkat. Motif perusahaan tersebut datang ke
Indonesia adalah ….
A. motif mencari pasar
B. motif mencari bahan baku
C. motif mencari teknologi
D. motif mencari keamanan

5) Pizza Hut, McDonald, dan Burger King merupakan contoh MNC yang
berkembang dengan menggunakan model ….
A. membeli perusahaan lokal
B. mendirikan perusahaan baru di negara asing
C. menggunakan lisensi (franchise atau waralaba)
D. menggunakan perusahaan lain

6) Berikut ini beberapa implikasi dari perkembangan ekonomi dunia pada


tahun 2020, yaitu ….
A. penduduk di negara berkembang lebih tua dibandingkan di negara
maju
B. jumlah penduduk di negara berkembang lebih sedikit dibandingkan
di negara maju
C. meningkatnya kekuatan ekonomi akan mendorong peningkatan
kekuatan politik
D. jumlah kelas menengah di negara berkembang tidak akan bertambah

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 3 yang


terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 3.

Jumlah Jawaban yang Benar


Tingkat penguasaan =  100%
Jumlah Soal

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali


80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang
 EKMA4116/MODUL 2 2.67

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat


meneruskan dengan modul selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 3, terutama bagian yang
belum dikuasai.
 EKMA4116/MODUL 2 2.69

Mahasiswa, kasus di bawah ini merupakan salah satu contoh etika bisnis
dan tanggung jawab sosial. Silakan Anda baca kasus ini dan coba jawab
pertanyaan yang diberikan.

KASUS SUAP IMPOR DAGING SAPI

Pada Selasa, 29 Januari 2013, terjadi berita yang menggemparkan di


Indonesia. Empat orang ditangkap oleh KPK (Komisi Pemberantas Korupsi)
berkaitan dengan tuduhan suap impor daging sapi. Empat orang tersebut
terdiri atas dua orang direktur PT Indoguna (pengimpor daging sapi): satu
orang petinggi partai politik serta satu orang yang diperkirakan sebagai
perantara antara petinggi partai politik dan perusahaan pengimpor daging
sapi.
Persaingan di bisnis impor daging sapi menjadi semakin sengit.
Kebijakan pengurangan impor semakin mendorong persaingan yang lebih
sengit. Kebijakan tersebut bertujuan mendongkrak produksi daging nasional.
Beberapa pengimpor mencoba melobi ke pemerintah agar kuota impor
daging ditambah. Beberapa kali lobi berhasil menambah kuota impor daging.
Akan tetapi, persaingan semakin sengit dengan bertambahnya perusahaan
yang bermain di bisnis daging impor ini.
Pada tahun 2011, alokasi kuota impor daging sapi adalah 50.000 ton.
Realisasinya mencapai 100.000 ton. Ada 53 pengimpor yang bermain di
bisnis tersebut. Pada tahun 2012, alokasi daging impor sapi mencapai 34.000
ton, turun dari tahun sebelumnya. Realisasinya mencapai 40.000 ton.
Pengimpor yang bermain tercatat ada 69. Tahun 2013, alokasi impor daging
ditentukan 32.000 ton dan realisasi belum tercatat. Ada peningkatan
pengimpor menjadi 74. Kuota impor daging semakin lama semakin menurun.
Pengimpor mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Realisasi sering kali
melebihi kuota yang menandakan bahwa pengimpor berhasil menekan
pemerintah untuk menambah impor daging.
Penentuan kuota impor daging sapi dilakukan oleh Kementerian
Koordinator Perekonomian yang didasari oleh rekomendasi Kementerian
Pertanian. Menurunnya kuota impor dan meningkatnya pemain mendorong
beberapa pengusaha untuk melakukan “jalan pintas”, yaitu bernegosiasi
langsung dengan pihak-pihak pengambil keputusan. Dalam kasus suap impor
daging di atas, pengusaha berusaha memanfaatkan pengaruh petinggi partai
politik agar dia bisa menekan pihak di Kementerian Pertanian untuk
2.70 Manajemen 

menaikkan kuota impor daging sapi bagi pengusaha tersebut. Sebagai


imbalannya, pengusaha tersebut akan memberikan fee (uang terima kasih)
kepada petinggi tersebut. Bagan berikut ini menggambarkan proses
penunjukan impor daging sapi yang resmi dan yang tidak resmi.
Bagan tersebut menunjukkan bahwa agar bisa memperoleh izin
mengimpor daging sapi, pengimpor mengajukan izin ke Direktorat Jenderal
Peternakan. Direktorat tersebut kemudian menerbitkan surat rekomendasi
atas nama menteri pertanian. Surat dikirimkan ke Kementrian Perdagangan
yang kemudian menerbitkan surat izin impor. Sementara itu, jalur tidak resmi
bisa digunakan oleh pengimpor untuk memengaruhi keputusan. Dalam hal
ini, pengimpor bisa meminta orang penting (seperti petinggi partai politik)
untuk memengaruhi menteri pertanian yang selanjutnya menggunakan
wewenangnya untuk memerintahkan Direktorat Jenderal Peternakan agar
menambah kuota impor pengusaha tersebut.

Petinggi Menteri
Politik Pertanian

Pengimpor Direktorat Jenderal


Peternakan

Kementerian
Perdagangan

Sumber: Tempo, edisi 4—10 Februari 2013.

Gambar Proses Penunjukan Pengimpor Daging Sapi


(Panah Blok Hitam: Jalur Resmi dan Panah Blok Putih: Jalur Tidak Resmi)
 EKMA4116/MODUL 2 2.71

Pertanyaan
Misalkan Anda menjadi salah satu pengusaha impor daging sapi. Anda
menghadapi dilema. Jika menggunakan jalur resmi, Anda hanya akan
mendapatkan jatah impor sekitar 500 ton (32.000 ton dibagi 74 pengimpor).
Jika Anda mencoba memanfaatkan jalur tidak resmi, jatah Anda bisa
meningkat menjadi 3.000 ton misalnya. Imbalannya adalah Anda memberi
fee sebesar Rp2.000—3.000 per ton untuk kuota asli (yang 500 ton) dan
Rp5.000 per ton untuk kuota tambahan (yang 2.500 ton tambahan). Fee untuk
petinggi partai politik atau orang yang berpengaruh juga bisa berubah dari
Rp5.000 menjadi Rp10.000 per ton. Harga daging sapi berfluktuasi. Saat ini,
harga daging sapi berkisar antara Rp70.000—Rp90.000 per kilogram. Jika
Anda bisa memanfaatkan jalur tidak resmi, keuntungan Anda akan tambah
berlipat. Jika Anda menggunakan jalur resmi, keuntungan Anda akan jauh
lebih kecil. Apakah Anda mencoba memanfaatkan jalur tidak resmi?
Risikonya adalah jika ketahuan, Anda akan dituduh menyuap dan berurusan
dengan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Diskusikan alasan Anda.
2.72 Manajemen 

Daftar Pustaka
Adair, John. 2010. Strategic Leadership. Tt: Kogan Page Limited.

Buffa, Elwood dan Rakesh K. Sarin. 1987. Modern Production/Operation


Management. New York: Wiley & Sons.

Certo, Samuel C. 1981. Principles of Modern Management. Dubuque, Iowa:


WmC Brown.

Daft, Richard L. 2011. Management. Tt: South-Western.

Daft, Richard L. 2002. Leadership Experience. Orlando: Harcourt.

Donnely, Gibson dan Ivancevich. 1981. Fundamentals of Management.


Plano, Texas: Business Publication.

Griffin, Ricky W. 1993. Management. Boston: Houghton Mifflin.

Gross, Danie. 1996. Forbes Greatest Business Stories of All Time. New
York: Wiley & Sons.

Hamburg, Morris. 1987. Statistical Analysis for Decision Making. San Diego:
Hartcourt.

Hanafi, Mamduh dan Abdul Halim. 2010. Analisis Laporan Keuangan.


Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Hanafi, Mamduh. 2008. Manajemen. Yogyakarta: UPP-AMP YKPN.

Hughes, Richard L, dan Katherine Colarelli Beatty. 2005. Becoming A


Strategic Leader. San Fransisco: Wiley.

Jones, Gareth R. dan Jennifer M. George. 2010. Contemporary Management.


New York: McGraw Hill.
 EKMA4116/MODUL 2 2.73

Koontz, Harold, Cyrril O’Donnel, dan Heinz Weihrich. 2004. Management.


Singapore: McGraw Hill.

McLeod, Raymond. 1990. Management Information System. New York:


Macmillan.

Peters, Thomas J, dan Robert H. Waterman. 1982. In Search of Excellence.


New York: Harper & Row.

Porter, Michael E. 1980. Competitive Strategy. Toronto: The Free Press.

Porter, Michael E. 1985.Competitive Advantage. Toronto: The Free Press.

Stoner, James A.F., Edward Freeman, dan Daniel R Gilbert. 1995.


Management. New Jersey: Prentice Hall.

Anda mungkin juga menyukai