NIM : 031179755
Jawaban :
Dengan adanya TI memungkinkan bisnis akan tetap berjalan setiap saat dan dimana saja.
Dahulu sebelum adanya TI maka proses bisnis akan sangat sulit dilakukan. Hanya waktu
waktu tertentu dan tempat untuk berbisnis pun terbatas. Contohnya ketika kita akan
membeli suatu barang atau ingin menjual barang kita harus bertemu dengan pembeli/
penjual untuk melakukan kesepakatan. Hal tersebut membuat batasan tempat menjadi
sempit yakni hanya daerah sekitar saja.
Dan waktu nya pun terbatas yakni ketika toko atau penjual sedang membuka lapaknya.
Namun lihatlah di zaman TI ini ketika kita ingin membeli suatu barang kita hanya perlu
membuka ponsel melakukan beberapa sentuhan untuk memilih barang dan kita dapat
membelinya secara langsung tanpa bertemu langsung dengan penjual. Hal tersebut
memungkinkan kita melakukan kegiatan bisnis kapan saja tanpa batasan waktu. Hal
seperti itulah yang membuat bisnis kini tidak memiliki batasan waktu maupun batasan
tempat.
Pemasaran
Baik bisnis kecil, menengah, maupun bisnis besar kini sudah pada tingkatan bermain
dengan internet. Mereka dapat memiliki web yang diapakai untuk menerima pesanan,
menjual barang, dan beberapa kegiatan bisnis lain. Mereka juga mulai menggunakan QR
Code yang terlihat seperti kode batang, namun berbentuk persegi.
Dengan sistem informasi, perusahaan juga bisa mengolah data yang ada pada pasar.
Database yang berisi data-data dari pasar, akan diorganisir dan dengan demikian tingkat
penjualan perusahaan bisa ditingkatkan. Lalu, sistem informasi juga dapat
mengidentifikasi setiap proses yang ada dalam perusahaan. Setelah setiap proses
diidentifikasi, maka akan didapat data dari proses, setelah itu didapat langkah langkah apa
saja yang harus diambild untuk melakukan perbaikan.
2. Manufaktur dan Jasa merupakan dua sektor ekonomi yang sangat penting. Kedua sektor
ini berkontribusi pada pengembangan ekonomi, infrastruktur dan kualitas hidup penduduk
di suatu Negara. Manufaktur berkaitan dengan produksi barang yang dibutuhkan dan
dikonsumsi oleh orang-orang (konsumen). Sedangkan Jasa atau layanan mengacu pada
industri yang tidak menghasilkan barang tetapi memberikan pelayanan bagi orang-orang
atau masyarakat seperti layanan kesehatan, layanan transportasi, layanan perbankan dan
lain sebagainya.
1. Barang Fisik
Perbedaan utama antara perusahaan Manufaktur dan perusahaan Jasa adalah tangibilitas
(tangibility) dari output yang dihasilkan. Output atau Keluaran dari perusahaan
manufaktur adalah memproduksi barang fisik yang dapat dilihat dan disentuh oleh
pelanggan. Sedangkan Output atau keluaran dari perusahaan Jasa seperti konsultasi,
pemeliharaan dan pelatihan adalah tidak berwujud (intangible).
2. Tingkat Persediaan
3. Permintaan Pelanggan
Perusahaan Jasa tidak akan menghasilkan layanan atau jasa kecuali dibutuhkan oleh
pelanggan. Perusahaan Jasa pada umumnya menghasilkan layanan yang disesuaikan
dengan kebutuhan pelanggan. Sedangkan perusahaan manufaktur dapat memproduksi
barang tanpa pesanan pelanggan atau perkiraan permintaan pelanggan. Namun,
memproduksi barang yang tidak memenuhi kebutuhan pasar adalah strategi yang buruk
dan harus dihindari oleh setiap perusahaan manufaktur.
5. Lokasi Fisik
Perusahaan Jasa tidak memerlukan lokasi fisik. Orang-orang yang bekerja di perusahaan
jasa dapat memberikan layanan dimana saja. Sedangkan perusahaan manufaktur atau
pabrik harus memiliki lokasi fisik untuk mengoperasikan produksinya dan juga
penyimpanan persediaannya.
3. Kapasitas (capacity) adalah hasil produksi atau volume pemrosesan (throughput) atau
jumlah unit yang dapat ditangani, diterima, disimpan, atau diproduksi oleh sebuah
fasilitas dalam suatu periode waktu tertentu.
Tujuan perancanaan kapasitas adalah pencapaian tingkat utilitas tinggi dan tingkat
pengembalian investasi yang tinggi, dimana penetapan ukuran fasilitas sangatlah
menentukan. Keputusan perencanaan kapasitas adalah salah satu keputusan terpenting
yang dibuat oleh manajer
Perencanaan kapasitas produksi memiliki peranan penting, yaitu digunakan untuk
menentukan seberapa besar tingkat keluaran yang mampu dihasilkan oleh suatu
perusahaan untuk memenuhi permintaan pasar.
Sebuah keputusan yang diambil oleh seorang manajemen operasi dalam merencanakan
kapasitas akan memberikan pengaruh yang berbeda terhadap performa. Menurut Pycraft
(2000), pengaruh-pengaruh tersebut antara lain biaya, pendapatan, modal kerja, kualitas,
dan kecepatan dalam merespons kebutuhan konsumen.
1. Aspek Biaya
Aspek biaya dipengaruhi oleh keseimbangan antara kapasitas dan permintaan (tingkat
output). Tingkat kapasitas yang melebihi permintaan berarti terjadi under-utilization atas
kapasitas, atau tingkat utilitas kapasitasnya rendah. Hal tersebut akan menghasilkan biaya
per unit yang tinggi pendapatan juga terkena pengaruh atas keseimbangan kapasitas
dengan permintaan, tetapi berkebalikan dari aspek biaya yang telah disebutkan
sebelumnya. Jika tingkat kapasitas sama atau lebih tinggi dari permintaan, semua
permitaan terpenuhi dan tidak ada pendapatan yang hilang.
2. Modal Kerja
Modal kerja akan dipengaruhi apabila ada keputusan operasi untuk memproduksi
persediaan barang jadi. Hal ini berarti permintaan akan terpenuhi, tetapi perusahaan harus
mengeluarkan biaya persediaan sampai produk tersebut terjual.
3. Kualitas Produk atau Jasa
Kualitas produk atau jasa akan dipengaruhi oleh keputusan perencanaan kapasitas,
terutama pada perencanaan kapasitas yang melibatkan perubahan besar di tingkat
kapasitas, seperti melalui perekrutan tenaga kerja baru untuk sementara waktu. Perlu
diperhatikan bahwa staf atau tenaga kerja yang baru, besar kemungkikan dapat
meningkatkan tingkat kesalahan dalam proses operasi.
4. Kecepatan Merespons Kebutuhan Konsumen
Kecepatan merespons kebutuhan konsumen juga terkena dampaknya, seperti
melaksanakan kebijakan persediaan akan menghasilkan kepuasan bagi konsumen karena
konsumen dapat cepat menikmati produk yang berasal dari persediaan, tanpa harus
menunggu produksi barang tersebut.