Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 3

NAMA : DAVID DWI PRASETYO KRISTIANTO


NIM : 042938334
1. Jelaskan hierarki kebutuhan Maslow dan contohnya dalam manajemen perusahaan
- Kebutuhan Fisiologis (Physiological Needs)
Kebutuhan paling dasar pada setiap orang adalah kebutuhan fisiologis yakni
kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya secara. Kebutuhan seperti
makanan, minuman, tempat berteduh, tidur dan oksigen (sandang, pangan,
papan). Kebutuhan-kebutuhan fisiologis merupakan yang paling dasar dan
besar bagi semua pemenuhan kebutuhan di atasnya. Manusia yang lapar akan
selalu termotivasi untuk makan, bukan untuk mencari teman atau dihargai.
Manusia akan mengabaikan atau menekan dulu semua kebutuhan lain sampai
kebutuhan fisiologisnya itu terpuaskan. Kebutuhan fisiologis berbeda dari
kebutuhan-kebutuhan lain, kebutuhan fisiologis adalah kegiatan yang
berulang. Sementara kebutuhan di tingkatan yang lebih tinggi tidak terus
menerus muncul.
Contoh dalam manajemen perusahaan
Dalam mencari kerja karyawan pastilah menjadikan gaji/upah sebagai alasan
utama. Sebelum kebutuhan dasar ini terpenuhi maka karyawan akan sulit
berkembang, memberikan prestasi, dan kontribusi besar pada perusahaan.
Menurut teori hierarki kebutuhan maslow maka perusahaan harus mampu
memenuhi kebutuhan dasar dari para karyawannya. Sehingga dapat menjadi
motivasi awal bagi karyawan untuk bekerja lebih giat dan memperbaiki citra
perusahaan
- Kebutuhan Akan Rasa Aman (Safety/Security Needs)
Setelah kebutuhan fisiologis, muncullah apa yang disebut sebagai kebutuhan
akan rasa aman. Kebutuhan akan rasa aman ini diantaranya adalah rasa aman
fisik, stabilitas perlindungan dan kebebasan dari daya-daya mengancam seperti
kriminalitas, perang, terorisme, penyakit, takut, cemas, bahaya, kerusuhan dan
bencana alam. Serta kebutuhan secara psikis yang mengancam kondisi
kejiwaan seperti tidak diejek, tidak direndahkan, tidak stres, dan lain
sebagainya. Kebutuhan akan rasa aman berbeda dari kebutuhan fisiologis
karena kebutuhan ini tidak bisa terpenuhi secara total.
Contoh dalam manajemen perusahaan
Rasa aman bagi karyawan seperti lingkungan kerja yang aman, bersih, dan
mendapat jaminan pasca pensiun sehingga merasa aman secara finansial pada
masa tua. Karyawan bekerja pada suatu perusahaan sampai masa pensiunnya
apabila kebutuhan rasa amannya terpenuhi. Karyawan merasa aman secara
lingkungan ditambah dengan adanya perencanaan setelah pensiun cenderung
akan bertahan lama dan loyal pada perusahaan.

- Kebutuhan Akan Rasa Memiliki Dan Kasih Sayang (Social Needs)


Kebutuhan akan cinta, kasih sayang dan rasa memiliki-dimiliki meliputi
dorongan untuk dibutuhkan oleh orang lain agar ia dianggap sebagai warga
komunitas sosialnya. Bentuk akan pemenuhan kebutuhan ini seperti
bersahabat, keinginan memiliki pasangan dan keturunan, kebutuhan untuk
dekat pada keluarga dan kebutuhan antarpribadi seperti kebutuhan untuk
memberi dan menerima cinta. Kebutuhan akan cinta meliputi cinta yang
memberi dan cinta yang menerima. Kita harus memahami cinta, harus mampu
mengajarkannya, menciptakannya dan meramalkannya.
Contoh pada manajemen perusahaan
Karyawan pada perusahaan memerlukan kebutuhan interaksi sosial dan kasih
saying. Untuk memenuhi kebutuhan ini karyawan menjalin persahabatan
dengan rekan sekerja, satu tim dan interaksi antara atasan dan bawahan.
Adanya hubungan dan komunikasi yang baik di dalam perusahaan akan
membuat perusahaan lebih mudah bersinergi demi mencapai tujuan.
- Kebutuhan Akan Penghargaan (Esteem Needs)
Setelah kebutuhan dicintai, selanjutnya manusia mengejar kebutuhan egonya
atas keinginan untuk berprestasi dan memiliki prestise. Setiap orang memiliki
dua kategori mengenai kebutuhan penghargaan, yaitu kebutuhan yang lebih
rendah dan lebih tinggi. Kebutuhan yang rendah adalah kebutuhan untuk
menghormati orang lain, kebutuhan akan status, ketenaran, dan pengakuan,
perhatian, reputasi, apresiasi, dan martabat. Kebutuhan yang tinggi adalah
kebutuhan akan harga diri termasuk perasaan, keyakinan, kompetensi, prestasi,
penguasaan, kemandirian dan kebebasan. Ketika kebutuhan untuk dihargai
terpenuhi, maka siap untuk memasuki gerbang aktualisasi diri
Contoh pada manajemen perusahaan
Karyawan selalu ingin jabatan yang lebih tinggi. Pada jabatan tertentu membuat
karyawan merasa dirinya dihargai, disegani dan dihormati. Sehingga karyawan
yang telah terpenuhi kebutuhan dasar sebelumnya akan bekerja lebih giat
untuk melampui target demi memperoleh promosi jabatan. Manajer
perusahaan memberikan promosikan bawahannya ke posisi yang lebih tinggi
dengan syarat tertentu. Hal ini menjadikan bawahannya tersebut merasa
dihargai atas kerjanya ditambah dengan promosi yang membuat kebutuhan
akan harga dirinya terpenuhi.
- Kebutuhan Akan Aktualisasi Diri (Self-actualization Needs)
Kebutuhan untuk membuktikan dan menunjukan dirinya kepada orang lain.
Pada tahap ini, seseorang mengembangkan semaksimal mungkin segala potensi
yang dimilikinya. Kebutuhan aktualisasi diri adalah kebutuhan yang tidak
melibatkan keseimbangan, tetapi melibatkan keinginan yang terus menerus
untuk memenuhi potensi.
Contoh pada manajemen perusahaan
Manajer mendelegasikan bawahannya untuk melakukan pekerjaan yang
menantang. Biasanya karyawan yang merasa dipercaya akan merasa senang
dan memicu keinginan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Hal ini
membuat karyawan merasa tertantang untuk dapat mengembangkan segala
potensi diri. Didukung atas kebutuhan kebutuhan lain yang sudah terpenuhi.

2. Jelaskan berbagai perubahan atau evolusi konsep pemasaran pada era produksi, era
penjualan, era konsep pemasaran dan era relasi pelanggan

- Era Produksi
Ketika Eropa pertama kali memuali perjuangan bertahan hidup di Amerika
sampai awal tahun 1900-an. Mereka mempunyai filosofi bisnis untuk
memproduksi sebanyak mungkin, karena ada pasar yang tidak terbatas. Filosifi
seperti ini logis dilakuakn karena kapabilitas produksi yang terbatas dan
banyaknya permintaan produk pada jaman itu. Kebutuhan yang diperlukan lebih
banyak daripada kapasitas produktif sehingga tujuan bisnis berpusat pada
produksi.

- Era Penjualan
Pada tahun 1920an, bisnis menggunakan teknik produksi masal. Sehingga
kapasitas produksi sering melebihi permintaan pasar.Filosofi mulai bergeser dari
penekanan pada produksi menjadi penekanan pada penjualan. Pada era ini
kegiatan pemasan yang paling penting adalah penjualan personal dan periklanan.

- Era Konsep Pemasaran


Setelah perang dunia kedua selesai pada tahun 1945, banyak prajurit yang
kembali untuk memperbaiki kondisi keluarganya. Meningkatnya angka kalahiran
yang diikuti dengan kemampuan untuk membelanjakan uang pada era ini,
Sehingga konsep pemasaran apada era ini memiliki tiga bagian yaitu
o Orientasi pelanggan, menemukan dan menyediakan hal yang pelanggan
inginkan
o Orientasi pelayanan, kepuasan pelanggan harus bersifat menyeluruh dan
terintegrasi dalam usaha organisasi atau perusahaan
o Orientasi keuntungan, bahwa produk dan jasa yang dibeli memberikan
keuntungan bagi organisasi.

- Era Relasi Pelanggan


Pada tahun 1990, manajer memperluas konsep dari pemasaran dangan
mengadopsi konsep pengeloalaan hubungan dengan pelanggan. Pengelolaan
hubungan dengan pelanggan merupakan proses pembelajaran mengenai
pelanggan dalam mengerjakan segala sesuatu untuk memuaskan pelanggan
melebihi harapan mereka. Kepuasan pelanggan diharapkan dapat meningkatkan
loyalitas pelanggan. Pada era ini perusahaan dituntut untuk membuka
komunikasi secara luas dengan pelanggan, melalui web site, telepon, fax, e-mail,
maupun kontak personal langsung denga pelanggan.

3. Jelaskan tahapan dalam melakukan promosi

Tahapan dalam melakukan promosi


1. Mengidentifikasi target pasar
2. Menentukan sasaran setiap elemen dalam bauran promosi. Sasaran yang
ditetapkan harus dapat diukur dan jelas
3. Menentukan anggaran promosi. Proses anggaran dapat mengklarifikasi jumlah
banyak anggaran yang digunakan dalam periklanan, penjualan personal, dan
usaha-usaha pemasaran lainnya
4. Mengembangkan pesan. Sasaran program promosi terintegrasi adalah memiliki
pesan yang dapat dikomunikasikan denga jelas menggunakan periklanan, public
relations, penjual, dan usaha promosi lainnya
5. Menerapkan rencana. Periklanan harus dapat dijadwalkan untuk usaha yang
saling melengkapi antara promosi penjualan dan public relations.
6. Mengevaluasi keefektifan promosi. Ukuran terhadap hasil promosi tergantung
pada sasaran yang jelas. Masing masing elemen dan bauran promosi harus dapat
dievaluasi secara terpisah. Semua ukuran harus jelas sehinggga dapat digunakan
untuk perbaikan di masa mendatang.
SUMBER: EKMA4111/MODUL7,8

Anda mungkin juga menyukai