Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 3

Nama Mahasiswa : Triludviani Rachmah

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 042132275

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4116/Manajemen

Kode/Nama UPBJJ : 42/Semarang

Masa Ujian : 2021/22.1 (2021.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Coba anda jelaskan apa yang menjadi fokus dari teori bakat!

Jawab :
Teori bakat berusaha mengidentifikasi karakteristik pribadi dari seorang pemimpin.
Tidak hanya itu, teori ini juga ingin melihat karakteristik-karakteristik apa yang
membedakan pemimpin yang efektif dengan pemimpin yang tidak efektif. Pandangan
semacam ini mengasumsikan bahwa pemimpin mempunyai sifat/karakteristik yang
terbawa sejak lahir. Dengan kata lain, teori ini sesuai dengan pandangan bahwa
pemimpin tersebut dilahirkan, bukan dipelajari/diajarkan.

Kebanyakan studi dalam teori bakat tersebut memfokuskan pada sifat-sifat apa yang ada
pada pemimpin dan yang tidak ada pada pemimpin. Sifat-sifat yang sering disebutkan
dipunyai oleh pemimpin adalah lebih cerdas, lebih extrovert, lebih percaya diri, lebih
bertanggung jawab, dan lebih jangkung (untuk Amerika Serikat) dibandingkan dengan
sifat para bukan pemimpin. Tetapi teori tersebut tidak mampu menjelaskan mengapa
ada orang yang lebih cerdas dibandingkan pemimpin, tetapi tidak menjadi pemimpin.
Orang seperti Bung Hatta barangkali lebih introvert, tetapi dia mampu menjadi
pemimpin yang besar. Napoleon Bonaparte lebih pendek dibandingkan kebanyakan
orang, tetapi dia mampu menjadi jenderal yang sangat disegani.

Juga sangat mungkin seseorang menjadi lebih percaya diri, bertanggung jawab setelah
orang tersebut menjadi pemimpin. Dengan demikian, pengalaman menjadi pemimpin
membuat seseorang mampu menguasai karakteristik-karakteristik yang diperlukan
untuk menjadi pemimpin. Dengan demikian, sifat-sifat kepemimpinan merupakan hasil
dari pengalaman memimpin, bukan penyebab kepemimpinan. Penelitian-penelitian yang
telah dilakukan selama ini tidak menemukan sifat-sifat khusus yang mampu
membedakan pemimpin dengan nonpemimpin.

Upaya lain dilakukan untuk melihat sifat-sifat yang membedakan pemimpin yang efektif
dengan pemimpin yang tidak efektif. Penelitian menemukan bahwa kemampuan
mengawasi menggunakan teknik-teknik pengawasan untuk situasi tertentu merupakan
variabel tunggal yang memengaruhi efektivitas manajemen atau kepemimpinan.

Kepemimpinan yang efektif tidak hanya dipengaruhi oleh sifat-sifat pemimpin saja,
tetapi juga dipengaruhi oleh kesesuaian antara sifat tersebut dengan lingkungan yang
dihadapi. Seseorang yang sangat tegas barangkali tidak akan menjadi pemimpin yang
efektif di lingkungan perguruan tinggi yang membutuhkan otonomi yang lebih besar.
Sebaliknya, seseorang yang demokratis barangkali tidak akan menjadi pemimpin yang
efektif apabila ditempatkan di organisasi kemiliteran.
2. Gambarkan dan jelaskan proses pengendalian!

Jawab :
Pengendalian manajemen adalah usaha sistematik untuk menetapkan standar prestasi
tertentu dengan merencanakan mendesain sistem umpan balik informasi,
membandingkan prestasi yang sesungguhnya dengan standar prestasi, menentukan
apakah terjadi penyimpangan dan mengukur apakah penyimpangan itu berarti
(signifikan), dan melakukan perbaikan yang diperlukan untuk memastikan bahwa
semua sumber daya perusahaan digunakan dengan cara yang paling efektif dan efisien
untuk mencapai tujuan perusahaan.
Definisi di atas cukup luas dan mencakup beberapa hal berikut.
1) Adanya standar prestasi.
2) Adanya usaha pembandingan hasil yang diperoleh dengan rencana.
3) Menentukan apakah terjadi penyimpangan atau tidak.
4) Melakukan perbaikan.

Keempat langkah tersebut secara umum bertujuan untuk membawa perusahaan


mendekati tujuannya dengan cara yang paling efektif dan efisien.
Definisi di atas dapat diringkas ke dalam proses pengendalian sebagai berikut :

Menetapkan standar prestasi dan


metode pengukuran prestasi

Mengukur Prestasi

Apakah Prestasi Tidak Melakukan perbaikan-perbaikan


Sesuai dengan atau
Standar? Mengevaluasi kembali standar
prestasi dan pengukurannya

Ya

Tidak ada perubahan


Proses di atas mencakup empat hal berikut.

1) Menetapkan standar dan metode pengukurannya.


Sebelum melangkah lebih jauh, standar dengan metode pengukurannya harus
ditetapkan lebih dulu. Sedapat mungkin standar yang ditetapkan dapat dirumuskan
dengan kata-kata yang jelas dan dapat diukur. Penggunaan angka angka kuantitatif
dapat membantu kejelasan standar tersebut. Misalnya, meningkatkan penjualan diukur
dengan menaikkan penjualan menjadi 10.000 unit untuk tahun ini dengan nilai
penjualan Rp100 juta. Tujuan meningkatkan penjualan tahun ini tidak begitu jelas untuk
tujuan pengendalian. Tujuan yang tidak jelas tidak akan banyak manfaatnya.
Misalnyakan saja tujuan suatu rumah makan adalah pelayanan yang cepat. Pelayanan
yang cepat tersebut tidak akan banyak artinya untuk pengendalian, kecuali kalau
ditetapkan dengan angka-angka yang jelas. Misalnya, pelayanan yang cepat dilihat dari
berapa lama seorang pembeli harus menunggu untuk memperoleh makanan yang
diinginkannya, tidak lebih dari 10 menit.

2) Standar yang jelas mudah diperoleh pada perusahaan manufaktur.


Temperatur yang ideal untuk suatu mesin, misalnya 20 sampai 40 derajat celcius mudah
diukur. Kualitas suatu produk barangkali dapat dilihat melalui ukuran atau spesifikasi
produk tersebut dan standar untuk spesifikasi produk relatif mudah ditentukan. Hal
yang berkebalikan adalah menentukan standar prestasi pada perusahaan jasa. Kualitas
pelayanan lebih sulit diukur. Standar-standar tertentu harus dibuat agar dapat melihat
kualitas pelayanan tersebut. Misalnya, kualitas pelayanan di bank dilihat dengan
seberapa lama nasabah menunggu untuk memperoleh pelayanan. Pizza Hut pernah
menetapkan standar lamanya delivery pizza (pizza diantar sampai rumah) tidak lebih
dari 15 menit. Untuk melihat kualitas pelayanan, survei berkala dapat dilakukan dengan
mengambil sampel beberapa pelanggan dengan menggunakan kuesioner tertentu.
Kuesioner tersebut diharapkan dapat mengukur kepuasan konsumen. Target yang lebih
umum, baik untuk manufaktur maupun jasa dapat memasukkan target atau kuota
penjualan atau target keuntungan.

3) Melakukan pengukuran prestasi.


Langkah berikutnya adalah melakukan pengukuran prestasi. Pengukuran prestasi
merupakan kegiatan yang dilakukan berulang-ulang tergantung situasinya. Frekuensi
pengukuran prestasi akan tergantung pada situasi yang dihadapi. Untuk pengecekan
kapasitas mesin produksi yang kecil barangkali dapat dilakukan setiap hari. Sementara
untuk pengecekan tujuan yang sifatnya jangka panjang barangkali dapat dilakukan
setiap dua atau tiga tahun sekali. Pengukuran prestasi juga mestinya dilakukan dengan
timing yang tepat. Misalnya, prestasi manajer untuk setiap tahunnya dilakukan pada
bulan-bulan pertama tahun berikutnya. pengukuran prestasi dilakukan setengah tahun
berikutnya, barangkali sudah terlambat.

4) Membandingkan apakah prestasi yang dicapai sesuai dengan standarnya.


Setelah standar prestasi ditentukan dan dilakukan pengukuran, langkah berikutnya
adalah membandingkan prestasi yang telah dicapai dengan standar yang telah
ditetapkan. Langkah ini praktis merupakan langkah yang paling mudah. Langkah yang
lebih kompleks telah dilakukan pada dua langkah pertama di atas. Jika prestasi yang
dicapai melebihi standar yang telah ditentukan, berarti segala sesuatu berjalan lancar.
Tindakan perbaikan barangkali tidak diperlukan. Kalaupun diperlukan, paling hanya
perbaikan yang tidak besar.

5) Melakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan.


Jika prestasi yang dicapai ternyata lebih rendah dari standar yang telah ditetapkan,
tindakan perbaikan diperlukan. Tindakan perbaikan dapat melibatkan beberapa
aktivitas sekaligus meliputi perubahan cara bekerja atau juga perubahan standar
prestasi yang telah ditetapkan. Misalnya dalam contoh Pizza Hut di atas, apabila rata-
rata waktu ternyata 30 menit, beberapa perbaikan perlu dilakukan, Perbaikan tersebut
antara lain perbaikan peda motor, pendidikan mengenai jalur-jalur yang paling cepat
menuju lokasi tertentu atau bahkan penurunan standar waktu dari 15 menit menjadi 25
menit maksimal.

Pengendalian merupakan proses yang berulang-ulang dan dinamis. Penekanan


pengendalian tidak hanya untuk pengendalian saja, tetapi lebih untuk memonitor
prestasi perusahaan atau bagian-bagiannya. Penekanan pada pengendalian saja
cenderung terfokus pada identifikasi kesalahan-kesalahan masa lalu. Dengan monitoring
terus-menerus, perbaikan-perbaikan dapat dilakukan terus-menerus dan perusahaan
menjadi semakin mendekati tujuannya.

3. Sebutkan dan jelaskan manfaat kewirausahaan!

Jawab :
Kewirausahaan merupakan topik yang populer saat ini, tidak demikian halnya pada
masa lalu. Pada tahun 1960-an, perhatian ahli manajemen lebih terfokus pada usaha
atau organisasi besar. Juga perhatian ekonom lebih terfokus pada manajemen
permintaan (demand), bukan pada penawaran (supply), bidang yang disediakan oleh
wirausahawan. Persoalan produktivitas yang tumbuh lambat membuat perhatian
terhadap kemampuan suplai meningkat. Beberapa sektor usaha mempunyai tingkat
pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata industri. Sektor usaha
yang tumbuh cepat tersebut ditandai oleh usaha kecil yang didirikan oleh wirausahawan
yang ingin mengubah dunia bisnis. Perhatian terhadap kewirausahaan meningkat dan
mereka mempunyai posisi yang setingkat dengan pahlawan atau negarawan karena
mereka memberi kontribusi penting terhadap perkembangan ekonomi.
Wirausahawan memberikan beberapa manfaat: meningkatkan produktivitas,
meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menciptakan teknologi baru, menciptakan
produk dan jasa baru, mendorong inovasi, menciptakan pekerjaan, dan membantu
organisasi bisnis yang besar.
a) Meningkatkan produktivitas.
Dengan menggunakan metode baru, wirausahawan dapat meningkatkan
produktivitas.

b) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menciptakan pekerjaan.


Wirausahawan serta usaha kecil memberikan lapangan kerja yang cukup besar
sehingga dapat memberi kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.

c) Menciptakan teknologi baru dan menciptakan produk dan jasa baru.


Banyak wirausahawan yang memanfaatkan peluang dengan menciptakan produk
atau jasa baru. Kalaupun mereka masih mempertahankan produk lama, produk
tersebut merupakan produk yang sudah diperbaiki. Wirausahawan juga banyak
yang mengembangkan teknologi baru untuk memproduksi barang. Sebagai
contoh, Henry Ford memelopori lini perakitan massal untuk mobil, McDonald's
mempopulerkan lini "perakitan" pada usaha makanan (fast food).

d) Mendorong inovasi.
Meskipun biasanya mereka tidak menciptakan sesuatu yang baru (bukan
inventor), tetapi mereka dapat mengembangkan metode atau produk yang
inovatif. Henry Ford bukan yang pertama membuat mobil, tetapi dia yang
memelopori lini perakitan massal. Microsoft bukan yang pertama kali membuat
sistem operasi yang akrab dan mudah dipakai, Apple yang membuatnya pertama
kali. Tetapi Microsoft yang mempopulerkan sistem operasi semacam itu di
komputer PC.

e) Membantu organisasi bisnis yang besar.


Bisnis yang besar sering kali memperoleh komponen dari perusahaan kecil yang
memproduksi komponen tersebut. Perusahaan besar tidak memproduksi
komponen tersebut karena tidak terlalu efisien memproduksi komponen yang
kecil, dengan pasar yang kecil.

Anda mungkin juga menyukai