TUGAS
Pendidikan Kewarganegaraan
OLEH
NIM : 041949151
PROGRAM SARJANA
UNIVERSITAS TERBUKA
AMBON
T.A. 2020
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Strategi nasional adalah perencanaan dan memutuskan sesuatu untuk kepentingan negara.
Kata strategi sendiri berasal dari bahasa Yunani stratēgos. Politik dan strategi pertahanan
nasional harus berjalan selaras. Strategi nasioanal dirancang untuk menjawab kepentingan
nasional negara tersebut. Setiap strategi di masing-maisng negara berbeda karena kebijakan dan
kebutuhan masyarakat disetiap negar berbeda-beda satu sama lainnya.
Otonomi adalah adanya kebebasan pemerintah daerah untuk mengatur rumah tangga,
seperti dalam bidang kebijaksanaan, pembiyaan serta perangkat pelaksanaannnya. Sedangkan
kewajban harus mendorong pelaksanaan pemerintah dan pembangunan nasional. Selanjutnya
wewenang adalah adanya kekuasaan pemerintah daerah untuk berinisiatif sendiri, menetapkan
kebijaksanaan sendiri, perencanaan sendiri serta mengelola keuangan sendiri.
KAJIAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN POLITIK
Kata politik secara etimologis berasal dari bahasa Yunani yaitu “Politeai”. “Politeai”
berasal dari kata “polis” yang berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri, yaitu negara dan
“teai” yang berarti urusan. Bahasa Indonesia menerjemahkan dua kata Bahasa Inggris yang
berbeda yaitu “politics” dan “policy” menjadi satu kata yang sama yaitu politik.
1. Menurut Andrew Heywood
Politik adalah kegiatan suatubangsa yang memiliki tujuan untuk mempertahankan dan
menjalankan peraturan yang ada untuk patokan hidupnya.
2. Menurut Carl Schmdit
Politik adalah suatu dunia yang didalamnya orang-orang lebih membuat keputusan-
keputusan dari lembaga-lembaga abstrak.
3. Berdasarkan teori klasik Aristoteles
Politik adalah usaha yang ditempuh warga untuk mewujudkan kebaikan bersama.
Adapun lembaga-lembaga politik yang berati seperangkat norma yang melaksanakan dan
memiliki kekuasaan atau wewenang dalam suatu bidang yang khusus. Lembaga politik meliputi
eksekutif, legislatif dan yudiktif, keamanan dan pertahanan nasional serta partai politik. Setiap
lembaga memiliki ketua untuk mengatur lembaganya masing-masing.
Berikut ini proses pembentukan lembaga politik :
Mengadakan kegiatan yang dapat mewakili aspirasi masyarakat
Pembentukan tentara nasional dari suatu negara merdeka dengan pasrtisipasi dari
berbagai golongan yang mewakili masyarakat.
Fungsi lembaga politik adalah :
Menjaga keamanan dan ketahanan masyarakat
Melaksanakan kesejahteraan umum
Sebagai jembatan penyampaian aspirasi dari masyarakat ke pemilik kebijakan
Negara
B. PENGERTIAN STRATEGI
Kata strategi berasal dari kata “strategia” berasal dari bahasa Yunani yang berarti “the art
of general” atau seni seorang panglima yang biasa digunakan dalam peperangan. Karl Von
Clausewitz (1780-1831) berpendapat bahwa startegi adalah pengetahuan tentang penggunaan
pertempuran untuk memenangkan peperangan. Sedangkan perang itu sendiri merupakan
kelanjutan dari politik.
Strategi nasional adalah perencanaan dan memutuskan sesuatu untuk kepentingan negara.
Kata strategi sendiri berasal dari bahasa Yunani stratēgos. Politik dan strategi pertahanan
nasional
harus berjalan selaras. Strategi nasioanal dirancang untuk menjawab kepentingan nasional negara
tersebut. Setiap strategi di masing-maisng negara berbeda karena kebijakan dan kebutuhan
masyarakat disetiap negar berbeda-beda satu sama lainnya. Sebagai salah satu negara berdaulat
dan bermartabat, tentunya Indonesia harus memiliki strategi besar yang dapat menjamin
tercapainya segala kepentingan nasional guna mewujudkan tujuan nasional menciptakan
masyarakat adil dan makmur.
Penyusunan politik dan strategi nasional perlu memahami pokok-pokok pikiran yang
terkandung dalam sistem manajemen nasional yang berlandaskan ideologi Pancasila, UUD 1945,
Wawasan Nusantara, dan Ketahanan Nasional. Politik nasional adalah asas, haluan dan
kebijaksanaan negara tentang pembinaan serta penggunaan potensi nasional dalam bangsa untuk
mencapai tujuan nasional. Politik nasional mencakup politik dalam negeri, politik ekonomi,
politik
pertahanan dan keamanan. Faktor yang mempengaruhi politik nasional ialah ideologi, ekonomi,
sosial budaya dan Hankam.Stranas adalah “tata cara” untuk melaksanakan politik/kebijaksanaan
nasional untuk mencapai sasaran dan tujuan nasional.
Kebijaksanaan nasional (National Policies) yaitu rencana alokasi sumber kemampuan
bangsa, dari rincian langkah-langkah dan tahapan waktu yang diperlukan untuk mencapai
sasaran
nasional. Sasaran nasional (National Objectives) yaitu kondisi nyata yang hendak dicapai dengan
melibatkan usaha dan sumber kemampuan yang tersedia yang telah ditetapkan melalui
kebijaksanaan nasional. Sasaran nasional ini kemudian diwujudkan melalui sejumlah kegiatan
nasional (National Commitment). Landasan politik dan strategi nasional ialah Tannas,
Wasantara,
UUD 1945, dan Pancasila. Sistem perencanaan strategik adalah perangkat untuk mengendalikan
seluruh tingkat perencanaan dalam upaya mencapai sasaran nasional. Untuk itu, diperlukan
perencanaan strategik guna menghadapi masa depan yang merupakan alternatif strategi terbaik
dalam menghadapi ATHG yang mungkin timbul demi membangun kemampuan dan
ketangguhan. Polstranas pada hakikatnya adalah kebijaksanaan nasional dalam menentukan cita-
cita, tujuan, sasaran, program, dan cara-cara mencapainya.
Wujud Polstranas dalam negara kesatuan Republik Indonesia adalah GBHN yang
ditetapkan oleh MPR. Untuk melaksanakan GBHN tersebut MPR menugaskan kepada
Presiden/Mandataris MPR. Selain melaksanakan GBHN, MPR menugaskan kepada
Presiden/Mandataris MPR menyusun dan menetapkan Repelita. Presiden menetapkan arahan
landasan kerja, tugas pokok, dan sasaran untuk melaksanakan GBHN. Lembaga pemerintah
departemental dan non-departemental sesuai dengan arahan Presiden menyusun rencana strategik
sesuai dengan bidang pembangunan sebagai bahan Repelita untuk kemudian dijabarkan dalam
pelaksanaan pembangunan tahunan (APBN).
Untuk mencapai cita-cita dan tujuan nasional tersebut maka dilakukan bangnas secara
berkelanjutan (era pembangunan nasional). Bangnas yang berkelanjutan tersebut dibuat secara
berjenjang yaitu jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek. Ketiga kategori
penjenjangan pembangunan ini berkaitan satu sama lain, di mana pembangunan jangka pendek
(tahunan dalam bentuk RAPBN) merupakan implementasi bangnas untuk mencapai arah,
sasaran, dan kebijaksanaan pembangunan yang tertuang dalam jangka menengah (Repelita).
Demikian pula
halnya, Repelita untuk mencapai arah, sasaran dan kebijaksanaan pembangunan pada periode
(babakan) pembangunan jangka panjang (PJPT).
C. STRATEGI NASIONAL
Strategi nasional adalah perencanaan dan memutuskan sesuatu untuk kepentingan negara.
Kata strategi sendiri berasal dari bahasa Yunani stratēgos. Politik dan strategi pertahanan
nasional
harus berjalan selaras. Strategi nasioanal dirancang untuk menjawab kepentingan nasional negara
tersebut. Setiap strategi di masing-maisng negara berbeda karena kebijakan dan kebutuhan
masyarakat disetiap negar berbeda-beda satu sama lainnya.
Sebagai salah satu negara berdaulat dan bermartabat, tentunya Indonesia harus memiliki
strategi besar yang dapat menjamin tercapainya segala kepentingan nasional guna mewujudkan
tujuan nasional menciptakan masyarakat adil dan makmur.Penyusunan politik dan strategi
nasional perlu memahami pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam sistem manajemen
nasional yang berlandaskan ideologi Pancasila, UUD 1945, Wawasan Nusantara, dan Ketahanan
Nasional.
Sudah jelas sekali bahwa peran pelaku-pelaku politik sangat mempengaruhi strategi
negara dalam mempertahankan keamanan dan kesejahteraan masyarakat di dalam negara
Indonesia.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Otonomi daerah adalah kewenangan yang dimiliki oleh pemerintah daerah untuk
menguasau, mengelola, dan memanfaatkan potensi daerah, selamat aset tersebut tidak berkaitan
dengan kepentingan nasional. Pembangunan daerah adalah pembangunan yang dilaksanakan
oleh pemerintah daerah dengan menggunakan anggraan daerah dan bantuan pusat untuk
kepentingan masyarakat lokal. Hubungan antara pembangunan daerah dengan otonomi daerah
adalah : pembangunan dapat dilakukan dengan menitikberatkan pada kebutuhan lokal dengan
dasar kewenangan otonomi.