Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL KE-1

1. Jelaskan konsep Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Agama Buddha berdasarkan
kitab suci Udana!

Jawaban :
Semua agama di Indonesia percaya adanya Tuhan Yang Maha Esa. Namun demikian,
pengertian dan makna Tuhan Yang Maha Esa antara agama yang satu dengan lainnya
tentu berbeda. Terlebih lagi, konsep ketuhanan menurut agama Buddha sangat unit dan
berbeda dengan agama lainnya.
Tuhan Yang Maha Esa dalam agama Buddha pada hakikatnya adalah sesuatu Yang
Mutlak. Sesuatu Yang Mutlak, dalam kehidupan sehari-hari menurut agama Buddha
selalu diartikan sebagai Tuhan Yang Maha Esa. Kepercayaan adanya Tuhan Yang Maha
Esa dalam agama Buddha dapat ditemukan pada pernyataan Buddha dalam Kitab Suci
Udana VIII: 3 yang berbunyi sebagai berikut :

"Para bhikkhu, ada Yang Tidak Dilahirkan, Tidak Menjelma, Tidak Tercipta, Yang
Mutlak. Para Bhikkhu, bila ada Yang Tidak Dilahirkan, Tidak Menjelma, Tidak Tercipta,
Yang Mutlak, maka ada kemungkinan untuk bebas dari kelahiran, penjelmaan,
pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu."

Pernyataan Buddha diatas menegaskan tentang adanya sesuatu “Yang Mutlak”, Tuhan
Yang Maha Esa, yang terbebas dari sesuatu yang berkondisi, sesuatu yang tak dapat
digambarkan atau dibayangkan bagaimana wujudnya, karena sesuatu Yang Mutlak itu
adalah tanpa wujud, abstrak, dan absolut, Dengan kata lain, Tuhan dalam agama Buddha
tudaj dapat dipersonifikasikan. Artinya, Tuhan dalam agama Buddha itu tidak memiliki
wujud dan sifat-sifat seperti manusia.Kalau Tuhan memiliki wujud dan sifat-sifat seperti
manusia, maka Tuhan dapat disalahkan dan tuhan mengalami lahir, tua, sakit, dan mati

2. Jelaskan upaya/praktik-praktik yang harus dikembangkan dan diterapkan agar


tercapai kesuksesan dan kebahagiaan dalam kehidupan sekarang menurut ajaran

1
Buddha!

Jawaban :
Kesuksesan dan Kebahagiaan dalam kehidupan sekarang dapat tercapai dengan
upaya/praktik-praktik berikut :
a. Memiliki Ketekunan ( uṭṭhānasampadā )
Uṭṭhāna memiliki arti usaha atau membangkitkan semangat. Sampadā adalah
memiliki. Orang yang memiliki semangat usaha yang tinggi atau tekun dalam
menggeluti pekerjaannya, dapat dipastikan ia akan menjadi orang yang sukses.

b. Kemampuan Menjaga ( ārakkhasampadā )


Ārakkha berarti menjaga dan sampadā adalah memiliki. Memiliki kemampuan dalam
menjaga kekayaan yang sudah diperoleh merupakan aspek penting dari kesuksesan,
Seseorang tidak bisa menjaga apa yang sudah diperolehnya, dapat dipastikan akan
kehilangan semuanya.
Agar kesuksesannya tidak runtuh, ada beberapa hal yang perlu dihindari, yaitu :
- tergila-gila dengan wanita ( itthidhutto )
- suka minum-minuman keras ( surādhutto )
- suka bermain judi ( akkhadhutto )
- memborokan kekayaan dalam hal yang tidak berguna ( laddhaṃ laddhaṃ vināseti ).

c. Teman yang baik ( kalyāṇamittatā )


Kalyāṇamittatā adalah yang baik. Berteman dengan orang-orang yang baik akan
memberikan banyak manfaat. Tidak semua orang dapat dijadikan sahabat baik,
seperti mereka yang tamak dan serakah, banyak bicara tetapi tidak berbuat apa-apa,
suka menyanjung alias penjilat, dan suka berfoya-foya. Mereka yang suka membantu,
selalu ada disaat senang dan susah, menunjukkan jalan yang benar, dan selalu
bersimpati adalah orang-orang yang dapat diandalkan sebagai sahabat baik.

d. Hidup Seimbang ( samajīvitā )


Samajīvitā adalah hidup seimbang. Seimbang dalam arti tidak terlalu boros dan juga
tidak terlalu hemat. Orang yang dapat hidup seimbang berarti orang yang tahu
perhitungan tentang pemasukan dan pengeluaran.

3. Jelaskan upaya/praktik-praktik yang harus dikembangkan dan diterapkan agar


dalam kehidupan berikutnya dapat terlahir di alam bahagia/surga!

2
Jawaban :
Agar dalam kehidupan berikutnya dapat terlahir dialam bahagia/surge dapat tercapai
dengan menerapakan upaya/praktik-praktik berikut :
a. Memiliki keyakinan ( Sadhha sampada )
Dengan memiliki keyakinan pada Buddha akan mudah mempelajari ( pariyatti ) dan
melaksanakan ( pattipati ) Dhamma. Dengan melaksanakan dhamma itu maka
mencapai kebahagiaan surgawi ( pativedha ).

b. Memiliki moralitas ( sila sampada )


Moralitas adalah bagian dari dhamma, dengan menjalankan sila berarti juga
menjalankan dhamma, yang dapat menghasilkan kebagiaan surgawi

c. Memiliki kedermawanan ( caga sampada )


Dengan berdana kebahagiaan surgawi juga dapat dicapai. Banyak contoh orang
mencapai kebahagiaan surgawi dengan berdana, Seperti seorang putri yang rajin
berdana pada zaman Buddha Gautama, sehingga pada saat ia meninggal dunia, ia
terlahir di alam surga.

d. Memiliki kebijaksanaan ( Panna )


Dengan kebijaksanaan maka dapat membedakan yang baik dan buruk, sehingga akan
terus melakukan hal baik yang dapat berdampak pada kebahagiaan.

4. Dalam kehidupan kita sering menyaksikan kondisi manusia yang berbeda-beda.


Banyak manusia yang beruntung berparas ganteng/cantik, kaya raya serta
berkedudukan tinggi. Tetapi ada juga yang kurang beruntung seperti berparas

3
buruk, berpenyakitan, kemiskinan serta berkedudukan rendah. Jelaskan penyebab
kondisi-kondisi tersebut berdasarkan Hukum kebenaran Kama!

Jawaban :
Dalam Ajaran Agama Buddha mengajarkan bahwa penderitaan, kebahagiaan, dan
keberuntungan umat manusia adalah hasil dari perbuatannya sendiri. Baik perbuatan di
masa lampau maupun di masa sekarang merupakan hasil dari karmanya masing-masing.
Seperti ada orang yang beruntung berparas ganteng/cantik, kaya raya serta berkedudukan
tinggi dikarenakan dulunya adalah seorang yang murah hati, suka berdana, serta
membantu orang tanpa mengharapkan imbalan
dan ada orang yang berparas buruk, berpenyakitan, kemiskinan serta berkedudukan
rendah dikarenakan suka marah-marah, suka menyakiti, pelit dan serakah

Sering kita membaca atau mendengarkan kutipan ini

Kammassakomhi,
Kammadāyādo,
Kammayoni,
Kammabandhu,
Kammapaṭisaraṇo.
Yaṁ kammaṁ karissāmi
Kalyāṇaṁ vā pāpakaṁ vā
Tassa dāyādo bhavissāmi

Aku adalah pemilik perbuatanku sendiri,


terwarisi oleh perbuatanku sendiri,
lahir dari perbuatanku sendiri,
berkerabat dengan perbuatanku sendiri,
bergantung pada perbuatanku sendiri.
Perbuatan apa pun yang akan kulakukan,
baik atau pun buruk;
perbuatan itulah yang akan kuwarisi.

(Abhiṇhapaccavekkhaṇa Pāṭha)

Anda mungkin juga menyukai