Anda di halaman 1dari 7

TUGAS TUTORIAL 1

Nama : Nilna Adzkiya


NIM : 837445248
Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan
Kode Mata Kuliah : MKDU4111
PRODI/SMT : PGPAUD/7

Soal

Tugas Tutorial 1 ini berkaitan dengan Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan, Wawasan


Nusantara dan Geopolitik Indonesia, serta Ketahanan Nasional dan Geostrategi Indonesia

Petunjuk mengerjakan tugas:

1. Panjang jawaban per soal antara 500 – 700 kata.


2. Tugas ditulis menggunakan font Time New Roman, ukuran 12 pts, dengan spasi 1.5.
3. Mahasiswa diharapkan menjunjung tinggi integritas akademik dengan menghindari
perilaku plagiarisme dalam bentuk apapun.
4. Mahasiswa dipersilakan untuk menggunakan teori-teori yang terdapat di dalam BMP
MKDU 4111 Pendidikan Kewarganegaraan, dan mengaitkannya kondisi di masyarakat.

Kriteria penilaian dalam tugas ini adalah:

1. Mengerjakan tugas dengan berdasar pada BMP MKDU 4111 Pendidikan


Kewarganegaraan;
2. Berdasarkan analisis persoalan yang terjadi di masyarakat.
3. Menjawab pertanyaan berdasarkan analisis/kalimat sendiri.;
4. Mencantumkan sumber referensi (sumber referensi yang diperbolehkan adalah dari
BMP, buku penunjan lainnya, jurnal, berita elektronik maupun cetak);
5. Copy paste tidak akan diberikan penilaian.
Selamat mengerjakan tugas, perhatikan batas waktu pengiriman tugas, pastikan bahwa tugas
anda sudah tersubmitted, dan file tugas dalam bentuk doc/docx hanya diunggah pada tempat
unggah tugas pada Tuton ini.

Salam sukses.

Soal 1 (Skor 25)

Dalam buku yang berjudul “Diplomasi Indonesia dan Pembangunan Konektivitas Maritim
(2018), Indonesia berada di dalam garis equator yang berada di antara dua benua yaitu Benua
Asia dan Australia, serta beada di antara samudra Hindia dan Pasifik. Indonesia tengah berupaya
untuk memanfaatkan posisi tersebut untuk menjadi poros maritime dunia.

Lakukanlah analisis terkait pentingnya posisi grografis Indonesia baik di tingkat ASEAN
maupun dunia!

(Petunjuk: silahkan baca dan pahami terleih dahulu tentang posisi geografis Indonesia yang ada
di dalam BMP MKDU4111}

Soal 2 (Skor 25)

Sebagai warga negara Indonesia kita harus bisa ikut berpatisipasi secara aktif dalam melindungi
berbagai bentuk Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan (ATHG) agar dapat
mewujudkan ketahanan nasional. Ganguan tersebut bisa berasal dari dalam dan luar negeri serta
bisa berupa fisik dan non fisik.

Uraikan peran Anda sebagai mahasiswa agar dapat melindungi Negara Kesatuan Republik
Indonesia dari (ATHG) baik yang berasal dari dalam dan luar negeri serta berupa fisik dan non
fisik!
(Petunjuk: silahkan baca dan pahami terlbih dahulu tentang landasan, dan asas Ketahanan
Nasional yang ada di BMP MKDU4111)

Soal 3 (Skor 25)


Upaya pembangunan integrasi nasional selalu mendapat Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan
Gangguan atau yang disingkat dengan ATHG. Hal tersebut dapat memecah belah persatuan dan
kesatuan bangsa yang bisa berasal dari dalam danluar negeri serta bisa berupa fisik dan nonfisik.

Lakukanlah analisis penyebab munculnya ATHG yang bisa memecah belah NKRI!
(Petunjuk: baca dan pahami terlebih dahulu tentang ketahanan nasional Indonesia yang ada di
dalam BMP MKDU4111)

Soal 4 (Skor 25)

Pancasila merupakan dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang menjadikan pedoman untuk
hidup berbangsa dan bernegara. Kondisi sekarang ini banyak teradapat Ancaman, Tantangan,
hambatan dan Gangguan (ATHG) yang dapat merusak ketahanan nasional, sehingga Pancasila
seharusnya dinternalisasikan bukan hanya sekedar dihafalkan supaya ketahanan nasional negara
Indoneisa menjadi kokoh.

Lakukanlah telaah bagaimana cara memperkuat ideologi Pancasila sebagai usaha untuk
memperkuat wawasan ideologi Indonesia terkait dengan pembinaan ketahanan nasional!
(Petunjuk: silahkan baca dan pahami terlbih dahulu tentang ketahanan nasional yang ada di
dalam modul MKDU4111)
Jawaban

Soal 1

Secara geografis letak Negara Indonesia berada di antara dua benua (Asia dan Australia) dan dua
samudera (Samudra Hindia dan Samudera Pasific). Posisi itu memberikan keuntungan dan
keunggulan bagi bangsa Indonesia.

Dalam buku Diplomasi Indonesia dan Pembangunan Konektivitas Maritim (2018), Indonesia
berada di daerah ekuator, antara benua Asia dan Australia, antara Samudera Hindia dan
Samudera pacific. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia tengah berupaya untuk
memanfaatkan posisi geostrategisnya sebagai poros maritim dunia.

Berikut beberapa keuntungan letak geografis Indonesia, khususnya bagi negara-negara di


kawasan Benua Asia:

1. Kapal-kapal laut yang lintas transit tidak dikenakan pajak sesuai dengan perjanjian
UNCLOS

2. Kapal-kapal asing yang melewati titik-titik strategis Chokepoint diberikan jaminan


pelayanan dan pengamanan oleh Indonesia

3. Lokasi strategis Indonesia mempermudah perdagangan dari negara-negara di Benua Asia


ke Australia, dan sebaliknya.

4. Lokasi strategis Indonesia membefikan kemudahan pemasaran produk-produk buatan


negara-negara Asia.

5. Banyaknya investasi oleh negara-negara Asia karena letak Indonesia yang strategis.
Soal 2

Peran mahasiswa dalam melindungi NKRI dari ATI--IG:

1. ATHG dari dalam negeri

1) Penguatan ideologi Pancasila dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam


kehidupan sehari-hari.
2) memberikan ketauladanan sebagai pemuda yang berpendidikan dengan
mengedepankan toleransi dan keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat.
3) Mahasiswa dapat menunjukkan moralitas dan karakter yang kuat, dengan
demikian seorang mahasiswa harus pandai merasa bukan merasa pandai.
4) Melatih kepemimpinan.

2. ATHG dari luar negeri

1) Mahasiswa berperan sebagai agen perubahan dengan cara mendorong motivasi


berprestasi, berpikir positif, kreatif serta inovatif.
2) Selalu berusaha meng-upgrade diri dalam kemajuan teknologi informasi,
komunikasi, dan transportasi, meningkatnya proses demokreasi, HAM, dan
lingkungan hidup, serta adanya perubahan dari segi geopolitik dan geoekonomi.
Soal 3

Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, yang
dimaksud dengan ATI--IG adalah:

1. Ancaman adalah suatu hal atau usaha yang bersifat mengubah atau merombak
kebijaksanaan yang dilakukan secara konsepsional, kriminal serta politik.
2. Tantangan adalah suatu hal atau usaha bertujuan atau bersifat menggugah kemampuan.
3. Hambatan adalah suatu hal atau usaha berasal dari diri sendiri yang bertujuan
melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional.
4. Gangguan adalah usaha dari luar yang bertujuan melemahkan atau menghalangi secara
tidak konsepsional.

Indonesia tidak terbebas dari ancaman yang dapat memecah belah bangsa. Ancaman bagi
integrasi nasional tersebut datang dari luar maupun dari dalam negeri Indonesia sendiri.

Adapun beberapa factor penyebab munculnya ATHG adalah :

1. Dampak negatif globalisasi seperti gaya hidup mewah, pergaulan bebas dan lainnya. Hal-
hal tersebut akan menjadi ancaman bagi kepribadian bangsa Indonesia bila tidak diatasi.
2. Ancaman politik dari luar negeri misalnya tekanan politik terhadap Indonesia oleh negara
lain.
3. Ancaman nonmiliter berdimensi politik antara lain intimidasi, provokasi atau blokade
politik.
4. Globalilasi di satu sisi membuka peluang pasar produk dalam negeri ke pasar
Internasional secara kompetitif. Sebaliknya, juga membuka peluang masuknya produk-
produk global ke dalam pasar domestic.
5. Ancaman berdimensi sosisal budaya bisa berasal dari dalam maupun dari luar. Ancaman
dari dalam didorong oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan
ketidakadilan.
Soal 4

Menurut KBBI, ideologi memiliki arti kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat
(kejadian) yang memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup; cara berpikir seseorang
atau suatu golongan; paham, teori, dan tujuan yang merupakan satu program sosial politik.
Sehingga ideologi Pancasila adalah paham yang menggunakan Pancasila sebagai landasan
utamanya. Menurut REKTOR Universitas Gadjah Mada (UGM), Panut Mulyono ada tiga bidang
yang harus segera dibenahi dalam hal pembinaan Pancasila. Pertama, terkait pendidikan. Dalam
hal ini, Kemendikbud harus secara nyata membangun pendidikan Pancasila di setiap jenjang
pendidikan serta semua jalur pendidikan. Kedua, dalam hal legislasi peraturan perundangan.
Baik pemerintah maupun DPR, sejak tahap persiapan hingga ke pembahasan dan persetujuan
akhir harus memiliki pemahaman yang sama tentang Pancasila. Ketiga, dalam hal produk
hukum. Panut menilai perlu mendorong paradigma hukum yang progresif. Dengan begitu, nilai-
nilai Pancasila dapat terimplementasikan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai