Anda di halaman 1dari 3

Jelaskan apa yang dimaksud dengan kepemilikan bisnis dan bisnis kecil!

Tanggapan Anda yang disertai dengan teori yang ada di modul, data dan fakta akan sangat menentukan
besar kecil nya hasil penilaian yang akan Anda peroleh.
Ijin menanggapi diskusi diatas:
Jawaban :
Bentuk Kepemilikan adalah bentuk kegiatan bisnis dilihat dari siapa pemilik atau pendirinya, sumber
modalnya, apa tujuan pendiriannya, sehingga terdapat bermacam – macam bentuk kepemilikan bisnis.
Dengan demikian, setiap kepemilikan bisnis, sesuai dengan misi yang dibawa oleh masing – masing
bisnis tersebut. Ada beberapa pertimbangan yang perlu dilakukan dalam memilih bentuk perusahaan,
antara lain jenis usaha yang dijalankan ( perdagangan, industry, dsb), ruang lingkup usaha, pihak – pihak
yang terlibat dalam kegiatan usaha, besarnya resiko pemilikan , batas- batas pertanggung jawaban
terhadap utang – utang perusahaan, besarnya investasi yang ditanamkan, cara pembagian keuntungan,
jangka waktu berdirinya perusahaan, dan peraturan pemerintah. Bisnis terdiri dari berbagai macam tipe ,
dan dapat dikelompokkan dengan cara yang berbeda – beda. Berdasarkan kegiatannya, bisnis dapat
dikelompokkan menjadi :
1. Manufaktur, yaitu bisnis yang menghasilkan produk yang berasal dari barang mentah atau komponen –
komponen , kemudian dijual untuk mendapatkan keuntungan. Contoh manufaktur adalah perusahaan
yang memproduksi barang fisik seperti kendaraan
2. Bisnis jasa , yaitu bisnis yang menghasilkan barang yang tidak berwujud, dan mendapatkan keuntungan
dengan cara meminta bayaran atas jasa yang mereka berikan. Contoh bisnis jasa adalah konsultan hukum,
psikolog, jasa pendidikan.
3. Pengecer dan distributor merupakan pihak yang berperan sebagai perantara barang antara produsen
dengan konsumen. Kebanyakan toko dan perusahaan yang berorientasi konsumen merupakan distributor
atau pengecer.
4. Bisnis pertanian dan pertambangan adalah bisnis yang menghasilkan barang – barang mentah, seperti
tanaman pertanian, perkebunan, atau mineral tambang
5. Bisnis finansial adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dari investasi dan pengelolaan modal.
Bisnis ini dapat dilihat pada sektor perbankan , asuransi, pasar modal, pegadaian, dan masih banyak lagi
bisnis financial lainnya.
6. Bisnis informasi adalah bisnis yang menghasilkan keuntungan terutama dari penjualan kembali
property intelektual ( intellectual property). Bisnis informasi ini dapat dilihat misalnya pada perusahaan
pertelevisian, radio, surat kabar, majalah, buku, dan berbagai jenis informasi lainnya yang dapat
digunakan.
7. Utilitas adalah bisnis yang mengoperasikan jasa untuk publik, seperti listrik dan air yang biasanya
didanai oleh pemerintah dan merupakan perusahaan yang dimonopoli oleh pemerintah.
8. Bisnis real estate adalah bisnis yang menghasilkan keuntungan dengan cara menjual, menyewakan, dan
mengembangkan property, rumah dan bangunan.
9. Bisnis transportasi adalah bisnis untuk mendapatkan keuntungan dengan cara mengantarkan barang
atau individu dari sebuah lokasi ke lokasi yang lain.
Setiap bisnis dimiliki oleh satu atau beberapa orang dengan satu atau beberapa jenis kepemilikan. Semua
wirausahawan harus mampu memutuskan bentuk legal kepemilikan usahanya. Ada tiga jenis kepemilikan
bisnis yang bersifat tradisional, yaitu perusahaan perorangan, kemitraan, dan korporasi ( Fry et al., 2000 ;
Ebert & Griffin, 2009 ; Ferell et al., 2011 ). Memulai bisnis bisa merupakan kegiatan yang mudah. Kita
dapat memulai bisnis dengan memberikan layanan dirumah seperti membuka bengkel, rumah makan atau
catering, mengembangkan website, atau mencoba memenuhi kebutuhan masyarakat di sekitar kita. Bisnis
yang dimiliki dan dikelola oleh satu orang disebut perusahaan perseorangan.
Tidak semua orang memang memiliki dana atau uang, waktu, atau keinginan untuk memulai bisnis
sendiri. Ada kalanya mereka memilih bekerja bersama orang lain atau kelompok untuk melakukan bisnis.
Apabila dua orang atau lebih secara legal bersedia menjadi rekan bisnis maka organisasi tersebut disebut
dengan partnership. Para pebisnis merasakan banyak keuntungan yang diperoleh dengan menciptakan
bisnis yang memisahkan dan membedakan antara kekayaan milik pribadi dan kekayaaan bisnis. Bentuk
kepemilikan bisnis ini disebut dengan koporasi. Ketiga bentuk kepemilikan bisnis tersebut memiliki
keunggulan dan kelemahan masing – masing. Bisnis pada umumnya dimulai dari satu bentuk yang
dipilihnya, kemudian bergerak ke bentuk lain yang dirasakan lebih menguntungkan.
PERUSAHAAN PERSEORANGAN
Perusahan Perseorangan pada umumnya didirikan dan dimiliki oleh perseorangan. Karena dimiliki oleh
perseorangan atau secara individu maka tanggung jawab pemilik tidak terbatas dan keberlanjutannya juga
hanya ditentukan oleh seorang pemilik tersebut. Pemilik perusahaan perseorangan juga harus
menyediakan dana yang cukup besar untuk menjalankan bisnisnya.
PERSEKUTUAN ATAU PARTNESHIP
Persekutuan atau partnership merupakan bentuk legal kepemilikan bisnis kedua, yang sering disebut
dengan persekutuan. Ada beberapa jenis persekutuan, yaitu persekutuan umum ( general partnership ) ,
persekutuan terbatas ( limited partnership ) dan persekutuan yang terbatas kepemilikannya ( master
limited partnership ) .
KORPORASI
Korporasi merupakan pemisahan entitas bisnis yang dimiliki oleh para pemegang saham. Korporasi juga
merupakan entitas legal berizin Negara dengan otoritas untuk bertindak dan mempunyai kewajiban
terpisah dari para pemiliknya.
Bisnis Kecil
bisnis kecil adalah suatu usaha kecil seperti warung kecil yang tidak terlalu membutuhkan organisasi atau
sistem perusahaan yang dikelola oleh satu orang atau satu keluarga
Pada umumnya, individu memulai bisnisnya dari bisnis kecil yang semakin lama akan menjadi semakin
berkembang. Kepemilikan bisnis yang kecil tersebut disebut dengan pebisnis kecil. ( micropreneur ).
Banyak pebinis kecil yang memulai usahanya dengan bisnis rumah tangga. baik bisnis makanan atau
kuliner, kerajinan tangan, atau konsultan. Memulai usaha bisnisnya dirumah juga merupakan satu
tantangan yang besar dengan berbagai hal yang perlu mendapatkan perhatian, seperti mendapatkan
pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan lama, mengelola waktu dengan baik, dapat memisahkan
pekerjaan dan tugas –tugas keluarga, mengelola resiko, dan mampu melakukan toleransi terhadap
peraturan – peraturan pemerintah.
Di Indonesia bisnis kecil ini dikelompokkan sebagai Usaha Kecil Menengah (UKM). Usaha Kecil
Menengah adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling
banyak Rp. 200.000.000,- tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usahanya berdiri
sendiri.
Menurut keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat
yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan
perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.
Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah:
1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha
2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Miliar Rupiah)
3. Milik Warga Negara Indonesia
4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki,
dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha
Besar
5. Berbentuk usaha orang perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang
berbadan hukum, termasuk koperasi.

Sumber : BMP Pengantar Bisnis EKMA 4111 Modul 4 Hal 4. 35 dan 4.54

Anda mungkin juga menyukai