Anda di halaman 1dari 5

Nama : Sonya Septiana Pakpahan

Nim : 048897608
Kode Matkul : EKMA4111
Kelas Tuton : 158
Tugas ke :2

1. Dunia ekonomi tidak akan pernah lepas dari bisnis. Karena bisnis membuat
kesejahteraan masyarakat dan nasional meningkat. Dengan bisnis, banyak tercipta
lapangan pekerjaan sehingga kebutuhan masyarakat terpenuhi. Bisnis pun mampu
mengubah seseorang (pelaku bisnis) menjadi mandiri, kreatif dan inovatif. Di
Indonesia, bisnis berkembang dengan cepat. Tidak sedikit masyarakat yang
menggeluti dunia bisnis dengan berbagai macam jenis kepemilikan.

Berdasarkan pernyataan tersebut uraikan bentuk-bentuk kepemilikan bisnis,


bagaimana keunggulan dan kelemahannya, serta berikan contohnya.

a. PERUSAHAAN PERSEORANGAN.
Perusahaan perseorangan pada umumnya didirikan dan dimiliki oleh perseorangan. Karena
dimiliki oleh perseorangan atau secara individumaka tanggung jawab pemilik tidak terbatas
dan keberlanjutannya juga hanya ditentukan oleh seorang pemilik tersebut. Pemilik
perusahaan perseorangan juga harus menyediakan dana yang cukup besar untuk
menjalankan bisnisnya. Perusahaan perseorangan memiliki beberapa keunggulan,
diantaranya:

1. Membutuhkan investasi dalam jumlah yang tidak terlalu besar. Dengan kata lain,
perusahaan perseorangan mudah dimulai dan mudah diakhiri.
2. Bisa menjadi bos di perusahaan milik sendiri. Bekerja di perusahaan milik sendiri dapat
menentukan semua aturan sendiri.
3. Bangga terhadap karya sendiri, Seorang pebisnis yang memiliki dan mengelola
perusahaannya sendiri akan merasa bangga pada hal yang telah dikerjakannya dan
mendorong untuk bersemangat mencapai yang terbaik.
4. Prosedur dan aturan hukumnya sederhana. Perusahaan perseorangan tidak mengalami
kesulitan dalam memperoleh izin usaha.
5. Tidak perlu membayarkan keuntungan yang diperoleh kepada orang lain atau pemerintah.
6. Pajak perusahaan perseorangan rendah. Semua pajak perusahaan perseorangan
merupakan pajak perseorangan pemilik sehingga pembayaran pajak merupakan pajak
penghasilan pemilik yang merupakan tarip normal.

Di sisi lain, ada beberapa kelemahan perusahaan perseorangan, diantaranya:

1. Tanggung jawab pemilik tidak terbatas dan lemahnya keberlanjutan bisnis tersebut.
Tanggung jawab pemilik yang tidak terbatas ini menyebabkan harta pribadi dan harta
perusahaan tercampur, sehingga hutang pribadi pun tidak dapat dipisahkan dari hutang
perusahaan.
2. Sumber daya keuangan sangat terbatas. Hal ini disebabkan tidak ada pemilik modal lain
selain pemilik itu sendiri, maka bila tidak ada lagi modal pemilik, maka perusahaan juga
akan berhenti beroperasi.
3. Kesulitan dalam pengelolaan. Semua bisnis memerlukan manajemen atau pengelolaan
yang memerlukan laporan persediaan, akuntansi, pajak, dan sebagainya.
4. Komitmen terhadap waktu sangat besar. Pemilik perusahaan perseorangan harus selalu
mengatur jadwal dengan ketat untuk mengelola bisnis, melatih karyawannya, dan
berbagai kegiatan lain dalam hidupnya.
5. Keuntungan pribadi sedikit. Jika Anda menjadi bos di perusahaan sendiri, Anda akan
kehilangan keuntungan yang diperoleh bila bekerja pada orang lain, seperti asuransi,
rekreasi perusahaan, biaya pengobatan, dan sebagainya.
6. Pertumbuhan atau ekspansi dalam perusahaan perseorangan pada umumnya tidak terlalu
besar. Hal ini disebabkan perusahaan perseorangan hanya mengandalkan kreativitas,
pengetahuan, dan dana milik sendiri.
7. Jika pemilik perusahaan perseorangan meninggal, maka besar kemungkinan perusahaan
tersebut ikut mati.

Contoh perusahaan perorangan adalah usaha kecil atau UKM (Usaha Kecil Menengah)
seperti bengkel, penatu, salon kecantikan, rumah makan, persewaan komputer dan internet,
toko kelontong, tukang bakso keliling, dan pedagang asongan.
b. PERSEKUTUAN ATAU PARTNERSHIP
Persekutuan atau partnership merupakan bentuk legal kepemilikan bisnis kedua, yang sering
disebut dengan persekutuan. Ada beberapa jenis persekutuan, yaitu persekutuan umum
(general partnership), persekutuan terbatas (limited partnership) dan persekutuan yang
terbatas kepemilikannya (master limited partnership).

1. Persekutuan umum (general partnership) merupakan persekutuan di mana semua pemilik


berbagi dalam kegiatan operasional bisnis dan dalam mengasumsikan tanggungjawab atas
hutang perusahaan.
2. Persekutuan terbatas (limited partner) merupakan pemilik yang menginvestasikan dana atau
uang nya ke dalam bisnis tetapi tidak memiliki tanggung jawab mengelola hutangnya atau
kerugiannya dalam investasi.
3. Persekutuan yang terbatas kepemilikannya (master limited partnership) Bentuk persekutuan
ini mirip dengan korporasi yang kegiatannya juga mirip korporasi, namun pajaknya
merupakan pajak partnershipdan bertujuan menghindari tarifpajak korporasi

Ada beberapa keunggulan bentuk persekutuan atau rekanan, yaitu:

1. Lebih banyak mendapatkan dana karena melibatkan lebih dari satu orang. Mereka dapat
mengumpulkan uang untuk memulai bisnisnya, terutana persekutuan terbatas
2. Pengelolan bisnis dilakukan secara bersama-sama dengan keahlian dan pengetahuan
yang saling melengkapi dalam mengelola bisnis sehari-hari.
3. Kepemilikan bisnis ini adalah kemampuannya untuk tumbuh lebih besar daripada
perusahaan perseorangan karena ada tambahan talenta dan modal dari rekan kerjasama.
4. Tidak ada tarifpajak khususuntuk bentuk persekutuan. Tarifpajak yang diberlakukan
adalah pajak perseorangan, yaitu pemiliknya saja.

Bentuk kepemilikan bisnis kerjasama ini memiliki beberapa kelemahan, yaitu:

1. karena tidak ada pemisahan tanggung jawab.


2. Apabila salah satu pihak yang berkerjasama tersebut meninggal maka keberlanjutannya
sulit dipertahankan.
3. Transfer kepemilikan sulit dilakukan bila tidak ada konsensus dari kedua belah pihak.
Keuntungan sulit dibagi apabila tidak ada Tidak terbatasnya tanggung jawab yangakan
membuat bisnissemakin sulit dikelola. Satu sekutu juga dilibatkan menanggung
kesalahan anggota sekutu lainnya. Ada kalanya, anggota sekutu menanggung kerugian
perusahaan sistem pembagian keuntungan yang jelas.
4. Rekan kerja dapat menjalin komitmen dengan berbagai pihak lain tanpa diketahui oleh
rekan kerja lainnya sehingga mereka menjadi tidak berkonsentrasi dalam menjalankan
bisnisnya. Selain itu, pihak pemberi dana atau kreditur dapat menilai atau menyatakan
bahwa kepemilikan tersebut sama dengan perusahaan perseorangan yang dianggap
sebagai aset personalsehingga masing-masing pihak harus bertanggung jawab atas
hutangnya secara personal.

Berikut adalah contoh kepemilikan bisnis persekutuan atau partnership:

1. Nike
2. Diadora
3. Converse
4. Gudang garam
5. Grup bakrie

C. KORPORASI
Korporasi merupakan pemisahan entitas bisnis yang dimiliki oleh para pemegang saham.
Korporasi juga merupakan entitas legal berizin negara dengan otoritas untuk bertindak dan
mempunyai kewajiban terpisah dari para pemiliknya. Korporasi sangat berbeda dari kedua
jenis kepemilikan bisnis sebelumnya, yaitu perusahaan perseorangan dan kerjasana. Istilah
korporasi menggambarkan ukuran dan kekuasaan yang besar. Dalam kenyataannya,
korporasi menunjukkan berbagai karakteristik seperti status hukum sebagai suatu entitas, hak
dan kewajiban, serta jangkauan. Sebagai suatu entitas, korporasi dapat dikelola, dijual,
dancdapat membuat dan menjual produk. Tanggung jawab yang dimiliki adalah sebesar
modal yang diinvestasikan ke dalamnya. Dalam pengelolaannya, korporasi dikendalikan oleh
dewan direktur (board of directors) yang dipilih dari para pemegang saham.

Ada beberapa keunggulan korporasi, yaitu:

1. Adanya keterbatasan tanggung jawab yang hanya sebesar modal yang ditanamkan dalam
korporasi tersebut. Aset personal para pelaku bisnis dalam korporasi mendapat
perlindungan atau tidak dicampuradukkan dengan aset korporasi.
2. Mudah dalam mendapatkan tambahan modal atau dana. Apabila korporasi membutuhkan
tambahan dana maka saham atau kepemilikan korporasi dapat dijual kepada para
investor. Korporasi juga lebih dipercaya dalam mendapatkan dana dengan meminjam dari
pihak lain.
3. Mempunyai kesempatan untuk meningkatkan jumlah dananyamaka korporasi dapat
dikembangkan lebih besar menggunakan peralatan dan fasilitas yang terbaru. Korporasi
juga dapat mendatangkan orang ahli untuk mengelola dan mengembangkan bisnisnya.
4. Keberlanjutan korporasi dapat terjaminkarena dengan menjual sahamnya maka korporasi
akan dapat menyediakan dana yang lebih besar. Kelangsungan hidup korporasi ini disebut
tidak terbatas. Apabila salah pemilik saham meninggal duniamaka keberlanjutan bisnis
tetap dapat dipertahankan.
5. Mengalami perubahan kepemilikan dengan cara menjual lembar saham yang dimilikinya.
6. Pemisahan antara pemilik dan pengelola. Korporasi dapat meningkatkan jumlah dananya
dari para
7. pemilik atau investor tanpa melibatkan pemilik dana tersebut dalam pengelolaan bisnis.
Bentuk kepemilikan bisnis korporasi ini lebih baik daripada bentuk kepemilikan
sebelumnya, baik perusahaan perseorangan maupun kerjasama.

Selain keunggulan, korporasi juga memiliki beberapa kelemahan, yaitu:

1. Proses legal yang digunakan, peraturan yang sangat ketat, biaya untuk memulai bisnis
awal besar, dan berbagai persyaratan lain yang sangat kompleks.
2. Penghitungan pajak ganda. Pajak pertama merupakan pembayaran pajak yang diperoleh
dari keuntungan perusahaan. Kemudian, para pemegang saham juga akan membayar
pajak atas keuntungan yang telah diterimanya (devidend). Oleh karena itu, ada dua pajak
yang harus dibayarkan, pajak korporasi dan pajak kepemilikan.
3. Ukuran korporasi yang besar menyebabkan perusahaan tidak fleksibel dalam menanggapi
perubahan pasar yang cepat dan sulit dihentikan.
4. Memungkinkan terjadinya konflik antara pemegang saham dan dewan direktur.
5. Biaya awal mengelola korporasi sangat besar. Keunggulan dan kelemahan korporasi ini
telah mendorong para ahli menyusun berbagai jenis korporasi untuk mengantisipasi
kelemahan dan meningkatkan keuntungan bentuk kepemilikan bisnis korporasi tersebut

Berikut contoh dari kepemilikan bisnis korporasi adalah: minimarket dan department store.
2. Perusahaan yang sukses pada umumnya berhasil menjaga budaya organisasi yang
sehat diantara karyawannya. Budaya organisasi yang sehat dapat dibuktikan melalui
hubungan yang kuat antara komitmen karyawan, kepuasan pelanggan, kepemimpinan
dan inovasi. Budaya organisasi bukanlah sesuatu yang ‘pasti’ dan tidak akan berubah,
namun budaya organisasi perlu menyesuaikan dengan perubahan strategi dan tujuan
perusahaan sehingga perusahaan perlu melakukan perubahan budaya organisasi.
Perubahan budaya organisasi akan mengubah cara hidup dan napas suatu
perusahaan. secara jangka panjang, hal ini akan membentuk cara pengambilan
keputusan, penyesaian pekerjaan, prioritas pekerjaan, interaksi antara karyawan,
pelanggan dan mitra kerja.

Berdasarkan pernyataan tersebut, uraikan mengenai budaya organisasi pada


perusahaan di tempat Anda bekerja, atau budaya organisasi perusahaan di Indonesia
atau perusahaan asing yang diterapkan dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

Konsep budaya organisasi adalah tuntunan organisasi atau perusahaan sehingga mampu
membedakannya dengan organisasi lain. Artinya, budaya organisasi bisa menjadi sebuah
norma dan nilai yang dianut oleh seluruh anggota organisasi tersebut yang nantinya dapat
mempengaruhi cara mereka dalam bekerja, berperilaku dan beraktivitas. Untuk itu, budaya
organisasi akan melibatkan seluruh pengalaman, filosofi, pengalaman, ekspektasi dan juga
seluruh nilai yang terdapat di dalamnya, sehingga nantinya akan terefleksi dalam kegiatan
setiap anggota, mulai dari pekerjaan, interaksi dengan lingkungan luar, hingga ekspektasi yang
diharapkan bisa terwujud di masa depan. 

Berikut beberapa hal yang dilakukan untuk menjaga budaya organisasi yang sehat guna
mengsukseskan perusahaan.
1. Sebagai ciri khas atau keunikan sebuah perusahaan. Tentu kita tidak ingin perusahaan
tempat kita bekerja dianggap sama dengan perusahaan lain. Maka dari itu, kita harus
membentuk etos kerja yang bagus. Hal ini perlu didukung juga dengan suasana kerja
yang kondusif di antara pekerja, namun tetap dijalani secara profesional demi mencapai
target kerja.
2. Budaya organisasi yang unggul akan menciptakan rasa kebanggaan di antara pekerja
atas partisipasi mereka di dalam perusahaan. Dengan begitu, para pegawai dapat bekerja
dengan nyaman dan puas.
3. Meningkatkan integritas dan loyalitas di dalam diri pekerja sehingga secara alami lebih
bersemangat dalam mengejar kepentingan perusahaan. Perusahaan dengan etos kerja
yang baik senantiasa didukung pekerja yang produktif.
4. Meningkatkan kesadaran untuk membina hubungan sosial yang baik antar sesamanya
sehingga dapat mempertahankan rantai kerja yang ideal di antara para pekerja pada
setiap posisi dan jabatan.
5. Menjaga sikap dan perilaku baik yang mengedepankan hubungan profesional yang tetap
bersahabat.

Sumber referensi :
Modul BMP EKMA4111

Anda mungkin juga menyukai