Anda di halaman 1dari 3

Apa sebenarnya standar ISO 14000 series dan apa saja yang tercakup di dalamnya ?

ISO 14000 series merupakan standar internasional bidang manajemen lingkungan untuk membantu
organisasi di seluruh dunia dalam meningkatkan efektivitas kegiatan pengelolaan lingkungannya.
Perumusan standar ISO 14000 series diprakarsai dunia usaha sebagai kontribusi terhadap pencapaian
Pembangunan Berkelanjutan yang disepakati dalam KTT Bumi di Rio de Janeiro Tahun 1992. Wakil pihak
pemerintah, dunia usaha, pakar, praktisi dan pihak lain yang berkepentingan terlibat dalam perumusan
standar tersebut. ISO 14000 series mencakup beberapa kelompok perangkat pengelolaan lingkungan,
a.l. Sistem Manajemen Lingkungan, Audit Lingkungan, Evaluasi Kinerja Lingkungan, Ekolabel, dan Kajian
Daur Hidup Produk. Penerapan standar tersebut bersifat sukarela. Standar yang paling populer adalah ISO
14001 Sistem Manajemen Lingkungan yang menjadi dasar sertifikasi ISO 14001.

Siapa yang dapat dan perlu menerapkan standar ISO 14000 tersebut?

Semua organisasi dari beragam jenis kegiatan, beragam ukuran, berbeda lokasi, pada prinsipnya dapat
menerapkan standar ISO 14000, sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Beberapa pihak organisasi perlu
dan berkepentingan untuk menunjukkan kepada pihak lain (mitra usaha, konsumen, masyarakat,
investor,dll) bahwa kegiatan pengelolaan lingkungan organisasi yang bersangkutan. mengikuti standar yang
diakui secara internasional, seperti ISO 14000. Faktor pendorong utama dalam penerapan standar ISO
14000 di seluruh dunia adalah semakin meningkatnya kepedulian berbagai pihak terhadap pentingnya
upaya pelestarian fungsi lingkungan hidup. Di satu sisi, pihak organisasi ybs dapat secara proaktif
menerapkan standar ISO 14000 untuk meningkatkan citra organisasi dan meningkatkan daya
saingnya, sementara di sisi lain banyak organisasi lain merasa perlu menerapkan standar ISO 14000 untuk
mengantisipasi permintaan konsumen dan mitra usaha.

Manfaat penerapan standar ISO 14000

Penerapan standar ISO 14000 berpotensi untuk, antara lain :


• Meningkatkan citra organisasi
• Meningkatkan kinerja lingkungan organisasi
• Meningkatkan penaatan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan
pengelolaan lingkungan
• Mengurangi resiko usaha
• Meningkatkan efisiensi kegiatan
• Meningkatkan daya saing
• Meningkatkan komunikasi internal dan hubungan baik dengan berbagai pihak
berkepentingan
• Memperbaiki manajemen organisasi dengan menerapkan perencanaan, pelaksanaan,
pengukuran dan tindakan perbaikan (plan, do, check, act)
• Dll.

Isu-isu penting yang dihadapi dalam penerapan Sistem Manajemen Lingkungan


(SML)

Standar ISO 14001 adalah satu-satunya standar dalam ISO seri 14000 yang dapat dijadikan persyaratan
sertifikasi, namun penerapan standar ISO 14001 tidak secara otomatis harus mendapatkan sertifikasi.
Standar ISO 14001 memuat komponen dan proses berjalannya sistem manajemen terhadap aspek
lingkungan dari kegiatan, produk atau jasa suatu organisasi. Suatu organisasi yang menerapkan SML
mengikuti standar ISO 14001 dapat mengajukan permohonan sertifikasi ISO 14001 kepada Lembaga
Sertifikasi yang terakreditasi. Lembaga Sertifikasi selanjutnya akan mengevaluasi kesesuaian SML organisasi
yang bersangkutan dengan standar ISO 14001 dan juga efektivitas SML tersebut.

Banyak pihak mempunyai persepsi yang kurang tepat terhadap SML dan sertifikasinya,
a.l. sbb:

1. Standar SML menggunakan pendekatan proses perbaikan secara sistematis dan berkelanjutan.
Standar tersebut tidak memuat tingkat kinerja lingkungan tertentu. Oleh karena itu, sertifikasi ISO
14001 tidak senantiasa bermakna bahwa kinerja lingkungan organisasi yang bersangkutan. lebih
baik daripada organisasi lain yang tidak mempunyai sertifikat ISO 14001.
2. Sertifikasi ISO 14001 tidak diberikan oleh pihak Pemerintah, tetapi oleh Lembaga Sertifikasi yang
terakreditasi oleh Badan Akreditasi yang berwenang, mengikuti aturan main yang disepakati secara
internasional. Oleh karena itu, Lembaga Sertifikasi-lah yang bertanggungjawab langsung menjamin
ketepatan pemberian sertifikat ISO 14001.
3. Apabila ada situasi ketidaktaatan terhadap ketentuan peraturan perundang-
undangan pengelolaan lingkungan, sertifikat ISO 14001 tidak secara otomatis dicabut oleh
Lembaga Sertifikasi yang memberikan. Namun, berdasarkan SML organisasi yang bersangkutan.
harus segera melakukan tindakan perbaikan dan mencegah terulangnya ketidaktaatan tersebut.
Lembaga Sertifikasi akan mengevaluasi efektivitas proses perbaikan tersebut.
4. Perolehan sertifikat ISO 14001 bukan merupakan tujuan akhir penerapan SML, namun merupakan
salah satu tahap awal dalam mewujudkan proses perbaikan secara sistematis dan berkelanjutan.
Organisasi yang menerapkan SML tanpa sertifikasi pun dapat juga mewujudkan proses yang sama.

Peran Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dalam penerapan ISO 14000 di Indonesia

Berdasarkan diskusi dengan berbagai pihak berkepentingan di Indonesia, KLH menyadari potensi
penerapan standar ISO 14000 bagi peningkatan kualitas pengelolaan lingkungan hidup Indonesia serta
peningkatan peran serta dunia usaha untuk secara pro-aktif mengelola lingkungan. Oleh karena itu,
KLH mendorong dan memfasilitasi penerapan standar ISO 14000 di Indonesia. Berbagai seminar,
lokakarya, pelatihan tentang ISO 14000 telah dilaksanakan sejak tahun 1995, yang dimaksudkan menjadi
motor penggerak penerapan standar ISO 14000 di Indonesia. Seiring dengan pertumbuhan populasi para
praktisi dalam bidang tersebut serta dengan pendekatan pemberdayaan pihak swasta yang kompeten,
maka KLH mengharapkan agar peran motor penggerak penerapan standar ISO 14000 tersebut dilanjutkan
oleh pihak swasta. Hal ini konsisten dengan latar belakang pengembangan standar ISO 14000 yang dimotori
oleh dunia usaha dan didukung oleh para praktisi berpengalaman.

Terkait dengan komitmen memfasilitasi penerapan standar ISO 14000 tersebut, KLH pada saat ini
mempunyai unit kerja Asisten Deputi Urusan Standarisasi dan Teknologi. Fokus perhatian yang diberikan
adalah efektifitas penerapan SML, baik yang dengan sertifikasi ISO 14001 maupun yang tidak.

Bagaimana kedudukan dan kaitan ISO 14000 dengan peraturan perundang-undangan lingkungan hidup?

Penerapan ISO 14000 tidak menggantikan peraturan perundang-undangan pengelolaan lingkungan.


Walaupun bersifat sukarela, penerapan ISO 14000 diharapkan dapat melengkapi pelaksanaan ketentuan
peraturan perundang-undangan pengelolaan lingkungan oleh organisasi pelaksana kegiatan/usaha. KLH
senantiasa membuka dialog dengan berbagai pihak berkepentingan, khususnya para praktisi yang
terlibat langsung dalam penerapan standar ISO 14000, untuk meningkatkan sinergi dari penerapan standar
ISO 14000 dan pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan pengelolaan lingkungan

Tanggapan dari berbagai pihak (dunia usaha, Pemerintah, masyarakat) di Indonesia terhadap sertifikasi ISO
14001

Pada saat ini, diperkirakan terdapat lebih dari 230 sertifikat ISO 14001 yang diberikan oleh berbagai
Lembaga Sertifikasi kepada beragam organisasi di Indonesia. Di bandingkan dengan negara lain, jumlah ini
masih relatif kecil. Salah satu kendala yang dikemukakan oleh dunia usaha adalah biaya sertifikasi. Terkait
dengan hal ini, banyak organisasi usaha yang tertarik untuk mengembangkan Sistem Manajemen
Lingkungan namun tidak melakukan sertifikasi. Sementara itu, dari pihak Pemerintah dan masyarakat pada
umumnya masih belum memahami standar ISO 14000 dan sertifikasi ISO 14001. Oleh karena itu, program
sosialisasi perlu
semakin ditingkatkan.

Sejauhmana penerapan standar ISO 14000 dapat memberikan kontribusi terhadap isu-isu lingkungan populer
yang sedang kita hadapi saat ini atau terhadap upaya pelestarian LH pada umumnya?

Kita perlu memahami bahwa penerapan standar ISO 14000 tidak akan secara langsung dan segera
memberikan hasil nyata perbaikan kinerja lingkungan dan pelestarian lingkungan hidup. Potensi perbaikan
bersifat bertahap, namun sistematis dan berkelanjutan, serta efisien. Proses bertahap inilah yang
diharapkan dapat mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development).

Terkait dengan isu lingkungan populer saat ini, pihak-pihak terkait dapat menerapkan standar ISO 14000
yang relevan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan lingkungannya.

Standar ISO 14000 merupakan investasi bersama, yang merupakan hasil rumusan para pakar dan praktisi
berpengalaman di seluruh dunia. Seyogyanya kita di Indonesia dapat memanfaatkan standar tersebut
dengan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan bersama

Anda mungkin juga menyukai