Anda di halaman 1dari 8

Tugas.

2 Pendidikan Agama Islam

Tutor : Bpk. Dian Nafi Firdhaus

SETYO BUDI PURWANTO

Nim 857631356

PROGRAM STUDI S1 PGSD


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ) PURWOKERTO
TAHUN 2023
Soal – Soal :

1. Jelaskan Pengertian hukum syariat menurut isi kandungan Q.S Al – ankabut /29 :45.
2. Sebutkan dan jelaskan 5 macam hukum Islam.
3. Sebutkan dan jelaskan 7 macam prinsip prinsip hukum Islam.
4. Jelaskan Posisi dan fungsi sunnah terhadap Alqur’an.
5. Jelaskan perbedaan moral, susila, budi pekerti, etika dan ahlak dan kaitan antar
semuanya.

Penjelasan :
1. Seperti diketahui Islam memiliki syariat dan ketentuan ketentuan yang telah ditetapkan
oleh Allah SWT utuk umat manusia. Hukum syariat adalah segala ketentuan dan
ketetapan dari Allah yang bersifat mutlak mencakup kehidupan sosial, akidah, ahlak,
ibadah, ekonomi dan segala aspek kehidupan manusia lain. Sumber hukum syariat adalah
Alqur’an dan sunah, salahsatuya terdapat dalam surat Al – Ankabut ayat 45 yang
berbunyi :

“ Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu alkitab (Al Qur’an) da dirikanlah
sholat. Sesungguhya sholat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan munkar.
Dan sesungguhnya mengingat Allah (sholat) adalah lebih besar (keutamaannya dari
ibadat ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan”
(Q.S Al-Ankabut ayat 45).

Dalam surat Al-Ankabut ayat 45, Allah memerintahkan bagi hambanya untuk mendirikan
sholat dan senantiasa membaca Al Qur’an. Sholat merupakan ibadah wajib bagi umat
islam yang dapat mecegah manusia dari perbuatan keji dan munkar yang melanggar
perintah dari Allah SWT.

2. Sebagai seorang muslim kita harus tau apa saja hukum hukum islam agar kita semakin
tau dan bisa memahami dengan betul tentang agama islam. Bagi orang muslim yang
sudah diwajibkan mengerjakan perintah serta menjauhi segala yang dilarang agama
karena sudah mengijak usia dewasa dan berakal (akil baligh) yang dikenal dengan orang
mukallaf. Ada lima hukum islam yang perlu diketahui yang memiliki penjelasan dan arti
yang berbeda.
1. Wajib.
Wajib atau Fardhu Adalah segala sesuatu yang diperintahkan dan harus
dikerjakan apabila perintah tersebut dilaksanakan maka akan mendapat pahala namun
jika ditinggalkan maka akan mendapat dosa. Jadi apapun kondisi kita dan dimanapun
berada, kita tidak bisa lari dari hukum islam yang satu ini. Wajib atau fardhu dibagi
menjadi dua berdasar tingkatnya yaitu :
 Fardhu ‘Ain
Adalah suatu perkara yang diperintahkan dan harus dikerjakan pada setiap orang
mukallaf. Contoh fardhu ‘ain ialah sholat lima waktu.
 Fardhu Kifayah
Adalah suatu perintah yang sudah dianggap cukup jika telah dikerjakan pada
setiap orang mukallaf dan akan berdosa seluruh nya jika tidak ada seorang pun
dari kelompok mereka mengerjakannya misalnya menshlatkan jenazah dan
memakamkannya.

2. Sunah.
Sunah adalah segala sesuatu hal atau perkara yang apabila dikerjakan
mendapatkan pahala dan apabila ditiggalkan tidak medapat dosa. Dalam artian lain
sunah berarti tidak seberat wajib namun alangkah baiknya bila kita megerjakan
perkara yang sunah untuk menambah pahala dan keimanan kita kepada Allah SWT,
sunnah dibagi menjadi dua bagian yaitu :
 Sunah Mu’akkad
Adalah sunah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan oleh umat muslim,
misalkan mengerjakan shalat tarawih, mengerjakan shalat idul fitri dan idul adha.
 Sunah Ghairu Mu’akkad.
Sunah Ghairu Mu’akkad adalah sunah yang tergolong biasa.

3. Haram.
Haram adalah suatu perkara yang apabila ditinggalkan mendapat pahala namun
apabila dikerakan mendapat dosa. Banyak perkara yang diharamkan dalam agama
islam dan memiliki dampak yang akan merugikan diri sendiri dan orang lain. Contoh
mencuri, membunuh, berzinah, berbohong, durhaka pada orang tua.

4. Makruh.
Makruh adalah suatu perkara yang apabila dikerjakan tidak medapat dosa dan
apabila ditinggalkan akan medapat pahala. Contoh perkara yang makruh adalah
makan petai, kentut dalam air saat berpuasa.

5. Mubah.
Mubah adalah suatu perkara yang apabila dikerjakan tidak medapat pahala atau
tidak medapat dosa, dan apabila ditinggalkan tidak mendapat dosa ataupun medapat
pahala, oleh karena itu hukum islam yang satu ini boleh dikerjakan boleh tidak.
3. Yang dimaksud dengan Prinsip hukum islam adalah kebenaran universal yang inheren
didalam hukum islam dan menjadi titik tolak pelaksanaan dan pembinaanya. Para ulama
telah menetapkan beberapa prinsip didalam hukum islam yang di bagi menjadi dua
macam yaitu prisip umum dan prisip khusus. Yang dimaksud prinsip umum adalah
prinsip keseluruhan hukum islam yang bersifat universal sedangkan prinsip khusus
adalah prinsip prinsip setiap cabang ilmu islam.
Secara garis besar prinsip prinsip umum hukum islam dibagi menjadi tujuh yaitu :

1. Prinsip Tauhid.
Prinsip ini menjelaskan bahwa seluruh manusia berada dibawah ketetapan yang
sama sebagai hamba Allah . Contoh ayat ayat yang menjelaskan prinsip ini adalah

“Dan igatlah, ketika tuhanmu mengeluarkan keturunan anak anak Adam dari sulbi
mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman):
‘Bukankah aku ini Tuhan mu?’ mereka mejawab : ‘Betul (Engkau tuhan kami) kami
menjadi saksi (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak
megatakan ‘sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang yang lengah terhadap ini
(keesaan Tuhan).” ( Q.S Al-A’raaf 7:172)

Dari ayat tersebut nampak jelas bahwa seluruh manusia pada awalnya yaitu
ketika belum terlahir kedunia telah mengakui keesaan Allah SWT. Maka dalam
pandangan islam pada dasarnya semua manusia mempunyai potensi dan kualitas yang
sama yaitu bertauhid.

2. Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan mengadung artian bahwa hukum islam yang mengatur
persoalan manusia dari berbagai aspek harusnya dilandaskan kepada prinsip keadilan
yang meliputi hubungan antara individu dengan dirinya sendiri, individu dengan
manusia dan masyarakat, serta individu dengan lingkungannya. Contoh ayat yang
menjelaskan tentang prinsip keadilan ini antara lain :

“Hai orang orang yang beriman hendaklah kamu menjadi orang orang yang
menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah
sekali kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak
adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada taqwa, dan bertaqwalah
kepada Allah, sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”
(Q.S. Al – Maai’dah 5:8)
Bahkan kepada kerabat sekalipun, keadilan harus tetap ditegakkan. Dari prinsip
keadilan ini maka hadirlah kaidah dalam hukum islam yang menyatakan hukum islam
pada praktikya dapat beradaptasi sesuai ruang dan waktu.

3. Prinsip Amar Maruf Nahi Munkar.


Prinsip ini adalah konsekwensi dari prinsip pertama dan prinsip kedua di atas.
Amar Ma’ruf ini mengandung arti Hukum islam ditegakkan untuk mejadikan umat
manusia dapat melaksanakan hal hal yang baik dan benar sebagai mana dikendaki
oleh Allah. Sedangkan Nahi Munkar mengandung arti hukum tersebut ditegakkan
untuk mencegah terjadinya hal hal yang buruk yang dapat meruntuhkan kehidupan
masyarakat. Firman Allah yang memaparkan prinsip ini yaitu :

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada
yang ma’ruf dan mecegah dari yang munkar dan beriman kepada Allah, sekiranya
ahli kitab beriman tentulah itu lebih baik bagi mereka, diantara mereka ada yang
beriman, dan kebanyakan dari mereka adalah orang orang fasik”
(Q.S Ali Imran 3:110).

4. Kemerdekaan dan Kebebasan.


Prinsip ini mengadung maksud bahwa hukum islam tidak diterapkan
berdasarkan paksaan tetapi berdasar penjelasan yang baik dan argumentativ yang
dapat meyakinkan. Apakah pada akhirnya manusia menolak atau menerima
sepenuhnya diserahkan ke masing masing individu. Ayat yang menjelaskan prinsip
tersebut antara lain:
“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (islam). Sesugguhya telah jelas jalan
yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barang siapa yang ingkar kepada
thakhut dan beriman kepada Allah, maka sesugguhya ia telah berpegang kepada
buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah maha medengar lagi
maha megetahui.” (Q.S Albaqoroh 2:256).

“Untukmu Agamamu dan untukkulah Agamaku” (Q.S Al Kafiiruun 109:6)

5. Prinsip Persamaan
Prinsip ini mengandung arti bahwa pada dasarnya semua manusia adalah sama
meski faktanya berbeda dalam lahiriyah nya, baik warna kulit, bahasa, suku bangsa,
dan lain lain. Kesamaan tersebut terutama dalam nilai kemanusiaan. Hukum islam
memadang perbedaan lahiriyah tidak menjadikan manusia berbeda dari segi nilai
kemanusiaa nya, sesungguhnya banyak ayat ayat yang menelaskan prinsip di atas
diantaranya :
“Hai manusia, sesugguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa bangsa, dan bersuku suku
supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia
diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi amat mengenal”
(Q.S Al hujuraat 49:13)
.
6. Prinsip Tolong Menolong.
Prinsip ini mengajarkan bahwa sesama warga masyarakat harus saling menolong
demi tercapainya kemaslahatan bersama, dan adapun ayat yang menjelaskan tentang
prisip ini yaitu :

“Dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan taqwa dan jangan
tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.”
(Q.S Al Maaidah 5:2).

7. Prinsip Toleransi.
Prinsip ini mengajarkan bahwa hukum islam mengharuskan kepada umatnya
untuk hidup dengan penuh damai dan toleran. Toleransi ini harus menjamin tidak
dilanggarnya hukum islam dan hak umat islam. Hal ini diterangkan dalam sebuah
surat :

“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang
orang tiada memerangimu karena agama dan tidakpula mengusir kamu dari
negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang orang yang berlaku adil.”
(Q.S Al Mumtahanah 60:8).

4. Dalam ajaran islam, Alqur’an menempati posisi utama dalam sumber hukum islam yang
menjadi pedoman bagi tiap muslim. Kemudian disusul dengan sumber sumber yhukum
yang lainnya seperti sunnah. Dalam sumber hukum islam sunnah menempati posisi kedua
setelah Alqur’an, hal ini sudah disepekati oleh jumhur muslimin yang menyatakan bahwa
keterangan Rosullullah SAW, yang ada hubunganya dengan Allah. Dan diriwayatkan
secara sahih maka menjadi sumber hukum dan pedoman dari pengalaman yang dilakukan
setiap umat islam. Berikut ini adalah tiga fungsi sunah terhadap Alqur’an :

 Sebagai Penguat Hukum Alqur’an.


Fungsi sunah yang pertama adalah sebagai penguat hukum yang ada dalam
Alqur’an.
Tentu ada beberapa cara yang di gunakan antara lain dengan menegaskan
kedudukan hukumnya, memerintahkan segi Bahasa yang muncul,
memperingatkan amaliah secara dawam terhadap kewajiban, serta menunjukan
kebencian terhadap hal yang dilarang dan menerangkan larangan pada syariat
Islam.

 Sebagai Penjelas dan Penjabar.


Maksudnya adalah Sunah menjadi penjelas dalam bentuk pengikat makna yang
sifatnya lepas yang ada dalam Alqur’an. Mengkhususkan ketetapan yang di
jelaskan didalam Alqur’an secara umum, serta menjelaskan tentang mekanisme
pelaksanaan dan ketetapan Alqur’an.

 Sebagai Penetap Hukum Yang Belum Diatur Dalam Alqur’an.


Dengan kata lain sunah menjadi tambahan dalam hukum hukum yang ada dalam
Alqur’an yang sifatnya masih tersurat.
Oleh karena itulah sumber hukum iIslam yang lain seperti sunnah akan menjadi
tambahan yang akan menjelaskan dengan lebih rinci lagi.

5. Perbedaan Moral, Susila, Budi pekerti, Etika dan Ahlak


 Moral.
Moral merujuk pada aturan-aturan atau prinsip-prinsip yang mengatur perilaku
manusia dalam masyarakat. Moral mencakup nilai-nilai yang dianggap benar atau
salah, baik atau buruk dan membentuk dasar dari tindakan dan keputusan
seseorang. Moral bersifat subyektif dan berbeda antara individu, budaya, atau
agama.

 Susila.
Susila adalah istilah yang digunakan dalam budaya Indonesia untuk merujuk pada
perilaku yang baik,, sopan dan sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam
masyarakat. Susila mencakup nilai-nilai seperti kejujuran, kesopanan, dan
tanggung jawab.

 Budi Pekerti.
Budi pekerti adalah istilah yang digunakan dalam budaya Indonesia untuk
merujuk pada sikap dan perilaku yang baik, terutama dalam hubungan sosial.
Budi pekerti mencakup nilai-nilai seperti keramahan, kesopanan dan kebaikan
hati.
 Etika.
Etika adalah studi tentang apa yang dianggap benar atau salah, baik atau buruk
dalam konteks moral. Etika mencakup prinsip-prinsip dan teori-teori yang
digunakan untuk memahami dan mengevaluasi tindakan manusia. Etika berfokus
pada pertimbangan rasional dan refleksi moral.

 Akhlak.
Ahlak adalah istilah yang digunakan dalam islam untuk merujuk pada perilaku
yang baik dan moralitas yang tinggi. Ahlak mencakup nilai-nilai seperti kejujuran,
keadilan, dan kasih sayang. Ahlak juga mencakup aspek spiritual dan hubungan
manusia dengan tuhan.

Kaitan Antara Kesemuanya


Semua konsep tersebut diatas saling berkaitan erat dan saling melengkapi dalam
membentuk perilaku manusia yang baik. Berikut adalah saling keterkaitanya :

 Moral, Susila dan Budi Pekerti adalah konsep yang berkaitan dengan perilaku
yang baik dan sesuai dengan norma-norma sosial dalam masyarakat. Ketiganya
mencakup nilai-nilai yang dianggap penting dalam membentuk karakter dan sikap
yang baik.

 Etika adalah studi tentang moral dan memberikan kerangka kerja untuk
memahami dan mengevaluasi Tindakan manusia. Etika membantu kita
memahami prinsip-prinsip moral yang mendasari perilaku dan memberikan
pedoman dalam mengambil keputusan moral.

 Ahlak adalah konsep yang berkaitan dengan perilaku yang baik dalam konteks
agama terutama agama islam. Akhlak mencakup nilai-nilai moral dan spiritual
yang membentuk karakter dan hubungan manusia dengan tuhan.

Secara keseluruhan Moral, Susila, Budi pekerti, Etika dan Ahlak adalah konsep
yang saling terkait dan membantu manusia dalam mengembangkan perilaku yang
baik, moral dan sesuai dengan nilai-nilai yang dianggap penting dalam
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai