Anda di halaman 1dari 4

1

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : L I S N AW A T I

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 822846502

Kode/Nama Mata Kuliah : MKDU4221/PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Kode/Nama UPBJJ : 83/UPBJJ-UT KENDARI

Masa Ujian : 2020/21.1 (2020.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
2
1. Jawaban
a. Ayat dan terjemahan QS Al – Baqarah (2) : 165

Terjemahan :
Dan di antara manusia ada orang yang menyembah tuhan selain Allah sebagai tandingan, yang mereka
cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah.
Sekiranya orang-orang yang berbuat zhalim itu melihat, ketika mereka melihat azab (pada hari Kiamat),
bahwa kekuatan itu semuanya milik Allah dan bahwa Allah sangat berat azab-Nya (niscaya mereka
menyesal). (QS. Al-Baqarah: 165).
(i) Berdasarkan ayat tersebut, iman identik dengan asyaddu hubban lillah. Hub  artinya kecintaan atau
kerinduan. Asyaddu adalah kata superlatif syadiid  (sangat). Asyaddu hubban berarti sikap yang
menunjukkan kecintaan atau kerinduan luar biasa. Lillah artinya kepada atau terhadap Allah. Dari
ayat tersebut tergambar bahwa iman adalah sikap (atitude), yaitu kondisi mental yang
menunjukkan kecenderungan atau keinginan luar biasa terhadap Allah. Orang-orang yang beriman
kepada Allah berarti orang yang rela mengorbankan jiwa dan raganya untuk mewujudkan harapan
atau kemauan yang dituntut oleh Allah kepadanya.
(ii) Iman kepada Allah menurut ayat dia atas : Meskipun ada tanda-tanda yang sangat jelas itu ternyata
masih ada sebagian orang yang mencari tuhan-tuhan selain Allah untuk dijadikan sebagai tandingan
Allah. Mereka mencintai tuhan-tuhan itu sebagaimana mereka mencintai Allah. Tetapi cinta orang-
orang mukmin kepada Allah lebih besar daripada cinta orang-orang tersebut kepada tuhan-tuhan
sesembahan mereka. Karena orang-orang mukmin itu tidak menyekutukan Allah dengan siapapun,
dan mereka mencintai Allah di kala senang maupun susah.
b. Ayat dan terjemahan QS Al –A’raaf (7) : 179

Terjemahan :
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka
mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat ayat Allah) dan mereka
mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan
mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka
itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.
c. Pengertian iman menurut Al-Quran Surah Al-A'raf ayat 179 bahwa iman adalah meyakini dengan hati
dan dibuktikan dalam amal perbuatan dengan menggunakan seluruh indera yang ada. Manusia dan jin
dianugerahkan Allah dengan hati, namun sayangnya hati tersebut tidak digunakan untuk meyakini ayat-
ayat Allah serta tidak mengimani Allah. Manusia dan jin lebih mendahulukan hawa nafsunya sehingga
tidak menggunakan segala pemberiannya untuk semakin menguatkan keimanan dan ketakwaannya.
3
Seharusnya dengan hati, akal, dan seluruh anggota tubuh yang dianugerahkan oleh Allah, manusia dan
jin dapat semakin yakin akan beradaan Allah, kebesaran, dan kekuasaan Allah. Manusia dan jin akan
semakin taat dan mau beribadah hanya kepada Allah.
d. Allah Swt menciptakan manusia sebagai makhluk sempurna di dunia ini yang di beri akal pikiran. Allah
menjelaskan bahwasanya yang akan menjadi penghuni neraka adalah orang-orang yang lalai dan tidak
mau menggunakan akal pikiran dan telinga mereka baik untuk menyimpulkan segala yang diketahuinya
dan mengambil ilmu-ilmu maupun untuk mengetahui tanda-tanda kebesaran Allah yang ada pada alam
ciptaan-Nya, dan tanda-tanda kebesaran-Nya yang tertera dalam kitab-kitab-Nya yang kedua-duanya
adalah merupakan sebab kesempurnaan iman dan menjadi dorongan jiwa untuk menyempurnakan
Islam seseorang. Meskipun ada tanda-tanda yang sangat jelas itu ternyata masih ada sebagian orang
yang mencari tuhan-tuhan selain Allah untuk dijadikan sebagai tandingan Allah.
2. Jawaban
a. Ayat dan terjemahan QS Al – Baqarah (2) : 165

Terjemahan :
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat
tanda – tanda bagi orang – orang yang berakal. (yaitu) orang – orang yang mengingat Allah sambil
berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit
dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan ini dengan sia – sia, Maha
Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.
Hakikat Manusia menurut ayat diatas yaitu : manusia adalah makhluk yang memiliki akal dan mampu
menggunakannya untuk mengingat Allah, mengetahui keagungan-Nya, dan kekuasaan-Nya. Baik
dengan melihat tanda-tanda kekuasaan Allah melalui ayat kauniyah maupun ayat qouliyah.
b. Ayat dan terjemahan QS Qaaf (50) : 16

Terjemahan
Dan sesungguhnya, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya,
dan Kami lebih dekat kepadannya daripada urat lehernya.
Hakikat Manusia menurut ayat diatas yaitu : Allah memberitahukan bahwa Dia-lah semata yang
menciptakan jenis manusia, baik lelaki maupun perempuan, Dia yang mengetahui hal-ihwal manusia
serta rahasia mereka dan bisikan jiwa mereka, dan sesungguhnya Dia “lebih dekat kepadanya daripada
urat lehernya,” yang merupakan sesuatu yang terdekat pada manusia yaitu urat saraf yang tersimpan
dibalik urat lehernya. Hal ini menyeru manusia untuk muraqabah terhadap Pencipta yang mengetahui
hati dan batinnya, yang lebih dekat kepadanya dalam berbagai keadaannya sehingga manusia akan
4
merasa malu ketika Allah melihatnya melakukan yang dilarang atau tidak melaksanakan yang
diperintahkan.
c. Hakikat kesempurnaan manusia menurut ketiga ayat diatas yaitu : sebagai makhluk yang sempurna di
muka bumi manusia dapat menggunakan akal dan logikannya dengan baik dan benar untuk mengenal
lebih dalam siapakah Allah, mengetahui keagungan-Nya, kebijaksanan-Nya, keadilan-Nya dan
kekuasan-Nya melalui tanda – tanda ciptaan-nya.
3. Jawaban :
a. Pengertian termonologis tentang masyarakat yaitu Konsep, gabungan yang digunakan masyarakat
untuk mencakup pembentukan suatu budaya.
b. Asal usul masyarakat menurut fitrah manusia dalam Q.S. Al-Hujuraat: 13 dan Q.S. Az-Zukhruf: 32
yaitu : bahwa manusia berasal dari satu keturunan yakni Nabi Adam dan Hawa. Sehingga pada
hakikatnya mereka setara. Keragaman adalah sunnatullah karena Allah menjadikan manusia
berkembang demikian banyak sehingga menjadi berbangsa-bangsa dan bersuku-suku. (Kami telah
menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia) maka Kami jadikan sebagian
dari mereka kaya dan sebagian lainnya miskin (dan Kami telah meninggikan sebagian mereka) dengan
diberi kekayaan (atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat
mempergunakan) golongan orang-orang yang berkecukupan (sebagian yang lain) atas golongan orang-
orang yang miskin (sebagai pekerja) maksudnya, pekerja berupah.
c. Kriteria masyarakat beradab dan sejahtera dari sudut pandang masyarakat madani yaitu:
 Menjunjung tinggi nilai
Menjunjung tinggi nilai, norma, dan hukum yang ditopang dengan iman, ilmu, dan tekhnologi. Itu
artinya masyarakat madani hidup berdasarkan aturan-aturan yang berlaku, seperti nilai, norma,
dan hukum. Ketaatan tersebut dilandaskan pada ilmu dan tekhnologi yang telah dipelajari dan
dikembangkannya beserta kekuatan iman atau keyakinannya kepada Sang Maha Pencipta.
 Memiliki perabadan yang tinggi
Sebagai makhluk yang memiliki keyakinan atau iman kepada Sang Maha Pencipta, masyarakat
madani telah membuktikan bahwa mereka merupakan manusia yang memiliki peradaban, yaitu
beradab atau bertata krama. Selain bertata krama terhadap Tuhan, tentunya juga bertata krama
pada sesama manusia.
d. Prinsip – Prinsip umum masyarakat beradab dan sejahtera :
 Keadilan sosial adalah tindakan adil terhadap setiap orang dan membebaskan segala penindasan.
 Egalitarianisme adalah kesamaan tanpa diskriminasi baik etnis, agama, suku, dll.
 Pluralisme adalah sikap menghormati kemajemukan dengan menerimanya secara tulus sebagai
sebuah anugerah dan kebajikan.
 Supremasi hukum adalah menempatkan hukum di atas segalanya dan menetapkannya tanpa
memandang “atas” dan “bawah”.

Anda mungkin juga menyukai