Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nyadila Ambarwati

NIM : 827726098

Prodi : PGSD 1C

Bacalah soal berikut dengan cermat, kemudian saudara jawab dan diunggah pada tempat yang
telah disediakan:

1. Konstruksi pena33gertian iman dalam Al-quran berkaitan dengan assyaddu hubban (QS. Al-
Baqarah (2): 165), qalbu, mata, dan telinga (QS. Al-A’raaf (7):179).

a. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al- Baqarah (2) : 165 dengan teliti dan benar!
b. Jelaskan pengertian hubban dalam ayat tersebut?
c. Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat tersebut?
d. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al-A’raaf (7):179 dengan teliti dan benar!
e. Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat QS. Al-A’raaf (7):179
tersebut?
f. Jelaskan secara ringkas pengertian iman kepada Allah SWT dari kedua ayat tersebut?

2. Manusia berbeda dengan makhluk lainnya dari segi fisik, non fisik dan tujuan penciptaannya.
Namun, kesempurnaan manusia lebih ditekankan kepada aspek non fisik dan pencapaian tujuan
penciptaan tersebut daripada aspek fisik. Hal ini diantaranya diisyaratkan dalam kandungan ayat-
ayat Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 dan Q.S. Qaaf (50):16.

a. Tuliskan terjemah Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 dan jelaskan secara ringkas hakikat
manusia menurut kedua ayat tersebut!
b. Tuliskan terjemah Q.S. Qaaf (50): 16 dan jelaskan secara ringkas hakikat manusia
menurut ayat tersebut!
c. Jelaskan hakikat kesempurnaan manusia menurut ketiga ayat tersebut!

3. Manusia dari sisi perwujudannya sebagai makhluk sosial, bertempat tinggal dan berinteraksi
dengan sesamanya dalam waktu yang lama dalam suatu masyarakat.

a. Jelaskan pengertian terminologis tentang masyarakat ?


b. Jelaskan asal-usul masyarakat menurut fitrah manusia dalam QS. Al-Hujuraat: 13 dan
QS. Az-Zukhruf: 32
c. Jelaskan kriteria masyarakat beradab dan sejahtera dari sudut pandang masyarakat
madani!
d. Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip umum masyarakat beradab dan sejahtera!
Jawaban
1. A.

Artinya : “Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan


selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun
orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika
seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat
siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan
bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal)”. Tafsir Surat
Al-Baqarah Ayat 165.

B. Dalam surat Al Baqarah ayat 165 dikatakan bahwa hubban adalah mencintai
(sangat)

Dijelaskan pula dalam surat Al Baqarah ayat 165 bahwa orang yang beriman
adalah orang yang amat sangat cinta kepada Allah SWT (asyyaddu hubban lillah).
Beriman kepada Allah berarti amat sangat rindu terhadap ajaran Allah, yaitu Al
Qur'an dan Sunnah Rasul. Apa yang dikehendaki Allah, menjadi kehendak orang
yang beriman sehingga ia menjadi bertedak untuk mengorbankan segalanya dan
jika perlu mempertaruhkan nyawa.

C. Berdasarkan redaksi ayat Al Baqarah bahwa iman identik dengan asyaddu


hubban lillah. Hub artinya kecintaan atau kerinduan. Asyaddu adalah kata
superlatif syadid ( sangat ). Jadi orang-orang yang beriman kepada Allah berarti
orang yang rela mengorbankan jiwa dan raga untuk mewujudkan harapan atau
kemauan yang dituntut oleh Allah kepadanya. Dan ayat tersebut tergambar
bahwa iman adalah sikap ( atitude ), yaitu kondisi mental yang
menunjukkan kecenderungan atau keinginan luar biasa terhadap Allah.
D.

Artinya : “Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari
jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk
memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka
mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat
Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi.
Mereka itulah orang-orang yang lalai.

E. Arti Iman menurut Qs. Al-A’raaf (7):179 Yaitu, bahwa tafsiran tersebut
diketahui, bahwa rukun iman ada tiga aspek yaitu : Kalbu, lisan, dan perbuatan.
Tetaplah jika iman didefinisikan dengan pendirian yang diwujudkan dalam
bentuk bahasa dan perilaku. Jika pengertian ini diterima , maka istilah iman
identik dengan kepribadian manusia seutuhnya, atau pendirian yang konsisten.
Orang yang beriman berarti orang yang memiliki kecerdasan, kemauan dan
keterampilan.

F. – ( QS. Al-Baqarah (2) : 165 ), Keimanan berasal dari kata “Iman”. Untuk
memahami pengertian iman dalam ajaran islam strateginya yaitu mengumpulkan
ayat-ayat Al-qur’an atau hadist yang redaksionalnya terdapat kata iman, atau kata
lainnya yang dibentuk dari kata tersebut yaitu “aamana”, “Yu’minu”, dan
mukminun.
- ( QS. Al-A’raaf (7):179), Manusia dan Jin dianugrahkan Allah dengan hati,
namun sayangnya hati tersebut tidak digunakan untuk meyakini ayat-ayat Allah
serta tidak mengimani Allah. Seharusnya dengan hati, akal, dan seluruh anggota
tubuh dianughrahkan oleh Allah, manusia dan jin dapat semakin yakin akan
keberadaan Allah, kebesaran, dan kekuasaan Allah. Manusia dan jin akan semakin
taat dan mau beribadah hanya kepada Allah.

2. A. Terjemahan : Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih


bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang
berakal. ( Ali “imran Ayat 190
Terjemah : ( Yaitu ) orang-orang yang meningat Allah sambil berdiri atau duduk
atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit
dan bumi ( seraya berkata ): “ Ya tuhan kami, tiadalah engkau menciptakan ini
dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. ( Ali
‘Imran Ayat 191 )
Penjelasan ; ( Ali ‘Imran Ayat 190 ) Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan
bumi yang tanpa ada contoh sebelumnya dan dalam pergantian malam dan siang
perbedaan waktu keduanya dengan memanjang dan memendek benar-benar
meru[akan petunjuk dan bukti-bukti yang agung atas keesaan Allah bagi orang-
orang yang mempunyai akal-akal yang selamat. ( Ali “Imran Ayat 191 ) yaitu
orang-orang yang mengingat Allah dalam semua kondisi mereka, baik berdiri,
duduk dalam keadaan mereka berbaring. Mereka mentadaburi dalam penciptaan
langit dan bumi seraya berkata. “ wahai tuhan kami, engkau tidaklah menciptakan
makhluk ciptaan ini dengan sia-sia. Dan engkau Maha Suci dari hal itu. Maka
jauhkanlah dari kami siksaan neraka.

b. Terjemahan QS. Qaaf (50):16


Artinya : “ Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dan mengetahui
apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan kami lebih dekat kepadanya dari pada urat
lehernya”.
Jadi artinya hakikat menurut ayat tersebut adalah bahwa manusia merupakan
makhluk yang sempurna , mungkin dapat dilihat dari kemampuannya untuk
menentukan tujuan hidup berdasarkan kata hatinya yang di datangkan dari Allah
SWT.
c. Ayat ini menjelaskan bahwa Hakikat Manusia adalah makhluk yang
memiliki Akal dan mampu menggunakannya untuk mengingat allah, mengetahui
keagungan-Nya, kebijaksanaan-Nya, keadilan-Nya, dan kekuasaan-Nya. Akal
dan hati yang diberikan oleh Allah pun harus kita pelihara untuk selalu
mengingat allah dengan selalu beribadah kepadanya dan selalu megamalkan apa
yang di perintahkan dan menjauhi larangan-larangannya.

3. A. Secara terminologis, masyarakat merupakan salah satu bahan kajian sosiologi.


Karena itu untuk membantu pemahaman terminologis kita tentang masyarakat
kita harus merujuk pada sosiologis.
B. ( Terjemahan QS. Al-Hujurat : 13 )
Artinya : “ Hai manusia, sesungguhnya kami menjadikan kamu dari laki-laki dan
perempuan ( Bapak dan Ibu ), dan kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku, supaya kamu berkenal-kenalan. Sesungguhnya orang yang paling
mulia di sisi Allah adalah yang paling taqwa di antara kamu. Sungguh Allah
Maha mengetahui lagi maha amat mengetahui.

( Terjemahan QS. Az-Zukhruf : 32 )


Artinya : “ Adakah mereka membagi rahmat tuhannya ? kami membagi
penghidupan mereka diantara mereka itu pada hidup di dunia dan kami tinggikan
setengah mereka diatas yang lain beberapa derajat, supaya setengah mereka
mengambil yang lain jadi pembantu. Dan rahmat tuhanmu lebih baik dari harta
yang mereka kumpulkan”.
C. Untuk mencapai masyarakat yang beradab dan sejahtera itu masyarakat madani
harus memiliki kriteria seperti berikut ini:
1. Keadila yaitu menegakan keadila merupakan kemestian yang bersifat fitrah
yang harus ditegaskan oleh oleh setiap individu sebagai pengejawentahan dari
perjanjian primordial dimana manusia mengakui Allah sebagai tuhannya.
2. Supremasi Hukum, menegak kan hukum yang adil merupakan amanah yang
diperintahkan untuk dilaksanakan kepada yang berhak.
3. Egalitarianisme ( Persamaan ) yaitu tidak mengenal sistem dinasti geneologis,
artinya adalah bahwa masyarakat madani tidak melihat keutamaan atas dasar
keturunan, ras, etnis, dll. Melainkan atas dasar prestasi.
4. Pluralisme, yaitu sikap dimana kemajemukan merupakan suatu yang harus
diterima sebagai bagian dari realitas obyektif. Yaitu tidak sebatas mengakui
bahwa masyarakat itu plural melainkan harus disertai dengan sifat yang tulus
bahwa keberagaman merupakan bagian dari karunia Allah tentang
keberanekaragaman.
5. Pengawasan Sosial, Yang disebut dengan amal sholeh pada dasarnya adalah
suatu kegiatan demi kebaikan bersama.
D. Prinsip-Prinsip umum masyarakat beradab dan sejahtera yaitu sebagai berikut :
1. Keadila yaitu menegakan keadila merupakan kemestian yang bersifat fitrah
yang harus ditegaskan oleh oleh setiap individu sebagai pengejawentahan dari
perjanjian primordial dimana manusia mengakui Allah sebagai tuhannya.
2. Supremasi Hukum, menegak kan hukum yang adil merupakan amanah yang
diperintahkan untuk dilaksanakan kepada yang berhak.
3. Egalitarianisme ( Persamaan ) yaitu tidak mengenal sistem dinasti geneologis,
artinya adalah bahwa masyarakat madani tidak melihat keutamaan atas dasar
keturunan, ras, etnis, dll. Melainkan atas dasar prestasi.
4. Pluralisme, yaitu sikap dimana kemajemukan merupakan suatu yang harus
diterima sebagai bagian dari realitas obyektif. Yaitu tidak sebatas mengakui
bahwa masyarakat itu plural melainkan harus disertai dengan sifat yang tulus
bahwa keberagaman merupakan bagian dari karunia Allah tentang
keberanekaragaman.
5. Pengawasan Sosial, Yang disebut dengan amal sholeh pada dasarnya adalah
suatu kegiatan demi kebaikan bersama.

Anda mungkin juga menyukai