Anda di halaman 1dari 7

Nama: Moch.

Chabib Umarsani

Nim :049581981

Saudara mahasiswa, berikut adalah soal Tugas ke-1 yang wajib Anda kerjakan. Bacalah
pertanyaan dengan cermat kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan tersebut.

1. Konstruksi pengertian iman dalam Al-quran berkaitan dengan assyaddu hubban (QS. Al-
Baqarah (2) : 165), qalbu, mata, dan telinga (QS. Al-A’raaf (7):179).

a. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al- Baqarah (2) : 165 dengan teliti dan benar!

َ‫ﱢﱠِ ۗ وَﻟَﻮْ ﯾَﺮَى ٱﻟﱠﺬِﯾﻦ‬0 ‫ﱠِ ۖ وَٱﻟﱠﺬِﯾﻦَ ءَاﻣَﻨُﻮٓا۟ أَﺷَﺪﱡ ﺣُﺒًّﺎ‬0‫ﱠِ أَﻧﺪَادًا ﯾُﺤِﺒﱡﻮﻧَﮭُﻢْ ﻛَﺤُﺐﱢ ٱ‬0‫وَﻣِﻦَ ٱﻟﻨﱠﺎسِ ﻣَﻦ ﯾَﺘﱠﺨِﺬُ ﻣِﻦ دُونِ ٱ‬
ِ‫ﱠَ ﺷَﺪِﯾﺪُ ٱﻟْﻌَﺬَاب‬0‫ﱠِ ﺟَﻤِﯿﻌًﺎ وَأَنﱠ ٱ‬0 َ‫ظَﻠَﻤُﻮٓا۟ إِذْ ﯾَﺮَوْنَ ٱﻟْﻌَﺬَابَ أَنﱠ ٱﻟْﻘُﻮﱠة‬
Terjemah Arti: Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan
selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang
yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat
zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu
kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).
(i) Jelaskan pengertian hubban dalam ayat tersebut?

asyaddu hubban lillah. Hub artinya kecintaan atau kerinduan. Asyaddu adalah kata superlatif
syadiid (sangat). Asyaddu hubban berarti sikap yang menunjukkan kecintaan atau kerinduan luar
biasa. Lillah artinya kepada atau terhadap Allah. Dari ayat tersebut tergambar bahwa iman
adalah sikap (atitude), yaitu kondisi mental yang menunjukkan kecenderungan atau keinginan
luar biasa terhadap Allah. Orang-orang yang beriman kepada Allah berarti orang yang rela
mengorbankan jiwa dan raganya untuk mewujudkan harapan atau kemauan yang dituntut oleh
Allah kepadanya.

(ii) Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat tersebut?

Keimanan berasal dari kata dasar “Iman”. Untuk memahami pengertian iman dalam ajaran Islam
strateginya yaitu mengumpulkan ayat-ayat Al-quran atau hadits yang redaksionalnya terdapat
kata iman, atau kata lain yang dibentuk dari kata tersebut yaitu “aamana” (fi'il madhi/bentuk
telah), “yu’minu" (fi'il mudhari/bentuk sedang atau akan), dan mukminun (pelaku/orang yang
beriman). Selanjutnya dari ayat-ayat atau hadits tersebut dicari pengertiannya

b. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al-A’raaf (7):179 dengan teliti dan benar!

ْ‫وَﻟَﻘَﺪْ ذَرَأْﻧَﺎ ﻟِﺠَﮭَﻨﱠﻢَ ﻛَﺜِﯿﺮًا ﻣﱢﻦَ ٱﻟْﺠِﻦﱢ وَٱﻹِْﻧﺲِ ۖ ﻟَﮭُﻢْ ﻗُﻠُﻮبٌ ﻻﱠ ﯾَﻔْﻘَﮭُﻮنَ ﺑِﮭَﺎ وَﻟَﮭُﻢْ أَﻋْﯿُﻦٌ ﻻﱠ ﯾُﺒْﺼِﺮُونَ ﺑِﮭَﺎ وَﻟَﮭُﻢ‬

َ‫ءَاذَانٌ ﻻﱠ ﯾَﺴْﻤَﻌُﻮنَ ﺑِﮭَﺂ ۚ أُو۟ﻟَٰٓﺌِﻚَ ﻛَﭑﻷَْﻧْﻌَٰﻢِ ﺑَﻞْ ھُﻢْ أَﺿَﻞﱡ ۚ أُو۟ﻟَٰٓﺌِﻚَ ھُﻢُ ٱﻟْﻐَٰﻔِﻠُﻮن‬
c. Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat QS. Al-A’raaf (7):179
tersebut?

Pengertian iman menurut Al-Quran Surah Al-A'raf ayat 179 bahwa iman adalah meyakini
dengan hati dan dibuktikan dalam amal perbuatan dengan menggunakan seluruh indera yang ada.
Manusia dan jin dianugerahkan Allah dengan hati, namun sayangnya hati tersebut tidak
digunakan untuk meyakini ayat-ayat Allah serta tidak mengimani Allah. Manusia dan jin lebih
mendahulukan hawa nafsunya sehingga tidak menggunakan segala pemberiannya untuk semakin
menguatkan keimanan dan ketakwaannya. Seharusnya dengan hati, akal, dan seluruh anggota
tubuh yang dianugerahkan oleh Allah, manusia dan jin dapat semakin yakin akan beradaan Allah,
kebesaran, dan kekuasaan Allah. Manusia dan jin akan semakin taat dan mau beribadah hanya
kepada Allah.

d. Jelaskan secara ringkas pengertian iman kepada Allah SWT dari kedua ayat tersebut?

- (QS. Al- Baqarah (2) : 165), Keimanan berasal dari kata dasar “Iman”. Untuk memahami
pengertian iman dalam ajaran Islam strateginya yaitu mengumpulkan ayat-ayat Al-quran atau
hadits yang redaksionalnya terdapat kata iman, atau kata lain yang dibentuk dari kata tersebut
yaitu “aamana” , “yu’minu” , dan mukminun .

- (QS. Al-A’raaf (7):179), Manusia dan jin dianugerahkan Allah dengan hati, namun sayangnya
hati tersebut tidak digunakan untuk meyakini ayat-ayat Allah serta tidak mengimani
Allah. Seharusnya dengan hati, akal, dan seluruh anggota tubuh yang dianugerahkan oleh
Allah, manusia dan jin dapat semakin yakin akan beradaan Allah, kebesaran, dan kekuasaan
Allah. Manusia dan jin akan semakin taat dan mau beribadah hanya kepada Allah.

2. Manusia berbeda dengan makhluk lainnya dari segi fisik, non fisik dan tujuan
penciptaannya. Namun, kesempurnaan manusia lebih ditekankan kepada aspek non fisik
dan pencapaian tujuan penciptaan tersebut daripada aspek fisik. Hal ini diantaranya
diisyaratkan dalam kandungan ayat-ayat Q.S. Ali-Imran (3) : 190-191 dan Q.S. Qaaf (50) :
16.

a. Tuliskan terjemah Q.S. Ali-Imran (3) : 190-191 dan jelaskan secara ringkas hakikat
manusia menurut kedua ayat tersebut!

- Terjemahan : Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam
dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (Ali ‘Imran Ayat 190)

-Terjemahan : (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam
keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata):
"Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksa neraka. (Ali ‘Imran Ayat 191)
Penjelasan : (Ali ‘Imran Ayat 190) Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi yang tanpa
ada contoh sebelumnya dan dalam pergantian malam dan siang dan perbedaan waktu keduanya
dengan memanjang dan memendek benar-benar merupakan petunjuk-petunjuk dan bukti-bukti
yang agung atas keesaan Allah bagi orang-orang yang mempunyai akal-akal yang selamat. (Ali
‘Imran Ayat 191) Yaitu orang-orang yang mengingat Allah dalam semua kondisi mereka, baik
berdiri,duduk dan dalam keadaan mereka berbaring. Mereka mentadaburi dalam penciptaan
langit dan bumi seraya berkata, ”wahai tuhan kami, Engkau tidaklah menciptakan makhluk
ciptaan ini dengan sia-sia. Dan Engkah Maha suci dari hal itu. Maka jauhkanlah dari kami siksaan
neraka.

b. Tuliskan terjemah Q.S. Qaaf (50) : 16 dan jelaskan secara ringkas hakikat manusia
menurut ayat tersebut!

- Terjemahan : Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang
dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.

- Penjelasan : Sungguh Kami telah menciptakan manusia, dan Kami mengetahui apa yang
dibicarakan oleh hatinya. Kami lebih dekat kepadanya daripada hablil warid, yaitu urat lehernya
yang bersambung dengan hati.

c. Jelaskan hakikat kesempurnaan manusia menurut ketiga ayat tersebut!

Dan di antara bukti kekuasaan Allah bahwasanya Allah menciptakan manusia dan menjadikannya
ada dari ketiadaan, dan bahwasanya Allah mengetahui hal yang membahayakan, serta apa yang
disembunyikan dalam hati. Sungguh Allah Maha Dekat daripada urat leher, yaitu urat yang
mengalirkan darah yang terhubung kepada jantung, maka tiada yang tersembunyi bagi Allah
sesuatu pun selamanya.

3. Manusia dari sisi perwujudannya sebagai makhluk sosial, bertempat tinggal dan
berinteraksi dengan sesamanya dalam waktu yang lama dalam suatu masyarakat.

a. Jelaskan pengertian terminologis tentang masyarakat ?

Pengertian terminologis sendiri adalah suatu penjelasan atas istilah, kata, konsep, maupun hal-hal
tertentu yang dapat memberikan pemahaman bagi manusia. Terminologis dalam masyarakat
artinya suatu konsep,gabungan yang digunakan masyarakat untuk mencakup pembentukan suatu
budaya.

b. Jelaskan asal-usul masyarakat menurut fitrah manusia dalam QS. Al-Hujuraat: 13 dan
QS. Az-Zukhruf: 32

Melalui surat ini Allah SWT memberitahukan bahwa tujuan penciptaan Adam dan Hawa
untuk mewariskan keturunan yang tersebar di muka bumi ini.Kemudian Allah SWT menyebarkan
laki-laki dan perempuan dalam jumlah yang banyak serta menjadikan mereka berbangsa-bangsa
dan bersuku-suku. Tujuan mereka membentuk suku bangsa atau kelompok tertentu agar saling
mengenal. Dengan mengenal satu sama lain, mereka bisa saling tolong-menolong, bantu-
membantu, dan saling memenuhi hak-hak kerabat sekitar mereka.
Dapat disimpulkan melalui Surat Al Hujurat ayat 13, Allah SWT secara tegas melarang
segala bentuk tindakan kebencian kepada sesama manusia dengan mengatasnamakan suku, ras,
agama, dan lain sebagainya.Pentingnya kesadaran dan meningkatkan rasa toleransi terhadap
sesama perlu diwujudkan agar manusia tidak semena-mena melakukan tindakan diskriminasi,
rasisme, atau tindakan sejenis lainnya. Selain Islam melarangnya, tindakan ini justru akan
memecah belah bangsa dan menimbulkan kekacauan.
c. Jelaskan kriteria masyarakat beradab dan sejahtera dari sudut pandang masyarakat
madani!

Kriterianya sebagai berikut :

1. Menjunjung tinggi nilai


Menjunjung tinggi nilai, norma, dan hukum yang ditopang dengan iman, ilmu, dan tekhnologi.
Itu artinya masyarakat madani hidup berdasarkan aturan-aturan yang berlaku, seperti nilai, norma,
dan hukum. Ketaatan tersebut dilandaskan pada ilmu dan tekhnologi yang telah dipelajari dan
dikembangkannya beserta kekuatan iman atau keyakinannya kepada Sang Maha Pencipta.

2. Memiliki perabadan yang tinggi


Sebagai makhluk yang memiliki keyakinan atau iman kepada Sang Maha Pencipta, masyarakat
madani telah membuktikan bahwa mereka merupakan manusia yang memiliki peradaban, yaitu
beradab atau bertata krama. Selain bertata krama terhadap Tuhan, tentunya juga bertata krama
pada sesama manusia.

3. Mengedepankan kesederajatan dan transparansi.


Ciri masyarakat madani dalam hal ini adalah mereka menganggap bahwa status mereka sama,
baik pria atau perempuan. Transparansi atau keterbukaan berarti mereka menjalankan hidupnya
harus dengan sikap jujur dan tidak perlu ada hal-hal yang harus ditutupi sehingga menumbuhkan
rasa saling percaya antar satu sama lain. Hal ini menunjukkan bahwa dalam masyarakat madani
terdapat nuansa demokrasi, di mana demokratisasi dapat diwujudkan dengan adanya fungsi
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), pers yang bebas, supremasi atau kekuasaan tertinggi
dalam hukum, partai politik, perguruan tinggi, dan toleransi.
Hal ini dikarenakan dalam masyarakat sosial memiliki kaitan dengan wacana kritik rasional
masyarakat yang secara eskplisit atau jelas mensyarakat munculnya demokrasi. Sedemikian
sehingga masyarakat madani hanya bisa dijamin di negara yang menganut sistem demokrasi,
seperti Indonesia. Demikianlah pendapat yang disampaikan oleh Neera Candoke. Toleransi
sebagaimana telah disinggung dalam poin keempat di atas, memiliki artian bahwa kesedian
individu atau perseorangan untuk menerima pandangan, pendapat serta sikap yang berbeda
mengenai politik dan sosial. Toleransi yang demikian juga merupakan sikap yang dikembangkan
dalam masyarakat madani sebagai bentuk dari rasa saling menghargai dan menghormati antar
sesama, baik perorangan maupun kelompok terkait pendapat dan sikap yang berbeda-beda.

4. Ruang publik yang bebas


Ruang public yang bebas atau dikenal dengan istilah free public sphere merupakan wilayah yang
memungkinkan masyarakat sebagai warga negara untuk memiliki hak dan kewajiban warga
negara melalui akses penuh terhadap kegiatan politik, menyampaikan pendapat dengan status
orang yang merdeka (yang berarti bebas), berserikat atau bekerjasama, berkumpul serta
mempublikasikan pendapat dan informasi kepada publik atau masyarakat luas.

5. Supremasi hukum
Supremasi hukum atau dalam KBBI diartikan sebagai kekuasaan tertinggi dalam hukum
memiliki arti bahwa terdapat jaminan terciptanya keadilan yang bisa dicapai bila menempatkan
hukum sebagai kekuasaan tertinggi dalam sebuah negara. Tentu keadilan tersebut akan tercipta
apabila hukum diberlakukan secara netral, dalam artian tidak adanya pengecualian untuk
memperoleh suatu kebenaran atas nama hukum.

6. Keadilan sosial
Keadilan sosial atau social justice merupakan suatu keseimbangan dan pembagian yang
proporsional atau sesuai antara hak dan kewajiban antar warga dan negara yang meliputi seluruh
aspek kehidupan. Artinya seorang warga negara memiliki hak dan kewajiban terhadap negaranya.
Begitupula pula sebuah negara juga memiliki hak dan kewajiban atas warganya. Yang mana hak
dan kewajiban tersebut memiliki porsi atau ukuran yang sama sehingga berimbang. Plural atau
keberagaman pasti akan terjadi dalam kalangan masyarakat terlebih dalam suatu negara yang
merupakan kesatuan atau kumpulan dari berbagai kelompok masyarakat, terlepas dari masyarakat
asli maupun pendatang yang menutuskan untuk tinggal di dalamnya.
Sedemikian sehingga yang dimaksud dengan pluralisme adalah sebuah sikap menerima dan
mengakui fakta serta tulus bahwa masyarakat itu bersifat majemuk atau beragam dan dapat
menjadi penyebab terciptanya masyarakat majemuk dan multikultural. Mulai dari kebiasaan, nilai
norma, dan kebudayaannya, seperti contohnya Negara kita sendiri, yaitu Indonesia. Banyak sekali
keragaman masyarakat, mulai dari bahasa, suku, agama, etnis, dan budayanya. Sebagai
masyarakat madani, tentunya sikap tersebut, yaitu pluralisme harus dimiliki dan dijaga serta
berkeyakinan bahwa keberagaman itu bernilai positif yang dirahmatkan oleh Sang Maha Pencipta.

7. Partisipasi sosial
Berpatisipasi dalam lingkungan sosial merupakan salah satu cara untuk menjalin hubungan dan
kerjasama antar individu maupun kelompok untuk mencapai sebuah tujuan tertentu. Partisipasi
sosial yang bersih tanpa rekayasa merupakan awal yang baik untuk menciptakan masyarakat
madani. Hal ini bisa saja terjadi apabila terdapat nuansa yang memungkinkan otonomi (hak dan
kewajiban) individu terjaga dengan baik. Artinya dalam masyarakat madani harus seimbang
antara hak dan kewajibannya sesama individu. Sedemikian sehingga tercipta keadilan sosial
atau social justice sebagaimana telah disebutkan sebelumnya pada poin kedelapan.

d. Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip umum masyarakat beradab dan sejahtera!

Prinsip masyarakat beradab dan sejahtera (masyarakat madani) adalah keadilan sosial,
egalitarianisme, pluralisme, supremasi hukum, dan pengawasan sosial.
- Keadilan sosial adalah tindakan adil terhadap setiap orang dan membebaskan segala penindasan.
- Egalitarianisme adalah kesamaan tanpa diskriminasi baik etnis, agama, suku, dll.
- Pluralisme adalah sikap menghormati kemajemukan dengan menerimanya secara tulus sebagai
sebuah anugerah dan kebajikan.

- Supremasi hukum adalah menempatkan hukum di atas segalanya dan menetapkannya tanpa
memandang “atas” dan “bawah”.

Anda mungkin juga menyukai