Anda di halaman 1dari 8

TUGAS 1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

NAMA : NARIYAH HUSNAH


NIM : 049191862
PROGRAM STUDI : ILMU HUKUM

PERTANYAAN
Saudara mahasiswa, berikut adalah soal Tugas ke-1 yang wajib Anda kerjakan. Bacalah
pertanyaan dengan cermat kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan tersebut.

1. Konstruksi pengertian iman dalam Al-quran berkaitan dengan assyaddu hubban (QS. Al-


Baqarah (2) : 165), qalbu, mata, dan telinga (QS. Al-A’raaf (7):179).

a. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al- Baqarah (2) : 165 dengan teliti dan benar!

(i) Jelaskan pengertian hubban dalam ayat tersebut?

(ii) Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat tersebut?

b. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al-A’raaf (7):179 dengan teliti dan benar!

c. Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat QS. Al-A’raaf (7):179 tersebut?

d. Jelaskan secara ringkas pengertian iman kepada Allah SWT dari kedua ayat tersebut?

2. Manusia berbeda dengan makhluk lainnya dari segi fisik, non fisik dan tujuan penciptaannya.
Namun, kesempurnaan manusia lebih ditekankan kepada aspek non fisik dan pencapaian tujuan
penciptaan tersebut daripada aspek fisik. Hal ini diantaranya diisyaratkan dalam kandungan ayat-
ayat Q.S. Ali-Imran (3) : 190-191 dan Q.S. Qaaf (50) : 16.

a. Tuliskan terjemah Q.S. Ali-Imran (3) : 190-191 dan jelaskan secara ringkas hakikat manusia
menurut kedua ayat tersebut!
b. Tuliskan terjemah Q.S. Qaaf (50) : 16 dan jelaskan secara ringkas hakikat manusia menurut
ayat tersebut!

c. Jelaskan hakikat kesempurnaan manusia menurut ketiga ayat tersebut!

3, Manusia dari sisi perwujudannya sebagai makhluk sosial, bertempat tinggal dan berinteraksi
dengan sesamanya dalam waktu yang lama dalam suatu masyarakat.

a. Jelaskan pengertian terminologis tentang masyarakat ?

b. Jelaskan asal-usul masyarakat menurut fitrah manusia dalam QS. Al-Hujuraat: 13 dan QS. Az-
Zukhruf: 32

c. Jelaskan kriteria masyarakat beradab dan sejahtera dari sudut pandang masyarakat madani!

d. Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip umum masyarakat beradab dan sejahtera!

JAWABAN

SOAL 1

a. Ayat QS. Al-Baqarah (2):165 dan terjemahannya adalah sebagai berikut:

‫اب َأ َّن‬
َ ‫اس َمن يَتَّ ِخ ُذ ِمن دُو ِن هَّللا ِ َأندَادًا يُ ِحبُّونَهُ ْم َكحُبِّ هَّللا ِ ۖ َوالَّ ِذينَ آ َمنُوا َأ َش ُّد حُ بًّا هَّلِّل ِ ۗ َولَوْ يَ َرى الَّ ِذينَ ظَلَ ُموا ِإ ْذ يَ َروْ نَ ْال َع َذ‬
ِ َّ‫َو ِمنَ الن‬
َ ْ ‫هَّللا‬ ‫َأ‬
ِ ‫الق َّوةَ ِ َج ِميعًا َو َّن َ َش ِدي ُد ال َعذا‬
‫ب‬ ‫هَّلِل‬ ُ ْ

Artinya:

"Dan di antara manusia ada orang yang menyembah tuhan-tuhan lain selain Allah; mereka
mencintai tuhan-tuhan itu sebagaimana mereka mencintai Allah.

Adapun orang-orang yang beriman, mereka mencintai Allah dengan lebih kuat lagi.Sekiranya
orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat)
bahwa kekuasaan (memutuskan) itu hanya milik Allah semata, dan bahwa Allah sangat keras
siksaan-Nya."

(i) Pengertian "hubban" dalam ayat tersebut adalah cinta. Orang-orang tersebut mencintai


tuhan-tuhan lain selain Allah sebagaimana mereka mencintai Allah.
(ii) Pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat tersebut adalah bahwa orang-orang
yang beriman mencintai Allah dengan lebih kuat lagi dibandingkan dengan cinta yang diberikan
kepada tuhan-tuhan lain selain Allah.

b. Ayat QS. Al-A’raaf (7):179 beserta terjemahannya:

َ‫ان اَّل يَ ْس َمعُونَ بِهَا ۚ ُأو ٰلَِئك‬


ٌ ‫صرُونَ بِهَا َولَهُ ْم آ َذ‬ِ ‫نس ۖ لَهُ ْم قُلُوبٌ اَّل يَ ْفقَهُونَ بِهَا َولَهُ ْم َأ ْعي ٌُن اَّل يُ ْب‬ ‫ْأ‬
ِ ‫َولَقَ ْد َذ َر نَا لِ َجهَنَّ َم َكثِيرًا ِّمنَ ْال ِجنِّ َواِإْل‬
ٰ
َ‫ضلُّ ۚ ُأولَِئكَ هُ ُم ْالغَافِلُون‬َ ‫َكاَأْل ْن َع ِام بَلْ هُ ْم َأ‬

Artinya:

"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan untuk jahannam banyak di antara jin dan manusia;
mereka mempunyai hati tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan
mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kebesaran
Allah) dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-
ayat Allah).

Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang
lalai."

c. Pengertian iman menurut ayat QS. Al-A’raaf (7):179 adalah bahwa iman harus disertai


dengan amal.

Sebab, ayat tersebut menyatakan bahwa banyak di antara jin dan manusia yang mempunyai
hati, mata, dan telinga, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami, melihat, dan mendengar
ayat-ayat Allah.Dengan demikian, mereka seperti binatang ternak yang bahkan lebih sesat lagi
dan merupakan orang-orang yang lalai.

d. Secara ringkas, pengertian iman menurut kedua ayat tersebut adalah bahwa iman tidak


cukup hanya berada di hati, namun harus juga tercermin dalam tindakan dan perilaku.Iman yang
sesungguhnya adalah iman yang mempengaruhi perilaku seseorang dan membawa konsekuensi
dalam kehidupannya sehari-hari.Hal ini sejalan dengan konsep iman dalam Islam yang
memandang bahwa iman tidak terpisah dari amal sholeh, karena iman dan amal merupakan dua
sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan.

SOAL 2

a. Terjemahan Q.S. Ali-Imran (3): 190-191:

"Sesungguhnya di dalam penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, kapal-kapal
yang berlayar di laut membawa barang-barang yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah
turunkan dari langit berupa air lalu menghidupkan dengan air itu bumi setelah mati, dan Dia
sebarkan padanya segala jenis binatang, dan perputaran angin dan awan yang dikendalikan
antara langit dan bumi; benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang
berakal, (yaitu) orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan
berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya
Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksa neraka."

Dalam ayat-ayat tersebut, Allah SWT mengisyaratkan bahwa manusia memiliki akal dan


kemampuan untuk memikirkan penciptaan langit dan bumi serta pergantian siang dan
malam.Kemampuan tersebut diberikan oleh Allah SWT sebagai bentuk kesempurnaan non-
fisik manusia.Manusia dituntut untuk menggunakan akalnya dalam memikirkan penciptaan Allah
SWT dan mengambil hikmah dari segala sesuatu yang ada di sekitarnya.Ayat-ayat tersebut
mengisyaratkan bahwa manusia diciptakan dengan hakikat yang berbeda dari makhluk lainnya,
dan manusia diberikan akal serta kemampuan untuk memikirkan penciptaan langit dan bumi, dan
bahwa semua tanda kebesaran Allah menunjukkan pada keberadaan-Nya.Oleh karena
itu, manusia harus senantiasa mengingat Allah dan tidak boleh bersikap sombong atau
menganggap dirinya lebih tinggi dari makhluk lainnya.

b. Terjemahan Q.S. Qaaf (50):16:

"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan Kami mengetahui apa yang dibisikkan
oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya."

Ayat tersebut menyatakan bahwa Allah menciptakan manusia dan memiliki pengetahuan yang


mendalam tentang hati manusia.Allah juga menyatakan bahwa Dia lebih dekat
dengan manusia daripada urat lehernya, yang berarti bahwa Dia selalu ada di
samping manusia dan mengetahui setiap keadaannya.Dari ayat ini, dapat disimpulkan bahwa
hakikat manusia menurut QS. Qaaf (50): 16 adalah bahwa manusia adalah makhluk ciptaan
Allah yang memiliki hati yang dapat dibisikkan, dan Allah senantiasa hadir di
samping manusia dan mengetahui setiap keadaannya.Ayat tersebut mengisyaratkan
bahwa manusia diciptakan dengan kesempurnaan non-fisik yang terletak pada hatinya, yaitu akal
dan iman.Allah mengetahui setiap yang tersembunyi dalam hati manusia dan lebih dekat
kepadanya daripada urat lehernya, sehingga manusia harus senantiasa menjaga hatinya dan
berusaha untuk memperkuat akal dan imannya.

c. Ketiga ayat yang telah disebutkan sebelumnya menyiratkan hakikat


kesempurnaan manusia yang lebih ditekankan pada aspek non-fisik dan
pencapaian tujuan penciptaan.

Manusia memiliki potensi dan kemampuan untuk menjadi khalifah di bumi dengan mengelola
dan menjaga alam serta mengembangkan kehidupan di dalamnya.Namun, untuk
mencapai tujuan tersebut, manusia perlu menjaga dan mengembangkan aspek non-fisik seperti
akal, iman, taqwa, dan amal shaleh.Kehidupan manusia di dunia ini hanyalah sementara,
dan tujuan utamanya adalah untuk mempersiapkan kehidupan yang lebih baik di akhirat.Oleh
karena itu, manusia perlu berusaha untuk memperoleh kebahagiaan dan keberkahan di dunia ini
dengan cara yang halal dan berdasarkan prinsip-prinsip yang diterima oleh agama dan
moral.Dalam QS. Ali-Imran (3): 190-191, ayat tersebut menyiratkan bahwa keberadaan alam
semesta dan segala isinya, termasuk manusia, adalah sebagai tanda kekuasaan Allah SWT.Oleh
karena itu, manusia seharusnya merenungkan dan mengambil hikmah dari keberadaan alam
semesta dan isinya, serta berusaha untuk memenuhi tujuan penciptaan dengan cara yang
benar.Dalam QS. Qaaf (50): 16, ayat tersebut menyiratkan bahwa manusia telah diberikan
potensi yang luar biasa oleh Allah SWT, yaitu akal, bahasa, dan pemikiran yang dapat digunakan
untuk memperoleh pengetahuan dan memperbaiki kehidupan.Oleh karena
itu, manusia seharusnya menggunakan potensi tersebut untuk mencapai tujuan penciptaan yang
sebenarnya.

SOAL 3
a.Dilihat secara bahasa masyarakat yang merupakan serapan dari bahasa Arab yang bermakna
“bersama”. Terminologi masayarakat pada umumnya merujuk pada sosiologi. Masayarakat
merupakan suatu pergaulan hidup, oleh karena manusia itu hidup bersama. Masayrakat
merupakan sistem yang terbentuk karena hubungan dari anggotanya, ahli sosiolog termasyhur ,
Emile Durkheim menyatakan bahwa masyarakat merupakan suatu kenyataan yang obyektif
secara mandiri , bebas dari individu-individu yang merupakan anggota-anggotanya. Muhammad
Amin Al-Misri mengatakan bahwa masyarakat adalah jalinan kesatuan yang terdiri dari
hubungan-hubungan sosial. Kesimpulannya masyarakat adalah sejumlah individu yang hidup
bersama dalam suatu wilayah tertentu, bergaul dalam jangka waktu yang ;ama sehingga
menimbulkan kedaran pada diri setiap anggotanya sebagai suatu kesatuan.

b. untuk mewujudkan keinginan tersebut manusia harus melakukn interaksi sosial dengan
sesamanya. Dengan adanya pergaulan dan interaksi tersebut maka akan tercipta suatu pergaulan
hidup. Hubungan sosial tersebut menumbuhkan kesadaran di antara individu-individu akan
pentingnya keberadaan yang lain.. Namun demikian, karena individu-individu di dalam
hubungan sosial itu memiliki karakter masing – masing dan karenanya dimungkinkan terjadinya
pertentangan dan konflik, maka untuk menjaga ketertiban dan keajekan, diperlukan suatu aturan
atau noma yang mengatur hubungan sosial tersebut. Atas dasar uraian tersebut , maka asal usul
pembentukan masyarakat bermula dari fitrah manusia untuk bersama dengan orang lain, lalu
terbentulah hubungan sosial yang melahirkan aturan atau norma. Ada tiga unsur pokok
pembentuk masyarakat ; individu-individu yang membangun kelompok, hubungan sosial , dan
aturan.

c. Masyarakat madani yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW adalah masyarakat adil,
terbuka, dan demokratis, dengan landasan takwa kepada Allah dan kepada ajaran-Nya. Takwa
kepada Allah adalah semangat ketuhanan yang diwujudkan dengan membangun hubungan yang
baik dengan Allah dan manusia. Hubungan itu tentu saja harus dilandasi dengan berbudi luhur
dan akhlak mulia. Dalam konteks ini menjadi jelas masyarakat madani adalah masyarakat
berbudi luhur mengacu kepada kehidupan masayarakat berkualitas dan beradab.
d.
d. Lima prinsip untuk mewujudkan masyarakat madani
1) Keadilan
Keadilan di masyarakat berarti menegakan keadilan merupakan suatu kewajiban yang bersifat
fitrah yang harus ditegakan oleh setiap individu sebagai konsekuensi dari perjanjian primordial
di mana manusia mengakui Allah sebagai tuhannya.
2) Supremasi Hukum
Keadilan harus dipraktikan dalam semua aspek kehidupan dan dimuali dengan menegakan
hukum. Menegakan hukum yang adil merupakan amanah yang diperintahkan untuk
melaksanakan kepada yang berhak. Dalam Surat An-Nisaa` ayat 58 ditegaskan ;

3. Egalitarianisme (Persamaan)

Egalitarianisme artinya adalah persamaan,tidak mengenal sistem dinasti geneologis.Artinnya


bahwa masyarakat Madani tidak Melihat keutamaan atas dasar keturunan,ras ,etnis ,dll
melainkan atas prestasi.Karena semua manusia dan warga masyarakat di hargai bukan atas dasar
geneologis di atas melainkan atas dasar prestasi yang dalam bahasa Al-Qur'an adalah takwa.

4.Pluralisme

Pluralisme adalah sikap dimana kemajemukan merupakan sesuatu yang harus di terima sebagai
bagian dari realitas obyektif.Pluralisme yang di maksud tidak sebatas mengakui bahwa
masyarakat itu plural melainkan juga harus di sertai dengan sikap yang tulus bahwa
keberagaman merupakan bagian dari karunia Allah dan Rahmat -Nya karena akan memperkaya
budaya melalui interaksi dinamis dengan pertukaran budaya yang beranekaragam itu.

5.Pengawasan Sosial
Yang di sebut dengan amal saleh pada dasarnya adalah suatu kegiatan demi kebaikan
Pengawasan sosial ini muncul karena ketikan kekuatan uang , kekuatan kekuasaan cenderung
menyeleweng sehingga perwujudan Masyarakat beradab dan sejahtera hanya slogan semata.

TERIMA KASIH

SUMBER REFERENSI

Menurut pandangan saya secara pribadi yang telah di pelajari melalui sesi 1 , 2 ,
dan 3 serta beberapa tambahan referensi dari
MODUL MKDU4221 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
https://www.dikasihinfo.com/pendidikan/9808583775/terjawab-konstruksi-
pengertian-iman-dalam-al-quran-berkaitan-dengan-assyaddu-hubban-qs-al-
baqarah-165

Anda mungkin juga menyukai