Anda di halaman 1dari 5

NAMA : BELA EKA SAFITRI

NIM : 043062537
PRODI : Manajemen – UPBJJ UT Malang SALUT Kab. Kediri

1. Konstruksi pengertian iman dalam Al-quran berkaitan dengan assyaddu hubban (QS. Al-


Baqarah (2): 165), qalbu, mata, dan telinga (QS. Al-A’raaf (7):179).

a. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al- Baqarah (2) : 165 dengan teliti dan benar!

َ @َ‫@و ۟ا ِإ ْذ ي‬
َ‫@روْ ن‬ ٓ @‫@رى ٱلَّ ِذينَ ظَلَ ُم‬ َ @َ‫اس َمن يَتَّ ِخ ُذ ِمن دُو ِن ٱهَّلل ِ َأندَادًا يُ ِحبُّونَهُ ْم َكحُبِّ ٱهَّلل ِ ۖ َوٱلَّ ِذينَ َءا َمنُ ٓو ۟ا َأ َش ُّد حُ بًّا هَّلِّل ِ ۗ َولَ@@وْ ي‬
ِ َّ‫َو ِمنَ ٱلن‬
ِ ‫اب َأ َّن ْٱلقُ َّوةَ هَّلِل ِ َج ِميعًا َوَأ َّن ٱهَّلل َ َش ِدي ُد ْٱل َع َذا‬
‫ب‬ َ ‫ْٱل َع َذ‬

Artinya :

“Dan ada diantara manusia mengambil dari selain Allah sebagai tandingan, mereka
mencintainya sebagaimana mencintal Allah. Dan orang yang beriman, bersangatan
cintanya kepada Allah. Dan jika sekiranya orang-orang yang berbuat zalim itu
mengetahui ketika mereka melihat azab (tahulah mereka) bahwa sesungguhnya seluruh
kekuatan itu kepunyaan Allah dan sesungguhnay Allah itu sangat keras azab-Nya (pasti
mereka menyesal)” .

b. Jelaskan pengertian hubban dalam ayat tersebut?

Hub artinya kecintaan atau kerinduan, Assyaddu artinya sangat. Asyaddu hubban berarti
sikap yang menunjukkan kecintaan atau kerinduan luar biasa.

c. Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat tersebut?

Iman adalah sikap (attitude), yaitu kondisi mental yang menunjukkan kecenderungan atau
keinginan luar biasa terhadap Allah. Orang-orang yang beriman kepada Allah berarti
orang yang rela mengorbankan jiwa dan raganya untuk mewujudkan harapan atau
kemauan yang dituntut oleh Allah kepadanya.
d. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al-A’raaf (7):179 dengan teliti dan benar!

ۗ َ‫ان اَّل يَ ْس َمعُوْ نَ بِه‬ ٌ ‫ْصرُوْ نَ بِهَ ۖا َولَهُ ْم ٰا َذ‬


ِ ‫س لَهُ ْم قُلُوْ بٌ اَّل يَ ْفقَهُوْ نَ بِهَ ۖا َولَهُ ْم اَ ْعي ٌُن اَّل يُب‬ ‫ْأ‬
‫@@ا‬ ِ ۖ ‫َولَقَ ْد َذ َر نَا لِ َجهَنَّ َم َكثِ ْيرًا ِّمنَ ْال ِجنِّ َوااْل ِ ْن‬
ٰۤ ُ ٰۤ ُ
َ‫ول ِٕىكَ هُ ُم ْال ٰغفِلُوْ ن‬ ‫ضلُّ ۗ ا‬َ َ‫ول ِٕىكَ َكااْل َ ْن َع ِام بَلْ هُ ْم ا‬ ‫ا‬

Artinya :

“Dan sungguh Kami telah sediakan untuk (isi) neraka jahanam kebanyakan dari jin dan
manusia; mereka mempunyai hati (tetapi) tidak mau memahami dengannya, mereka
mempunyai mata, mereka tidak melihat dengannya tetapi mereka mempunyai telinga
(tetapi) tidak mendengar dengannya. Mereka itu seperti binatang ternak bahkan mereka
lebih sesat. Mereka itulah orang-orang yang lalai” .

e. Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat QS. Al-A’raaf (7):179
tersebut?

Berdasarkan tafsiran tersebut diketahui, bahwa rukun iman ada tiga aspek yaitu; kalbu,
lisan dan perbuatan. Tetaplah jika iman didefinisikan dengan pendirian yang diwujudkan
dalam bentuk bahasa dan perilaku. Jika pengertian ini diterima, maka istilah iman identik
dengan kepribadian manusia seutuhnya, atau pendirian yang konsiten. Orang yang
beriman berarti orang yang memiliki kecerdasan, kemauan dan ketrampilan.

f. Jelaskan secara ringkas pengertian iman kepada Allah SWT dari kedua ayat tersebut?

Dari kedua ayat tersebut, iman adalah sikap (attitude), yaitu kondisi mental yang
menunjukkan kecenderungan atau keinginan luar biasa terhadap Allah. Orang-orang yang
beriman kepada Allah berarti orang yang rela mengorbankan jiwa dan raganya untuk
mewujudkan harapan atau kemauan yang dituntut oleh Allah kepadanya. Rukun iman ada
tiga aspek yaitu; kalbu, lisan dan perbuatan. Orang yang beriman berarti orang yang
memiliki kecerdasan, kemauan dan ketrampilan.
2. Manusia berbeda dengan makhluk lainnya dari segi fisik, non fisik dan tujuan penciptaannya.
Namun, kesempurnaan manusia lebih ditekankan kepada aspek non fisik dan pencapaian tujuan
penciptaan tersebut daripada aspek fisik. Hal ini diantaranya diisyaratkan dalam kandungan ayat-
ayat Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 dan Q.S. Qaaf (50):16.

a. Tuliskan terjemah Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 dan jelaskan secara ringkas hakikat
manusia menurut kedua ayat tersebut!

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi serta silih bergantinya malam dan
siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal (190) . (Yaitu) orang-orang
yang mengingat Allah sambil berdiri dan duduk atau dalam keadaan berbaring dan
mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): ‘’ Ya Tuhan
Kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksa neraka’’ (191)

Dalam ayat diatas menjelaskan bahwa hakikat manusia adalah makhluk yang memiliki
akal dan mampu menggunakannya untuk mengingat Allah sambil berdiri dan duduk atau
dalam keadaan berbaring dan memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi.

b. Tuliskan terjemah Q.S. Qaaf (50): 16 dan jelaskan secara ringkas hakikat manusia
menurut ayat tersebut!

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikan
oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya” (16).

Pada ayat diatas dijelaskan bahwa hakikatnya seluruh manusia Allah menyertakan 2
malaikat untuk mencatat amal kebaikan dan keburukannya (lebih dekat kepadanya
daripada urat lehernya).

c. Jelaskan hakikat kesempurnaan manusia menurut ketiga ayat tersebut!

Manusia adalah makhluk paling sempurna dibandingkan makhluk lainnya, hal ini karena
manusia memiliki akal dan pikiran . Manusia bisa membatasi diri dengan perbuatan yang
dilakukan dan bisa membedakan mana sesuatu kebaikan juga keburukan. Manusia juga
makhluk sosial yang saling membutuhkan bantuan oranglain.
3. Manusia dari sisi perwujudannya sebagai makhluk sosial, bertempat tinggal dan berinteraksi
dengan sesamanya dalam waktu yang lama dalam suatu masyarakat.

a. Jelaskan pengertian terminologis tentang masyarakat ?

Menurut Ralph Linton masyarakat adalah sebagai kelompok manusia yang telah hidup
dan bekerja bersama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan
menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan social dengan batas-batas yang
dirumuskan dengan jelas , sedangkan menurut Selo Sumarjan masyarakat merupakan
orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan.

b. Jelaskan asal-usul masyarakat menurut fitrah manusia dalam QS. Al-Hujuraat: 13 dan
QS. Az-Zukhruf: 32

Dalam QS. Al-Hujuraat: 13 dijelaskan bahwa penciptaan manusia dari laki-laki dan
perempuan (bapak dan ibu) , menjadikannya berbangsa-bangsa, bersuku-suku supaya
saling berkenal-kenalan. Sedangkan dalam QS. Az-Zukhruf: 32 dijelaskan bahwa
penghidupan manusia ditinggikan setengah mereka atas yang lain beberapa derajat agar
menjadi pembantu atau agar bisa bermanfaat bagi oranglain.

c. Jelaskan kriteria masyarakat beradab dan sejahtera dari sudut pandang masyarakat
madani!

Masyarakat madani yang dideklarasikan oleh Nabi adalah masyarakat yang adil, terbuka
dan demokratis, dengan landasan takwa kepada Allah dan taat kepada ajaran-Nya dengan
membangun hubungan yang baik dengan Allah dan manusia serta dilandasi denga
berbudi luhur dan akhlak mulia.

d. Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip umum masyarakat beradab dan sejahtera!


1. Keadilan
Menegakkan keadilan merupakan kemestian yang bersifat fitrah yang harus
ditegakkan oleh setiap individu sebagai pengejawantahan dari perjanjian
primordial dimana manusia mengakui Allah sebagai Tuhannya. Dalam Al-Qur'an
keadilan itu disebut sebagai hukum keseimbangan yang menjadi hukum jagat
raya. Keadilan juga merupakan sikap yang paling dekat dengan takwa. Karena itu
setiap praktik ketidakasilan merupakan suatu bentuk penyelewangan dari hakikat
kemanusiaan yang dikutuk keras oleh Al-Qur'an.
2. Supremasi Hukum
Keadilan seperti disebutkan diatas harus dipraktikkan dalam aspek kehidupan
dimulai dari menegakkan hukum. Menegakkan hukum yang adil merupakan
amanah yang diperintahkan untuk dilaksanakan kepada yang berhak. Dalam usaha
mewujudkan supremasi hukum itu maka kita harus menetapkan hukum kepada
siapapun tanpa pandang bulu, bahkan kepada orang yang membenci kita
sekalipun, kita tetap harus berlaku adil.
3. Egalitarianisme
Persamaan tidak mengenal sistem dinasti geneologis. Artinya adalah bahwa
masyarakat madani tidak melihat keutamaan atas dasar keturunan, ras, etis dll
melainkan atas prestasi. Oleh karena prinsip inilah maka akan terwujud
keterbukaan dimana seluruh anggota masyarakat berpartisipasi untuk menentukan
pemimpinnya dan dalam menentukan kebijakan-kebijakan publik.
4. Pluralisme
Sikap dimana kemajemukan merupakan sesuatu yang harus diterima sebagai
bagian dari relitas obyektif. Pluralisme yang dimaksud tidak sebatas mengakui
bahwa masyarakat itu plural melainkan juga harus disertai dengan sikap yang
tulus bahwa keberagaman merupakan bagian karunia Allah dan rahmat-Nya
karena akan memperkaya budaya melalui interaksi dinamis dengan pertukaran
budaya yang beraneka ragam itu.
5. Pengawasan Sosial
Prinsip diatas sebagai dasar pembentukan masyarakat madani merupakan suatu
usaha dan landasan bagi terwujudnya kebaikan bersama. Pengawasan sosial ini
menjadi penting terutama ketika kekuatan baik kekuatan uang maupun kekuatan
kekuasaan cenderung menyelewang sehingga perwujudan masyarakat beradan
dan sejahtera hanya slogan semata. Pengawasan sosial baik secara individu
maupun lembaga merupakan suatu keharusan dalam usaha pembentukan
masyarakat beradab dan sejahtera.

Anda mungkin juga menyukai