Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nanda Fitri Utami

NIM : 043512902
Prodi : S1 Ilmu Administrasi Negara
Mata Kuliah : Pendidikan Agama Islam (MKDU4221.298)

TUGAS 1
1. Konstruksi pengertian iman dalam Al-quran berkaitan dengan assyaddu hubban (QS. Al-
Baqarah (2) : 165), qalbu, mata, dan telinga (QS. Al-A’raaf (7):179).
a. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al- Baqarah (2) : 165 dengan teliti dan benar!
ِ َّ ِ ِّ ‫ون اللَّ ِه أَنْ َد اد ا حُيِ بُّ و نَ ه م َك ح‬ ِ ‫اس م ن ي تَّ ِخ ُذ ِم ن د‬ ِ
َ ‫ َو ال ذ‬-ۖ ‫ب اللَّ ه‬
‫ين‬ ُ ُْ ً ُ ْ َ ْ َ ِ َّ‫َو م َن الن‬
ِ‫َن الْ ُق َّو ةَ لِ لَّ ه‬ ِ َّ ِ ِ
َ ‫ين ظَ لَ ُم وا إِ ْذ َي َر ْو َن الْ َع َذ‬
َّ ‫اب أ‬ َ ‫ َو لَ ْو َي َر ى ال ذ‬-ۗ ‫َش ُّد ُح بًّ ا ل لَّ ه‬
َ ‫آم نُ وا أ‬
َ
ِ ‫يد الْ ع َذ‬ ِ ِ
‫اب‬ َ ُ ‫َن اللَّ هَ َش د‬ َّ ‫يع ا َو أ‬
ً ‫مَج‬
Artinya :

“Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain


Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-
orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-
orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari
kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat
siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).”

(i) Jelaskan pengertian hubban dalam ayat tersebut?


Dalam surah Al-Baqarah ayat 165, hubban yang berarti kecintaan atau
kerinduan yang luar biasa. Serta dijelaskan pula bahwa orang yang beriman
adalah orang yang teramat cinta kepada Allah SWT.

(ii) Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat tersebut?
Beriman kepada Allah SWT berarti juga sangat rindu terhadap ajaran dan
perintah Allah. Apa yang dikehendaki Allah, jelas menjadi kehendak orang
yang beriman. Orang-orang yang beriman kepada Allah berarti orang yang
rela mengorbankan jiwa dan raganya untuk mewujudkan harapan atau
kemauan yang di tuntut oleh Allah kepadanya.

b. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al-A’raaf (7):179 dengan teliti dan benar!
‫ون هِبَ ا َو هَلُ ْم‬
َ ‫وب اَل َي ْف َق ُه‬ ِ ْ‫َو ا إْلِ ن‬
ٌ ُ‫ هَلُ ْم ُق ل‬-ۖ‫س‬ ‫َو لَ َق ْد َذ َر أْ نَا جِلَ َه نَّ َم َك ثِ ًري ا ِم َن ا جْلِ ِّن‬
‫ك َك ا أْل َ ْن َع ِام بَ ْل ُه ْم‬ ٰ ‫ أ‬-ۚ ‫ون هِب ا‬
َ ِ‫ُولَ ئ‬ َ ‫ون هِبَ ا َو هَلُ ْم‬ ِ ‫َع ٌ اَل ي ب‬
َ َ ُ‫يَ ْس َم ع‬ ‫ان اَل‬
ٌ ‫آذ‬ َ ‫ص ُر‬ ُْ ‫أ ْ نُي‬
َ ُ‫ك ُه ُم الْ غَ افِ ل‬
‫ون‬ َ ِ‫ُولَ ئ‬ٰ ‫ أ‬-ۚ ‫َض ُّل‬
َ ‫أ‬

Artinya :
“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam)
kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak
dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka
mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-
tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai
binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-
orang yang lalai.”

c. Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat QS. Al-A’raaf (7):179
tersebut?
Pengertian iman kepada Allah pada surah tersebutu ialah sebagai manusia yang
memiliki hati dan perasaan hendaknya dipergunakan untuk memahami ayat-ayat
Allah, lalu sebagai manusia yang memiliki indra penglihatan hendaknya
dipergunakan untuk melihat tanda-tanda kekuasaan Allah, dan juga sebagai manusia
yang memiliki indra pendengaran hendaknya dipergunakan untuk mendengar lantuan
ayat-ayat Allah.

d. Jelaskan secara ringkas pengertian iman kepada Allah SWT dari kedua ayat tersebut?
Pengertian beriman kepada Allah SWT dari dua ayat tersebut ialah beriman yang
berartikan kecintaan dan kerinduan terhadap ajaran Allah, kehendak Allah, ayat-ayat
Allah, dan kekuasaan Allah. Serta Iman identik dengan kepribadian manusia
seutuhnya, atau pendirian yang konsisten. Rang yang beriman berarti orang yang
memiliki kecerdasan, kemauan dan keterampilan.

2. Manusia berbeda dengan makhluk lainnya dari segi fisik, non fisik dan tujuan
penciptaannya. Namun, kesempurnaan manusia lebih ditekankan kepada aspek non fisik
dan pencapaian tujuan penciptaan tersebut daripada aspek fisik. Hal ini diantaranya
diisyaratkan dalam kandungan ayat-ayat Q.S. Ali-Imran (3) : 190-191 dan Q.S. Qaaf (50)
: 16.
a. Tuliskan terjemah Q.S. Ali-Imran (3) : 190-191 dan jelaskan secara ringkas hakikat
manusia menurut kedua ayat tersebut!
 Terjemahan QS. Ali-Imran (3) : 190
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya
malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,”
 Terjemahan QS. Ali-Imran (3) : 191
“(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau
dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit
dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini
dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.”

Ringkasan hakikat manusia dalam kedua ayat tersebut ialah, orang-orang yang
mengingat Allah SWT dalam semua kondisi mereka, dalam semua keadaan
mereka, serta walaupun silih bergantinya malam dan siang, seraya berkata :
“Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci
Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.”

b. Tuliskan terjemah Q.S. Qaaf (50) : 16 dan jelaskan secara ringkas hakikat manusia
menurut ayat tersebut!
 Terjemahan QS. Qaaf (50) : 16
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa
yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat
lehernya,”

Ringkasan hakikat manusia pada ayat tersebut ialah, peka dan mengetahui
bisikan hati untuk lebih dekat dengan Allah.

c. Jelaskan hakikat kesempurnaan manusia menurut ketiga ayat tersebut!


Manusia adalah makhluk Allah SWT terlahir berasal dari tanah dan Allah
menciptakan manusia dalam bentuk ayng sebaik-baiknya. Allah SWT menjadikan
manusia dengan diberi kemampuan untuk membedakan yang baik dan yang buruk
serta manusia juga diharuskan mengingat Allah dalam apapun kondisi dan keadaan
mereka.

3. Manusia dari sisi perwujudannya sebagai makhluk sosial, bertempat tinggal dan
berinteraksi dengan sesamanya dalam waktu yang lama dalam suatu masyarakat.
a. Jelaskan pengertian terminologis tentang masyarakat ?
Secara terminologis, masyarakat merupakan salah satu bahan kajian sosiologi, karena
itu masyarakat merupakan suatu pergaulan hidup yang terbentuk karena hubungan
dari aggotanya serta masyarakat juga jalinan kesatuan yang terdiri dari hubungan-
hubungan sosial.

b. Jelaskan asal-usul masyarakat menurut fitrah manusia dalam QS. Al-Hujuraat: 13 dan
QS. Az-Zukhruf: 32
Fitrah manusia dalam kedua surah tersebut ialah, manusia diciptakan berbangsa-
bangsa, bersuku-suku supaya kenal satu sama lain. Manusia diciptakan hingga
menimbulkan kesadaran bahwa setiap manusia yang menjadi anggotanya merupakan
bagian dari satu kesatuan.

c. Jelaskan kriteria masyarakat beradab dan sejahtera dari sudut pandang masyarakat
madani!
Ada beberapa karakteristik dan sifat yang terdapat pada masyarakat sipil. Menurut
Bahmuller (1997), adapun ciri-ciri masyarakat madani adalah sebagai berikut:
 Adanya integrasi antara individu dengan invididu, individu dengan kelompok,
di dalam masyarakat.
 Adanya penyebaran kekuasaan di dalam masyarakat sehingga kepentingan-
kepentingan yang mendominasi masyarakat dapat dibatasi atau dikurangi
dengan adanya beberapa kekuatan alternatif.
 Adanya keanggotaan berbagai organisasi volunter yang menyumbang
berbagai masukan terhadap keputusan-keputusan pemerintah sehingga
kepentingan individu dan Negara dapat dijembatani.
 Adanya peningkatan dan perluasan kesetiaan, kepercayaan, sehingga setiap
anggota masyarakat mengakui keterkaitannya satu sama lain dan
mementingkan kepentingan umum.
 Adanya kebebasan bagi masyarakat dalam melakukan kegiatan lembaga-
lembaga sosial dengan beragam perspektif.

d. Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip umum masyarakat beradab dan sejahtera!


 Keadilan
Keadilan merupakan sunnatullah dimana Allah menciptakan alam semesta ini
dengan prinsip keadilan dan keseimbangan.
 Supremasi Hukum
Mengakkan hukum yang adil merupakan amanah yang diperintahkan untuk
dilaksanakan kepada yang berhak.
 Egalitarianisme (Persamaan)
Prinsip ini diartikan bahwa masyarakat tidak melihat keutamaan atas dasar
keturunan, ras, etnis, dsb, manusia cenderung melihat atas prestasi. Karena
semua manusia dihargai bukan atas dasar geneologis melainkan atas dasar
prestasi atau takwa.
 Pluralisme
Kesadaran pluralisme itu kemudian diwujudkan untuk sikap toleran dan saling
menghormati antara sesama manusia dan tidak memandang dalam hal etnis,
suku bangsa, maupun agama.
 Pengawasan Sosial
Pengawasan sosial baik secara individu maupun lembaga merupakan suatu
keharusan dalam usaha pembentukan nasyarakat beradab dan sejahtera.
Namun demikian, pengawasan tersebut harus didasarkan atas prinsip fitrah
manusia baik sehingga senantiasa bersikap husnu al-dzan. Pengawasan sosial
harus berdiri atas dasar asas-asas tidak bersalah sebelum terbukti sebaliknya.

Sumber referensi :
1. BMP Pendidikan Agama Islam (MKDU4221) Edisi 1 – Modul 1-3
2. https://tafsirq.com/
3. Forum Diskusi I
4. Forum Diskusi II
5. Forum Diskusi III
Sekian jawaban serta pendapat saya untuk Tugas 1 kali ini, apabila ada kesalahan mohon dibantu
untuk dikoreksi. Terimakasih dan selamat malam.

Anda mungkin juga menyukai