TUGAS 1
2. Selanjutnya Lesly menunjukkan beberapa hal yang menjadi ciri pesan yang efektif, yaitu:
a. Kesederhanaan. Karena yang paling efektif itu hampir semuanya dinyatakan secara
sederhana. Pesan yang baik itu adalah pesan yang bernas pikirannya yang disajikan
bahasan yang sederhana.
b. Jernih. Mengingat penerima pesan kita bukan semuanya orang yang berpendidikan tinggi.
Pesan yang baik itu, adalah pesan yang bisa dipahami oleh mereka yang tidak tamat SMP
sekalipun.
c. Bobot. Ini bukan berarti bobot itu ditentukan oleh panjang pesan melainkan oleh pesan
yang disampaikan.
d. Presisi. Berarti kita cermat menggunakan kata-kata. Ada baiknya kita tanya diri kita sendiri
mengenai makna dari kata-kata yang dipergunakan.
e. Substansi. Berarti pesan yang disampaikan harus bermakna dan menarik perhatian.
f. Bertujuan. Maksudnya, pesan yang disampaikan dimaksudkan untuk mendukung tujuan
komunikasi, bukan untuk menunjukkan kepandaian berkata-kata.
g. Organisasi. Ini membuat kita harus pandai menempatkan bagian pesan pada posisinya
yang tepat sehingga bisa menarik perhatian komunikan.
h. Keterkaitan. Kejelasan, konsistensi, dan kesatuan tampak sejak awal hingga bagian akhir
pesan.
i. Efektivitas. Memilih kata-kata yang tepat dan berdampak sehingga bisa mencapai tujuan
komunikasi.
j. Kredibilitas. Penyampai pesan adalah pihak yang dianggap memiliki kredibilitas.
k. Motivasi. Ini berarti penerima pesan terdorong untuk melakukan tindakan. Ini merupakan
titik puncak dari penyampaian pesan
3. Rapat sangat penting karena dilakukan dengan tujuan dan melahirkan efek tertentu
khususnya yang berkenaan dengan kinerja organisasi bisnis dan arus informasi yang berjalan
pada satu organisasi bisnis. Davis, Curtin, Floyd, dan Winsor (2000:186) menyatakan bahwa
rapat sangat efektif untuk memperoleh partisipasi dan sambutan yang aktif Rapat juga dapat
menjadi sebuah sarana untuk memperoleh informasi di atas meja dan menghasilkan umpan-
balik yang berguna. Rapat memungkinkan orang-orang memberikan kontribusi secara pribadi
dan membantu menghasilkan perasaan persahabatan yang mungkin tak ternilai harganya
dalam pelaksanaan proyek atau produk baru. Lebih jauh lagi, Curtin, Floyd, dan Winsor
(2000:186) menyebutkan adanya tiga faktor yang membuat rapat menjadi sangat penting
dalam dunia bisnis kontemporer, yaitu:
1. Kebutuhan beradaptasi untuk mempercepat perubahan dalam lingkungan bisnis;
2. Kebutuhan koordinasi yang lebih besar dari unit-unit bisnis dan pemerintah yang semakin
saling bergantung;
3. Pergerakan ke arah manajemen partisipatif, khususnya dalam pergerakan lingkaran
kualitas yang luas.
a. Model rapat apa pun pada dasarnya tidak terlalu banyak memperhatikan berapa banyak
orang yang hadir dalam rapat, namun lebih pada apa yang akan dihasilkan oleh rapat. Oleh
sebab itu, kita jangan terlalu memperhatikan jumlah peserta rapat dalam menetapkan model
rapat yang kita selenggarakan.
b. Sering kali kita lebih asyik membahas berapa lama waktu untuk rapat. Padahal dalam
perencanaan dan penyelenggaraan rapat, yang hendaknya lebih kita perhatikan bukanlah
berapa lama kita rapat melainkan seberapa baik kita memanf aatkan waktu rapat.
c. Form atau bentuk rapat seperti apa yang hendak kita selenggarakan, apakah rapat formal
yang biasanya menghasilkan keputusan yang mengikat atau rapat informal yang biasanya
dilakukan untuk mencairkan suasana atau sekedar membuka katup-katup komunikasi yang
mampat.
d. Prosedur rapat seperti apa yang hendak kita pilih. misalnya untuk pengambilan keputusan
apakah dilakukan secara musyawarah atau pemungutan suara. Bila dilakukan pemungutan
suara, bagaimana mekanisme pelaksanaannya. Bila dilakukan musyawarah siapa yang akan
memimpin dan bagaimana proses berjalannya musyawarah itu. Keluaran rapat seperti apa
yang kita inginkan akan mempengaruhi modal penyelenggaraan rapat. Untuk rapat formal
pengambilan keputusan tentu akan berbeda modelnya dengan rapat informal untuk
memecahkan kebuntuan di kalangan anggota satu tim.
e. Langkah tindak lanjut,yang penting kita perhatikan karena sering terjadi rapat terselenggara
dengan keputusan yang hanya menjadi catatan. Tidak ada langkah lebih lanjut yang justru
sangat penting.