TUGAS 1
Jawab:
Komunikasi bisa kita rumuskan sebagai proses pertukaran pesan di antara mmanusia
untuk mencapai saling pengertian atau mengubah sikap, pendapat dan perulaku orang yang
kita ajak berkomunikasi. Sedangkan pertukaran pesannya bisa menggunakan pesan verbal atau
melakukan komunikasi verbal yaitu komunikasi dengan kata-kata. Bisa juga komunikasinya
menggunakan pesan-pesan nonverbal yaitu segala tindakan dan unsur diluar kata-kata yang
dipergunakan dalam komunikasi seperti mimic wajah, intonasi, gambar, simbol, dan bahasa
tubuh.
Dalam daftar istilah Cultural and Communication Studies, sebuah pengantar paling
Komorehensif dinyatakan, komunikasi nonverbal adalah “semua ekspresi eksternal selain
kata-kata terucap atau tertulis (spoken and written word), termasuk gerak tubuh, karakteristik
penampilan, kareakteristik suara, dan penggunaan ruang dan jarak (Fiske, 2004: 281).
Sedangkan Haris (1990:7) menyatakan komunikasi nonverbal mengacu pada bahasa tubuh,
seperti gerak-gerik tubuh. Sedangkan Jandt (1998:97) menyebut komunikasi nonverbal
sebagai “pesan yang disampaikan tanpa menggunakan kata-kata”
Dalam kegiatan sehari-hari, komunikasi bisnis yang menggunakan komunikasi
nonverbal itu dengan mudah bisa kita jumpai. Mulai dari seragam yang digunakan para teller
bank hingga logo yang dipergunakan satu perusahaan. Boonafiditas satu perusahaan
adakalanya ditujukan dengan pilihan merek mobil tertentu sebagai mobil dinas direktur
perusahaan.
Sedangkan jenis-jenis komunikasi nonverbal ini, menurut Jandt (1998: 104-116) ada 9
jenis. Kita perhatikan jenis-jenis komunikasi nonverbal seperti berikut ini.
1. Proxemics (kedekatan), untuk menunjukkan adanya ruang atau territorial baku dan ruang
personal yang kita gunakan dalam berkomunikasi. Dengan proxemics ini kita membangun
jarak antara kita dan lawan komunikasi kita.
2. Kinesics (kinesik), untuk menunjukkan gerak-gerik atau sikap tubuh(gestures), gerak
tubuh (body movement), ekspresi wajah, dan kontak mata. Konesics yang cukup popular
pada masyarakat kita adalah acungan jempol untuk pujian.
3. Chronemics (kronemik), yang berkaitan dengan cara kita menghargai waktu. Kronemik ini
akan tercermin dari cara kita menepati waktu bila berjanji.
4. Pearalanguage (parabahasa), yang menunjukan pada unsur-unsur nonverbal suara dalam
percakapan verbal. Para bahasa ini meliputi karakter vocal seperti bicara yang disertai
senyum atau sedu sedan, sifat vocal seperti keras-pelas atau tinggi-rendah, dan segregasi
vocal seperti mengucapkan emmmhhh.
5. Kebisuan, yang dipandang agak membingungkan, karena membisu dipandang tidak
berkomunikasi. Namun sebenarnya, saat membisu dikomunikasikan sesuatu. Kebisuan
bisa mengkomunikasikan persetujuan, apatis, terpesona, bingung, termenung, tidak setuju,
malu, menyewal, sedih, tertekan, dan lain sebagainya.
6. Haptics, yang berkaitan dengan penggunaan sentuhan dalam berkomunikasi. Seperti saat
seorang ibu mengusap-usap kepala anaknya saat memberi nasihat pada anaknya.
7. Tampilan fisik dan busana, yang menunjukkan tampilan fisik dan busana yang dikenakan.
Pelayat orang yang meninggal dunia mengenakan busana hitam untuk menyatakan rasa
duka.
8. Olfactics, yang berkaitan dengan penggunaan indera penciuman dalam berkomunnikasi
nonverbal. Misalnya, wangi parfum atau bau kemenyan mengomunikasikan sesuatu.
9. Oculesics, yang menunjukkan pada pesan yang disampaikan melalui mata. Mata yang
membelalak atau melotot, misalnya, menyatakan kekaguman atau marah.
2. Komunikasi efektif merupakan pertukaran suatu informasi ide, perasaan yang menghasilkan
perubahan sikap sehingga terjalin hubungan baik antara pemberi pesan dan penerima pesan.
Pengukuran efektivitas dari suatu proses komunikasi dapat dilihat dari tercapainya tujuan si
pengirim pesan. Jelaskan beberapa hal yang menjadi ciri pesan yang efektif!
Jawab:
Menurut Lesly, hasil beberapa studi menunjukkan bahwa kemampuan untuk
mengekspresikan diri sendiri secara lisan dan tertulis sekarang ini semakin menurun. Padahal,
kompleksitas masyarakat kian meningkat dan mengakibatkan adanya kebutuhan untuk bisa
menyatakan sesuatu secara jelas dan jernih.
Selanjutnya, Lesly menunjukkan beberapa hal yang menjadi ciri pesan yang efektif, yaitu:
a. Kesederhanaan, karena yang paling efektif itu hamper semuanya dinyatakan secara
sederhana. Pesan yang baik itu adalah pesan yang bernas pikirannya yang disajikan
bahasan yang sederhana.
b. Jernih, mengingat penerima pesan kita bukan semuanya orang yang berpendidikan tinggi.
Pesan yang baik itu, adalah pesan yang bisa dipahami oleh mereka yang tidak tamat SMP
sekalipun.
c. Bobot, ini bukan berarti bobot itu ditentukan oleh panjang pesan melainkan oleh pesan
yang disampaikan.
d. Presisi, berarti kita cermat menggunakan kata-kata. Ada baiknya kita Tanya diri kita
sendiri mengenai makna dari kata-kata yang dipergunakan.
e. Substansi, berarti pesan yang disampaikan harus bermakna dan menarik perhatian.
f. Bertujuan, maksudnya pesan yang disampaikan dimaksudkan untuk mendukung tujuan
komunikasi, bukan untuk menunjukkan kepandaian berkata-kata.
g. Organisasi, ini membuat kita harus pandai menempatkan bagian pesan pada posisinya
yang tepat sehingga bisa menarik perhatian komunikan.
h. Keterkaitan, kejelasan, konsistensi, dan kesatuan tampak sejak awal hingga bagian akhir
pesan.
i. Efektivitas, memilih kata-kata yang tepat dan berdampak sehingga bisa mencapai tujuan
komunikasi.
j. Kredilibitas, penyampaian pesan adalah pihak yang dianggap memiliki krdibilitas.
k. Motivasi, ini berarti penerima pesan terdorong untuk melakukan tindakan. Ini merupakan
titik puncak dari penyampaian pesan.
Jawab: