Anda di halaman 1dari 6

MODUL 2

Pesan Komunikasi Bisnis

Kegiatan Belajar 1

Tipe Komunikasi Bisnis


Salah satu definisi komunikasi menyatakan bahwa komunikasi adalah “interasksi social
melalui pesan”.

Mengingat pada dasarnya komunikasi bisnis dan komunikasi pada umumnya sama, maka
bentuk-bentuk komunikasi bisnis pun sama saja dengan bentuk-bentuk komunikasi pada
umumnya, yaitu (a) komunikasi verbal, (b) komunikasi nonverbal, (c) komunikasi visual, dan (d)
komunikasi audio-visual. Keempatnya biasa dinamakan juga sebagai tipe komunikasi seperti
yang diuraikan oleh Quible, Johnson dan Matt (1996: 20). Pada dasarmya keempat tipologi itu
memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaannya yaitu sama-sama digunakan untuk mencapai
tujuan bisnis atau bila dibuat lebih spesifik lagi untuk mencapai tujuan organisasi bisnis.
Sedangkan perbedaannya adalah proses penyampaian pesan, karena ada pesan yang didminasi
pesan verbal untuk kmunikasi verbal, dan pesan nonverbal untuk komunikasi nonverbal.

A. KOMUNIKASI VERBAL

Komunikasi verbal merupakan komunikasi yang menggunakan kata-kata atau melalui


Symbol-simbol bahasa. Kata-kata yang kita sampaikan dakam proses komunikasi itu ada yang
disampaikan secara lisan maupun tertulis.
Kelebihan komunikasi lisan menurut Bovee dan Thill (1989: 57-59) adalah:
a. Komunikasi lisan memungkinkan terjadinya interaksi.
b. Komunikator dan komunikan dapat berbagi, bertukar gagasan, dan bekerja sama dalam
memecahkan masalah
c. Bersamaan dengan itu, pesan nonverbal juga dapat tersampaikan sehingga lebih menegaskan
makna pesan yang disampaikan
d. Masing-masing pihak yang terlibat dalam komunikasi lisan akan merasa nyaman, karena
kebuthan utamanya terpuaskan yakni kebutuhan untuk diakui sebagai bagian dari komunitas
manusia.

Kelemahan komunikasi lisan, adalah:

a. Tidak adanya kesadaran bahwa pembicaraan sebenarnya merupakan untuk sarana mencapai
tujuan bisnis.
b. Berbicara secara spontan
c. Tak berpikir soal tujuan komunikasi sehingga tidak merumuskan pesan yang akan
disampaikan.
d. Tak merancang dan menyampaikan pesan secara logis
e. Demi keuntungan sesaat, kita jadi cenderung memanipulasi pembicaraan.

B. KOMUNIKASI NONVERBAL

Komunikasi nonverbal adalah “semua ekspresi eksternal selain kata-kata tercap atau
tertulis (spoken an written word), termasuk gerak tubuh, karakteristik penampilan, suara, dan
penggunaan ruang dan jarak (Fiske, 2004: 281). Jand (1998: 99) membagi pengertian
komumikasi nonverbal secara sempit dan luas. Secara sempit, komunikasi nonverbal adalah
“penggunaan secara mengkomunikasikan pesan tertentu”. Sedangkan secara luas, komunikasi
nonverbal mengacu kepada unsur-unsur lingkungan yang dipergunakan manusia dalam
berkomunikasi, seperti warna dinding ternpat percakapan berlangsung.
Menurut Jandt (1998: 104-116) ada 9 jenis komunikasi nonverbal yaitu:
1. Proxemics (kedekatan). Makin dekat jaraknya makin menunjukkan keakraban dan makin
jauh makin formal suasana komunikasinya.
2. Kinesics (kinesik), untuk menunjukkan gerak-gerik atau sikap tubuh, gerak tubuh, ekspresi
wajah, dan kontak mata.
3. Chronemics (kronemik), yang berkaitan dengan cara kita menghatgai waktu
4. Paralanguage (parabahasa), yang menunjuk pada unsur-unsurnonvebal suara dalam
percakapan verbal. Seperti senyum atau sedu sedan, sifat vocal seperti keras-pelan.
5. Kebisuan, yang dipandang agak membingungkan, karena membisu dipandang tidak
berkomunikasi.
6. Haptics, yang berkaitan dengan penggunaan sentuhan dalam berkomunikasi.
7. Tampilan fisik dan busana, yang menunjuk tampilan fisik dan busana yang dikenakan.
8. Olfactics, yang terkait dengan penggunaan indra penciuman dalam berkomunikasi
nonverbal.
9. Oculesics, yang menunjuk pada pesan yang disampaikan oleh mata.

Jandt (1998: 100-101) menyebut fungsi komunikasi nonverbal sebagai berikut.


1. Menggantikan pesan lisan
2. Menyampaikan pesan-pesan yang tak enak disampaikan secara lisan
3. Membentuk kesan yang mengarahkan komunikasi
4. Memperjelas relasi
5. Mengatur interaksi
6. Memperkuat dan memodifikasi pesan-pesan vebal

C. KOMUNIKASI VISUAL
Dalam kegiatan komunikasi ini, isi pesan umumnya diubah ke dalam symbol-simbol
yang dapat dipahami lawan komunikasi kita, umumnya simbol-simbol bahasa atau simbol
verbal. Dalam komunikasi visual, simbol-simbol bahasa itu dibantu dengan simbol visual seperti
gambar dan grafik untuk membantu pemahaman lawan komunikasi.

Bentuk komunikasi visual yang paling sering digunakan adalah:


a. Gambar, yang misalnya digunakan sebagai ilustrasi laporan, sehingga memperjelas isi pesan
yang disampaikan.
b. Grafik, yang benruknya cukup beragam mulai dari grafik garis, grafik lajur, sampai grafik
lingkaran.
c. Foto dan slide, dibandingkan dengan gambar, foto dan slide mampu menampilkan realitas
yang lebih medekati aslinya.

D. ANALISIS KHALAYAK

Dalam kegiatan komunikasi ini, kita bisa bicara mencadel-cadelkan diri saat mengajak
berbicara seorang bayi. Artinya, kita berusaha menyesuaikan diri kita dengan lawan kmunikasi
kita atau berempati dengan lawan komunikasi kita.
Pentingnya mengetahui khalayaktersebut adalah agar kita bisa menentukan strategi
komunikasi, isi pesan yang sesuai, dan taktik berkomunikasi yang tepat dengan khalayak yang
sudah kita identifikasi.

Modul 2
Pesan Komunikasi Bisnis

Kegiatan Belajar 2
Teknik Penyusunan Pesan Komunikasi Bisnis

A.ORGANISASI PESAN
Pada umumnya, pesan yang kita susun di organisasikan dengan mengelompokkan ke
dalam tiga bagian besar. Ketiga bagian tersebut meliputi:
(a). Pembukaan/pendahuluan(introduction)
(b). Isi(Body)
(c). Penutup/Kesimpulan(Conclusion).
Ahli-ahli komunikasi menunjukkan, apa yang harus di sajikan pada masing-masing
bagian tersebut.
Kita bisa mengorganisasikan pesan dengan urutan-urutan seperti yang di buat Monroe
yang terkenal dengan akronim ANSVA(attention,need,satisfaction,visualization, dan action).
Dengan begitu, pesan yang kita susun di awali dengan yang menarik perhatian orang.
Ada juga akronim lain yang terkenal dalam penyusunan pesan yaitu
AIDDA(attention,interest,desire,decision, dan action). Prinsipnya sama dengan ANSVA.
Bangkitkan perhatian, lalu dorong minatnya, kembangkan hasrat nya, dan ajak membuat
keputusan dan akhirnya melakukan tindakan.
Selanjutnya, bagaimana apa yang dikemukakanlewat ANSVA itu di organisasikan.
Rahmat (2005:295) menunjukan enam macam organisasi pesan seperti berikut ini:
1. Deduktif
Menyatakan lebih dulu gagasan atau bukti.
2. Induktif
Dimulai dengan rincian-rincian dan data pendukung lalu menarik kesimpulan.
3. Kronologis
Menyusun pesan dengan urutan waktu terjadinya satu peristiwa.
4. Logis
Menyusun pesan dengan menggunakan hubungan sebab akibat sehingga kita bias
menjelaskan lebih dulu akibat baru sebab atau sebab dulu baru akibat.
5. Spasial
Menyusun pesan dengan urutan-urutan berdasarkan tempat
6. Topikal
Menggunakan topik tertentu mulai dari yang kurang penting hingga yang terpenting dan
sebaliknya.

B.IMBAUAN PESAN
Imbauan pesan itu berkenaan dengan upaya kita mempengaruhi orang melalui pesan yang
kita sampaikan yang menyentuh motif yang menggerakkan atau mendorong perilaku penerima
pesan (Rahmat, 2005:295). Artinya, pesan yang kita sampaikan itu menyentuh aspek psikologis
tertentu khususnya motif dan penerima pesan atau komunikan.
Rahmat (2005:298-301) menyebutkan jenis-jenis imbauan pesan tersebut seperti berikut ini :
1. Imbauan rasional
Berarti kita meyakinkan orang lain dengan pendekatan logis atau penyajian
bukti-bukti. Namun penting untuk diketahui bahwa imbauan rasional ini dalam
pengguanaannya sangat bergantung pada topic pesan.
2. Imbauan emosional
Berarti kita meyakinkan orang laindenga pendekatan yang menyentuh sisi emosi orang
lain.
3. Imbauan takut
Berarti kita meyakinkan orang lain dengan menunjukkan sisi-sisi menyeramkan dari satu
fakta untuk mendorong orang lain mengikuti apa yang kita inginkan.
4. Imbauan ganjaran
Berarti kita mengubah sikap, pendapat dan perilaku orang lain dengan memberikan
imbalan tertentu seperti pujian, penghargaan atau hadiah.
5. Imbauan motivasional
Merupakan kegiatan komunikasi untuk mengubah sikap, pendapatan dan perilaku dengan
menggunakan pesan-pesan yang membangkitkan semangat lawan komunikasi kita.

Imbauan yang kita pelajari tadi , pada dasarnya merupakan pendekatan dalam menyusun
pesan. Terkait dengan penyusunan pesan ini apa yang di kemukakan Lesly (1991:51-52),
selanjutnya Lesly menunjukan beberapa hal yang menjadi ciri pesan yang efektif, yaitu:
a. Kesederhanaan
Karena yang paling efektif itu hamir semuanya dinyatakan secara sederhana.
b. Jernih
Mengingat penerima pesan kita bukan semuanya orang yang berpendidikan tinggi .
pesan yang baik itu adalah pesan yang bias di pahami oleh mereka yang tidak tamat
SMP sekalipun.
c. Bobot
Ini bukan berarti Bobot itu di tentukan oleh panjang pesan melainkan oleh pesan yang
di sampaikan.
d. Presisi
Berarti kita cermat menggunakan kata-kata.
e. Subtansi
Berarti pesan yang di sampaikan harus bermakna dan menarik perhatian.
f. Bertujuan
Pesan yang di sampaikan dimaksudkan untuk mendukung tujuan komunikasi, bukan
untuk menunjukkan kepandaian berkata-kata.
g. Organisasi
Harus pandai menempatkan bagian pesan pada posisinya yang tepat sehingga bisa
menarik perhatian komunikan.
h. Keterkaitan
Kejelasan, konsistensi, dan kesatuan tampak sejak awal hingga bagian akhir pesan.
i. Efektivitas
Memilih kata-kata yang tepat dan berdampak sehingga bisa mencapai tujuan
komunikasi
j. Kredibilitas
Penyampaian pesan adalah pihak yang di anggap memiliki kredibilitas.
k. Motivasi
Berarti penerima pesan terdorong untuk melakukan tindakan. Ini merupakan titik
puncak dari penyampaian pesan.

Artinya, disamping kita mesti memperhatikan aspek teknis penyusunan pesan kita juga
sangat pentingmemperhatikan siapa khalayak komunikasi bisnis kita. Orang yang berbeda
budayanya akan menafsirkan pesan sesuai dengan acuan budayanya.
Pesan yang di organisasikan dengan baik akan mempermudah lawan komunikasi kita
untuk memahami pesan yang di sampaikan.. karena itulah, maka penting bagi kita untuk
memiliki kemampuan mengorganisikan pesan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai