Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH KOMUNIKASI DAN PENYULUHAN KESEHATAN

TENTANG PROSES KOMUNIKASI

OLEH :
ELSA YUSTIKA ADZKIA
20190009

DOSEN PEMBIMBING
SILVIA ADI PUTRI,SKM,M,KES

PRODI DIII ADMINISTRASI RUMAH SAKIT


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT
2020
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena atas
berkat dan limpahan rahmatnya-lah,sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah mata kuliah komunikasi dan penyuluhan kesehatan tentang
proses komunikasi. Penulisan ini bertujuan untuk memenuhi tugas yang
diberikan oleh dosen mata kuliah. Saya menyadari sepenuhnya makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan dan banyak terdapat kesalahan baik
dari segi penulisan maupun pembahasan, oleh karena itu saya
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun demi
perbaikan penulisan ini
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Aamiin.

Bukittinggi, 6 November 2020


Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Istilah komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis
yang berarti sama atau menjadikan milik bersama. Kalau kita
berkomunikasi dengan orang lain, berarti kita berusaha agar apa yang
disampaikan kepada orang lain tersebut menjadi miliknya.
Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses
penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi
dalam pengertian ini yang terlibat dalam komunikasi adalah
manusia. Bahwa komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan
individu-individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan
masyarakat yang merespon dan menciptakan pesan untuk beradaptasi
dengan lingkungan satu sama lain.
Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang
dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa
verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat
dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap
tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu.
Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian komunikasi?
2.  Unsur apa saja yang harus dipenuhi dalam proses komunikasi?
3. Apakah pengertian proses komunikasi?
4. Apa saja langkah langkah proses komunikasi?
C. Tujuan
Menurut Riant Nugroho (2004:72) tujuan komunikasi adalah
menciptakan pemahaman bersama atau mengubah persepsi, bahkan
perilaku. Sedangkan menurut Katz an Robert Kahn yang merupakan
hal utama dari komunikasi adalah pertukaran informasi dan
penyampaian makna suatu system social atau organisasi. Akan
tetapi komunikasi tidak hanya menyampaikan informasi atau pesan
saja, tetapi komunikasi dilakukan seorang dengan pihak lainnya
dalam upaya membentuk suatu makna serta mengemban harapan-
harapannya (Rosadi Ruslan, 2003:83). Dengan demikian
komunikasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam
menentukan betapa efektifnya orang-orang bekerja sama dan
mengkoordinasikan usaha-usaha untuk mencapai tujuan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Komunikasi
Komunikasi berasal dari bahasa Latin, “comunis” yang berarti membuat
kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Akar asal
katanya “communis” yaitu “communico” yang artinya berbagi (Stuart,1983, dalam
Vardiansyah, 2004 : 3).

Menurut kamus besar bahasa Indonesia atau KBBI komunikasi adalah pengiriman
dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yg
dimaksud dapat dipahami.

Dalam literatur lain disebutkan komunikasi juga berasal dari kata


“communication” atau “communicare” yang berarti ” membuat sama” (to make
common). Istilah “communis” adalah istilah yang paling sering di sebut sebagai
asal usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata kata Latin yang mirip
Komuniksi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan di
anut secara sama.

Pengertian komunikasi itu sangat bermacam-macam bergantung pendapat setiap


orang. Dari banyak pengertian tersebut jika dianalisa pada prinsipnya dapat
disimpulkan bahwa komunikasi mengacu pada tindakan, oleh satu orang atau
lebih, yang mengirim dan menerima pesan yang terdistorsi oleh gangguan (noise),
terjadi dalam suatu konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu, dan ada
kesempatan untuk melakukan umpan balik.Penyampaian atau penerimaan
informasi ada dua pihak yang terlibat yaitu :

1. Komunikator : Orang atau kelompok orang yang menyampaikan informasi


atau pesan
2.  Komunikan : orang atau kelompok orang yang menerima pesan.

Dalam berkomunikasi keberhasilan komunikator atau komunikan sangat


ditentukan oleh beberapa faktor yaitu :

                1.  Cakap
                2.  Pengetahuan

                3.  Sikap

                4.  Sistem Sosial

                5.  Kondisi lahiriah

Ilmu komunikasi sebagai ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner,


tidak bisa menghindari perspektif dari beberapa ahli yang tertarik pada kajian
komunikasi, sehingga definisi dan pengertian komunikasi menjadi semakin banyak
dan beragam. Masing-masing mempunyai penekanan arti, cakupan, konteks yang
berbeda satu sama lain, tetapi pada dasarnya saling melengkapi dan
menyempurnakan makna komunikasi sejalan dengan perkembangan ilmu
komunikasi.

B. Komunikasi Verbal & Non Verbal


Komunikasi Verbal  adalah penyampaian pesan yang
disampaikan melalui lisan (ucapan) maupun tulis. Disetiap
kesempatan, kita selalu menggunakan mulut kita untuk
mengungkapkan sesuatu, dan terkadang ada kalanya kita hanya bisa
mengungkapnya dengan kata-kata diatas lembaran kertas. Dengan
komunikasi verbal kita dengan mudah mengungkapkan apa yang
kita rasa, menuangkan ide-ide, berkomunikasi dengan orang lain,
dan sebagainya. Komunikasi verbal bukan hanya kita sebagai
pembicara atau penulis, tapi harus ada juga pendengar atau
pembaca. Media-media komunikasi verbal pun beragam, mulai dari
bertatap muka langsung (face to face), melalui telepon, surat, email,
dan media lainnya yang mencakup tulis atau lisan.
Komunikasi Non Verbal adalah penyampaian pesan yang
disampaikan melalui ekspresi. Ekspresi disini bukan hanya sekedar
ekspresi wajah, tapi juga tindakan seseorang melalui gerak tubuh.
Ada kalanya, kita hanya mengekspresikan diri dengan ekspresi
wajah seperti senang, sedih, muram, kesal, marah tanpa
mengungkapkannya melalui kata-kata. Terkadang, orang lain salah
mempersepsikan arti dari ekspresi wajah sehingga terjadi salah
paham. Namun, banyak juga keuntungan dari komunikasi non
verbal, dengan menggunakan ekspresi atau gerakan tubuh ketika
berbicara orang lain akan lebih memahami maksud dari pesan yang
kita sampaikan dibanding hanya berbicara panjang lebar tanpa
berekspresi.Bentuk komunikasi non verbal sendiri di antaranya
adalah, bahasa isyarat, ekspresi wajah, sandi, simbol-simbol, warna
dan intonasi suara.
C. Unsur Unsur Komunikasi
Dari pengertian di atas menunjukkan bahwa ada 6 unsur penting
dalam proses komunikasi yang harus dipenuhi, yaitu :
1. Komunikator.
Komunikator adalah pihak yang bertindak sebagai pengirim pesan
dalam proses komunikasi. Dengan kata lain, komunikator
merupakan seseorang atau sekelompok orang yang berinisiatif untuk
menjadi sumber dalam sebuah hubungan. Komunikator tidak hanya
berperan sebagai pengirim pesan saja, namun juga memberikan
respons dan menjawab pertanyaan yang disampaikan sebagai
dampak dari proses komunikasi yang berlangsung, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
2.  Pesan/informasi
Pesan merupakan keseluruhan apa yang disampaikan oleh
komunikator. Pesan dapat berupa kata-kata, tulisan, gambaran atau
perantara lain. Pesan ini memiliki inti, yakni mengarah pada usaha
untuk mengubah sikap dan tingkah laku komunikan. Inti pesan akan
selalu mengarah pada tujuan akhir komunikasi itu.
3.  Sarana komunikasi/channel.
Sarana komunikasi/channel biasa disebut dengan media yang
digunakan sebagai penyalur pesan dalam proses komunikasi.
Pemilihan sarana/media dalam proses komunikasi tergantung pada
sifat berita yang akan disampaikan.
4. Komunikan/penerima/receiver.
Komunikan merupakan penerima pesan atau berita yang
disampaikan oleh komunikator. Komunikan bisa terdiri satu orang
atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok. Dalam proses komunikasi,
komunikan adalah elemen penting karena dialah yang menjadi
sasaran komunikasi dan bertanggung jawab untuk dapat mengerti
pesan yang disampaikan dengan baik.
5. Umpan balik/feedback.
Umpan balik dapat dimaknai sebagai jawaban komunikan atas pesan
yang disampaikan oleh komunikator kepadanya. Pada komunikasi
yang dinamis, komunikator dan komunikan terus menerus bertukar
peran.
6.  Dampak/effect
Dampak merupakan efek perbedaan yang dialami oleh komunikan
sebelum dan sesudah menerima pesan. Bila sikap dan tingkah laku
komunikan berubah sesuai dengan isi pesan maka komunikasi telah
berjalan dengan baik. Dampak/efek sesungguhnya dapat dilihat dari
personal opinion, public opinion maupun majority opinion. Namun
semuanya mengarah kepada perubahan yang terjadi pada
komunikan setelah menerima pesan.
D. Fungsi Dan Tujuan Komunikasi
a. Fungsi Komunikasi
Apabila komunikasi dipandang dari arti yang lebih luas, tidak hanya
sebagai pertukaran berita atau pesan, tetapi sebagai kegiatan individu
dan kelompok mengenai tukar menukar data, fakta, ide, maka fungsinya
dalam setiap sistem sosial adalah sebagai berikut:
                          1.  Informasi: pengumpulan, penyimpanan, pemorsesan,
penyebaran berita, data, gambar, fakta, pesan, opini, dan komentar yang
dibutuhkan agar dapat dimengerti dan beraksi secara jelas terhadap
kondisi lingkungan dan orang lain agar dapat mengambil keputusan
yang tepat.
                          2.  Sosialisasi: menunjuk pada upaya pendidikan,
dimana adanya penyediaan sumber ilmu pengetahuan yang
memungkinkan orang bersikap dan bertindak sebagaimana  anggota
masyarakat yang efektif sehingga ia sadar akan fungsi sosialnya dan
dapat aktif didalam masyarakat.
                          3.  Motivasi: menjelaskan tujuan setiap masyarakat
jangka pendek maupun jangka panjang, mendorong orang untuk
menentukan pilihan dan keinginannya, mendorong kegiatan individu dan
kelompok berdasarkan tujuan, mendorong kegiatan individu dan
kelompok berdasarkan tujuan bersama yang akan dikejar.
                          4.  Perdebatan dan diskusi: menyediakan dan saling
menukar fakta yang diperlukan untuk memungkinkan persetujuan atau
menyelesaikan perbedaan pendapat mengenai masalah public,
menyediakan bukti-bukti relavan yang diperlukan utuk kepentingan
umum agar masyarakat lebih melibatkan diri dengan masalah yang
menyangkut kepentingan bersama.
                          5.  Pendidikan: pengalihan ilmu pengetahuan dapat
mendorong perkembangan intelektual, pembentukan watak, serta
membentuk keterampilan dan kemahiran yang diperlukan pada semua
bidang kehidupan.
                          6.  Memajukan kebudayaan: menyebarkan hasil
kebudayaan dan seni dengan maksud melestarikan warisan masa lalu,
mengembangkan kebudayaan dengan memperluas horison seseorang
serta membangun imajinasi dan mendorong kreatifitas dan kebutuhan
estetikanya.
                          7.  Hiburan: memberikan hiburan kepada masyarakat,
lewat penyebarluasan signal, simbol, suara dan imajinasi dari drama,
tari, kesenian, kesusatraan, music, olahraga, kesenangan, kelompok dan
individu, melalui media masa, eltronik dsb, sehingga masyarakat dapat
menikmati hiburan, dan melarikan diri dri kesulitan hidup sehari-hari,
dan lain-lain.
                          8.  Integrasi: menyediakan bagi bangsa, kelompok, dan
individu kesempatan untuk memperoleh berbagai pesan yang mereka
perlukan agar mereka dapat saling kenal dan mengerti serta menghargai
kondisi pandangan dan keinginan orang lain.
Dalam kajian ilmu komunikasi banyak ahli mengemukakan pendapatnya
tentang fungsi- fungsi komunikasi. Dari berbagai pendapat yang
berkembang, dalam makalah ini pemakalah juga akan memaparkan
pendapat Harold D. Laswell (1948). Secara lebih terperinci fungsi-
fungsi komunikasi,  yang dikemukakan Harold D. Laswell adalah
sebagai berikut:
a.    Penjajagan/ pengawasan lingkungan (surveillance of the
environment).
b.    Menghubungkan bagian- bagian yang terpisah dari masyarakat
untuk menanggapi lingkungannya (correlation of the part of society in
responding to the environment).
c.    Menurunkan warisan sosial dari generasi ke generasi
berikutnya (transmission of the social heritage).
Lebih lanjut ia mengemukakan, ada tiga kelompok yang selama ini
melaksanakan ketiga fungsi tersebut. Fungsi pertama, dijalankan oleh
para diplomat, atase dan koresponden luar negeri sebagai usaha menjaga
lingkungan. Fungsi kedua, lebih diperankan oleh para editor, wartawan
dan juru bicara sebagai penghubung respon internal. Adapun fungsi
yang ketiga, adalah para pendidik didalam pendidikan informal atau
formal karena terlibat mewariskan adat kebiasaan, nilai dari generasi ke
generasi.
Charles R. Wright (1988) menambahkan satu fungsi, yakni
entertainment (hiburan) yang menunjukkan pada tindakan- tindakan
komunikatif yang terutama sekali dimaksudkan untuk menghibur dengan
tidak mengindahkan efek- efek instrumental yang dimilikinya.
Sedangkan, menurut Wilbur Schramm fungsi komunikasi ini dapat
dilihat dari kategori komunikator dan komunikan. Fungsi tersebut harus
cocok satu sama lainnya, isi mengisi dan merupakan interpedensi agar
supaya komunikasi dapat berjalan dengan harmonis.
Fungsi- fungsi komunikasi juga bisa ditelusuri dari tipe komunikasi itu
sendiri, yang mana komunikasi dibagi atas empat macam tipe, yakni:
1.    Komunikasi dengan diri sendiri (intrapersonal communication)
2.    Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication)
3.    Komunikasi publik
4.    Komunikasi massa

Adapun fungsi komunikasi secara umum adalah sebagai berikut:


a.    Mass Information, yakni untuk memberi dan menerima informasi
kepada khalayak
b.    Mass Education, yaitu untuk memberi pendidikan
c.    Mass Persuasion, yaitu untuk mempengaruhi
d.   Mass Entertainment, yaitu untuk menghibur

B.  Tujuan Komunikasi
Tujuan komunikasi disini menunjuk kepada suatu harapan atau
keinginan yang dituju oleh pelaku komunikasi. Secara umum Harold D
Lasswel menyebutkan bahwa tujuan komunikasi ada empat, yaitu :
1.    Social Change (Perubahan Sosial). Seseorang mengadakan
komunikasi dengan orang lain, diharapkan adanya perubahan sosial
dalam kehidupannya, seperti halnya kehidupannya akan lebih baik dari
sebelum berkomunikasi.
2.    Attitude Change (Perubahan Sikap). Seseorang berkomunikasi juga
ingin mengadakan perubahan sikap.
3.    Opinion Change (Perubahan Pendapat). Seseorang dalam 
berkomunikasi mempunyai harapan untuk mengadakan perubahan
pendapat.
4.    Behavior Change (Perubahan Perilaku). Seseorang berkomunikasi
juga ingin mengadakan perubahan perilaku.
Pendapat lain mengatakan bahwa secara umum akibat atau hasil
komunikasi dapat mencakup tiga aspek, yakni:
a.    Aspek Kognitif, yaitu menyangkut kesadaran dan pengetahuan.
b.    Aspek Afektif, yaitu menyangkut sikap atau perasaan atau emosi.
c.    Aspek Konatif, yaitu menyangkut perilaku atau melakukan sesuatu.
Dalam kaitannya dengan tiga aspek diatas, ada beberapa indikator dari
akibat atau hasil komunikasi, diantaranya ada tiga macam yang cukup
popular, yakni Model AIDA (Attention, Interest, Desire dan Action),
model Hierarki Efek dan model Adopsi Inovasi.
Model AIDA ini memberikan gambaran bahwa dampak atau hasil
komunikasi yang terjadi pada seseorang setelah ia menerima pesan akan
menyangkut empat hal, yakni:attention (perhatian) dalam kolom
kognitif, kemudian meningkat ke tingkat afektif yaituinterest (minat)
dan desire (keinginan), selanjutnya menigkat ke
tingkat action (tindakan). Diasumsikan bahwa tindakan yang diambil
pada dasarnya didorong oleh adanya perhatian, minat dan keinginan.
Model Model Hierarki Efek ini hampir sama dengan model AIDA.
Hanya saja proses proses pertahapannya lebih kompleks, yaitu
mencakup enam tahap ;

                          1.       awareness (kesadaran)
                          2.       knowledge (pengetahuan)
                          3.       liking (menyukai)
                          4.       preference (pilihan)
                          5.       conviction (meyakini)
                          6.       purchase (membeli)
Model Adopsi Inovasi, ini dikembangkan oleh Evererr M. Rogers
(1983). Model ini memberika gambaran tentang lima tahap yang dilalui
dalam proses pembuatan keputusan untuk menerima atau menolak
inovasi. Yang dimaksud inovasi disini adalah suatu ide atau gagasan,
praktek , atau benda yang dinilai baru oleh seseorang. Kelima tahap
tersebut adalah
knowledge (pengetahuan), persuasion (persuasi), decision (keputusan), i
mplementation(pelaksanaan), confirmation (konfirmasi).
Dalam model tahap ini pelaksanaan bukanlah tahap terakhir. Karena
setelah itu ada satu tahap lagi yakni konfirmasi. Pada tahap ini seseorang
akan mencari bukti-bukti penguatan dan mempertimbangkan kembali
keputusan yang telah diambil dan dilaksanakannya. Apabila ia merasa
benar, maka tindakannya akan diteruskan, tetapi bila ia merasa tidak
benar, atau terpengaruh oleh inovasi lain atau oleh kebiasaan lama, maka
ia akan berhenti melaksanakan inovasi.

2.5    PROSES KOMUNIKASI
Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan
kepada komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan
makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proses komunikasi
ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan
tujuan komunikasi pada umumnya). Proses komunikasi termasuk juga
suatu proses penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak lain
dimana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi dan
masyarakat menciptakan dan menggunakan informasi agar terhubung
dengan lingkungan dan orang lain. Komunikasi berasal dari bahasa latin
communis yang berarti sama. Communico, communicatio atau
communicare yang berarti membuat sama. Secara sederhana komunikasi
dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang
yang menerima pesan.
Pada umumnya komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang
dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa
verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat
dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, dan menunjukkan
sikap tertentu seperti tersenyum, mengangkat bahu dan sebagainya.
Komunikasi ini disebut komunikasi nonverbal. Proses komunikasi
bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan
tujuan komunikasi pada umumnya). Proses komunikasi dapat terjadi
apabila ada interaksi antar manusia dan ada penyampaian pesan untuk
mewujudkan motif komunikasi. Melalui komunikasi sikap dan perasaan
seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain.
Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni proses komunikasi
secara primer dan proses komunikasi secara sekunder.
a.    Proses komunikasi secara primer
Proses komunikasi secara primer adalah proses komunikasi secara
langsung.
b.    Proses komunikasi secara sekunder
Proses komunikasi secara sekunder adalah proses komunikasi dengan
perantara (technologi maupun non technologi).
Langkah-langkah proses komunikasi:
1.    Komunikator memiliki gagasan atau pesan/informasi yang ingin
disampaikan kepada komunikan.
2.    Komunikator membuat/menyusun sandi-sandi (encoding) untuk
menyatakan maksud dalam bentuk kata-kata ataupun lambang.
3.    Perkataan dan lambang-lambang (pesan) disalurkan melalui media.
4.    Komunikan menguraikan/menafsirkan pesan yang dikirimkan oleh
komunikator.
5.    Komunikan memberi tanggapan.

Menurut arah prosesnya, komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut;


A.  Komunikasi satu arah (one way communication)
Komunikasi yang hanya sepihak, komunikator tidak memberi
kesempatan kepada komunikan untuk memberi respon.
Keuntungan:
1.    Lebih cepat dan efisien
2.    Dalam hal tertentu memberi kepuasan kepada komunikator, karena
komunikan tidak mempunyai kesempatan
3.    Dapat menjaga wibawa komunikator (pimpinan), karena komunikan
tidak dapat mengetahui secara langsung atau menilai kesalahan dan
kelemahan komunikator
Kelemahan:
1.    Tidak memberi kepuasan kepada komunikan
2.    Memberikan kesan otoriter
3.    Dapat menimbulkan kesalahpahaman dan ketidakjelasan

B.     Komunikasi dua arah (two ways communication)


Berlangsung antara dua pihak antara komunikator dan komunikan baik
secara vertikal, horisontal dan diagonal.
1.    Komunikasi vertikal, berlangsung dalam perusahaan antar atasan
dan bawahan
2.    Komunikasi horizontal, berlangsung pada komunikator dan
komunikan yang mempunyai tingkat, kedudukan, dan wewenang yang
sama.
3.    Komunikasi diagonal, berlangsung antara komunikator dan
komunikan yang tingkat, kedudukan dan wewenang yang berbeda.
Keuntungan:
a.    Ada dialog
b.    Informasi lebih jelas, akurat dan tepat
c.    Memunculkan rasa kekeluargaan, keakraban dan iklim demokratis
d.   Menghindari kesalahpahaman
Kelemahan:
                          1.       Informasi lebih lambat sehingga kurang efisien
                          2.       Keputusan tidak dapat diambil dengan cepat
                          3.       Memberikan kesempatan kepada komunikan
untuk bersikap menyerang, sehingga suasana kerja menjadi kurang
kondusif
                          4.       Memberikan kemungkinan timbulnya berbagai
macam masalah yang tidak ada relevansinya dengan masalah yang
sebenarnya

C.    Komunikasi ke segala arah 


Berlangsung dari beberapa komunikator dan komunikan yang saling
berinteraksi.
Contoh : diskusi
BAB III
PENUTUP

3.1    Kesimpulan
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan, baik berupa
ide,atau gagasan dari satu pihak ke pihak lain agar terjadi saling
mempengaruhi di antara keduanya. Pada umumnya komunikasi
dilakukan dengan menggunakan bahasa Lisan atau kata yang dapat
dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal
yang dapat dimengerti oleh keduanya, maka komunikasi masih dapat
dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap
tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu.
Cara tersebut biasa disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal atau
bahasa isyarat.
Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok
orang dapat dipahami oleh orang lain. Akan tetapi, komunikasi tu dapat
efektif apabila pesan yang disampaikan ditafsirkan sama oleh pihak
penerima pesan tersebut.

3.2    Saran
Bagi para pembaca dan teman-teman mahasiswa yang lainnya, jika ingin
menambah wawasan dan ingin mengetahui lebih jauh, maka penulis
mengharapkan dengan rendah hati agar lebih membaca buku-buku
lainnya yang berkaitan dengan judul “ UNSUR UNSUR DAN PROSES
KOMUNIKASI “.
DAFTAR PUSTAKA

Cangara, Hafied.  Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT.


RajaGrafindo Persada, 1998
Nurudin. Sistem Komunikasi Indonesia. Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada, 2010
Roudhonah. Ilmu Komunikasi. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007
Widjaja. Komunikasi: Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta:
Bumi  Aksara, 2008
http://wantysastro.wordpress.com/2013/06/01/pengertian-komunikasi-
verbal-dan-nonverbal-beserta-contoh-dan-slogan-produk/
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_nonverbal
http://www.tubiyono.com/belajar-bahasa/tulisan-ilmiah/75-perbedaan-
komunikasi-verbal-dan-non-verbal.html
http://www.sarjanaku.com/2012/09/pengertian-komunikasi-teori-
fungsi.html
http://khusnia.wordpress.com/pengantar-ilmu-komunikasi/arti-penting-
komunikasi/
http://apriliana-semester3.blogspot.com/2012/04/proses-
komunikasi.html

Anda mungkin juga menyukai