DI SUSUN OLEH:
DOSEN PENGAMPU:
Ns.MARIZKI PUTRI,S.KEP.,M.KEP
PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KESEHATAN
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat alloh SWT, karena atas berkat rahmat dan limpahan karunia
Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul konsep komunikasi dalam
keperawatan.
Makalah ini disusun untuk membantu mengembangkan kemampuan pemahaman
pembaca terhadap komunikasi dalam keperawatan dengan upaya kesehatan, pemahaman
tersebut dapat dipahami melalui pendahuluan, pembahasan makalah, serta penariakan
kesimpulan dalam makalah ini.
Makalah komunikasi dalam keperawatan dengan upaya kesehatan disajikan dalam
konsep dan bahasa yang sederhana sehingga dapat membantu pembaca dalam memahami
makalah ini. Dengan makalah ini, di harapkan pembaca dapat memahami mengenai hak dan
kewajiban sebagai anggota warga Negara.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Saran dan kritik sangat saya
harapkan dari seluruh pihak dalam proses membangun mutu makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan berarti dalam hubungan
antar manusia. Pada profesi keperawatan komunikasi menjadi lebih bermakna karena
merupakan metoda utama dalam mengimplementasikan proses keperawatan.
Perawat yang memiliki ketrampilan berkomunikasi secara terapeutik tidak saja
akan mudah menjalin hubungan rasa percaya dengan klien, mencegah terjadinya masalah
legal, memberikan kepuasan profesional dalam pelayanan keperawatan dan meningkatkan
citra profesi keperawatan serta citra rumah sakit (Achir Yani), tetapi yang paling penting
adalah mengamalkan ilmunya untuk memberikan pertolongan terhadap sesama manusia.
Selain itu yang perlu diperhatikan bahwa perubahan bisa terjadi setiap saat, dan
merupakan proses yang dinamik serta tidak dapat dielakkan. Berubah berarti beranjak
dari keadaan yang semula. Tanpa berubah tidak ada pertumbuhan dan tidak ada dorongan.
Namun dengan berubah terjadi ketakutan, kebingungan dan kegagalan dan kegembiraan.
Setiap orang dapat memberikan perubahan pada orang lain. Merubah orang lain bisa
bersifat implisit dan eksplisit atau bersifat tertutup dan terbuka. Kenyataan ini penting
khususnya dalam kepemimpinan dan manajemen. Pemimpin secara konstan mencoba
menggerakkkan sistem dari satu titik ke titik lainnya untuk memecahkan masalah. Maka
secara konstan pemimpin mengembangkan strategi untuk merubah orang lain dan
memecahkan masalah. Keperawatan yang sedang berada pada proses profesionalisasi
terus berusaha membuat atau merencanakan perubahan. Adaptasi terhadap perubahan
telah menjadi persyaratan kerja dalam keperawatan. Personal keperawatan bekerja untuk
beberapa pimpinan, termasuk klien dan keluarganya, dokter, manajer keperawatan,
perawat pengawas dan perawat penanggung jawab yang berbeda dalam tiap ship. Perawat
pelaksana menemukan peran bahwa mereka berubah beberapa kali dalam satu hari.
Kadang seorang perawat menjadi manajer, kadang menjadi perawat klinik, kadang
menjadi konsultan dan selalu dalam peran yang berbeda. Perawat tentu saja berharap
perubahan tersebut jangan sampai menimbulkan konflik. Oleh karena itu, sebaiknya
perawat perlu mengetahui teori-teori yang mendasari perubahan.
Dalam tulisan ini akan dibahas tentang pengertian komunikasi termasuk
“therapeutic use of self” dan “helping relationship” untuk praktek keperawatan, serta teori
teori tentang perubahan.
C. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud komunikasi secara umum?
2. Apa saja komponen komunikasi?
3. Apa saja bentuk komunikasi ?
4. Apa tujuan dan fungsi komunikasi ?
D. Tujuan masalah
1. Untuk mengetahui komunikasi secara umum
2. Untuk mengetahui komponen komunikasi
3. Untuk mengetahui bentuk komunikasi
4. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi komunikasi
BAB II
PEMBAHASAN
B. Komponen komunikasi
1. Komunikator
Komunikator adalah pihak yang memulai dalam proses komunikasi. Jenis-jenis
komunikator antara lain komunikator individual (bertindak atas nama sendiri) dan
komunikator institusional (mewakili lembaga tertentu). Seorang komunikator harus
memperhatikan dua aspek utama, yaitu:
a. Etos komunikator, yaitu nilai diri seorang komunikator yang merupakan
perpaduan dari kognisi (proses memahami). Kemudian afeksi (perasaan yang
timbul oleh perangsang dari luar) dan konasi (aspek psikologis). Etos
komunikator menyangkut kesiapan mental dan materi pesan, kesungguhan,
ketulusan, ketenangan, kepercayaan diri, keramahan, dan lain-lain.
b. Sikap komunikator, yaitu suatu kepastian kegiatan manusia yang menyangkut
kecenderungan untuk melakukan aktivitas menuju nilai-nilai sosial. Sikap ini
meliputi sikap selektfi, reseptif, transmitif, asimilatif dan lain-lain.
2. Pesan
Pesan adalah isi dari pernyataan umum. Jenis-jenis pesan, antara lain:
a. Verbal, yaitu pesan komunikasi yang disampaikan dalam bentuk bahasa lisan
(oral) dan tulisan.
b. Non-verbal, yaitu pesan komunikasi selain bahasa lisan dan tulisan yang berupa
isyarat, gerakan badan, mimik muka, dan lain-lain.
3. Komunikan
Komunikan adalah sasaran atau penerima informasi dalam proses komunikasi.
Komunikan meliputi:
a. Individu, yang merupakan bagian dari kelompok atau masyarakat.
b. Khalayak khusus (special public), yaitu komunikan yang memiliki karakteristik
tertentu yang sifatnya homogen, seperti kelompok pelajar, mahasiswa,
pedagang dan lain sebagainya.
c. Khalayak umum (general public), yaitu komunikan yang memiliki sifat
heterogen, jumlahnya banyak dan tidak dapat diperkirakan. Misalnya pesera
kampanye, penonton parade musik dan lain-lain.
4. Media
Media adalah alat, sarana atau saluran yang digunakan dalam komunikasi, antara lain:
a. Bentuk media komunikasi personal, misalnya, telepon atau surat.
b. Bentuk media komunikasi kelompok atau media yang disiapkan untuk
kelompok tertentu. Misalnya, terbitan khusus sebuah organisasi dalam bentuk
tabloid atau jurnal. Media ini terbit dengan periode tertentu, misalnya tiap satu
minggu, bulan, dua bulan, tiga atau enam bulan dan seterusnya.
c. Bentuk media komunikasi massa, yaitu media untuk sasaran yang sifatnya
untuk menjangkau khalayak dalam jumlah besar. Contohnya media cetak,
elektronik dan internet.
5. Umpan balek atau feedback
Umpan balik atau feedback adalah hasil atau akibat yang didapat komunikator
dalam proses komunikasi. Jenis-jenis feedback, yaitu:
a. Feedback internal, timbul dari dalam diri komunikator.
b. Feedback eksternal, timbul dari luar komunikator.
c. Immediate atau direct feedback, dapat dirasakan seketika saat komunikasi
dilakukan. Biasanya terjadi dalam proses komunikasi personal atau tatap muka.
d. Delayed feedback, pengaruhnya tidak diketahui secara langsung. Biasanya
terjadi dalam proses komunikasi menggunakan media.
e. Feedback positif dan negatif, feedback positif adalah umpan balik yang sesuai
dengan harapan komunikator. Sedangkan feedback negatif adalah umpan balik
yang tidak sesuai dengan harapan komunikator.
C. Bentuk komunikasi
1. Deskripsi
Deskripsi adalah suatu bentuk komunikasi dengan maksud untuk membantu
seseorang membayangkan sesuatu melalui kata-kata. Misalnya, jika Anda
menggambarkan cangkir kopi, maka intensi Anda adalah memberikan rincian yang
dapat membantu orang lain membayangkannya. Sebuah deskripsi dari cangkir kopi
adalah putih, tinggi 10 cm, mempunyai pegangan setengah melingkar, dan terbuat
dari keramik.
2. Definisi
Definisi adalah sebuah deskripsi yang tepat dari arti sesuatu. Sebuah definisi
dimaksudkan untuk membuat lebih jelas apa arti dari sesuatu. Jika Anda
mendefinisikan sebuah kata, maka Anda memberikan pernyataan yang dapat
membantu orang lain untuk melihat arti yang tepat dari kata itu. Anda mungkin
mendefinisikan kopi sebagai sebuah minuman yang terbuat dari biji tanaman kopi
yang dipanggang dan digiling.
3. Instruksi
Instruksi adalah sebuah arahan atau perintah untuk melakukan sesuatu. Maksud
dari instruksi adalah untuk membuat jelas apa yang diharapkan dan bagaimana
memprosesnya. Jika Anda memberikan instruksi bagaimana membuat kopi, maka
Anda menyampaikan proses atau urutan dari kejadian yang diperlukan untuk
mencapai hasil yang diinginkan. Instruksi dapat berkaitan dengan kalimat yang
pendek seperti masukan penyaring ke dalam pembuat kopi. Tuangkan kopi ke
dalam penyaring. Tuangkan air ke dalam penampung pembuat kopi. Tekan tombol
mulai (start).
4. Elaborasi
Elaborasi adalah presentasi informasi dengan rincian dengan maksud untuk
memberikan gambaran yang komprehensif dari sebuah konsep, ide, teori dan
lainnya. Jika Anda mengelaborasi konsep kunci dari produksi kopi, maka Anda
akan mencoba untuk menjelaskan setiap rincian. Jika Anda menguraikan lebih
lanjut (mengelaborasi) tentang perkebunan kopi, maka Anda menjelaskan
kandungan spesifik dari tanah tempat kopi ditanam, cara menguji tanah, dan tingkat
nitrogen yang akan menghasilkan produk yang terbaik untuk wilayah geografi
tertentu.
5. Laporan
Laporan adalah komunikasi lisan atau tertulis dari suatu kejadian dan
dimaksudkan untuk menyampaikan fakta dan rincian kepada orang lain. Jika Anda
mengunjungi perkebunan kopi di Kolumbia, maka Anda akan melaporkan
pengalaman Anda kesana. Ini bisa muncul dalam bentuk sebuah cerita atau artikel
majalah seperti : Ketika saya tiba di perkebunan kopi, saya ditawari contoh dari
produk terbaik mereka yang saya minum dengan nikmat. Perusahaan memanggang
biji kopi dengan jarak 1,6 km dan saya dapat mencium bau biji kopi yang
dipanggang di udara.
6. Ilustrasi
Ilustrasi adalah contoh yang berfungsi untuk menjelaskan sebuah ide. Maksud
dari sebuah ilustrasi adalah untuk membantu membuat sebuah ide menjadi lebih
konkrit dengan memberikan sebuah contoh. Anda dapat mengatakan bahwa ukuran
perkebunan merupakan sebuah ilustrasi kekuatan perusahaan kopi dalam suatu
wilayah.
D. Tujuan dan fungsi komunikasi
Pengertian komunikasi memiliki lingkup yang luas karena juga mencakup tujuan
komunikasi. Secara singkatnya, tujuan dari komunikasi yaitu untuk menciptakan
kesepahaman antara dua belah pihak. Akan tetapi terdapat beberapa tujuan komunikasi
yang penting Anda pahami, antara lain sebagai berikut:
1) Informasi Mudah Dipahami
Tujuan dari komunikasi sesuai pengertian komunikasi yaitu agar hal yang
disampaikan oleh komunikator bisamudah dipahami oleh komunikan. Dimana
tugas seorang komunikator adalah menjelaskan pesan utama secara jelas dan
sedetail mungkin. Dengan demikian komunikasi dapat meminimalisir terjadinya
kesalahpahaman.
2) Memahami Sesama Individu
Dengan berkomunikasi, maka setiap individu bisa memahami individu lain
menggunakan kemampuannya untuk mendengar suatu hal yang sedang
dibicarakan oleh orang lain. Atau sebagai subjek untuk menyampaikan pesan.
3) Pesan Mudah Diterima Orang Lain
Komunikasi bertujuan agar pesan yang disampaikan mudah diterima orang lain.
Sebab komunikasi yang dipadukan pendekat persuasif merupakan cara supaya
sebuah gagasan lebih mudah diterima orang lain. Penyampaian itu akan terlihat
baik jika kita bisa mengkomunikasikannya dengan benar.
4) Menggerakkan Orang Lain
Komunikasi juga bertujuan untuk menggerakkan orang lain supaya melakukan
suatu hal sesuai dengan apa yang diinginkan oleh komunikator. Dengan kata
lain, komunikator merupakan seseorang atau sekelompok orang yang berinisiatif
untuk menjadi sumber dalam sebuah hubungan.
Fungsi Komunikasi
1) sebagai Informasi
Fungsi komunikasi yang pertama yaitu sebagai informasi. Dimana
komunikasi menyajikan sebuah informasi yang dibutuhkan oleh setiap
individu atau kelompok dalam mengambil sebuah keputusan serta
meneruskan data untuk menilai beberapa pilihan sebelum akhirnya
diputuskan.
2) Sebagai Kendali
Komunikasi juga berfungsi sebagai kendali yang berarti komunikasi tersebut
berperan penting untuk mengontrol perilaku manusia baik secara perorangan
maupun kelompok melalui beberapa cara yang wajib untuk dipatuhi semua
pihak.
3) Sebagai Motivasi
Komunikasi juga memiliki fungsi sebagai motivasi karena komunikasi dapat
menjadi suatu motivasi melalui penjelasan yang dilakukan para motivator.
Semakin Pandai seseorang mengkomunikasikan suatu hal positif tentu akan
sebaik jiwa motivatornya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kemampuan menerapkan tehnik komunikasi terapeutik memrlukan latihan dan
kepekaan serta ketajaman perasaan, karena komunikasi terjadi tidak dalam kemampuan
tetapi dalam dimensi nilai, waktu dan ruang yang turut mempengaruhi keberhasilan
komunikasi yang terlihat melalui dampak terapeutiknya bagi klien dan juga kepuasan
bagi perawat.
B. Saran
Komunikasi juga akan memberikan dampak terapeutik bila dalam penggunaanya
diperhatikan sikap dan tehnik komunikasi terapeutik. Hal lain yang cukup penting
diperhatikan adalah dimensi hubungan. Dimensi ini merupakan faktor penunjang yang
sangat berpengaruh dalam mengembangkan kemampuan berhubungan terapeutik.
Berubah merupakan kegiatan atau proses yang membuat sesuatu atau seseorang
berbeda dengan keadaan sebelumnya .
Berubah merupakan proses yang menyebabkan perubahan pola perilaku individu
atau institusi (Brooten,1978).
DAFTAR PUSTAKA
Stuart, G.W & Sundeen S.J (1995).Principles and Practise of Psychiatric Nursing. St.
Sullivan, J.L & Deane, D.M. (1988). Humor and Health. Journal of qerontology nursing 14
(1):20, 1988.
Swanburg. C. Russell. Alih Bahasa Waluyo. Agung & Asih. Yasmin. (2001).