FEKAL
OLEH :
Heru Komarudin
Nur wakhidaturahmah
Sekar Dwi P
OUTLINE
Frekuensi rata-rata buang air besar pada manusia adalah sekali sehari,
tapi ini bervariasi antara individu.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
ELIMINASI FEKAL
Faktor-faktor yang meningkatkan eliminasi fekal :
Pengertian Peyebab
Impaksi fekal adalah adanya Penyebab dari impaksi fekal
massa atau pengumpulan feses adalah kebiasaan defekasi yang
yang keras di dalam lipatan rektum buruk dan konstipasi (Kozier, Erb,
yan terjadi akibat retensi dan Berman dan Snyder, 2010).
akumulasi materi fekal yang lama.
Impaksi Fekal
Diare : Dorong asupan cairan oral dan makanan lunak. Cairan yang terlalu hangat atau
dingin, minuman yang mengandung kafein dan karbonat harus dihindari karena
dapat menstimulasi peristaltic. Selain itu makanan yang pedas dan makanan tinggi
serat, produk susu, lemak, produk gandum, buah segar, dan sayuran harus dibatasi.
Dalam posisi terlentang, klien mengontraksikan otot paha dan menahannya sekitar 10
detik, diulang sebanyak 5-10 kali sehari. Membantu klien tirah baring untuk
mendapatkan kekuatan otot paha, sehingga mempermudah defekasi di pispot.
Pengeluaran Impaksi Fekal Secara Digital :
Pengeluaran digital melibatkan penghancuran massa fekal
secara manual dan mengeluarkannya dalam bagian per
bagian dengan memasukan jari ke dalam rektum.
Meningkatkan olahraga.
c. Mempertahankan rutinitas harian berikut selama 2 sampai 3
minggu :
Berikan supositoria katartik (dulcolax) 30 menit sebelum waktu
defekasi klien diminta untuk menstimulasi peristaltis.
Jika klien mengalami desakan untuk defekasi bantu klien untuk ke
toilet atau sediakan pispot.
Berikan privasi untuk defekasi.
Ajarkan klien untuk condong ke depan dibagian panggul untuk
memberikan tekanan pada abdomen.
Penatalaksanaan Medis :
Katartik dan Laksatif : Katartik adalah obat yang menginduksi defekasi. Katartik memiliki efek
pencahar yang kuat. Laksatif mempunyai efek yang lebih ringan dibandingkan katartik dan
menghasilkan feses lunak atau cair yang kadang-kadang disertasi kram abdomen. Contoh katartik :
minyak jarak, kaskara, fenolptalein, dan bisakodil. Beberapa laksatif diberikan dalam bentuk
supositoria. Supositoria bekerja dalam cara beragam dengan melunakan feses, dengan melepaskan
gas seperti karbondioksida untuk mendistensi rektum.
Obat Anti-diare : Obat ini memperlambat mobtilitas usus atau menyerap kelebihan cairan di usus. agen
antidiare (misalnya, loperamide) dapat diberikan untuk mengendalikan diare .
Obat Anti-Flatulens : Seperti simetikon tidak mengurangi pembentukan flatus tetapi dapat
menggabungkan gelembung gas dan memfasilitasi pengeluarannya dengan sendawa dari mulut atau
flatus dari anus.
Ostomi Diversi Usus
Ostomy adalah pembuatan lubang pada kulit yang menuju saluran pencernaan,
perkemihan atau pernafasan