Anda di halaman 1dari 14

Anatomi Fisiologi Sistem

Pernapasan
Kelompok 3
Diah Istiati (1033191007)
Layung Sari (1033191015)
Anantomi Sistem Pernapasan

 Pernapasan (Respirasi) adalah peristiwa menghirup udara dari luar


yang,mengandung (oksigen) serta menghembuskan udara yang banyak
memngandung karbondioksida sebagai sisa dari oksidasi keluar dari tubuh.
Pengisapan udara ini disebut inspirasi dan menghembuskan disebut
ekspirasi.
Anatomi system pernafasan sebagai berikut :

1. RONGGA HIDUNG
Hidung merupakan organ utama saluran pernapasan yang langsung
berhubungan dengan dunia luar yang berfungsi sebagai jalan masuk dan
keluarnya udara melalui proses pernapasan
2. FARING
faring merupakan tempat persimpangan antara jalan pernapasan dan jalan
makanan, terdapat di bawah dasar tengkorak, di belakang rongga hidung dan
mulut sebelah depan ruas tulang leher
3. LARING
Laring merupakan saluran pernapasan yang terletak antara orofaring dan trakea
4. TRAKHEA
Trakea merupakan organ tabung antara laring sampai dengan puncak
paru, panjangnya sekitar 10-12 cm, setinggi servikal 6-torakal 5 Disebut
juga batang tenggorokan Ujung trakea bercabang menjadi dua bronkus
yang disebut karina
5. BRONKUS
Bronkus merupakan cabang dari trakea yang bercabang dua keparu-
paru kanan dan paru-paru kiri.
6. PARU PARU
Paru-paru merupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar berada
pada rongga dada bagian atas, di bagian samping di batasi oleh otot
dan rusuk dan di bagianb bawah di batasi oleh diafragma yang berotot
kuat.
7. ALVEOLUS
Merupakan bagian terminal cabang-cabang bronkus dan bertanggung
jawab akan struktur paru-paru yang menyerupai kantong kecil terbuka
pada salah satu sisinya dan tempat pertukaran O2 dan CO2
Pengorganisasian system respirasi
Respirasi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu :
 Respirasi Luar yang merupakan pertukaran antara O2 dan CO2 antara
darah dan udara.
 Respirasi Dalam yang merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran
darah ke sel-sel tubuh.
Proses pernapasan meliputi dua proses, yaitu menarik napas atau inspirasi
serta mengeluarkan napas atau ekspirasi. Sewaktu menarik napas, otot
diafragma berkontraksi, dari posisi melengkung ke atas menjadi lurus.
Bersamaan dengan itu, otot-otot tulang rusuk pun berkontraksi. Akibat dari
berkontraksinya kedua jenis otot tersebut adalah mengembangnya rongga
dada sehingga tekanan dalam rongga dada berkurang dan udara masuk.
Saat mengeluarkan napas, otot diafragma dan otot-otot tulang rusuk
melemas. Akibatnya, rongga dada mengecil dan tekanan udara di dalam
paru-paru naik sehingga udara keluar. Jadi, udara mengalir dari tempat yang
bertekanan besar ke tempat yang bertekanan lebih kecil.
Fisiologi respirasi
 Respirasi dibagi menjadi 2 bagian , yaitu respirasi eksternal dimana proses
pertukaran O2 & CO2 ke dan dari paru ke dalam O2 masuk ke dalam
darah dan CO2 + H2O masuk ke paru paru darah. kemudian dikeluarkan
dari tubuh dan respirasi internal/respirasi sel dimana proses pertukaran O2
& peristiwaCO2 di tingkat sel biokimiawi untuk proses kehidupan.
pengontrolan sistem respirasi
Pusat pernapasan di batang otak pada System Respirasi
 aktivitas pemacu yang menciptakan ritmisis bernapas terleteak di pusat
control pernapasan di otak, bukan di paru atau otot pernapasan itu
sendiri. Persarafan ke jantung, karena tidak diperlukan untuk memulai
denyut jantung, hanya berfungsi untuk modifikasi kecepatan dan kekuatan
kontraksi jantung.
 Sebaliknya, persarafan ke system pernapasan merupakan kebutuhan
mutlak untuk mempertahankan pernapasan dan untuk secaraa refleks
menyesuaikan tingkat ventilasi untik memenuhi kebutuhan penyerapan O2
dan penegeluaran CO2 yang terus berubah-ubah. Selain itu, tidak seperti
aktivitas jantung, yang tidak berada di bawah control keasadaran,
aktivitas pernapasan dapat dimodifikasi seacara senagaja untuk
berbicara, bernyanyi, bersiul, memainkan instrument tiup, atau menahan
napas ketika berenang.
Kontrol saraf atas pernapasan melibatkan
tiga komponen terpisah:

 factor-faktor yang bertanggung jawab untuk menghasilkan irama


inspirasi/ekspirasi berganti-ganti,
 factor-faktor yang mengatur kekuatan ventilasi (yaitu, kecepatan dan
kedalaman bernapas) agar sesuai dengan kebutuhan tubuh, dan
 factor-faktor memodifikasi aktivitas pernapsan untuk memenuhi
tujuan lain.
keseimbangan asam basa

 Asam adalah setiap senyawa kimia yang melepas ion hidrogen kesuatu
larutan atau kesenyawa biasa.
 Basa adalah senyawa kimia yang menerima ion hidrogen.
 Asam kuat adalah asam yang berdisosiasi dengan cepat dan terutama
melepaskan sejumlah besar ion H+ dalam larutan. Contohnya adalah HCl.
Sedangkan asam lemah mempunyai lebih sedikit kecendrungan untuk
berdisosiasikan ion-ionnya dan oleh karena itu kurang melepaskan H+.
Contohnya adalah H2CO3.
 Basa kuat adalah suatu basa yang secara cepat dan kuat dengan H+ dan
oleh karena itu dengan cepat menghilangkannya dari larutan. Contoh ion
hidroksil (OH-), yang bereaksi dengan cepat membentuk air (H2O).
Sementara basa lemah adalah basa yang secara lemah bereaksi dengan
ion H+. Contohnya HC03-.
Pengaturan Perubahan Konsentrasi Ion
Hidrogen

Ada 3 sistem utama yang mengatur konsentrasi ion hidrigen dalam cairan
tubuh untuk mencegah asidosis atau alkalosis:
 Sistem penyangga asam basa kimiawi cairan tubuh.
 Pusat pernafasan.
 Ginjal.
Gangguan Keseimbangan Asam dan Basa

 Asidosis
Asidosis menekan aktivitas mental, jika asidosis berlebihan (dibawah 7,4)
akan menyebabkan disorentasi, koma dan kematian
Asidosis respiratorik
Terjadi akibat penurunan ventilasi pulmonar melalui pengeluaran sedikit CO2
oleh paru-paru. Peningkatan selanjutnya dalam pCO2 arteri dan asam
karbonat akan meningkatkan kadar ion hidrogen dalam darah. Asidosis
respiratorik dapat bersifat akut dan kronis.
Asidosis metabolik. Terjadi saat asam metabolik yang diproduksi secara normal
tidak dikeluarakan pada kecepatan yang normal atau basa bikarbonat yang
hlang dari tubuh.
 Alkalosis
Alkalosis meningkatkan overeksitabilitas sistem saraf pusat. Jika berat
alkalosis dapat menyebabakan kontraksi otot tetanik,konvulsi dan
kematian akibat tetanus otot respiratorik.
 Alkalosis respiratorik
Terjadi jika CO2 dikeluarkan terlalu cepat dari paru-paru dan ada
penurunaan kadarnya dalam darah.
 Alkalosis metabolik
Suatu kondisi kelebihan bikarbonat, hal ini terjadi jika ada pengeluaran
berlebihan ion hidrogen atau peningkatan berlebihan iio bikarbonat
dalam cairan tubuh
Bagan nilai analisa gas darah

Anda mungkin juga menyukai