Dosen Pengampu:
Dwi Novitasari, S.Kep., Ns., M.Sc
Oleh:
Nabilla Azzahra (NIM. 220106161)
KELAS E
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa
ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada ibu Dwi Novitasari, S.Kep., Ns.,
M.Sc sebagai dosen pengampu mata kuliah Farmakologi yang telah membantu
memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan saya. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Nabilla Azzahra
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................3
2.1 Prinsip, tujuan dan cara pemberian obat secara oral.......................................................3
2.2 Prinsip, tujuan dan cara pemberian obat secara topikal..................................................4
2.3 Prinsip, tujuan dan cara pemberian obat secara parenteral.............................................5
2.4 Prinsip, tujuan dan cara pemberian obat secara supositoria............................................6
BAB III PENUTUP.................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk memahami tentang prinsip, tujuan dan cara pemberian obat secara oral
2. Untuk memahami tentang prinsip, tujuan dan cara pemberian obat secara
topical
3. Untuk memahami tentang prinsip, tujuan dan cara pemberian obat secara
parenteral
4. Untuk memahami tentang prinsip, tujuan dan cara pemberian obat secara
supositoria
2
BAB II
PEMBAHASAN
Cara pemberian obat secara oral terdiri dari mempersiapkan alat dan bahan,
serta menerapkan prosedur kerja yang sesuai. Cara pemberian obat oral yaitu dengan
membantu pasien meminumnya. Hal ini bisa dengan cara:
a) Jangan sentuh obat dengan tangan jika berbentuk tablet atau kapsul
dari botol. Jangan melepaskan pembungkus pada obat kapsul
b) Kaji kesulitan menelan bila ada, obat tablet bisa dibubukkan dan
mencampur dengan air
c) Kaji denyut nadi dan tekanan darah sebelum pemberian obat yang
membutuhkan kajian
3
2.2 Prinsip, tujuan dan cara pemberian obat secara topikal
Obat topical bersifat local, serta diberikan pada kulit atau mukoasa secara
langsung mengarah pada area keluhan pasien seperti tetes mata, tetes telinga, dan
salep. Efek sistematik dapat timbul jika kulit klien tipis. Ada tiga jenis obat topical,
yaitu:
1. Transdermal dioleskan atau direkatkan pada kulit dengan tujuan
mempertahankan hidrasi, melindungi permukaan kulit, mengurangi iritasi
kulit, atau mengatas infeksi. Jenis obat kulit bisa berupa krim, losion, aerosol
dan seprai. Cara pemberian obat ini dengan membersihkan daerah dengan air
hangat (apabila terdapat kulit yang mengeras) dna memakai pinset anatomis
lalu berikan obat sesuai indikasi dan patuhi tahapan pada cara pemakaian yang
dianjurkan dan jika diperlukan tutup dengan kasa atau balutan lalu cuci tangan
2. Irigasi diterapkan ke dalam rongga tubuh atau lubang, seperti kandung kemih,
mata, telinga, hidung, rectum serta vagina. Irigasi pada telinga dilakukan
dengan obat tetes pada telinga atau salep. Pada umumnya, obat tetes telinga
dapat berupa antibiotik untuk gangguan infeksi telinga. Khususnya otitis
media pada telinga tengah. Cara pemberian obat ini adalah dengan mengatur
posisi pasien dengan kepala miring ke kanan atau ke kiri sesuai dengan daerah
yang akan diobati, usahakan agar telinga pasien menghadap ke atas lalu
luruskan lubang telinga dengan menarik daun telinga ke atas atau ke belakang
pada orang dewasa dan ke bawah pada anak. Bila obat tetes, teteskan sesuai
dosis pada dinding lubang telinga untuk mencegah terhalangnya dari
gelembung udara dan bila obat salep, ambil kapas lidi dan masukan atau
oleskan salep pada lubang telinga lalu pertahankan posisi kepala 2-3 menit
terakhir tutup telinga dengan pembalut dan plester bila perlu.
3. Inhalasi diberikan ke dalam saluran pernafasan oleh nebulizer atau alat bantu
pernafasan. Udara, oksigen, dan uap umumnya digunakan untuk membawa
obat ke dalam paru-paru
4
2.3 Prinsip, tujuan dan cara pemberian obat secara parenteral
Obat parenteral digunakan tanpa melalui mulut, atau dapat dikatakan obat
masuk tanpa melalui saluran cerna tetapi langsung masuk ke dalam jaringan. Sediaan
obat ini berbentuk larutan dan suspensi
Tujuan pemberian obat secara parenteral adalah agar obat langsung beredar
dalam jaringan. Misal suntikan atau pengunaan insulin agar efeknya bisa langsung
sampai sasaran. Keuntungannya adalah cara ini bisa dipakai pada pasien yang tidak
sadar, sering muntah, diare, sulit menelan, pasien tidak kooperatif, serta jenis obat
yang dapat mengiritasi lambung, rusak dalam saluran cerna dan hati.
Pemberian obat ini mesti menerapkan sepuluh benar obat, menyiapkan alat
dan bahan yang sesuai serta melakukan prosedur kerja dengan tepat. Ukuran syringe
dan jarum pun disesuaikan dengan tipe yang dipakai
Tujuan pemberian obat secara supositoria adalah untuk memperoleh efek obat
local maupun sistemik dan untuk melunakan feses sehingga mudah untuk
dikeluarkan. Pemberian obat supositoria adalah dengan cara memasukan obat melalui
anus atau rectum dan vagina dalam bentuk supositoria.
Cara pemberian obat supositaria pada rectal yaitu dengan mengatur posisi
pasien miring ke kanan atau kiri, kaki sebelah atas ditekuk membentuk posisi sim lalu
membuka bokong hingga anus terlihat dan memasukan perlahan sesuai irama
hembusan napas pasien dorong sobat ke dalam anus melalui sfingterani dan mengenai
dinding rectal 10 cm pada dewasa dan 5 cm pada anak. Meminta pasien untuk tidak
menahan ataupun mengejan atau pasien dalam kondisi rileks. Tarik jari dan bersihkan
area anal pasien, terakhir anjurkan pasien untuk tetap berbaring terlentang selama 5
menit untuk mencegah obat keluar.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pemberian obat berdasarkan tipenya memiliki tujuan, keuntungan serta
kerugiannya masing-masing. Pemberian ini bisa disesuaikan berdasarkan
penyakit, dan kondisi pasien serta efektivitas dari obat yang diberikan tersebut
yang mudah dan tanpa merusak obat.
8
DAFTAR PUSTAKA