Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

GANGGUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA DENGAN KEBUTUHAN RASA


AMAN DAN NYAMAN (NYERI)

Di Wisma Indraloka RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang

DISUSUN OLEH :
ROCHIMAH
2020200066

PRODI D III KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN
JAWA TENGAH di WONOSOBO
2022
KONSEP DASAR PEMENUHAN KEBUTUHAN MOBILISASI
A. Pengertian
1.Pengertian dasar
Nyeri merupakan pengalaman sensorik dan emosional tidak menyenangkan yang
muncul akibat kerusakan jaringan actual atau pontensial yang digambarkan sebagai
kerusakan (internation al association fot the study of poin),awitan yang tiba-tiba atau
lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan berakhirnya dapat diantisipasi atau
dapat diprediksi(Nanda internasional INC,2015,2016).
Nyeri merupakan pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan
kerusakan jaringan aktual atau fungsional dengan opset mendadak atau lambat dan
berintensitas ringan hingga berat dan konstan.(SDKI.2016).
Nyeri adalah suatu mekanisme protektif bagi tubuh,nyeri timbul bila mana jaringan
rusak dan menyebabkan individu tersebut bereaksi untuk menghilangkan rasa nyeri
tersebut (Lukman dan Ningsih ,2013)
Nyeri adalah suatu keadaan yang tidak menyenangkan akibat terjadi rangsangan
fisikmaupun dari serabut saraf dalam tubuh ke otak dan diikuti oleh reaksi fisik
fisiologi,dan emosional,(Hidayat Aziz,22014).
2.Klasifikasi
Gangguan rasa nyaman secara umum dibagi menjadi beberapa batasan karakteristik
(carpenito moyet,2016),yaitu:
1) Nyeri akut adalah keadaan ketika individu mengalami dan mengeluarkan
adanya rasa ketidaknyamanan yang hebat atau sensasi yang tidak
menyenangkan selama enam bulan atau kurang.
2) Nyeri kronis adalah keadaan ketika individu mengalami nyeri yang
menetap atau intermiten dan berlangsung lebih dari enam bulan
B. Fungsi Fisiologis
a. Anatomi dan fisiologi
Reseptor nyeri adalah organ yang berfungsi untuk mmerima rangsangan
nyeri.Organ tubuh yang berperan sebagai reseptor nyeri adalah ujung syaraf
bebas dalam kulit yang berespon hanya terdapat stimulus kuat yang secara
potensial merusak.Reseptor nyeri disebut juga nosireceptor,secara anatomis
reseptor nyeri (nosireseptor)dapat dikelompokkan dalam beberapa bagian
tubuh yaitu kulit (kulit (kutaneus)somatic dalam (deep somatic) dan pada
daerah visceral,karena letaknya yang berbeda-beda inilah nyeri yang timbul
yang memiliki sensasi yang berbeda.Nosireseptor kutaneus berasal dari kulit
dan subkutan nyeri berasal dari kulit dan subkutan biasannya mudah untuk
dialokasi dan didefinisikan.
Struktur reseptor nyeri sosmatik dapat meliputi receptor nyeri yang
terdapat pada tulang pembuluh darah,syaraf,otot,dan jaringan lainnya.karena
struktur reseptornya komplek,nyerti yang timbul merupakan nyeri yang timbul
dan sulit dilokasikan.Peseptor nyeri jenis keriga adalah reseptor visceral
seperti jantung,hati,usus,ginjaldan sebagainya.Nyeri yang timbul pada reseptor
ini biasanya tidak sensitif terhadap pemotongan organ,tetapi sangat sensitif
terhadap menekanan iskemia dan inflamasi.
b. Patofisiologi
Respon nyeri (nosiseptor) mencakup ujung -ujung saraf bebas yang
berespon terhadap berbagai rangsangan termasuk tekanan
mekanik,deformasi,suhu yang ekstrimdan berbagai bahan kimia.Pada
rangsangan yang intensif,reseptor -reseptor lain misalnya badab pecini dan
misner juga mengirim informasi yang dipresepsikan sebagai nyeri,zat -zat
kimia yang memperparah nyeri antaranya histamine,bradikini
serotine,beberapa prostaglandin,ion kalium dan ion hydrogen.Masing-masing
zat tersebut tertimbun ditempat cidera sipoka atau kematian sel.Nyeri cepat
(fast pain)disalurkan kekorda spindis oleh serat A delta,nyeri lambat (slow
pain)disalurkan kekorda spinalis oleh serat c lambat (kowalak,2013)
a. Teori pemisahan (Specificity theory)
Rangsangan nyeri masuk ke medulla spinalis melalui karnu dorsalis yang
bersinapsi dari daerah posterior, kemudian naik tractus lissur dan menyilang
dari garis median ke garis/ sisi lainnya dan berakhir dari korteks sensoris
tempat rangsangan nyeri tersebut diteruskan.
b. Teori pola (Pathem theory)
Rangsangan nyeri masuk melalui akar ganglion dorsal ke medulla
spinalis dan merangsang sel T. Hal ini mengakibatkan suatu reson yang
merangsang ke bagian yang lebih tinggi yaitu korteks serebri serta kontraksi
menimbulkan persepsi dan otot berkontraksi sehingga menimbulkan persepsi
dan otot berkontaksi sehingga menimbulkan nyeri.
c. Teori pengendalian (Gate control theory)
Nyeri tergantung dari kerja saraf besar dan kecil yang keduanya berada
dalam akar ganglion dorsalis. Rangsangan pada serabut saraf besar akan
mengakibatkan aktivitas substansia gelatinosa yang mengakibatkan tutupnya
pintu mekanisme sehingga aktivitas sel T terhambat dan menyebabkan
hantaran rangsangan akut terhambat.

c. Faktor yang mempengaruhi


a. Anti nyeri
Anti nyeri bagi sesesorang memiliki banyak perbedaan dan hampir
Sebagian anti nyeri merupakan arti yang negatif,seperti
membahayakan,merusak dan lain-lain.Keadaan ini dipengaruhi oleh
berbagai faktor seperti usia,jenis kelamin,latar belakang sosial
budaya,lingkungan dan pengalaman.
b. Persepsi nyeri
Persepsi nyeri merupakan penilaian yang sangat subjektif tempatnya
pada korteks (pada fungsi evaluatif kongnitif).Persepsi ini oleh faktor
yang dapat memicu stimulus nociceptor.
c. Toleransi nyeri
Faktor yang mempengaruhi peningkatan toleransi nyeri antara lain
alcohol,obat-obatan,hipnotis,gesekan atau garukan,pengalihan
perhatian,kepercayaan yang kuat,dan sebagainya.Sedangkan faktor
yang menurunkan toleransi antara lain kelelahan,rasa
marah,bosan,cemas,nyeri yang tidak kunjung hilang,sakit,dan lain -
lain.
d. Reaksi terhadap nyeri
Reaksi terhadap nyeri adalah merupakan bentuk respon seseorang
terhadap nyeri,seperti ketakutan,cemas,gelisa,menangis,dan
menjerit.Semua ini merupakan bentuk respons nyeri yang dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor,seperti anti nyeri,tingkat persepsi
nyeri,pengalaman masa lalu,nilai budaya,harapan sosial,kesehatan fisik
dan mental,rasa takut,cemas,usia,dan lain-lain.
C. Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Dasar
- Jenis gangguan
Secara umum,nyeri dibagi menjadi dua,yakni nyeri akut dan kronis.Nyeri
akut merupakan nyeri yang timbul secara mendadak dan cepat menghilang,yang tidak
melebihi 6 bulan dan ditandai dengan adanya peningkatan tegangan otot.Nyeri kronis
merupakan nyeri yang timbul secara perlahan lahan,biasanya berlangsung dalam
waktu yang cukup lama,yaitu lebih dari 6 bulan,Yang termasuk dalam kategori nyeri
kronis adalah nyeri terminal,sindrom nyeri kronis,dan nyeri psikosomatis.Ditinjau
dari sifat terjadinya,nyeri dibagi beberapa kategori,diantaranya nyeri tertusuk dan
nyeri terbakar.
Selain kategori nyeri diatas,terdapat jenis nyeri yang spesifik,diantaranya nyeri
somatis nyeri viseral,nyeri menjalar(referent point),nyeri psikogenik,nyeri fhanton
dari ekstemitas,nyeri neurologis,dan lain-lain.Nyeri somatis dan nyeri viseral umunya
bersumber dari kulit dan jaringan dibawah kulit pada otot dan tulang,
- Nyeri menjalar adalah nyeri yang berasal dari bagian tubuh,umunya terjadi akibat
kerusakan pada cedera organ viseral,Nyeri psikogenik adalah nyeri yang tidak
diketahui semua fisik yang timbul akibat psikologis.Nyeri phantom adalah nyeri yang
disebabkan karena salah satu ekstermitas diamputasi,Nyeri neurologis adalah bentuk
nyeri yang tajam karena adanya sposme disepanjang atau beberapa jalur saraf.
- Manifestasi klinik
1) Tanda dan gejala nyeri akut (SDKI,2016)
a) Mengeluh nyeri
b.) Tampak meringis
c) Bersikap protektif
d) Frekuensi nadi meningkat
e) Gelisah
f) Sulit tidur
f) Tekanan darah meningkat
g) Pola nafas berubah
2)Tanda dan gejala nyeri kronis (SDKI,2016)
a) Mengeluh nyeri
b) Merasa depresi (tertekan)
c) Tampak meringis
d) Gelisah
e) Tidak mampu menurunkan aktivitas
f) Merasa takut mengalami cidera ulang
g) Bersikap protektif
h) Waspasda
i) Pola tidur berubah
j) Anoreksia
-Etiologi
Agen cidera sebagai berikut:
a)Biologis : Penyebab nyeri kerena kerusakan fungsi organ atau jaringan tubuh
b) Zat kimia : Penyebab nyeri karena bahan kimia
c)Fisik : Penyebab fisik karena trauma fisik
d) Psikologi : Penyebab nyeri yang bersifat psikologi seperti kelainan
organic,nekrosis traumatic,euizofronia,(SDKI,2016)

D. Penatalaksanaan Keperawatan

1. Farmakologik
a. Analgesic narkotik,berupa berbagai derivat opium (marfin dan kodensi)
b. Analgesic nonnarkotik,berupa aspirin,asetaminafen,dan ibu profen
2. Nonfarmakologik
a. Distraksi visual
b. Distraksi pendengaran
c. Distraksi pernafasan
d. Distraksi intelektual
e. Imajinasi terbimbing (guide imagery)
f. Teknih sentuhan
Relaksi ,pemijatan,(stimulasi kutaneus) placebo,kompres
- Kompres panas basah (dilakukan pada pasien yang mengalami
nyeri,resiko terjadi infeksi luka,dan kerusakan fisik (mobilitas)
- Kompres panas kering (dikakukan untuk membebaskan rasa
nyeri,spamus otot,peradangan,atau kongestif dan memberikan rasa
hangat)
- Kompres dingin basah (dilakukan untuk mengurangi aliran darah
kesuatu bagian dan mengurangi perdarahan serta edema)
- Kompres dingin kering (dilakukan pada pasien dengan suhu
tinggi,perdarahan hebat,kesakitan,misalnya,inflitrasi,
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Identitas
Meliputi nama,umur,jenis kelamin,Pendidikan,pekerjaan,alamat,nomor registrasi dan
diagnose medis.
b. Riwayat kesehatan
1. Keluhan utama :keluhan yang paling dirasakan oleh pasien saat masuk RS.
2. Keluhana kesehatan sekarang : apa yang dirasakan sekarang
3. Keluhan penyakit terdahulu : penyakit yang pernah diderita pasien sebelum penyakit
yang diderita sekarang
4. Riwayat kesehatan keluarga : meliputi penyakit yang turun menurun atau penyakit
tidak menular
5. Riwayat nyeri : keluhan seperti lokasi nyeri,intensitas nyeri,kualitas,dan waktu
serangan,pengkajian dapat dilakuklan dengan cara “PQRST”
1. P (PEMICU) faktor yang mempengaruhi gawat atau ringannya nyeri
2. Q (QUALITY) dari nyeri,seperti apakah rasa tajam ,timpul atau bersayat
3. R ( REGION) daerah perjalanan nyeri
4. S ( SEVERITY) adalah keparahan atau intensitas nyeri
5. T ( TIME) adalah waktu atau lama serangan atau frekuensi nyeri
Macam skala nyeri
- Skala neunerik nyeri
Skala ini bisa digunakan dan telah dipalidasi.berat ringannya rasa sakit atau
nyeri dibuat menjadi terukur dengan mengobjektifan pendapat subyektif
nyeri.Skala nemerik dari o hingga 10,dikenal juga sebagai visual analog scale
(VAS),nol (0) merupakan keadaan tanpa atau bebas nyeri,sedangkan sepuluh
(10) suatu nyeri yang sangat hebat.
- Visual Analog Scale
Terdapat skala sejenis yang merupakan garis lurus,tanpa angka.Bisa bebas
mengekspresikan nyeri kearah kiri menuju tidak sakit ,arah kanan
menunjukan tak tertahankan ,dengan tengah kira -kira nyeri yang sedang.
- Skala wajah
Skala nyeri enam wajah dengan ekspresi yang berbeda,menampilkan wajah
Bahagia hingga wajah sedih,juga digunakan untuk “mengekspresikan “rasa
nyeri,skala ini dapat digunakan mulai anak usia 3 (tiga) tahun.
c. Kebutuhan Bio-Psiko-Sosial-spiritual
Kebutuhan Bio – Psiko – sosial -spiritualmelipu bernafas,makan, minum,eliminasi,gerak
dan aktivitas,istirahat tidur,kebersihan diri,pengaturan suhu,rasa
aman,nyaman,sosialisasidan komunikasi ,produktivitas,pengetahuan,rekresi,dan ibadah,
d. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum
- Keadaan umum meliputi :kesan umum,kesadaran,postur tubuh,warna
kulit,tugorkulit,dan kebersihan diri.
- Gejala cardina
Meliputi suhu,nadi,tekanan darah,dan respirasi.
- Keadaan fisik
Keadaan fisik meliputi pemeriksaan dari kepala sampai ekstermitas
bawah.
 Inspeksi : kaji kulit,warna membrane mukosa,penampilan
umum,keadekuatan sirkulasi sistematik,pola
pernafasan ,Gerakan dinding dada.
 Palpasi : daerah nyeri tekan,meraba benjolan atau aksila dan
jaringan payudara,sirkulasi perifer,aadanya nadi
perifer,temperature kulit,warna,dan pengisian kapiler
 Perkusi : mengetahui cairan abdormal,udara diparu paru atau
kerja diafragma.
 Auskultasi : bunyi yang tidak normal,bunyi mur mur,serta bunyi
gesekan,atau suara napas buatan .

2. Diagnosa Keperawatam
Terdapat beberapa diagnosis yang berhubungan dengan masalah nyeri,dintarannya :
1. Nyeri akut b.d agen cedera biologis,kimia ,fisik atau psikologis.
2. Nyeri kronis
3. Gangguan pola tidur
4. Gangguan rasa nyaman
3. Perencanaan /Rencana Tindakan
a. Nyeri akut
Nyeri akut (L.08066)
Definisi pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan
kerusakan jaringan aktual atau fungsional ,dengan obset mendadak atau
lambat dan berintensitas ringan dan berat dan kostan
Ekspektasi : menurun
Kriteria hasil
 Keluhan nyeri menurun
 Meringis menurun
 Sikap protektif menurut
 Gelisa menurun
 Kesulitan tidur menurun
 Frekuensi nadi membaik
b. Gangguan pola tidur
Pola tidur ( L.05045)
Kriteria hasil
 Keluhan sulit tidur meningkat
 Keluhan sering terjaga meningkat
 Keluhan tidak puas tidur meningkat
 Keluhan pola tidur meningkat
 Keluhan istirahat tidak cukup meningkat

c. Gangguan rasa nyaman


Status kenyamanan (L.08064)
Definisi : keluhan rasa nyaman dan aman secara
fisik,psikologi,spiritual,sosial,budaya, dan lingkungan.
Kriteria hasil
 Keluhan tidak nyaman menurun
 Gelisa menurun
 Merintih menurun
 Keluhan sulit tidur menurun
 Kebisingan menurun
4. Implementasi
a. Nyeri akut
Manajemen nyeri ( I.08238)
Tindakan:
o Identifikasi skala nilai
o Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
o Anjurkan memonitoring nyeri secara mandiri
o Kolaborasi pemberian analgetic
b. Gangguan pola tidur
Dukungan tidur (I.05174)
Tindakan :
o Identifikasi pola aktivitas dan tidur
o Modifikasi lingkungan
o Jelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit
c. Gangguan rasa nyaman
Pengaturan posisi (I.01019)
Tindakan :
o Monitoring status oksigen sebelum dan sesudah mengubah posisi
o Tempatkan pada posisi terapeutik
o Informasikan saat akan dilakukan perubahan posisi

5. Evaluasi
Merupakan langkah terakhir dari proses keperawatan dengan cara melakukan identifikasi
sejauh mana tujuan dari perencanaan keperawatan tercapai atau tidak

S ( Subjective) : data berdasarkan keluhan yang disampaikan pasien setelah dilakukan


Tindakan.
O (objektif) : data berdasarkan hasil pengukuran /observasi langsung kepada pasien setelah
dilakukan Tindakan.
A ( analist) : masalah keperawatan yang terjadi akibat perubahan status klien dalam data
subyektif dan obyektif.
P ( planning) : perencanaan keperawatan yang akan dilanjutkan,dihentikan,atau
dimodifikasi.
1. Evaluasi keperawatan terhadap pasien yang mengalami nyeri akut diharapkan adalah :
a) Tidak mengeluh nyeri
b) Tidak meringis
c) Tidak bersikap protektif
d) Tidak gelisah
e) Kesulitan tidur menurun
f) Frekuensi nadi membaik
g) Melaporkan nyeri terkontrol
h) Kemampuan mengenai onset nyeri meningkat
2. Evaluasi keperawatan terhadap pasien yang mengalami nyeri akut yang dihadapi adalah:
a) Tidak mengeluh nyeri
b) Tidak meringis
c) Tidak bersikap protektif
d) Tidak gelisah
e) Kesulitan tidur menurun
f) Frekuensi nadi membaik
DAFTAR PUSAKA

A.AZIZ Alimuh H.2014 Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan Proses
Keperawatan . Jakarta Salemba Medika.
PPNI (2016) .Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia : Definisi dan indicator
Diagnostik,Edisi 1.Jakarta :DPP PPNI.
PPNI (2018).Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan kriteria Hasil
Keperawatan ,Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI
PPNI (2018) Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan Keperawatan
,Edisi 1, Jakarta : DPP PPNI.

Anda mungkin juga menyukai