Disusun Oleh :
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. yang telah
memberikan kita nikmat berupa nikmat kesehatan yang berlimpah sehingga kami
selaku penyusun bisa menyelesaikan pembuatan makalah ini. Kedua kalinya kami
menghanturkan shalawat serta salam kepada junjungan alam Nabi Besar
Muhammad SAW. yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam
terang benderang sehingga kita diberkahi banyak ilmu pengetahuan. Pada
makalah ini akan dibahas Asuhan Keperawatan psikososial gangguan citra tubuh
Terimakasih kepada Ibu Ari Setyawati, S. Kep., Ns., M. Kep dan Ns., Ika
Purnamasari, M. Kep yang telah membimbing kami dalam membuat makalah
ini.Dan Ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang terlibat dalam pembuatan
makalah ini khususnya bagi anggotaanggota yang saling membantu dalam proses
pembuatan makalah ini sehingga makalah ini bisa tersusun dengan baik. Kami
menyadari dalam pembuatan makalah ini terdapat banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
sehingga makalah selanjutnya bisa tersusun lebih baik.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Tujuan Penulisan...........................................................................................4
BAB II......................................................................................................................6
KONSEP DASAR PENYAKIT...............................................................................6
A. Anatomi Fisiologi.........................................................................................6
B. Definisi..........................................................................................................7
C. Etiologi..........................................................................................................7
D. Patofisiologi..................................................................................................8
E. Pathways.......................................................................................................9
F. Manifestasi Klinis.......................................................................................10
G. Pemeriksaan Diagnostik..............................................................................11
H. Penatalaksanaan..........................................................................................11
I. Komplikasi..................................................................................................11
BAB III..................................................................................................................12
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN...............................................................12
A. Pengkajian...................................................................................................12
B. Diagnosa Keperawatan...............................................................................13
C. Intervensi Keperawatan...............................................................................13
BAB IV..................................................................................................................18
PENUTUP..............................................................................................................18
A. Kesimpulan.................................................................................................18
B. Saran............................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas Keperawatan
Anak yang diampu oleh ibu Ns. Ika Purnamasari, M. Kep.dan Ari
Setyawati., M. Kep
2. Tujuan Khusus
1) Untuk mengetahui Anatomi Fisiologi dari pneumonia
2) Untuk mengetahui Definisi pneumonia
3) Untuk mengetahui Etiologi pneumonia
4) Untuk mengetahui Patofisiologi pneumonia
5) Untuk mengetahui Pathways pneumonia
6) Untuk mengetahui Manifestasi Klinis pneumonia
7) Untuk mengetahui Pemeriksaan Diagnostik dari pneumonia
8) Untuk mengetahui Penatalaksanaan dari pneumonia
9) Untuk mengetahui Komplikasi dari pneumonia
10) Untuk mengetahui Rencana Asuhan Keperawatan pneumonia
BAB II
A. Anatomi Fisiologi
1) Anatomi
1) Hidung
Merupakan saluran udara pertama yang mempunyai 2 lubang,
dipisahkan oleh sekat hidung. Di dalamnya terdapat bulu-bulu
yang berfungsi untuk menyaring dan menghangatkan udara
(Mutaqqin, 2009).
2) Faring
Merupakan persimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan,
terdapat di dasar tengkorak, di belakang rongga hidung dan mulut
sebelah depan ruas tulang leher. Terdapat epiglotis yang berfungsi
menutup laring pada waktu menelan makanan (Mutaqqin, 2009).
3) Laring (pangkal tenggorok)
Merupakan saluran udara dan bertindak sebagai pembentukan
suara terletak di depan bagian faring sampai ketinggian vertebra
servikalis dan masuk ke dalam trakea di bawahnya (Mutaqqin,
2009).
4) Trakea (batang tenggorok)
Merupakan lanjutan dari laring yang dibentuk oleh 16- 20 cincin
yang terdiri dari tulang-tulang rawan yang berbentuk seperti kuku
kuda (huruf C). Sebelah dalam diliputi oleh sel bersilia yang
berfungsi untuk mengeluarkan benda-benda asing yang masuk
Bersama-sama dengan udara pernafasan. Percabangan trakea
menjadi bronkus kiri dan kanan disebut karina (Mutaqqin, 2009).
5) Bronkus (cabang tenggorokan)
Merupakan lanjutan dari trakea yang terdiri dari 2 buah pada
ketinggian vertebra torakalis IV dan V (Mutaqqin, 2009).
6) Paru-paru
Merupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar terdiri dari
gelembung-gelembung hawa (alveoli). Alveoli ini terdiri dari sel-
sel epitel dan endotel. Jika dibentangkan luas permukaannya 90
meter persegi, pada lapisan inilah terjadi pertukaran udara
(Mutaqqin, 2009).
2) Fisiologi
Proses bernafas terdiri dari menarik dan mengeluarkan nafas. Satu
kali bernafas adalah satu kali inspirasi dan satu kali ekspirasi. Bernafas
diatur oleh otot-otot pernafasan yang terletak pada sumsum
penyambung (medulla oblongata). Inspirasi terjadi bila muskulus
diafragma telah dapat rangsangan dari nervus prenikus lalu mengkerut
datar. Ekspirasi terjadi pada saat otot-otot mengendor dan rongga dada
mengecil. Proses pernafasan ini terjadi karena adanya perbedaan
tekanan antara rongga pleura dan paru-paru.
Proses fisiologis pernafasan dimana oksigen dipindahkan dari
udara ke dalam jaringan-jaringan dan karbondioksida dikeluarkan ke
udara ekspirasi dapat dibagi menjadi tiga stadium. Stadium pertama
adalah ventilasi, yaitu masuknya campuran gas-gas ke dalam dan ke
luar paru-paru. Stadium kedua adalah transportasi yang terdiri dari
beberapa aspek yaitu difusi gas-gas antara alveolus dan kapiler paru-
paru (respirasi eksterna) dan antara darah sistemik dengan sel-sel
jaringan, distribusi darah dalam sirkulasi pulmonar dan
penyesuaiannya dengan distribusi udara dalam alveolusalveolus dan
reaksi kimia, fisik dari oksigen dan karbondioksida dengan darah.
Stadium akhir yaitu respirasi sel dimana metabolit dioksida untuk
mendapatkan energi dan karbon dioksida yang terbentuk sebagai
sampah proses metabolisme sel akan dikeluarkan oleh paru-paru
(Mutaqqin, 2009).
B. Definisi
C. Etiologi
D. Patofisiologi
Menurut Amin dan Hardhi (2015), tanda dan gejala pneumonia adalah
sebagai berikut:
1. Demam, sering tampak sebagai tanda infeksi yang pertama. Paling
sering terjadi pada usia 6 bulan – 3 tahun dengan suhu mencapai
39,5°C – 40,5°C bahkan dengan infeksi ringan. Mungkin malas
dan peka rangsang atau terkadang euforia dan lebih aktif dari
normal, beberapa anak bicara dengan kecepatan tidak biasa.
2. Meningitis, yaitu tanda – tanda meningeal tanpa infeksi meninges.
Terjadi dengan awaitan demam tiba- tiba dengan disertai sakit
kepala, nyeri dan kekakuan pada punggung dan leher, adanya tanda
kernig dan brudzinski, dan akan berkurang saat suhu turun.
3. Anoreksia merupakan hal yang umum yang disertai dengan
penyakit masa kanak- kanak. Sering kali merupakan bukti awal
dari penyakit. Menetap sampai derajat yang lebih besar atau lebih
sedikit melalui tahap demam dari penyakit, seringkali memanjang
sampai ke tahap pemulihan.
4. Muntah, anak kecil mudah muntah bersamaan dengan penyakit
yang merupakan petunjuk untuk awitan infeksi. Biasanya
berlangsung singkat, tetapi dapat menetap selama sakit.
5. Diare, biasanya ringan, diare sementara tetapi dapat menjadi berat.
Sering menyertai infeksi pernafasan, khususnya karena virus,
6. Nyeri abdomen, merupakan keluhan umum. Kadang tidak bisa
dibedakan dari nyeri apendiksitis.
7. Sumbatan nasal, lubang hidung dari bayi mudah tersumbat oleh
pembengkakan mukosa dan eksudasi, dapat mempengaruhi
pernafasan dan menyusui pada bayi.
8. Keluaran nasal, sering menyertai infeksi pernafasan. Mungkin
encer dan sedikit lendir kental dan purulen, bergantung pada tipe
dan tahap infeksi.
9. Batuk, merupakan gambaran umum dari penyakit pernafasan.
10. Bunyi pernafasan, seperti mengi, mengorok, dan krekels.
11. Sakit tenggorokan, merupakan keluhan yang sering terjadi pada
anak yang lebih besar. Ditandai dengan anak akan menolak untuk
minum dan makan peroral.
12. Keadaan berat pada bayi tidak dapat menyusui atau makan/minum,
atau memuntahkan semuanya, kejang, letargis atau tidak sadar,
sianosis, distress pernapasan berat.
13. Disamping batuk atau kesulitan bernapas, terdapat napas cepat
1) Pada anak umur 2 bulan – 11 bulan > 50kali/menit
2) Pada anak umur 1 tahun – 5 tahun > 40kali/menit
G. Pemeriksaan Diagnostik
H. Penatalaksanaan
I. Komplikasi
A. Pengkajian
B. Diagnosa Keperawatan
C. Intervensi Keperawatan
-Kesadaran 10.Kolaborasi
menurun penggunaan oksigen saat
aktivitas dan tidur
5 D.0019 Setelah dilakukan Observasi
intervensi keperawatan
Defisit nutrisi b.d 1.Identifikasi status
diharapkan status nutrisi
peningkatan nutrisi
membaik dengan kriteria
kebutuhan
hasil : 2.Identifikasi makanan
metabolisme.
yang disukai
Dibuktikan -Berat badan membaik
dengan : 3.Identifikasi kebutuhan
-Indeks masa tubuh
kalori dan jenis makanan
-Nafsu makan membaik (IMT)
menurut 4.Monitor asupan
-Frekuensi makan
makanan
-Berat badan membaik
menurun 5.Monitor mual &
-Nafsu makan membaik
muntah
-Bising usus
-Membrane mukosa
hiperaktif 6.Monitor berat badan
membaik
-Membrane mukosa
pucat Teraupetik
-Sariawan 7.Lakukan oral hygiene
sebelum makan
8.Berikan makanan yang
tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
9.Berikan makanan yang
tinggi protein dan tinggi
kalori
10.Berikan suplemen
makanan
Edukasi
11.Anjurkan posisi
duduk
12.Ajarkan diet
yang diprogramkan
Kolaborasi
13.Kolaborasikan
pemberian medikasi
sebelum makan
6 D.0056 Setelah dilakukan Observasi
intervensi keperawatan 1.monitor kelelahan fisik
Intoleransi aktivitas diharapkan toleransi 2.identifikasi
b.d tirah baring, aktivitas meningkat kemampuan
kelemahan, dengan kriteria hasil : berpartisipasi dalam
ketidakseimbangan -kemudahan dalam aktivitas tertentu
antara suplai dan melakukan aktivitas Teraupetik
kebutuhan oksigen. sehari-hari meningkat 3.latihan gerak pasif dan
Dibuktikan -kekuatan tubuh bagian aktif
dengan : atas dan bawah 4.libatkan keluarga
meningkat dalam aktivitas
-Mengeluh lelah -keluhan lelah membaik Kolaborasi
-dispneu saat aktivitas 5.anjurkan melakukan
-Frekuensi jantung
menurun aktivitas secara bertahap
meningkat
-Dyspnea
-sianosis
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pneumonia adalah kondisi di mana seseorang mengalami infeksi
yang terjadi pada kantung-kantung udara dalam paru-paru orang tersebut.
Infeksi yang ditimbulkan pneumonia bisa terjadi pada salah satu sisi paru-
paru maupun keduanya. Kantung udara yang terinfeksi tersebut akan terisi
oleh cairan maupun pus (dahak purulen). Infeksi virus, bakteri, ataupun
jamur adalah penyebab utama pneumonia. Pneumonia lebih dikenal
sebagai paru-paru basah di Indonesia.Penyakit ini bukan hanya dapat
menimpa orang dewasa, melainkan juga terjadi pada anak-anak, hingga
bayi yang baru lahir dan merupakan penuyakit serius maka harus cepat
ditangani
B. Saran
Dari makalah diatas diharapkan kita dapat meningkatkan belajar
dan memperbanyak ,serta mengetahui dan mampu memberikan asuhan
keperawatan anak dengan masalah pneumonia dengan tepat dan sesuai spo
yang ada
DAFTAR PUSTAKA