A. PENGKAJIAN
Tanggal : 27 Desember 2019
Jam : 06.10
I. Identitas Klien
Nama : Tn. P
Usia : 45 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Buruh
Suku/Bangasa : Jawa : Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Jl. Jambe RT 03/02 Tritih Kulon, Cilacap
Diagnosa Medis : Tetanus
No RM : 02124174
2. Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan selama 1x8 jam, Manajemen jalan nafas - Posisi semi fowler atau
bersihan jalan nafas diharapkan nyeri akut pada pasien dapat teratasi a. Posisikan pasien untuk memaksimalkan high fowler dapat
berhubungan dengan dengan kriteria: ventilasi membantu
spasme jalan nafas Status pernafasan: kepatenan jalan nafas b. Posisikan untuk meringankan sesak meningkatkan ventilasi
Indikator Awal Akhir nafas pernafasan
Frekuensi pernafasan 4 5 c. Monitor status pernafasan dan - Pemberian terapi
Mendesah 4 5 oksigenasi, sebagaimana mestinya oksigen dilakukan untuk
Dispneu dengan aktivitas 4 5 d. Berikan terapi oksigen, jika perlu meningkatkan kadar
ringan okigen dalam tubuh,
Keterangan: mempertahankan
1= sangat berat saturasi oksigen agar
2= berat tetap baik
3= cukup - Monitor status
4= ringan pernafasan dan
5= tidak ada oksigenasi seperti
kecepatan, irama,
kedalaman, dan saturasi
dapat membantu dalam
mencegah kegawatan
pernafasan
3. Gangguan menelan Setelah dilakukan tindakan selama 1x8 jam, Pemberian makan - Mengkaji reflek menelan
berhubungan
G dengan diharapkan nyeri akut pada pasien dapat teratasi a. Identifikasi adanya reflek menelan untuk mengetahui
gangguan
G dengan kriteria: b. Anjurkan makan secara pelan/ tanpa seberapa parah
neuromuscular
n Status menelan terburu-buru gangguan menelan pada
Indikator Awal Akhir c. Tunda pemberian makan, jika pasien pasien.
Menangani sekresi mulut 4 5 kelelahan - Makan secara pelan dan
Muntah 4 5 d. Dorong keluarga untuk menyuapi pasien tanpa terburu-buru dapat
Reflek menelan sesuai 4 5 e. Lakukan kebersihan mulut mencegah aspirasi pada
dengan waktunya pasien.
Keterangan:
1= sangat terganggu
2= banyak terganggu
3= cukup terganggu
4= sedikit terganggu
5= tidak terganggu
VI. IMPLEMENTASI
HARI/
NO JAM Dx IMPLEMENTASI EVALUASI RESPON Ttd
TANGGAL
1. Jumat, 27 06.10 1,2,3 - melakukan pengkajian nyeri dan keluhan S : pasien mengatakan nyeri pada pundak kiri
Desember 2019 utama dan kaku leher, pasien mengatakan susah menelan
- mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam dan muntah jika makan banyak
O : - TD 157/107, HR 105 x/menit, RR 24
x/menit, T 37,9 C
-P: nyeri saat diam ataupun bergerak
Q: nyeri senut-senut
R: nyeri dan kaku pada leher dan pundak kiri
S: skala nyeri 7
T: nyeri terus menerus
-pasien tampak meringis kesakitan
-pasien tampak kesulitan dalam berbicara
-pasien tampak sedikit sesak nafas
06.20 1.2 - memasang infus S: Pasien mengatakan merasa berkurang sesaknya
- memberikan obat paracetamol 1gr, O: pasien kooperatif, tidak ada tanda alergi obat.
ceftriaxone 1gr, ranitidine 1 amp, diazepam
2 amp.
- mengambil sampel darah
- memberikan terapi oksigen 4 lpm dengan
nasal kanul
- memposisikan pasien semi fowler
06.40 1,2 - memberikan tetagam 3000 IU secara IM S: -
- mematikan lampu untuk mengurangi O: pasien kooperatif, saat aspirasi tidak ada darah,
rangsangan obat masuk ke intramuscular
06.50 3 - menganjurkan pasien untuk makan dan S: pasien mengatakan susah menelan
minum sedikit-sedikit O: Pasien minum sediki-sedikit dengan sendok
07.00 1,2,3 - Evaluasi tindakan S : pasien mengatakan nyeri sedikit berkurang
pasien mengatakan masih susah menelan, pasien
mengatakan sesaknya berkurang.
O : - TD 143/99, HR 97 x/menit, RR 20 x/menit,
T 37,7 C
-P: nyeri saat diam ataupun bergerak
Q: nyeri senut-senut
R: nyeri dan kaku pada leher dan pundak kiri
S: skala nyeri 6
T: nyeri terus menerus
-pasien masih tampak sulit berbicara
VII. EVALUASI
Hari/Tanggal: Jumat, 27 Desember 2019
JAM Dx EVALUASI Ttd
07.00 Dx 1 S: pasien mengatakan masih nyeri pada pundak dan leher
O: TD 143/99, HR 97 x/menit, RR 20 x/menit, T 37,7 C
P: nyeri saat diam ataupun bergerak
Q: nyeri senut-senut
R: nyeri dan kaku pada leher dan pundak kiri
S: skala nyeri 6
T: nyeri terus menerus
Pasien tampak menahan sakit
A: Masalah nyeri akut teratasi sebagian dengan kriteria
07.00 Dx 2 S: pasien mengatakan masih kaku pada leher, pasien mengatakan sesaknya berkurang
O: Pasien masih tampak kaku pada leher, sesak pada pasien sedikit berkurang, RR 20x/menit, pasien masih sulit berbicara
A: masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas teratasi sebagian dengan kriteria
Indikator Awal Target Akhir
Frekuensi pernafasan 4 5 5
Mendesah 4 5 5
Dispneu dengan aktivitas ringan 4 5 4
P: Manajemen jalan nafas
07.00 Dx 3 S: pasien mengatakan masih susah menelan, tapi bisa makan dan minum sedikit-sedikit
O: leher pasien masih kaku, pasien masih sulit menelan
A: Masalah gangguan menelan teratasi sebagian dengan kriteria
Indikator Awal Target Akhir
Menangani sekresi mulut 4 5 4
Muntah 4 5 5
Reflek menelan sesuai dengan 4 5 4
waktunya
P: Pemberian makan