Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN

Tn.I DENGAN POST OP KOLOSTOMI DIVERSI


RUANG FRESIA-RS HASAN SADIKIN

a. PENGKAJIAN
 Identitas Pasien
Nama Pasien : Tn. I
Umur : 63 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat : Sukasari,Dipatiukur
Pekerjaan : Tidak bekerja
Agama : Islam
Pendidikan : -
Status : -
Nomor RM : 0001485893
Diagnosa Medis : ileus obstruktif parsial fase paralitik ec ca rectl
1/3 distal
Tanggal Pengkajian : 20 November 2020
Tanggal Masuk RS :

 Identitas Penanggung Jawab Pasien


Nama : Tn.D
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : -
Hubungan dengan Pasien : Anak
Alamat : Sukasari,Dipatiukur

1. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Klien mengeluh nyeri

b. Riwayat Penyakit Sekarang


Klien mengatakan merasa tidak nyaman dan sakit di luka perut yang di
operasi kalau melakukan gerakan.Sakit yang drasakan seperti ada luka di perut.
Skala 3 (0-10) dan sakit dirasa didaerah yang dioperasi saja.
c. Riwayat Penyakit dahulu
Satu tahun yang lalu, pasien didiagnosa Tumor usus, hingga saat ini pasien
tidak pernah lagi mengontrolkan tumor tersebut. Ketika bulan Ramadhan, pasien
mengeluhkan perut melilit dan muntah mengeluarkan darah warna hitam. Muntah
sudah dialami pasien sejak 6 bulan terakhir dan diare juga dialami pasien 6 bulan
SMRS. Pada bulan Oktober 2020, perut pasien makin melilit, kembung, BAB
hanya berbentuk cair saja dan pasien mengatkan muntah darah berwarna hitam.
Oleh keluarga, pasien dibawa ke klinik dan pasien di rawat di RS Salamun selama
12 hari. Kemudin pasien di rujuk ke RSHS tanggal 20 November 2020 dan
dilakukan kolostomi.
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak terkaji
2. Riwayat Psikososial Spiritual
a. Data Psikologis
Pasien mengatakan setelah dilakukan operasi ini, merasa perutnya lebih
nyaman dan enakan meski dilakukan kolostomi. Pasien berpikir kalau orang lain
melihat BAB melalui lubang ostomi, tidak ada kerabat yang mendekat.
b. Data Sosial
Keluarga pasien mengatakan pasien merasa malu karena BAB melalui lubang
ostomi
c. Data Spiritual
a. Praktik ibadah saat di rumah
Tidak terkaji
b. Praktik ibadah saat di rumah sakit
Pasien beragama islam dan selama sakit, pasien tidak mengerajakan
sholat. Karena merasa tidak suci akibat kolostomi/karena tidak biasa
menjalankan.
3. Pemeriksaan Fisik
a. Status Kesehatan Umum
Penampilan umum : Pasien tampak pucat, terlihat lemah
Kesadaran : Composmentis E4,V5,M6(GCS=15)
Tanda-tanda vital : TTV:
TD=160/80 mmHg
N=80x/menit
RR=20 x/mnt
S= 36,7 oC
Status Antopometri : BB dulu = Tidak terkaji
BB sekarang = Tidak terkaji
TB = tidak terkaji
IMT = tidak terkaji

b. Sistem Pernapasan
respirasi 20x/menit. Suara nafas vesicular, Lubang hidung dekstra terpasang
NGT.

c. Sistem Kardiovaskular
Pada bagian dada bentuk simetris, tarikan tidak ada retraksi dinding dada.
Pada bagian kepala mata konjungtiva anemis, tidak ikterik, Mulut gusi
anemis, mulut kering dan berwarna pucat. terdapat lebam di lengan kanan
atas. CRT <3 detik.

d. Sistem Pencernaan
hidung dekstra terpasang NGT. mulut kering dan berwarna pucat. Gigi
kotor.Lidah kotor, Leher terpasang kateter vena sentral tertutup kassa,
terdapat bekas sisa asites, terdapat lubang ostomi di abdomen sinistra, warna
kulit ostomi merah muda, lembap dan bising usus 7 x permenit.

e. Sistem Endokrin
punggung bagian saccrum terlihat merah dan berkeringat

f. Sistem Perkemihan
Terpasang kateter,warna urin kuning jernih, 1000ml (selama 11 jam dan
diapers), prostat membesar ± 5,99x4,3x3,85 (vol 51,56)

g. Sistem Persarafan
Tidak terkaji
h. Sistem Muskuloskeletal
Saat dikaji kekuatan otot ekstremitas atas: dekstra 5, sinistra 5, Kekuatan otot
ekstremitas bawah: dekstra 4, sinistra 4, Tidak terpasang infus, Ektremitas
bawah pitting edema +3al atau neuropati / tidak
i. Sistem Integumen
Kulit pasien berwarna kecoklatan, keriput, terdapat lebam di lengan kanan atas.
CRT <3 detik. Pasien tampak pucat, punggung bagian saccrum terlihat merah
dan berkeringat, terdapat bekas sisa asites, terdapat lubang ostomi di abdomen
sinistra, warna kulit ostomi merah muda. Ektremitas bawah pitting edema +3al
atau neuropati / tidak
j. Sistem Reproduksi
Terpasang kateter, diapers, prostat terlihat membesar.

4. Riwayat Sctivity Daily Living (ADL)


No Kebiasaan di rumah di rumah sakit
1 Nutrisi
Makan
 Jenis Tidak terkaji Diit peptisol cair 100
 Frekuensi Tidak terkaji ml/1600 cal

 Porsi Tidak terkaji

 Keluhan Tidak ada keluhan


Minum
 Jenis Tidak terkaji Terpasang ngt
 Frekuensi Tidak terkaji
 Jumlah (cc) Tidak terkaji
 Keluhan Tidak ada keluhan
2 Eliminasi
BAB
a) Frekuensi
b) Warna Tidak terkaji Kuning kecoklatan
sedikit darah
c) Konsistensi cair Cair lembek
- Keluhan nyeri tidak terkaji
BAK
- Frekuensi Tidak terkaji Terpasang kateter urin
- Warna Tidak terkaji Kuning jernih
- Jumlah (cc) Tidak terkaji 1000cc (selama 11 jam
- Keluhan Tidak ada keluhan dan diapers).

3 Istirahat dan tidur


Siang
Lama tidur Tidak terkaji Tidak terkaji
Keluhan Tidak ada keluhan
Malam
Lamanya Tidak terkaji Tidak terkaji
Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan

4 Kebiasaan diri
 Mandi Tidak terkaji Tidak terkaji
 Perawatan Tidak terkaji Tidak terkaji
kuku Tidak terkaji Gigi kotor
 Perawatan gigi Tidak terkaji Tidak terkaji
 Perawatan
rambut Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
 Keluhan

5. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Pemeriksaan Hasil

Kolostomi diversi

Biopsi anoskopi

USG a. Empedu membesar, hiperkolik ± 0,97 cm


b. Prostat membesar ± 5,99x4,3x3,85 (vol 51,56)
c. Hepar tampak koleksi cairan
d. VU tampak bayangan hiperkolik
EKG Regular, terdapat gambaran VES di V2

Pemeriksaan feses Terdapat Coccus gram positif dan kuman batang


gram negatif
6. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Hasil / tanggal
Pemeriksaan Nilai rujukan
28/5/2020 30/5/2020

Hb 8,1 13-17 g/dl

Hct 26 40-50 %

Eritrosit 3,11 3,5-5,3 103 µL

MCHC 3,4 31-35 g/dL

Ureum 97 52 10-50 mg/dL

Kreatinin 2,16 1,66 < 1,1 mg/dL

Gula darah 180 < 200 mg/dL

Kalium 3,1 3,2 3,6-5 mEq/L

PCO2 24,6 35-45 mmHg

PO2 127 70-100 mmHg

HCO3 15,4 22-2 mEg/L

TCO2 30

BE -7,5 -2 – 2 mEg/L

SaO2 98% 93-98%

Gula darah sewaktu 125 < 200 mg/dL

Kalium 2,9 3,6-5 mEq/L

Leukosit 9600 4-11 103 µL

Tromobsit 249.000 140-400 103 µL

MCV 83 77-93 fL

Basofil 0 0-1 %

Eosinofil 2 1-3 %

Batang 1 2-5 %

Segmen 84 50-63 %

Limfosit 9 20-45 %

Monosit 2 2-8 %
Metamielosit 1

Mielosit 1

Na 180 130-150 meq/L

Kalsium 3,1 >8,5 meq/L

Mg 2 >1,5 meq/L

pH 7,407 7,35-7,45

Gula darah puasa 103

Albumin 2

Protein total 5,2

Ureum 63

Kreatinin 1,8

Gula darah 2 jam PP 97

31

35

Kalium 2,8

D Dimer kuantitatif 6,6

PT 11,3

APTT 31,9

INR 103

Fibrinogen 393,4

7. PROGRAM TERAPI
a. Terapi farmakologis
Terapi Keterangan

Meropenem antibiotik carbapenem dengan aktivitas spektrum luas terhadap


beberapa pathogen

Omeprazol menurunkan kadar asam yang diproduksi di dalam lambung. 


Obat yang masuk ke dalam jenis penghambat pompa proton

Ketorolak Analgesik non-narkotik


Na asetat

Cefofloxaxon

b. Terapi diit

Diit peptisol 1600 kalori

8. ANALISA DATA
No. Data Subjektif Etiologi Masalah
1. DS: Ileus obstruksi Hipervolemia
- klien mengeluh lemah
DO: Penurunan GFR
- klien tampak pucat, terlihat
lemah
Proteinuria
- mata konjungtiva anemis
-Mulut gusi anemis
Kadar protein dalam darah
-mulut kering dan berwarna
menurun
pucat.
-CRT <3 detik.
-HB 8,1 gr Penurunan tekanan
-pitting edema +3 osmotik
-terpasang CPV

Perpindahan cairan dari


intavaskular ke intratisial

Edema
Hipervolemia

2. DS: Ileus obstruksi post op Nyeri akut


- klien mengeluh nyeri di area
operasi kalau melakukan
Tekanan intra abdomen 
gerakan
- nyeri dirasakan didaerah yang
Metabolisme anaerob
dioperasi saja
DO:
- skala nyeri 3 (0-10) Reseptor nyeri
- TD : 160/100 mmHg

Pelesepasan zat mediator


nyeri (histamin,
prostaglandin, bradikinin
& serotonin)

Merambat melalui saraf


sensori ke anterior

Dihantarkan medulla
spinalis

Di hipotalamus dikirim ke
korteks serebri

Nyeri akut

9. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS


1) Hipervolemia berhubungan dengan kegagalan mekanisme regulasi
2) Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik pasca operasi colostomi

Anda mungkin juga menyukai