Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PROGRAM PEMBIAYAAN KESEHATAN

(BPJS/JKN,ASURANSI)

diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Pelayanan Kesehatan Masyarakat

disusun oleh:
Resti Septini (102018006)
Angelina Novita D (102018012)
Salwa Agri N (102018013)
Devi Nurlianti (102018017)
Amelia Yulia N (102018021)
Regi Oktapiani (102018026)
Asep Welly T (102018028)
Erika Ramadhani P (102018029)
Livia Meylida (102018038)
Salpa Siti Patimah (102018039)

PROGRAM STUDY D3 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU


AISYIYAH BANDUNG
Jl K.H Ahmad Dahlan No 6
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT. Karena atas berkat
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Pelkesmas tentang
“Makalah Program Pembiayaan Kesehatan (BPJS/JKN,ASURANSI)” tepat pada
waktunya. Tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada dosen Mata
Kuliah Keperawatan Medikal Bedah yang telah memberikan tugas ini kepada
kami sebagai upaya untuk menjadikan kami manusia yang berilmu dan
berpengetahuan.
Keberhasilan kami dalam menyelesaikan makalah ini tentunya tidak lepas
dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu, kami menyampaikan terima kasih pada
semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan dan masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki, untuk itu,
kami mengharapkan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini,
sehingga dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

Bandung, 21 Juni 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
A. Pengertian......................................................................................................3
B. Kebijakan Pemerintah...................................................................................4
C. Kepesertaan...................................................................................................5
D. Jenis Asuransi...............................................................................................7
BAB III..................................................................................................................10
PENUTUP..............................................................................................................10
A. Kesimpulan.................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan masyarakat pada prinsipnya mengutamakan
pelayanan kesehatan promotif dan preventif. Pelayanan promotif adalah
upaya meningkatkan Kesehatan masyarakat ke arah yang lebih baik lagi
dan yang preventif mencegah agar masyarakat tidak jatuh sakit agar
terhindar dari penyakit.
Sebab itu pelayanan kesehatan masyarakat itu tidak hanya tertuju
pada pengobatan individu yang sedang sakit saja, tetapi yang lebih penting
adalah upaya-upaya pencegahan (preventif) dan peningkatan Kesehatan
(promotif). Sehingga, bentuk pelayanan kesehatan bukan hanya puskesmas
atau balkesmas saja, tetapi juga bentukbentuk kegiatan lain, baik yang
langsung kepada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit,
maupun yang secara tidak langsung berpengaruh kepada peningkatan
kesehatan.(Juanita, 2002).

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu, sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan program pembiayaan kesehatan?
2. Bagaimana kebijakan pemerintah pada program pembiayaan
Kesehatan?
3. Bagaimana Kepesertaan dalam program pembiayaan kesehatan?
4. Apa saja jenis-jenis asuransi?

C. Tujuan
Tujuan merupakan sesuati yang ingin dicapai dari suatu makalah.
Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini sebagai berikut :
1. Mampu menjelaskan maksud dari program pembiayaan kesehatan,
2

2. mampu menyebutkan kebijakan pemerintah pada program pembiayaan


kesehatan,
3. mampu menjelaskan bagaimana kepesertaan dalam program
pembiayaan kesehatan,
4. mampu menyebutkan jenis asuransi dalam program pembiayaan
kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Proses pelayanan kesehatan tidak bisa terlepas dari pembiayaan
kesehatan. Pembiayaan kesehatan adalah besarnya dan alokasi dana yang
harus disediakan untuk dimanfaatkan dalam upaya kesehatan sesuai
dengan kebutuhan perorangan, kelompok dan masyarakat (Setyawan,
2015). Sistem kesehatan nasional, pembiayaan kesehatan adalah penataan
sumber daya keuangan yang mengatur penggalian, pengalokasian dan
membelanjakan biaya kesehatan dengan prinsip efisiensi, efektif,
ekonomis, adil, transparan akuntabel dan berkelanjutan untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Pembiayaan yang dialokasikan untuk kesehatan dikatakan baik apabila
dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan,
jumlahnya mencukupi dan dapat dimanfaatkan sebagai mana mestinya
sehingga tidak terjadi pembengkakan biaya yang berlebihan.
BPJS adalah badan hukum yang dibentuk untuk
menyelenggarakan program jaminan social. BPJS terdiri dari BPJS
Kesehatan dan BPJS ketenagakerjaan. BPJS Kesehatan adalah badan
public yang menyelenggarakan program jaminan Kesehatan. BPJS
ketenagakerjaan adalah badan public yang menyelenggarakan program
jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan pension, dan jaminan
kematian.
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikembangkan di
Indonesia merupakan bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN).
Sistem Jaminan Sosial Nasional ini diselenggarakan melalui mekanisme
Asuransi Kesehatan Sosial yang bersifat wajib (mandatory) berdasarkan
Undang-Undang No.40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial

3
4

Nasional. Tujuannya adalah agar semua penduduk Indonesia terlindungi


dalam sistem asuransi, sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan dasar
kesehatan masyarakat yang layak (Kemenkes-RI, 2014).
Istilah asuransi berasal dari bahasa Belanda ”Verzekering atau
Assurantie”. Oleh R Sukardono diterjemahkan dengan pertanggungan,
dalam bahasa Inggris disebut ”Insurance”. Istilah asuransi dan
pertanggungan mempunyai persamaan pengertian, istilah pertanggungan
ini umum dipakai dalam literatur hukum dan kurikulum perguruan tinggi
hukum di Indonesia, sedangkan istilah asuransi banyak dipakai dalam
praktik dunia usaha.

B. Kebijakan Pemerintah
Negara mengembangkan Sistem Jaminan Sosial Nasional bagi
seluruh rakyat Indonesia dengan payung Undang-Undang Nomor 40
tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Undang-Undang
Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional ini
berpikiran bahwa setiap orang berhak atas jaminan sosial untuk dapat
memenuhi kebutuhan dasar hidup yang layak dan meningkatkan
martabatnya menuju terwujudnya masyarakat Indonesia yang sejahtera,
adil, dan makmur.
Pertimbangan Undang-Undang Nomor 40 tahun 2004 tentang
Sistem Jaminan Sosial Nasional adalah:
a. bahwa setiap orang berhak atas jaminan sosial untuk dapat memenuhi
kebutuhan dasar hidup yang layak dan meningkatkan martabatnya
menuju terwujudnya masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan
makmur;
b. bahwa untuk memberikan jaminan sosial yang menyeluruh, negara
mengembangkan Sistem Jaminan Sosial Nasional bagi seluruh rakyat
Indonesia;
5

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf


a dan huruf b, perlu membentuk Undang-Undang tentang Sistem
Jaminan Sosial Nasional;

C. Kepesertaan
Di dalam undang SJN dimanatkan bahwa seluruh pendduk wajib
menjadi peserta jaminan kesehatan termasuk WNA yang tinggal di
Indonesia lebih dari enam bulan. Menjadi peserta harus membayar iuran
berdasarkan presentase upah/gaji dibayar oleh pekerja dan pemberi kerja.
Bagi yang tidak mempunyai gaji/upah dibayar oleh iurannya ditentukan
dengan nilai nominal tertentu,sedangkan bagi masyarakat miskin tidak
mampu bayar iuran maka iurannya dibiayai oleh pemeintah.
Peserta adalah setiap orang termasuk orang asing yang bekerja
paling singkat 6 bulan di Indonesia yang telah membayar iuran. Pekeja
adalah setiap orag yang bekeja dengan meneima gaji,upah,imbalan dalam
bentuk lain. Pekerja bukan penerima upah ada;lah setiap orang yang
bekerja atau berusaha atas risiko sendiri Pemberi kerja dalah oang
perseorangan, badan hokum atau badan lainnya yang memperkerjakan
tenanga atau penyelenggara yang mempekejakan pegaai negeri dengan
membayar upah. Pekerja yang menerima upah terdiri atas:
1. Pegawai negei sipil
2. Anggota TNI
3. Anggota polri
4. Pejabat Negara
5. Pegawai pemerintah non pegawai negeri
6. Dll.
Jaminan kesehatan bagi arga Negara Indonesia yang bekerja diluar
negeri diatur dengan ketentuan peraturan prundang-undagan tersendiri.
Syarat pendaftaran peserta akan diatur kemudian dengan peraturan BPJS.
6

Lokasi pendaftaran dilakukan di kantor BPJS setempat/terdekat dari


domisili peserta. Prosedur pendaftaran:
1. Pemerintah mendaftarkan PBI jamkes sebagai peserta kepada BPJS
kesehatan.
2. Pemberi kerja mendaftarkan pekerja dapat mendaftrakan diri sebgai
peserta kepada BPJS kes.
3. Bukan pekerjan dan peserta lainnya wajib mendaftarkan peserta.
Hak dan kewajiban peserta:
1. Hak petsera:
a. Memperoleh identitas peserta
b. Memperoleh manfaat pelyanan kesehatan di fasilitas kesehatan yang
bekerjasama dengan BPJS kes.
2. Kewajiban peserta:
a. Membayar iuran
b. Melaporkan data kepesertaanya kepada BPJS kesehatan dengan
menunjukkan identitas pesrta pada saat pindah domisili dan atau
pindah kerja.
3. Masa berlaku peserta:
a. Selama peserta membayar iuran
b. Bila pesrta meninggal dunia maka status kepesertaanya hiang.
Tahap kepesertaan:
1. Tahap 1 meliputi:
a. PBI jamkes
b. Anggota TNI/PNS dilingkungan kementrian dan keluarganya
c. Anggota porli/PNS dilingkungan porli dan anggota keluarganya
d. Peserta asuransi kesehatan perusahaan persero ASKES dan anggota
keluarganya
e. Peserta jaminan pemeliharaan kesehatan perusahaan persero
jamsostek dan anggota keluarganya.
2. Tahap ke 2 selur penduduk yang belum masuk sebagai peserta BPJS
kes paling lambat 1 januari 2019
7

D. Jenis Asuransi
Berdasarkan ketentuan Pasal 1 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 2
Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian (UUUP) “asuransi atau
pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih dengan mana
pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan
menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada
tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang
mungkin akan di derita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang
tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan
atas meninggal atau hidupnya seseorang yang di pertanggungkan”.
Perasuransian adalah istilah hukum (legal term) yang dipakai dalam
perundang- undangan dan perusahaan perasuransian. Istilah perasuransian
berasal dari kata “asuransi” diberi imbuhan per-an, maka muncullah istilah
hukum “perasuransian” yang berarti segala usaha yang berkenaan dengan
asuransi. Usaha yang berkenaan dengan asuransi ada 2 (dua) jenis, yaitu :
1. Asuransi dibidang kegiatan asuransi disebut usaha asuransi (insurance
business). Perusahaan yang menjalankan usaha asuransi disebut
Perusahaan Asuransi (insurance company).
2. Usaha dibidang kegiatan penunjang usaha asuransi disebut usaha
penunjang/ usaha asuransi. Perusahaan yang menjalankan usaha
penunjang usaha asuransi disebut Perusahaan Penunjang Asuransi.
Menurut Abdulkadir Muhammad, asuransi dapat diklarifikasikan
menurut berbagai kriteria yang dapat ditinjau dari segi ketentuan undang-
undang yang mengaturnya.
1. Menurut Sifat Perikatannya
a. Asuransi Sukarela Asuransi sukarela adalah asuransi secara bebas
tanpa ada paksaan yang dilakukan antara penanggung dan tergugat
sesuai dengan perjanjian secara sukarela. Contohnya asuransi
kerugian dan asuransi jiwa.
8

b. Asuransi Wajib Asuransi wajib adalah asuransi yang ditentukan


oleh Pemerintah bagi warganya yang bersifat wajib dan ditentukan
oleh undang-undang, salah satunya adalah asuransi sosial.
2. Menurut Jenis Risiko
a. Asuransi risiko perseorangan (personal lines)
Asuransi risiko perseorangan adalah asuransi yang bergerak
dibidang perlindungan terhadap individu, risiko pribadi dari
ancaman bahaya atau peristiwa tidak pasti misalnya rumah pribadi.
b. Asuransi risiko usaha
Asuransi risiko usaha dalah asuransi yang bergerak
dibidang perlindungan terhadap usaha dari ancaman bahaya atau
peristiwa tidak pasti berkaitan dengan risiko usaha yang mungkin
dihadapi, misalnya armada angkutan, gedung, pertokoan.
3. Menurut Jenis Usaha Berdasarkan jenis usahanya asuransi dibedakan
menjadi 4 (empat) macam seperti yang diatur dalam undang-undang
asuransi, yaitu:
a. Asuransi Kerugian
Asuransi kerugian adalah asuransi khusus yang bergerak di
bidang jasa perlindungan terhadap harta kekayaan dari ancaman
bahaya atau peristiwa tidak pasti, misalnya asuransi kebakaran,
asuransi tanggung gugat, asuransi pengangkutan barang, asuransi
kendaraan bermotor dan asuransi kredit.
b. Asuransi Jiwa
Asuransi jiwa adalah asuransi khusus yang bergerak di
bidang jasa perlindungan terhadap keselamatan jiwa seseorang dari
ancaman bahaya kematiann. Contohnya adalah asuransi kecelakaan
diri, asuransi jiwa berjangka, asuransi jiwa seumur hidup.
c. Reasuransi
Reasuransi adalah asuransi kepada pihak ketiga atau
asuransi ulang, dikarenakan perusahaan asuransi kerugian atau
9

perusahaan asuransi jiwa tidak ingin menanggung risiko yang


terlalu berat.
d. Asuransi Sosial
Asuransi sosial adalah asuransi yang khusus bergerak di
bidang jasa perlindungan terhadap keselamatan jiwa dan raga
masyarakat umum dari ancaman bahaya kecelakaan lalu lintas,
kecelakaan kerja, penyakit, berkurangnya pendapatan karena
pensiun, berkurangnya kemampuan kerja karena usia lanjut.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem kesehatan nasional, pembiayaan kesehatan adalah penataan
sumber daya keuangan yang mengatur penggalian, pengalokasian dan
membelanjakan biaya kesehatan dengan prinsip efisiensi, efektif, ekonomis,
adil, transparan akuntabel dan berkelanjutan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai