Anda di halaman 1dari 3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Tulang Radius
Radius adalah tulang lateral lengan bawah. Ujung atasnya bersendi dengan humerus pada articulation
cubiti dan dengan ulna pada articulation radioulnaris proximal. Ujung distalnya bersendi dengan os
scaphoideum dan lunatum pada articulation radiocarpalis dan dengan ulna pada articulation
radioulnaris distal.
1.1.1 Definisi Fraktur Distal Radius

Fraktur distal radius terbentuk ketika bagian pergelangan tangan terkena trauma keras, biasanya
ketika menahan jatuh menggunakan telapak tangan. Sekitar 2-3 cm dari tulang radius patah, kadang
membentuk beberapa fragmen, dan bias saja sampai menembus keluar kulit (disebut fraktur
terbuka)1.
Secara umum fraktur ditandai dengan rasa nyeri, memar, bengkak, tidak dapat bergerak maksimal,
mati rasa, dan pergelangan tangan tergantung ke arah yang tidak normal (deformitas). Bila bagian
terfraktur tidak terlalu nyeri pemeriksaan dan/atau penanganan bisa ditunda hingga beberapa jam,
tetapi bila terdapat deformitas, mati rasa, perubahan warna jari, atau fraktur terbuka maka
penanganan medis harus dilakukan sesegera mungkin.
Untuk memastikan diagnosis, biasanya dilakukan X-ray pada pergelangan terfraktur. X-ray dapat
menunjukkan bagian yang terfraktur, jumlah fragmen, dan apakan ada pergeseran fraktur 1.
1.2 Klasifikasi 6

Ada banyak sistem klasifikasi yang digunakan pada fraktur ekstensi dari radius distal. Namun yang
paling sering digunakan adalah sistem klasifikasi oleh Frykman. Berdasarkan sistem ini maka fraktur
Colles dibedakan menjadi 4 tipe berikut 7 :
-Tipe I : Fraktur radius ekstra artikuler
-Tipe II : Fraktur radius dan ulna ekstra artikuler
-Tipe III : Fraktur radius distal yang mengenai sendi radiokarpal
-Tipe IV : Fraktur radius distal dan ulna yang mengenai sendi radiokarpal
-Tipe V : Fraktur radius distal yang mengenai sendi radioulnar
-Tipe VI : Fraktur radius distal dan ulna yang mengenai sendi radioulnar
-Tipe VII : Fraktur radius distal yang mengenai sendi radiokarpal dan sendiradioulnar
-Tipe VIII : Fraktur radius distal dan ulna yang mengenai sendi radiokarpal dan sendi radioulnar
1.3 Pemeriksaan Diagnosis

Umumnya diagnosis fraktur ditandai dengan adannya tenderness dan nyeri di bagian terfraktur,
distertai dengan terhambatnya pergerakan tangan. Fraktur dipastikan dengan foto rongten pada
bagian yang dicurigai fraktur. Selain itu, pemeriksaan untuk mempersiapkan operasi juga akan
dilakukan antara lain: Darah lengkap, golongan darah, kimia darah, EKG, masa pembekuan darah,
dll.
1.4 Penanganan Non-operative

Proses reduksi tertutupakan dilakukan untuk memperbaiki posisi terfraktur. Pasien akan diberikan
anastesi untuk mengurangi rasa sakit saat reduksi dilaksanakan.Pilihan berupa suntikan anastesi
local, IV sedative, maupun general anesthesia yang membuat pasien tertidur dalam proses reduksi 8.
Selanjutnya, dokter akan memperbaiki posisi tulang dengan cara menarik dan mendorong tulang
hingga kembali ke posisi normal (proses ini disebut traksi). Setelah selesai, dilakukan X-ray untuk
memastikan bahwa posisi tulang telah kembali. Gips akan dipasang setelah X-ray untuk menahan
posisi tulang hingga sembuh3,8.
1.5 Penanganan Operative

Prosedur operative terdiri dari 2 bagian utama, yaitu reduksi terbuka dan fiksasi internal/eksternal.
Pasien akan diberi anastesi selama prosedur berlangsung. Reduksi terbuka dimulai dengan
membersihkan kulit sekitar fraktur menggunakan analgesik. Kemudian dibuat insisi sepanjang daerah
fraktur dimana dokter akanmengembalikan fragmen tulang ke posisi normal. Selanjutnya fiksasi akan
dipasang, baik yang internal maupun eksternal. Proses fiksasi menggunakan lempengan logam yang
difiksasi ke tulang dan fragmen menggunakan sekrup. Fiksasi internal lebih sering digunakan,
dimana lempengan metal akan ditinggalkan di dalam kulit dan tidak dilepaskan kecuali jika ada
komplikasi. Fiksasi eksternal terdapat di luar kulit dan sekrupnya menembus kulit.Setelah fraktur
sembuh fiksasi bisa dilepaskan secara keseluruhan, tetapi memang lebih mengganggu aktivitas
sehari-hari dibandingkan dengan fiksasi internal dan juga memerlukan pembersihan berkala selama
terpasang untuk menghindari infeksi.
1.6 Komplikasi Fraktur Distal Radius

Komplikasi pasca penanganan medis dapat mempengaruhi proses penyembuhan dari pasien.
Penanganan operative dan non-operative memiliki komplikasi tersendiri yang lebih sering muncul.
Berikut adalah beberapa komplikasi yang akan diteliti dalam penelitian ini:
1.6.1 Median Neuropathy

Neuropathy adalah kerusakan pada saraf yang dapat menyebabkan hilangnya kekuatan, mati rasa,
dan nyeri. Pada kasus ini, saraf median terjepit ketika melewati carpal tunnel, pasien akan merasa
tangannya tebal seperti mengenakan sarung tangan karet. Setelah diagnosis diperlukan operasi untuk
melepaskan tekanan pada saraf median.
Neuropathy ditemukan lebih sering pada proses non-operative 5.
1.6.2 Infeksi Paska-Operasi

Setelah operasi selalu ada kemungkinan infeksi pada pasien.Biasanya tampak kemerahan, rasa nyeri,
dan berair pada situs operasi.Pasien juga bisa terkena demam.
Infeksi biasanya ditangani menggunakan antibiotik, jenis antibiotik bervariasi tergantung bakteri
yang menyebabkan infeksi.
Infeksi pada kasus fraktur distal radius sebagian besar ditemukan pada sekrup fiksasi eksternal,
tepatnya di bagian yang menembus kulit 5.
1.6.3 Malunion

Setelah mengalami fraktur, tubuh akan berusaha menempelkan kembali fragmen-fragmen tulang
yang terfraktur. Jika fragmen tidak sejajar, maka deformitas pada struktur tulang setelah
penyembuhan dapat terjadi.Ini disebut mal-union.Pada fraktur distal radius sedikit malunion dapat
ditoleransi, tetapi jika malunion terlalu parah hingga mengganggu penggunaan tangan maka
diperlukan operasi untuk memperbaiki arah tulang 6.
Malunion jauh lebih sering ditemukan pada penanganan non-operative 5.
1.6.4 Nonunion

Non-union adalah komplikasi serius dari fraktur dimana bagian terfraktur gagal untuk memperbaiki
jaringan tulang. Beberapa penyebab nonunion antara lain kurangnya suplai darah, kurangnya nutrisi,
konsumsi nikotin, diabetes, infeksi, dll. Secara umum nonunion bisa dilihat menggunakan X-ray,
dimana keadaan fraktur sama sekali tidak berkembang setelah beberapa waktu 1.
Ada beberapa terapi untuk mengatasi nonunion.Stimultan tulang bisa digunakan tanpa
operasi.Transpaltasi tulang dapat menstimulasi penyembuhan fraktur.Fiksasi juga dapat digunakan,
baik memasang fiksasi bagi yang belum memakai maupun mengganti fiksasi dengan yang lebih besar
bagi yang sudah.Lebih dari satu penanganan di atas bisa digunakan untuk satu kasus 1.

Anda mungkin juga menyukai