Oleh :
Waktu :
Hari, Tanggal : Kamis, 14 Desember 2021
Waktu : 1 X 10 menit, dari Pukul 10.00-10.10 WIB
Tujuan :
1. Tujuan Penyuluhan Umum :
Setelah dilakukan penyuluhan selama 1 x 10 menit, pasien dapat
memahami teknik napas dalam.
2. Tujuan Penyuluhan Khusus :
A. Setelah mengikuti penyuluhan selama 10 menit, diharapkan pasien mampu
Melakukan teknik napas dalam dengan benar.
Materi Penyuluhan :
1. Pengertian teknik napas dalam
2. Cara melakukan teknik napas dalam
Proses Kegiatan Penyuluhan :
No Kegiatan Penyuluh Kegiatan audiens Waktu
1 Pendahuluan 2 menit
A. Mengucapkan salam A. Menjawab salam
B. Perkenalan B. Memperhatikan
C. Menjelaskan topik penyuluhan penyuluh
D. Menjelaskan tujuan penyuluhan
E. Menjelaskan waktu penyuluhan
dalam
B. Memberikan kesempatan
untuk bertanya
C. Menjawab pertanyaan peserta
3 Penutup 2 menit
A. Menyimpulkan hasilA. Memperhatikan
penyuluhan B. Menjawab salam
B. Mengakhiri dengan salam
Media :-
Metode : Ceramah dan Tanya Jawab
Sumber Referensi :
Aini, Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam terhadap Penurunan Nyeri Jurnal
Kesehatan
Volume 9, Nomor 2, Agustus 2018
Evaluasi :
1. Sebutkan Teknik napas dalam ?
2. Bagaimana cara melakukan teknik napas dalam?
Jawaban :
1. Teknik relaksasi nafas dalam merupakan suatu bentuk asuhan
keperawatan, yang dalam hal ini perawat mengajarkan kepada klien
bagaimana cara melakukan nafas dalam, nafas lambat (menahan inspirasi
secara maksimal) dan bagaimana menghembuskan nafas secara perlahan.
Selain dapat menurunkan intensitas nyeri, teknik relaksasi nafas dalam
juga dapat meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan oksigenasi
darah.
2. Menurut Earnest (1989) dalam Setyoadi & Kushariyadi (2011),, teknik
relaksasi nafas dalam dijabarkan seperti berikut :
Klien menarik nafas dalam dan mengisi paru dengan udara, dalam
3 hitungan (hirup, dua,tiga)
Udara dihembuskan perlahan-lahan sambil membiarkan tubuh
menjadi rileks dan nyaman. Lakukan penghitungan bersama klien
(hembuskan, dua, tiga).
Klien bernafas beberapa kali dengan irama normal.
Ulangi kegiatan menarik nafas dalam dan menghembuskannya.
Biarkan hanya kaki dan telaopak kaki yang rilaks.
Perawatmeminta klien mengonsentrasikan pikiran pada kakinya
yang terasa ringan dan hangat.
Klien mengulangi langkah keempat dan mengonsentrasikan
pikiran pada lengan, perut, punggung dan kelompok otot yang
lain.
Setelah seluruh tubuh klien rileks, ajarkan untuk bernafas secara
perlahan-lahan. Bila nyeri bertambah hebat, klien dapat bernafas
secara dangkal dan cepat.
LAMPIRAN MATERI
Menurut D'silva, F., H., V., & Muninarayanappa, N. (2014, March) “Effectiveness
Of Deep Breathing Exercise (DBE) On The Heart Rate Variability, BP, Anxiety
& Depression Of Patients With Coronary Artery Disease” menunjukkan hasil
bahwa relaksasi napas dalam efektif dalam menurunkan kecemasan pada pasien
penyakit arteri coroner. Hal tersebut terbukti dari hasil penelitian dimana 11
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta responden yang diberikan intervensi relaksasi
napas dalam mengalami penurunan kecemasan dari kecemasan berat menjadi
kecemasan ringan dan sedang.