Anda di halaman 1dari 31

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NY.

S
DENGAN DIAGNOSA MEDIS CA MAMMAE
DI RUANG RR/OK RSUD Dr. SOEDONO MADIUN

Resum Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Minggu KeLima Departemen


Keperawatan Gadar dan Kritis Profesi Ners FIK Unmuh Ponorogo

Disusun oleh :
IIN CAHYA PUSVITA SARI
19650110

PRODI PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
TAHUN AKADEMIK
2019/2020
RESUME KEPERAWATAN PERIOPERATIF

Nama pasien : Ny. S Tgl. Lahir : 15 April 1974


Jenis Kelamin : Perempuan Tgl. Operasi : 16April 2020
No RM : 112233 Alamat : Ponorogo

A. PENGKAJIAN
a. Identitas Klien
Nama : Ny. S
Umur : 46 th
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Gol :-
Alamat : Ponorogp
Tanggal masuk RS : 15 April 2020
Diagnosa Medis : CA Mammae

B. KELUHAN UTAMA
- Keluhan utama saat MRS
Pasien mengatakan nyeri pada payudara bagian kanan yang terdapat boroknya
- Keluhan utama saat pengkajian
Pasien mengatakan nyeri pada payudara kanannya

C. RIWAYAT KESEHATAN
I. Riwayat Penyakit Sekarang
Pada tanggal 15 April 2020 pukul 08.00 pasien datang di RSU Dr. Soedono
Madiun dibawa keluarganya dengan keluhan nyeri pada payudara sebelah
kanan, nyeri yang dirasakan kurang lebih sudah 1 tahun yang lalu dan terasa
semakin parah. Saat tiba di IGD RSUD Dr Soedono Madiun. Pasien
mengeluh nyeri dengan pengkajian P :Pasien mengatakan nyeri , Q :Pasien
mengatakan nyeri seperti di tusuk-tusuk, R :Nyeri yang di rasakan di
bagian payudara sebelah kanan sampai ketiak, S :Skala nyeri 6, T :Nyeri
hilang timbul, pasien tampak menahan nyeri, pasien tampak meringis
kesakitan, gelisah. TD: 130/80 mmHg, nadi: 89x/menit, RR: 20 x/menit,
suhu: 36,7oC dan BB: 60 kg, TB: 150 cm. Di IGD dilakukan tindakan
pemasangan infus, rawat luka. Dokter merekomendasikan untuk dilakukan
operasi, dan pasien setuju dengan saran tersebut. Kemudian pasien dipindah
ke ruang mawar dan menunggu jadwal operasi.
II. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan sejak 1 tahun yang lalu terdapat benjolan pada payudara
kiri sebesar kelereng, konsistensi keras, lama-lama membesar dan akhirnya
memecah dan sebelumnya pasien juga belum pernah dirawat di Rumah sakit
karena penyakit keturunan atau pun kronis lainnya.
III. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan didalam keluarganya tidak ada yang menderita
seperti klien, klien juga mengatakan didalam keluarganya tidak ada
penyakit keturunan atau menular seperti asthma, Diabetes Mellitus,
Hepatitis, Hipertensi maupun TBC.
D. CATATAN KEPERAWATAN PRA OPERATIF
1. Diagnosa : Ca Mammae
2. Tindakan Oprasi : Mastektomi
3. Pengkajian Terfokus :
a) Payudara
- Inspeksi : Ukuran dan bentuk tidak simetris kanan dan kiri,
warna payudara dan aerola normal kecoklatan, pada payudara kanan
terdapat benjolan, putting normal tidak mengeluarkan cairan, axial
tidak ada pembekakan dan clavikula simetris kanan dan kiri.
- Palpasi : Ada nyeri tekan, konsistensi padat tidak disertai
ulkus, tidak ada kelenjar getah bening.
b) Dada & Paru
- Inspeksi : Tidak ada jejas, bentuk normal chest, tidak ada sesak,
tidak ada retraksi interkosta, tidak menggunakan otot bantu
pernapasan, pergerakan dada simetris kanan dan kiri.
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan,
- Perkusi : Sonor seluruh permukaan paru
- Auskultasi : Vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan
whezing atau ronchi
c) Jantung
- Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak, tidak ada pembesaran
jantung
- Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V line sinistra mid clavicula
- Perkusi : Pekak, batas kiri di ICS II mid clavicula sinistra, batas
kanan teraba di ICS II mid clavicula sinistra, batas kanan terabadi ics
II mid sterna dextra
- Auskultasi : Bunyi jantung I & II tunggal, tidak ada suara jantung
tambahan.
4. Keadaan Umum pasien
- KU : Baik
- Kesadaran : Composmentis
- GCS : E4 V5 M6
- Tekanan Darah : 130/80 mmHg
- Nadi : 89 x/menit
- RR : 20 x/menit
- Suhu : 36,7oC
- BB / TB : 60 kg / 150 cm
- Pemeriksaan laboratorium
 Hb : 13 g/dl (12,0-14,0 g/dl)
 Leukosit : 11.000 µl (5³-10³/µl)
 Trombosit : 340.000µl (150-400³/µl)
 Hematokrit : 39 % (40-50%)
 LED : 10 mm/jm (<15 mm/jm)
5. Analisa Data
Nama : Ny. S No. Reg. : 112233
Umur : 46 th
PRE OPERASI
No Tanggal Data Penyebab Masalah
1. 16/04/20 Ds : Nyeri Factor predisposisi
14.00 WIB P :Pasien mengatakan nyeri
Q :Pasien mengatakan nyeri seperti di tusuk- tusuk Hyperplasia pada sel mammae
R :Nyeri yang di rasakan di bagian payudara
sebelah kanan sampai ketiak mendesak kesel saraf
S :Skala nyeri 6
T :Nyeri hilang timbul Nyeri
Do:
- KU : baik
- Kesadaran composmentis
- Pasien tampak menahan nyeri
- Pasien tampak meringis kesakitan, dan memegangi
payudara kanannya
- Terdapat pembesaran jaringan limfatik pada axila
sinistra
- TD : 130/80 mmHg
- Nadi : 89x/menit
- RR : 20 x/menit
- Suhu : 36,7 oC.
2 16/04/20 Ds : - Ansietas Faktor predisposisi
14.00 WIB Do:
- Ku : baik Hiperplasia pada sel mammae
- Kesadaran : Composmentis
- TD : 130/80 mmHg Mendesak jaringan sekitar
- Nadi : 89 x/menit
- RR : 20 x/menit Menekan jaringan mammae peningkatan konsistensi
- Suhu : 36,7 oC. mammae
- Pasien tampak cemas dengan keadaannya
- Pasien sering bertanya tentang penyakitnya Ukuran mammae abnormal
- Pasien bertanya tentang operasinya
Kurang Pengetahuan

Ansietas
INTRA OPERASI
1 16/04/20 DS: - Resiko injuri Anestesi general
14.00 WIB DO:
- TTV:
Kelemahan pada ekstremitas
 TD : 130/80 mmHg
 N : 89 x/mnt
 S : 36,7ºC Resiko Injuri
 RR : 20x/mnt
- Pasien tidak sadar karena pengaruh anestesi
- Pasien tampak lemah

POST OPERASI
2 16/04/2020 Resiko Infeksi Hiperplasia pada sel mammae
16.00 Ds : -
Do: Mendesak pembuluh darah
- Kesadaran : Composmentis
- TD : 130/80 mmHg Aliran darah terhambat
- Nadi : 89x/menit
- RR : 20 x/menit Hipoxia
- Suhu : 36,7 C.
o

- Leukosit : 11.000 µl (5³-10³/µl) Necrose jaringan


- Tampak luka jahitan post op mastektomi
- Tidak ada tanda-tanda infeksi Bakteri patogen
- Tidak ada pembengkakann pada daerah luka
jahitan Resiko Infeksi
6. Masalah dan Tindakan Keperawatan
 Tindakan Keperawatan
- Infus RL 20 tpm
- Injekksi cefotaxim 2x1 gr
- Injeksi ketorolac 30 mg
- Obat anestesi :
 Recofol: 60 cc
 Fentanyl 1 amp
 Midozolam 1 amp
 Isofluren 30 cc
 Masalah Keperawatan
1) Pre Operasi
a. Nyeri berhubungan dengan agen injuri biologi
b. Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang
tindakan operasi
2) Intra Operasi
a. Resiko injuri berhubungan dengan kelemahan ekstremitas
karena pengaruh anestesi general pajanan alat, penggunaan
electro surgical.
3) Post Operasi
a. Resiko infeksi berhubungan dengan tindakan invasif post op
1. Rencana Asuhan Keperawatan
Nama : Ny. S No. Reg. : 1234
Umur : 46 th
Diagnosa Tujuan
No Intervensi
Keperawatan Dan Kriteria hasil
1. Nyeri berhubungan dengan NOC NIC
agen injuri biologi Tujuan: Pain Management
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk
jam diharapkan masalah nyeri dapat teratasi dengan lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor
Kriteria hasil: presipitasi
1. Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan 2. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
menggunakan manajemen nyeri 3. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri
2. Tingkat nyeri berkurang menjadi nyeri ringan (0-3) seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan
c. Pasien tampak lebih tenang/tidak meringis 4. Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non
d. Gelisah berkurang farmakologi dan inter personal)
5. Ajarkan tentang teknik non farmakologi dengan teknik
relaksasi nafas dalam
6. Tingkatkan istirahat
7. Kolaborasi medis dalam pemberian analgetik
Analgesic Administration
1. Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri
sebelum pemberian obat
2. Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan frekuensi
3. Cek riwayat alergi
4. Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari
analgesik ketika pemberian lebih dari satu
5. Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya
nyeri
6. Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan dosis
optimal
7. Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk pengobatan nyeri
secara teratur
8. Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik
pertama kali
9. Berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri hebat
10. Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala (efek
samping)
2. Ansietas berhubungan dengan NOC NIC
kurangnya pengetahuan - Anxiety control Anxiety Reduction (penurunan kecemasan)

tentang tindakan operasi - Coping 1. Gunakan pendekatan yang menenangkan

Kriteria Hasil : 2. Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien

1. Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan 3.  Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama

gejala cemas prosedur


4. Temani pasien untuk memberikan keamanan dan
2. Mengidentifikasi, mengungkapkan dan menunjukkan mengurangi takut
tehnik untuk mengontol cemas 5. Berikan informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan
3. Vital sign dalam batas normal prognosis
4. Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan 6. Dorong keluarga untuk menemani anak
tingkat aktivitas menunjukkan berkurangnya 7. Lakukan back / neck rub
kecemasan 8. Dengarkan dengan penuh perhatian
9. Identifikasi tingkat kecemasan
10. Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan
kecemasan
11. Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan,
persepsi
8. Instruksikan pasien menggunakan dengan teknik relaksasi
nafas dalam
12. Barikan obat untuk mengurangi kecemasan
E. INTRA OPERASI
1. TIME OUT
a. Waktu pelaksanaan :sesaat sebelum dilakukan insisi.
b. Persiapan : cek list keselamatan pasien operasi dan alat tulis
c. Pemberi kode untuk dimulainya time out adalah perawat
Instrumen/Perawat Asisten .
d. Yang membacakan : Perawat Sirculer/Onloop
e. Perawat Sirculer/Onloop membacakan urutan sesuai yang tertera
pada ceklist, sambil melakukan pengisian cek list
f. Tanggal, bulan, tahun, Jam dilakukan Time Out
g. Setiap anggota tim memperkenalkan diri sesuai perannya masing-
masing.
h. Operator menyebutkan nama pasien, usia, tindakan dan lokasi
operasi
i. DokterAnestesi/ Dokter Operator memastikan apakah anti biotic
profilaksis sudah diberikan
j. Perawat Sirculer/Onloop menanyakan Kepada Operator dan dokter
Anestesi Langkah apa yang perlu dilakukan jika terjadi kondisi kritis
atau kejadian yang tidak diharapkan
2. TINDAKAN
a. Penderita dalam general anaesthesia, lengan ipsilateral dengan yang
dioperasi diposisikan abduksi 900, pundak ipsilateral dengan yang
dioperasi diganjal bantal tipis.
b. Desinfeksi lapangan operasi, bagian atas sampai dengan pertengahan
leher, bagian bawah sampai dengan umbilikus, bagian medial sampai
pertengahan mammma kontralateral, bagian lateral sampai dengan tepi
lateral skapula. Lengan atas didesinfeksi melingkar sampai dengan siku
kemudian dibungkus dengan doek steril dilanjutkan dengan
mempersempit lapangan operasi dengan doek steril
c. Bila didapatkan ulkus pada tumor payudara, maka ulkus harus ditutup
dengan kasa steril tebal ( buick gaas) dan dijahit melingkar.
d. Dilakukan insisi (macam –macam insisi adalah Stewart, Orr, Willy
Meyer, Halsted, insisi S) dimana garis insisi paling tidak berjarak 2 cm
dari tepi tumor, kemudian dibuat flap.
e. Flap atas sampai dibawah klavikula, flap medial sampai parasternal
ipsilateral, flap bawah sampai inframammary fold, flap lateral sampai
tepi anterior m. Latissimus dorsi dan mengidentifikasi vasa dan. N.
Thoracalis dorsalis
f. Mastektomi dimulai dari bagian medial menuju lateral sambil merawat
perdarahan, terutama cabang pembuluh darah interkostal di daerah
parasternal. Pada saat sampai pada tepi lateral m.pektoralis mayor
dengan bantuan haak jaringan maamma dilepaskan dari m. Pektoralis
minor dan serratus anterior (mastektomi simpel). Pada mastektomi
radikal otot pektoralis sudah mulai
g. Diseksi aksila dimulai dengan mencari adanya pembesaran KGB aksila
Level I (lateral m. pektoralis minor), Level II (di belakang m. Pektoralis
minor) dan level III ( medial m. pektoralis minor). Diseksi jangan lebih
tinggi pada daerah vasa aksilaris, karena dapat mengakibatkan edema
lengan. Vena-vena yang menuju ke jaringan mamma diligasi.
Selanjutnya mengidentifikasi vasa dan n. Thoracalis longus, dan
thoracalis dorsalis, interkostobrachialis. KGB internerural selanjutnya
didiseksi dan akhirnya jaringan mamma dan KGB aksila terlepas
sebagai satu kesatuan (en bloc)
h. Lapangan operasi dicuci dengan larutan sublimat dan Nacl 0,9%.
i. Semua alat-alat yang dipakai saat operasi diganti dengan set baru,
begitu juga dengan handschoen operator, asisten dan instrumen serta
doek sterilnya.
j. ulang sumber perdarahan
k. Dipasang 2 buah drain, drain yang besar ( redon no. 14) diletakkan
dibawah vasa aksilaris, sedang drain yang lebih kecil ( no.12) diarahkan
ke medial.
l. Luka operasi ditutup lapais demi lapis
3. SIGN OUT
a. Waktu pelaksanaan : sebelum area operasi ditutup
b. Persiapan : cek list Keselamatan pasien operasi dan alat tulis
c. Perawat Instrumen member kode dimulainya sign out
d. Perawat Sirculer : mencatat dan melakukan pengisian cek list
Keselamatan pasien operasi
e. Operator, menyebutkan operasi yg telah dilakukan
f. Perawat Instrument melaporkan Jumlah dan kelengkapan alat,
instrumen , kasa dan jarum yang dipakai
g. Perawat Sirculer Mencatat dan memastikan Jumlah dan kelengkapan
alat, instrumen , kasa dan jarum yang dipakai
h. Perawat Sirculer Mencatat dan memastikan apakah ada spesimen yang
akan diperiksa, jika ada beri label sesuai identitas pasien.
i. Perawat Sirculer menanyakan pada operator dan anastesi apakah ada
hal khusus yang perlu diperhatikan pada pasien setelah operasi.
j. Perawat Sirculer menanyakan ke Perawat Instrumen, apakah ada alat
yang bermasalah selama operasi berlangsung
k. Perawat Sirculer memastikan kembali cek List keselamatan pasien
operasi sudah dilengkapi
l. Jika sudah area operasi boleh ditutup.
m. Setelah cek list terisi semua Perawat Asisten, Penata Anestesi, Perawat
Sirculer/Instrumen/Onloop, dokter Bedah (Operator),Dokter Anestesi
segera membubuhkan nama terang dan tanda tangan di bagian bawah
cek list sebelum keluar kamar operasi
4. MASALAH DAN TINDAKAN KEPERAWATAN
INTRA OPERASI
No Diagnosa Keperawatan Tujuan/Kriteria hasil Intervensi
1 Resiko injuri berhubungan NOC : Risk Kontrol NIC : Environment Management (Manajemen
dengan kelemahan Kriteria Hasil : lingkungan)
ekstremitas karena pengaruh 1. Klien terbebas dari cedera 1. Sediakan lingkungan yang aman untuk pasien
anestesi general,pajanan alat, 2. Klien mampu menjelaskan 2. Identifikasi kebutuhan keamanan pasien, sesuai
penggunaan electro surgical. cara/metode untukmencegah dengan kondisi fisik dan fungsi kognitif  pasien
injury/cedera dan riwayat penyakit terdahulu pasien
3. Klien mampu menjelaskan factor 3. Menghindarkan lingkungan yang berbahaya
resiko dari lingkungan/perilaku (misalnya memindahkan perabotan)
personal 4. Memasang side rail tempat tidur
4. Mampumemodifikasi gaya hidup 5. Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan
untukmencegah injury bersih.
5. Menggunakan fasilitas kesehatan 6. Memindahkan barang-barang yang dapat
yang ada membahayakan
6. Mampu mengenali perubahan 9. Ajarkan pasien dengan teknik relaksasi nafas
status kesehatan dalam
A. POST OP
1. TRANSFER KE RR
a. Informasikan kepada perawat anestesi yang bertugas di ruang
pemulihan bila pasien akan dipindahkan.
b. Ukur tanda-tanda vital pasien dan pastikan dalam kondisi stabil
sebelum melepaskan alat-alat monitoring.
c. Bersihkan bagian tubuh pasien dari sisa cairan desinfektan atau darah
dan pastikan bahwa daerah tempat luka operasi sudah ditutup.
d. Siapkan pasien dan bebaskan dari setiap benda-benda yang dapat
menganggu pemindahan pasien.
e. Siapkan strecher atau bed transfer, kemudian sejajar dengan meja
operasi dan pastikan meja sudah terkunci.
f. Dengan aba-aba dari perawat anestesi/dokter anestesi pada bagian
kepala, miringkan pasien ke salah satu sisi, kemudian letakkan pat
slide di bawah alas pasien.
g. Terlentangkan pasien ke posisi semula, lalu menggeser pasien dari
meja operasi ke strecher sesuai aba-aba dokter anestesi/perawat
anestesi dengan menarik alas pasien secara bersamaan.
h. Kemudian ambil pat slide dan alas/perlak dari pasien
i. Berikan selimut dan rapikan pasien, kemudian pindahkan pasien dari
ruang operasi menuju ruang pulih sadar. Perhatikan jalan napas dan
keamanan pasien selama transportasi.
j. Setelah sampai di ruang pulih sadar, pasang alat-alat monitoring
(tensimeter, ECG, SPO2) pada pasien dan pasang oksigen sesuai
dengan advice dokter.
k. Lakukan serah terima dengan petugas ruang pulih sadar tentang
prosedur operasi yang telah dilakukan , kondisi pasien, pesanan post
operasi dan lain-lain.
l. Informasikan ke keluarga bahwa operasi telah selesai dan pasien
sedang diobservasi di ruang pulih sadar selama 1-2 jam.
i. Catatan:Selama pemindahan pasien, observasi kondisi pasien dan
ABC pasien
2. MASALAH DAN TINDAKAN
POST OPERASI
No Diagnosa Tujuan/Kriteria Hasil Intervensi
1 Resiko ifnfeksi NOC : NIC :
berhubungan dengan - Immune Status Infection Control (Kontrol infeksi)
tindakan invasif post op - Knowledge : Infection control 1. Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain
- Risk control 2. Pertahankan teknik isolasi
Kriteria Hasil : 3. Batasi pengunjung bila perlu
1. Klien bebas dari tanda dan gejala 4. Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci
infeksi tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung
2. Mendeskripsikan proses penularan meninggalkan pasien
penyakit, factor yang 5. Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan
mempengaruhi penularan serta 6. Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan
penatalaksanaannya, kperawtan
3. Menunjukkan kemampuan untuk 7. Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat
mencegah timbulnya infeksi pelindung
4. Jumlah leukosit dalam batas normal 8. Pertahankan lingkungan aseptik selama
5. Menunjukkan perilaku hidup sehat pemasangan alat
9. Ganti letak IV perifer dan line central dan dressing
sesuai dengan petunjuk umum
10. Gunakan kateter intermiten untuk menurunkan
infeksi kandung kencing
11. Tingktkan intake nutrisi
12. Berikan terapi antibiotik bila perlu
Infection Protection (proteksi terhadap infeksi)
1. Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan
lokal
2. Monitor hitung granulosit, WBC
3. Monitor kerentanan terhadap infeksi
4. Batasi pengunjung
5. Saring pengunjung terhadap penyakit menular
6. Partahankan teknik aspesis pada pasien yang
beresiko
7. Pertahankan teknik isolasi k/p
8. Berikan perawatan kuliat pada area epidema
9. Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap
kemerahan, panas, drainase
10. Ispeksi kondisi luka / insisi bedah
11. Dorong masukkan nutrisi yang cukup
12. Dorong masukan cairan
13. Dorong istirahat
14. Instruksikan pasien untuk minum antibiotik sesuai
resep
15. Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala
infeksi
16. Ajarkan cara menghindari infeksi
17. Laporkan kecurigaan infeksi
18. Laporkan kultur positif

3. Implementasi
Nama : Ny. S No. Reg : 112233
Umur : 46 th
PRE OPERASI
Tgl/Jam Implementasi Respon Pasien TTD
16/04/20
16.00 WIB - Mengkaji KU dan kesadaran pasien S : Pasien mengatakan masih merasa lemas
O : KU lemah, kesadaran composmentis
- Memotivasi keluarga dan pasien S :Keluarga mengatakan akan menyeka pasien
O : Pasien tampak sedikit kotor
- Memonitor tanda-tanda vital S:-
O : TD : 140/90 mmHg, Nadi : 90x/mnt, RR :
20x/mnt
- Mengkaji nyeri secara komprehensif
S:
P :Pasien mengeluh nyeri
Q :Nyeri di rasakan seperti di tusuk-tusuk
R :Nyeri di daerah payudara kanan
S :Skala nyeri 6
T :Nyeri hilang timbul
O : Pasien tampak menahan nyeri
- Memberikan terapi obat injekksi cefotaxim 2x1
S: -
gr, Injeksi ketorolac 30 mg dan infuse RL 20
O : Terapi diberikan
tpm

S : Pasien mengatakan nyeri masih terasa berkurang


- Mengajarkan pasien mengontrol nyeri
O : Pasien tampak merasa nyaman
dengan terapi teknik relaksasi nafas dalam
- Mengatur posisi nyaman pasien dan
S : Pasien mengatakan susah tidur
menganjurkan pasien untuk beristirahat
O : Posisi semifowler
- Melihat ekspresi pasien menahan nyeri yang S:-
dirasakan O: Pasien tampak menahan nyeri
- Mengajarkan teknik nafas dalam untuk S: Pasien mengatakan merasa nyaman dan tenang
meredakan rasa nyeri O: pasien tampak rileks
- Menganjurkan keluarga untuk tatap bersama S: Pasien mengatakan merasa nyaman jika ditemani
pasien oleh keluarganya
O: Pasien tampak senang
- Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, S: Pasien mengatakan merasa gelisah
ketakutan, persepsi O: Pasien tampak cemas
- Memberikan terapi obat injekksi cefotaxim 2x1 S:-
gr, Injeksi ketorolac 30 mg dan infus RL 20 tpm O: Pasien kooperatif
- Mengontrol kecemasan pasien S: Pasien mengatakan tidak bisa tidur
O: Pasien tampak gelisah
INTRA OPERASI
16/04/20
16.00 WIB - Menyediakan lingkungan yang aman untuk S: Pasien mengatakan merasa nyaman dengan
pasien lingkungannya
O: Pasien tampak nyaman
- Mengidentifikasi kondisi fisik S: -
O: Pasien tampak tenang
- Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan S:-
bersih. O: Tempat tidur pasien tampak bersih
- Ajarkan pasien dengan teknik relaksasi nafas S: Pasien mengatakan merasa tenang dan nyaman
dalam O: Pasien tampak rileks
- Menjauhkan pasien agar tidak terjadi S: -
injuri/cedera O: Pasien tampak lemah
POST OPERASI
16/04/20 - Mengobservasi TTV pasien S :-
16.00 WIB O :TD 140/ 90 mmHg, N 90x/mt, RR 20 x/mt, S
36.5oC
- Observasi tanda tanda infeksi S :-
O : Tidak ada rembasan pada luka post op MRM
- Melakukan ganti balut post op Mastektomi S : Pasien mengatakan nyeri saat di tekan
O :Tidak tampak rembas pada luka
- Memberikan terapi Injeksi Ceftriaxone 1gr, S: -
ketorolak 30 mg , terpasang infuse RL 20 Tpm O: Obat masuk melalui IV bolus, tidak ada
- kemerahan, tidak gatal, tidak ada alergi
- Membatasi pengunjung guna kenyamanan S :-
pasien O: Pasien terasa nyaman dengan pengunjung yang
tak terlalu ramai
- Menganjurkan klien untuk istirahat S :-
O : Klien nampak beristirahat
- Mengingatkan pasien untuk terapi teknik
S: Pasien mengatakan lega
relaksasi nafas dalam
O: Pasien tampak nyaman dan tenang
S:-
- Menjaga kebersihan alat
O: Tekhnik steril dapat dipertahankan
4. Evaluasi
Nama : Ny. S No. Reg. : 112233
Umur : 46 th
PRE OPERASI
Tanggal Dx SOAP TTD
16/04/20 1 S: Pasien mengatakan nyeri
P : Pasien mengeluh nyeri
Q : Nyeri yang di rasakan seperti di tusuk-
tusuk
R : Nyeri di rasakan di daerah payudara
kanan
S : Skala nyeri 6
T : Nyeri di rasakan hilang timbul
O: - Pasien tampak menahan nyeri
- Pasien meringis kesakitan
- TD : 130/90 mmHg, nadi : 89x/mnt, RR
: 20x/mnt
- Pasien mau melakukan Teknik nafas
dalam
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
- Monitor TTV
- Manajemen Nyeri
- Mengajarkan terapi teknik nafas dalam
- Kolaborasi pemberian analgetik
15/04/20 2 S: -
O:
- Kesadaran : Composmentis
- TD : 130/80 mmHg
- Nadi : 89 x/menit
- RR : 20 x/menit
- Suhu : 36,7 oC.
- Pasien tampak cemas
A: Masalah ansietas belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- Mengidentifikasi gejala cemas
- Mengidentifikasi dan menunjukkan
tehnik untuk mengontol cemas
- Tingkatkan aktivitas menunjukkan
berkurangnya kecemasan

INTRA OPERASI
16/04/20 3 S: -
O:
- TD : 130/80 mmHg
- N : 89 x/mnt
- S : 36,7ºC
- RR : 20x/mnt
- Pasien tampak lemah
A: Masalah resiko injuri belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- Menjauhkan pasien dari cedera
- Mencegah pasien terbebas dari
injury/cedera
- Memodifikasi gaya hidup untuk
mencegah injury
- Mampu mengenali perubahan status
kesehatan
POST OPERASI
16/04/20 1 S: -
O:
- Terlihat perban luka pos op mastektomi
payudara kanan
- Kesadaran : Composmentis
- TD : 130/80 mmHg
- Nadi : 89x/menit
- RR : 20 x/menit
- Suhu : 36,7oC
- Leukosit : 11.000 µl (5³-10³/µl)
A: Masalah Resiko infeksi belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
Pencegahan infeksi
- Monitor tanda dan gejala infeksi lokal
dan sistemik
- Berikan perawatan luka
- Berikan antibiotik sesuai terapi
- Menjaga kesterilan alat
- Cuci tangan sesudah dan sebelum kontak
pasien dan lingkungan
- Jelaskan tanda dan gejala infeksi
MENILAI BUKTI
SECARA KRITIS

LANGKAH-LANGKAH:
1. APA PICO PENELITIAN TERSEBUT? Apakah PICO Mirip Dengan
PICO Anda?
Ya
2. SEBAIKNYA APAKAH PENELITIAN TERSEBUT
DILAKUKAN?/ Seberapa
Baik Penelitian Dikerjakan?
Penelitian Ini Layak Diaplikasikan Kepada Pasien.
3. APA MAKNA HASIL PENELITIAN TERSEBUT DAN
APAKAH HASILNYA KARENA FAKTOR KEBETULAN?
Tidak

LANGKAH I : BANDINGKAN PICO HASIL PENCARIAN DENGAN


PICO anda
(KASUS)
• Buat PICO hasil pencarian
• Bandingkan PICO anda (KASUS KELOLAAN)
PICO ANDA (KASUS KELOLAAN) PICO HASIL PENCARIAN

P : Nyeri Post op mastectomy pada P : Penurunan sensasi nyeri pada post Op Ca


Ca Mammae mammae

I : Teknik relaksasi nafas dalam I : Teknik relaksasi nafas dalam

C: C:-

O : Penurunan skala nyeri O : Penurunan skala nyeri luka

1. Rekrutmen
2. Allocation or adjustmen
3. Maintenance
4. Measurement-blinded-objective
Aspek Yang Dinilai
No Artikel Kritik
Dari Artikel

Rekrutmen :
1
Populasi Seluruh pasien ca mammae di Jumlah populasi dalam
RSUD Labuang Baji Makassar penelitian ini tidak
dicantumkan

Sample dalam penelitian ini Sample dalam jurnal


Sampel & Sampling
adalah seluruh jumlah dari ditentukan dalam kriteria
populasi yaitu 20 responden inklusi dan eksklusi.
sesuai kriteria inklusi dan ekslusi. Sampel dalam penelitian
Pasien yang mengalami nyeri ini mencukupi untuk
dengan penangan non dilakukan penelitian
farmakologis.
2. Allocation Or Jenis penelitian ini merupakan Desain penelitian
Adjustmen Acak penelitian quasy experiment yang digunakan sudah
Sebanding Matching dengan dengan rancangan pre dan sesuai.
post test. Tujuan penelitian
adalah untuk mengetahui
pengaruh perubahan nyeri setelah
pemberian teknik relaksasi napas
dalam pada pasien Ca Mammae
di RSUD Labuang Baji Makassar.
3. Maintenance Instrument yang digunakan Peneliti telah
Apakah Status dalam penelitian ini adalah menjelaskan proses
Sebanding Tetap teknik nafas dalam. Peneliti penelitian secara
Terjaga Perlakukan melakukan tindakan ini pada saat mendetail.
Adequat nyeri muncul dan untuk
mengurangi nyeri dengan cara
merelaksasikan ketegangan otot
di RSUD Labuang Baji Makassar.
4. Pengukuran Uji hipotesis dengan uji paired Cara pengambilan data
Objektif sample T test dengan analisis tidak dijelaskan apakah
Tersamar data mencakup analisis dilakukan oleh peneliti
Blind univariat dengan mencari atau peneliti tidak ikut
distribusi frekuensi, analisis dalam pengambilan
bivariat. Hasil analisis bivariat data.
menunjukkan ada pengaruh Penyajian data dalam
signifikan antara sensasi nyeri jurnal ini konsisten.
yang dirasakan responden
sebelum penggunaan tindakan
teknik relaksasi napas dalam
dan sesudah penggunaan
tindakan teknik relaksasi napas
dalam.

LANGKAH III: APA MAKNA HASIL PENELITIAN


HASIL DAN INTERPRETASI
1. Pengukuran Outcome
1. observasiPengambilan data
dilakukan dengan lembar

1. Nilai P (Uji Hipotesis) 1. nilai signifikansi yang sama yaitu (p) 0,00
dimana nilai p<0,05
2. Tingkat Kepercayaan (Estimasi) 2. Tidak dicantumkan dalam artikel

KEPUTUSAN: HASIL PENELITIAN :


Ada pengaruh pemberian terapi teknik relaksasi nafas dalam terhadap
penurunan skala nyeri pada pasien Ca Mammae di RSUD Labuang Baji
Makassar (p-value=0,000).
TELAAH JURNAL

Judul Pengaruh Penggunaan Tindakan Teknik Relaksasi Napas Dalam,


Distraksi, Gate Kontrol, Terhadap Penurunan Sensasi Nyeri Ca
Mammae Di Rsud Labuang Baji Makassar
Peneliti Sumiati, Erna Kadrianti, Muhammad Basri
Tahun 2018
Jurnal Jurnal Kesehatan
Problem Nyeri adalah perasaan tidak nyaman dan pengalaman emosi yang
berhubungan dengan atau telah rusaknya jaringan, dengan gejala
multidimensi yang ditentukan tidak saja oleh kerusakan jaringan dan
nosiseptif, tatapi juga oleh aspek kepercayaan seseorang,
pengalaman nyeri, kondisi psikis, motivasi, serta lingkungan
sekitarnya.
Penatalaksanaan nyeri dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara
farmakologis dan nonfarmakaologis. Menangani nyeri secara
farmakologis dilakukan kolaborasi dengan dokter dalam pemberian
analgetik. Sedangkan tindakan nonfarmakologis adalah dengan
memberikan teknik relaksasi nafas dalam. Pengaruh penggunaan
tindakan teknik relaksasi napas dalam merupakan merupakan
latihan pernafasan yang menurunkan konsumsi oksigen, frekuensi
pernafasan, frekuensi jantung dan ketegangan otot yang
menghentikan siklus nyeri, ansietas dan ketegangan otot. terhadap
perubahan sensasi nyeri Ca Mammae.
Intervensi Jenis penelitian ini adalah quasy experiment dengan rancangan pre
dan post test. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
perubahan nyeri setelah pemberian teknik relaksasi napas dalam pada
pasien Ca Mammae di RSUD Labuang Baji Makassar.
Sample dalam penelitian ini adalah seluruh jumlah dari populasi
yaitu 20 responden sesuai criteria inklusi dan ekslusi. Pasien yang
mengalami nyeri dengan penangan non farmakologis. Instrument
yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik nafas dalam.
Peneliti melakukan tindakan ini pada saat nyeri muncul dan untuk
mengurangi nyeri dengan cara merelaksasikan ketegangan otot di
RSUD Labuang Baji Makassar. Uji hipotesis dengan uji paired
sample T test dengan analisis data mencakup analisis univariat
dengan mencari distribusi frekuensi, analisis bivariat. Hasil analisis
dengan bivariat
Comparation -
Outcome Hasil bivariat bahwa diketahui ada pengaruh pemberian terapi
teknik relaksasi nafas dalam terhadap penurunan skala nyeri pada
pasien Ca Mammae di RSUD Labuang Baji Makassar (p-
value=0,000). Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh
antara sensasi nyeri yang dirasakan responden sebelum penggunaan
dan sesudah penggunaan tindakan teknik relaksasi napas dalam yang
berarti ada pengaruh positif dan hipotesis diterima.

Anda mungkin juga menyukai