ASUHAN KEPERAWATAN
PADA TN. A DENGAN BATU GINJAL
Mengetahui,
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA TN. A DENGAN BATU GINJAL
NIM : 11194692010083
Menyetujui
Mengetahui
Ketua Jurusan Program Studi Profesi Ners
I. Pengkajian
Hari/Tanggal Pengkajian :
A. Identitas
1. Identitas Klien
Nama : Tn. A
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 45 tahun
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Karyawan swasta
Alamat : Banjarmasin
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku/bangsa : Banjar/Indonesia
Tanggal Masuk RS : 4 Januari 2021
Diagnosa Medis : Batu ginjal
Nomor Rekam Medik : 11.33.XX
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. N
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 40 tahun
Pekerjaan : Karyawan swasta
Alamat : Banjarmasin
Hubungan dengan klien : Suami
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Pasien mengeluh nyeri didaerah pinggang
P : pasien mengatakan nyeri didaerah pinggang
Q : terasa seperti tertekan benda tajam
R : daerah pinggang
S : skala 7
T : mendadak
2. Riwayat Kesehatan/ Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan nyeri didaerah pinggangnya, pasien juga mengeluh
selalu merasa ingin kencing pada tetapi setelah keluar hanya sedikit-sedikit dan warna
kencing nya pekat coklat kadang bercampur sedikit darah, pasien merasa sangat
cemas dan tidak nyaman dengan kondisinya karena sebelumnya tidak penah sakit
seperti ini.
3. Riwayat Kesehatan/ Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan tidak ada penyakit dahulu sebelum nya
4. Riwayat Kesehatan/ Penyakit Keluarga ) (SERTAKAN GENOGRAM)
Pasien mengatakan didalam anggota keluarganya tidak ada yang menderita penyakit
keturunan seperti hipertensi, asma dan diabetes
: laki-laki
: perempuan
: pasien
: serumah
Keterangan :
0 : tidak ada kontraksi
1 : hanya terdapat kontraksi otot
2 : gerakan otot melawan gravitasi dengan topangan
3 : melawan gravitasi tetapi tidak bertahan lama
4 : mampu melawan gravitasi
5 : kekuatan normal sepenuhnya
E. Data Fokus
Pre Op
Data Subjektif:
1. Pasien mengeluh nyeri didaerah pinggang
P : pasien mengatakan nyeri didaerah pinggang
Q : terasa seperti tertekan benda tajam
R : daerah pinggang
S : skala 7
T : mendadak
2. Pasien mengatakan BAK nya masih sedikit-sedikit warna kencing pekat coklat dan
sedikit bercampur darah , direncanakan mau pasang selang kencing dari dokter.
3. Pasien mengatakan merasa kurang minum air putih karena pasien biasanya minum
kopi, minum air putih hanya waktu makan saja itu pun dalam 1 hari hanya habis 5 buah
gelas air mineral yang kecil (gelas ukuran 220ml)
4. Pasien mengatakan berkemih tidak tuntas
5. Pasien merasa sangat cemas karena kondisinya sekarang karena sebelumnya tidak
penah sakit seperti ini
6. Pasien mengatakan khawatir dan bingung
Data Objective:
1. Pasien tampak meringis
2. Pasien tampak gelisah
3. TD : 130/80 mmHg
Nadi : 85x/mnt
Respirasi : 20x/mnt
T : 36,50C
4. Tampak distensi kandung kemih
5. Pasien tampak gelisah
6. Pasien tampak tegang
F. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Jenis Pemeriksaan Hasil (satuan) Normal
Leukosit 10 10 - 11 LBP
Eritrosit 8 5 – 7 LBP
Haemoglobin 13 14 - 18
Trombosit 200.000 150.000 - 400.000
Masa perdarahan 2’9” <6 menit
Masa pengentalan 7’48” <12 menit
GDS 125 125-200
SGOT 50 3 – 45 u/L
SGPT 40 0 – 35 u/L
Ureum Creatinin 38 <32
HbsAg 0.02 < 0,05
Pemeriksaan Diagnostik
USG batu ginjal
No Nama Obat Dosis Cara Pemberian Komposisi Indikasi/ Kontaindikasi Efek Samping
(Isi)
VI. Evaluasi
Pre Op
Hari / Tanggal Pukul Diagnosa Evaluasi Paraf
Keperawatan (SOAPIE)
Senin, 4 Januari 16.00 Nyeri akut b.d S : pasien mengatakan masih merasakan nyeri
2021 O:
agen pencedera
- pasien tampak meringis
fisiologis - TD : 130/80 mmhg
- Skala nyeri
P : pasien mengatakan nyeri didaerah pinggang
Q : terasa seperti tertekan benda tajam
R : daerah pinggang
S : skala 7
T : mendadak
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
I : intervensi
- Mengobservasi lokasi nyeri
- Mengobservasi tingkat nyeri
- Mengobservasi respon nyeri
- Memberikan teknik untuk mengurangi rasa nyeri
- Berkolaborasi pemberian anti nyeri
E:
S : pasien mengatakan nyeri berkurang jadi skala 6
O : pasien tampak meringis
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
Senin, 4 Januari 16.00 Gangguan S : pasien mengatakan BAK nya masih sedikit-sedikit warna kencing pekat
2021 coklat dan sedikit bercampur darah
eleminasi urin b.d
O : tampak distensi kandung kemih
penurunan
A : masalah belum teratasi
kapasitas kandung
P : intervensi dilanjutkan
kemih (karena
I : intervensi
proses penyakit)
- Memonitor eleminasi urin (memasang DC)
- Mengajarkan tanda dan gejala infeksi saluran kemih
- Mengajarkan mengukur asupan cairan dan haluaran urin
- Mengajarkan mengenali tanda berkemih dan waktu yang tepat untuk
berkemih
- Menganjurkan minum yang cukup
E:
S : pasien mengatakan BAK nya sudah lumayan banyak dan masih
bercampur darah
O : tidak ada distensi kandung kemih
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
Senin, 4 Januari 16.00 Ansietas b.d S : pasien merasa sangat cemas karena kondisinya sekarang karena
2021
kurang terpapar sebelumnya tidak pernah sakit seperti ini
informasi O : pasien tampak gelisah
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
I : Intervensi
- Mengidentifikasi kesediaan, kemampuan, dan penggunaan teknik
sebelumnya (bertanya kepada pasien mau mengulang atau tidak teknik
relaksasi sebelumnya)
- Memonitor respons terhadap terapi relaksasi (evaluasi teknik yang
dilakukan)
- Menciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan dengan
pencahayaan dan suhu ruang nyaman, jika memungkinkan
- Memberikan informasi tertulis tentang persiapan dan prosedur teknik
relaksasi (lembar balik imajinasi terbimbing atau nafas dalam, yang
akan dilakukan penyuluhan kepada pasien)
- Menjelaskan tujuan, manfaat, dan jenis relaksasi yang tersedia
(pendkes dari materi lembar balik imajinasi terbimbing atau nafas
dalam)
- Menjelaskan secara rinci intervensi relaksasi yang dipilih (inform consen
teknik relaksasi yang mana dipilih pasien)
- Menganjurkan mengambil posisi nyaman (berbaring di bed atau
setengah duduk)
- Menganjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi
- Menganjurkan sering mengulangi atau melatih teknik yang dipilih
- Mendemonstrasikan dan latih teknik relaksasi (peragakan teknik
relaksasi yang sudah dipilih pasien)
E:
S : pasien mengatakan tidak cemas lagi setelah mendengarkan dan
melakukan relaksasi
O : pasien tampak tenang
A : masalah teratasi
I : intervensi dihentikan
Data Fokus
Post Op
Data Subjektif
1. Pasien mengeluh tidak nyaman dengan kondisinya
2. Pasien mengatakan tidak mampu rileks
3. Pasien mengeluh masih nyeri karena tindakan operasi (ureteroskopi) 1 hari yang lalu
Data Objective
1. Pasien tampak gelisah
2. Pasien tampak menunjukkan gejala distress terhadap penyakitnya
3. Pasien tampak merintih
4. Pasien tampak meringis
5. Tampak pola eleminasi berubah
6. Pasien tampak tidak mampu menuntaskan aktivitasnya
7. TD : 130/80 mmHg
Nadi : 85x/mnt
Respirasi : 20x/mnt
T : 36,50C
Faktor risiko :
1. Efek prosedur invasif
2. Penyakit kronis
3. Ketidakadekuatan pertahanan tubuh
Analisa Data
Post Op
No Analisa data Etiologi Masalah
1. Ds : Agen pencedera fisik Nyeri akut
- pasien mengeluh masih nyeri (prosedur operasi)
karena tindakan operasi 1 hari
yang lalu
Do :
- pasien tampak meringis
- pasien tampak gelisah
- TD : 130/80 mmHg
Nadi : 85x/mnt
Respirasi : 20x/mnt
T : 36,50C
Evaluasi
Post Op
Hari / Tanggal Pukul Diagnosa Evaluasi Paraf
Keperawatan (SOAPIE)
Rabu, 6 Januari 16.00 Nyeri akut b.d S : pasien mengatakan masih merasakan nyeri
2021 agen pencedera O :
fisiologis - pasien tampak meringis
- TD : 130/80 mmhg
- Skala nyeri
P : pasien mengatakan nyeri setelah operasi
Q : terasa seperti tertekan benda tajam
R : daerah pinggang
S : skala 7
T : mendadak
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
I : intervensi
- Mengobservasi lokasi nyeri
- Mengobservasi tingkat nyeri
- Mengobservasi respon nyeri
- Memberikan teknik untuk mengurangi rasa nyeri
- Berkolaborasi pemberian anti nyeri
E:
S : pasien mengatakan nyeri berkurang jadi skala 6
O : pasien tampak meringis
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
Rabu, 6 Januari 16.00 Gangguan rasa S : pasien mengatakan tidak nyaman dengan kondisinya
2021 nyaman b.d O : pasien tampak gelisah
kurang
A : masalah belum teratasi
pengendalian P : intervensi dilanjutkan
situasional (efek
I : intervensi
operasi)
- Mengidentifikasi gejala yang tidak menyenangkan (mis, mual, nyeri,
gatal, sesak)
- Memberikan posisi yang nyaman
- Memberikan kompres dingin atau hangat
- Menciptakan lingkungan yang nyaman
- Mendukung keluarga dan pengasuh terlibat dalam terapi/pengobatan
- Berkolaborasi pemberian analgesik, antipruritus, antihistamin, jika
perlu
E:
S : pasien mengatakan masih tidak nyaman dengan kondisinya
O : pasien tampak gelisah
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
Rabu, 6 Januari 16.00 Risiko infeksi S:-
2021
O:-
A : masalah tidak terjadi
P : intervensi dilanjutkan
I : Intervensi
- Memonitor tanda-tanda infeksi(kemerahan, keluar nanah, demam,
nyeri)
- Membatasi jumlah pengunjung (utk pencegahan infeksi yg berlebih
dengan banyak tamu)
- Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien
- Mempertahankan tehnik aseptik pada pasien berisiko tinggi (pastikan
semua tindakan bersih untuk pencegahan infeksi)
- Menjelaskan tanda dan gejala infeksi (kemerahan, keluar nanah,
demam, nyeri)
- Mengajarkan cara cuci tangan ke pasien da keluarga yang berkunjung
- Menganjurkan meningkatkan asupan nutrisi (edukasi makanan yang
sehat dan baik untuk pasien selesai operasi)
- Berkolaborasi pemberian antibiotik, jika perlu
E:
S:-
O:-
A : masalah tidak terjadi
I : intervensi dilanjutkan
Catatan Perkembangan
Post Op
Hari / Tanggal Pukul Diagnosa Evaluasi Paraf
Keperawatan (SOAPIE)
Kamis, 7 Januari 13.00 Nyeri akut b.d S : pasien mengatakan masih merasakan nyeri
2021 agen pencedera O :
fisiologis - pasien tampak meringis
- TD : 130/80 mmhg
- Skala nyeri
P : pasien mengatakan nyeri setelah operasi
Q : terasa seperti tertekan benda tajam
R : daerah pinggang
S : skala 6
T : mendadak
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
I : intervensi
- Mengobservasi lokasi nyeri
- Mengobservasi tingkat nyeri
- Mengobservasi respon nyeri
- Memberikan teknik untuk mengurangi rasa nyeri
- Berkolaborasi pemberian anti nyeri
E:
S : pasien mengatakan nyeri berkurang jadi skala 5
O : pasien tampak meringis
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
Kamis, 7 Januari 13.00 Gangguan rasa S : pasien mengatakan tidak nyaman dengan kondisinya
2021 nyaman b.d O : pasien tampak gelisah
kurang
A : masalah belum teratasi
pengendalian
situasional (efek P : intervensi dilanjutkan
operasi)
I : intervensi
- Mengidentifikasi gejala yang tidak menyenangkan (mis, mual, nyeri,
gatal, sesak)
- Memberikan posisi yang nyaman
- Memberikan kompres dingin atau hangat
- Menciptakan lingkungan yang nyaman
- Mendukung keluarga dan pengasuh terlibat dalam terapi/pengobatan
- Berkolaborasi pemberian analgesik, antipruritus, antihistamin, jika
perlu
E:
S : pasien mengatakan sudah mulai nyaman saat ini
O : pasien tampak tenang
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
Kamis, 7 Januari 13.00 Risiko infeksi S:-
2021
O:-
A : masalah tidak terjadi
P : intervensi dilanjutkan
I : Intervensi
- Memonitor tanda-tanda infeksi(kemerahan, keluar nanah, demam,
nyeri)
- Membatasi jumlah pengunjung (utk pencegahan infeksi yg berlebih
dengan banyak tamu)
- Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien
- Mempertahankan tehnik aseptik pada pasien berisiko tinggi (pastikan
semua tindakan bersih untuk pencegahan infeksi)
- Menjelaskan tanda dan gejala infeksi (kemerahan, keluar nanah,
demam, nyeri)
- Mengajarkan cara cuci tangan ke pasien da keluarga yang berkunjung
- Menganjurkan meningkatkan asupan nutrisi (edukasi makanan yang
sehat dan baik untuk pasien selesai operasi)
- Berkolaborasi pemberian antibiotik, jika perlu
E:
S:-
O:-
A : masalah tidak terjadi
I : intervensi dihentikan