Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.

A
DENGAN DEMAM TYPOID DIRUANG ANAK
RSUD. Dr. H. MOCH ANSARI SALEH

Untuk Menyelesaikan Tugas Profesi Keperawatan Anak


Program Profesi Ners

Disusun Oleh: Siti Muhibbah


NIM: 11194692010083

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MULIA
BANJARMASIN
2021
LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL KASUS : Demam Typoid


NAMA MAHASISWA : Siti Muhibbah
NIM : 11194692010083

Banjarmasin, Juli 2021

Mengetahui,
Preseptor Akademik, Preseptor Klinik,

Dini Rahmayani, S.Kep.,Ns.,MPH Riswan, S. Kep., Ns


NIK. 1166122004007 NIP 197901222003121002
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL KASUS : Demam Typoid


NAMA MAHASISWA : Siti Muhibbah
NIM : 11194692010083

Banjarmasin, Juli 2021

Menyetujui

Preseptor Akademik, Preseptor Klinik,

Dini Rahmayani, S.Kep.,Ns.,MPH Riswan, S. Kep., Ns


NIK. 1166122004007 NIP 197901222003121002

Mengetahui
Ketua Jurusan Program Studi Profesi Ners

Mohammad Basit, S.Kep., Ns., MM


NIK. 1166102012053
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MULIA
FORMAT PENGKAJIAN ANAK DALAM KONTEKS KELUARGA
(RUANG ANAK)

Nama Mahasiswa : Siti Muhibbah


Tempat Praktek : Ruang Anak RSUD Ansari Saleh
Tanggal Praktek : 28 Juni – 10 Juli 2021

I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS DATA
Nama : An. A Alamat : Banjarmasin
Tempat/Tgl.lahir : Banjarmasin Agama : Islam
Usia : 3 tahun Suku Bangsa : Banjar
Jenis Kelamin : Perempuan Pendidikan Ayah : SMA
Nama Ayah/Ibu : Tn. R Pendidikan Ibu : SMA
Pekerjaan Ayah/Ibu : Swasta

B. KELUHAN UTAMA
Keluarga pasien mengatakan pasien BAB cair 3x sebelum masuk RS

Riwayat kehamilan dan kelahiran


1. Prenatal: Ibu mengandung selama 10 bulan 9 hari
2. Intranatal: Proses persalinan normal tanpa penyulit
3. Postanatal: Kondisi bayi sehat, BB lahir : 3kg PB lahir : 52cm

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Keluarga pasien mengatakan mengatakan pada tanggal 22 Juni 2021 pasien BAB cair
tanpa ampas 3x sejak 1 minggu yang lalu, juga ada muntah sebanyak 2x dari pagi
sampai siang dirumah sakit, pasien juga demam sudah 2 hari sebelum masuk RS, sudah
dibawa ke puskesmas namun tidak kunjung sembuh. Pada saat dilakukan pengkajian
pada tanggal 29 Juni 2021, orang tua pasien mengatakan anaknya masih BAB cair 3
kali, muntah 2x, dan demam. Temp : 39,50

C. RIWAYAT PENYAKIT & KESEHATAN DAHULU/ MASA LALU


1. Penyakit waktu kecil: Pasien pernah menderita pilek biasa
2. Pernah dirawat di RS: Pasien tidak pernah dirawat di RS sebelumnya
3. Obat- obatan yang digunakan: -
4. Tindakan (operasi): Pasien tidak pernah menjalani operasi sebelumnya
5. Alergi: : Pasien tidak mempunyai alergi khusus
6. Kecelakaan: Pasien tidak pernah mengalami kecelakaan
7. Imunisasi: Imunisasi pasien lengkap
D. RIWAYAT DAN KESEHATAN KELUARGA (Disertai genogram 3 Generasi, Identitas
(Nama, Umur) Status kesehatan.

Keluarga pasien mengatakan memiliki riwayat penyakit hipertensi,tetapi tidak memiliki


penyakit DM dan penyakit keturunan lainnya.

 

Keterangan :
: Perempuan : Sakit
: Laki-laki : Tinggal serumah
 : Meninggal

E. RIWAYAT SOSIAL
1. Yang mengasuh: Kedua orang tua
2. Hubungan dengan anggota keluarga: Kandung
3. Hubungan dengan teman sebaya: Baik
4. Pembawaan secara umum: Baik
5. Lingkungan rumah: Aman dan dekat dengan layanan fasilitas kesehatan

F. KEBUTUHAN DASAR (di RS dan di Rumah)


1. Makanan yang disukai/tidak disukai : Cokelat
Selera : Dirumah : Baik
: Di RS : Nafsu makan Menurun, keluarga pasien
mengatakan pasien cuma menghabiskan
makanan yang disajikan dari RS ¼ porsi
Alat makan yang dipakai : Dirumah : Sendok dan garpu
: Di RS : Sendok Garpu
Pola makan / jam : Dirumah : 3x sehari
: Di RS : 3x sehari
2. Pola tidur : Dirumah : Tidur malam hari jam 9-5 pagi
: Di RS : Tidur malam hari jam 9-5 pagi
Kebiasaan sebelum tidur : Meminum susu
Tidur siang : Dirumah : Ya, jam 2-4 sore
: Di RS : Ya, jam 2-4 sore
3. Mandi : Dirumah : 2x/hari
: Di RS : Di seka 2x/hari
4. Aktivitas bermain : Dirumah : aktif saat dirumah
: Di RS : pasif saat di RS
5. Eliminasi : Dirumah : BAB 1x/hari, BAK 6-7x/hari
: Di RS : BAB 1x/hari, BAK 6-8x/hari
G. KEADAAN KESEHATAN SAAT INI
1. Diagnosa medis : Demam typoid
2. Tindakan Operasi :-
3. Status nutrisi :Status nutrisi anak berada di garis 0/median (gizi
normal)
4. Status cairan : 12.5 Kg ->> (12.5kg x 100ml) = 1.250ml/hari
5. Aktivitas : Pasif
6. Tindakan keperawatan : -
7. Pemeriksaan laboratorium : -
8. Hasil rontgen :-
9. Data tambahan :-

H. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Lemah, kesadaran composmentis

TB/BB (persentile) : 110 cm/ 12.5 kg

Lingkar kepala :-

Mata : Skala tidak ikterik, tidak ada strabismus dan tidak ada
keluhan pengelihatan pada anak

Hidung : Hidung tidak ada sekret, tidak ada polip, pernapasan cuping
hidung (-)

Mulut : Warna bibir kemerahan, jumlah gigi 20, tidak ada sariawan
pada mukosa bibir/pipi, mukosa bibir tampak kering, kondisi
umum mulut dan gigi bersih, lidah tampak bersih

Telinga : Telinga tampak simetris kiri dan kanan, tampak bersih, tidak
ada cairan yang keluar, tidak ada nyeri, tidak ada keluhan
pendengaran

Dada : Dada tampak simetris, bentuk dada normal chest, tidak ada
nyeri tekan pada dada, tampak kedua lapang dada
mengembang bersamaan saat fase inspirasi

Jantung – Paru
Inspeksi : Tampak iktus kordis kuat angkat, tidak ada lesi, bentuk
normal chest, tidak tampak penggunaan otot bantu
pernafasan
Palpasi : Pengembangan dada simetris, teraba taktil fremitus dikedua
lapang dada, Iktus kordis teraba kuat,
Perkusi : Batas jantung atas pada ICS 2 sinistra, batas jantung bawah
ICS 5 sinistra, batas pinggang jantung ICS 5 sinistra mid
aksila
Auskultasi : Suara jantung terdengar S1 S2 tunggal, suara paru
terdengar sonor

Perut
Inspeksi : Perut tampak tidak mengalami pembesaran, tidak tampak
asites, tetapi tampak kembung
Auskultasi : Bising usus : 16x/menit
Palpasi : Ada nyeri tekan, tidak teraba massa
Perkusi : Terdengar suara hipertimpani pada abdomen

Punggung : Tidak ada kelainan, bentuk tulang belakang normal

Genitalia : Tampak bersih

Ekstremitas :
4444 4444
4444 4444

Keterangan:
0 = Tidak ada pergerakan otot
1 = Pergerakan otot yang terlihat, namun tidak ada pergerakan sendi
2 = Pergerakan sendi, namun tidak dapat melawan gravitasi
3 = Pergerakan melawan gravitasi, namun tidak melawan tahanan
4 = Pergerakan melawan tahanan, namun kurang dari normal
5 = Kekuatan normal

Kulit : Warna kulit putih, tidak ada edema, tidak tampak pelebaran
pembuluh darah, turgor kulit kembali dalam <2 detik, kulit
teraba hangat

Tanda vital
Nadi : 92x/menit
Frekuensi napas : 28x/menit
Suhu : 39.5oC
Saturasi : 97 % (tanpa O2)

I. PENGKAJIAN HOSPITALISASI
1. Pengalaman sebelumnya terhadap sakit yang membuat trauma pada anak dan
keluarga: Sebelumnya anak pernah menderita demam dan batuk- batuk, akan
tetapi tidak sampai dibawa ke RS hanya diobati dengan obat warung dan kemudian
sembuh dalam 2-3 hari
2. Sistem pendukung yang tersedia saat anak sakit:
Anak mempunyai BPJS kesehatan yang digunakan keluarga untuk anak berobat
difasilitas pelayanan kesehatan
3. Kemampuan koping yang dimiliki anak:
Kemampuan koping anak kurang bagus karena anak sering rewel terutama saat
sakit dan dirawat di RS
4. Kemampuan koping yang dimiliki keluarga :
Keluarga menghadapi masalah yang sedang dialami anaknya dengan cukup
tenang sehingga dapat mencari jalan keluar terbaik untuk kesembuhan si anak
5. Reaksi anak dan keluarga terhadap perpisahan yang dialami anak : -
6. Reaksi anak dan keluarga terhadap perlukaan, prosedur medis dan tindakan
keperawatan yang dialami anak
Reaksi anak cukup rewel karena anak tidak pernah dirawat di RS sebelumnya dan
reaksi keluarga langsung tanggap dalam mendampingi dan menenangkan si anak
7. Reaksi anak dan keluarga terhadap kehilangan yang dialami anak : -
8. Reaksi anak dan keluarga terhadap rasa nyeri/ rasa sakit yang dialami anak : -
9. Reaksi anak dan keluarga terhadap perubahan lingkungan dan kebiasaan sehari-
hari :
Reaksi anak kurang adaptif terhadap perubahan kondisi lingkungan sekitar yang
terbiasa sehari-hari di sekolah dan bermain dirumah, saat ini dirawat terbaring
dirumah sakit
10. Reaksi anak dan keluarga terhadap kondisi kesehatan, penyakit yang bertambah
parah/buruk/komplikasi:
Anak merasakan kesedihan yang mendalam dan keluarga merasa gelisah terhadap
kondisi terkini dari anak tersebut

J. PENGKAJIAN RESIKO JATUH PADA BAYI/ ANAK


Parameter Kriteria Nilai Skor
< 3 tahun 4 √
3 – 7 tahun 3
Umur
7 – 13 tahun 2
≥ 13 tahun 1
Laki-laki 2
Jenis Kelamin
Perempuan 1 √
Kelainan neurologi 4
Perubahan dalam oksigenasi (masalah 3
sal. Nafas, anemia, dehidrasi,
Diagnosis anoreksia, sakit kepala, sinkop/pusing,
SKRINING RISIKO JATUH (Humpthy Dumpty)

dll)
Kelainan psikis/ perilaku 2
Diagnosis lain 1
Tidak menyadari keterbatasan 3
Gangguan
Lupa akan keterbatasan diri 2
Kognitif
Sadar akan kemampuan sendiri 1 √
Riwayat jatuh dari tempat tidur saat 4
bayi – anak
Faktor Pasien menggunakan alat bantu atau 3
Lingkungan tempat tidur bayi/ pencahayaan
Pasien berada di tempat tidur 2 √
Rawat Jalan 1
Respon Dalam 24 jam 3 √
terhadap Dalam 48 jam 2
operasi/ obat >48 jam/ tidak ada 1
penenang/
efek anastesi
Bermacam-macam obat digunakan: 3
obat sedative (diluar pasien ICU yang
sedang mengalami sedasi dan
Penggunaan paralisis), hipnotik, barbiturate,
obat fenotiazin, antidepresan, laksatif,
diuretic, narkotik
Salah satu dari pengobatan diatas 2
Pengobatan lain/tidak ada 1 √
Skor 7 – 11 : Risiko rendah 12
untuk jatuh Skor Minimal : 7
TOTAL
Skor ≥ 12 : Risiko tinggi Skor Maksimal : 23
untuk jatuh

K. PENGKAJIAN FLEBITIS
Tanda dan gejala:
o Tempat penusukan tampak sehat o Adanya kemerahan
o Adanya nyeri : o Adanya pembengkakan
o Di dekat tempat penusukan o Vena teraba keras
o Pada tempat penusukan o Pireksia
o Di sepanjang kanula
*) Beri tanda centang () pada tanda
dan gejala dari phlebitis yang
muncul ()
Grade Phlebitis/ Interpretasi 0 / Tidak ada phlebitis
Visual Infusion Phlebitis Scale
Tanda dan Gejala Grade/ Intervensi
Interpretasi
Derajat
Tempat penusukan Tidak ada tanda Observasi tempat
0
tampak sehat phlebitis penusukan kanula
Terdapat salah satu
dari tanda berikut:
Kemungkinan
 Nyeri didekat Observasi tempat
1 tanda-tanda
tempat penusukan penusukan kanula
pertama phlebitis
 Kemerahan di dekat
tempat penusukan
Terdapat dua dari
tanda berikut:
 Adanya nyeri Ganti tempat
tempat penusukan Stadium dini penusukan kanula
2
phlebitis Pikirkan terapi
 Adanya kemerahan lanjutan
 Adanya
pembengkakan
Terdapat semua dari
tanda berikut:
 Nyeri disepanjang Ganti tempat
kanula Stadium moderat penusukan kanula
3
phlebitis Pikirkan terapi
 Adanya kemerahan lanjutan
 Adanya
pembengkakan
Terdapat semua dari
tanda berikut:
 Nyeri disepanjang Tahap lanjutan Ganti tempat
kanula phlebitis atau penusukan kanula
4
 Adanya kemerahan awal Pikirkan terapi
 Adanya thrombophlebitis lanjutan
pembengkakan
 Vena teraba keras
Terdapat semua dari
tanda berikut:
 Nyeri disepanjang
kanula Lakukan terapi
 Adanya kemerahan Stadium lanjutan Ganti kanula dan
5
thrombophlebitis tempat
 Adanya penusukannya
pembengkakan
 Vena teraba keras
 Pireksia
M. PEMERIKSAAN PENUNJANG
No Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan
1 RBC 4.53 5.0-18.0 10^6/uL
2 HGB 10.5 12.7-18.7 g/dL
3 HCT 32.0 42-62 %
4 MCV 70.6 80-100 fl
5 MCH 23.2 23-31 pg
6 MCHC 32.8 26-34 g/dL
7 PLT 260 200-450 10^3/uL
8 RDW-SD 38.4 35-56 fl
9 RDW-CV 15.1 11-16 %
10 PDW 6.7 9.0-17.0 fl
11 MPV 8,0 6.5-12.0 fl
12 P-LCR 9,6 %
13 PCT 0,21 %
14 WBC 7.12 5.0-18.0 10^3/uL
15 NEUT 4.87 10^3/uL
16 LYMPH 1.51 10^3/uL
17 MONO 0,73 10^3/uL
18 EO 0,00 10^3/uL
19 BASO 0,01 10^3/uL
20 IG 0,02 10^3/uL

WIDAL SLIDE TEST


Antigen 1/40 1/80 1/160 1/320 1/640
Salmonella typhi O + + + + Neg
Salmonella typi H + + + + Neg
Salmonella paratyphi A (O) + + + + Neg
Salmonella paratyphi B (O) + + + + Neg

N. TERAPI FARMAKOLOGI
 Infus D5 ¼ NS 1000 cc/24 jam → 14 tpm (makro)
 Injeksi dexamethasone 3 x 2 mg (Intravena)
 Injeksi ondansentron 3 x 1 mg (intravena)
 Injeksi antrain 125mg (intravena, K/P)
 Injeksi ceftriaxone 2 x 600 mg (Intravena)
 Injeksi paracetamol 4 x 150 mg (Intravena)
 Zink 1 x 1 ml (Oral)

O. INFORMASI LAINNYA
-

P. DATA FOKUS
Data Subjektif:
 Keluarga mengatakan pasien BAB cair 3x
 Keluarga mengatakan pasien demam 2 hari, masih turun naik
 Keluarga mengatakan pasien mengatakan muntah 2x

Data Objektif:
 Klien tampak lemah
 Mukosa bibir tampak kering
 Frekuensi BAK menurun
 Suhu : 39.5oC
 Kulit teraba panas

Q. ANALISIS DATA
DATA KLIEN MASALAH
ETIOLOGI
(Data Subjektif dan Data Objektif) KEPERAWATAN

DS :
 Keluarga mengatakan klien Hipertermia Proses Penyakit
mengalami demam
DO :

 Mukosa bibir tampak kering


 Kulit teraba hangat
 Suhu : 39.5oC
 Widal slide test:
Salmonella typhi O 1/320 (+)
Salmonella typhi H 1/320 (+)
Faktor-faktor resiko Resiko
- Kehilangan cairan secara aktif hipovolemia
- Kekurangan intake cairan
Faktor-faktor resiko Resiko defisit
- Ketidakmampuan menelan makanan nutrisi
R. DIAGNOSA MASALAH
 Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit
 Resiko Hipovolemia
 Resiko defisit nutrisi

S. PRIORITAS MASALAH
 Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit
 Resiko hipovolemia
 Resiko defisit nutrisi

T. RENCANA KEPERAWATAN

Tgl Pengkajian : 29-6-2021 Nama Pasien : An. A Alamat rumah : Banjarmasin


Nama Mhs : Siti Muhibbah Umur : 3 Thn Nama ayah / ibu : Tn. R
Ruang Praktek : Ruang Anak Jenis Kelamin : P Telepon yang dihubungi :
Nama Dokter : No. Rekam Medis : 47-xx-xx Diagnosa Medis : Gea +
dehidrasi ringan
Hari/ Diagnosa SLKI SIKI
No
Tanggal Keperawatan
1 29 Juni Hipertermia Termoregulasi Manajemen Hipertermia
2021 Diharapkan setelah Observasi
diberikan tindakan  Identifikasi penyebab
selama 1 x 8 jam, hipertermia (mis.
termoregulasi membaik Dehidrasi, terpapar
dengan kriteria hasil : lingkungan panas,
 Suhu tubuh dari penggunaan incubator
memburuk (1) ke dll)
membaik (5)  Monitor suhu tubuh
 Suhu kulit dari  Monitor Kadar elektrolit
memburuk (1) ke  Monitor haluaran urin
membaik (5)  Monitor komplikasi
akibat hipertermia

Terapeutik
 Sediakan lingkungan
yang dingi
 Longgarkan atau
lepaskan pakaian
 Basahi dan kipasi
permukaan tubuh
 Berikan cairan oral
 Ganti linen setiap hari
atau lebih sering jika
mengalami
hyperhidrosis
 Lakukan pendinginan
eksternal (mis. kompres
dingin)
 Hindari pemberian
antipiretik atau aspirin
 Berikan oksigen, jika
perlu

Edukasi
 Anjurkan tirah baring

Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian
cairan dan elektrolit
intravena, jika perlu
2 29 Juni Resiko hipovolemia Status Cairan Manajemen Hipovolemia
2021 Diharapkan setelah Observasi
dilakukan tindakan  Periksa tanda dan gejala
keperawatan selama 1 hipovolemia (mis.
x 8 jam, status cairan frekuensi nadi
membaik dengan meningkat, nadi teraba
kriteria hasil : lemah, turgor kulit
 Turgor kulit dari menurun, membran
menurun (1) ke mukosa kering, volume
meningkat (5) urin menurun)
 Output urine dari  Monitor intake dan
menurun (1) ke output cairan
meningkat (5)
 Perasaan lemah Terapeutik
dari Meningkat (1)  Hitung kebutuhan cairan
ke menurun (5)  Berikan asupan cairan
 Frekuensi nadi dari oral
dari memburuk (1)
ke membaik (5) Edukasi
 Kadr HB dari  Anjurkan
memburuk (1) ke memperbanyak asupan
membaik (5) cairan oral
 Suhu tubuh dari  Anjurkan menghindari
memburuk (1) ke perubahan posisi
membaik (5) mendadak

Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian
cairan IV (NaCl, RL)
 Kolaborasi pemberian
cairan IV hipotonis
(glukosa, NaCl 0,4%)
3 29 Juni Resiko defisit Status Nutrisi Manajemen Nutrisi
2021 nutrisi Diharapkan setelah Observasi
dilakukan tindakan  Identifikasi status nutrisi
keperawatan selama 1  Identifikasi alergi dan
x 8 jam, status nutrisi intoleransi makanan
membaik dengan  Identifikasi makanan
kriteria hasil : yang disukai
 Diare dari  Monitor asupan
meningkat (1) ke makanan
menurun (5)
 Porsi makanan Terapeutik
yang dihabiskan  Lakukan oral hygiene
dari menurunk (1) sebelum makan, jika
ke meningkat (5) perlu
 Nafsu makan dari  Sajikan makanan secara
dari memburuk (1) menarik dan suhu yang
ke membaik (5) sesuai
 Frekuensi  Berikan makanan tinggi
mamakan dari serat untuk mencegah
menurun (1) ke konstipasi
meningkat (5)
 Berikan suplemen
 IMT dari memburuk makanan, jika perlu
(1) ke membaik (5)
Edukasi
 Anjurkan posisi duduk,
jika mampu

Kolaborasi
 Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
nutrien yang dibutuhkan,
jika perlu

U. IMPLEMENTASI dan catatan perkembangan


Hari/ Nomor
No Pukul Implementasi Evaluasi tindakan Paraf
Tanggal Diagnosa
1 29 Juni 14.00 1  Mengidentifikasi S:
2021 penyebab hipertermia Keluarga
(mis. Dehidrasi, terpapar mengatakan anak
lingkungan panas, masih mengalami
penggunaan incubator demam
dll)
 Memonitor suhu tubuh O:
 Memonitor haluaran urin  Kulit teraba
 Memonitor komplikasi hangat
akibat hipertermia  Suhu tubuh
 Menyediakan 38,5oC
lingkungan yang dingin  Mukosa bibir
 Melonggarkan atau tampak kering
lepaskan pakaian  Takipnea
 Memberikan cairan oral 40x/mnt
 Mengganti linen setiap
hari atau lebih sering A:
jika mengalami Masalah belum
hyperhidrosis teratasi
 Melakukan pendinginan
eksternal (mis. kompres P:
dingin) Intervensi
 Anjurkan tirah baring dilanjutkan
 Melakukan pemberian  Memonitor suhu
cairan dan elektrolit tubuh
intravena sesuai advist  Memonitor
dokter komplikasi akibat
hipertermia
 Melakukan
pendinginan
eksternal
(kompres)
2 29 Juni 14.30 2  Memeriksa tanda dan S:
2021 gejala hipovolemia (mis.  -
frekuensi nadi O:
meningkat, nadi teraba Nadi: 92x/menit
lemah, turgor kulit Frekuensi
menurun, membran napas:28x/menit
mukosa kering, volume Suhu: 39.5oC
urin menurun) Saturasi: 97 %
 Memonitor intake dan (tanpa O2)
output cairan Turgor kulit < 2
 Menghitung kebutuhan detik
cairan (BB x 1000) A:
 Menganjurkan dan Masalah tidak terjadi
memberikan
memperbanyak asupan P:
cairan oral(oralit) Intervensi
 Menganjurkan dilanjutkan
menghindari perubahan  Memonitor tanda-
posisi mendadak (spt, tanda
dari duduk langsung hipovolemia
berdiri tiba-tiba)  Memberikan
 Mengkolaborasikan cairan IV
pemberian cairan IV  Memonitor intake
(NaCl, RL) dan output cairan
 Mengkolaborasikan
pemberian cairan IV
hipotonis (glukosa, NaCl
0,4%)
3 29 Juni 15.00 3  Mengidentifikasi status S:
2021 nutrisi  Ibu pasien
 Mengidentifikasi alergi mengatakan
dan intoleransi makanan Nafsu makan
 Mengidentifikasi pasien
makanan yang disukai mengatakan
 Memonitor asupan pasien cuma
makanan menghabiskan
 Menyajikan makanan makanan yang
secara menarik dan
disajikan dari
suhu yang sesuai
RS ¼ porsi
 Memberikan makanan
 Ibu pasien
tinggi serat untuk
mencegah konstipasi mengatakan
 Memberikan suplemen pasien masih
makanan BAB cair 3 x
 Menganjurkan posisi
duduk O:
 Berkolaborasi dengan  IMT:
ahli gizi untuk  Makanan
menentukan jumlah tamapak tersisa
kalori dan jenis nutrien dari makanan
yang dibutuhkan, jika yang disajikan
perlu
A:
Masalah belum
teratasi

P:
Intervensi
dilanjutkan
 Memonitor
asupan makanan
 Menyajikan
makanan secara
menarik
 Berkolaborasi
dengan ahli gizi
V. EVALUASI
Instruksi PPA
Profesional Termasuk pasca
Masalah Evaluasi Paraf (nama,
No Hari / Tanggal Pukul Pemberi bedah/kemoterapi
Keperawatan (SOAPIE) paraf, tgl, jam)
Asuhan (ditulis jelas dan
rinci)
1 29 Juni 2021 14.00 Hipertermia Siti Muhibbah S:
Keluarga mengatakan anak masih
mengalami demam

O:
 Kulit teraba hangat
 Suhu tubuh 38,5oC
 Mukosa bibir tampak kering

A : Masalah belum teratasi


P : Intervensi dilanjutkan
I:
 Memonitor suhu tubuh
 Memonitor komplikasi akibat
hipertermia
 Melakukan pendinginan eksternal
(kompres)

E:
 Keluarga mengatakan pasien masih
mengalami panas
 Kulit teraba hangat, suhu tubuh
39.5o C
2 29 Juni 2021 14.30 Resiko Siti Muhibbah S:
hipovolemia  -
O:
Nadi: 92x/menit
Frekuensi napas:28x/menit
Suhu: 39.5oC
Saturasi: 97 % (tanpa O2)
Turgor kulit < 2 detik

A : Masalah tidak terjadi

P : Intervensi dilanjutkan
I :
 Memonitor tanda-tanda hipovolemia
 Memberikan cairan IV
 Memonitor intake dan output cairan
3 29 Juni 2021 15.00 Resiko defisit Siti Muhibbah S:
nutrisi  -
O:
 IMT:
 Makanan tamapak tersisa dari
makanan yang disajikan

A : Masalah tidak terjadi

P : Intervensi dilanjutkan
I :
 Memonitor asupan makanan
 Menyajikan makanan secara menarik
 Berkolaborasi dengan ahli gizi
4 30 Juni 2021 14.00 Hipertermia Siti Muhibbah S:
Keluarga mengatakan anak masih
mengalami demam

O:
 Kulit teraba hangat
 Suhu tubuh 38oC
 Mukosa bibir tampak kering

A : Masalah belum teratasi


P : Intervensi dilanjutkan
I:
 Memonitor suhu tubuh
 Memonitor komplikasi akibat
hipertermia
 Melakukan pendinginan eksternal
(kompres)

E:
 Keluarga mengatakan pasien masih
mengalami panas
 Kulit teraba hangat, suhu tubuh 38o
C
5 30 Juni 2021 14.30 Resiko Siti Muhibbah S:
hipovolemia  -
O:
 -
A : Masalah tidak terjadi
P : Intervensi dilanjutkan
I :
 Memonitor tanda-tanda hipovolemia
 Memberikan cairan IV
 Memonitor intake dan output cairan
6 30 Juni 2021 15.00 Resiko defisit Siti Muhibbah S:
nutrisi  -
O:
 -

A : Masalah tidak terjadi

P : Intervensi dilanjutkan
I :
 Memonitor asupan makanan
 Menyajikan makanan secara menarik
 Berkolaborasi dengan ahli gizi
7 1 Juli 2021 14.00 Hipertermia Siti Muhibbah S:
Keluarga mengatakan anaknya sudah
tidak demam

O:
 Kulit teraba hangat
 Suhu tubuh 37,5oC
 Mukosa bibir tampak kering

A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
8 1 Juli 2021 14.30 Resiko Siti Muhibbah S:
hipovolemia  -
O:
 -
A : Masalah tidak terjadi

P : Intervensi dilanjutkan
I :
 Memonitor tanda-tanda hipovolemia
 Memberikan cairan IV
 Memonitor intake dan output cairan
9 1 Juli 2021 15.00 Resiko defisit Siti Muhibbah S:
nutrisi  -
O:
 -

A : Masalah tidak terjadi

P : Intervensi dilanjutkan
I :
 Memonitor asupan makanan
 Menyajikan makanan secara menarik
 Berkolaborasi dengan ahli gizi
W. Discharge Planning
Perawat dapat memberikan discharge planning kepada pasien dan
keluarga dirumah berupa :
1. Menjelaskan penyebab demam
2. Mengajarkan untuk mencegah komplikasi demam
3. Mengajarkan untuk mencegah penyakit demam, ajarkan standar
pencegahan
4. Mengajarkan perawatan anak, pemberian makanan dan minuman
yang dianjurkan
5. Mengajarkan mengenal tanda-tanda dehidrasi, ubun-ubun dan mata
cekung, turgor kulit tidak elastis membran mukosa kering
6. Jelaskan obat-obatan yang diberikan, efek samping dan
kegunaannya

Banjarmasin, Juli 2021

Siti Muhibbah

Anda mungkin juga menyukai