Disusun untuk memenuhi tugas stase Gerontik Program Studi Profesi Ners
STIKES dr. Soebandi Jember
Disusun Oleh :
1.3 Tujuan
TujuanUmum :
Pembaca mengetahui lebih dalam asuhan keperawatan pada lansia dengan
hipertensi
Tujuan Khusus :
a. Untuk mengetahui pengkajian pada keperawatan lansia dengan hipertensi
b. Untuk mengetahui asuhan keperawatan yang tepat pada lansia dengan
hipertensi
1.4 Manfaat
a. Bagi lansia
Lansia dapat menghindari dan mengontrol kejadian hipertensi, atau dapat
menurunkan tekanan darah pada lansia
b. Mahasiswa
Dapat menerapkan dilahan praktek asuhan keperawatan yang telah
dituliskan
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELOMPOK 2
DI WISMA SERUNI 1 DAN ASOKA PANTI SOSIAL TERSNA WREDA
BONDOWOSO
A. PENGKAJIAN
1. Karakteristik Penghuni
a. Berdasarkan umur
Karakteristik Laki- Prosentase
umur Perempuan laki Jumlah
< 60 - - -
60 – 70 5 3 8
71 – 90 4 2 6
> 90 - - -
Jumlah 9 5 14 100 %
b. Berdasarkan pendidikan
Tingkat Pendidikan Jumlah Prosentase
Tidak sekolah - -
Sekolah rakyat - -
Tamat SD/sederajat 11 100%
Tamat SMP/sederajat 2 -
Tamat SMA 1 -
Jumlah 14 100%
c. Berdasarkan agama
Agama Jumlah Prosentase
Muslim 14 100%
Non Muslim - -
Jumlah 14 100%
2. Data Khusus
a. Biologis
1) Keadaan kesehatan
Keluhan Lansia
SERUNI 1
Ny.M Gangguan pendengaran, Strok, Hipertensi,
TD : 150/90
Ny. W TD : 120/80
Ny. R Pegal pegal, Demensia TD : 130/90
Tn. B Pegal pegal, TD : 130/80
Tn.S Penurunan penglihatan, Pusing, Hipertensi,
TD : 140/80
Tn. J Gangguan pendengaran, TD : 80/60
Tn. N Gg penglihatan, Demensia, Pusing, Hipertensi,
TD : 160/100
Tn. S Katarak, gangguan penglihatan, Pusing, susah
tidur, Hipertensi, TD : 160/110
ASOKA
Ny. J TD : 150/100, Pusing, gngg tidur, Hipertensi
Ny. M TD : 160/80 Pegal pegal, HT
Ny. S TD : 120/80, Nyeri lutut
Ny. E TD : 130/80, Gangguan pendengaran
Ny. S TD : 140/90, Hipertensi, gangguan tidur
Ny. J TD : 150/90, pusing, nyeri lutut, Hipertensi
c. Spiritual
1) Ketaatan beribadah
Semua lansia di wisma beragama Islam dan sebagian besar mereka
tidak melakukan sholat, hanya 3 lansia yang rutin melakukan sholat
5 waktu untuk mendekatkan diri kepada yang Maha Kuasa dan
sebagai bekal di akhirat. Semua lansia percaya akan tibanya
kematian dan lansia pasrah bila kematian menjemput mereka.
2) Keyakinan tentang kesehatan
Lansia percaya bahwa sakit dan sehat adalah hal yang wajar terjadi
pada manusia. Beberapa lansia sering mengeluh pegal dan nyeri,
biasanya jika hal itu terjadi mereka biasanya menggunakan minyak
kayu putih atau balsem pada daerah yang terasa sakit. Cara
tersebut cukup mengurangi rasa sakit.
d. Keadaan lingkungan
1) Penerangan
Ruangan umumnya mendapatkan penerangan yang kurang,
jumlah lampu dalam ruangan ada 1 buah dengan daya 5 watt.
Penerangan pada siang hari hanya didapatkan dari pintu kamar,
tetapi ada 1 kamar diwisma seruni yang pintunya selalu tertutup
sehingga tidak mendapatkan peneranagan yang cukup disiang hari,
2) Kebersihan dan kerapihan
Secara umum kondisi ruangan tidak rapi dan stiap bed tersusun
beraturan. Kamar lansia juga terasa pengap dan pencahayaan
kurang. Beberapa kamar lansia terlihat kotor, demikian juga pada
di kamar mandi. Kamar mandi yang berlumut dan juga tidak
terdapat pegangan dan lantai tampak licin
3) Sirkulasi udara
Diwisma seruni 1 sirkulasi udara secara umum kurang baik karena
di wisma terdapat cendela tetapi cendela tidak pernah terbuka,
terdapat 1 kamar wisma seruni 1 yang tidak terdapat cendela, jadi
sirkulasi hanya didapatkan dari pintu, tetapi 1 kamar pintunya
selalu tertutup. Diwisma Asoka terdapat 2 cendela yang dibuka
dan pintu yang selalu terbuka
ANALISA DATA
Ny M. TD : 150/90 mmHg
Ny W. TD : 120/80 mmHg
Tn B. TD : 130/80 mmHg
Tn S. TD : 140/80 mmHg
Tn J. TD : 80/60 mmHg
Tn N. TD : 160/100 mmHg
Ny R. TD : 130/90 mmHg
Tn S. TD : 160/110 mmHg
3 lansia memegangi kepala
dengan ekspresi wajah
meringis
DS
2. Malas
2 Pasien mengatakan malas
Defisit
melakukan aktivitas, dan Perawatan diri
mengatakan kadang kadang Mandi 1x sehari
mandi 1x sehari, sikat gigi 1x
sehari, kramas seminggu 1x
Penampilan tidak
DO bersih, tidak rapi,
2 lansia terlihat berpenampilan bau badan
tidak bersih dan tidak rapi,
tercium bau badan dengan
Defisit perawatan
pakaian yang seadanya
diri
Kondisi kamar pasien juga
terasa pengap pencahayaan
kurang dan berbau pada
beberapa ruangan
3. DS
Resiko cedera
Sekitar 3 orang lansia Gangguan
mengeluh gangguan penglihatan
penglihatannya
Sebagian besar lansia Aktifitas
mengatakan tubuhnya terasa
lemas untuk beraktifitas
Resiko cedera
DO
Di kamar mandi tidak terdapat
pegangan pengaman
Lansia tampak lambat dalam
melakukan aktifitas
Lantai di kamar mandi agak
licin. Terutama saat basah.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
3.
Resiko cedera b.d penurunan fungsi penglihatan, lingkungan yang tidak
aman, kelemahan umum ditandai dengan terdapat gangguan penglihatan,
lantai kamar mandi yang licin, tidak ada pengaman dikamar mandi
4.
INTERVENSI KEPERAWATAN
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
NAMA
DITEGAKKAN / NOC DAN INDIKATOR URAIAN AKTIVITAS RENCANA
NO TANGGAL DAN TTD
KODE TINDAKAN (NIC)
SERTA SKOR AWAL DAN SKOR TARGET PERAWAT
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1. 25 Oktober Nyeri akut Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama Manajemen nyeri ( 1400 )
2017 berhubungan 4x24 jam nyeri yang dialami lansia di wisma 1. Lakukan pengkajian nyeri ( lokasi,
dengan agen seruni 1 teratasi Karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
cedera biologis Kriteria Hasil : intensitas, faktor pencetus )
yang ditandai Kontrol Nyeri ( 1605 ) 2. Gali bersama klien faktor faktor yang
dengan 3 lansia Kode Indikator S.A S.T dapat menurunkan dan memperberat
pusing kepala, 160502 Mengenali kapan 4 5 nyeri
skala nyeri nyeri terja di 3. Berikan informasi tentang nyeri,
160501 Menggambarkan 2 5
sedang 4-6, wajah penyebab, antisipasi
faktor penyebab nyeri
mringis, 160504 Menggunakan 2 5 4. Kendalikan faktor lingkungan yang dapat
memegangi tindakan pengurangan mempengaruhi respon pasien
kepala, 50% nyeri tanpa analgesik ( membersihkan wisma dan memberikan
lansia mengalami 160511 Melaporkan nyeri 3 5 aroma terapi disetiap kamar )
hipertensi yang terkontrol Evidence based :
Keterangan : Chuang et al (2014) mengatakan
1 : Tidak pernah menunjukan bahwa pemaparan aromaterapi lavender
2 : jarang menunjukan selama 20 menit dapat menurunkan
3 : kadang kadang menunjukan stress sehingga efektif dalam
4 : sering menunjukan menurunkan tekanan darah dan denyut
5 : konsisten menunjukan jantung.
Aromaterapi ini dilakukan selama 2
kali sehari selama 3 hari dan dilakukan
pada hipertensi grade 2.
5. Ajarkan prinsip manajemen nyeri
nonfarmakologi.
Dalam hal ini nyeri yang dialami klien
adalah pusing yang disebabkan oleh
hipertensi, manajemen nonfarmakologi
untuk menurunkan tekanan darah
( hidroterapi rendam kaki air hangat)
Evidance based :
Terapi rendam air hangat membantu
meningkatkan sirkulasi darah dengan
memperlebar pembuluh darah sehingga
lebih banyak oksigen dipasok ke jaringan
yang mengalami pembengkakan.
Perbaikan sirkulasi darah juga
memperlancar sirkulasi getah bening
sehingga membersihkan tubuh dari racun
(Chaiton, 2002).
Prinsip kerja dari hidroterapi rendam
hangat ini yaitu dengan menggunakan air
hangat yang bersuhu sekitar 40 - 500C
secara konduksi dimana terjadi
perpindahan panas dari air hangat ke
tubuh sehingga akan menyebabkan
pelebaran pembuluh darah dan dapat
menurunkan ketegangan otot. Terapi
rendam air hangat dilakukan pada klien
hipertensi grade 2. Hidroterapi rendam
hangat ini, dilakukan 20 menit sekali
selama 7 hari berturut-turut setiap pagi
hari. (Perry & Potter, 2006).,
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
DIAGNOSA
KEPERAWATAN EVALUASI
NO DITEGAKKAN IMPLEMENTASI NAMA
(PERBANDINGAN SKOR AKHIR TERHADAP SKOR
/KODE DIAGNOSA DAN TTD
AWAL DAN SKOR TARGET)
KEPERAWATAN PERAWAT