Anda di halaman 1dari 22

FORMAT PENGKAJIAN

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK DI KELUARGA

1. PENGKAJIAN
I. Data Umum
1. Nama KK : Tn.B
2. Alamat dan Telepon : DSN I Kampung Mahligai RT 001 / RW 001 Pulau
Gadang
3. Pekerjaan KK : Menyadap Karet
4. pendidikan KK : SD
5. Komposisi keluarga dan Genogram :

Hub

Umur / Pekerjaan Keterangan


Nama JenisKelamin Dgn Pendidikan
NO TTL

KK

1. Ny. D Pr Istri 56 tahun / SD IRT


01 Januari
1965

2. Tn.. R Lk Anak 22 th / 15 SMA Satpam

Juni 1999

Genogram :
Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Klien

: Laki-laki sudah meninggal

: Perempuan sudah meninggal

: Garis pernikahan

: Tinggal satu rumah


6. Tipe keluarga : group marriage
7. Suku bangsa : Melayu
8. Agama : islam
9. Status sosial ekonomi keluarga
sumber penghasilan klien dari hasil kebun karet klien, kadang juga di kasih oleh
anaknya . sumber penghasilan ± Rp. 1.000.000,- s/d Rp. 2.000.000,-
10. Aktivitas rekreasi keluarga
Menyadap karet,kadang mengadakan makan bersama di kebun bersama istri dan anak
nya saat anak nya libur kerja.
I. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
keluarga dengan anak dewasa
2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tn. B mengatakan sudah terpenuhi
3. Riwayat kesehatan keluarga inti
Tn. B mengatakan penyakit yang sering diderita adalah, batuk, pilek , sakit kepala
dan bahu . saat sakit maka keluarga akan mengkonsumsi minuman herbal atau obat
bebas yang di beli di warung. Jika sakit tetap berlanjut maka keluarga akan
melakukan pemeriksaan ke praktik dokter swasta atau puskesmas .
4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Tn. B mengatakan dia pernah dirawat sekitar ±20 tahun lalu karena hipertensi. Tn. B
mengatakan tidak ada Riwayat terkena penyakit infeksi
II. Data Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Rumah Tn.b berukuran ±6x10 m, mempunyai 1 ruang tamu, 1 ruang keluarga, 3
kamar tidur, 1 dapur, 1 kamar mandi yang dipakai secara bersama .Rumah keluarga
Tn. B merupakan tipe rumah permanen dengan kepemilikan pribadi. Jarak sumber air
dengan pembuangan ± 6 meter.
Denah rumah :
1. Karakteristik tetangga dan komunitas RW

Klien mengatakan sebagian besar tetangganya adalah kerabatnya. klien mengatakan


masih suka berkumpul dengan tetangganya karena menurutnya saat ia berkumpul
sakitnya agak hilang. Mayoritas pekerjaan komunitas di daerah rumah klien adalah
petani, dan wiraswasta. Tn B mengatakan dilingkungannya terdapat kegiatan wirid yang
dilakukan 1 kali dam satu minggu. Fasilitas umum yang terdapat di lingkungan rumah
Tn.B yaitu terdapat masjid, surau, SD, SMP, dan posyandu.
2. Mobilitas geografis keluarga
Tn B mengatakan tidak pernah merantau dan meninggalkan daerahnya.
3. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Tn.B mengatakan sering mengikuti kegiatan pengajian yang dilaksanakan di sekitar
daerah rumahnya. Namu tidak sampai selesai karna kadang ia pusing . Ia berkumpul
bersama saudara-saudaranya pada hari raya. Interaksi yang terjalin antara keluarga Tn.B
dengan tetangganya sangat baik.
4. Sistem pendukung keluarga

Semua anggota keluarga saling mendukung satu sama lain dan memiliki kartu jaminan
kesehatan (VPJS)

III. Struktur Keluarga.

1. Pola komunikasi keluarga


keluarga selalu berkomunikasi secara terbuka antara satu sama lain. Mereka saling
bercengkrama dengan menggunakan bahasa daerah.
2. Struktur kekuatan keluarga
3. dalam membuat keputusan selalu dibicarakan terlebih dahulu . Apapun yang akan
dilakukan mereka pasti melakukan musyawarah. Dan keputusan akan di lakukan oleh
Tn.B
Formal : Tn. B sebagai kepala keluarga, Ny.D sebagai istri, Tn.R sebagai anak
Informal : Tn. B dibantu anaknya untuk mencari nafkah
4. Nilai atau norma keluarga
keluarga menganut agama islam dan dalam keluarga diajarkan norma agama islam
yang dianut keluarga kepada seluruh anggota keluarga, dan saling menghargai dalam
keluarga.Kemudiankeluarga percaya bahwa hidup sudah ada yang mengatur, dan
keluarga percaya bahwa dalam menghadapi masalah Kesehatan selalu membawa ke
puskesmas atau praktek dokter.
IV. Fungsi Keluarga

1. Fungsi afektif
Tn. B selalu memberikan kasih sayang pada istri dan semua anaknya dan tidak membeda-
bedakan. Diantara anggota keluarga satu sama lainnya saling menyayangi. Hubungan
keluarga terlihat harmonis dan ikatan kekeluargaan sangat erat.
2. Fungsi sosialisasi
Seluruh anggota keluarga Tn. B dapat bersosialisasi dikeluarga dengan akrab, juga
sosialisasi dengan tetangga maupun dengan masyarakat yang ada di wilayah tempat
tinggal Tn. B. Meskipun ada anak yang tak tinggal serumah dengannya , namun anaknya
selalu menyempatkan diri untuk menjenguknya.
3. Fungsi perawatan kesehatan
a. Mengenal masalah
Tn. B mengatakan keadaan yang dialaminya saat ini adalah efek dari semakin
bertambahnya usia sehingga tekanan darahnya meningkat. Kadang jika ia terlalu
capek dan banyak Fikiran pusing yang ia rasakan dan sakit kepalanya juga
meningkat. Jika ada masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga, anggota keluarga
yang lain mencoba mengobati dengan membeli obat di di warung atau ke puskesmas

b. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit

Anak tn. B mengatakan bahwa ia mulai paham apa yang harus ia lakukan dan apa
yang harus dihindari oleh Tn.B karena telah mendapat ilmu dari dokter yang sering
mengobati Tn.B
c. Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan rumah yang sehat
Keluarga mampu membuat suasana menjadi tenang, lingkungan rumah tertata rapi
sesuai tempatnya sehingga menurunkan risiko cedera dan kondisi rumah yang cukup
bersih.
d. Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
Tn. B mengatakan lebih sering berobat dan membawa anak dan istrinya ke puskesmas
atau praktek dokter.
4. Fungsi reproduksi
Tn. B dan istrinya Ny. D sudah lansia dan tidak bisa lagi mempunyai anak
5. Fungsi ekonomi
Tn. mengatakan kebutuuhan ekonomi berasal dari hasil Ian menyadap karet dan kadang
dikirimkan oleh anak-anaknya

V. Stess Dan Koping Keluarga


1. Stressor jangka pendek dan jangka panjang
a. stressor jangka pendek
Tn. B sering mengalami nyeri pada bagian kepala sering kambuh sehingga
kadang-kadang sampai tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari.
b. stressor jangka Panjang

Jika sakit Tn. B kambuh, keluarga biasanya membelikan obat di apotek,


membawa ke puskesmas dan memintanya banyak beristirahat. Pekerjaan sehari-
hari dibantu anggota keluarga yang lain..

2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor


keluarga selalu memeriksakan anggota keluarga yang sakit ke tempat praktek dokter
3. Strategi koping yang digunakan
bila ada masalah didalam keluarga biasanya dibicarakan secara bersama-sama untuk
memecahkan masalahnya. Ny.N mengatakan kalau sudah capek langsung beristirahat
saja.
4. Strategi adaptasi disfungsional

Tn. B mengatakan jika lagi kesal langsung saja bicara pada anggota keluarga agar
mereka tahu kekesalannya dan kadang-kadang diam saja tidak mau mengungkapkan
bila dianggap tidak penting.

VI. Pola Kebiasaan sehari- hari


1. Nutrisi
a. frekuensi makan : 3x sehari
b. Nafsu maka : baik
c. Jenis makanan : pokok, seperti nasi dan
lauk-pauk
d. Makanan yang tidak disukai / alergi/ pantangan :tidak ada
e. Kebiasaan sebelum makan : mencuci tangan dan berdoa
f. BB/TB : 60 kg/175 cm
2. Eliminasi
a. Berkemih
1) Frekuensi : 5x sehari
2) Warna : jernih
3) Keluhan yang berhubungan dengan BAK : tidak ada keluhan
b. Defekasi
1) Frekuensi : 1x sehari
2) Warna : kuning kecoklatan
3) Konsistensi : lunak
4) Waktu : tidak teratur
5) Bau :
6) Keluhan yang berhubungan dengan defekasi : tidak ada keluhan
7) Pengalaman pemakaian laksatif : tidak ada

3. Personal higiene
a. Mandi
1) Frekuensi : 2x sehari
2) Pemakaian sabun : ( ya )
3) Oral hygiene
 Frekuensi : 2x sehari
 Waktu : pagi dan sore
b. Cuci rambut
1) Frekuensi : setiap hari
2) Penggunaan sampo : ya
c. Gunting kuku
1) Frekuensi : 1x seminggu
4. Istirahat dan tidur
a. Lama tidur : 6 jam / hari
b. Tidur siang : ( tidak )

5. Aktivitas dan latihan

a. Olah raga : (tidak )


 Jenis dan frekuensi :-
c. Kegiatan waktu luang : ke kebun karet
d. Keluhan dalam beraktivitas ………..
( ) pergerakan tubuh ( ) sesak nafas setelah aktivitas
( ) bersolek ( ) mengenakan pakaian
( ) mandi ( ) lain- lain…….
a. Kebiasaan
1) Merokok : ( ya )
Frekuensi / jumlah / lama :-
2) Minuman keras : ( tidak )
Frekuensi/ jumlah / lama pakai :-
3) Ketergantungan obat : ( tidak )
Jenis / frekuensi / lama pakai :-

b. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum : baik, klien tampak rapi dan bersih.
o Tanda Vital :
Nadi : 85 x / mnt
TD : 180/100 mmHg
P : 22x/mnt
Suhu : 36,2 °C
o Kesadaran : Composmentis
2) System kardiovaskular : tidak ada keluhan
3) System pernafasan : tidak ada keluhan
4) System integument : kulit sudah keriput, turgor kulit
tidak elastis
5) System perkemihan : tidak ada keluhan
6) System muskuloskeletal : kekuatan otot lemah
7) System endokrin : tidak ada keluhan
8) Sistem Imunitas : tidak ada keluhan
9) System gastrointestinal : tidak ada keluhan
10) Sistem reproduksi : tidak ada keluhan
11) System persyarafan : klien mengatakan pandangan sudah
kabur (opticus, N II)
12) Status mental : status mental baik
13) Daya ingat : berkurang
14) Kontak mata : baik
15) Afek

II. Harapan keluarga


2. ANALISA DATA
N TGL DATA DIAGNOSA
O KEPERAWATAN

1 7 Nov Ds/ Keletihan


2021
 Tn. B mengatakan
lututnya sering sakit jika
berjalan agak lama dan
kurang bertenaga

 Tn. B mengeluh mudah


lelah jika menyadap karet
tiap hari

Do/

 Tn. B tampak berjalan


Gangguan pola tidur b/d
tertatih
kecemasan
 Tn. B terlihat loyo

Ds/

 Klien mengatakan jika


tidur sering terbangun
pada dini hari
 Tn. B mengatakan sulit
tidur disebabkan cemas
akan kesehatannya

Do/

 Tampak hitam dibagian


bawah mata
 Klien tampak lesu

Ds/

 Tn. B mengatakan pusing


Do/
 TD : 180/100 mmHg
 HR : 85 x / mnt
 RR : 22x / mnt
 T : 36,2 °C

3. SKORING
1. Keletihan

N Kriteria Nilai Bobot Skoring Pembenaran


o
1 Sifat masalah 3/3x1
a. actual 3 =1
1
b. risiko tinggi 2
c. potensial 1
2 Kemungkinan masalah untuk diubah 0/2x2 =
a. tinggi 2 0
b. sedang 1 2
c. rendah 0

3 Potensial untuk dicegah 1/3x1=


a. mudah 3 1 1/3
b. cukup 2
c. tidak dapat 1
4 Menonjolnya masalah 0/2x1=
1
a. masalah dirasakan dan perlu penanganan 2 0
segera
b. masalah dirasakan, tidak 1
perlu ditangani segera
c. masalah tidak dirasakan 0

Jumlah 1 1/3
2. Gangguan pola tidur b/d kecemasan
3. ansietas

No Kriteria Nila Bobot Skorin Pembenaran


No Kriteria Nilai
i Bobot Skoring
g Pembenaran
1 Sifat masalah 3/3x1
1 Sifat masalah 3/3x1 Klien tampak
d. actual 3 =1
g. actual 3 1 =1 cemas
e. risiko tinggi 2 1
h. risiko tinggi 2
f. potensial 1
i. potensial 1
2 Kemungkinan masalah untuk diubah 2/2x2 =
2 Kemungkinan masalah untuk diubah 2/2x2 = Kemungkinan
d. tinggi 2 2
g. tinggi 2 2 masalah
e. sedang 1 2
h. sedang 1 diubah tinggi
f. rendah 0
i. rendah 0 jika klien
2
memahami
3 Potensial untuk dicegah 2/3x1=
cara
d. mudah 3 1 2/3
mengatasi
e. cukup 2
cemas
3 f. tidak untuk
Potensial dapat dicegah 1 2/3x1= Cemas dapat
4 Menonjolnya masalah 2/2x1=
g. mudah 3 1 2/3 dicegah jika
d. masalah dirasakan dan perlu penanganan 2 1
h. cukup 2 1 klien
segera 1 mengetahui
i. tidak dapat
e. masalah dirasakan, tidak 1
cara
perlu ditangani segera mengatasinya
4 Menonjolnya
f. masalah
masalah tidak dirasakan 0 2/2x1= Masalah
g. masalah dirasakan dan perlu 2 1 dirasakan dan
penanganan segera Jumlah 4 2/3 klien serta
h. masalah dirasakan, tidak 1 keluarga
1
perlu ditangani segera khawatir
i. masalah tidak dirasakan 0 mengenai
masalak klien

Jumlah 4 2/3
4. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ansietas
2. Gangguan pola tidur b/d kecemasan
3. keletihan
5. INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama mahasiswa : VERA SYAHRINISYA

Tanggal : 07 November 2021

DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI IMPLEMENTASI EVALUASI


SLKI
KEPERAWAT
AN
Ansietas Setelah dilakukan Terapi relaksasi 7 nov 21 / jam 09.00 WIB 7 nov 21 / jam 09.00 WIB
intervensi maka observasi 1. Mengajarka S:
ansietas menurun  Identifikasi Teknik relaksasi yang pernah n tekhnik relaksasi nafas  Tn. Z mengatakan faham
KH:
efektif digunakan dalam bagaimana cara melakukan
Vervalisasi
 Identifikasi kesediaan, kemampuan, dan S: Tn. Z mengatakan teknik relaksasi nafas dalam
menurun
penggunaan Teknik relaksasi sebelumnya bersedia melakukan  Tn. Z mengatakan faham jika
Berbalisasi
 Monitor respons terhadap terapi relaksasi tekhnik relaksasi nafas klien mulai ansietas maka klien
kekhawatiran
menurun Terapeutik dalam akan mempraktekkan teknik
Perilaku gelisah  Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa O: Tn. Z mampu relaksasi nafas dalam
menurun gangguan dengan pencahayaan dan suhu mempraktekkan kembali O:
Pola tidur membaik ruang nyaman cara relaksasi nafas  Tn. Z bisa mempraktikkan
 Berikan informasi tentang persiapan dan dalam kembali cara melakukan
prosedur Teknik relaksasi relaksasi nafas dalam
 Gunakan pakaian longgar A:

 Gunakan nada suara lembut dengan irama Masalah teratasi sebagian

lambat dan berirama P:


Edukasi  Mengevaluasi kembali
 Jelaskan tujuan, manfaat, Batasan, dan mengenai relaksasi nafas
jenis relaksasi yang tersedia dalam
 Jelaskan secara rinci intervensi relaksasi  Mengedukasi klien mengenai
yang dipilih pola istirahat tidur
 Anjurkan mengambil posisi nyaman
 Anjurkan rileks dan merasakan sensasi 8 Nov 21 / 16.00 WIB
relaksasi S:
 Anjurkan sering mengulangi atau melatih  Klien mengatakan relaksasi
Teknik yang dipilih nafas dalam bisa mengatasi
 Demonstrasikan dan latih Teknik relaksasi ansietas klien namun tidak
sepenuhnya
8 Nov 21 / 16.00 WIB  Klien mengatakan faham cara
1.Mengevaluasi keadaan melakukan relaksasi dengan
klien distraksi
2.Mengajarkan teknik O:
relaksasi yang ke dua yaitu  Klien mampu
distraksi mempraktekkan kembali
mengenai relaksasi nafas
dalam
 Klien mampu
menjelaskan cara
distraksi
A:
Masalah terpenuhi
p:
intervensi dihentikan
Gangguan pola Setelah dilakukan Dukungan tidur 7 Nov 21 / 16.00 WIB 7 Nov 21 / 16.00 WIB
tidur b/d intervensi pola tidur Observasi 1. Mengevaluasi S:
membaik
kecemasan  Identifikasi pola aktivitas dan tidur mengenai teknik  Klien mengatakan dengan
KH:
 Identifikasi factor pengganggu tidur relaksasi nafas dalam relaksasi nafas dalam klien
Keluhan sulit tidur
 Identifikasi makanan dan minuman yang 2. Menjelaskan mengenai bisa relaks dan mengurangi
membaik
mengganggu tidur pentingnya tidur cukup ansietas klien
Keluhan sering
 Identivikasi obat tidur yang dikonsumsi 3. Menganjurkan untuk  Klien mengatakan faham
terjaga teratasi
Keluhan tidak puas Terapeutik menghindari makanan dengan pentingnya tidur
tidur tidak ada lagi atau minuman yang cukup
 Modifikasi lingkungan
Keluhan pola tidur mengganggu tidur  Klien mengatakan faham
 Batasi waktu tidur siang
berubah teratasi 4. Mengajarkan untuk untuk menghindari makanan
 Fasilitasi menghilangkan stress sebelum
mendengarkan murotal atau minuman yang bisa
tidur
agar rileks mengganggu tidur
 Tetapkan jadwal tidur rutin
5. Menganjurkan untuk  Klien mengatakan faham jika
 Lakukan prosedur untuk meningkatkan
memodifikasi tidak bisa tidur klien akan
kenyamanan
lingkungan tempat tidur mendengarkan murrotal al-
Edukasi
seperti meredupkan qur’an
 Jelaskan pentingnya tidur cukup
lampu kamar O:
 Anjurkan menepati kebiasaan waktu tidur
 Klien bisa mengulangi
 Anjurkan menghindari makanan/ minuman
kembali cara relaksasi nafas
yang mengganggu tidur
dalam
 Ajarkan relaksasi otot autogenic atau cara
 Klien bisa menyebutkan
non farmakologi lainnya pentingnya tidur cukup
 Klien bisa menyebutkan
contoh makanan atau
minuman apa yang bisa
mengganggu tidur
A:
Masalah belum teratasi
P:
 Mengajarkan teknik relaksasi
yang selanjutnya yaitu
distraksi
 Menetapkan jadwal tidur rutin
 Observasi apakah masalah
tidur teratasi
 Memberikan pendidikan
kesehatan ke keluarga klien
Gangguan rasa Setelah dilakukan Management nyeri 7 Nov 21 / 09.00 WIB 7 Nov 21 / 09.00 WIB
nyaman intervensi status Observasi 1. Mengajarkan teknik S:
kenyamanan  Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, relaksasi nafas dalam  Klien mengatakan faham cara
meningkat
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri untuk mengurangi nyeri relaksasi nafas dalam
 Identifikasi skala nyeri klien  Klien bisa mempraktekkan
 Identifikasi faktor yang memperberat dan kembali cara relaksasi nafas
memperingan nyeri dalam
 Monitor keberhasilan terapi komplementer O:
yang diberikan Klien bisa mempraktekkan teknik
terapeutik relaksasi nafas dalam
 Berikan teknik nonfarmakologis untuk A:
mengurangi nyeri Masalah teratasi sebagian
 Fasilitasi istirahat tidur P:
Edukasi  Mengevaluasi kembali
 Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengenai relaksasi nafas
mengurangi rasa nyeri 8 Nov 21 / 16.00 WIB dalam
2. Mengevaluasi keadaan  Mengedukasi klien mengenai
klien pola istirahat tidur
3. Mengajarkan teknik 8 Nov 21 / 16.00 WIB
relaksasi yang ke dua S:
yaitu distraksi  Klien mengatakan relaksasi
nafas dalam bisa mengatasi
ansietas klien namun tidak
sepenuhnya
 Klien mengatakan faham cara
melakukan relaksasi dengan
distraksi
O:
 Klien mampu
mempraktekkan kembali
mengenai relaksasi nafas
dalam
 Klien mampu
menjelaskan cara
distraksi
A:
Masalah terpenuhi
p:
intervensi dihentikan

keletihan Setelah dilakukan Edukasi aktivitas/istirahat 9 Nov 21 / 09.00 WIB 9 Nov 21 / 09.00 WIB
Tindakan Observasi 1. Menjelaskan mengenai S:
keperawatan  Identifikasi kesiapan dan kemampuan pentingnya aktivitas Klien mengatakan faham tentang
diharapkan tingkat
menerima informasi istirahat pentingnya aktivitas istirahat
keletihan membaik
terapeutik O:
 Sediakan materi dan media pengaturan Klien bisa menyebutkan kembali
aktivitas pentingnya aktivitas istirahat
 Jadwalkan pemberian Pendidikan A:
Kesehatan Masalah teratasi

 Berikan kesempatan pada klien dan P:

keluarga untuk bertanya Intervensi dihentikan

edukasi
 Jelaskan pentingnya melakukan aktivitas
fisik
 Anjurkan terlibat dalam aktivitas kelompok
 Anjurkan Menyusun aktivitas dan istirahat

Anda mungkin juga menyukai