Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN KASUS

ASKEP KELUARGA PADA Ny. M DENGAN


RHEMATOID ATRITHIS (REMATIK)

DISUSUN OLEH:
Naura Nazifa
21220045

Dosen Pembimbing :
Yulius Tiranda, PHD

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN PROFESI NERS


INSTITUT ILMU KESEHATAN DAN TEKNOLOGI
MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN PELAJARAN 2021
Format Asuhan Keperawatan Keluarga

A. Pengkajian (tanggal : 02 Maret 2021)

I. Data Umum

1. Kepala keluarga (KK) : Tn. E


2. Alamat dan No. Telepon : Jalan Ki Anwar Mangku Talang
Karet II RT 40 RW
11, Kel. Sentosa, Kec. SU II, Kota
Palembang / 0812xxxxxxxx
3. Pekerjaan KK : PNS Guru
4. Pendidikan KK : S1
5. Komposisi Keluarga :-
6. Status imunisasi anggota keluarga : -

Status Imunisasi
N J Hub Ket
Nama Umur Pddk Polio DPT Hepatitis Campak
o K Kelg KK BCG
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1 Ny. S P Ibu 42 th D4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Sehat
2 Nn. D P Anak 16 th SMP √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Sehat
3 Ny. M P Orang 70 th SMA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Sakit
tua (Rheu
matoi
d
Arthri
tis)

Genogram :
Keterangan :

: Laki-laki : Perempuan
: Meninggal : Tinggal satu Rumah
: Klien

7. Tipe keluarga : Multigenerasional family (keluarga

dengan genarasi

beda umur yang tinggal bersama). Yang

terdiri dari Tn. E sebagai kepala keluarga,

Ny. S sebagai Istri, Nn. D sebagai anak, 2

anak yang tidak tinggal serumah untuk

sementara waktu dan Ny. M sebagai

orang tua dari Ny. S dan nenek dari

cucunya.

8. Suku bangsa : Sumatera

9. Agama : Islam

10. Status sosial ekonomi keluarga : Tn. E bekerja sebagai Guru yang

memiliki penghasilan menetap tiap bulan. Sumber penghasilan Tn. E

berkisar ± Rp. 3.000.000/ bulan. Sedangkan Ny, S tidak bekerja hanya

mengurus rumah dan tinggal bersama anak dan ibunya. Saat ini

keluarga Tn. E memiliki tabungan di bank yang mereka sisihkan dari

sisa keperluan sehari-harinya

11. Aktivitas rekreasi keluarga : Keluarga Tn. E memiliki kebiasan untuk

pergi ke jakabaring, atau ke BKB untuk sekedar menghabiskan waktu

akhir pekan. Terkadang juga keluarga Tn. E menggunakan waktu

luangnya dengan menonton tv, atau tidur.


II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini :

Tahap perkembangan keluarga dengan anak remaja. Tn. E mengatakan

bahwa dia memiliki 3 orang anak anaknya yang pertama berusia 20

tahun sedang berkuliah dan yang ke-2 berusia 16 tahun masih SMA dan

yang terakhir berusia 14 tahun berada di pesantren.

2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :

Keluarga Tn.E mengatakan tidak ada perkembangan keluarga yang

belum terpenuhi. Keluarga memberikan kebebasan bertanggung jawab

kepda anak-anaknya. Dan selalu mengusahkan untuk berkomunikasi

secara terbuka antara anak dan orang tua atau yang tinggal di rumah

seperti Ny. M untuk menghindari terjadinya perdebatan dan kecurigaan.

3. Riwayat kesehatan keluarga inti :

Dalam 3 bulan terakhir ini tidak ada anggota keluarga Tn. E yang masuk

dan dirawat di rumah sakit. Tn. M, Ny. S, Nn. D saat ini semuanya dalam

kondisi sehat, kecuali Ny. M yang memiliki penyakit Rheumathoid

arthritis. Ny. M sering mengeluh nyeri pada kedua lututnya. Tn. E selaku

suami dari Ny. S jarang memeriksakan kesehatan Ny. M di puskesmas

atau dokter praktik karena Ny. M tidak mau sehingga jika Ny. M

mengalami nyeri lutut, Ny. M hanya meminta dibelikan balsem di

warung untuk dioleskan pada lutut yang nyeri.

4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya :

Ny. M mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit menular baik dari

pihak keluarganya maupun dari pihak keluarga suaminya.


III. Data Lingkungan

1. Karakteristik rumah

Rumah keluarga Tn. E merupakan jenis rumah permanen dengan luas

bangunan sekitar 6x12 m2. Atap rumahnya terbuat dari genteng, lantai

rumah berkeramik dengan dinding rumah terbuat dari tembok, terdapat

1 ruang tamu, 1 ruang tengah yang dijadikan sebagai ruang keluarga

dan 1 ruang makan, ada 3 kamar tidur yang hanya memiliki satu

ventilasi di setiap kamarnya, kemudian terdapat dapur dan WC di dalam

rumah. Sarana kesehatan lingkungan seperti sumber air yang berasal

dari PDAM, tempat penampungan air bersih yang ditutup serta sumber

air untuk minum sehari-hari berasal dari air PDAM yang dimasak, jenis

jamban yaitu jamban jongkok, tempat sampah ada dan di buang ke TPA

tiap ada anggota keluarga yang keluar rumah, terdapat 8 buah jendela

di ruang tamu, ruang tengah dan kamar.

Denah rumah

Depan rumah

Ruang Tamu Kamar Tidur

Ruang Tengah

Ruang makan Kamar Tidur

Kamar Tidur

Dapur WC

2. Karakteristik tetangga dan komunitasnya

Keluarga Tn. E tinggal di lingkungan padat penduduk sehingga jarak

antar rumah satu dengan rumah lainnya sangat berdekatan. Mayoritas


tetangga di sekitar rumah Tn. E bekerja sebagai Pegawai Swasta dan

Wiraswasta. Masyarakat di sekitar rumah Tn. E terlihat ramah dan akrab

karena selama ini tetangga-tetangga Tn. E mempunyai kebiasaan

mengikuti pengajian di masjid, gotong royong dan tahlilan apabila ada

salah satu tetangga yang meninggal.

3. Mobilitas geografis keluarga

Keluarga Tn. E menempati rumah yang ditumpanginya sejak mereka

menikah dan tidak pernah pindah rumah. Alat transportasi yang

digunakan dalam memenuhi aktivitas sehari-hari keluarga Tn. E adalah

sepeda motor sebagai alat transportasi keluarga

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Keluarga Tn. E tidak mengikuti perkumpulan keluarga apapun seperti

arisan, PKK, dan sebagainya namun keluarga Tn. E cukup aktif dalam

berinteraksi dengan masyarakat sekitar, misalnya Tn. E selalu

memenuhi undangan masyarakat serta berpartisipasi dalam setiap

kegiatan yang diadakan oleh masyarakat.

5. Sistem pendukung keluarga

Keluarga Tn. E merasa sudah terbiasa jika menghadapi kekambuhan

nyeri lutut yang terjadi pada Ny. M. Meskipun keluarga Tn. E memiliki

kartu BPJS tapi mereka jarang menggunakan fasilitas tersebut. Saat

wawancara yang dilakukan pada Ny. M, klien mengatakan apabila ada

anggota keluarga yang sakit, maka suaminya segera membeli obat di

apotik namun apabila penyakitnya sudah parah barulah Tn. E

memeriksakan kesehatan anggota keluarganya ke puskesmas plaju.

Fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di lingkungan keluarga Tn. E

adalah praktik bidan delima.


IV. Struktur Keluarga

1. Struktur peran

Tn. E memiliki peran sebagai kepala keluarga dan bertugas mencari

nafkah. Ny. S sebagai istri, mempunyai peran yaitu sebagai ibu rumah

tangga, yang mengurusi semua keperluan suami, anak dan ibunya. Nn.

D sebagai anak dari Tn. E dan Ny. S yang mempunyai peran sebagai

anak yang menuruti perkataan orangtuanya. Ny. M merupakan orang

tua dari Ny. S.

2. Nilai atau norma keluarga

Keluarga Tn. E menerapkan nilai dan norma budaya yang berlaku

menurut ajaran agama dan aturan yang sudah ada di masyarakat. Tidak

ada kepercayaan didalam keluarga Tn. E yang bertentangan dengan

kesehatan.

3. Pola komunikasi keluarga

Komunikasi yang digunakan dalam keluarga Tn. E adalah komunikasi

terbuka, jelas, dan jujur. Jika ada masalah yang cukup serius, mereka

akan mencari jalan keluar bersama dan tidak melibatkan orang lain. Tn.

E akan berbicara langsung bersama istrinya dan mengambil keputusan

yang tepat berdasarkan diskusi yang mereka lakukan sebelumnya.

4. Struktur kekuatan keluarga

Ny. M mengatakan bahwa ketika ada konflik di dalam keluarga mereka

bersama-sama menyelesaikan konflik tersebut dengan kepala dingin.

Mereka berusaha saling menghormati dan menghargai satu sama lain.

Tn. E sebagai kepala keluarga berperan sebagai pengambil keputusan

yang tentunya sudah didiskusikan bersama sebelumnya.


V. Fungsi Keluarga

1. Fungsi ekonomi

Ny. S mengatakan bahwa penghasilan suaminya dicukup-cukupkan untuk

memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka

2. Fungsi pendidikan

Keluarga Tn. E mengatakan anaknya saat ini berusia 16 tahun yang

sedang berada dalam tahap usia remaja. Tn. E berharap anaknya terus

bersekolah sesuai dengan keinginan keluarga sampai perguruan tinggi.

3. Fungsi sosialisasi

Ny. S mengatakan bahwa interaksi antar anggota keluarga dan tetangga

di sekitar rumah terjalin dengan cukup baik dan saling menghormati satu

sama lain.

4. Fungsi pemenuhan (perawatan/pemeliharaan) kesehatan

a. Mengenal masalah kesehatan

Ny. S mengatakan Tn. E suaminya telah mengetahui penyakit Rematik

yang diderita oleh Ny. M sejak 2 tahun yang lalu. Ny. M mengatakan

tidak tahu penyebab rematik. Saat wawancara Ny. M mengatakan

sering minum air es, dan memakan kacang-kacangan. Gejala khas

yang dirasakan oleh Ny. M saat rematiknya kambuh yaitu diawali

dengan nyeri lutut ringan sampai berat. Ny. M mengatakan lututnya

sering nyeri jika hari dingin atau di malam hari, Ny. M tampak sering

mengelus-elus lututnya.

b. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan

Keluarga Tn. E belum bisa mengambil keputusan yang tepat mengenai

masalah kesehatan yang dialami oleh anggota keluarganya ketika

sakit. Jika ada anggota keluarga yang sakit maka keluarga Tn. E akan

membeli obat di apotik dan apabila sudah parah baru mereka akan
membawa anggota keluarga yang sakit ke puskesmas terdekat

c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit

Saat wawancara, Tn. E mengatakan masih bingung mengenai cara

perawatan penyakit yang diderita oleh Ny. M. Ny. M lebih sering

merawat dirinya sendiri saat sakit. Ny. M mengatakan jika nyeri

lututnya kambuh ia sudah menyiapkan balsem untuk diolesi dibagian

lutut yang mengalami nyeri. Pada saat balsem habis, barulah Tn. E

atau Ny. S membeli balsem tersebut di warung. Tetapi jika anaknya

sakit maka Tn. E dan Ny. S bersama-sama merawat anggota keluarga

yang sakit dengan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki.

d. Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan rumah

yang sehat

Rumah keluarga Tn. E cukup rapi. Ny. M mengatakan anaknya Ny. S

selalu membersihkan dan merapikan rumah dibantu oleh anaknya

yaitu Nn. D. Ny. M jarang ikut serta dalam membersihkan rumah

dikarenakan nyeri lutut yang ia alami.

e. Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan

Jika ada anggota keluarga yang sakit dan kondisinya masih dapat

ditolerir maka keluarga akan meminum obat yang dibeli di apotik,

namun jika sakit semakin parah maka keluarga akan berobat ke

Puskesmas atau praktik dokter terdekat.

5. Fungsi religius

Tn.E mengatakan agama yang dianut oleh keluarganya adalah agama

islam, Tn. E selalu menjalankan ibadah sholat di masjid. Terkadang Tn. E

sering mengajak anggota keluarganya untuk sholat berjamaah di rumah.

6. Fungsi rekreasi

Keluarga Tn. E memiliki kebiasan untuk pergi ke jakabaring, atau ke BKB


untuk sekedar menghabiskan waktu akhir pekan. Terkadang juga

keluarga Tn. E menggunakan waktu luangnya dengan menonton tv, atau

tidur.

7. Fungsi reproduksi

Tn. E mengatakan memiliki seorang istri dan 3 orang anak yang sudah

remaja, ketiganya perempuan. Tn. E mengatakan bahwa Ny. S tidak

memakai alat kontrasepsi.

8. Fungsi afektif

Keluarga Tn. E telah menjalankan fungsi kasih sayang dengan baik. Tn. E,

Ny. S, Nn. D dan Ny. M selalu memberi perhatian dan kasih sayang satu

sama lain.

VI. Stres dan Koping Keluarga

1. Stresor jangka pendek dan panjang

Jangka Pendek :

Ny. M mengatakan bahwa penyakitnya akhir-akhir ini sering kambuh,

frekuensinya tidak menentu.

Jangka Panjang :

Ny. M mengatakan ia takut seandainya kakinya lumpuh akibat penyakit

rematiknya.

2. Kemampuan keluarga berespons terhadap stresor

Kemampuan keluarga Tn. E terhadap masalah kesehatan yang dialami

Ny. M kurang baik, Tn.E dan Ny. S hanya menuruti permintaan Ny. M

untuk tidak dibawa ke puskesmas karena malas mengantri dan

menuruti permintaan Ny. M untuk dibelikan balsem di warung.

3. Strategi koping yang digunakan

Untuk masalah kesehatan yang dialami Ny. M, keluarga jarang


membantu Ny. M dalam mengatasi masalah yang dialami. Ketika nyeri

dirasa, Ny. M biasanya mengoleskan balsam ke daerah lutut yang sakit,

Tn. E terkadang pergi ke warung untuk membeli obat dan balsam yang

diminta Ny. M, apabila terjadi serangan yang tidak dapat diatasi Tn. E

baru membawa Ny. M pergi ke puskesmas.

4. Strategi adaptasi disfungsional

Pada saat pengkajian tidak ditemukan adanya tanda-tanda maladaptif.

Dalam menghadapi masalah, keluarga Tn. E tidak pernah

menyelesaikannya dengan cara kekerasan, melainkan dengan berdiskusi

dan musyawarah sehingga tidak ada perpecahan dalam anggota

keluarga.

VII. Pemeriksaan Kesehatan Tiap Individu anggota keluarga

Head to toe melalui anamnese dan pemeriksaan inspeksi, palpasi, perkusi,

dan auskultasi

No. Pemeriksaan FIsik Anggota Keluarga


Tn. E Ny. S Nn. D Ny. M
1. Penampilan Umum
a. Kesadaran Composmentis Composmentis Composmentis Composmentis
b. Kebersihan Baik Baik Baik Baik
personal
c. tanda-tanda vital TD : 130/80 TD : 120/70 TD : 120/80 TD : 140/90
mmHg mmHg mmHg mmHg
N : 92 x/menit N : 88 x/menit N : 86 x/menit N : 90 x/menit
RR : 22 RR : 20 RR : 18 RR : 22
x/menit x/menit x/menit x/menit
Suhu : 37℃ Suhu : 36,7℃ Suhu : 37,4℃ Suhu : 36,6℃
BB : 76 Kg BB : 69 Kg BB : 62 Kg BB : 60 Kg
2. Status Mental Baik Baik Baik Baik
3. Pemeriksaan kulit Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
masalah pada masalah pada masalah pada masalah pada
kulit kulit kulit kulit
4. Pemeriksaan Kepala
a. Bentuk dan rambut Simetris dan Simetris dan Simetris dan Simetris dan
rambut hitam rambut hitam rambut hitam rambut hitam
beruban beruban beruban
b. Mata Simetris, tidak Simetris, Simetris, Simetris,
ada masalah berkacamata berkacamata memiliki rabun
dekat
c. Hidung Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
masalah masalah masalah masalah
d. Telinga Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
masalah masalah masalah masalah
e. Mulut Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
masalah masalah masalah masalah
f. Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
masalah masalah masalah masalah
5. Dada dan Paru
a. Simetris/Asimetris Bentuk dada Bentuk dada Bentuk dada Bentuk dada
simetris simetris simetris simetris
b. Bunyi paru Bunyi nafas Bunyi nafas Bunyi nafas Bunyi nafas
reguler reguler reguler reguler
6. Abdomen
a. Inspeksi Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
abdomen abdomen abdomen abdomen
b. Auskultasi Suara pekak Suara pekak Suara pekak Suara pekak
c. Perkusi
d. Palpasi Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri Tidak ada nyeriTidak ada nyeri
tekan tekan tekan tekan
7. Ekstremitas atas dan Pergerakan Pergerakan Pergerakan Ekstremitas
bawah normal, tidak normal, tidak normal, tidak atas tidak ada
ada gangguan, ada gangguan, ada gangguan, gangguan
tidak ada luka tidak ada luka tidak ada luka Ekstremitas
bawah, bagian
lutut
mengalami
nyeri dan
pembengkakan
dengan skala
nyeri 3
8. Genitalia dan anus Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
keluhan keluhan keluhan keluhan

VIII. Harapan Keluarga

Keluarga berharap dengan adanya mahasiswa perawat yang sedang PKL

sekarang, klien beserta keluarganya dapat mengatasi kekambuhan rematik

yang terjadi pada Ny. M. Keluarga dapat mengetahui cara-cara perawatan

untuk mengatasi kekambuhan pada Ny. M dan berharap kekambuhan

rematiknya dapat berkurang.


B. Diagnosis Keperawatan Keluarga

I. Analisis dan Sistesis Data


No. Data Penyebab Masalah
1. Subjektif : Ketidakmampuan keluarga merawat Nyeri Kronik
- Ny. M sering mengeluh anggota keluarga yang sakit
nyeri pada kedua lututnya.
- Ny. M mengatakan
lututnya sering nyeri jika
hari dingin atau di malam
hari
- Ny. S mengatakan Ny. M
jarang ikut serta dalam
membersihkan rumah
dikarenakan nyeri lutut
yang ia alami
- Ny. M mengatakan
lututnya nyeri saat
digerakkan sehingga Ny.
M takut untuk bergerak
- Tn.E dan Ny. S hanya
menuruti permintaan Ny.
M untuk tidak dibawa ke
puskesmas karena malas
mengantri dan menuruti
permintaan Ny. M untuk
dibelikan balsem di
warung

Objektif :
- Ny. M tampak sering
mengelus-elus lututnya
- Lutut Ny. M tampak
mengalami
pembengkakan
- P : Nyeri kronik
Q : tertusuk-tusuk
R : di sendi lutut
S : Skala nyeri 3
T : saat cuaca dingin atau
di malam hari
- TTV :
TD : 130/80 mmHg
N : 92 x/menit
RR : 22 x/menit
Suhu : 37℃
2. Subjektif : Ketidakmampuan keluarga dalam Defisiensi
- M mengatakan tidak tahu mengenal masalah Pengetahuan
penyebab rematik.
- Ny. M mengatakan
sering minum air es, dan
memakan kacang-
kacangan. Gejala khas
yang dirasakan oleh Ny.
M saat rematiknya
kambuh yaitu diawali
dengan nyeri lutut ringan
sampai berat.
- Tn. E mengatakan
masih bingung
mengenai cara
perawatan penyakit
yang diderita oleh Ny.
M
- Ny. M lebih sering
merawat dirinya sendiri
saat sakit. Ny. M
mengatakan jika nyeri
lututnya kambuh ia
sudah menyiapkan
balsem untuk diolesi
dibagian lutut yang
mengalami nyeri.

Objektif :
- -Ny. M tampak bingung
- Keluarga tampak
bingung dalam mengatasi
masalah Ny. M

II. Perumusan Diagnosis Keperawatan

No Diagnosis Keperawatan
1 Nyeri Kronik berhubungan dengan ketidakmampuan kelaurga dalam
merawat anggota keluarga yang sakit

2 Defisiensi Pengetahuan berhubungan dengan Ketidakmampuan


keluarga dalam mengenal masalah
III. Penilaian (Skoring) Diagnosis Keperawatan

Dx : Nyeri Kronik berhubungan dengan ketidakmampuan kelaurga dalam


merawat anggota keluarga yang sakit
No Kriteria Nilai Skor Pembenaran
1. SIfat masalah 3/3x1=1 Masalah sedang terjadi
Kemungkinan masalah dapat diubah 3 dan keluarga Tn. E
Potensia masalah untuk dicegah 2 sudah mengetahui
Menonjolnya masalah 1 penyakitnya

Kemungkinan masalah dapat diubah 2/2x2=2 Kemungkinan masalah


Mudah 2 dapat diubah mudah,
Sebagian 1 yaitu jika Ny. M dan
Tidak bisa 0 keluarga Tn. E
mengikuti semua
penkes yang diberikan
maka masalah akan
teratasi.
Potensial masalah untuk dicegah 3/3x1=1 Potensial masalah dapat
dicegah yaitu tinggi
Tinggi 3
dikarenakan Ny. S dan
Cukup 2 Tn. E bingung dan sering
Rendah 1 menyakan bagaimana cara
untuk menghilangkan
nyeri sendi yang dialami
Ny. M
Menonjolnya masalah 2/2x1=1 Keluarga merasakan ada
masalah yang terjadi.
Masalah berat harus segara ditangani 2
Masalah tapi tidak perlu segera 1
ditangani
Masalah tapi tidak dirasakan 0
Total Skor 5
Dx : Defisiensi Pengetahuan berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga
dalam mengenal masalah
No Kriteria Nilai Skor Pembenaran
1. SIfat masalah 3/3x1=1 Keluarga Tn. E
Kemungkinan masalah dapat diubah 3 bingung cara
Potensia masalah untuk dicegah 2 perawatan penyakit
Menonjolnya masalah 1 yang diderita Ny. M

Kemungkinan masalah dapat diubah 1/2x2=1 Kemungkinan


Mudah 2 masalah dapat diubah
Sebagian 1 sebagian, dengan
Tidak bisa 0 memberikan
penyuluhan mengenai
penanganan yang
tepat jika Ny. M
mengalami
kekambuhan
Rheumathoid
Arthritis.
Potensial masalah untuk dicegah 3/3x1=1 Potensial masalah
Tinggi 3 dapat dicegah yaitu
Cukup 2 tinggi dikarenakan
Rendah 1 Ny. S dan Tn. Esangat
antusias untuk
mengobati rematik
yang diderita Ny. M.
Menonjolnya masalah 0/2x1=0 Keluarga berharap
Masalah berat harus segara ditangani 2 masalah dapat segera
Masalah tapi tidak perlu segera 1 diatangani
ditangani
Masalah tapi tidak dirasakan 0
Total Skor 3

IV. Prioritas Diagnosis Keperawatan


Prioritas Diagnosis Keperawatan Skor
1 Nyeri Kronik berhubungan dengan ketidakmampuan kelaurga 5
dalam merawat anggota keluarga yang sakit

2 Defisiensi Pengetahuan berhubungan dengan Ketidakmampuan 3


keluarga dalam mengenal masalah
V. Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga

Diagnosa keperawatan : Nyeri Kronik berhubungan dengan

ketidakmampuan kelaurga dalam merawat anggota keluarga yang sakit

Tujuan Kriteria Hasil/standar Intervensi


Setelah dilakukan Respon/ 1. Klien memahami 1. Monitor nyeri : lokasi,
3x kunjungan verbal mekanisme nyeri karakteristik, durasi,
rumah, nyeri yang terjadi frekuensi, keparahan
2. klien mengetahui dan dan faktor presipitasi
dapat berkurang Pengetahuan
dapat 2. Observasi respon non
memperagakan verbal klien saat nyeri
Sikap teknik distraksi dan terjadi
relaksasi 3. Gunakan komunikasi
Tindakan/ 3. klien tidak banyak terapeutik untuk
psikomotor mengeluh tentang mengetahui
nyerinya pengalaman nyeri
klien
4. Libatkan orang
terdekat klien
(keluarga) untuk
pemberian support
system
5. Beri pendidikan
kesehatan pada
keluarga untuk
mengatasi nyeri
sendi yaitu dengan
membuat ramuan
herbal yang terbuat
dari rebusan serei
6. Beri kesempatan
klien untuk
mengulangi cara
pembuatan ramuan
herbal
7. Beri reinforcement
atas upaya klien.
Diagnosa keperawatan : Nyeri Kronik berhubungan dengan

ketidakmampuan kelaurga dalam merawat anggota keluarga yang sakit

Tujuan Kriteria Hasil/standar Intervensi


Setelah Respon/ verbal 1. Keluarga dapat 1. Nilai tingkat
dilakukan 3x menjelaskan pengetahuan
kunjungan Pengetahuan tentang pengertian, keluarga yang
penyebab, tanda berhubungan
rumah ,
dan gejala, serta dengan penyakit
defiseinsi Sikap
penatalaksanaan yang diderita oleh
pengetahuan pada penyakit anggota keluarga
keluarga Tindakan/ rematik. 2. Jelaskan pengertian
teratasi psikomotor 2. Keluarga dapat penyakit
melakukan 3. Jelaskan tanda dan
perawatan dengan gejala yang muncul
mengontrol dari penyakit yang
makanan-makanan dialami
yang harus 4. Jelaskan
dihindari penalaksanaan atau
hal-hal yang harus
dihindari
5. Beri kesempatan
klien untuk
mengulangi
pembahasan yang
telah diberikan
6. Beri reinforcement
atas upaya
pemahaman
informasi dan usaha
mobilisasi yang
dilakukan
VI. Implementasi

Tgl & Waktu No. DP Implementasi Evaluasi


Rabu, 3 Maret 1 1. Memonitor nyeri : S:
2021, Pukul lokasi, karakteristik, - Ny.M mengatakan
14.00-14.30 WIB durasi, frekuensi, nyeri sendi
keparahan dan faktor lututnya agak
presipitasi berkurang
2. Mengobservasi respon - Ny. M mengatakan
non verbal klien saat bahwa ia tahu
nyeri terjadi dirinya menderita
3. Menggunakan penyakit rematik
komunikasi terapeutik sejak 2 tahun yang
untuk mengetahui lalu
pengalaman nyeri - Ny. M mengatakan
klien bahwa cara untuk
4. Melibatkan orang menghilangkan
terdekat klien nyeri lututnya
(keluarga) untuk dengan kompres
pemberian support hangat dan
system kompres jahe pada
5. Memberi pendidikan lututnya.
kesehatan pada - Ny.M mengatakan
keluarga untuk ia akan melakukan
mengatasi nyeri sendi kompres hangat
yaitu dengan atau kompres jahe
membuat ramuan jika nyeri lututnya
herbal yang terbuat datang
dari rebusan serei
6. Memberi kesempatan O:
klien untuk - P : nyeri akut
mengulangi cara Q : tertusuk-tusuk
pembuatan ramuan R : di Sendi lutut
herbal dengan S : Skala nyeri 2
kompres serei hangat T : Tiba- tiba
7. Memberi - Ny. M dapat
reinforcement atas mempraktikkan cara
upaya klien Kompres hangat.
- Ny. M tampak
menahan nyeri
-
A : Masalah teratasi
sebagian

P : Intervensi
dilanjutkan :
1. Monitor nyeri :
lokasi,
karakteristik,
durasi, frekuensi,
keparahan dan
faktor presipitasi
2. Gunakan
komunikasi
terapeutik untuk
mengetahui
pengalaman nyeri
klien
3. Ingatkan orang
terdekat klien
(keluarga) untuk
pemberian support
system
4. Ingatkan klien dan
keluarga untuk
melakukan
kompres serei
hangat bila nyeri
datang
Rabu, 03 Maret 2 1. Menilai tingkat S:
2021, Pukul pengetahuan keluarga - Ny. M dan keluarga
13.30 –14.00 WIB yang berhubungan mengatakan penyakit
dengan penyakit yang rematik adalah
diderita oleh anggota penyakit yang
keluarga mengenai jaringan
2. Menjelaskan sendi dan cenderung
pengertian penyakit menjadi kronis atau
3. Menjelaskan tanda menahun
dan gejala yang - Ny. M dan keluarga
muncul dari penyakit mengatakan tanda
yang dialami dan gejala rematik
4. Menjelaskan yaitu nyeri, kaku,
penalaksanaan atau kesemutan, gerakan
hal-hal yang harus yang terbatas
dihindari - Ny. M mengatakan
5. Memberi kesempatan makanan yang harus
klien untuk dihindari adalah
mengulangi jeroan,melinjo,kacan
pembahasan yang g-kacangan dan
telah diberikan sayur bayam.
6. Memberi O:
reinforcement atas - Ny. M dan keluarga
upaya pemahaman tampak kooperatif
informasi dan usaha saat mendengar
mobilisasi yang penjelasan yang
dilakukan diberikan
- Ny. M dan keluarga
tampak mengerti
tentang pembahasan
yang diberikan.
- Ny. M dapat
menjelaskan kembali
apa yang dijelaskan
oleh perawat
A : Masalah teratasi
P : Intervensi
dihentikan
Tgl & Waktu No. DP Implementasi Evaluasi
Kamis, 4 Maret 1 1. Mengucapkan S:
2021, pukul salam, - Ny.M mengatakan
10.00-11.00 WIB mengingatkan nyeri sendi
kontrak dan lututnya agak
menjelaskan tujuan berkurang
2. Memonitor nyeri : - Ny. M mengatakan
lokasi, karakteristik, ia akan melakukan
durasi, frekuensi, kompres hangat
keparahan dan serei jika nyeri
faktor presipitasi lututnya datang
3. Menggunakan - Ny. M mengatakan
komunikasi senang dengan
terapeutik untuk kehadiran perawat.
mengetahui
pengalaman nyeri O:
klien - P : nyeri akut
4. Mengingatkan orang Q : tertusuk-tusuk
terdekat klien R : di Sendi lutut
(keluarga) untuk S : Skala nyeri 2
pemberian support T : Tiba- tiba
system - Ny. M tampak
5. Mengingatkan klien menyiapkan alat
dan keluarga untuk untuk kompres serei
melakukan kompres hangat
hangat atau - Ny. M dapat
kompres serei mempraktikkan cara
hangat bila nyeri Kompres hangat.
datang
A : Masalah teratasi
sebagian

P : Intervensi
dilanjutkan :
1. Monitor nyeri :
lokasi,
karakteristik,
durasi, frekuensi,
keparahan dan
faktor presipitasi
2. Gunakan
komunikasi
terapeutik untuk
mengetahui
pengalaman nyeri
klien
3. Ingatkan orang
terdekat klien
(keluarga) untuk
pemberian support
system
4. Ingatkan klien dan
keluarga untuk
melakukan
kompres serei
hangat bila nyeri
datang
Tgl & Waktu No. DP Implementasi Evaluasi
Jum’at, 5 Maret 1 1. Mengucapkan S:
2021, Pukul salam, - Ny.M mengatakan
16.00-16.30 WIB mengingatkan nyeri sendi
kontrak dan lututnya agak
menjelaskan tujuan berkurang
2. Memonitor nyeri : - Ny. M mengatakan
lokasi, karakteristik, ia akan melakukan
durasi, frekuensi, kompres hangat
keparahan dan serei jika nyeri
faktor presipitasi lututnya datang
3. Menggunakan - Ny. M mengatakan
komunikasi senang dengan
terapeutik untuk kehadiran perawat.
mengetahui
pengalaman nyeri O:
klien - P : nyeri akut
4. Mengingatkan orang Q : tertusuk-tusuk
terdekat klien R : di Sendi lutut
(keluarga) untuk S : Skala nyeri 1
pemberian support T : Tiba- tiba
system - Ny. M tampak
5. Mengingatkan klien menyiapkan alat
dan keluarga untuk untuk kompres serei
melakukan kompres hangat
hangat atau - Ny. M dapat
kompres serei mempraktikkan cara
hangat bila nyeri Kompres hangat.
datang
A : Masalah teratasi
sebagian

P : Intervensi
dihentikan
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PENDIDIKAN KESEHATAN RHEUMATOID ARTHRITIS

Topik : Pendidikan Kesehatan pada Masyarakat tentang Rheumatoid Arthritis


Hari/ Tanggal : Rabu, 3 Maret 2021
Waktu : 13.30.00 WIB s/d selesai
Penyaji : Naura Nazifa
Tempat : RT 40 RW 11 Kelurahan Sentosa

A. Latar Belakang
Penyakit Rheumathoid Arthritis sering diabaikan oleh masyarakat karena tidak
menimbulkan kematian. Padahal, apabila tidak ditangani dengan tepat, penyakit rematik
dapat mengakibatkan gangguan fungsi bahkan kelumpuhan (Nainggolan, 2013 dalam
Uyun 2014).
Penyakit Rheumathoid Arthritis memiliki dampak besar yang merugikan terhadap
individu maupun terhadap masyarakat. Masalah yang disebabkan oleh penyakit
Rheumathoid Arthritis tidak hanya berupa keterbatasan yang tampak jelas pada mobilitas
dan aktivitas hidup sehari-hari tetapi juga efek sistemik yang dapat menimbulkan
kegagalan organ (Kisworo, 2012 dalam Maryati, 2016). Rheumathoid Arthritis juga akan
mengakibatkan penurunan ekonomi suatu keluarga dikarenakan banyaknya pengeluaran
yang digunakan untuk meminimalisir tingkat keparahan penyakit.
Adanya nyeri sendi pada Rheumathoid Arthritis membuat penderitanya seringkali
takut untuk bergerak sehingga dapat menurunkan aktivitas fisik yang akan mempengaruhi
penderita dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari (Activity of Daily Living)
seperti makan, minum, mandi, berjalan, tidur, berpakaian, dan buang air besar atau kecil
(Maryam,2010)..

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang Rheumatoid Arthritis diharapkan
keluarga mampu meningkatkan pengetahuan dalam perawatan anggota keluarga yang
menderita Rheumatoid Arthritis.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan, masyaarakat diharapkan mampu:
a. Mengetahui pengertian Rheumatoid Arthritis
b. Mengetahui penyebab Rheumatoid Arthritis
c. Menegtahui tanda dan gejala Rheumatoid Arthritis
d. Mengetahui makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk dikonsumsi
e. Mengetahui penanganan Rheumatoid Arthritis dan cara pengobatan herbal berupa
kompres serei hangat
f. Mendemonstrasikan kembali hasil penyuluhan dan cara pengobatan herbal berupa
kompres serei hangat

C. Sasaran
Keluarga Tn. E di RT 40 RW 11 Kelurahan Sentosa

D. Materi (terlampir)
Rheumatoid Arthritis

E. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan dari pelaksanaan promosi kesehatan, antara lain :
Kegiatan Penyuluhan Peserta Waktu

Pembukaan - Mengucapkan salam. - Menjawab salam. 5 menit


- Memperkenalkan diri. - Peserta mendengarkan.
- Mengingkatkan - Memperhatikan dan
kontrak. menjawab.
- Menjelaskan materi - Mendengar dan
yang akan diberikan menjawab.
Isi - Memberikan penjelasan - Memperhatikan 15 menit
tentang apa itu rematik bertanyaan dan
- Memberikan penjelasan berdiskusi.
tentang penyebab
rematik
- Memberikan penjelasan
tentang tanda dan gejala
rematik
- Memberikan penjelasan
tentang makanan yang
dianjurkan dan tidak
dianjurkan untuk
dikonsumsi
- Memberikan penjelasan
tentang penanganan
rematik dan pengobatan
herbal berupa kompres
serei hangat untuk
mengurangi lutut yang
nyeri
- Memberikan
kesempatan untuk
bertanya
- Memberika pujian atas
pertanyaan.
Penutup - Mengevaluasi perasaan - Mengungkapkan 5 menit
peserta setelah perasaan setelah
mengikuti penyuluhan. mengikuti penyuluhan.
- Mengucapkan salam. - Menjawab salam

F. Metode
a. Penyuluhan
b. Diskusi/ Tanya Jawab
c. Demonstrasi

G. Media
Leaflet Rheumatoid Arthritis

H. Evaluasi Hasil
Memberikan pertanyaan secara lisan sesuai materi penyuluhan yang dengan kriteria
penyuluhan dinyatakan berhasil jika peserta penyuluhan mampu menjawab 3 dari 5
pertanyaan yang di ajukan.
1. Apa pengertian Rheumatoid Arthritis ?
2. Apa penyebab Rheumatoid Arthritis ?
3. Apa tanda dan gejala Rheumatoid Arthritis ?
4. Apa saja makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk dikonsumsi ?
5. Bagaimana penanganan Rheumatoid Arthritis dan cara pengobatan herbal berupa
kompres serei hangat ?

Anda mungkin juga menyukai